Tumgik
#Berapa Lama Bubur Ayam Bertahan
tukangbuburterdekat · 2 years
Text
Tumblr media
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Cibaliung Bubur Bawain Pondok Aren
0 notes
jasaaqiqah · 2 years
Text
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Rangkasbitung Bubur Bawain Pondok Aren
Tumblr media
0 notes
daftarmenububurayam · 2 years
Text
HEMAT, Call 0858-1737-7316, Daftar Menu Bubur Ayam Panimbang Bubur Bawain Pondok Aren
Tumblr media
KLIK https://wa.me/6285817377316, Tukang Bubur Ayam Terdekat, Tukang Bubur Ayam Terdekat Dari Lokasi Saya, Penghasilan Tukang Bubur Ayam, Cari Tukang Bubur Ayam, Berapa Lama Bubur Ayam Bertahan
Bubur Bawain terdiri dari banyak varian toping, ada sekitar 100 toping yang membuatlidah kamu dimanjakan dan jauh dari kata bosan menikmati bubur
Bubur Ayam Bawain Cabang Pondok Aren Jl. Ceger Raya No. 27 ( Sebrang Alfamidi Ceger Raya )
Langsung OWNER 0858-1737-7316
Klik Order Online Food https://linktr.ee/bawain.pondokaren2
Info Lebih Lanjut https://www.instagram.com/buburbawain_pondokaren/ https://www.facebook.com/buburbawainpondokaren
#buburayam #buburayamenak  #buburayamdiaduk #buburayamenaktangerang #buburayamenakjakarta #buburayamfavorit #buburayamfavorite #buburayamfulltopping #buburayamgurih #buburayamhits #buburayamindonesia #buburayamistimewa #buburbawain #buburbawainpondokaren
0 notes
bisnisjournalismuas · 4 years
Text
feature
Makanan adalah salah satu kebutuhan pokok bagi manusia untuk mendapatkan energi. Makanan juga bisa membuat kita merasa senang pada saat menyantapnya. Apalagi di tengah pandemi ini, kadang kita merasa bosan dengan makanan yang ada di rumah. Sehingga ada hasrat untuk mencicipi makanan dari luar. Namun dikarenakan pandemi Virus Korona, kini kita hanya dapat memesan melalui aplikasi, karena aturan pemerintah, kita harus tetap berdiam di rumah.
Selama adanya pandemi virus corona, warga menjadi kesulitan dalam menikmati makanan yang mereka inginkan. Ketika mereka menginginkan makanan yang mereka inginkan mereka hanya dapat mengandalkan pesan antar atau menggunakan aplikasi untuk memesannya. Tetapi kadang yang dirindukan bukan hanya makanannya tetapi juga suasananya. Suasana duduk di stan atau nongkrong bersama sambil menikmati makanan kesukaan menjadi hal yang dirindukan. 
Terdengar keramaian yang bahagia dari sebuah kedai yang beratapkan terpal oranye itu. Mulai dari obrolan hangat keluarga, rombongan mahasiswa yang heboh, hingga pasangan yang sedang menikmati asmara. Namun semuanya itu hanya ada di masa lalu, sebelum Korona menyerang. Kini semua telah berbeda, kursi-kursi berwarna merah itu tak lagi diduduki para pengunjung setianya. Suasana kedai tak lagi sama, tak ada lagi yang duduk untuk bersenda gurau, sambil menyantap Surabi khas Bandung tersebut. Aroma khas dari nasi bakar pun tak lagi memenuhi indera penciuman. Kedai itu kosong, tanpa pemilik, pelayan, maupun pembeli.
Setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB), Kedai Nasi Bakar Situbondo dan Surabi Bandung, milik Rike Lusiana (50), yang terletak di Jl. Gandaria Tengah III No.46, RW.1, Kramat Pela, Kecamatan Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, terpaksa harus tutup sementara. Hal ini tentunya dilakukan guna menaati kebijakan pemerintah DKI Jakarta, yang telah ditetapkan sejak awal April 2020.
Rike kini hanya bisa mengelus dada, saat melihat usahanya yang telah ia rintis sejak lama, harus ikut terperosok, imbas dari merebaknya virus korona. Padahal setiap jam makan siang dan di malam hari, ia beserta pekerjanya akan sibuk untuk melayani para pengunjung, terutama anak muda yang nongkrong bersama teman-temannya. 
Sebenarnya penurunan omzet ini tidak hanya terjadi saat pandemi saja. Selama merintis usaha kuliner sejak 2005, berbagai pasang surut pun sudah dialami Ibu Rike. Mulai dari salah satu cabangnya yang mengalami kebangkrutan, karena lokasi yang tidak strategis, hingga penurunan omzet karena situasi politik dan ekonomi yang tak menentu pada 2018. 
Namun, karena kecintaannya pada usaha kuliner, ia pun mampu bangkit kembali dan membuat usahanya, berhasil meraup omset mencapai 32 juta rupiah  pada 2010. Menurut dia, selama pandemi Korona ini, imbasnya yang paling berdampak terhadap usahanya. Tidak tanggung-tanggung, angka penurunan bahkan mencapai 90 persen. Jika pada bulan-bulan sebelumnya ia bisa meraup omzet hingga 1 juta rupiah per harinya, kini hanya mampu meraup keuntungan 100-150 ribu rupiah per harinya. 
Khawatir dengan usahanya yang bisa saja bangkrut, Rike pun harus mencari cara lain agar bisnis yang ia miliki bisa tetap bertahan selama pandemi. Ditambah lagi, bisnis yang ia jalani, tak kunjung mendapatkan bantuan dari pemerintah. Ia pun kemudian memilih menggunakan strategi pesan antar, melalui aplikasi ojek daring (online). Menurutnya dengan strategi seperti ini sangatlah membantunya dalam berjualan. Meski kedai harus tutup, dengan cara ini para pelanggan masih menyantap nasi bakar ataupun surabi favorit mereka, dari rumah.
Nasi bakar yang disajikan atau dijual pun berbeda dari makanan rumahan pada umumnya. Rike justru memadukan nasi putih dengan siraman kuah opor kuning lalu dibungkus dan dibakar diatas arang. Membuat nasi bakar buatannya memiliki rasa yang gurih, dan tidak kering.
Pada saat kamu membuka nasi bakarnya, seketika aromanya menyerbak ke seluruh ruangan. Wangi dari nasi bakar itu cukup menyengat, namun bukannya membuat eneg tapi penasaran akan rasanya. Ketika menyantap nasi bakar ini kamu akan merasakan nikmat dan lembutnya daging yang digunakan pada nasi bakarnya. Jika sudah satu suap masuk ke dalam mulut maka kamu tidak bisa berhenti lagi untuk menyantapnya. Kamu pasti ingin lagi dan lagi. Bahkan kamu bisa menghabiskan tiga porsi sendirian jika kamu suka dengan nasi bakarnya.
Selain karena rasanya, harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Satu porsi nasi bakar dibanderol Rp21.000 - Rp32.000. Termasuk harga yang pas untuk kantong, bukan? Nasi bakar ini cocok banget disantap pada saat sarapan, makan siang, maupun makan malam.
Selama diberlakukannya PSBB, semua proses pembuatan makanan ia lakukan dari rumah. Hal ini dilakukannya agar kualitas dan kebersihan makanan tetap terjaga. Makanan jadi tidak terkontaminasi dengan banyak orang. Selain itu, ia bisa lebih leluasa menjaga kebersihan makanan. Peralatan yang dibutuhkan untuk memasak pun lebih lengkap sehingga sangat membantu dalam proses pembuatannya.  Ia dibantu oleh anaknya dan seorang karyawan dalam membuat semua pesanan.
Berbagai usaha dan strategi sudah ia lakukan demi menjaga usahanya tidak tumbang selama pandemi yang tak menunjukkan kesudahannya. Berhadap mendapatkan bantuan dari pemerintah sudah ia kubur jauh hari, semenjak pemerintah menunjukkan sikap apatis terhadap pelaku ekonomi, seperti dirinya. Kini, ia hanya berharap pandemi korona dapat segera tuntas, agar pemilik usaha yang bernasib sama dengan dirinya, dapat kembali berjualan untuk menghidupi 
keluarga dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. 
Meskipun sedang berada dalam situasi yang tidak memungkinkan untuk keluar, pembeli dari kedai ini tetap setia membeli makanan selama pandemi berlangsung. Mereka memanfaatkan teknologi yang ada seperti aplikasi pesan-antar makanan. Beruntung kedai Nasi Bakar Situbondo dan Surabi bandung sudah dapat dipesan melalui aplikasi tersebut.
Nia merupakan salah satu pelanggan setia di kedai tersebut. Sebagai pelanggan, ia tentu merasa kecewa karena kedai makanan favorit yang sering ia datangi entah sepulang kerja atau sekadar hangout bersama teman dan keluarga—harus tutup. 
Namun, Nia juga sangat mengerti bahwa hal ini dikarenakan diberlakukannya PSBB oleh pemerintah untuk meminimalisasi penularan Covid-19. Walaupun tidak bisa merasakan esensi makan bersama di kedai restoran tersebut, ia bersyukur masih bisa memesan makanan melalui layanan ojek daring. 
Perempuan berusia 25 tahun tersebut mengetahui restoran ini karena Ibu Rike merupakan kerabat dekat dari ibunya, sehingga ia awalnya diajak makan di kedai tersebut dan ternyata jatuh cinta kepada menu makanannya. 
Nia juga sering berkunjung ke kedai ini karena lokasinya yang dekat dengan tempat kerjanya. Ketika ia pulang kerja, ia bisa makan makanan ringan bersama teman-teman atau rekan kantornya. 
“Karena kalau pulang kerja kadang udah capek banget, jadi milih makanan yang ringan aja sekalian cari tempat yang suasananya santai,” ujar Nia. 
Menu favorit Nia adalah Nasi bakar cumi + tongkol + asin pedas. Ia menyukai rasanya yang pedas tetapi masih sangat nyaman di lidah. Selain itu, untuk makanan ringan ia menyukai surabi dobel keju. 
Selain di kedai Ibu Rike, di Barito, Nia juga menyukai bubur ayamnya yang terkenal. Kebetulan, bubur ayam tersebut letaknya bersebelahan dengan kedai Ibu Rike, jadi ketika ia makan bubur,  ia masih bisa memesan surabi sebagai makanan pencuci mulut. 
Nia berharap kedai bu Rike dapat tetap berjalan dengan baik selama diberlakukannya PSBB. Ia berharap ada inisiatif dari pemerintah untuk memberi bantuan dana agar usaha tersebut tetap berjalan. 
Kini, Nia masih tetap memesan makanan dari kedai Ibu Rike melalui layanan ojek daring untuk membantu perekonomiannya. Bahkan selama Ramadhan, keluarga Nia memesan katering untuk berbuka puasa dan sahur. 
QnA
Reporter:  Hai, Kak Nia, boleh diceritakan tahu kedai ini dari mana?
Nia: Jadi saya sudah mengenal kedai ini sejak 2015. Saya sering ke sini bersama keluarga. Kebetulan pemilik kedai tersebut merupakan kerabat dekat ibu saya. 
Reporter: Apa alasan anda sering berkunjung ke kedai ini?
Nia: Karena kedai ini dekat dengan tempat kerja saya. Selain itu, ibu saya dan teman-temannya sering berkumpul di kedai tersebut dan saya juga sering ikut.
Reporter: Biasanya, anda berkunjung ke kedai ini berapa kali?
Nia: Sebelum diberlakukannya PSBB, untuk weekdays saya bisa berkunjung sekitar 2-3 hari sekali. Untuk weekend, biasanya saya datang tiap hari Sabtu. 
Reporter: Menurut anda, sebagai pelanggan, nih, apa sih keunikan dari kedai ini?
Nia: Keunikan dari kedai ini menurut saya adalah varian menu yang ditawarkan. Jika kalian ingin makan makanan yang berat, kalian bisa memesan nasi bakar. Jika ingin yang ringan, kalian bisa memesan surabi. Banyak pilihan untuk opsi yang berbeda. Selain itu, nasi bakar yang dijual juga sangat lembut, tidak kering meskipun dibakar. Bumbunya juga meresap sampai dalam. 
Reporter:  Mengapa anda sering memesan makanan di stan tersebut?
Nia: Karena memang makanan favorit, ya. Jadi sering saja memesan makanan di sini.
Reporter: Biasanya makanan yang dipesan apa saja?
Nia: Biasanya saya memesan makanan favorit saya, yaitu Nasi Bakar Cumi + Tongkol + Asin pedas. Kadang juga pesan surabi, tapi yang dobel kejunya.
Reporter: Berapa biaya yang dikeluarkan untuk bisa menikmati makanan di sini?
Nia: Jika sekali pesan, biasanya tidak sampai Rp65.000,00. Tapi tergantung, sih. Kalau bareng keluarga atau teman biasanya bisa sampai Rp 150.000,00 hingga Rp 200.000,00.
Reporter: Semenjak PSBB, apakah anda masih sering pesan antar makanan dari kedai itu?
Nia: Iya saya masih sering pesan makanan dari kedai itu. Soalnya, kan sama pemerintah juga disuruh tetap di rumah. Jadi kalau lapar, ya, langsung pesan ke sini.
Reporter: Kapan biasanya memesan melalui aplikasi pesan antar?
Nia: Kalau biasanya saya malas memasak atau emang ingin nasi bakar atau surabi. Soalnya ini (nasi bakar Situbondo dan surabi Bandung) yang paling enak.
0 notes
sherlyiskandar-blog · 8 years
Text
Parenting family with elly risman
Copy paste dari FB page parenting with elly risman https://m.facebook.com/groups/1657787804476058?view=permalink&id=1718809871707184 Qadarullah, anak kedua saya bule. Bukan karena rambutnya pirang atau matanya biru, tapi karena dia bukanlah pemakan nasi seperti manusia indonesia pada umumnya. Dari mulai awal MPASI, kalo di kasih nasi, dalam bentuk apapun (bubur, apalagi normal) langsung di lepeh atau dimuntahkan. Uniknya anak ini tau bangeett itu nasi, mau di umpetin kayak apa juga, gak ngaruh. Nah karena nggak makan nasi ini, asupan makanan lainnya jadi sgt berkurang jauh. Seperti biasa.. kalau menemukan anak Indonesia yang tidak mau makan nasi, sekeluarga besar langsung panic gak karuan. What’s wrong???? Kok kakaknya pemakan segala (baca: nasi dengan semangkuk tumis kangkung aja hepi), adiknya kok bisa bule beginih? Apa karena kulitnya agak putihan dikit, lantas selera lidahnya menyesuaikan diri? Nggak mungkin kan. Secara emaknya aja putih.. tetep makan nasi kok.. (#eaaa) Neneknya, karena nggak pernah punya cucu bule sebelumnya, dan punya hobi masak yang luar biasa, mulai memutar otaknya dan membuat makanan dari yang umum sampai yang sy nggak pernah dengar di telinga: bola-bola nasi abon goreng tabur mesis. Maklum, namanya juga orang panik. Cucunya? gak mau juga. boro2 abis dua, masuk segigit juga nggak.. Setelah neneknya kehilangan ide untuk memasak makanan yang mengandung nasi dengan harapan cucu bule ini akan finally makan nasi, mulai deh emaknya di dorong2 untuk ke dokter. Karena anaknya tidak ‘normal’ spt manusia Indonesia lainnya, maka dia di anggap ‘sakit’. Dan orang sakit, kudu ke dokter dong. Karena masalahnya di seputar makanan.. jadi kita ke dokter dengan subspesialisasi terdekat dengan makanan… pencernaan. Saya menyambangi 2 dokter anak spesialis pencernaan paling terkemuka di 2 rumah sakit besar yang berbeda di Jakarta. Dokter 1 kasih some kind of puyer yang magical, walaupun nggak bisa membuat kaizan makan nasi, tapi ya lumayan, nambah selera makannya. Dokternya bilang kalau sudah habis, balik, di ksh puyer sesi 2. Dan puyer sesi 2 gagal. Kaizan balik ke nggak mau makan dan tetep nggak mau makan nasi. Memperpendek cerita, prosesi dokter 2 persis sama dengan dokter 1. Persis.. sis…sis. Mana kalau dokter se’kaliber’ itu nunggu antriannyaaa…. Udh kyk di padang mahsyar rasanya #soktau. Diagnosa akhirnya sama: “anak ibu bule. Kebetulan saja ibunya bukan. Tmn saya nggak makan nasi sampe sekarang, idup juga, jadi dokter juga. Jadi don’t worry” Lantas apakah neneknya merasa itu jawaban yang cukup? Tentu tidak. Kita akhirnya menyepakati ke SATU dokter lg, untuk nyari THIRD opinion. Akhirnya saya ke dokter ‘favorit’ sy. Dokter ini sy temui kalau ‘all else fails’. Ketika saya bawa kaizan ke dokter ini, dia tanya.. mau imunisasi bu? Sy blg nggak. Dia cek lg medical recordnya, berat badannya mungkin relative kurus tapi nggak lah tinggal tulang, tinggi badan oke, suhu normal. "Jadi anak ibu kenapa", tanya nya? Saya bilang, “dia nggak mau makan nasi dok. Sama skali. Dan kalau makan sedikit banget. Kenapa ya dok. Saya takut anak saya kurang gizi.” Dokter itu melihat saya dengan pandangan “seriously??” (jika di translate ke bahasa alay jadi “Ciyus lo?”) .Setelah dia diam beberapa saat, dia mulai paragraph panjang yang sampai sekarang tidak akan saya lupakan (tentunya penjelasan di bawah nggak akan plek2 perkata, karena selain kejadiannya udah lama bgt, itu dokter lulusan luar kayaknya, jadi bahasanya setengah ng-inggris gitu, jadi kalau translationnya beda2 dikit, maklumi saja lah ya..): “Bu., anak tidak mau makan disebabkan oleh DUA hal. 1. Dia emang bukan pemakan. Ada orang yang hidup untuk makan. Ada yang makan untuk hidup. Tipe pertama akan menghabiskan banyak waktu, uang dan tenaga untuk memanjakan lidah dan perut mereka. Karena mereka SUKA makan. Tipe kedua tau kalau mereka nggak makan, mereka mati. Jadi ya… terpaksa makan. Ibu umurnya berapa? Katakan 30. Emang semuaaaa orang yang usianya 30 seperti ibu? memiliki selera makan seperti ibu? Memiliki badan sebesar ibu? Nggak kan. Ada yang lbh kurus dan ada yang lbh gemuk. kenapa anak ibu harus sama dengan semua anak 2th lainnya? Mungkin he’s simply not an eater aja. (dlm hati sy.. eh.. ini ayahnya kaizan banget. Kalau saya mah hidup untuk makan.. tapi ayahnya makan murni untuk hidup doang. Makanya kyknya badan kami kayaknya sesuai ukuran lambung masing2. Huks.) Alasan ke: 2. Adalah karena IBUNYA MAKSAIN DIA MAKAN MULU!!!. Setiap jam di tawarin makan. Kadang setiap setengah jam, panik nggak karuan. Belum susunya seabrek2. Trus cemilan. dibikinin A nggak mau. Trs bikin B deh, tawarin lagi. Di sogok, di rayu, di paksa. Bayangin deh bu nggak enaknya. Coba ibu digituin, di tawarin untuk makaaaaaaaaaannn mulu. Kadang udah nggak 3x sehari lg.. hampir setiap waktu! Lagian sy nggak ngerti kenapa harus 3x sehari. Orang jam lapernya kan beda2. Saya laper sekarang masa saya paksa ibu untuk laper sekarang juga? gak masuk akal (dalam hati saya.. eh.. ini mah guwe banget. Maksa2 ga karuan. maapin mama ya Kai) “Ibu tau kenapa para ibu begitu ke anaknya?” lanjut dokternya Karena mindset nya mindset kuno! mereka membesarkan anak mereka dengan cara mereka di besarkan: Harus 4 sehat 5 sempurna . padahal kita sudah nggak pake itu lagi. Dan alasan yang paling besar kenapa para ibu suka maksa anaknya makan adalah PARA IBU DI TEKAN OLEH SEKELILINGNYA, ya ibunya (nenek si anak itu), iparnya, tetangga, suami, untuk memastikan anaknya sehat, lucu dan gendut. Padahal gendut itu justru nggak sehat. Anaknya sedikit susah makan, neneknya mulai deh nyindir, belum tantenya yang endlessly ngebandingin sama anaknya yang seusia, ugghh.. Jadi anak ibu Sehat. Cukup. Ibu tau nggak anak segini kalau seharian cuma makan bbrp sendok alpukat saja itu gak papa. Ibu tau, di alpukat itu ada banyak sekali gizi yang memadai untuk energy anak sehari. So don’t be too worry lah. (dalam hati saya… rasanya pengen punya buraq dan seketika bawa mama saya ke ruang dokter itu biar beliau dengar sendiri) Hari itu saya pulang dengan amunisi dan penjelasan menyenangkan yang bisa di terima logika saya.. dan untuk sekitar saya pula yang.. suka sekali menawarkan anak saya untuk makan.. setiap waktu. Anak di bawah 7 nggak akan mogok makan berhari-hari. Dia PASTI makan. Kalau dia bisa nggak makan SAMA SEKALI selama 12 jam, sudah bisa ikut puasa ramadhan dong. Jadi mereka pasti makan. Masalahnya terletak di DIA MAKAN HAL2 YANG IBU TIDAK ANGGAP ITU MAKANAN. karena emaknya org endonesah, jd kl anaknya blm makan nasi ama lauk di hitungnya belum makan mulu kalo cuma makan bolu, donat, roti, susu dan cuil2 tempe. Padahal di bolu itu sudah ada tepung (karbo), telur (protein). Betul, bentuknya tidak seperti nasi yang ibu konsumsi, tapi kalau ibu bukan bule, masa anaknya nggak blh jadi bule juga? Kalau anak kita idungnya nggak mirip kita. Atau matanya.. apa kita paksa? Nah, sama aja. Kalau selera makannya berbeda, kenapa juga kudu di paksa sama? Jadi si bule saya sekarang saya biarkan jadi ‘bule’. Pagi makan pukis, sereal atau roti. Siang kadang jagung pake susu dan keju atau tahu bakso, tempe, ayam, jamur or whatever yang ada dikulkas dan di atas meja. Malam kentang goreng, keripik singkong, martabak keju, roti canai pake dan mentega. Karena agak susah masuk sayurnya, jadi dia ganti sama buah. Dia super frutarian. Semua buah dia lahap dengan cepat dan sukacita. 1 melon kadang gak sampe 2 hari bisa bertahan di rumah. Kebayang kan budget saya untuk buah2an sebulannya, untung neneknya sekarang, setelah memahami bahwa cucunya satu ini bule, hobi sedekah buah utk kita. Hahahaha.. Selama dia cerdas, tumbuh, dan berat badannya .. yaa.. cukuplah, untuk saya kebahagiaan yang dia rasa untuk makan apa yang dia suka dan tidak membahayakan dirinya lebih penting dari apa yang masuk setiap saatnya. Toh kalau dia lapar, dia akan cari makan. Kalau makanan yang dia makan krg bergizi, itu murni salah saya memfasilitasi. Karena kalau barangnya nggak ada, nggak mungkin kan dia bisa konsumsi. So saya menularkan ilmu dokter tersebut ke semua ibu yang stress berat di tekan dari segala penjuru hanya karena anaknya kurang makan. Selama anak ibu sehat, ceria, aktif dan tumbuh sesuai porsinya, kurang2 dikit dari KMS, don’t worry too much lah. Kan kata hadistnya “Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalau toh dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk bernapas.” (H.R. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim). dan sunnatullah, gk pernah salah kan ya? Jadi berhentilah. Berhenti menawarkan, merayu apalagi menyuapi. Berhenti membiarkan diri di tekan oleh orang2 yang bahkan tidak melahirkan anak ibu. Dan jika anda adalah suami, nenek, tante dari anak yang berbadan kurus.. berhenti juga. Berhenti menekan ibu anak itu untuk terus menyuapi anaknya. Kasian. Kasian ibunya.. apalagi anaknya. Tanpa anda tekan, ibu itu sudah cukup khawatir sama kekurusan dan selera makan anaknya. Tanpa anda tekan, dia sudah berjuang sepenuh jiwa raga agar anak itu tetap makan, sehat dan bahagia. Apa anda pikir ibu itu tidak berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya? Tanpa anda tekan, ibu itu pasti kasih makan anaknya, dan anaknya pasti akan minta makan ketika lapar. Wong bayi baru lahir saja sudah tau harus menangis jika perut terasa harus diisi. Apalagi bayi2 yang sudah lebih gedean lagi. so don’t worry. Mereka akan makan…eventually. Makan itu adalah aktifitas yang akan harus dia lakukan seumur hidupnya sampai dia mati. Jadi pengalaman yang berhubungan dengan makan harus menyenangkan hati. Kalau mereka makan yang mnrt ibu bukan makanan untuk umumnya orang Indonesia, biarkan sajalah. Berarti mungkin ibu juga punya anak bule, seperti saya. #sarrarisman *jika dirasa manfaat, tidak perlu izin utk membagikan artikel ini
1 note · View note
tukangbuburterdekat · 2 years
Text
Tumblr media
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Cikeusik Bubur Bawain Pondok Aren
0 notes
tukangbuburterdekat · 2 years
Text
Tumblr media
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Cikedal Bubur Bawain Pondok Aren
0 notes
tukangbuburterdekat · 2 years
Text
Tumblr media
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Cibitung Bubur Bawain Pondok Aren
0 notes
tukangbuburterdekat · 2 years
Text
Tumblr media
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Cigeulis Bubur Bawain Pondok Aren
0 notes
tukangbuburterdekat · 2 years
Text
Tumblr media
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Jiput Bubur Bawain Pondok Aren
0 notes
tukangbuburterdekat · 2 years
Text
Tumblr media
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Cimanuk Bubur Bawain Pondok Aren
0 notes
tukangbuburterdekat · 2 years
Text
Tumblr media
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Cisata Bubur Bawain Pondok Aren
0 notes
tukangbuburterdekat · 2 years
Text
Tumblr media
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Cimanggu Bubur Bawain Pondok Aren
0 notes
tukangbuburterdekat · 2 years
Text
Tumblr media
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Cipeucang Bubur Bawain Pondok Aren
0 notes
jasaaqiqah · 2 years
Text
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Malingping Bubur Bawain Pondok Aren
Tumblr media
0 notes
jasaaqiqah · 2 years
Text
SPECIAL, Call 0858-1737-7316, Tukang Bubur Ayam Terdekat Maja Bubur Bawain Pondok Aren
Tumblr media
0 notes