#Aris Merdeka
Explore tagged Tumblr posts
Text
DKI kemarin, aksi di depan Kedubes AS hingga tradisi "Nganten Temat"
Jakarta (ANTARA) - Sejumlah peristiwa penting terjadi di Jakarta pada Sabtu (3/8) di antaranya massa menggelar aksi solidaritas untuk Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat.
Kemudian, tradisi menyambut selesainya anak mengaji Al Quran "Nganten Temat" diadakan di Jakarta Timur untuk melestarikan budaya masyarakat Betawi.
Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali:
1. Massa gelar aksi Bela Palestina di depan Kedubes AS
Massa yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina (ARI-BP) menggelar Aksi Hari Solidaritas Internasional untuk Tahanan Gaza dan Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Sabtu pagi.
Berita lengkapnya : Klik disini
0 notes
Text
Kemarin, Presiden lantik kepala badan khusus hingga penasihat khusus
Jakarta (ANTARA) - Berbagai peristiwa politik pada Selasa (22/10) yang menjadi sorotan, mulai dari Presiden RI Prabowo Subianto melantik lima kepala badan khusus dan enam wakil kepala badan hingga tujuh orang sebagai Penasihat Khusus Presiden di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Berikut rangkuman berita politik yang masih layak dibaca untuk informasi pagi ini.
1. Presiden lantik lima kepala badan khusus dan enam wakil di Istana
Presiden RI Prabowo Subianto melantik lima kepala badan khusus dan enam wakil kepala badan di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Presiden melantik lima kepala badan, yakni Aris Marsudiyanto sebagai Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus; Muliaman Darmansyah Hadad sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara; Irfan Yusuf sebagai Kepala Badan Penyelenggara Haji; Budiman Sudjatmiko sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan; dan Haikal Hassan sebagai Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal.
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan, menetapkan dan seterusnya. Kesatu, mengangkat Aris Marsudiyanto sebagai Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus," kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Ninik Purwanti di Istana Negara Jakarta, Selasa.
Selengkapnya klik di sini.
2. Prabowo lantik tujuh Penasihat Khusus Presiden
Presiden RI Prabowo Subianto melantik tujuh orang sebagai Penasihat Khusus Presiden, di Istana Negara, Jakarta, Selasa.
Pelantikan tujuh Penasihat khusus Presiden itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 140P Tahun 2024 Tentang Pengangkatan Penasehat Khusus Presiden.
"Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Presiden Republik Indonesia menimbang dan seterusnya, mengingat dan seterusnya, memutuskan dan menetapkan dan seterusnya. Kesatu mengangkat Penasehat Khusus Presiden," kata Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretaris Negara Ninik Purwanti di Istana Negara membacakan Keputusan Presiden tersebut.
Selengkapnya klik di sini.
3. Paripurna DPR setujui komposisi ketua dan wakil ketua setiap komisi
Rapat Paripurna DPR RI menyetujui komposisi pimpinan komisi yang terdiri dari 20 ketua dan 80 wakil ketua untuk setiap komisi atau Alat Kelengkapan Dewan (AKD), yang terdiri dari 13 komisi dan 7 badan.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan sebelumnya telah disetujui bahwa komposisi keanggotaan pada setiap komisi atau AKD berjumlah 44-45 orang. Namun, menurutnya telah disepakati juga bahwa ada batas terendah jumlah anggota yakni sebanyak 41 orang dan batas maksimal sebanyak 49 orang.
"Sebagaimana ketentuan ambang batas minimal dan maksimal tersebut di atas dapat disetujui?" kata Puan yang dijawab setuju oleh para peserta rapat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Selengkapnya klik di sini.
4. Pengamat: Perkuat penegakan hukum independen untuk berantas korupsi
Pengamat hukum sekaligus pegiat antikorupsi Hardjuno Wiwoho menyarankan agar pemerintahan baru bisa memperkuat penegakan hukum yang independen untuk memberantas korupsi.
Pasalnya, kata dia, proses hukum terhadap pejabat tinggi dapat terganggu oleh tekanan politik atau kekuatan lainnya.
“Lembaga seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kepolisian, dan kejaksaan harus benar-benar dibebaskan dari intervensi politik," ucap Hardjuno dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Selengkapnya klik di sini.
5. Presiden Prabowo terima kunjungan utusan khusus UEA-Mesir di Istana
Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan dua utusan khusus dari negara Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, sebagai upaya memperkuat hubungan bilateral dengan kedua negara.
Berdasarkan keterangan resmi dari Biro Pers Sekretariat Presiden di Jakarta, Selasa, Utusan Khusus Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Nahayan Mabarak Al Nahyan tiba terlebih dahulu sekitar pukul 13.00 WIB.
0 notes
Text
Sukseskan Ops Patuh Candi 2024, Sat Lantas Polresta Banyumas Patroli Jalur Wisata Dan Pusat Keramaian
Sabtu (20/7/2024), Sat Lantas Polresta Banyumas Polda Jateng melaksanakan kegiatan patroli jalur wisata dan pusat keramaian dalam rangka Ops Patuh Candi 2024. Adapun rute patroli yang dilaksanakan oleh Ipda A. Wawan Riyadi, S.H., Bripka Ari Priyodani dan Brigadir Nova Angga tersebut yaitu start dari Mako Satlantas – Jl. Merdeka – Jl. Gatot Subroto – Jl. Ovist – Jl. HR. Bunyamin – Jl. Raya…
View On WordPress
0 notes
Text
Aliansi masyarakat demo di depan Kemenkominfo tuntut Budi Arie mundur dari jabatannya
JAKARTA (Arrahmah.id) – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Keamanan Siber untuk Rakyat (Akamsi) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) yang terletak di Jl. Medan Merdeka Barat No.9, RT.002/RW.003, Gambir, Jakarta Pusat. Aksi yang digelar pada Rabu (10/7/2024) tersebut, bertujuan untuk memprotes kegagalan Kemenkominfo dalam…
0 notes
Text
Maknai Perayaan HUT RI ke-78 dengan Upacara dan Penanaman Pohon oleh PTBAS (Titan Group)
MUARA ENIM – Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia yang jatuh pada hari Kamis, 17 Agustus 2023, dirayakan dengan penuh semangat di PT Bara Anugrah Sejahtera (Titan Group). Acara ini dihadiri oleh para karyawan dan karyawati PT Bara Anugrah Sejahtera, serta mitra kerja seperti PT MUM dan lainnya. Pelaksanaannya berlangsung di lokasi PTBAS yang berada di Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.
Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan dan Pembacaan Teks Proklamasi
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dan saat-saat penting seperti pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik dipimpin oleh inspektur upacara, yaitu Bapak Aris Study Palimbunga, yang juga menjabat sebagai Kepala Teknik Tambang PT BAS.
Dalam sambutannya, Kepala Teknik Tambang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada para pejuang dan pendiri bangsa yang telah berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia, sehingga kita dapat menikmati nikmatnya kemerdekaan saat ini.
Semangat Bekerja Keras untuk Kesejahteraan Bangsa
"Mari kita memaknai kemerdekaan Indonesia dengan semangat bekerja keras, cerdas, dan ikhlas. Kita harus berupaya mencapai target produksi yang telah direncanakan oleh perusahaan demi kesejahteraan keluarga, bangsa, dan negara," ujar Kepala Teknik Tambang dalam sambutannya.
Lomba dan Penanaman Pohon Sebagai Bagian dari Perayaan
Selain rangkaian upacara, berbagai lomba juga diadakan untuk merayakan semangat kemerdekaan. Lomba-lomba ini meliputi tarik tambang, balap karung, dan "perlombaan khas 17an" yang bertujuan untuk memeriahkan dan memaknai makna kemerdekaan.
Selain itu, PT BAS juga melaksanakan kegiatan penanaman pohon. Penanaman pohon dilakukan di sekitar area kantor PT BAS, dengan penanaman total 17 pohon mangga, 8 pohon durian, dan 45 pohon lainnya.
Makna Simbolis di Balik Jumlah Pohon
Jumlah pohon yang ditanam, yaitu 17-8-45, memiliki makna simbolis yang mendalam. Angka-angka ini merepresentasikan tanggal penting dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu 17 Agustus 1945.
Dengan tema peringatan HUT RI ke-78 tahun 2023 yang berjudul "Terus Melaju untuk Indonesia Maju," semangat merdeka tetap menggelora. (Akwam & Tim Humas / ER)
0 notes
Text
Budayawan, Erros Djarot: Enggak Usah Merengek-rengek ke Kemenkominfo
Budayawan, politikus, dan pejuang pers Erros Djarot tampil di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jum'at (11/8/2023) malam. Dengan mengenakan baju batik, dan masih berkumis seperti dulu, ia dipandu panitia masuk ke ruang transit VIP Hall Dewan Pers. Di ruang transit sudah duduk sejumlah tamu VIP, antara lain Mayjen TNI (Purn) Djoko Warsito (Dewan Pembina SMSI), Ervik Ari Susanto (penasehat SMSI), Al Muktabar (Pj Gubernur Banten) ditemani Mohammad Nasir (Sekretaris Jenderal SMSI). Kehadiran Erros langsung disambut bagaikan bertemu kawan lama, tampak akrab. Malam itu Erros hadir di Hall Dewan Pers atas undangan Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) untuk menerima penghargaan sebagai tokoh Pejuang Kemerdekaan Pers. Penghargaan itu diberikan pada Malam Anugerah SMSI 2023. Selain kepada Erros Djarot, penilaian yang sama pada level ketokohan, SMSI juga memberikan penghargàan kepada almarhum Prof Azyumardi Azra (Ketua Dewan Pers)— diwakili putrinya, Emily Sakina Azra—sebagai Pelopor Pers Merdeka. ��Erros Djarot dan Prof Azyumardi Azra itu pelopor Pers Merdeka” Kata Wakil Ketua Umum SMSI Pusat, Yono Hartono yang juga mendapingi Erros Djarot saat berpidato setelah menerima penghargaan. Pemberian anugerah kepada Erros didasari penilaian bahwa Erros Djarot telah mengawal kemerdekaan pers sejak zaman Orde Baru dengan Tabloid Detiknya yang dibredel dan dilarang terbit semasa Orde Baru saat Jenderal Soeharto berkuasa. Erros dinilai mendorong demokrasi di Indonesia. Bagi Erros, putra kelahiran Lebak, Banten 22 Juli 1950, penghargaan untuk dirinya bukan lah yang pertama. Sebelumnya, sebagai budayawan, penulis lagu, dan penulis skenario ini, penghargaan yang diterimanya sudah seabrek. Tahun 1976, 1978, dan 1981, ia sudah menerima penghargaan menjadi penata musik terbaik dan memenangkan penghargaan lewat lagu yang dinominasikan: Kawin Lari, Badai Pasti Berlalu, Usia 18. Ketika mendapat penghargaan pejuang kemerdekaan pers dari SMSI, Erros mengaku merasa terhormat, karena setiap melakukan apapun ia bersungguh-sungguh. “Saya setiap melakukan apa pun dengan I do all with love. Lakukan segala sesuatu dengan cinta, cinta pada negeri, cinta pada masa depan anak cucu. Jangan pernah takut, takutlah pada keterbelakangan cara berpikir,” kata Erros. Semula dia mengaku sedang tidak percaya masih ada orang pers yang berani saat ini. Dia mengira pers sudah mati, tidak berdaya, tidak punya nyali. Erros kaget dan merasa lega karena ternyata masih ada orang pers yang berpidato galak, seperti pidato yang disampaikan oleh Ketua Umum SMSI Firdaus. “Saya jadi lega. Saya merasa senang,” tutur Erros Djarot di depan para tamu undangan dan pengurus SMSI Pusat dan Provinsi, saat memberi sambutan setelah menerima penghargaan. “Saya terhibur ada orang marah-marah. Nah, sudah saatnya teman-teman yang berada di SMSI percaya diri. Kalian di SMSI sebetulnya kalianlah yang genuine pilar demokrasi masa depan. Aspirasi rakyat bisa kalian sampaikan secara luas,” kata Erros. Erros berharap anggota SMSI bangga sebagai orang pers walaupun secara materi pas-pasan. “Tapi jika kalian secara mentalitas, integritas, dedikasi, rasanya kita enggak usah kecil hati, enggak usah merengek-rengek ke Kemenkominfo,” tutur Erros lagi. Erros menanggapi pidato Firdaus yang ia katakan “galak”. Ketua Umum SMSI berani bicara galak pada pihak yang dinilai tidak beres dalam menjalankan tugas secara adil. Firdaus melawan draf hak penerbit (publisher right) yang diajukan untuk ditandatangani presiden RI. “Dalam draf itu ada rencana jahat untuk melakukan pembredelan media yang baru tumbuh secara sistematis lewat peraturan presiden. Media yang belum terverifikasi Dewan Pers tidak boleh mendapat iklan. Ini ulah budak konglomerasi, ingin menghegemoni bisnis media, dengan cara tidak sehat, tapi minta dilegitimasi presiden,” kata Firdaus dalam pidato pembukaannya. Pada waktu yang sama SMSI juga memberi penghargaan kepada anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) asal daerah pemilihan Jambi Dr Ir HAR Sutan Adil Hendra, MM dan Pj Gubernur Banten Al Muktabar sebagai Sahabat Pers. Pada puncak acara, Firdaus memberi penghargaan pin emas Direktur Kemitraan Berita Google untuk kawasan Asia Pasifik Kate Beddoe karena dinilai telah mengawal kemerdekaan pers, mendorong demokrasi, dan menyemai keberagaman dengan mendukung pertumbuhan ekosistem berita digital di Indonesia. (*/SMSI) Read the full article
0 notes
Text
Ari Ashari Sampaikan Pentingnya Kelola Pariwisata Tanjung Merdeka Sebagai Pendorong Ekonomi
ERAINSPIRASI.COM – Sektor pariwisata sebagai salah satu pendorong ekonomi, hal ini ditekankan oleh Anggota DPRD Makassar Ari Ashari Ilham pada Reses Ketiga 2022/2023 di Villa Pantai Biru, Tanjung Merdeka, Kecamatan Tamalate, Kamis, 03/08/2023. Ari mengatakan, Tanjung Merdeka memiliki potensi pariwisata yang perlu dikelola dengan baik jadi perlu ditingkatkan serta dibenahi. “Perlu pembenahan…
View On WordPress
0 notes
Text
❤️💛💚💜🖤🤍🤎❤️ 🧡💛💚💙💜🤎🖤🤍 Bismillah....!!! 🌿🌿 Agustus full senyum 😊 Agustus full bahagia 🤗 Agustus full kabar gembira 😇 dan Agustus full rejeki yang melimpah 🤲 Ruah... aaammmiiinnn 🤲 @💕 Merdeka Movie 💕 MFC(O150001336999106) ✊🏻🇮🇩 @[AF]🇨🇮🇳🇹🇦ⁱᵈ 🇮🇩(O150000511503585) @{ 🇲🇨(Muh ᕕ(ಥʖ̯ಥ)ᕗ Evan Arfan🇲🇨 }(O150000502448735) @🇲🇨ⓀⓃ🇲🇨Albina Aries(O150000597318047) #agustus #indonesia #merdeka #fyphttps://sck.io/p/dxynaC99
Ada video seru, cek sekarang juga! https://sck.io/p/dxynaC99
0 notes
Text
HUT ke-16 Anemone Dipusatkan di Bangli
BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI - Peringatan hari jadi ke-16 PT. Anemone Educipta Investa dipusatkan di Kabupaten Bangli, di Alun-alun Bangli, Minggu (16/7/2023). Kegiatan dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangli, I Komang Pariarta, Pimpinan OPD terkait di lingkungan Pemkab Bangli, KKKS Kabupaten Bangli, Direktur PT. Anemone Educipta Investa, Ni Putu Ari Utami, Outlet Anemone seluruh kabupaten/kota di Bali, serta undangan lainnya. Dengan mengusung tema ‘Generasi Andal Di Era Digital’, acara HUT dirangkaikan dengan berbagai kegiatan seperti lomba mewarnai, lomba photogenic, talk show, charity 1.000 buku dan program guru asuh. Direktur PT. Anemone Educipta Investa, Ni Putu Ari Utami dalam sambutannya menyampaikan, Anemone adalah sebuah bimbingan membaca dan menulis, lahir di Denpasar Bali pada 16 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 7 Juli 2007. "Memiliki program membaca yang Cara Baca Ajaib, dimana hanya 1 jam, anak bisa membaca Kata, Kalimat dan Cerita tanpa Mengeja. Melalui berbagai upaya yang telah dilakukan sejak awal Anemone berdiri, sampai hari ini genap berusia 16 sudah ribuan anak-anak yang merasakan manfaat dari Cara Baca Ajaib Anemone, ratusan keluarga yang ekonominya menjadi terbantu, ratusan orang memiliki usaha dan mampu menciptakan lapangan pekerjaan," ucapnya. "Semua itu berkat komitmen dari Anemone yang ingin tumbuh besar bersama, memberikan kontribusi positif di dunia pendidikan, dan menjadi saluran berkat bagi banyak orang," tumbuhnya. Dalam upaya terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan, PT Anemone Educipta juga melakukan terobosan-terobosan ke arah digitalisasi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk bisa melakukan penyesuaian di era digital saat ini, adalah dengan program digitalisasi operasional bisnis Anemone, diantaranya pembuatan sistem 2.0 Digitalisasi Operasional yang saat ini sudah digunakan oleh seluruh outlet Anemone dan saat ini sedang dalam proses pembuatan aplikasi 3.0 Anemone. Ia berharap sistem Digitalisasi Learning ini bisa segera diluncurkan, sehingga bisa menjangkau masyarakat luas, dan memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan untuk anak-anak di seluruh Indonesia. Sememtara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bangli, I Komang Pariarta yang dalam kesempatan tersebut mewakili Bupati Bangli menyampaiakan, selamat hari jadi yang ke-16 Tahun kepada PT. Anemone Educipta Investa. Pihaknya mengajak segenap keluarga besar Anemone untuk bersama-sama bergotong royong membangun dunia pendidikan yang sejalan dengan kurikulum merdeka. Salah satu karakter penting bagaimana kita membangun pendidikan yang berbudaya, berkarakter, beretika dan bermartabat serta menciptakan generasi muda yang mampu menguasai tekhnologi informasi yang didalamnya terdapat digitalisasi bidang pendidikan, yang sejalan dengan kebijakan kementrian pendidikan. (an/bpn) Read the full article
0 notes
Text
TAS BERKAT TAHLIL, UNTUK ACARA HAJATAN SELAMATAN TASYAKURAN YANG SERBAGUNA DAN MULTIFUNGSI
Tas Belanja Pasar, Tas Belanja Supermarket, Tas Arisan Sembako, Tas 1000 Harian, Tas Yasinan, Beg Parti, Beg Membeli Belah, Beg Anyaman, Beg Pasar, Troli Beli-Belah, Tas Hajatan, Tas 40 Harian, Tas 100 Harian, Tas 1000 Harian, Webbing Bag, Bakul Pasar, Beg Kesyukuran, Menjual Beg Membeli Belah, Menjual Beg Anyaman, Menjual Troli Beli-Belah, Jual Bakul Pasar, Menjual Bakul Sintetik
Tahlilan, Atau Tahlil --Sama Saja Artinya-- Karena Ini dari Kata Arab (Hallala-Yuhallilu-Tahlilan) yang Berarti Membaca Kalimat La Ilaha Illa Allah. Tahlilan Kemudian Menjadi Tradisi yang Mengakar Di Kalangan Masyarakat Muslim Indonesia, Khususnya Bagi Masyarakat Nahdhiyyin, NU.
Dikutip dari Tradisi Tahlilan: Potret Akulturasi Agama dan Budaya Khas Islam Nusantara, Tahlilan adalah Peristiwa Dibacakannya Ayat Al Quran, Kalimat Thayyibah, dan Doa Untuk Mayit. Tahlilan Biasa Dilakukan 3, 7, 40, 100 Hari Selepas Kematian.
Tahlilan Adalah Ritual/Upacara Selamatan yang Dilakukan Sebagian Umat Islam, Kebanyakan Di Indonesia dan Kemungkinan Di Malaysia, Untuk Memperingati dan Mendoakan Orang yang Telah Meninggal yang Biasanya Dilakukan Pada Hari Pertama Kematian Hingga Hari Ketujuh, dan Selanjutnya Dilakukan Pada Hari Ke-40, Ke-100, Kesatu Tahun Pertama, Kedua, Ketiga dan Seterusnya. Ada Pula Yang Melakukan Tahlilan Pada Hari Ke-1000.
Selamatan Merupakan Sebuah Tradisi Ritual yang Hingga Kini Tetap Dilestarikan Oleh Sebagian Besar Masyarakat Jawa. Salah Satu Upacara Adat Jawa Ini Dilakukan Sebagai Bentuk Rasa Syukur Atas Anugerah Dan Karunia yang Diberikan Tuhan.
Perbedaan Keduanya, Kata Ari, Kata 'Selamatan' Merujuk Pada Sesuatu yang Belum Dikerjakan. Sementara Kata 'Syukuran' Merujuk Pada Sesuatu yang Sudah Terjadi dan Disyukuri. “Misalnya Indonesia Sudah Merdeka, Itu Syukuran. Sedangkan Selamatan Misalnya Meminta Keselamatan Bagi Indonesia Ke Depannya.
Pengertian:
Selamatan Adalah Upacara Pembacaan Doa Untuk Mengahrapkan Berkah dari Allah SWT Berupa Keselamtan, Kesejahteraan, Ampunan Atau Rejeki yang Melimpah. Acara Ini Dilaksanakan Untuk Memenuhi Hajat Yang Berhubungan dengan Suatu Kejadian Atau Peristiwa Tertentu. Jadi Jawabannya Itu Mubah.
Upacara Slametan adalah Termasuk Kegiatan Batiniah yang Mempunyai Sebuah Tujuan dan Maksud yang Penting. Pertama, Mereka Ingin Mendapatkan Rahmat dari Tuhan Di Kehidupan Mereka Baik Di Dunia Maupun Di Akhirat Nanti. Kedua, Cara Mereka untuk Mensyukuri Atas Nikmat Tuhan yang Telah Diberikan Kepada Mereka.
Apa Arti Tasyakuran Dalam Islam?
Tasyakur Alam, Tasyakur Artinya Bersukur Atas Segala Nikmat yang Diberikan Allah Swt. Tafakur dan Tadabbur Itulah yang Akan Mengantarkan Manusia Pada Tasyakur. Hasilnya, Manusia Akan Pandai Bersyukur dengan Memanfaatkan Nikmat yang Diberikan Padanya Di Jalan yang Benar Sesuai Kehendak-Nya.
Kapan Saja Selamatan Orang Meninggal?
Geblag. Geblag Adalah Acara Selamatan Yang Dilakukan Setelah Prosesi Pemakaman. ...
Nelung Dina. Nelung Dina Adalah Selamatan Setelah Tiga Hari Kematian. ...
Mitung Dina. Mitung Dina Adalah Selamatan Setelah Tujuh Hari Kematian . ...
Matangpuluh Dina Selamatan yang dilakukan pada 40 Hari Almarhum dan Almarhumah
Nyatus Dina Selamatan yang dilakukan pada 100 hari Almarhum dan Almarhumah
Medhak Sepisan Selamatan yang dilakukan pada Tahun Pertama Almarhum dan Almarhumah
Medhak Pindho Selamatan yang dilakukan pada Tahun Kedua Almarhum dan Almarhumah
Nyewu atau 1000 Harian adalah Selamatan Tahun Ketiga dan Trakhir untuk Kiriman Doa Almarhum dan Almarhumah
Tentang Produk:
Tas Hajatan, Tas Hajatan Lawang, Tas Belanja, Tas Belanja Pasar, Tas Anyam, Tas Sembako, Shopping Bag, Kantong Belanja, Webbing Bag, Tas 40 Harian, Tas 100 Harian, Tas 1000 Harian, Tas Ayamanan, Tas Syukuran, Tas Tahlil, Tas Yasinan, Tas Aqiqah, Tas Hantaran, Tas Arisan Sembako, Tas Berkat, Tas Berkatan, Tas Selamatan, Tas Yasinan, Keranjang Belanja
Tas Satu ini adalah Perpaduan Antara Teknik Anyam Tradisional dengan Menggunakan Mesin Modern, Jadilah Proses Anyam Tenun, yang Bahan Bakunya Menggunakan Biji Plastik Polipropilene dan Benang Poliester, Sehingga Tas Webbing Bag ini Menjadi Sangat Kuat dan Ramah Lingkungan.
Tas Hajatan Lawang Sangat Multifungsi serta Serbaguna, Kekuatannya Sendiri Bisa Membawa Barang Hingga 10-30 Kilogram Lebih. Desain yang Etnik Namun Tetap Trendi serta Estetik, Bisa digunakan untuk Berbagai Acara Kecil Maupun Besar.
Acara-acara yang bisa Terpenuhi dengan tas ini adalah, Hajatan Besar, Pernikahan, Selamatan, Tahlil, Kirim Doa 40 Harian, 100 Harian, 1000 Harian, Acara Yasinan, Aqiqoh, Tasyakuran.
Untuk Fungsi Lainnya Bisa dipakai Belanja ke Pasar Tradisional, ke Supermarket, ke Mall Plaza, ke Tempat Wisata, Jalan-jalan. Sebagai tempat Penyimpanan Bahan Bamakan, Sayuran, Sebagai Tempat Perkakas dan Alat-alat Tukang, Sebagai Tempat Laundry dan Baju Kotor.
SOLUSI...!! Tas Hajatan Lawang, Selamatan, dan Tasyakuran, Produk Premium, Cocok Banget untuk Hampers, dan Berkat Nasi Kota buat Tamu Undangan dan Sanak sodara.
Kami Menghadirkan Tas Ramah Lingkungan
Ukuran Kecil, Besar dan Super Besar
Bahan Berkualitas
Bisa Membawa Barang Berat Lebih dari 10Kg
Dapat Digunakan Segala Kebutuhan
Lebih Awet dan Sangat Kuat
========================================
Silahkan Cek Toko dan Produksi Kami Secara Online di:
Tas Hajatan Lawang, Tas Berkat, Tas Belanja Pasar, Tas Anyam, Tas Syukuran, Tas Tasyakuran, Tas Hantaran, Tas Tahlilan, Keranjang Belanja, Tas Selamatan, Tas Sembako, Tas Walimahan, Tas Souvenir, Shopping Bag, Kantong Belanja
shopee: Tas Hajatan Lawang
tashajatanlawang.blogspot. com
Instagram: Tas Hajatan Lawang
Atau Langsung Hubungi SEGERA Sekarang:
WA Tas Hajatan Lawang Lawang: 0812 3507 7224BERKUALITAS| KUAT| AWET| TERJANGKAU RAMAH LINGKUNGAN
#Tas Hajatan#Tas Hajatan Lawang#Tas Belanja#Tas Belanja Pasar#Tas Anyam#Tas Sembako#Shopping Bag#Kantong Belanja#Webbing Bag#Tas 40 Harian
2 notes
·
View notes
Text
NOVEMBER RAIN PROMO😍😍😍
GET IT NOW
100 Kilogram with price
$30 / Kilo
$3000 including shipping
and Get 10 Kilo by paying only shipping
And this promo will last until the end of this month
Don't miss this promo
contact us immediately to get it
Thank you,
Arie Yuma Hibatullah
merdkasbotanicals.com -email
+62 87883004180 -Cell
+628 95630132220 -Office
merdkasbotanicals.com
Street Merdeka Gg Kasuari 1 No.53
Pontianak, West Borneo, Indonesia
78112
#kratom
2 notes
·
View notes
Text
89/365. Potret dibalik kata Merdeka
Hari-hari kita selama pandemi masih begini-begitu saja. Pagi masih menjadi santapan orang marah-marah, macet jalanan yang tak kenal mengalah demi siapa cepat yang sampai pada tujuan--bunyi klakson yang membuat pekik pendengaran, memang begitu suasana pagi ketika saatnya manusia mulai berlomba mengejar angka dan pengakuan. Anak-anak borjuis menggunakan pakaian serba mewah membawa kendaraan mahal dengan bangga memakainya kesana-kemari dari hasil menggerus kekayaan orang tua mereka. Ah jangan kaku begitu bacanya ini bukan bermaksud-hanya sekadar menulis yang sudah terlanjur.
Kota yang dahulu begitu ramai kini di setiap penjuru terlelap sepi. Hanya isi papan iklan yang terpampang lebar di setiap inci jalanan. Pose muka di papan iklan yang dahulu datang membawa pasukan, siap jadikan negeri ini sejahtera sampai sudut selokan, pun. Kami mengharapkan kehidupan setara. Akhirnya, hap! Ah lagi-lagi kalau halu itu memang menyenangkan.
Jalanan Ibu kota masih begitu-begini saja, seperti halnya Jembatan penyeberangan dekat mcd kota serang. Telihat ramai orang lalu-lalang. Baju compang-camping dengan tato menyelimuti badan, dianggap kriminalitas padahal mereka hanya cari recehan demi menghidupi anak istri di rumah. Anak bocah pun berkeliaran, bukan ingin sekolah atau mencari jajanan kaki lima hanya ingin bersihkan mobil pakai kemoceng yang mereka bawa dari rumah demi dapat upah buat beli makan enak atau gadis lucu berkerudung yang selalu tersenyum, walau tidak bisa bicara tetapi tak memperlihatkan kesedihan terhadap Tuhan, mungkin hanya kerutan kekecewaan yang ia sembunyikan rapat-rapat.
Potret kemiskinan dibalik jembatan penyeberangan yang terlihat mata semakin merajalela. Jurang ekonomi yang melejit naik turun, dengan kesenjangan sosial yang tak ber-kesudahan. Dalih dibalik angka kemiskinan yang terus bertambah hanya menjadi senjata bagi penguasa untuk membuka lowongan kerja bagi para pekerja yang memiliki kepentingan tertentu, nyatanya rakyat miskin dijadikan boneka untuk menarik kebutuhan visi-misi para pesohor dengan stimulus ekonomi akan membawa kesejahteraan, utarakan dengan lantang suara-suara itu di hadapan masyarakat, realitanya memberikan fasilitas bagi yang mampu saja atau pendatang asing pun diberi sambutan halus.
Kepedulian masyarakat untuk bantu rakyat pun masih terbatas, entah apa yang mereka pikirkan ketika melihat anak kecil kumel seperti tak tersentuh sabun, saling berlari di jalan raya demi tak ketinggalan dapat seribu rupiah. Begitulah potret jembatan, begitu-begitu saja jika tak ada kesadaran. Yang kaya makin menjadi tuan rumah, yang miskin makin tertendang jauh. Kaum intelektual pun sibuk berdebat sampai ada mayat terkapar hingga busung lapar.
Tak hanya itu, pendidikan yang katanya ada dalam konstitusi kenyataan dilapangan tidak pernah berjalan mulus. Ber-ganti kurikulum berkali-kali tetap saja yang tak punya uang mimpi untuk bisa membaca. Gratis sekolah diadakan, mengurus aturannya bikin sakit kepala. Menyedihkan, anak miskin dilarang sekolah. Lagi-lagi bukan itu pointnya, tetapi ketika setiap sekolah memiliki aturan masing-masing demi menggaet uang. Ya, uang segalanya mendapatkan apapun termasuk pendidikan. Nilai saja terkadang ditentukan dari mereka yang banyak beli buku karya guru atau dosen, tak mau? Siap-siap dapat nilai mengulang.
Begitulah potret kemerdekaan kita..
Bukan bermaksud menyudutkan, atau yang berjuang membangun jalan tol, menjaga inflasi, atau IPM yang naik sekitar 70an. Memang tidak mudah mengerjakan itu, namun segala bentuk protes dengan kebijakan sejahtera masih jauh dari angan sebab oknum tertentu dibalik jas rapih sibuk memamfaatkan situasi dan kondisi.
Untuk itu hiduplah solidaritas rakyat bantu rakyat dari berbagai ras, suku, agama dengan keberagaman yang bervariasi bersatu dalam komunitas sosial. Seperti Pespus jalanan kota serang, serang raya literasi, pasar gratis tangerang, cakrarasaa, pasar gratis bogor, dan banyak namanya. Seharusnya media memberikan lampu sorot terhadap mereka, guna meningkatkan kesadaran untuk pemuda-pemudi akan pentingnya berbagi kehidupan, dengan cara yang rupa-rupa. Setidaknya baca-tulis atau mengaji untuk anak jalanan bisa mengenalnya. Sebab masyarakat yang apatis tentang politik, bahaya sudah negeri ini.
4 notes
·
View notes
Text
Kodim 0904/Paser Gelar Latber Trail Adventure Merdeka
Kodim 0904/Paser, Kecamatan Tanah Grogot. Sebanyak 200 peserta Trabas Trail Adventur termasuk anggota Kodim 0904/Paser ikut memeriahkan Latihan Bersama Trail Adventure yang berlangsung di Lapangan Prajurit Darmawangsa dalam rangka HUT RI yang Ke-78 tahun. Sabtu (19/08/2023). Keberangkatan para Trabas itu dipimpin langsung oleh Dandim 0904/Paser Letkol Inf Ary Susetyo dimana titik Start…
View On WordPress
0 notes
Text
Seorang Perempuan
Pagi tadi gua berangkat ke tempat gym naik angkot dikarenakan tempat gym yang sekarang lebih jauh dari pada yang sebelumnya, lalu didalam angkot ada satu anak yg keliatan kurang sehat sambil nyender dipaha ibu sebelahnya, dia duduk diantar dua perempuan, satu agak muda, satu lebih tua dan kayaknya seumuran nyokap gua. Lalu setelah eye contact dan gua senyumin, ibu itu langsung nanya apa rs.borromeus terima bpjs atau tidak, tapi sayangnya gua kurang tau, yang gua tau rshs yang terima bpjs dikarenakan rs negri, lalu gua tanya kondisi anaknya, sampe dimana gua baru tau ternyata tidak satupun dari mereka adalah ibu kandung si anak tersebut. Yang nampak lebih muda adalah tantenya, yang nampak seperti nyokap gua adalah neneknya. Kata tantenya, ibu si anak ini sudah meninggal sejak masih bayi. Ayahnya di luar kota.
Lanjut si tante cerita sedikit kalau dia harus sampai rumah sebelum terlalu siang, karena 2 anak dia yang masih kecil dititipin ditetangga. Katanya, yang mengurus mereka bertiga ya hanya dirinya dan si nenek.
Gua berpamitan sama mereka karna gua harus turun duluan dan sepanjang gua nge gym entah kenapa rasanya mixed feeling. Ingatan gua terlempar pada perempuan-perempuan dengan bermacam tanggung jawab dan memutuskan / terpaksa untuk mandiri–yang pernah gua temukan dalam hidup gua.
Menjadi perempuan itu mungkin sama saja dengan menjadi manusia pada umumnya. Tapi (maafkan untuk opini-opini sexist setelah ini), entah kenapa rasanya menjadi perempuan makin hari makin banyak term and condition-nya, dan makin banyak yang…how to say it, take them for granted?
Well, mungkin karena gua juga perempuan, jadi gua lebih melihat bagaimana dunia sekitar gua memperlakukan perempuan. Gua tau menjadi laki-laki juga pasti ada problematikanya. Sayangnya, gua belum pernah jadi laki-laki, jadi agak sulit membayangkan rasanya jadi laki-laki.
Gua denger bagaimana banyak cerita orang-orang yang memberanikan diri menggugat cerai suaminya yang amat toxic, lalu setelah dia merdeka sebagai janda, lingkungan sekitar tidak berhenti menyalahkannya, dibilang egois lah, tidak memikirkan nasib anaknya lah. Gua bahkan pernah menyaksikan salah satu dari mereka dijadikan olok-olok dengan guyonan mesum di sebuah pertemuan formal, hanya karena caranya memegang mikrofon ketika sedang menjadi pembicara. Ntar giliran mereka dress up properly, merawat diri dengan passionate, dibilang janda gatel potensi jadi pelakor.
Gua melihat bagaimana perempuan sekitar gua melawan stigma atau terjebak stigma harus begini dan begitu, tidak boleh begini tidak boleh begitu. Gua tau masih banyak orang yang tidak memperdulikan prestasi atau gelar seorang wanita selama dia belum menikah diusia yang sudah matang.
Gue menyaksikan sendiri bagaimana nyokap dulu sering dibahas rakyat sekitar karena bekerja, padahal punya anak yang masih kecil-kecil. sotau banget. walau kerja nyokap gua gapernah skip jadi ibu yang baik. lalu ada asdos gua yang sekarang sekolah lagi dalam keadaan belum menikah, curhat katanya sering ditakut-takutin jadi perawan tua sama rang orang, ngga akan ada lakik yang mau sama perempuan yang sekolahnya ketinggian. Sama halnya kayak tante gua yang mau ambil S3. Sudah nikah mau sekolah lebih tinggi, salah. Belum nikah mau sekolah tinggi, salah juga.
Art dirumah dulu pernah cerita, sebagian besar teman-temannya saat itu, jarang ada yang lanjut sekolah sampai kuliah. SMA saja sudah mewah. Ada yang akhirnya hanya di rumah, menikah sebelum usia dua puluh, dan beranakpinak. Katanya, perempuan ya mau bagaimana juga hakikatnya adalah dapur-sumur-kasur. Sudah begitupun masih ada saja yang terus berkomentar, kapan menambah anak, kenapa belum ada anak laki-laki, kenapa tidak ASI, kenapa tidak lahiran normal, kenapa bayinya tidak dibedong, kenapa ari-arinya ngga langsung dikubur, dll dsb dst.
Oh belum lagi kalau mau membahas bagaimana dunia mengatur cara perempuan berpenampilan. Sudah pakai jilbab, disuruh pakai cadar. Tidak pakai jilbab, dibilang dosa jariyah. Pakai bikini di pantai, dihujat tidak sudah-sudah. Pakai make up sedikit, dibilang menor dan tidak alami. Tidak pakai make up, dibilang tidak merawat diri.
Padahal katanya perempuan selalu benar. Tapi seringnya malah perempuan serba salah.
Pedihnya lagi, yang menyalahkan ya perempuan-perempuan juga.
Udah pernah nonton Kim Ji-Young, Born 1982? Salah satu film tentang perempuan yang sangat membuat gua patah hati. Se-patahpatahnya. Bahkan abis nonton itu, gua sesegukan sepanjang credit. Terlalu relate, terlalu dekat dengan kehidupan sehari-hari.
(bentar, spoiler alert dulu)
Ceritanya tentang ibu muda anak satu yang akhirnya mengidap mental issue serius karena stress dengan tekanan sekitar sejak dia menjadi ibu. Bagaimana dia harus berkutat dengan rutinitas mengurus anak, mengorbankan karir cemerlang, siang malam menghabiskan waktu demi suami, anak dan rumah. Sudah begitu, all the credits still go to the husband.
Ini bagian paling perihnya. Menjadi perempuan, kadangkala, adalah menjadi bayang-bayang. Ketika berhasil mencapai sesuatu, jika sudah menikah, yang disebut adalah suaminya. Jika belum menikah, yang disebut orang tuanya. Perempuan seperti tidak boleh dipuji sebagai dirinya sendiri, dihargai sebagai dirinya sendiri tanpa imbuhan orang-orang lain. Seolah-olah perempuan tidak mungkin berdiri sebagai entitas sendiri.
Sebagian besar perempuan di sekitar gua yang sudah menikah, panggilannya bukan lagi namanya, tapi nama suaminya dengan tambahan kata Bu. Misal, Bu Bambang, Bu Broto. Atau kalau sudah punya anak, yang disebut nama anaknya. Misal, Mamanya Aisyah, Bundanya Keanu. Padahal si Bambang sama Broto ngga bakal bisa punya Aisyah atau Keanu kalo ngga ada si perempuan ini sebagai entitas nyata. Aisyah sama Keanu juga ngga bakal ada di dunia kalo ngga ada rahimnya si perempuan ini sebagai sosok spotlight.
Dulu, nenek gua pernah nasihatin gua pas gua abis keterima kuliah. Katanya, abis lulus nanti gua harus ngerasain dulu jadi perempuan mandiri yang tau harus apa dengan diri sendiri, mencapai apa yang mau gua capai selagi gua belum menikah.
Mungkin nanti gua akan jadi Bu-(nama laki gua), atau Mamanya- (nama anak gua). Gua akan menjadi imbuhan, bukan lagi kata dasar.
Gua dulu ngga paham dengan itu, sampe akhirnya gua makin tua dan banyak kaka tingkat, teman sd smp sma kuliah, juga sepupu yang sudah lebih dulu menikah, nasihat nenek gua mulai masuk akal.
Mungkin maksud nenek gua bukan mendiskreditkan peranan istri dan ibu. Nenek gua hanya memberikan bitter pill yang sebaiknya gua ketahui sebelum menjalaninya. Karena toh dalam hal apapun akan ada hal menyenangkan dan tidak menyenangkan-nya.
Pada akhirnya, gua cuma mau bilang ke sesama perempuan dulu aja. Muluk-muluk rasanya kalo gua berharap semua orang paham.
Tolonglah, perempuan, kita tuh sama-sama perempuan. Sedikit banyak, kita lebih mudah memahami sesama, dibanding yang beda. Jadi, apa susahnya berhenti saling mengintervensi keputusan dan pilihan hidup satu sama lain, apalagi dengan kata-kata pedih menyayat hati, hanya atas nama “peduli”. hehe beneran? Ngga ada peduli yang melukai lho, sayang.
Tolong biarkan perempuan mau menikah atau tidak, mau punya anak atau tidak, mau melahirkan caesar atau normal, mau asi langsung atau asip, mau beli baju anak di mothercare atau itc, mau bekerja atau tidak, mau sekolah sampai S3 atau sampai smp, mau pakai skincare drugstore atau high end, mau rambut dicat atau dibotak cepak, mau pakai backless atau gamis, mau jadi escort atau biarawati, mau masak yang instan-instan atau masak ala masterchef, mau suka lagu india atau korea, mau jadi janda atau perawan sepanjang usia, mau tinggal sama mertua atau tinggal di kontrakan sempit, mau jadi gojek atau dokter perusahaan tambang lepas pantai, mau pakai balenciaga atau produk miniso, mau gaya make up tasya farasya atau bare face kemana-mana, dll.
Mari saling peluk, saling tepuk pundak, saling rangkul, saling genggam–atas apapun keputusan dan pilihan hidup masing-masing. Mari menjadi lingkungan yang nyaman untuk sama-sama ditinggali. Mari saling menjadi kekuatan disaat dunia sedang jahat-jahatnya.
Mari berhenti sok tau, sok paling benar. Hidup nelangsa lo ngga akan lebih baik dengan opini-opini “sekedar mengingatkan” lo ke sesama perempuan, dan hidup bahagia lo juga ngga akan berkurang nilainya dengan menerapkan standar bahagia lo ke sesama perempuan lainnya.
Mari sibukkan diri dengan berbagi kabar baik, memuji dengan bahasa baik, berbagi info diskon skincare di online shop, saling mengingatkan jika ada flash sale popok sesama mahmud, atau tempat thrift shop dan spa yang oke, atau makanan yang murah meriah kenyang, bertukar kabar kalau ada shade lipstik terbaru atau warna cat rambut atau merk catokan yang reccomended.
Mari menjadikan perempuan sebagai dirinya sendiri, sebagai kata dasar, bukan imbuhan.
5 notes
·
View notes
Text
Hari Ulang Tahun RI ke-78 Tahun, Upacara dan Penanaman Pohon oleh PT BAS (Titan Group)
MUARA ENIM – Perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada hari Kamis, 17 Agustus 2023, di PT Bara Anugrah Sejahtera (Titan Group) berlangsung meriah dan penuh makna. Acara ini dihadiri oleh para karyawan dan karyawati PT Bara Anugrah Sejahtera, serta mitra kerja seperti PT MUM dan lainnya. Upacara ini berlangsung di lokasi PTBAS, yang terletak di Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim.
Semarak Upacara dan Pesan Kemerdekaan
Upacara peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia dan momen pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Republik dipimpin oleh inspektur upacara, yaitu Bapak Aris Study Palimbunga, yang juga menjabat sebagai Kepala Teknik Tambang di PT BAS. Dalam amanatnya, Kepala Teknik Tambang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada para pejuang dan pendiri bangsa yang telah berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia, sehingga kita semua dapat menikmati nikmatnya kemerdekaan ini.
Semangat Kerja Keras untuk Kemajuan Indonesia
"Dalam semangat kemerdekaan ini, marilah kita memenuhi hari-hari kita dengan usaha keras, kecerdasan, dan kerja ikhlas demi mencapai target produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tujuan ini tidak hanya untuk kesejahteraan keluarga, tetapi juga untuk kemajuan bangsa dan negara," kata KTT dalam amanatnya.
Lomba dan Kegembiraan
Selain upacara resmi, berbagai lomba juga diadakan untuk memeriahkan peringatan ini. Lomba-lomba tersebut antara lain tarik tambang, balap karung, dan "perlombaan khas 17an". Semua ini bertujuan untuk mengisi momen kemerdekaan dengan semangat dan kegembiraan.
Penanaman Pohon: Simbol Makna Hari Kemerdekaan
Selain melaksanakan upacara dan lomba, PT BAS juga melaksanakan kegiatan penanaman pohon. Penanaman pohon dilakukan di sekitar kantor PT BAS dan terdiri dari 17 pohon mangga, 8 pohon durian, dan 45 pohon lainnya. Jumlah total pohon yang ditanam, yaitu 17 + 8 + 45, memiliki makna khusus. Angka-angka ini merepresentasikan tanggal peristiwa bersejarah, yaitu tanggal 17 Agustus 1945, saat Republik Indonesia meraih kemerdekaannya.
Bersatu untuk Indonesia Maju
Tema Peringatan HUT RI ke-78 tahun 2023 adalah "Terus Melaju untuk Indonesia Maju". Semangat merdeka tetap menggelora, dan kita semua diajak untuk bersatu dalam menghadapi tantangan menuju kemajuan bangsa. Merdeka! (Akwam & Tim Humas / ER)
0 notes
Video
3 Pembalap Beradu Kecepatan di Grasstrack Lampung
0 notes