#Ada 1 Penyesal
Explore tagged Tumblr posts
Text
Curhat Valentino Rossi Soal Rekor Juara Dunia yang Didekati Marc Marquez, Ada 1 Penyesalan Ini
Kinan Manja Curhat Valentino Rossi Soal Rekor Juara Dunia yang Didekati Marc Marquez, Ada 1 Penyesalan Ini Artikel Baru Nih Artikel Tentang Curhat Valentino Rossi Soal Rekor Juara Dunia yang Didekati Marc Marquez, Ada 1 Penyesalan Ini Pencarian Artikel Tentang Berita Curhat Valentino Rossi Soal Rekor Juara Dunia yang Didekati Marc Marquez, Ada 1 Penyesalan Ini Silahkan Cari Dalam Database Kami, Pada Kolom Pencarian Tersedia. Jika Tidak Menemukan Apa Yang Anda Cari, Kemungkinan Artikel Sudah Tidak Dalam Database Kami. Judul Informasi Artikel : Curhat Valentino Rossi Soal Rekor Juara Dunia yang Didekati Marc Marquez, Ada 1 Penyesalan Ini Meski diketahui memiliki rivalitas yang tinggi dengan Marquez, Valentino Rossi mengaku tak risau jika rekor juara dunianya disalip Marc Marquez. http://www.unikbaca.com
#Kinan Manja Curhat Valentino Rossi Soal Rekor Juara Dunia yang Didekati Marc Marquez#Ada 1 Penyesal
0 notes
Text
Kawah Ijen dan Sebuah Cerita di Banyuwangi
Kalau ingin tahu karakter asli seseorang, siapapun dia, ajaklah dia naik gunung. Seperti yang saya lakukan, mengajak istri saya untuk mendaki gunung Ijen, dimana juga terdapat kawah Ijen yang sangat melegenda itu.
Maka, siapapun orang yang kamu ajak itu, kamu akan tahu seperti apa perangainya.
Ini mungkin berguna, agar siapa tahu kita bisa lebih mengerti karakter seseorang, sehingga bermodalkan itu kita bisa pandai-pandai membawa diri ketika bersamanya, sehingga bisa meminimalkan potensi konflik yang ada.
Karena setelah mendaki bersamanya, kita akan mengerti apakah dia tipe pengeluh, penggerutu, penyesal, penyabar, percaya diri, setia kawan, berani,gampang menyerah, gigih, ulet, pengambil resiko, berpikir panjang/pendek, dan sifat2 default lain yg ada dalam diri manusia.
Di gunung, orang tidak sempat lagi berbasa-basi.
Itu benar. Disana, di puncak yang super dingin itu, dengan segala keminiman fasilitas yang ada, jadinya tentu pilihan-pilihan yang ada tidak banyak. Sehingga, kerelaan hati untuk apa adanya menjadi ujian tersendiri.
Begitulah, sifat asli saya dan istri saya yang lama tak tampak (kami mendaki berdua, bersama saudara-saudara lain), tetiba bermunculan ketika sedang mendaki gunung itu.
Terutama istri saya, mak-mak berdaster jenis pebisnis online yang ligat itu, demi melakukan debut pertamanya mendaki gunung, bahkan sempat harus menyimpan dulu keligatannya itu hahaha..
Berulangkali sang mantan pacar itu menggerutu, menyesal, lelah luar biasa, tapi tetap bisa tertawa dancepat ceria ketika saya goda dengan beberapa joke murahan :)
Segala sifat negatifnya itu, rasa-rasanya sudah lama tak terlihat di kesehariannya dalam memanage sebuah bisnis online busa na muslim miliknya..
Saya pribadi, pengalaman terakhir naik gunung adalah pada masa akhir SMA bersama beberapa kawan-kawan sekolah. Hanya bawa uang ala kadarnya dan ransel yang tak kalah ala kadarnya, kami mantapkan hati tuk taklukkan sepi #cieee
Jadi, pengalaman dikit-dikit ada lah.
Kawah Ijen, Tempat Dimana Dejavu Itu Bermunculan
Beberapa kali mendaki Penangunggan, Cangar dan separuh Welirang. Gosh that was twenty years ago...I admit, I sometime just can't believe how fast time flies...
Dan memang ketika 20 tahun berlalu dengan cepatnya, tetiba banyak dejavu berlompatan dikepala. Tipe dejavu yang sangat menyenangkan. Dan mereka saling berebut tampil!
Dan jadilah itu sebuah cerita di Banyuwangi..
Tepatnya di gunung Ijen. Di kawah Ijen. Di lokasi Blue Fire (Api Biru) yang terkenal seantero dunia itu, hingga banyak sekali para bule itu (co/ce, tua/muda, asia/eropa, couple/group) tak mau kalah dengan para pendaki lokal untuk menikmati kefenomenalannya.
Dari segerombolan dejavu cs itu, satu yang paling berkesan buat saya adalah usia.
Ya, beda usia beda kemampuan!
Mendaki gunung di usia SMA atau ABG (anake bakul gedang hehe), tentu berasa ringan.
Sudah tentu itu karena fisik sedang hebat-hebatnya. Dan juga belum mikir hutang.
Belum mikir istri galak..anak-anak bandel... tetangga rese.. bbm naik tinggi.. burung piaraan lepas...politik gak bermutu Indonesia....macet di Puncak dan tol Cipali..apalagi ya hehe....??
Apalagi misalnya mendaki gunungnya bersama calon gebetan...Walah, bahkan sambil gendong gebetan di punggung dari kaki gunung hingga puncak, turun naik 3 kali...sudah pasti kuat!
“Saya bisa mendaki Ijen 30 menit, mas”, demikian pengakuan sepupu saya usia SMU ketika saya tanya berapa lama kamu bisa mendaki gunung Ijen.
Yo wes..aku percaya...
Namun apa daya, sementara usia saya kini sedang menapak 40, beda banget dengan para ABG tanpa tanggungan utang itu..
Pengalaman saya, sebagai seorang bapak 3 anak, umur 39 tahun, dengan kondisi masih punya hutang mobil dan rumah (hehe..), plus otak yang dikotori oleh berita politik dalam negeri yang sangat tak bermutu, toh alhamdulillah masih mampu menaklukkan Ijen dengan mendakinya selama 1 jam 45 menit.
Layaknya seorang pembelajar, semestinya itu bisa memberi saya banyak pelajaran.
Terima kasih Allah, yang telah memberikan dejavu-dejavu indah itu tuk kembali. Disini, di Kawah Ijen. Di Banyuwangi.
Berasa muda lagi :)
0 notes