Tumgik
#Ayah bunuh anak
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Ilmu Kebatinan Jadi Motif Ayah di Ciomas Serang Gorok Anak
SERANG – Motif Seorang ayah bernama Agus (30) asal Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang membunuh anaknya yang berusia 3 tahun 2 bulan pada Selasa (18/6/2024) kemarin, akhirnya terkuak. Ia membunuh anaknya karena ingin cepat menjadi kaya. Hal tersebut disampaikan Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Sofwan Hermanto dalam konferensi pers di Polresta Serang Kota pada…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
sumbarlivetv · 2 years
Text
Sadis,Ayah Kandung Bunuh Anaknya di Kebun
Sadis,Ayah Kandung Bunuh Anaknya di Kebun Pasaman,Sumbarlivetv.com – Sangat sadis dan menggenaskan, tiga warga Jorong Kampuang Padang, Nagari Aia Manggih Barat, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, ditemukan warga dalam kondisi memprihatinkan dan bersimbah darah Senin (16/01/2023) sekitar pukul 22.30 WIB di kebun korban yang terletak di Jorong Tonang, Nagari Sundata, Lubuk Sikaping. Hal…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
rumelihisari · 10 months
Text
Yang Lebih Melelahkan Dari Yang Kita Kira
Tiap kepala pasti riuh. mereka memiliki bisingnya masing-masing. Besar dan kecil riuh isi kepala emang beda-beda. Kita enggak perlu menyamakan apalagi membandingkan siapa yang paling lelah dan riuh.
Seperti isi kepala seorang ayah yang mungkin saja riuh karena resah memikirkan bagaimana upaya ia tetap memiliki penghasilan nafkah harta untuk keluarga cukup, atau bisingnya isi kepala ibu yang memikirkan urusan domestik, anak, dan bagaimana mengelola nafkah harta yang ayah beri dapat cukup, Sedangkan harga pangan terus melonjak. Generasi sandwich yang kewalahan menanggung kebutuhan keluarga, diri yang babak belur, namun usahanya minim apresiasi bahkan nggak dihargai. Sedangkan keadaan memaksanya harus tetap kuat.
Bagi anak-anak, mungkin lelah selalu dikekang dan diatur. ingin sekali segera dewasa agar leluasa terlepas dari kungkungan orangtua. Bagi remaja mungkin masalah insecure, prestasi sekolah, adalah hal yang paling melelahkan untuk dihadapi. Atau bagi mahasiswa, tekanan skripsi, nilai ipk, cinta, menjadi batu batu besar untuk ia lewati. Rasanya sulit dan melelahkan.
Selama memiliki kepala, sepertinya selama itu pula kita akan berteman dengan lelah dan riuh. Upaya yang nggak dihargai, ketakutan yang menghantui, diremehkan, merasa tak punya pencapaian, merasa nggak berguna, nggak didengar, putus asa, semua hal itu menambah kebisingan isi kepala. bingung bagaimana melerainya.
Beberapa memilih bertahan, mengurainya dengan ilmu atau hiburan, beberapa memutuskan untuk menyelesaikannya dengan mengakhiri hidup, memutus perkara-perkara yang membuat ia lelah dan bising dengan cara bunuh diri.
Ah, ternyata dunia ini memang diatur untuk menjadi tempat ujian yang melelahkan. Riuh dan bisingnya isi kepala memang sengaja di desain supaya kita mampu menguraikan dan memecahkannya.
Atas apa-apa yang kita rasakan, Semoga kita selalu bisa memenuhi tangki-tangki sabar dari jalan manapun, dari hal apapun yang bisa menjadi pelajaran. sebab sudah menjadi janjiNya, bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan. Qs. Al-insyirah: 5-6
Atas segala kelelahan yang menimpa dan membuat putus asa, semoga kita nggak pernah menjadikan bunuh diri sebagai solusi. Sebab bagaimana kalo rupanya lelahnya setelah bunuh diri itu lebih melelahkan dari yang kita kira. Bagaimana kalo ternyata bunuh diri menjadi awal perjalanan paling panjang dan melelahkan yang tak ada ujungnya? Ah, bagaimana?
Dari Jundub bin Abdullah, dia berkata: Rasulullah SAW bersabda, Dahulu ada seorang laki-laki sebelum kamu yang mengalami luka, lalu dia berkeluh kesah, kemudian dia mengambil pisau, lalu dia memotong tangannya. Kemudian darah tidak berhenti mengalir sampai dia mati. Allâh Azza wa Jalla berfirman, "Hamba-Ku mendahului-Ku terhadap dirinya, Aku haramkan surga baginya." (HR Al-Bukhari).
Semoga selalu ada alasan untuk bertahan. bahwa, diciptakannya kita di bumi memang untuk ibadah kepada Allah. Ad-dzariyat:59. Ujian-ujian yang Allah beri untuk kita hadapi supaya kita menjadi menjadi muslim dengan next level yang lebih baik.
Sekali lagi selalu ada alasan untuk bertahan
15 notes · View notes
herricahyadi · 1 year
Note
Bang gw benci bgd ama bapak gw. Kerjaannya drama mulu bikin gw mau bunuh diri. Kerjaannya caper tiap hari. Dy emg makin menua tapi nenek gw lebih sehat bugar. & yg paling gw kesel, dy itu caper ...mau makan aja harus di temanin . Ngobrol jg mau di temenin. Suka pura2 jatuh di kasur malam hari, suka pura2 sakit. Sok asik sok lucu ama hal hal corny cheesy. Menurut gw bapak gw bner2 egois dengan nyiksa keluarga nya untuk fokus tentang dy sdgkan gw bertiga ama sodara gw lagi strugle untuk karir & jodoh di usia kami yg sdh kepala tiga. Makanya gw selalu marah2 & emosian bang. Gw durhaka sampe minta dy mati aja. Tapi di sholat meski penuh amarah aku masih doain dy bang. Bang balas ya bang please
Sebentar, jika hanya "caper" seperti yang kamu sebutkan; minta ditemenin saat makan; minta ditemenin untuk ngobrol; pura-pura sakit, apa tidak terlalu berlebihan sampai membuatmu ingin bunuh diri?
Kamu pernah lihat tidak iklan seorang ayah yang tinggal seorang diri merasa kesepian saat liburan Natal? Anak-anak mereka yang sudah punya keluarga sibuk semua sehingga tidak bisa menemuinya. Hingga akhirnya ia memalsukan kematian agar anak-anak mereka bisa datang menjenguk. Iklannya bisa lihat di sini: klik.
Apa pernah kamu berpikir bahwa sebenarnya dia merasa kesepian? Dan merasa hidupnya tidak lama lagi, hingga mau menghabiskan waktu-waktu bersama anak-anaknya? Saya tahu situasimu, memang agak dilematis. Tapi, kasih sayang siapa lagi yang perlu kamu cari sementara ayah yang telah memastikanmu bisa sampai sekarang sepenuh hati tidak mendapatkan juga perhatian dari anaknya? Saya pun yakin soal orang tua itu ada karmanya. Sikap kita terhadap orang tua akan menjadi bumerang yang akan kembali ke kita kelak saat telah menjadi orang tua. Apakah kamu mau jika anak-anakmu bersikap seperti dirimu saat ini? Padahal kamu hanya ingin bersama dengan mereka.
Coba pikirkan baik-baik ya, bisa jadi sikap kita yang memang salah. Sebelum segalanya terlambat, lakukan yang terbaik yang kamu bisa.
youtube
17 notes · View notes
bstaywithme · 2 years
Text
Hai sebut saja aku malaikat kecil .
Aku ingin bercerita tentang kisah hidup ku dimasa kecil, aku terlahir dari keluarga broken home.
Itulah mengapa Tuhan kasih aku kakek dan nenek yang sangat baik yang menjaga dan merawat aku ketika kecil.
Ketika aku kecil mama dan papa aku pisah dan aku ikut dengan mama.
Mama setiap hari bekerja demi menghidupi dan menyekolahkan anak”nya.
Sampai kesibukan itu membuat mama tidak pernah memberikan perhatian dan kasih sayang yang utuh kepada aku.
Waktu kecil yang aku fikirkan hanya bermain dan tertawa dan aku sangat cengeng.
Perhatian dan waktu kakek dan nenek yang diberikan padaku ternyata itu petaka untuk aku, yang membuat anak” dari kakek dan nenekku membenci aku sejak kecil.
Aku sangat ingat, bagaimana mereka memperlakukanku dan berkata kepadaku.
Aku seperti anak ayam yang tidak mempunyai induk yang bisa melindungiku ketika aku selalu disalahkan dan dimarahi.
Aku takut, aku selalu sendirian bermain sendiri. Orang tua ku pun tidak pernah ada untukku.
Aku masih ingat bagaimana rasanya mama yang selalu memarahi ku, menamparku ketika aku kecil. tapi aku paham, mama seperti itu karna stress dan cape harus bekerja dan banting tulang untuk anak”nya.
Tapi aku juga korban pelecehan dari orang” terdekat ku. Aku takutttt sekali.
Ayahku? Jangan ditanya, ayah dari dulu sudah sering menyakiti mama melakukan kekerasan tidak tanggung jawab dan bermain perempuan bahkan nikah siri ketika aku masih kecil.
Aku sakit sekali mendengarnya ketika mama menceritakan itu.
Hahahahahahahahahahaha.
Hidup masa kecil aku sudah hancur dan hanya diisi dengan penderitaan, tangisan, tekanan dan trauma.
Ulang tahun pun aku tidak pernah merasakannya seumur hidupku. Aku tidak pernah diucapkan Selamat Ulang Tahun dan tidak boleh merayakannya.
Aku sakit sejak kecil, aku sudah stress sejak kecil dan aku sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri sejak kecil.
Seharusnya anak sekecil aku harus merasakan kebahagiaan tapi karna ke egois an orang tua aku menjadi korban.
Trauma dan penyakit tidak bisa disembuhkan, karna sejak kecil aku sudah luka dan tergores.
Aku trauma dengan orang” jahat ntah itu lisan dan perbuatannya ketika aku masih kecil.
Aku takut sama semua orang tidak ada yang bisa melindungi ku di dunia ini satupun. Semua orang terasa jahat bahkan orang” terdekat ku yang seharusnya melindungi dan menjaga ku.
Bagiku yang tidak pernah menyakitiku hanya kakek dan nenek ku.
Aku sangat merindukan kalian di Surga sana.
Kakek nenek lihat aku yaa… datangi aku…. dan bawa aku ikut bersama kalian ke Surga.
Aku capek, sejak kecil sampai sekarang aku tidak pernah merasakan arti kebahagiaan kehangatan.
(from Desember 97)
8 notes · View notes
dyantiyasin · 2 years
Text
pernah ga liat orang yang dulunya waktu belum menikah hidupnya hedon,stylis dan teratur apalagi good looking. tapi pas sudah menikah hidupnya sudah tidak terurus sudah tidak peduli dengan penampilan. jangankan orang lain teman sekolah mungkin dulunya atau teman yang paling dekat sama kamu.
sewaktu belum nikah kita dirawat dengan baik oleh orang tua, hidup serba ada dan apa yang diinginkan orang tua berikan tidak kekurangan apapun, keinginan terpenuhi.
jadi tak heran jika semua orang tua sangat selektif memilih pasangan untuk anaknya, apalagi anaknya perempuan, bukan orang tua matrealistis tapi sebenarnya untuk anaknya hidup realistis tetap terjamin kebutuhannya, makanya tidak sedikit orang tua menanyakan pekerjaan seorang laki-laki yang ingin meminang anaknya.
karena memang menikah harus siap lahir batin, siap secara finansial, baik kebutuhan primer maupun sekunder, kebutuhan jasmani dan rohani itu semua harus terpenuhi, orang tua mana yang rela melepaskan anaknya hidup dengan pasangan yang membuat anaknya susah payah, karena orang tua merasa mereka sudah membesarkan anaknya dengan baik dan terjamin hidupnya tapi setelah tanggung jawab orang tua lepas hidupnya sulit.
menikah bukan sekedar soal cinta, perasaan dan kasih sayang tapi cinta juga perlu cara bagaimana bisa melanjutkan hidup, menikah bukan hanya menyatukan dua insan yang sedang jatuh cinta, dua insan yang bucin,memang diawal itu akan terasa indah, namun setelahnya harus memikirkan bagaimana bisa melanjutkan kehidupan itu untuk cinta.
mengapa lelaki harus bekerja keras dimasa mudanya agar bisa hidup layak nantinya, tidak membebani orang tua dan menyusahkan pasangannya nantinya, jangan cuman memikirkan cinta dan perasaan tapi harus mapan. sebelum mewujudkan cinta itu.
karena fitra seorang laki-laki itu tuiang punggung dan perempuan tulang rusuk yang dilindungi. banyaknya kasus perceraian karena masalah ekonomi yang tidak cukup sehingga terjadi perselingukan, kdrt dan broken home, depresi bahkan ada yang bunuh diri.
ekspektasi menikah terlalu indah tapi tidak memikirkan keberlangsungan hidup, apalagi belum memiliki ilmu tentang berumah tangga dan parenting. sebagian besar orang ingin menikah karena bucin, lebih mengutamakan perasaan memulu tanpa berpikir bagaimana  kedepannya setelah menikah, sehingga setelah menikah kalangkabut memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan setiap harinya mau tidak mahu suami istri bekerja, belum lagi kalau sudah punya anak, lebih kerja ekstra lagi.
setelah menikah harus mandiri dan tanggung jawab bersama, baiknya berpisah tinggal dengan orang tua dan mertua karena itu juga salah satu faktor yang akan merusak rumah tangga, makanya sebelum nikah minimal sudah memiliki tempat tinggal sendiri,kendaraan sendiri intinya sudah mapan.
namun pernikahan  juga penuh ujian, Allah selalu menguji hambanya dalam situasi apapun dalam keadaan kekurangan atau berkecukupan, heningga pentingnya ilmu agama dan ilmu sabar serta ikhlas untuk menjalani kehidupan dalam berumah tangga.
masih ingat kata-kata mama beliau pernah bilang [setelah menikah bukan lagi tampilan dan cinta yang di utamakan tapi harus difikirkan bagaimana hidup layak seperti orang, yang berkecukupan dan semua kebutuhan terpenuhi]
so yang belum menikah sekarang waktunya berusaha mencapai impan dan cita-cita nya, pinggirkanlah dulu masalah perasaan dan cinta-cintaan kalau belum siap menafkahi lahir batin, agar nantinya tidak menyesal dan bekerja keras.
bual laki-laki wajib berilmu untuk menjadi calon suami shalih untuk jd ayah serta imam dalam keluarganya dan bekerja keras sampai mapan, dan bagi perempuan perbanyak menuntut ilmu dan perbaiki menjadi muslimah calon ummi shaliah diri karena cantik saja tidak cukup bangun rumah tangga dan bukan jaminan rumah tangga sakinah mawaddah warahma.
14 january 2023 turkey
6 notes · View notes
hoshizorq · 15 days
Text
setidaknya dua bulan sekali.
dua bulan sekali, aku merasa dan berpikir seharusnya aku sudah mati sejak kemarin-kemarin.
pemikiran seperti itu banyak macamnya. aku bisa pikirkan sepuluh skenario lampau di mana harusnya aku mati saat itu alih-alih hidup sampai saat ini.
paling sering kupikirkan adalah waktu aku coba gantung diri di kamar mandi rumahku yang reyot. waktu itu, aku kira kayu di langit-langit; tempat aku ikat tali rafia yang juga terikat di leherku, akan roboh tepat setelah aku terjun bebas dari bak mandi plastik yang aku panjat. tapi rupanya tidak, rupanya aku tergantung sungguhan; dan aku takut setengah mati.
ah, lucunya. waktu itu aku ingin mati tapi saat leherku sakit sekali aku malah takut setengah mati. aku malah memanjat lagi ke bak mandi. terjun lagi. memanjat lagi. tiga kali kuulangi sampai aku sungguhan yakin kalau aku takut mati. lalu aku potong talinya. menangis sesenggukan di lantai kamar mandi. sengaja tidak mengunci pintu dan biarkan wanita yang susah payah melahirkan dan membesarkanku melihat anaknya yang baru saja (gagal) gantung diri. ah, bodoh sekali. harusnya ibu, ayah, dan adik-adikku tidak lihat aku saat itu. harusnya aku bilang aku baik-baik saja sambil sembunyikan rafia di dalam bajuku.
tapi, juga, harusnya aku mati saja saat itu. harusnya aku tidak takut mati saat mau mati. harusnya aku ulangi yang keempat kalinya dan gagal untuk memanjat ke bak mandi lagi. lalu buat keluargaku melihat adegan traumatis yang mungkin akan hantui mereka seumur hidup, ah, aku tidak mau begitu. mungkin harusnya aku gantung diri di hutan saja, atau bunuh diri di tempat apapun yang tidak bisa ditemukan siapa-siapa. jadi cuma Tuhan yang tahu kalau aku mati. jadi saat itu aku mati alih-alih hidup sampai saat ini.
yang kedua adalah waktu aku alami kecelakaan di depan rumahku. motor yang melaju ke arahku saat itu harusnya tidak usah menarik remnya. harusnya biar saja aku terpental jauh; lebih jauh dari helm yang terlempar dari tangan kananku yang pergelangannya dislokasi. harusnya bukan cuma pergelanganku yang dislokasi. harusnya leherku juga, harusnya kepalaku juga; harusnya aku mati saja saat itu.
tapi kalau aku mati waktu itu, mungkin ayahku akan marah membabibuta. mungkin pengendara motor yang tabrak aku akan dipenjara. aku tidak mau begitu. mungkin sebaiknya aku terjun dari tebing saja. biar tidak ada yang disalahkan, biar cuma aku dan Tuhan yang tahu kalau aku sudah mati.
yang ketiga adalah yang paling aku tidak suka, tapi aku tetap memikirkannya. memikirkan bagaimana kalau aku mati saja saat aku lahir. ibu pernah bilang, aku sekarat saat aku lahir. leherku terlilit tali pusar sampai-sampai kepalaku harus ditarik gunakan alat rumah sakit yang aku tidak tahu namanya (tapi mereka bilang namanya di-vacuum). aku keluar dari rahim ibuku tanpa menangis, pucat. mungkin harusnya saat itu aku embuskan saja napas terakhirku sebelum menarik napas pertamaku lalu menangis sampai wajahku merah.
tapi kalau mati saat itu, kasihan ibuku. kasihan ayahku. aku anak pertama mereka, kelahiran pertama ibuku. kalau aku mati, aku takut ibu tidak mau hamil lagi dan adik-adikku yang cantik tidak lahir ke bumi. mungkin harusnya dari awal bukan aku yang ada di rahim ibuku. mungkin harusnya itu individu lain, biar cuma Tuhan yang tahu aku pernah ada tapi bukan di dunia yang ini.
aku harusnya sudah mati dari kemarin-kemarin. aku harusnya tidak pernah ada.
sebab kalau aku mati; kalau eksistensiku lenyap dan tidak pernah ada, mungkin semuanya akan baik-baik saja. mungkin ibu dan ayah tidak perlu susah payah membesarkan aku yang sekarang malah mau mati alih-alih hargai mereka yang sudah hidupi aku. mungkin adik-adikku tidak merasakan rasanya punya kakak pertama yang tidak berguna dan tidak bisa diandalkan. mungkin teman-temanku akan lebih bahagia karena aku tidak pernah jadi teman yang baik untuk mereka. mungkin pacarku tidak perlu kerepotan karena aku luar biasa rumit dan melelahkan. mungkin semuanya akan baik-baik saja.
arogan rasanya, kalau aku sungguhan mengatakan semuanya baik-baik saja kalau aku tidak ada. arogan rasanya, seolah aku merasa hadirku punya pengaruh sebesar itu dalam kehidupan secara general.
tapi, sungguh. harusnya aku sudah mati sejak kemarin-kemarin.
0 notes
galerie-des-reves · 2 months
Text
Tumblr media
Liku Pertama
TW // SUICIDAL
Namaku Miyu Ameera. Aku sedari kecil sudah ditinggalkan di panti oleh kedua orang tuaku. Kata pemilik panti, ibu dan ayah terlilit hutang lalu, meninggalkan ku di sini. Terus belum lama setelah itu mereka mati bunuh diri. Sampai sekarang aku tak habis pikir dengan cara berfikir mereka.
Lalu, namaku Miyu katanya diberi langsung oleh anak pemilik panti kak Sekar, saat itu dia berusia dua tahun. Memanggilku Miyu berulang kali yang artinya biru. Aku sudah membiru kala itu. Suatu keajaiban aku bisa bertahan sampai sekarang. Kak sekar lantas dekatku denganku sejak itu. Dia senantiasa selalu ada buatku. Menjadi sosok yang diam-diam kupuja dan tanpa sadar kujadikan pusat duniaku.
Hidup sebatang kara dan menjadi anak panti bukan hal yang mudah buatku. Belum lagi hinaan yang aku dapatkan semasa sekolah karena aku yatim piatu. Alasan bercanda yang terpaksa aku maklumi karena pada akhirnya ucapan mereka benar. Belum lagi semua orang yang memandangku sebelah mata karena aku tidak pintar-pintar amat. Satu-satunya hal yang kubisa hanya menari dan kata mereka itu tidak ada masa depannya.
Sekarang aku sedang menyibukkan diriku sebagai mahasiswa semester tua sambil bekerja sebagai guru tari anak-anak di suatu sanggar dan manager sebuah band bernama Amerta.
0 notes
middnight-archives · 3 months
Text
♞ . 𝑳𝒂𝒕𝒂𝒓 𝑩𝒆𝒍𝒂𝒌𝒂𝒏𝒈
Tumblr media
Bok tumbuh di desa kecil di wilayah Joseon. Di sana, kehidupan masyarakatnya kebanyakan adalah bertani dan beternak.
Keluarga Bok adalah petani miskin yang mengandalkan tanah warisan dari nenek moyang untuk bertahan hidup. Sejak kecil, Bok terbiasa bekerja di ladang, membantu orang tuanya menanam padi, gandum, dan sayuran.
Bok termasuk anak yang cerdas. Ia tidak hanya pandai bertani. Bok juga dapat merajut selimut dari jerami, dan membuat alat-alat pertanian dari kayu. Alat-alat yang dibuat oleh Bok dan ayah Bok terkenal tahan lama dan efisien. Meskipun terbatas secara materi, ayah Bok selalu mengajarkan beberapa kemandirian pada diri Bok.
Tumblr media Tumblr media
Selain itu, Bok pandai mengolah makanan, yang ia pelajari dari ibunya. Setiap sore, Ibu Bok mengumpulkan tanaman liar dan mengolahnya menjadi aneka kimchi yang mereka makan di musim dingin.
Tumblr media
Hidup Bok yang bahagia berubah drastis ketika ibunya tiba-tiba jatuh sakit. Penyakitnya misterius dan tidak kunjung sembuh meskipun mencoba berbagai pengobatan tradisional dan ramuan herbal.
Ayah Bok mulai mendatangi dukun yang terkenal di desanya. Dukun itu mengatakan bahwa ibu Bok terkena guna-guna dan meminta bayaran tinggi untuk melakukan berbagai ritual. Namun setelah dilakukan ritual pengusiran roh jahat, hasilnya nihil.
Ayah Bok tidak menyerah. Setiap kali ayah Bok mendengar tentang dukun baru atau metode baru, dia tidak ragu untuk membawa Ibu Bok berobat ke dukun, meskipun biaya terus meningkat dan tidak ada hasil yang nyata.
Akibatnya, keluarga Bok semakin terjerat hutang karena pendapatan habis untuk membayar dukun dan membeli bahan-bahan ritual.
Bukannya membaik, kesehatan ibu Bok terus menurun dan akhirnya meninggal dunia. Hal ini sangat menghancurkan hati ayah Bok.
Ayahnya yang sangat tertekan oleh kematian istrinya dan beban hutang yang menumpuk akhirnya bunuh diri.
Tumblr media
Bok menemukan tubuh ayahnya tergantung di lumbung, dan sejak saat itulah hidupnya berubah drastis. Bok terpaksa menghadapi kenyataan pahit bahwa kini dia sendirian dan harus menanggung beban hutang keluarga. Bok masih tidak percaya ayahnya meninggalkannya dengan hutang yang besar dan ladang yang terbengkalai.
Kehilangan orang tua dan beban hutang yang menumpuk membuat Bok harus tetap melanjutkan hidup. Ia tidak ingin berlarut begitu saja dalam kesedihan. Bok tahu bahwa satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah bekerja lebih keras. Pelan-pelan, Bok mulai memperbaiki ladang yang ditinggalkan orang tuanya. Bok pun mencoba-coba menanam tanaman yang lebih tahan hama dan perubahan cuaca.
Keuletan dan kegigihan Bok mulai membuahkan hasil. Meskipun panennya tidak selalu melimpah, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Selain bekerja di ladang, Bok juga memanfaatkan keterampilannya dalam membuat alat-alat pertanian untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Ia mulai menjual alat-alat yang ia buat di pasar desa. Meskipun penjualannya belum banyak, ia tetap gigih berusaha karena tahu bahwa ini adalah salah satu cara untuk bertahan hidup.
Hidup sendirian di desa bukanlah hal yang mudah. Bok sering merasa kesepian dan kehilangan arah, terutama ketika malam tiba dan kenangan tentang orang tuanya kembali menghantui. Untungnya, hutang rentenir telah dibayarkan oleh para tetangga yang iba dengan yang dialami Bok. Tugasnya kini hanya menyicil hutang kepada para tetangga, entah sampai kapan.
Karena Bok yakin suatu hari nanti usahanya akan membuahkan hasil dan ia akan dapat mengangkat diri dari kemiskinan yang menghimpitnya sejak kecil.
0 notes
galih-wicaksono · 4 months
Text
Ayah Nyaris Bunuh Anak, Mengaku Dibisiki Setan.
Tumblr media
Jakarta, 23 Mei - Seorang ayah di Jakarta tega menganiaya anak laki-lakinya yang berusia 20 tahun hingga mengalami luka serius. Peristiwa mengerikan ini terjadi pada hari kamis di kediaman mereka.
Menurut Solihin, karyawan pelaku yang hendak berkunjung untuk urusan pekerjaan, ia mendengar teriakan dari rumah korban pada malam kejadian. Saat ia datang untuk mengecek, ia melihat korban terluka parah dengan luka tusukan serius di bagian perut bawah.
Solihin kemudian segera melaporkan ke polisi dan membawa korban ke rumah sakit terdekat. Beruntung, nyawa korban berhasil diselamatkan dan langsung diberikan perawatan secara intensif.
Kepada pihak kepolisian, ayah korban selaku pelaku, Wicaksono, mengaku bahwa ia melakukan tindakan tersebut karena mendapatkan bisikan setan. Ia mengatakan bahwa setan tersebut menyuruhnya untuk membunuh anaknya agar terhindar dari kemiskinan.
Hingga saat ini, pelaku masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian. Pihak berwajib masih mendalami motif di balik pengakuannya tersebut, termasuk apakah ia mengalami gangguan mental atau tidak.
Kasus ini tentu masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Kapolres Jakarta mengatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.
"Kami akan melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pelaku untuk mengetahui motif sebenarnya di balik perbuatannya," ujar Haryono, Kapolres Jakarta.
0 notes
bantennewscoid-blog · 3 months
Text
Ayah yang Bunuh Anak di Ciomas Serang Didiga 'Ngilmu'
SERANG – Seorang ayah bernama Agus asal Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang membunuh anaknya yang berusia 3 tahun 2 bulan. Dugaan sementara pelaku mengalami gangguan kejiwaan alias ODGJ. Menutur keluarga, pelaku dikenal sangat sayang anaknya. Paman korban, Soni Bakti mengatakan kejadian tragis tersebut terjadi pada Selasa (18/6/2024) sekitar pukul 04.30…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
matapelangi · 6 months
Text
Ya Allah…
Hamba tidak tahu rasa apa yang di dalam hati ini. Hamba tidak tahu bagaimana ulasan takdir yang telah Engkau tetapkan kepadaku. Kejutan apa lagi yang Engkau sembunyikan, dan teka teki apa yang harus hamba jawab Ya Allah.
Resign dari kantor dengan secakup simpang siurnya (yg terkadang masih menyisihkan trauma) kemudian pulang dengan segala problematika yang Engkau tampakkan kembali. Ini adalah masalah yang sama sejak aku kecil dan tidak pernah selesai. Tapi kali ini Engkau luaskan pikiran hamba untuk memandang permasalahan dari segi seorang anak pertama dengan tanggung jawabnya.
Hamba berterimakasih atas segala ilmu yang telah Engkau berikan. Ilmu yang terkadang malah bikin pusing, karena ketidakcocokan atau banyak kesalahan yang sebelumnya tidak terlihat jadi makin jelas, jadi makin banyak berfikir gimana caranya ini gimana caranya itu agar bagaimana sesuai kodrat.
Rumah… aku selalu lemah jika membicarakan tentang rumah, kenapa rumahku berbeda dengan yang lainnya?? Kenapa gelak tawa itu seringkali tabu? Kenapa diskusi-diskusi kecil tidak pernah ada? Kenapa orang tuaku otoriter sekali dengan pilihannya? Kenapa orang tuaku selalu bertengkar keras di depan anak-anaknya? Selalu berbicara kasar dengan bentakannya. Kedua orang tuaku tidak pernah saling terbuka apalagi masalah keuangan. Ibu yang sering mengambil uang tanpa minta, bahkan celengan bapak habis di buatnya, lalu ada hutang yang harus di bayar tiba-tiba. Itu pun dengan nominal melebihi UMR. Bapakku adalah orang yang tidak bisa jujur dengan istrinya. Di tambah adikku yang sangat keras kepala jika di nasehati, Ahhh rumit sekali keluargaku.
Alih-alih berbicara pelan untuk mengurai masalah malah di suruh mengerti “emang dari dulu udah jadi sifat, sebagai anak harus paham, makanya dari dulu di sabarin aja” kata bapak suatu hari.
Lalu apakah semua perilaku KDRT dari Ayah dan sifat ibu yang bagiku Semakin hari semakin tidak bisa di toleransi itu juga harus ku normalisasi? Aku harus memahami strunggle, masa lalu, pola didik pola pikir kakek dan nenek. Aku yang tahu tentang ilmu rumah tangga, aku yang belajar ilmu mendidik anak, dan aku yang selalu mempelajari agama ini seakan buntu. Seakan tidak ada jalan keluar lagi setelah sekiaaan banyak usaha yang ku lakukan nihil tidak ada hasilnya.
Ibuku makin menjadi-jadi dalam membandingkan dirinya dengan orang lain terlebih iri dengan perilaku ayah kepada keluarga besarnya. Ayah yang untuk sholat saja harus aku yang teriak-teriak, tidak mau jujur dapat uang dari mana, dan kelihatan jelas sekali lebih suka membela keluarga besarnya. Adikku apalagi, ketika di nasehati malah teriak-teriak dan bahkan pilih pergi ke kosnya, ia suka sekali menghabiskan uang. Aku menasehati mereka berulang kali, kedua orang tuaku penuh dengan ketidak jujuran. Inilah yang dulu menyebabkan Ayah selingkuh berkali-kali.
Jujur Ya Allah, hamba lelah melihat drama ini. Akhir-akhir ini ibuku sering murung dan beberapa waktu mengancam bunuh diri. Sering cek cok masalah keuangan lagii…
6 bulan di rumah, akhirnya Engkau beri hamba pekerjaan lagi. Tapi sekarang di takdirkan kerja di dekat rumah, meskipun sebenarnya harapanku bekerja di luar kota lagi, atau aku di nikahi seseorang yang jauh dari rumah. Seseorang yang baik dan dari keluarga yang baikk. Aku ingin lari sajaa sebenarnya, seperti aku yang dulu, selalu nyaman di perantauan. Dan pulang hanya memastikan mereka baik-baik saja alias tidak ada cek cok dan air mata sakit hati yg aku keluarkan. Aku tidak sanggup menghadapi keluarga toxic seperti ini, energi ku bukan malah full tapi habis.
Entah takdir apa lagi yang akan terjadi padaku Ya Allah, besok minggu training 2 bulan di ponorogo. Artinya aku meninggalkan rumah selama itu, aku bersyukur mendapat pekerjaan ini meski sebenarnya masih mengharap akan kembali ke solo, kembali bersama komunitasku, kembali bersama teman-temanku yang positif, dan kembali pada seseorang yang sangat-sangat aku rindukan, yang aku harap kan menjadi imanku.
Lalu pertanyaanku lagi “Apakah 2 bulan di ponorogo ini untuk mengistirahatkan hatiku sejenak untuk nanti memulai berperang menyelesaikan masalahku saja ?” Atau memang ada sesuatu yang ingin Engkau tunjukan kepadaku Ya Allah?
Jujur Ya Allah hamba belum sepenuhnya ikhlas meskipun sudah hamba coba dengan susah payah. Berat sekali terjebak di perasaan dan situasi seperti ini, apakah aku bisa menambah personil baru di keluarga ini “suami” jika keluargaku saja masih tinggi egonya?
Aku hanya bisa mencurahkan segalanya lewat tulisan ini, agar fikiranku sedikit terurai, agar aku lega, agar jika memang ini Takdir terbaik-Nya untuk menebus dosa-dosaku maka aku harusnya berbahagia, semoga sebentar lagi ikhlas itu segera menyapa..
Semoga keluarga yang sakinah mawwadah warohmah itu benar-benar aku dapatkan, setelah usaha bertahun-tahun lamanya. Semogaa Allah kabulkan di waktu yang tidak lama, dan aku selalu percaya pada-Nya.
Ya Allah di depanmu aku tidak ingin lagi berpura-pura
0 notes
kisahpedia · 7 months
Text
Kalender Liturgi 01 Mar 2024
Jumat Prapaskah II
Warna Liturgi: Ungu
Bacaan I: Kej 37:3-4.12-13a.17b-28
Mazmur Tanggapan: Mzm 105:16-17.18-19.20-21
Bait Pengantar Injil: Yoh 3:16
Bacaan Injil: Mat 21:33-43.45-46
Bacaan I
Kej 37:3-4.12-13a.17b-28
Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia.
Bacaan dari Kitab Kejadian:
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain,
sebab Yusuf itulah anak yang lahir pada masa tuanya;
dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya,
bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf
daripada semua saudaranya,
maka bencilah mereka itu kepada Yusuf,
dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Pada suatu hari
pergilah saudara-saudara Yusuf
menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem.
Lalu Israel berkata kepada Yusuf,
"Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan
kambing domba dekat Sikhem?
Marilah engkau kusuruh kepada mereka."
Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu,
dan didapatinyalah mereka di Dotan.
Dari jauh ia telah kelihatan kepada mereka.
Tetapi sebelum ia dekat pada mereka,
mereka telah bermufakat
mencari daya upaya untuk membunuhnya.
Kata mereka seorang kepada yang lain,
"Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
Sekarang, marilah kita bunuh dia,
dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini,
lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya.
Dan kita akan lihat nanti,
bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!"
Ketika Ruben mendengar hal ini,
ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka,
sebab itu kata Ruben, "Janganlah kita bunuh dia!"
Lagi kata Ruben kepada mereka,
"Janganlah tumpahkan darah!
Lemparkan saja dia ke dalam sumur
yang ada di padang gurun ini,
tetapi janganlah apa-apakan dia."
Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka
dan membawanya kembali kepada ayahnya.
Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya,
mereka pun menanggalkan jubah Yusuf,
jubah maha indah yang dipakainya itu.
Lalu mereka membawa dia
dan melemparkan dia ke dalam sumur.
Sumur itu kosong, tidak berair.
Kemudian duduklah mereka untuk makan.
Ketika mereka mengangkat muka,
kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael
yang datang dari Gilead
dengan untanya yang membawa damar,
balsam dan damar ladam.
Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu,
"Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu
dan menyembunyikan darahnya?
Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini,
tetapi janganlah kita apa-apakan dia,
karena ia saudara kita, darah daging kita."
Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataannya itu.
Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat,
Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu,
kemudian dijual kepada orang Ismael itu
dengan harga dua puluh syikal perak.
Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabdaTuhan.
Mazmur Tanggapan
Mzm 105:16-17.18-19.20-21
R:5a
Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib
yang dilakukan Tuhan.
*Ketika Tuhan mendatangkan kelaparan ke atas tanah Kanaan,
dan menghancurkan seluruh persediaan makanan,
diutus-Nyalah seorang mendahului mereka,
yakni Yusuf yang dijual menjadi budak.
*Kakinya diborgol dengan belenggu,
lehernya dirantai dengan besi,
sampai terpenuhinya nubuatnya,
dan firman Tuhan membenarkan dia.
*Raja menyuruh melepaskan dia,
penguasa para bangsa membebaskannya.
Dijadikannya dia tuan atas istananya,
dan pengelola segala harta kepunyaannya.
Bait Pengantar Injil
Yoh 3:16
Begitu besar kasih Allah akan dunia ini,
sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya
beroleh hidup yang kekal.
Bacaan Injil
Mat 21:33-43.45-46
Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia.
Inilah Injil Suci menurut Matius:
Sekali peristiwa
Yesus berkata kepada imam-imam kepala
serta tua-tua bangsa Yahudi,
"Dengarkanlah perumpamaan ini,
Seorang tuan tanah membuka kebun anggur
dan menanam pagar sekelilingnya.
Ia menggali lubang tempat memeras anggur
dan mendirikan menara jaga di dalam kebun itu.
Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap
lalu berangkat ke negeri lain.
Ketika hampir tiba musim petik,
ia menyuruh hamba-hambanya kepada penggarap-penggarap itu
untuk menerima hasil yang menjadi bagiannya.
Tetapi para penggarap menangkap hamba-hambanya itu:
yang seorang mereka pukul,
yang lain mereka bunuh,
dan yang lain lagi mereka lempari dengan batu.
Kemudian tuan itu menyuruh pula hamba-hamba yang lain,
lebih banyak daripada yang semula.
Tetapi mereka pun diperlakukan sama
seperti kawan-kawan mereka.
Akhirnya tuan itu menyuruh anaknya kepada mereka,
pikirnya, 'Anakku pasti mereka segani.'
Tetapi ketika para penggarap melihat anak itu,
mereka berkata seorang kepada yang lain:
Ia adalah ahli waris!
Mari kita bunuh dia, supaya warisannya menjadi milik kita.
Maka mereka menangkap dia,
dan melemparkannya ke luar kebun anggur itu,
lalu membunuhnya.
Maka apabila tuan kebun anggur itu datang,
apakah yang akan dilakukannya dengan penggarap-penggarap itu?"
Kata imam-imam kepala dan tua-tua itu kepada Yesus,
"Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu,
dan kebun anggurnya akan disewakannya
kepada penggarap-penggarap lain
yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya."
Kata Yesus kepada mereka,
"Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci:
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan
telah menjadi batu penjuru?
Hal itu terjadi dari pihak Tuhan,
suatu perbuatan ajaib di mata kita.
Sebab itu Aku berkata kepadamu,
Kerajaan Allah akan diambil dari padamu,
dan akan diberikan kepada suatu bangsa
yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu."
Mendengar perumpamaan Yesus itu,
imam-imam kepala dan orang-orang Farisi mengerti
bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.
Maka mereka berusaha menangkap Dia,
tetapi mereka takut kepada orang banyak,
karena orang banyak itu menganggap Yesus nabi.
Demikianlah sabda Tuhan.
Tumblr media Tumblr media
0 notes
divergensi · 10 months
Text
ULASAN: WILL YOU BE THERE?
Tumblr media Tumblr media
Hi MOA, utamanya yang Soobin Mania, ayo merapat. Aku mau bahas buku rekomendasi Soobin! Ni buku jumlah halamannya 337, tapi aku yakin bisa kamu kelarin dalam sehari karena cerita dan penggambaran suasananya cakep, alurnya yang ngalir aja—gak ngjlimet, terus bahasanya juga ringan. O iya, Soobin nyebut buku ini di siaran langsung VLIVE, karena waktu itu ada moa yang minta rekomendasi buku. Terus juga dia pernah selca depan rak bukunya dan kelihatanlah buku "당신, 거기 있어 줄래요?" Ini. Kalau pengen tahu ada buku apa aja di raknya, feel free buat tanya aku.
Tampilan sampul depan dan belakangnya begini, ya. Dan kalau kamu mau beli bukunya bisa dibeli di toko penerbitnya: https://shope.ee/1qBYQUWj6u kalau mau baca ebook-nya secara online agaknya belum tersedia.
Tumblr media Tumblr media
Dari pembukanya aja udah dibuat penasaran, kan?
Tumblr media
Ini buku Guillaume Musso pertama yang aku baca, kalau dilihat dari blurb-nya ini tuh keknya romansa kakek-kakek yang gamonin mendiang pacarnya dan berusaha untuk kembali ke masa lalu untuk selamatkan pacarnya, dan duh ini ngingetin aku sama Tokyo Revengers yaitu serial animanga bertema time travel yang plot utamanya juga tentang pemuda yang mau menyelamatkan pacarnya dari kematian. Menariknya konsep perjalanan waktu ke masa lalunya berbeda dari konsep perjalanan waktu yang biasanya aku tahu yaitu si penjelajah waktu akan jadi sosok dirinya di masa itu, TAPI di buku ini, Elliot 60 tahun tetap dengan tubuh 60 tahunnya malah bisa bertemu dan berbincang dengan dirinya yang berusia 30 tahun, dipikir-pikir lucu juga sih, soalnya jadinya ngobrol dan bertengkar sama diri sendiri. Tapi keren juga! Aku jadi berandai, gimana kalau kita versi masa depan nemuin kita, bantu kita ambil keputusan, menenangkan kita, DAN MEMBIMBING KITA (ril pengen banget, soalnya kebetulan aku lagi nggak tahu mau bawa hidupku ke arah mana nngs) kurasa buku ini jadinya cocok buat yang percaya adanya kesempatan kedua.
TW : FAMILY ISSUES , ABUSIVE PARENT , SUICIDE
Dalam buku ini ada dua perspektif, yaitu Elliot Tua dan Elliot Muda, nggak sulit mengenalinya karena semuanya diberi penanda—pun kelihatan kalau Elliot Tua banyak Tahu dan tenang sedangkan Elliot Muda sebaliknya. Bagian yg menurutku paling menyentuh adalah saat Elliot Tua bilang“itu bukan salahmu. Bunuh diri ibu, pukulan ayah…” kepada Elliot Muda, sebuah kalimat yang Elliot ingin dengar selama bertahun-tahun tapi nggak ada satu orang pun yang mau repot-repot bilang ke dia. 𝑇𝐻𝐼𝑆 𝑀𝐴𝑁 𝐶𝑂𝑀𝐹𝑂𝑅𝑇 𝐻𝐼𝑀𝑆𝐸𝐿𝐹—𝐻𝐼𝑆 𝐼𝑁𝑁𝐸𝑅 𝐶𝐻𝐼𝐿𝐷. Maaf kalau ini 𝑠𝑝𝑜𝑖𝑙𝑒𝑟, jadi karakter Elliot diceritakan punya 𝑑𝑎𝑑𝑑𝑦 𝑖𝑠𝑠𝑢𝑒𝑠, dia punya ayah peminum dan tukang pukul yang gak jarang Elliot Kecil harus pasang badannya untuk lindungi ibunya, dia sampai nggak mau punya anak karena merasa orang tuanya nggak sayang sama dia, takut kalau nantinya dia nggak mampu menyayangi anaknya. Lucunya, Elliot malah punya anak di masa depan. Ada fakta menarik juga, aku kan udah baca San Francisco karya Ziggy di bukunya disebutin kalau Golden Gate Bridge itu tempat bundir populer, ternyata udah dari 1976! Pada akhirnya ini nggak cuma tentang romansa ada persahabatan juga, sahabat yang bisa dipercaya hingga akhir (Elliot kamu bikin iri saja). Lalu, seperti yang aku tulis di kepala utas kalau ada pengetahuan medis dan tempat di san fransisco-–itu karena profesi Elliot adalah dokter bedah, dan dalam buku ini penggambaran tempatnya cukup detail. Sayangnya aku kurang puas dengan proses perpindahan waktunya, soalnya aku menuntut penjabaran yang lebih detail. Omong-omong cara dia berpindah tempat adalah dengan tertidur setelah menenggak pil pemberian orang tua di desa terpencil kamboja karena Elliot memilih mengoperasi anak si orang tua padahal saat itu Elliot sudah dijemput oleh helikopter palang merah. Nilai plus dariku adalah lagi-lagi karena membahas kematian HAHA MAAF ADMINNYA AGAK GILA, aku puas banget lihat Elliot yang bodoamat dan sudah siap mati. Walaupun juga diawali sedih karena ketakutannya akan kematian di halaman 120, bikin aku takut mati juga. Takut melihat tubuhnya melemah. Takut menderita dan kehilangan kemandiriannya. Takut mati sendirian di kamar rumah sakit yang putih pucat. Takut meninggalkan putrinya di dunia yang serba tak pasti. Takut bahwa pada akhirnya, hidupnya tidak ada artinya. Takut pada apa yang menunggu setelahnya. Begitu dia menyerahkan jiwanya dan pergi ke sisi yang lain..." Wah utasnya selesai! Kayaknya aku terlalu banyak spoiler ya? Hahaha maaf. Terus gimana, jadi penasaran baca juga nggak?
0 notes
lonerisloner · 11 months
Text
"Sekarang aku paham kenapa.."
Wanita mengalami frigid
Diri ini selalu berusaha sempurna didepan orang
Millionaire & artis papan atas tetep ga luput dr kasus bunuh diri karena depresi
Saat orang menyebut kebahagiaan itu fana
Saat millionaire & artis papan atas sekalipun tetap merasa kesepian meski dirinya dikelilingi keramaian 24/7 & end up with drugs
Saat mereka yang dianggap orang memiliki semuanya tetap memilih pergi liburan / cuti ke gunung, desa, pulau demi ketenangan
Saat mereka yang dianggap orang memiliki semuanya berlibur & berbagi di desa kecil dengan penduduk desa
Saat ayah bekerja sangat keras demi kami, anak-anaknya
Saat ayah memiliki banyak masalah tapi tidak pernah bercerita pada keluarga
Saat orang memilih tidak menikah & child-free
Saat orang memilih tidak bercerita soal masalahnya dan malah tertawa
Saat orang tidak mempunyai agama
Saat ibu selalu marah dan memiliki banyak rahasia
Saat orang memilih bunuh diri sbg jalan pintasnya
Saat orang selalu denial akan semua perasaan sebenarnya
Saat orang berbicara hal yang berbanding terbalik dengan perasaannya
Saat orang memiliki sifat keras sekeras batu
Perasaan terikat & sayang pada anak, dimana rasanya meski sekarat bahkan sudah mati sekalipun kekuatan untuk melindungi anak itu pasti akan selalu ada
Takdir Tuhan yang tidak bisa diubah, meski kadang membingungkan tapi pasti selalu ada maknanya
Saat orang bicara bahwa kebahagiaan yang selama ini mereka tunjukkan adalah palsu
Menjadi dewasa & selalu bahagia, ternyata sulit..
Sesulit ini apa yang dirasakan orang tua kita dulu..
Semoga badai badai itu musnah, selamanya
0 notes
onigiri-latte · 1 year
Text
SEEKOR IKAN YANG MENCINTAI KUCING
Ia menjilat kaki depannya usai menyantap ikan pemberian majikan. Lalu, melangkah menuju halaman kemudian berbaring kearah cahaya matahari. Matanya mengerjap. Silau. Mahluk manja itu mengeong sepanjang hari. Penghuni rumah terlampau sibuk hingga nyaris tak menggubris dua penghuni tambahan.
Sasa bermain boneka juga rumah-rumahan, Nyonya Elma sedang bergosip dengan teman arisan di ruang tamu, sementara Tuan Hitler menerima telepon dari seseorang. Ia mojok dan berbisik pada lawan bicaranya.
“Nanti aku telepon lagi”, ucapnya buru-buru.
Aku melihat pemandangan itu sambil mengenang masa lalu. Saat kali pertama mereka menyelamatkanku dari kesepian.
--000--
Kami berenang riang, memonyongkan bibir layaknya sepasang kekasih berciuman. Hidup sudah menggariskan nasib sejak dalam perut Ibu. Keluar dari sana dan menempel di rumput dasar kolam. Dari ribuan telur tak semua tumbuh hingga dewasa. Sebagian disantap ikan lain atau mengunjungi perut ular sawah.
Dimana Ibu? mungkin peternak menempatkannya di wadah terpisah. Menunggu pejantan lain mengeroyok, lantas mengandung adik-adik kami. Pola yang sama senantiasa berulang. Hingga ibu sudah tidak lagi mengandung dan berakhir di mulut manusia.
Musim panen kian dekat. Air kolam perlahan menyusut dan tubuh kami lebih berat dari biasanya. Sisik mengilat ditempa cahaya. Para lelaki menebar jala mengepung dari segala arah sementara semua ikan mencari celah. Upaya terakhir. Namun, takdir berkata sebaliknya. Plastik-plastik bening berisi oksigen buatan, air juga ruang gerak minim jadi penjara---aku bisa gila bila terus begini. Hanya tersisa dua pilihan: berakhir di toko hewan atau piring restoran.
Mobil sampai tujuan, peti sterofoam diangkat dari truk. Tampak jelas kotak-kotak kaca berisi saudara dari jenis lain. Ikan badut, anak-anak kecil memanggilnya Nemo—kupikir kartun telah mencuci otak mereka. Ia sama sekali tak punya rasa humor, wajahnya merenggut, badut tak pernah seperti itu. Kalaupun ada penyelenggara pesta pasti takkan memakai dua kali.
Di tangki lain, piranha, pemilik gigi layaknya silet dan segenap riwayat mengerikan. Mata itu mirip iblis dengan warna merah dibadannya. Mereka bergerombol dan suka main keroyokan.
“Kami tidak sejahat itu, Bung” bantah salah satu dari kawanan itu. “Itu hanya tipuan film buatan manusia. Tak ada ikan makan sesama ikan. Saudara tidak akan saling bunuh. Percayalah”
Aku sebetulnya ingin percaya, tapi salah seorang karyawan salah menaruh kawanku dan seketika air berubah merah darah.
Sasa, berbadan amat besar dan bongsor, rambut dikepang dua dan gigi berbehel. Namanya mirip merek mecin, mungkin kesukaan orang tuanya. Si Ayah bertampang culun, potongan rambut belah pinggir dan kumis mirip Jojon. Kemejanya tampak kusut, meski ditutupi jas necis berwarna kelabu. Istrinya lumayan cantik, berambut bob warna pirang persis kucing angora. Dandanan menor, bibir dipulas gincu, dadanya membusung mirip melon matang.
Ia melihat aquarium dengan tampang konyol, senyumnya terbit layaknya psikopat menemukan mangsa. Sasa merengek, memasang wajah melas dan Ibunya asyik main gawai. Mereka menuju aquarium, lelaki itu memanggil pemilik toko. Terdengar tawar-menawar. Sementara Sasa kelihatan senang menatapku dan mengetuk kaca. Aku jadi ketakutan dan bersembunyi di balik batu.
Rumah keluarga itu kecil saja, bentuknya mirip satu sama lain dengan rumah sebelah. Baru aku tahu tempat itu disebut perumahan. Perumahan sangatlah panas hingga perlu alat bernama pendingin udara. Terutama belakangan ini Nyonya Elma kerap bersitegang dengan Tuan Hitler----aku memanggilna begitu karena kumisnya. Rumah jadi kacau, perkakas rumah tangga pecah, terbang ke segala arah. Perang dunia pecah.
“kucing itu pemberian selingkuhanmu?”
“Enak saja, itu permintaan Sasa. Jangan-jangan kau sendiri yang dapat kado dari simpanan,” bentak Nyonya Elma tak mau kalah. “Ikan Mas itu…”
“Itu juga keinginan Sasa. Sudah, aku tak mau bertengkar denganmu. Aku muak, capek dengan semua hal di rumah ini.”
“Sama, aku juga!”
Pertengkaran itu berakhir.
Keadaan tak lagi sama. Tuan Hitler hanya datang sesekali, suatu hari ia membawa beberapa dokumen. Bertuliskan pengadilan agama dengan huruf tebal. Sementara istrinya mampir Bersama pria yang kelak dikenal sebagai Ayah baru Sasa. Dari sana kusadari jika manusia gampang bosan, hubungan keluarga dapat putus dengan mudah.
Sasa mungkin sudah lupa pada kami, dilihat dari air tangki keruh dipenuhi lumut hijau. Akhirnya kusantap kotoran sendiri bila benar-benar tak dapat jatah makanan. Kucing itu terlihat lesu tak bersemangat, bulu-bulunya rontok, perutnya busung seperti sarung tergeletak.
Jauh berbeda ketika kucing tetangga mengajaknya kawin dan membikin dia bunting. Bayi-bayi itu terlihat lucu, menyusu di puting Ibunya. Sementara auyahnya sudah minggat entah kemana. Anak-anak itu bakal pergi setelah bisa mencari makan sendiri.
Aku marah melihat peristiwa itu. Aku bisa apa ? Aku hanya seekor ikan. Keluar dari kandang saja tak bisa, berlagak ingin menolong binatang lain. Dengan segala kurang lebihnya, aku tetap mengagumi mahluk kesayangan Nabi itu.
Ia tak mampu mengeong, hanya bisa menunggu belas kasihan. Aku tak tega melihatnya kelaparan atau menderita sebelum ajal menjemput. Sekuat tenaga kudorong wadah kaca sampai tepian. Pyarr. Serpihan kaca berceceran di lantai. Kucing pelan namun pasti mendekati asal suara. Langkahnya gontai, mata sayu, ekor bergerak kesana-kemari. Semua masih terang, sebelum kegelapan abadi melahap tubuh ini dan membawanya ke tempat lain.
--000--
“Kau percaya kehidupan setelah mati ?” tanyaku pada gadis itu.
Ia mengantuk setelah begadang kemarin malam. Insomnia. Aku sudah memberinya banyak saran, namun belum ada perubahan. Kami sudah memutari alun-alun beberapa kali, cahaya lampu taman begitu menyilaukan. Semua orang beranjak pergi, para PKL merapikan dagangan.
Mae mengangguk.
“Kenapa ?”
“Karena kehidupan adalah panggung sandiwara. Kebohongan belaka.”
“Memang kau pernah mati sebelumnya ?”
“Hanya beberapa jam. Banyak hal mengerikan kutemui di alam sana.”
“Mati suri,” ucapku bergetar, sedikit kaget.
“Bisa dibilang begitu.”
“Kamu percaya hantu ? Orang-orang ketakutan pada hal itu.”
“Bukankah manusia juga hantu ? Cuma kita memiliki jasad, sedangkan mereka tidak lagi.”
Aku diam. Perhatianku teralih sejenak oleh sepasang kekasih bergandengan. Mereka berpelukan sebelum berciuman membabi-buta. Mirip salah satu adegan drama Negeri Gingseng yang kemarin kami---aku dan Mae—tonton.
Tak habis pikir, banyak wanita suka opera sabun milik mereka. Aktor dan aktrisnya hampir tak bisa dibedakan, sama-sama cantik. Pernah sekali timnas mengadakan pertandingan persahabatan. Hari itu cuaca sedang tidak baik. Hujan mengguyur Senayan dan lapangan hijau jadi becek. Yang mengejutkan wajah para pemain mirip es krim mencair, hujan membuat bedak mereka luntur. Meski begitu aku menaruh rasa hormat atas wajib militer mereka yang diadakan setiap tahun. Kombinasi mengerikan dari prajurit terlatih dan tampilan manis di luar.
Malam kian dingin. Suara angin berembus sepoi membawa kantuk untuk dimanjakan. Burung hantu mengaok di pohon beringin, seolah mahluk dunia lain tengah berkeliaran keluar dari persembunyian. Kupu-kupu malam muncul, hinggap di trotoar mencegat mobil berseliweran. Ada yang terlihat berisi, butuh uang persalinan atau lupa pakai pengaman ketika bermain dengan pelanggan.
“Kau percaya reinkarnasi? Aku pikir di kehidupan sebelumnya, aku ikan dan kau seekor kucing.”
Mae hanya tertawa kecil. Ia menganggap ucapanku hanya guyonan.
“Sudahlah, aku masih ada tamu. Jika kangen, kau tahu harus mencariku dimana,” tukasnya sebelum pergi.
Dari kejauhan, Mae layaknya model berjalan di catwalk. Pinggulnya padat berisi bergerak kekanan dan kekiri, seolah ada ekor menjulur dari pantatnya. Bayinya mungkin akan jadi anak cerdas.
Tak lama, sebuah mobil menepi. Sesosok pria dengan setelan jas hitam membuka pintu lalu menelan Mae. Membawanya pergi entah kemana.
0 notes