#Animasi Santri
Explore tagged Tumblr posts
Photo
Wanita Dalam Islam yaitu Bunda Aisha. Tempat gambar LUCU, UNIK, INSPIRASI, MOTIVASI dan TIPS/TRIK. Kami punya cita cita menjadi media semua bisa, @ig_semuabisa https://www.semuabisa.net/ #semuabisa #kartun #gambar #animasi #anak #lucu #motivasi #islam #muslimah #furqon #semuabisa.net #vegtor #ilustrasi #tips #trik #cara #canva #unik #furqon #gratis #donwload #santri #santrikeren #santrikeren https://www.instagram.com/p/CIevHtbpjOj/?igshid=1fts3aojaw994
#semuabisa#kartun#gambar#animasi#anak#lucu#motivasi#islam#muslimah#furqon#vegtor#ilustrasi#tips#trik#cara#canva#unik#gratis#donwload#santri#santrikeren
0 notes
Photo
14+ Gambar Animasi Gambar Kartun Santri Salafi Gondrong
0 notes
Text
Bukti Kegagalan Misi Buzzer Pemecah Belah Bangsa: Nussa Diserang, Nussa Makin Disayang!
KONTENISLAM.COM - Oleh: Agi Betha* Masih ingat betapa ganasnya gerombolan buzzer kalap menyerang Nussa? Tanpa malu-malu, berbagai fitnah, tudingan keji, dan ejekan yang bertubi-tubi, diproduksi untuk menghantam bocah cilik usia 9 tahun itu. Tapi ternyata kerja keroyokan kawanan hitam itu tidak ampuh memadamkan semangat Nussa untuk terus maju. Bocah yang salah satu kakinya disambung besi itu, malah kian kuat berlari kencang. Nussa pun terbang tinggi meninggalkan remeh-temeh makian komplotan manusia tua yang menjadi buzzer demi memakani keluarga. Mereka bermaksiat dengan cara menghujat, sebaliknya Sang Maha Pemilik Kebenaran melindungi korban dengan mengangkat derajat. Kerja hitam para pendengung, justru makin membuat Nussa melambung. Nussa, Si Bocah Animasi Yang Dipersekusi Sosok Nussa lahir ke dunia digital pada November 2018. Jadi meski digambarkan berumur 9 tahun, namun sesungguhnya umur serial animasi Nussa di platform media digital YouTube masih balita. Pembawaannya yang santun dan tutur katanya yang halus, membuat para orang tua jatuh cinta kepadanya. Nussa yang soleh dan sayang kepada Ummi, Abba, dan adiknya Rarra, adalah model yang diidamkan para ayah dan ibu muda untuk menemani masa tumbuh kembang anak mereka. Tapi sayang, cara berpakaian dua kakak beradik yang seperti santri, ternyata dipermasalahkan oleh Buzzer NKRI harga mati. Sebuah karakter khas para pendengung yang selalu kampanyekan keberagaman, tapi kenyataannya mereka benci perbedaan. Sebetulnya ada apa dengan pakaian Nussa dan Rarra di mata mereka? Apakah menghabiskan Dana Bansos? Pada Senin, 21 Juni 2021, tukang dengung Eko Kunthadi mencuit: “Apakah ini foto anak Indonesia? Bukan. Pakaian lelaki sangat khas Taliban. Anak Afganistan. Tapi film Nusa Rara mau dipromosikan ke seluruh dunia. Agar dunia mengira, Indonesia adalah cabang khilafah. Atau bagian dari kekuasaan Taliban. Promosi yg merusak!” Menyaksikan tuduhan sadis yang memicu suara pro dan kontra netizen itu, kontan Ernest Prakasa meretweet cuitan Eko dan menyindir telak. Komika, aktor, penulis skenario, sekaligus sutradara film-film laris itu menulis, “Belum kebagian jatah komisaris ya Mas? Semoga segera, amin!” Sementara Angga Sasongko, sang produser dan sutradara Nussa The Movie yaitu film Nussa versi layar lebar, membalas tegas stigma atas pakaian Nussa – Rarra yang dituliskan Eko itu dengan menulis, “Ah bac*t. Bukti enggak ada, diajak nonton enggak berani datang. Tapi ya sudah, saya enggak mau menghambat penghasilan Anda dengan menggoreng-goreng isu identitas dan polarisasi. Monggo dilanjut sampai kapalan.” Tak berhenti di situ, Angga pun masih melanjutkan twit-war itu dengan menuliskan kalimat yang lebih menohok, “Saya sabar kok. Enggak overestimate orang macam Eko. Lah wong film terakhir saya yang nonton di bioskop 2,3 juta orang. Bayar lho. Yang ngeRT Tweet Eko Kuntadhi paling mentok ribuan, setengahnya bot.” Sebelumnya pada Sabtu 19 Juni, Eko juga telah mencuitkan kalimat untuk menggiring opini followernya. Ia mengunggah gambar poster Nussa dan Rara yang memakai gamis dan berhijab, lalu disandingkan dengan foto seorang anak berbaju gamis sedang ikut demonstrasi. “Representasi pakaian pria Nussa – Rara. Akan seperti ini gambaran anak Indonesia di mata dunia?” cuitnya. Angga Sasongko pun membalas cuitan itu. “Ah elo ayam sayur, Eko. Diajak nonton dan diskusi langsung sama gue, enggak nongol hidung lo. Mengkonfirmasi untuk tidak datang. Ayam sayur kayak lo cuma berani sembunyi di balik jempol. Enggak cukup punya nyali dan intelektualitas buat berdebat,” tulisnya. Perseteruan juga terjadi antara Angga dengan pendengung lainnya, Denny Siregar. Pada narasi di akun Youtubenya, Denny menuduh Nussa sebagai film propaganda Felix Siauw dan mempromosikan HTI atau radikalisme. Tapi perang di jagad twitter baru dimulai ketika Denny menuding mahasiswa yang mengkritik Presiden Joko Widodo tidak bersikap jantan. “Untuk adek mahasiswa, usahakan kalau mau mengkritik atau menghina Presiden sekalipun, pake nama sendiri bukan bersembunyi di balik nama institusi. Jantan dong. Masih remaja kok udah bencong,” tulis Denny di Twitter pribadinya @Dennysiregar7. Kontan Angga terusik oleh diksi ‘jantan’ dan ‘bencong’ yang digunakan Denny. Menurutnya bencong dan mahasiswa lebih jantan dari Denny yang menolak undangannya untuk menonton dan berdiskusi tentang konten film Nussa. “Gak usah bahas soal jantan. Lu ngebac*tin dan fitnah film gue tanpa bukti dan belum nonton, eh diundang dateng buat nonton dan diskusi, kagak berani juga. Bersembunyi di balik jempol. Bencong dan mahasiswa itu jauh lebih berani dari ayam sayur kayak kamu,” ujar Angga. Denny pun menjawab Angga dengan meledek, “Itu film Nussanya si Felix Siauw kapan tayangnya? Atau gak jadi?” Sambil menebar emoticon tertawa girang, Angga menjawab bahwa Nussa akan segera tayang di Bucheon, Korea Selatan. “Nussa bentar lagi udah World Premiere di Bucheon dong. Ngerti kan apa itu ‘World Premiere‘? (emoticon tertawa) Ini film kamu yang cerita dan judulnya plagiat, kapan tayang, Den? Udah ga sakit hati kan gue tolak idenya waktu itu?” balas Angga sambil memperlihatkan 2 poster film. Satu poster berjudul Marley dan bergambar seorang lelaki dengan anjingnya, dan satunya lagi adalah poster asli film Marley & Me yang dibintangi Owen Wilson, Jennifer Aniston, dan anjing di keluarga mereka yang bernama Marley. Nussa, Si Anak Ajaib yang Tumbuh Pesat Serial animasi Nussa memang patut diacungi jempol. Baru 2 tahun tayang lewat platform Youtube, jumlah subscribernya pada Januari 2021 sudah mencapai 7 juta lebih. Di awal tahun 2021 itulah serial Nussa diumumkan stop produksi karena terimbas pandemi. Puluhan kreator dan animator yang menjadi pekerja seninya terpaksa dirumahkan. Pihak Visinema dan studio animasi The Little Giantz yang tadinya akan menayangkan film Nussa versi layar lebar pada tahun 2020, juga menunda jadwal mereka akibat adanya PSBB. Meski demikian, dalam keadaan vakum itu, jumlah subscribers serial Nussa pada akun Nussa Official di Youtube malah melonjak 1 juta lebih, menjadi 8,3 juta. Yang menakjubkan, pada beberapa episode serial animasi anak itu mampu meraup penonton atau viewers berkali-kali lipat dari jumlah subscribersnya. Pada episode ‘Makan Jangan Asal Makan’ misalnya, mendapat 108 juta views, episode ‘Rarra Sakit’ ditonton 60 juta kali, ‘Episode Compilation Vol.6’ dilihat sebanyak 97 juta kali, ‘Song Compilation Vol.1’ meraih 92 juta pemirsa, dan ‘Jadi Suka Sayur’ memperoleh 49 juta views. Jelas ini sebuah prestasi luar biasa hasil karya anak bangsa. Kesuksesan Nussa adalah keberhasilan Indonesia. Nussa yang baru lahir pada bulan November 2018 telah mampu bersaing dengan tayangan kartun anak internasional yg sudah belasan tahun bahkan puluhan tahun merajai film animasi anak dunia, seperti Sponge Bob atau Doraemon yang juga tayang di kanal resmi Youtube mereka. Selain di media sosial, serial Nussa juga pernah tayang di Net, Indosiar, Trans TV, MNCTV, dan televisi berbayar Astro Ceria di Malaysia. Film Anak Yang Islami Hadir Kembali, Jutaan Penonton Menanti Nussa memang fenomenal. Lelaki cilik disable yang jiwanya selalu dipenuhi semangat itu, mampu membuat penggemarnya sabar menahan rindu. Sedianya Nussa The Movie baru akan tayang perdana di bioskop pada tanggal 14 Oktober 2021 nanti. Tapi sebelum itu Nussa akan diputar eksklusif lewat early special screening, atau dalam dunia perfilman layar lebar dikenal sebagai acara penayangan khusus, selama 2 hari. Tiket bioskop pada tanggal 25 dan 26 September 2021 itu kontan ludes diborong penonton. Akun IG Nussa mengumumkan tiket sudah habis. Tak lagi bersisa, jauh sebelum tanggal tayangnya. Padahal jelas-jelas pada poster bertajuk ‘Nonton Duluan’ yang diunggah oleh Instagram @nussaofficial itu dituliskan sejumlah syarat prokes yang ketat. Di situ tercantum semua film Nussa diputar di lokasi bioskop yang menyatu dengan mal. Artinya hanya warga yang telah divaksin saja yang dapat masuk. Anak usia di bawah 12 tahun tidak dapat masuk mal karena belum divaksin. Tapi ternyata hal itu tak menyurutkan animo penggemar yang merindukan aksi Nussa. Jadi siapakah penonton film Nussa, jika film itu bergenre anak-anak tapi hanya boleh ditonton oleh mereka yang berusia 12 tahun ke atas? Ternyata mereka yang antusias adalah para remaja dan orang dewasa. Unik memang, dan baru kali ini hal semacam itu terjadi pada sejarah film nasional. Film anak tapi tidak ditonton oleh anak. Ya, meski berkisah tentang Nussa kecil dan adiknya Rarra, tapi film animasi anak bertema islami itu pada kenyataannya juga digandrungi oleh segala usia. Tak ayal, pada tanggal 21 September atau 2 hari setelah pengumuman adanya jadwal penayangan khusus, tiket bioskop di Jakarta dan Surabaya sudah raib. Tak berselang lama, akun official Nussa berturut-turut mengumumkan bahwa tiket menonton di kota-kota lain juga sold out. Bioskop di 8 kota yang dipilih, yaitu Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor, Depok, Surabaya, Yogyakarta, dan Makassar diserbu penonton. Kejadian di kolom komentar IG Nussa pun tak kalah serunya. Ribuan fans Nussa yang terpencar di hampir semua kota seperti Cilegon, Purwoker, Solo, Medan, Bengkulu, Padang, Lampung, Palembang, Palangkaraya, dan Samarinda saling bersahutan berkomentar dan menanyakan kapan Nussa hadir di bioskop kota mereka. Kenapa Nussa Dicintai? Kisah kakak beradik Nussa dan Rarra memang dahsyat pengaruhnya kepada anak-anak dan orang tua. Sekali saja orang dewasa menonton salah satu serial Nussa di Youtube, maka akan terbersit pikiran bahwa itulah tontonan yang layak buat anak atau cucu mereka. Cara penyampaiannya yang sederhana, kalimat-kalimat percakapan antar tokohnya yang lucu dan menggemaskan, menjadikan film Nussa terlihat simpel tapi nendang. Ide cerita yang disampaikan langsung melekat di dalam ingatan penontonnya. Penulis baru pertama kali tahu tentang serial kartun Nussa tersebut sekitar 2 tahun lalu. Gegara mendengar anak yang mahasiswa dan adiknya yang pelajar SMA sering berceloteh tentang episode baru Nussa – Rarra. Mereka berdua lantas membahas tiap scenenya. Suara para dubber yang khas, karakter para tokoh yang sengaja dibuat tidak sempurna sehingga terkesan manusiawi, gambar animasi yang simpel tapi ciamik, dan pesan moral yang kuat, menjadikan Nussa sebagai animasi anak yang membumi. Meski tidak pernah diceritakan secara gamblang, di media sosial beberapa netizen mengatakan bahwa salah satu penggagas awal kartun tersebut adalah Ustadz Felix Siauw, meski kemudian UFS tidak terlibat dalam penggarapannya. Ide itu didasari oleh keprihatinan sang ustadz atas minimnya tontonan anak yang bermutu. Jika betul Felix Siauw menjadi salah satu pencetus ide, maka hal itu masuk akal karena ia piawai dalam menulis buku-buku bertema adab pergaulan remaja dan buku sejarah Islam. Di toko buku besar, buku-buku Felix Siauw terpajang di rak best seller. Karena penasaran kepada karakter Nussa – Rarra, saya pun jadi mengulik akun official serial Nussa – Rarra. Ingin mengetahui kekuatan kartun islami sederhana ini terletak di bagian apa. Saya amati, tiap episode animasi Nussa, selalu mengupas hanya satu angle. Menyampaikan perintah Allah pada satu ayat Al Qur’an saja atau sepenggal Sunnah Nabi Muhammad SAW saja. Satu ayat terpilih yang menjadi tema pokok itu disampaikan oleh penulis skenario dan sutradaranya dengan bahasa anak-anak. Konflik dua kakak beradik Nussa dan Rarra digarap secara lucu dan spontan. Pelajaran budi pekerti terkemas dalam bahasa sehari-hari. Akibatnya pesan yang disampaikan menempel di dalam benak siapa pun yang menonton. Jika orang tua tadinya tidak tahu tentang adanya sunnah atau ayat tersebut, maka kemudian mereka pun jadi ikut paham. Anak Indonesia Perlu Nussa dan Film Anak Bermutu Lainnya Para orang tua terutama ibu-ibu muda, umumnya menganggap serial Nussa di Youtube dapat meringankan pekerjaan mendidik anak-anak mereka. Ini dapat terlihat dari komentar-komentar yang tertulis di akun Instagram resmi Nussa. Mereka tidak perlu lagi membeli buku tentang tuntunan adab islami untuk anak-anaknya, karena contoh-contoh penting adab yang baik sudah ada di kartun Nussa – Rarra. Menurut para orang tua, film Nussa adalah anti klimaks dari tema-tema sinetron di televisi yang mempertontonkan kekerasan, caci maki, fitnah, bullying, kemewahan dan menjual seks verbal. Jika ada yg membenci dan memfitnah kartun ini, boleh jadi mereka adalah para kaki tangan cukong kapitalis. Mereka pantas merasa ngeri karena bisnis yang berbasis hedonisme, materialisme, dan seks bebas di masa depan akan terancam. Karena Nussa – Rarra menanamkan soal hidup sederhana sejak dini kepada anak-anak yang menjadi target segmentasinya. Mengajarkan tentang bagaimana cara bekerja keras, berdoa dengan hikmat, makan makanan halal, cara berinteraksi santun dengan sesama, menghormati pendapat yang berbeda, tidak boleh berlebihan dalam melakukan segala sesuatu, dan bersyukur atas nikmat Allah kepada umat-Nya. Sebetulnya para orangtua muslim, dan rakyat Indonesia umumnya, akan kehilangan besar dengan berhenti produksinya serial Nussa. Adab Islam yg menentang korupsi, melarang hidup foya-foya, harus selalu sayang kepada orangtua dan hormat terhadap yang lebih tua, sikap mengasihi binatang, cara berpakaian sopan, tidak boleh berkata kasar kepada sesama dan sebagainya, semua diajarkan dengan bahasa anak-anak dan disampaikan oleh anak-anak di dalam kartun tersebut. Indonesia dengan jumlah muslim sedikitnya 220 juta, mestinya bisa bergotong-royong mengongkosi produksi kartun Nussa – Rarra atau animasi lain sejenisnya, agar tidak kalah oleh pandemi atau keadaan lemah ekonomi lainnya. Kartun Nussa adalah salah satu cara menyelamatkan adab anak-anak Indonesia, di tengah gerusan dahsyat tontonan sekuler yang merebak di mana-mana. (Selesai) *Penulis adalah Wartawan Senior FNN.co.id (Sumber: FNN)
from Konten Islam https://ift.tt/3DlrqHT via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/10/bukti-kegagalan-misi-buzzer-pemecah.html
0 notes
Text
0 notes
Text
42/366
"Allah loves me, He is always love me .."
Itu yang selalu aku rasakan. Seperti hari ini, malam ini seperti biasa ingin melanjutkan progress skripsi. Bulan ini aku ingin gass pol rem blong!
Malam ini rencananya ingin mendownload beberapa film animasi untuk kutonton besok ketika aku mengunjungi Faqih dan Faza, kedua keponakanku yang masih SD. Begitu melihat The Lion King aku tertarik memutarnya. Dan sesungguhnya aku merasa bersalah awalnya. Dua jam itu bukan waktu yang sebentar dan aku bisa menggunakan dua jam itu untuk banyak hal.
Tapi ternyata Allah punya rencana lain. Nampaknya memang Allah pengen aku nonton film ini :')
Dan lagipula aku lama tidak menonton film Disney �� which is satu-satunya produser film yang selalu aku ikuti filmnya :)
The Value of Hakuna Matata
Menonton film Disney di malam hari memang perlu mempersiapkan hati untuk menerima kejutan-kejutan perasaan. Baru beberapa menit memutar film ini aku sudah mengambil tisu. Ya, aku terkesima dengan Mufasa. He's a great leader and great father ! 😭
(Aku tidak mengerti. Dulu ketika aku menonton film atau membaca buku yang di dalamnya membicarakan sosok ayah aku hanya teringat bapak. Dan semenjak hari santri tahun lalu, tiap kali ada yang membicarakan ayah, aku teringat tentangmu dan juga Abah. . . Aku yakin suatu hari kau juga akan menjadi sosok ayah yang hebat seperti Abah dan seperti bapak 🙂)
What is Hakuna Matata ?
Film ini banyak mengajarkan tentang leadership dan satu hal yang menarik .. Hakuna Matata!
Hakuna Matata it's mean don't worry 🎶
Begitu lirik lagu yang dinyanyikan Timon, Pumbaa dan Simba. Timon dan Pumbaa menasehati suatu hal yang itu sangat relate denganku :')
Ada kesalahan masa lalu yang kita tidak bisa mencegahnya dan tidak lagi bisa untuk mengubahnya. Jangan khawatir, kesalahan masa lalu untuk kita hadapi. Kita masih memiliki masa sekarang untuk merubah masa depan.
Thanks Timon and Pumbaaa ✨
So, apa rasa syukur terbesar hari ini Yun ? :)
Alhamdulillah, rasa syukur terbesar hari ini adalah kesadaran bahwa senakal apapun kondisiku, seburuk apapun kondisiku, Allah selalu menghiburku melalui jalan apapun. Allah selalu mencintaiku. Alhamdulillah :)
Yogyakarta, 11 Februari 2020
0 notes
Text
KITA DAN STIGMA
Bulan depan (Maret 2017), Bung dan Nona yang mengalami masa kecil indah bersama film-film animasi produksi Disney sudah bisa menyaksikan si alumnus Hogwarts, Emma Watson berperan sebagai Belle dalam film terbarunya Beauty and The Beast versi live action. Original soundtrack untuk film ini pun sudah dirilis dan video klipnya tinggal menunggu waktu saja. Ariana Grande dan John Legend dipilih untuk menyanyikan kembali lagu yang dulu dibawakan oleh Celine Dion dan Peabo Bryson tersebut. Tapi bagi saya yang paling menarik dari film ini bukan soal ketenaran para pemerannya atau lagu pengiring filmnya yang enak didengar. Bagi saya yang menarik adalah cerita dari film ini sendiri. Ya, film ini adalah film tentang stigma. Kadang tanpa kita sadari, kita sering menjepit dan menjerat orang atau kelompok lain dengan kata, label, atau cap. Kemudian kita masukan mereka dalam kotak stigma, yang menurut kita memang cocok untuk mereka. Stigma sendiri pada mulanya adalah istilah yang digunakan oleh bangsa Yunani kuno untuk menyebut semacam tanda yang diberikan dengan cara memberi luka bakar pada atau tato ke kulit seorang budak, kriminal, pemberontak, dan orang-orang yang mereka anggap pantas menerima tanda tersebut. Sekarang, stigma tidak diberikan dengan cara mencap besi panas. Ia diberikan lewat jepit dan jerat kata. Tentu ada yang tak berubah, stigma selalu bermakna tidak baik. Tapi apakah stigma adalah sebuah kebenaran mutlak? Apakah orang dengan label A pasti berkelakuan B? Sejarah membuktikan bahwa stigma sering kali tak sesuai dengan kenyataan. Tepat sembilan puluh tahun lalu pada tahun 1927, di ibukota Belgia, Brussels, diadakan sebuah pertemuan besar semacam konferensi liga internasional anti imperialisme. Dalam pertemuan tersebut Indonesia diwakili oleh Hatta, India diwakili oleh Pandit Jawarharlal Nehru, Senegal diwakili oleh Leopold Sengor, Vietnam diwakili oleh Ho Chi Minh, dan perwakilan lain dari seluruh dunia. Dalam pertemuan itu para peserta juga memilih seorang ilmuwan sebagai presiden kehormatan untuk liga internasional tersebut, menariknya bukan ilmuwan yang terpilih bukan seorang ilmuwan di bidang ilmu politik. Para peserta sidang memilih seorang fisikawan sebagai presiden kehormatan mereka. Nama fisikawan itu adalah Albert Einstein. Nalar stigmatik kita tentu menolak, bagaimana bisa Einstein yang seorang fisikawan teoritis itu ikut sebuh pertemuan politik besar untuk menentang imperialisme dan malah terpilih sebagai presiden kehormatan pertemuan tersebut? Bukankah seharusnya menurut nalar stigmatik kita seorang fisikawan harusnya apolitis dan menghabiskan waktunya untuk penelitian saja?. Semaun yang menemani Hatta dalam pertemuan tersebut pun tak kalah mengejutkan. Bisa dibilang dia adalah anomali dalam periode yang disebut oleh Takashi Shiraishi sebagai Zaman Bergerak. Ketika aktivis-aktivis politik lain di zaman tersebut seperti Tjokroaminoto, Agus Salim, Mas Marco Kartodikromo, Suwardi Suryaningrat, Tjipto Mangoenkoesoemo, dan Muhammad Misbach lahir dari kalangan priyayi, kelas menengah, atau santri kaya, Semaun lahir sebagai seorang anak buruh kereta api. Dia seakan menghapus kesan bahwa hanya orang kelas menengah ke atas lah yang bisa memiliki kesadaran politik. Yang lebih mengejutkan adalah Semaun pada usia 14 tahun sudah menjadi sekretaris dan pada usia 18 tahun dia menjadi ketua Sarekat Islam cabang Semarang. Nalar stigmatik kita tentu sulit menerima, bukankah pemimpin itu haruslah yang lebih senior karena yang lebih senior pasti lebih baik? Tapi Semaun menghancurkan semua prasangka itu. Di Yogyakarta tepatnya di Bulaksumur kisah tentang gagalnya stigma mengambarkan realita pun berlanjut. Kuntowijoyo, seorang guru besar Ilmu Sejarah di Fakultas Ilmu Budaya UGM paling tidak meremukan dua stigma. Pertama, dari kumpulan gagasan keilmuan yang Pak Kunto sebarkan, kita bisa menemukan bahwa ada unsur keteguhan sikap beragama seorang muslim, tetapi juga semangat kemerdekaan berpikir yang terus berkobar. Nalar stigmatik kita tentu bergejolak, bukankah keteguhan beragama tidak akan bisa berjodoh dengan kemerdekaan berpikir? Nyatanya stigma itu tak ada artinya bagi Pak Kunto. Kedua, Pak Kunto mendamaikan dua kegiatan yang selama ini seolah-olah dianggap saling menegasikan yaitu kegiatan beliau menulis ilmiah sebagai seorang intelektual-akademisi dan kegiatan beliau menulis sastra sebagai seorang sastrawan. Nalar stigmatik kita kemudian berontak, bukankah seharusnya dunia intelektual-akademisi yang berlandaskan rasio dan fakta empiris berlawanan dengan dunia sastra yang mensyaratkan imajinasi tingkat tinggi? Lagi-lagi Pak Kunto membuat sebuah stigma hancur lebur. Dua kolega Pak Kunto sesama akademisi di Universitas Gadjah Mada juga melakukan hal yang sama: menjebol kotak stigma. Yang pertama adalah Prof. Teuku Jacob seorang dokter lulusan FK UGM yang kemudian menjadi guru besar di bidang Antropologi ragawi dan dikenal sebagai bapak Paleoantropologi Indonesia. Kemudian bersama pak Yahya Muhaimin beliau merintis berdirinya Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian di UGM. Nalar stigmatik kita lagi-lagi terusik, bukankah seharusnya seorang akademisi itu fokus pada satu disiplin ilmu saja? Tapi semangat mau belajar berbagai bidang ilmu dari Prof. Teuku Jacob membuat stigma itu seperti tak ada artinya. Kolega Pak Kunto berikutnya adalah The Liang Gie. Beliau adalah alumnus Fakultas Sosial dan Politik (Fisipol), Universitas Gadjah Mada. Lahir pada tahun 1932 di Yogyakarta dan lulus dari Fisipol UGM pada tahun 1956. Beliau kemudian dikenal sebagai seorang penulis yang sangat produktif. Paling tidak beliau telah menulis 50 buku dalam berbagai bidang ilmu dan filsafat, serta 200 lebih karangan tentang aneka pengetahuan sampai tahun 1999. Yang menarik adalah salah satu judul bukunya yang terbit pada tahun 1981 berjudul Filsafat Matematika. Nalar stigmatik kita pasti sulit menerima, bukankah seharusnya seorang alumnus Fisipol itu alergi dengan angka dan statistika serta tidak bisa bernalar dalam bidang matematika? Tapi bagi The Liang Gie stigma itu hanya angin lalu. Di Palestina kita pun bisa melihat stigma tak benar-benar nyata. Nalar stigmatik kita dibuat kacau dengan kemunculan tokoh-tokoh seperti George Habash, Hanan Ashrawi, Emil Ghuri, Raymonda Tawil Hawa, Khalil Al-Sakakini, Wadie Haddad, Kamal Nasser, dan para pejuang kemerdekaan Palestina lainnya yang beragama Kristen. Bukankah nalar stigmatik kita mengatakan bahwa seharusnya apa yang berjuang untuk kemerdekaan Palestina itu orang Islam saja? Khusus George Habash dia benar-benar menjungkirbalikan nalar stigmatik kita. Ya, dia Kristen, Marxis, dan berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Barangkali karena sering berlawanan dengan kenyataan, stigma pantas dilawan. Itulah yang dilakukan Shalahudin Yusuf Al Ayyubi yang membuktikan bahwa dirinya yang berasal dari Kurdi sama baiknya dengan orang Arab dalam memimpin pasukan muslim. Itulah yang dilakukan Soe Hok Gie yang membuktikan anggapan bahwa semua keturunan Tionghoa itu hanya pandai berdagang dan peduli kelompoknya sendiri adalah salah besar. Itulah yang dilakukan Hans Wospakrik, seorang guru besar ITB asal Papua, yang membuktikan bahwa orang Papua bisa sama cerdasnya dengan orang Indonesia lainnya. Itulah yang dilakukan Brian May gitaris Queen yang membuktikan bahwa musisi pun bisa menjadi doktor Astrofisika. Dan Itulah yang dilakukan banyak orang lainnya di seluruh penjuru dunia. Kita patut ingat bahwa dalam stigma terkandung racun berbahaya yang bisa melumpuhkan akal sehat kita. Nalar stigmatik membuat kita bisa jadi lebih buruk dari tokoh si buruk rupa dalam film yang saya bahas di awal karena selalu menganggap diri dan kelompok kita lebih baik dari yang lain. Dan seperti si buruk rupa yang bisa membuktikan bahwa ketidakbagusan fisiknya jauh lebih kecil dari cinta kasihnya kepada sesama, kita pun bisa melawan segala stigma. Dendy Raditya Mahasiswa FISIPOL UGM
14 notes
·
View notes
Text
How far the journey you have done?
Sebuah tulisan
Seperti biasa pelajaran dimulai pada pukul 21.30, lepas tilawah jama’i dan serentet pengumuman-pengumuman seputar asrama. Beberapa hari terakhir pelajaran dilakukan di kamar salah satu santri yang masih lenggang karena kebetulan belum full teamanggotanya. Sembari menunggu santri lainnya, saya iseng mengamati sudut-sudut kamar, dan satu hal yang menarik dikamar tersebut adalah adanya selembar peta dunia berukuran besar yang menempel didinding, mungkin sekitar ukuran A2, dengan format landscape. Tiba-tiba angan saya melambung, bertanya-tanya: Sudah sejauh mana perjalanan yang saya lakukan? Akhirnya saya terpikir untuk mencari peta dunia via internet, lalu mencorat-coret ala kadarnya, dan inilah hasilnya.
*Mohon maaf sumber tidak dicantumkan, yang jelas ini bukan hak cipta milik saya*
Walaupun belum pernah melakukan perjalanan mancanegara, setidaknya saya sudah pernah melangkahkan kaki saya keluar pulau Jawa ya, Alhamdulillah… Tetapi tentu hal ini semakin membuat saya ingin terbang lebih jauh lagi, seperti mimpi saya sejak kecil yang sangat ingin (minimal) bisa melancong ke negeri Matahari Terbit. Kesempatan untuk ambil D2 manga dan animasi di negeri tersebut saya tanggalkan demi orangtua dan mengambil kesempatan ditempat lain, saat itu. Namun kenyataannya kini saya masih terjebak di kotak yang sama sejak 2011 lalu. Semoga segera bisa melompati kotaknya tahun ini, dan terbang lebih jauh lagi.
Sejauh ini, perjalanan saya yakni seputar Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Bali, yang beberapa diantaranya didominasi oleh keperluan kesenangan batin semata. Perjalanan sedikit serius bisa dihitung dengan jari, yang nominasinya yakni menjadi delegasi. Jika dibandingkan, daripada melakukan perjalanan pariwisata, saya lebih senang melakukan perjalanan sebagai delegasi. Ada rasa yang berbeda yang tak bisa saya jelaskan, karena sensasi menjadi delegasi sangat luar biasa. Menjadi delegasi merupakan suatu kesempatan untuk melakukan pariwisata versi serius, efek sampingnya yakni bertemu rekanan-rekanan bertukar pikiran yang dapat menambah wawasan dan jaringan. Sayangnya kesempatan-kesempatan yang lalu belum saya maksimalkan sepenuhnya, berkaca bahwasannya dahulu saya belum seterbuka saat ini, dapat dikatakan masih ragu dan malu-malu berbicara dengan orang-orang baru. Jika dikatakan menyesal, hm… Tidak juga. Karena setiap langkah kecil punya ceritanya sendiri, every single step has story.Saya bersyukur pernah mendapatkan kesempatan tersebut yang karenanya saya belajar bahwasannya keterbukaan adalah hal yang penting, dalam hal ini terbuka pada wawasan baru, lingkungan baru, orang baru, dan segala hal yang berkaitan. Olehkarenanya, selalu penting memastikan gelas kita sekosong mungkin sebelum menggembol ransel dan melakukan perjalanan.
Semoga dalam waktu dekat bisa melancong lagi, lebih jauh, atau sekedar menuju sudut-sudut belum terjamah ditempat berpijak saat ini. Keep walking, keep learning, punya banyak cerita agar bisa terus berbagi.
.
.
.
Asrama, hari ke tujuhpuluhsembilan 26 Agustus 2016
0 notes
Text
VIDEO: Heboh Ada Segel Gaib Saat Gus Nuril Guru Spiritual Ahok Berdoa Bersama Santrinya
VIDEO: Heboh Ada Segel Gaib Saat Gus Nuril Guru Spiritual Ahok Berdoa Bersama Santrinya
Beredar video yang cukup kontroversial di media sosial Gus Nuril dan santrinya sedang bertelanjang dada dengan punggung bertuliskan doa menggunakan tulisan arab.
Gus Nuril merupakan pemimpin Pondok Pesantren Abdurrahman Wahid Soko Tunggal mempunyai nama lengkap Nuril Arifin Husein.
Dia merupakan sosok yang beberapa waktu lalu mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai santrinya, hingga membuat dirinya secara tidak langsung didaulat menjadi guru spiritual Ahok.
Video memanjatkan doa tersebut cukup membuat heboh hingga menjadi viral di media sosial, belum diketahui apa tujuan pengajian tersebut.
Namun kegiatan itu banyak dikritisi olen netizen kenapa memanjatkan doa harus membuka baju dan punggung dituliskan doa-doa? Bahkan ada yang mengira kalau tulisan itu merupakan segel ghaib.
berikut videonya:
Seperti yang disampaikan pemilik akun Dhany di grup Facebook ‘Info Wong Solo’.
Bahkan ada netizen yang yang menyamakan kegiatan itu merupakan praktik yang dilakukan karakter karton di film animasi Naruto.
“Apakah mbah Nuril ini sedang melakukan segel ghaib dalam.”
“praktek Kuchiyose No Jutsu untuk memanggil siluman kecebong super ataukah memanggil finding Nemo? Ataukah mau mensummon Finding Dory?,” tanya pemilik akun Dhany.
Benarkah ini jimat atau mantera? Hanya Gus Nuril yang mengetahui tujuan tulisan di punggung santrinya itu digunakan untuk apa.
Benarkah kegiatan ini bisa dikategorikan syirik dan bertentangan dengan nilai-nilai islam?
Beberapa netizen ada yang menyebut demikian, bahkan mereka mengatakn jika merajah punggung santrinya itu bisa dikategorikan sebagai syirik karena bertujuan untuk penglaris usaha.
Seperti yang disampaikan pemilik akun Facebook Ainonk Daenk Sore mengatakan:
“Kiai ini merajah para santrinya di bagian pungungnya. Katanya buat Penglarisan Usaha. ASTAGFIRULLAH.”
Angkat Ahok Jadi Santri
Gus Nuril beberapa waktu yang lalu menjadi pusat pemberitaan usai mengangkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi santrinya.
Sehingga dengan demikian Gus Nuril secara tidak langsung diangkat sebagai guru spiritualnya Ahok.
Pengangkatan itu bersamaan dengan Djarot Saiful Hidayat yang diangkat menjadi santri kehormatan Pesantren Abdurrahman Wahid pada pertengahan bulan Maret yang lalu.
Penganugerahan gelar santri kehormatan dilakukan di tengah-tengah acara Ngaji Kebangsaan bertajuk Merajut Ukhuwah Dengan Islam Rahmah.
Kegiatan itu dilangsungkan di pesantren asuhan Gus Nuril itu di Sokotunggal, Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat (17/3/2017).
Ahok-Djarot diwakili oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketum PPP Djan Faridz.
Ketiganya kemudian membahas soal kesiapan Gus Nuril untuk membantu memenangkan Ahok-Djarot di Pilgub DKI putaram kedua.
Tampak pula hadir di acara tersebut, Sukmawati Soekarnoputri.
tribunnews
Sumber : Source link
0 notes
Text
NININMENULIS.COM – Sebanyak 10 siswa dan siswi Sekolah Dasar di BSD City dan sekitarnya berhasil meraih beasiswa pelatihan bulutangkis Sinar Mas Land Mencari Juara 2019. Ke 10 pemenang tersebut, sebelumnya harus bersaing dengan 1200 siswa dan siswi Sekolah Dasar di BSD City. Sinar Mas Land serta Candra Wijaya, peraih Medali Emas Kategori Ganda Putera di Olimpiade Sydney 2000 dan Juara Dunia tahun 1997 bersama komunitas wartawan yang tergabung dalam Jurnalis Peduli dan Suka Olahraga (JUSRAGA) menyelenggarakan audisi final beasiswa bulutangkis di Daihatsu Candra Wijaya International Badminton Center – DCWIBC (16/11). Acara ini turut dihadiri oleh Ahmad Arsani, Plt. Asisten Deputi Olahraga Prestasi, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia dan Benyamin Davnie, Wakil Walikota Tangerang Selatan.
Sosialisasi program Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 dilakukan di enam Sekolah Dasar Negeri yang ada di BSD City dan sekitarnya. Kegiatan sosialisasi tersebut berlangsung pada 16 Oktober hingga 5 November 2019 dan berlangsung di SD Negeri Setu, SD Negeri Jelupang 02, SD Negeri Rawa Buntu 1, SD Negeri Cicalengka, SD Negeri Pagedangan 3, dan terakhir SD Negeri Lengkong Gudang. Dalam kegiatan tersebut, para peserta diseleksi langsung oleh Candra Wijaya menuju babak penyisihan.
Baca juga: Sinar Mas Land Raih Best of The Best Awards di Ajang Forbes Indonesia 2018
Kegiatan Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 mendapat respon positif dari siswa-siswi, serta guru sekolah yang terlibat dalam agenda sosialisasi. Hal ini terlihat dari antusiasme murid dan guru dalam melakukan persiapan menjelang audisi seperti revitalisasi lapangan bulutangkis, memperbaharui kelengkapan alat-alat pendukung, hingga stamina serta semangat para peserta. Ajang pencarian bakat olahraga ini diharapkan dapat memperkuat kebersamaan antar masyarakat di tengah keberagaman yang ada di kawasan BSD City. Seperti diketahui, Sinar Mas Land saat ini gencar membangun sejumlah fasilitas di BSD City, sehingga selain membangun fasilitas fisik yang mumpuni, perusahaan juga ingin memajukan masyarakat yang ada di wilayah ini melalui berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti salah satunya olah raga.
“Saya mewakili Sekolah Dasar Negeri Lengkong Gudang merasa senang dan bangga kepada siswa kami yang telah berhasil terpilih menerima beasiswa pelatihan bulutangkis Sinar Mas Land Mencari Juara 2019. Kami mengucapkan terima kasih kepada Sinar Mas Land yang telah menyelenggarakan kegiatan positif ini. Saya berharap murid kami, Rafa Herdian Sanjaya dapat menjadi atlet bulutangkis yang handal dan berprestasi.” ujar Dra. Sa’adah, Kepala Sekolah Dasar Negeri Lengkong Gudang.
Ke-10 penerima beasiswa Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 tersebut ialah: Muhammad Rizky Fahreza (SD Negeri Setu), Richard Fraderic Ghani (SD Negeri Jelupang 02), Kenan Athaya Celio (SD Negeri Rawa Buntu 01), Maudina Nur Wellyandari (SD Negeri Cicalengka), Rafa Herdian Sanjaya (SD Negeri Lengkong Gudang), Muhammad Raffa A Nugroho (SD Negeri Batan Indah), Fernando Rodriguez Sitanajah (SD Negeri Cilenggang 02), Wildan Nurazzis (SD Islam Terpadu Annajah), Almer Haidar Santosa (SD Negeri Lengkong Wetan 02), dan Muhammad Al Nur (SD Negeri Rawa Buntu 03). Para pemenang mendapatkan hadiah berupa pelatihan bulutangkis selama satu tahun di Daihatsu Candra Wijaya International Badminton Center serta dibimbing oleh Candra Wijaya dan tim pemandu bakat bulutangkis. Ke-10 penerima beasiswa juga diberikan uang saku selama proses pelatihan berlangsung.
Baca juga: Techpolitan Sarana Berkreasi di Bidang Teknologi Digital
“Selamat kepada peserta yang lolos menerima beasiswa pelatihan bulutangkis yang digagas oleh Sinar Mas Land. Bagi para peserta yang tidak lolos screening, jangan kecil hati, tetap semangat, kesuksesan tidak bisa diraih dengan mudah, harus dengan pengorbanan dan perjuangan. Sebaliknya, untuk para peserta yang telah lolos, jangan terlena karena perjuangan masih panjang untuk menjadi atlet berprestasi kebanggaan Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih kepada Sinar Mas Land karena memiliki cita-cita yang sejalan melalui program Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 untuk menciptakan atlet juara dunia khususnya di bidang olahraga bulutangkis.” ujar Candra Wijaya.
Dhony Rahajoe, Managing Director President Office Sinar Mas Land menjelaskan, “kami mengucapkan selamat kepada 10 peserta putera dan puteri penerima beasiswa bulutangkis Sinar Mas Land Mencari Juara 2019. Semoga seluruh pemenang dapat konsisten mengikuti pelatihan bulutangkis selama satu tahun penuh di Daihatsu Candra Wijaya International Badminton Center. Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 merupakan salah satu agenda dari program SATU BSD (Silaturahmi Antar Umat Berdikari, Sehat dan Damai). Kegiatan ini diharapkan dapat membangun kekeluargaan dan solidaritas masyarakat di sekitar kawasan BSD City mulai dari usia anak-anak melalui bidang olah raga.”
Baca juga: Program Sinar Mas Land Berantas Buta Al-Quran (BBQ) 2018
Program SATU BSD (Silaturahmi AnTar Umat Berdikari, Sehat, Damai) bertujuan untuk meningkatkan rasa memiliki antar warga serta menggali potensi terkait kehadiran Kawasan BSD City. SATU BSD memiliki tiga pilar utama yaitu Berdikari, Sehat, dan Damai, yang diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan pengembangan masyarakat dengan landasan semangat ‘Unity in Diversity’.
Pilar pertama adalah Berdikari yang mendukung pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi. Pilar ini memiliki beberapa program unggulan seperti Pasar Rakyat School, Pendidikan & Pelatihan Beasiswa Coding. Pasar Rakyat School merupakan program pelatihan bagi pedagang UMKM di pasar-pasar rakyat di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, kegiatan Pelatihan Beasiswa Coding yang bekerja sama dengan Techpolitan dan Forum Masjid Mushola BSD memberikan beasiswa coding kepada masyarakat di sekitar kawasan BSD City. Program beasiswa ini sudah dilakukan sebanyak lima kali dengan penerima beasiswa sejumlah 70 orang. Beberapa penerima beasiswa telah disalurkan untuk bekerja di beberapa perusahaan berbasis teknologi seperti Telkom Sigma.
Pilar kedua adalah Sehat, yang mengedepankan kesehatan warga BSD City dan sekitarnya. Program unggulan dari pilar ini adalah Sinar Mas Land Mencari Juara, Bakti Sosial Lintas Organisasi, hingga festival hijau. Progam Sinar Mas Land Mencari Juara bekerja sama dengan Daihatsu Candra Wijaya International Badminton Centre, menyelenggarakan kompetisi bulu tangkis yang menargetkan anak-anak Sekolah Dasar (SD) di sekitar Kawasan BSD City.
Program ini diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet unggul dari Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Tidak hanya itu, dalam pilar ini juga menghadirkan program Bakti Sosial Lintas Organisasi yang melibatkan Eka Tjipta Foundation, Yayasan Buddha Tzu Chi, Eka Hospital, Yayasan Muslim Sinar Mas, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Baksos ini meliputi pemerikasaan kesehatan umum dan gigi gratis, bagi seluruh warga yang tinggal di sekitar Kawasan BSD City.
Guna mendukung upaya pelestarian lingkungan, Sinar Mas Land telah menyelenggarakan program penghijauan Stadion Benteng Taruna, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, dengan menanam seribu batang pohon di kawasan pusat olahraga tersebut. Tidak hanya itu, perusahaan juga melakukan sejumlah kegiatan dalam upaya merealisasikan Program CSR Bidang Lingkungan, yaitu Festival Hijau, rutin diselenggarakan sejak tahun 2004. Kegiatan ini merupakan upaya dari Sinar Mas Land dalam mengampanyekan, menginisiasi, melatih, membina, dan sebagai bentuk gerakan moral, penghargaan, dan promosi terhadap semua aspek lingkungan hidup.
Pilar ketiga yang tidak kalah penting adalah Damai. Pilar ini juga menaungi acara Nonton Bareng (NoBar) Film Animasi Nasional, dan Berantas Buta Al-Qurán (BBQ). Acara nobar menampilkan film animasi unggulan karya anak bangsa yang berjudul “Battle of Surabaya”. Dalam setiap penayangan film, Sinar Mas Land mempertemukan ratusan anak dari beberapa sekolah untuk dapat saling bertemu dan berbagi kebahagiaan bersama.
Sementara itu, program Berantas Buta Al-Qurán (BBQ). Kegiatan tersebut, bekerjasama dengan Yayasan Muslim Sinar Mas Land, bersama Forum Masjid Mushola BSD City dan Yayasan Mama Papa memberikan Training of Trainer (ToT) cara cepat dan mudah membaca Al-Qurán dengan menggunakan metode Mama Papa. Kedepan para peserta diharapkan dapat memahami ajaran islam yang rahmatan lil aalamin (menjadi rahmat bagi alam semesta). Kegiatan tersebut menargetkan oleh ratusan ustad dan guru mengaji dari 77 masjid di sekitar kawasan BSD City. Para ustad dan guru mengaji yang telah mengikuti ToT Mama Papa diwajibkan untuk mengajarkan kembali kepada santri atau murid di Masjid nya masing-masing.
Sinar Mas Land juga mengadakan acara rutin Buka Puasa Bersama Karyawan Sinar Mas Land yang dihadiri oleh tokoh masyarakat dan anak yatim. Selain itu, setiap tahun perusahaan juga melakukan pembagian hewan qurban kepada masyarakat yang tinggal di lingkungan proyek Sinar Mas Land pada Hari Raya Idul Adha.
Inilah ke-10 Peraih Sinar Mas Land Mencari Juara 2019 NININMENULIS.COM
0 notes
Text
Sisemah, Maskot Perkemahan Pramuka Santri Nasional V Jambi
Sisemah, Maskot Perkemahan Pramuka Santri Nasional V Jambi
Jambi (Kemenag) — Sisemah menjadi maskot Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) tahun 2018. PPSN V ini digelar Kementerian Agama, 24 – 30 Oktober 2018 di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayoeti, Muaro Jambi, Jambi.
Lantas, siapakah Sisemah itu? Menurut Kepala Subdirektorat PD Pontren, Basnang Said, Sisemah merupakan animasi gambar ‘Ikan Semah’, yaitu ikan yang berasal dari…
View On WordPress
0 notes
Photo
Jalan kebaikan Tempat gambar LUCU, UNIK, INSPIRASI, MOTIVASI dan TIPS/TRIK. Kami punya cita cita menjadi media semua bisa, @ig_semuabisa https://www.semuabisa.net/ #semuabisa #kartun #gambar #animasi #anak #lucu #motivasi #islam #muslimah #furqon #semuabisa.net #vegtor #ilustrasi #tips #trik #cara #canva #unik #furqon #gratis #donwload #santri #santriindonesia #santrikeren https://www.instagram.com/p/CIetCrUJGRL/?igshid=1w4vg51zpd5x1
#semuabisa#kartun#gambar#animasi#anak#lucu#motivasi#islam#muslimah#furqon#vegtor#ilustrasi#tips#trik#cara#canva#unik#gratis#donwload#santri#santriindonesia#santrikeren
0 notes
Text
Sisemah, Maskot Perkemahan Pramuka Santri Nasional V Jambi
Sisemah, Maskot Perkemahan Pramuka Santri Nasional V Jambi
Jambi (Kemenag) — Sisemah menjadi maskot Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) tahun 2018. PPSN V ini digelar Kementerian Agama, 24 – 30 Oktober 2018 di Bumi Perkemahan Abdurrahman Sayoeti, Muaro Jambi, Jambi.
Lantas, siapakah Sisemah itu? Menurut Kepala Subdirektorat PD Pontren, Basnang Said, Sisemah merupakan animasi gambar ‘Ikan Semah’, yaitu ikan yang berasal dari…
View On WordPress
0 notes
Text
Sedikit (Refleksi) di 28
Kadang saya seneng sekali sampe mrebes mili didengarkan kisah-kisah bijak mengenai banyak hal. Atau bagaimana saya melihat teladan nyata dari sosok yang saya kenal sejauh ini. Kalau boleh saya menganggapnya sebagai bentuk rahmatNya yang tak sadar telah saya dapatkan. Selepas maghrib sampai sekitar pukul sembilan, bersama dua puluh orang yang lain saya berkesempatan untuk belajar mendengarkan. Iya, karena tiap waktu-waktu itu kami justru harus lebih banyak belajar mendengarkan. Kami belajar mendengarkan ustadz yang jauh-jauh datang mengajar perihal bidang-bidang dalam agama Islam. Ustadz saya pernah ngendiko (bahasa jawa kromo, artinya berkata) kalau salah satu wujud nikmat itu adalah ketika Allah meringankan cobaan. Jadi walaupun kita kena coba tapi ternyata masih ada yang bisa disyukuri ya itu tandanya Allah memberi rizki pada kita. Misal kita jatuh dari motor, guling-guling di aspal tapi kita cuma memar dan hanya motornya yang rompal, anggaplah Allah masih berbaik hati memberi rizki *berdasarkanpengalaman*. Banyak hal yang diajarkan yang pada akhirnya membuat saya lebih maklum menghadapi apa yang di depan mata. Termasuk perkara mendekatkan diri kepada Tuhan. Kerjakan hal-hal yang kamu sanggup dahulu. Tidak perlu terburu-buru dengan amalan-amalan tingkat dewa. Bukankah jika kita mendekat padaNya dengan berjalan maka Allah akan mendekat pada kita dengan berlari kecil? Bukankah pintu rahmatNya terbuka dari siang hingga petang jika kita bermaksiat di malam dan pagi? Lalu pintu itu akan terbuka kembali pada malam hingga fajar jika kita bermaksiat di siang hari? Rasulullah SAW berpesan demikian sebagai sebuah pintu harapan bagi hamba-hamba sekelas saya yang masih lupa beristighfar padahal banyak khilaf. Lagi-lagi saya mrebes mili. Karena kehidupan pesantren yang baru rintis ini menghadirkan gambaran sebuah ketulusan. Hujan yang mulai turun menjelang waktu Isya tak menyurutkan Pak Kyai hadir menjadi imam shalat Isya dan tarawih. Bahkan beliau hadir paling awal sebelum santri putra datang. Padahal kami semua tahu kediaman beliau jauh dari tempat kami. Dan kami tentu tahu Pak Kyai kami punya beragam urusan lain setelah ini. Jika bukan karena Tuhan, apa yang menggerakkan langkah beliau? Kali ini saya benar-benar meyakini bahwa ulama-ulama hadir di bumi sebagai penyejuk nurani karena akhlak yang karim. Dan mengapa kita butuh ulama? Karena kita hanyalah umat di zaman akhir yang tidak berkesempatan menyaksikan mulianya akhlak Rasul secara langsung, maka para ulama dengan ilmu dan akhlaknya menyampaikannya kepada kita. Dan apa yang saya ceritakan hanyalah hal kecil dari teladan-teladan yang lain. Maka cukuplah bahwa bertambah dan berkurangnya usia saya syukuri karena ditempa di tempat baru dengan pengalaman baru yang saya sesali tidak dari dulu saya alami. Saya bukan seorang rajin apalagi 'alim dalam hal agama, saya hanya sedang bertingkah menye-menye. Betapa kasih sayangNya itu luas sekali jika kita mau melihat sedikit dari kacamata yang berbeda. Bahwa dari jatuhmu kamu masih bisa kesana kemari. Bahwa dari ribetnya mengurus ini dan itu ada waktu yang tidak jadi terbuang sia-sia. Bahwa dari tempat yang sederhana, kamu sadar bahwa ilmu itu jauh lebih berharga ketimbang kasur empuk atau makanan enak. Walaupun saya benci tulisan menye-menye karena saya seneng jadi alpha girl, tapi saya harus menerima kalo kadang suka mrebes mili karena hal-hal sepele seperti nonton reality show Melamar atau karena acara Hafiz Cilik, bahkan karena film animasi Toy Story 3 atau Tinker Bell di semua serinya. Nah apalagi karena pengalaman-pengalaman nyantri. Tetapi percayalah, hampir seluruhnya ditulis dibawah pengaruh hormonal. Semoga kita selalu istiqomah dan dimudahkan, dalam kebaikan. Selamat menikmati hujan di kedua Ramadhan. Semoga kita menang 💪
0 notes
Photo
Wanita Dalam Islam ( #fatimah ) putri nabi Muhammad #wanitadalamislam Tempat gambar LUCU, UNIK, INSPIRASI, MOTIVASI dan TIPS/TRIK. Kami punya cita cita menjadi media semua bisa, @ig_semuabisa https://www.semuabisa.net/ #semuabisa #kartun #gambar #animasi #anak #lucu #motivasi #islam #muslimah #furqon #semuabisa.net #vegtor #ilustrasi #tips #trik #cara #canva #unik #furqon #gratis #donwload #santrikeren #santriindonesia #santri (di Bojonegoro,jawatimur) https://www.instagram.com/p/CIf4oa8pyz_/?igshid=66rzw6yydbmn
#fatimah#wanitadalamislam#semuabisa#kartun#gambar#animasi#anak#lucu#motivasi#islam#muslimah#furqon#vegtor#ilustrasi#tips#trik#cara#canva#unik#gratis#donwload#santrikeren#santriindonesia#santri
0 notes
Photo
Wanita Dalam Islam ( #rabiahaladawiyah ) wanita islam bertaqwa #wanitadalamislam Tempat gambar LUCU, UNIK, INSPIRASI, MOTIVASI dan TIPS/TRIK. Kami punya cita cita menjadi media semua bisa, @ig_semuabisa https://www.semuabisa.net/ #semuabisa #kartun #gambar #animasi #anak #lucu #motivasi #islam #muslimah #furqon #semuabisa.net #vegtor #ilustrasi #tips #trik #cara #canva #unik #furqon #gratis #donwload #santrikeren #santriindonesia #santri (di Bojonegoro,jawatimur) https://www.instagram.com/p/CIexASZpsxQ/?igshid=1ctkv8ilf3ruf
#rabiahaladawiyah#wanitadalamislam#semuabisa#kartun#gambar#animasi#anak#lucu#motivasi#islam#muslimah#furqon#vegtor#ilustrasi#tips#trik#cara#canva#unik#gratis#donwload#santrikeren#santriindonesia#santri
0 notes
Photo
Wanita Dalam Islam ( #sitihajar ) istri nabi ibrahim #wanitadalamislam Tempat gambar LUCU, UNIK, INSPIRASI, MOTIVASI dan TIPS/TRIK. Kami punya cita cita menjadi media semua bisa, @ig_semuabisa https://www.semuabisa.net/ #semuabisa #kartun #gambar #animasi #anak #lucu #motivasi #islam #muslimah #furqon #semuabisa.net #vegtor #ilustrasi #tips #trik #cara #canva #unik #furqon #gratis #donwload #santrikeren #santriindonesia #santri https://www.instagram.com/p/CIewk9cpbKG/?igshid=1p2fn6rbpco2n
#sitihajar#wanitadalamislam#semuabisa#kartun#gambar#animasi#anak#lucu#motivasi#islam#muslimah#furqon#vegtor#ilustrasi#tips#trik#cara#canva#unik#gratis#donwload#santrikeren#santriindonesia#santri
0 notes