#300 triliun hilang
Explore tagged Tumblr posts
Text
300 Triliun Hilang Usai Pengumuman PSBB?
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan agar Gubernur DKI Jakarta berhati hati mengumumkan mengenai PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) secara total sebab bisa berdampak pada berbagai hal seperti salah satunya ialah sektor perekonomian.
Gubernur Jawa Barat itupun menjelaskan bahwa bursa efek ikut terdampak dengan pengumuman PSBB total ini. Terperosok juga IHSG atau harga saham gabungan. Berkurangnya kapitalisasi pasar hingga sebanyak 277 triliun Rupiah tidak lama setelah Anies Baswedan meluncurkan pernyataan tersebut. "Hampir 300 IDR kabur gara gara pernyataan" kata Ridwan Kamil saat itu.
Ridwan Kamil juga menulis di sebuah unggahan di akun Twitter miliknya bahwa maksudnya dari perkataan tersebut adalah setelah diumumkannya mengenai PSBB total tersebut, jumlah angka uang yang lari senilai hampir 300 triliun IDR dari Indonesia, dan pernyataan ini dikutip olehnya dari pernyataan Sri Mulyani Menteri Keuangan.
"Itu pernyataan Ibu Sri Mulyani yang disampaikannya ketika rapat. Saya cuman menjawab pertanyaan wartawan mengenai hasil rapat koordinasi Kamis lalu" kata Ridwan Kamil. Sebelumnya pada kesempatan terpisah, Gubernur Jawa Barat itu pernah mengatakan kalau potensi dana yang kabur tersebut bisa aja terjadi karena kepanikan pelaku ekonomi.
Dalam masa pandemi corona ini kondisi pasar yang fluktuatif diharapkan agar setiap pejabat bisa hati hati dalam bersikap ketika memberi putusan yang bisa berdampak besar.
0 notes
Text
0 notes
Photo
Bandingkan Aset Djarum, Sampoerna dengan Gontor dan Muhammadiyah ? MEPNews.id ‘– Anda kagum dengan aset Djarum, Sampoerna, dll? Izinkan saya menyampaikan sesuatu. 64 tahun yang lalu, setelah Buya Hamka bekerjasama dengan Yayasan Al-Azhar Indonesia, kini telah memiliki 150 cabang masjid di Indonesia, belum lagi aset sekolah-sekolahnya: sekarang hampir di tiap provinsi ada Sekolah Al-Azhar. Siapa orang kaya di Indonesia, yang asetnya sebanyak dan semanfaat Al-Azhar? 90 tahun yang lalu setelah sang kiai menyerahkan seluruh tanahnya, dirinya, bahkan anaknya yang masih dalam kandungan, diwakafkan untuk agamanya, 90 tahun kemudian GONTOR punya 20 cabang dan 400 pondok alumni tersebar di seantero nusantara bahkan ada yang di luar negeri. Saya tidak tahu berapa ratus triliun asetnya. Bermula dari tiga orang bersaudara. Sebutkan kepada saya, orang Indonesia dari penjajahan hingga sekarang, yang asetnya sebanyak beliau? Baik secara nilai aset maupun secara manfaat. Muhammadiyah? Jangan ditanya. 104 tahun yang lalu. KH, Ahmad Dahlan pernah keluar rumah, mengumumkan kepada semua orang, siapa saja yang mau membeli seluruh perabotan yang ada di dalam rumahnya, karena beliau kekurangan dana untuk menggaji guru-guru sekolah Muhammadiyah. Kini, 104 tahun kemudian Muhammadiyah telah memiliki 10.000 lebih sekolah mulai dari PAUD hingga SMU, 170 lebih universitas, 104 rumah sakit, yang pemerintah Indonesia baru punya 48 rumah sakit vertikal, 300 klinik, 10 Fakultas Kedokteran, 700 dokter dikeluarkan setiap tahunnya. Dan hampir 1000 Triliun nilai aset Muhammadiyah yang baru bisa terhitung dalam bentuk barang dan masih banyak lagi yang tidak terhitung. Maaf, saya belum update data terbaru amal usaha yang dimiliki ormas ini NU? Ia sangat mengakar dan berbasis pada pesantren. Jangan tanya jumlah, karena yang pasti sudah tidak bisa dihitung lagi, meskipun data di Kemenag ada sekitar 27 ribu pesantren. Tapi, saya yakin lebih dari jumlah itu. Hampir semuanya tumbuh kembang dari wakaf-wakaf umat, mulai dari wakaf tanah 1 m, hingga ratusan hektar. NU pun sejak satu dasawarsa terakhir ini giat membangun sekolah-sekolah modern, rumah sakit dan perguruan tinggi. Saya yakin dalam 20 tahun mendatang akan tumbuh ratusan perguruan tinggi dan rumah sakit NU di tanah air. Belum lagi jika kita bicara masjid-masjid yang dikelola ormas Islam yang didirikan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asyari ini, berapa nilai asetnya? Yang pasti akan fantastis. Ada satu contoh lagi yang perlu kusebutkan di sini: Pesantren Darunnajah Jakarta, salah satu pondok alumni Gontor yang moncer. Baru-baru ini, dalam rangka miladnya yang ke-54 ia kembali mewakafkan tanah seluas 602 ha atau senilai Rp. 1,6 Triliun. Sebutkan padaku, siapa yang berani melepas asetnya sebesar 1,6 T dan diwakafkan pada umat? Gila? Tidak! Aku bahkan menyebutkan sangat waras! Saat banyak orang kaya menghamburkan triliunan rupiah untuk judi dan politik, sebuah pesantren berusia 54 tahun kembali mewakafkan angka yang fantastis. Tahun 2015, aset tanah wakaf Darunnajah mencapai 677,5 hektar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti di Riau, Kalimantan, Bandung, Jakarta, Bogor, Banten, Lampung, Bengkulu, dan lain-lain. Seperti induknya, Gontor yang tanah wakafnya telah mencapai ribuan hektar, dan juga mengelola unit usaha yang beragam. Woouw, pesantren seperti perusahaan ya. Asetnya fantastis. Bedanya, pesantren berasal dari wakaf, perusahaan dari modal. Kalau begitu, berarti umat Islam ini umat yang besar dan kaya dong? Betul sekali! Yang luar biasa dengan aset yang fantastis itu, kiai pendiri, pengasuh dan keluarganya tidak memiliki satu sen pun, karena telah diwakafkan. Ada garis tegas pemisahan harta pribadi dengan harta pondok. Maka, jangan under-estimate, bahwa pesantren tidak bisa apa-apa. Itu penilaian orang yang tidak paham, atau memang tidak mau paham. Tazakka, 6 tahun yang lalu hanyalah hamparan tanah kosong yang tak berpenghuni. Dulu, ia adalah sebuah kebun cengkeh milik kakekku, hanya 1,6 ha luasnya yang setelah wafatnya pada 1988 nyaris tak terurus dengan baik. Tahun 2009, aku tekadkan untuk mengubahnya menjadi “kebun manusia”; bukan lagi cengkeh yang akan dipetik, tapi manusia-manusia masa depan yang akan dipanen, 10, 20, atau 30 tahun yang akan datang, bahkan, ya Rabb, mungkin satu abad, atau 10 abad seperti Universitas Al-Azhar di Kairo itu, tempatku dan adik-adikku nyantri. Kini, wakaf Tazakka terus berkembang: tanah telah menjadi hampir 10 ha, masjid, gedung-gedung asrama santri, ruang-ruang kelas, aula pertemuan, dapur umum santri, kamar mandi, lapangan olah raga, perpustakaan, dan lain sebagainya. Ya Rabb, bisakah seperti Al-Azhar di Kairo, atau Gontor di Ponorogo? Ya Rabb. Entah, apakah aku masih hidup menyaksikannya ataukah aku telah tenang di alam kubur. Ya Rabb. Buya Hamka seandainya masih hidup, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asyari dan juga Kiai Ahmad Sahal, Kiai Fannanie dan Kiai Imam Zarkasyi, mungkin tidak pusing dengan tax amnesty, karena mereka punya rekening gendut di akhirat dan di dunia, biasa-biasa saja. Sementara yang punya rekening gendut di dunia, pusing di akhiratnya, pusing pula di dunianya. Seperti yang saya ketahui ada sebuah Hadis Nabi yang intinya: “Ada malaikat Allah yang siap mendoakan orang-orang yang ikhlas di jalan Allah yang tak terhitung jumlahnya.” Itulah jalan kemuliaan para ulama kita terdahulu. Mereka tidak saja mewariskan nilai-nilai kehidupan, tetapi juga mewariskan peradaban. Lalu, pertanyaannya, apa yang sedang dan akan wariskan kepada generasi yang akan datang? Maka, para ulama kita itu abadi hingga kini. Setidaknya, nama, foto dan silsilahnya masih segar di ingatan seluruh umat dan bangsa ini. Dengan begitu, mereka selalu didoakan. Duh, nikmatnya mereka, tiap saat kuburnya basah dan _jembar_ (lapang) karena kiriman doa-doa umatnya yang terus-menerus tiada henti. Bisakah kita kelak seperti mereka? Ya Rabb! Itulah jalan wakaf, membentang ke depan tak berujung. Wakaf itu seperti –meminjam istilah Taufik Ismail– “Sajadah Panjang”, tempat kita menghamparkan diri berinvestasi untuk akhirat yang abadi. Harta yang kita wakafkan tidak hilang, tapi tersimpan dalam rekening akhirat. Ibarat sebuah transaksi di bank, para malaikat itulah yang bertugas sebagai teller-tellernya. (Ust. Ihsan Zainuddin Lc MS.i).
107 notes
·
View notes
Text
*Bandingkan Aset Djarum, Sampoerna dengan Gontor dan Muhammadiyah ?*
Anda kagum dengan aset Djarum, Sampoerna, dll? Izinkan saya menyampaikan sesuatu.
64 tahun yang lalu, setelah Buya Hamka bekerjasama dengan Yayasan Al-Azhar Indonesia, kini telah memiliki 150 cabang masjid di Indonesia, belum lagi aset sekolah-sekolahnya: sekarang hampir di tiap provinsi ada Sekolah Al-Azhar. Siapa orang kaya di Indonesia, yang asetnya sebanyak dan semanfaat Al-Azhar?
90 tahun yang lalu setelah sang kiai menyerahkan seluruh tanahnya, dirinya, bahkan anaknya yang masih dalam kandungan, diwakafkan untuk agamanya, 90 tahun kemudian GONTOR punya 20 cabang dan 400 pondok alumni tersebar di seantero nusantara bahkan ada yang di luar negeri. Saya tidak tahu berapa ratus triliun asetnya. Bermula dari tiga orang bersaudara. Sebutkan kepada saya, orang Indonesia dari penjajahan hingga sekarang, yang asetnya sebanyak beliau? Baik secara nilai aset maupun secara manfaat.
*Muhammadiyah? Jangan ditanya. 104 tahun yang lalu. KH, Ahmad Dahlan pernah keluar rumah, mengumumkan kepada semua orang, siapa saja yang mau membeli seluruh perabotan yang ada di dalam rumahnya, karena beliau kekurangan dana untuk menggaji guru-guru sekolah Muhammadiyah.*
*Kini, 104 tahun kemudian Muhammadiyah telah memiliki 15.000 lebih sekolah mulai dari PAUD hingga SMU, 170 lebih universitas, 120 rumah sakit, yang pemerintah Indonesia baru punya 48 rumah sakit vertikal, 300 klinik, 12 Fakultas Kedokteran Umum dan Gigi, 700 dokter dikeluarkan setiap tahunnya. Dan hampir 1000 Triliun nilai aset Muhammadiyah yang baru bisa terhitung dalam bentuk barang dan masih banyak lagi yang tidak terhitung, termasuk luas tanah Muhammadiyah sekitar 3 juta/M2, Maaf, saya belum update data terbaru amal usaha yang dimiliki ormas ini*
NU? Ia sangat mengakar dan berbasis pada pesantren. Jangan tanya jumlah, karena yang pasti sudah tidak bisa dihitung lagi, meskipun data di Kemenag ada sekitar 27 ribu pesantren. Tapi, saya yakin lebih dari jumlah itu. Hampir semuanya tumbuh kembang dari wakaf-wakaf umat, mulai dari wakaf tanah 1 m, hingga ratusan hektar.
NU pun sejak satu dasawarsa terakhir ini giat membangun sekolah-sekolah modern, rumah sakit dan perguruan tinggi. Saya yakin dalam 20 tahun mendatang akan tumbuh ratusan perguruan tinggi dan rumah sakit NU di tanah air. Belum lagi jika kita bicara masjid-masjid yang dikelola ormas Islam yang didirikan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asyari ini, berapa nilai asetnya? Yang pasti akan fantastis.
Ada satu contoh lagi yang perlu kusebutkan di sini: Pesantren Darunnajah Jakarta, salah satu pondok alumni Gontor yang moncer. Baru-baru ini, dalam rangka miladnya yang ke-54 ia kembali mewakafkan tanah seluas 602 ha atau senilai Rp. 1,6 Triliun. Sebutkan padaku, siapa yang berani melepas asetnya sebesar 1,6 T dan diwakafkan pada umat? Gila? Tidak! Aku bahkan menyebutkan sangat waras! Saat banyak orang kaya menghamburkan triliunan rupiah untuk judi dan politik, sebuah pesantren berusia 54 tahun kembali mewakafkan angka yang fantastis.
Tahun 2015, aset tanah wakaf Darunnajah mencapai 677,5 hektar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti di Riau, Kalimantan, Bandung, Jakarta, Bogor, Banten, Lampung, Bengkulu, dan lain-lain. Seperti induknya, Gontor yang tanah wakafnya telah mencapai ribuan hektar, dan juga mengelola unit usaha yang beragam.
Woouw, pesantren seperti perusahaan ya. Asetnya fantastis. Bedanya, pesantren berasal dari wakaf, perusahaan dari modal. Kalau begitu, berarti umat Islam ini umat yang besar dan kaya dong? Betul sekali! Yang luar biasa dengan aset yang fantastis itu, kiai pendiri, pengasuh dan keluarganya tidak memiliki satu sen pun, karena telah diwakafkan. Ada garis tegas pemisahan harta pribadi dengan harta pondok.
Maka, jangan under-estimate, bahwa pesantren tidak bisa apa-apa. Itu penilaian orang yang tidak paham, atau memang tidak mau paham.
Tazakka, 6 tahun yang lalu hanyalah hamparan tanah kosong yang tak berpenghuni. Dulu, ia adalah sebuah kebun cengkeh milik kakekku, hanya 1,6 ha luasnya yang setelah wafatnya pada 1988 nyaris tak terurus dengan baik. Tahun 2009, aku tekadkan untuk mengubahnya menjadi “kebun manusia”; bukan lagi cengkeh yang akan dipetik, tapi manusia-manusia masa depan yang akan dipanen, 10, 20, atau 30 tahun yang akan datang, bahkan, ya Rabb, mungkin satu abad, atau 10 abad seperti Universitas Al-Azhar di Kairo itu, tempatku dan adik-adikku nyantri.
Kini, wakaf Tazakka terus berkembang: tanah telah menjadi hampir 10 ha, masjid, gedung-gedung asrama santri, ruang-ruang kelas, aula pertemuan, dapur umum santri, kamar mandi, lapangan olah raga, perpustakaan, dan lain sebagainya. Ya Rabb, bisakah seperti Al-Azhar di Kairo, atau Gontor di Ponorogo? Ya Rabb. Entah, apakah aku masih hidup menyaksikannya ataukah aku telah tenang di alam kubur. Ya Rabb.
Buya Hamka seandainya masih hidup, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asyari dan juga Kiai Ahmad Sahal, Kiai Fannanie dan Kiai Imam Zarkasyi, mungkin tidak pusing dengan tax amnesty, karena mereka punya rekening gendut di akhirat dan di dunia, biasa-biasa saja. Sementara yang punya rekening gendut di dunia, pusing di akhiratnya, pusing pula di dunianya.
Seperti yang saya ketahui ada sebuah Hadis Nabi yang intinya: “Ada malaikat Allah yang siap mendoakan orang-orang yang ikhlas di jalan Allah yang tak terhitung jumlahnya.”
Itulah jalan kemuliaan para ulama kita terdahulu. Mereka tidak saja mewariskan nilai-nilai kehidupan, tetapi juga mewariskan peradaban. Lalu, pertanyaannya, apa yang sedang dan akan wariskan kepada generasi yang akan datang?
Maka, para ulama kita itu abadi hingga kini. Setidaknya, nama, foto dan silsilahnya masih segar di ingatan seluruh umat dan bangsa ini. Dengan begitu, mereka selalu didoakan. Duh, nikmatnya mereka, tiap saat kuburnya basah dan _jembar_ (lapang) karena kiriman doa-doa umatnya yang terus-menerus tiada henti. Bisakah kita kelak seperti mereka? Ya Rabb!
Itulah jalan wakaf, membentang ke depan tak berujung. Wakaf itu seperti –meminjam istilah Taufik Ismail– “Sajadah Panjang”, tempat kita menghamparkan diri berinvestasi untuk akhirat yang abadi. Harta yang kita wakafkan tidak hilang, tapi tersimpan dalam rekening akhirat. Ibarat sebuah transaksi di bank, para malaikat itulah yang bertugas sebagai teller-tellernya.
(Ust. Ihsan Zainuddin Lc MS.i).
0 notes
Text
Biografi Jokowi (Joko Widodo) - Biografi Tokoh
New Post has been published on http://gampangqq.link/biografi-jokowi-joko-widodo-biografi-tokoh/
Biografi Jokowi (Joko Widodo) - Biografi Tokoh
Jokowi adalah tokoh pemimpin terpuji Walikota Solo dan berperan memperomosikan Mobil ESEMKA. Ir. Joko Widodo (Jokowi) adalah walikota Kota Surakarta (Solo) untuk dua kali masa bhakti 2005-2015. Wakil walikotanya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Jokowi lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Agama Jokowi adalah Islam. Pada 2012 Jokowi memenangkan Pilkada DKI Jakarta dan ditetapkan sebagi Gubernur DKI Jakarta. Banyak pihak optimis dengan kinerja Jokowi dan wakilnya Ahok untuk memperbaiki kota Jakarta yang semerawut.
Biografi Jokowi (Joko Widodo)
Jokowi meraih gelar insinyur dari Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 1985. Ketika mencalonkan diri sebagai walikota Solo, banyak yang meragukan kemampuan pria yang berprofesi sebagai pedagang mebel rumah dan taman ini; bahkan hingga saat ia terpilih. Namun setahun setelah ia memimpin, banyak gebrakan progresif dilakukan olehnya. Ia banyak mengambil contoh pengembangan kota-kota di Eropa yang sering ia kunjungi dalam rangka perjalanan bisnisnya.
Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan yang pesat. Branding untuk kota Solo dilakukan dengan menyetujui moto “Solo: The Spirit of Java“. Langkah yang dilakukannya cukup progresif untuk ukuran kota-kota di Jawa: ia mampu merelokasi pedagang barang bekas di Taman Banjarsari hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka, memberi syarat pada investor untuk mau memikirkan kepentingan publik, melakukan komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Jokowi juga tak segan menampik investor yang tidak setuju dengan prinsip kepemimpinannya. Sebagai tindak lanjut branding ia mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah Konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Pada tahun 2007 Surakarta juga telah menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. FMD pada tahun 2008 diselenggarakan di komplek Istana Mangkunegaran.
Berkat prestasi tersebut, Jokowi terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008” oleh Majalah Tempo.
Asal Nama Julukan Jokowi
“Jokowi itu pemberian nama dari buyer saya dari Prancis,” begitu kata Wali Kota Solo, Joko Widodo, saat ditanya dari mana muncul nama Jokowi. Kata dia, begitu banyak nama dengan nama depan Joko yang jadi eksportir mebel kayu. Pembeli dari luar bingung untuk membedakan, Joko yang ini apa Joko yang itu. Makanya, dia terus diberi nama khusus, ‘Jokowi’. Panggilan itu kemudian melekat sampai sekarang. Di kartu nama yang dia berikan tertulis, Jokowi, Wali Kota Solo. Belakangan dia mengecek, di Solo yang namanya persis Joko Widodo ada 16 orang.
Saat ini, Jokowi menjabat untuk periode kedua. Kemenangan mutlak diperoleh saat pemilihan wali kota tahun lalu. Nama Jokowi kini tidak hanya populer, tapi kepribadiannya juga disukai masyarakat. Setidaknya, ketika pergi ke pasar-pasar, para pedagang beramai-ramai memanggilnya, atau paling tidak berbisik pada orang sebelahnya, “Eh..itu Pak Joko.”
Bagaimana ceritanya sehingga dia bisa dicintai masyarakat Solo? Kebijakan apa saja yang telah membuat rakyatnya senang? Mengapa pula dia harus menginjak pegawainya? Berikut wawancara wartawan Republika, Ditto Pappilanda, dengan Jokowi dalam kebersamaannya sepanjang setengah hari di seputaran Solo.
Sikap apa yang Anda bawa dalam menjalankan karier sebagai birokrat? Secara prinsip, saya hanya bekerja untuk rakyat. Hanya itu, simpel. Saya enggak berpikir macam-macam, wong enggak bisa apa-apa. Mau dinilai tidak baik, silakan, mau dinilai baik, ya silakan. Saya kan tugasnya hanya bekerja. Enggak ada kemauan macam-macam. Enggak punya target apa-apa. Bekerja. Begitu saja.
Bener, saya tidak muluk-muluk dan sebenarnya yang kita jalankan pun semua orang bisa ngerjain. Hanya, mau enggak. Punya niat enggak. Itu saja. Enggak usah tinggi-tinggi. Sederhana sekali.
Contoh, lima tahun yang lalu, pelayanan KTP kita di kecamatan semrawut. KTP bisa dua minggu, bisa tiga minggu selesai. Tidak ada waktu yang jelas. Bergantung pada yang meminta, seminggu bisa, dua minggu bisa. Tapi, dengan memperbaiki sistem, apa pun akan bisa berubah. Menyiapkan sistem, kemudian melaksanakan sistem itu, dan kalau ada yang enggak mau melaksanakan sistem, ya, saya injak.
Awalnya reaksi internal bagaimana? Ya biasa, resistensi setahun di depan, tapi setelah itu, ya, biasa saja. Semuanya kalau sudah biasa, ya semuanya senang. Ya, kita mengerti itu masalah kue, ternyata ya juga bisa dilakukan.
Untuk mengubah sistem proses KTP itu, tiga lurah saya copot, satu camat saya copot. Saat itu, ketika rapat diikuti 51 lurah, ada tiga lurah yang kelihatan tidak niat. Enggak mungkin satu jam, pak, paling tiga hari, kata mereka. Besoknya lurah itu tidak menjabat. Kalau saya, gitu saja. Rapat lima camat lagi, ada satu camat, sulit pak, karena harus entri data. Wah ini sama, lah. Ya, sudah.
Nyatanya, setelah mereka hilang, sistemnya bisa jalan. Seluruh kecamatan sekarang sudah seperti bank. Tidak ada lagi sekat antara masyarakat dan pegawai, terbuka semua. Satu jam juga sudah jadi. Rupiah yang harus dibayar sesuai perda, Rp 5.000.
Anda juga punya pengalaman menarik dalam penanganan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang kemudian banyak menjadi rujukan? Iya. Sekarang banyak daerah-daerah ke sini, mau mengubah mindset. Oh ternyata penanganan (PKL) bisa tanpa berantem. Memang tidak mudah. Pengalaman kami waktu itu adalah memindahkan PKL di Kecamatan Banjarsari yang sudah dijadikan tempat jualan bahkan juga tempat tinggal selama lebih dari 20 tahun. Kawasan itu sebetulnya kawasan elite, tapi karena menjadi tempat dagang sekaligus tempat tinggal, yang terlihat adalah kekumuhan.
Lima tahun yang lalu, mereka saya undang makan di sini (ruang rapat rumah dinas wali kota). Saya ajak makan siang, saya ajak makan malam. Saya ajak bicara. Sampai 54 kali, saya ajak makan siang, makan malam, seperti ini. Tujuh bulan seperti ini. Akhirnya, mereka mau pindah. Enggak usah di-gebukin.
Mengapa butuh tujuh bulan, mengapa tidak di tiga bulan pertama? Kita melihat-melihat angin, lah. Kalau Anda lihat, pertama kali mereka saya ajak ke sini, mereka semuanya langsung pasang spanduk. Pokoknya kalau dipindah, akan berjuang sampai titik darah penghabisan, nyiapin bambu runcing. Bahkan, ada yang mengancam membakar balai kota.
Situasi panas itu sampai pertemuan ke berapa? Masih sampai pertemuan ke-30. Pertemuan 30-50 baru kita berbicara. Mereka butuh apa, mereka ingin apa, mereka khawatir mengenai apa. Dulu, mereka minta sembilan trayek angkot untuk menuju wilayah baru. Kita beri tiga angkutan umum. Jalannya yang sempit, kita perlebar.
Yang sulit itu, mereka meminta jaminan omzet di tempat yang baru sama seperti di tempat yang lama. Wah, bagaimana wali kota disuruh menjamin seperti itu. Jawaban saya, rezeki yang atur di atas, tapi nanti selama empat bulan akan saya iklankan di televisi lokal, di koran lokal, saya pasang spanduk di seluruh penjuru kota. Akhirnya, mereka mau pindah.
Pindahnya mereka saya siapkan 45 truk, saya tunggui dua hari, mereka pindah sendiri-sendiri. Pindahnya mereka dari tempat lama ke tempat baru saya kirab dengan prajurit keraton. Ini yang enggak ada di dunia mana pun. Mereka bawa tumpeng satu per satu sebagai simbol kemakmuran. Artinya, pindahnya senang. Tempat yang lama sudah jadi ruang terbuka hijau kembali.
Omzetnya di tempat yang baru? Bisa empat kali. Bisa tanya ke sana, jangan tanya saya. Tapi, ya kira-kira ada yang sepuluh kali, ada yang empat kali. Rata-rata empat kali. Ada yang sebulan Rp 300 juta. Itu sudah bukan PKL lagi, geleng-geleng saya.
Bagaimana dengan PKL yang lain? Setelah yang eks-PKL Banjarsari pindah, tidak sulit meyakinkan yang lain. Cukup pertemuan tiga sampai tujuh kali pertemuan selesai. Sampai saat ini, kita sudah pindahkan 23 titik PKL, tidak ada masalah.
Lha yang repot sekarang ini malah pedagang PKL itu minta direlokasi. Kita yang nggak punya duit. Sampai sekarang ini, masih 38 persen PKL yang belum direlokasi. Jadi, kalau masih melihat PKL di jalan atau trotoar, itu bagian dari 38 persen tadi.
Tampaknya, pemberdayaan pasar menjadi perhatian Anda? Oiya. Kita sudah merenovasi 34 pasar dan membangun pasar yang baru di tujuh lokasi. Jika dikelola dengan baik, pasar ini mendatangkan pendapatan daerah yang besar.
Dulu, ketika saya masuk, pendapatan dari pasar hanya Rp 7,8 miliar, sekarang Rp 19,2 miliar. Hotel hanya Rp 10 miliar, restoran Rp 5 miliar, parkir Rp 1,8 miliar, advertising Rp 4 miliar. Hasil Rp 19,2 miliar itu hanya dari retribusi harian Rp 2.600. Pedagangnya banyak sekali, kok. Ini yang harus dilihat. Asal manajemennya bagus, enggak rugi kita bangun-bangun pasar. Masyarakat-pedagang terlayani, kita dapat income seperti itu.
Sementara kalau mal, enggak tahu saya, paling bayar IMB saja, kita mau tarik apa? Makanya, mal juga kita batasi. Begitu juga hypermarket kita batasi. Bahkan, minimarket juga saya stop izinnya. Rencananya dulu akan ada 60-80 yang buka, tapi tidak saya izinkan. Sekarang hanya ada belasan.
Tapi, sepertinya Pasar Klewer belum tersentuh ya, kondisinya masih kurang nyaman? Klewer itu, waduh. Duitnya gede sekali. Kemarin, dihitung investor, Rp 400 miliar. Duit dari mana? Anggaran berapa puluh tahun, kita mau cari jurus apa belum ketemu. Anggaran belanja Solo Rp 780 miliar, tahun ini Rp 1,26 triliun. Tidak mampu kita. Pedagang di Klewer lebih banyak, 3.000-an pedagang, pasarnya juga besar sekali. Di situ, yang Solo banyak, Sukoharjo banyak, Sragen banyak, Jepara ada, Pekalongan ada, Tegal ada. Batik dari mana-mana. Tapi, saya yakin ada jurusnya, hanya belum ketemu aja.
Soal pendidikan, di beberapa daerah sudah banyak dilakukan pendidikan gratis, apakah di Solo juga begitu? Kita beda. Di sini, kita menerbitkan kartu untuk siswa, ada platinum, gold, dan silver. Mereka yang paling miskin itu memperoleh kartu platinum. Mereka ini gratis semuanya, mulai dari uang pangkal sampai kebutuhan sekolah dan juga biaya operasional. Kemudian, yang gold itu mendapat fasilitas, tapi tak sebanyak platinum. Begitu juga yang silver, hanya dibayari pemkot untuk kebutuhan tertentu.
Itu juga yang diberlakukan untuk kesehatan? Iya, ada kartu seperti itu, ada gold dan silver. Gold ini untuk mereka yang masuk golongan sangat miskin. Semua gratis, perawatan rawat inap, bahkan cuci darah pun untuk yang gold ini gratis.
Tampaknya, sekarang masyarakat sudah percaya pada Anda, padahal di awal terpilih, banyak yang sangsi? Yah, satu tahun, lah. Namanya belum dikenal, saya kan bukan potongan wali kota, kurus, jelek. Saya juga enggak pernah muncul di Solo, apalagi bisnis saya 100 persen ekspor. Ada yang sangsi, ya biar saja, sampai sekarang enggak apa-apa. Mau sangsi, mau menilai jelek, terserah orang.
Dulu, apa niat awalnya jadi wali kota? Enggak ada niat, kecelakaan. Ndak tahu itu. Dulu, pilkada pertama, kita dapat suara 37 persen, menang tipis. Wong saya bukan orang terkenal, kok. Yang lain terkenal semuanya kan, saya enggak. Tapi, kelihatannya masyarakat sudah malas dengan orang terkenal. Mau coba yang enggak terkenal. Coba-coba, jadi saya bilang kecelakaan tadi itu memang betul.
Hal apa yang paling mengesankan selama Anda menjadi wali kota? Paling mengesankan? Paling mengesankan itu, kalau dulu, kan, wali kota mesti meresmikan hal yang gede-gede. Meresmikan mal terbesar besar misalnya. Tapi, sekarang, gapura, pos ronda, semuanya saya yang buka, kok. Pos ronda minta dibuka wali kota, gapura dibuka wali kota, ya gimana rakyat yang minta, buka aja. Ya, kadang-kadang lucu juga. Tapi kita nikmati.
Apa kesulitan yang paling pertama Anda temui saat menjabat sebagai wali kota? Masalah aturan. Betul. Kita, kalau di usaha, mencari yang se-simpel mungkin, seefisien mungkin. Tapi, kita di pemerintahan enggak bisa, ada tahapan aturan. Meskipun anggaran ada, aturannya enggak terpenuhi, enggak bisa jalani. Harusnya, bisa kita kerjain dua minggu, harus menunggu dua tahun. Banyak aturan-aturan yang justru membelenggu kita sendiri, terlalu prosedural. Kita ini jadi negara prosedur.
Apa pertimbangannya saat Anda mencalonkan untuk kali kedua? Sebetulnya, saya enggak mau. Mau balik lagi ke habitat tukang kayu. Saat itu, setiap hari datang berbondong-bondong berbagai kelompok yang mendorong saya maju lagi. Mereka katakan, ini suara rakyat. Saya berpikir, ini benar ndak, apa hanya rekayasa politik. Dua minggu saya cuti, pusing saya mikir itu. Saya pulang, okelah saya survei saja. Saya survei pertama, dapatnya 87 persen. Enggak percaya, saya survei lagi, dapatnya 87 persen lagi.
Setelah survei itu, saya melihat, benar-benar ada keinginan masyarakat. Jadi, yang datang ke saya itu benar. Dan ternyata memang saya dapat hampir 91 persen. Saya lihat ada harapan dan ekspektasi yang terlalu besar. Perhitungan saya 65-70 persen. Hitungan di atas kertas 65:35, atau 60:40, kira-kira.
Ada kekhwatiran tidak, ketika lepas jabatan, semua yang Anda bangun tetap terjaga? Pertama ada blueprint, ada concept plan kota. Paling tidak, pemimpin baru nanti enggak usah pakai 100 persen, seenggaknya 70 persen. Jangan sampai, sudah SMP, kembali lagi ke TK. Saya punya kewajiban juga untuk menyiapkan dan memberi tahu apa yang harus dilakukan nantinya.
Biodata Joko Widodo
Nama : Joko Widodo Tempat Tanggal Lahir: Surakarta, 21 Juni 1961 Agama : Islam Pekerjaan : Pengusaha Agama : Islam Profil Facebook : jokowi Akun twitter : jokowi_do2 Email: [email protected] Alamat Kantor : Jl. Jend. Sudirman No. 2 Telp. 644644, 642020, Psw 400, Fax. 646303 Alamat Rumah Dinas : Rumah Dinas Loji Gandrung Jl. Slamet Riyadi No. 261 Telp. 712004 HP. 0817441111 Pendidikan:
SDN 111 Tirtoyoso Solo
SMPN 1 Solo
SMAN 6 Solo
Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta lulusan 1985
Karir:
Pendiri Koperasi Pengembangan Industri Kecil Solo (1990)
Ketua Bidang Pertambangan & Energi Kamar Dagang dan Industri Surakarta (1992-1996)
Ketua Asosiasi Permebelan dan Industri Kerajinan Indonesia Surakarta (2002-2007)
Penghargaan:
Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008”
Menjadi walikota terbaik tahun 2009
Pak Joko Widodo jg meraih penghargaan Bung Hatta Award, atas kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Award
Selain itu, berkat kepemimpinan beliau (dan tentunya semua pihak yg membantu), kota Solo jg banyak meraih penghargaan, di antaranya
Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah
Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia
Video Pak Jokowi di Youtube dalam acara Mata Najwa
Jokowi yang mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta akhirnya memenangkan Pilkada DKI Jakarta dengan melalui proses pemilu 2 putaran. Pada 15 Oktober 2012, Jokowi dilantik sebagai Gunernur DKI Jakarta. Selamat atas terpilihnya beliau dan semoga amanah bisa dijalankan dengan baik demi kesejahteraan jutaan rakyat Jakarta.
Source
0 notes
Text
Moody's Pangkas Peringkat Utang Italia, Outlook Tetap Stabil
Inanews - Obligasi, saham, dan utang Italia yang dipegang negara-negara Eropa diperkirakan reli pada Senin (22/10/2018), setelah Moody’s Investors Service mencabut ancamannya untuk menurunkan peringkat utang pemerintah Italia menjadi junk. Adapun Moody’s memangkas peringkat utang Italia menjadi Baa3, atau ke rekor peringkat terendah bagi Italia, karena anggaran pemerintah Italia diperkirakan dapat mengikis kekuatan fiskal dan menghambat rencana reformasi struktural. Namun, keputusan Moody’s untuk menempatkan outlook penilaiannya di level “stabil” diharapkan cukup untuk meyakinkan investor setelah aksi jual yang menekan yield obligasi Italia bertenor 10 tahun ke level tertingginya sejak 2014. “Ini merupakan langkah paling halus dan seharusnya dapat melegakan investor,” kata Ciaran O’Hagan, Head of Euro-Area Rates Strategy di Societe Generale, Minggu (21/10/2018). Dia pun menyarankan kepada investor agar memosisikan beli untuk obligasi pemerintah Italia setelah keputusan Moody’s tersebut. Pasalnya, ketidakpastian telah hilang dan kemungkinan obligasi Pemerintah Italia bakal reli. Adapun pasar keuangan Italia telah tertekan sejak koalisi pemerintah mendorong defisit yang lebih besar daripada yang diperkirakan dalam anggaran belanja negara. Hal itu merusak keyakinan investor terhadap kemampuan Italia untuk mengurangi utangnya yang senilai 2,3 triliun euro (US$2,7 triliun) dan Italia juga mendapat kritikan dari otoritas Eropa. Selain itu, target defisit tersebut juga menimbulkan kekhawatiran bahwa perusahaan peringkat utang bakal memangkas peringkat investasi Italia dan memicu aksi jual obligasi pemerintah. Kendati kini peringkat utang Italia berada di level terendah sejak mata uang euro tercipta, setidaknya pemangkasan peringkat tersebut tidak sesuai dengan perkiraan terburuk dari investor. Alhasil, jalan untuk reli karena kelegaan investor pun terbuka. Adapun imbal hasil obligasi Pemerintah Italia bertenor 10 tahun menyentuh 3,81% pada Sabtu (20/10/2018), atau level tertingginya sejak 2014 ketika Italia masih memulihkan diri dari krisis utang negara Eropa. Sementara itu, spread atau selisih dengan yield obligasi Jerman (bunds) telah melonjak hingga lebih dari 300 bps, atau tertinggi sejak 2013. Bloomberg mencatat, dengan beberapa pengukuran, obligasi pemerintah Italia kini telah diperdagangkan setara dengan negara-negara yang memiliki peringkat junk. Adapun SocGen bukanlah satu-satunya pihak yang memperkirakan bahwa Moody’s bakal menahan peringkat Italia di outlook “stabil”. Banco Bilbao Vizcaya Argentaria SA memperkirakan pemangkasan sebesar satu level akan membuat spread obligasi Italia bertenor 10 tahun mengerucut hingga 250 bps. Sementara strategis di Citigroup Inc. menunjukkan bahwa selisih yield dapat jatuh ke bawah 300 bps jika Moody’s menurunkan satu peringkat dan menghapus outlook negatif utang Italia. Adapun berikutnya S&P Global Ratings, yang menempatkan Italia dua notches di atas junk, akan meninjau ulang peringkat utang Italia pada 26 Oktober 2018. O’Hagan menambahkan, keputusan S&P Global Ratings yang sesuai dengan perkiraan bakal mengurangi satu lagi ketidakpastian Italia hingga akhir tahun. Adapun, menurutnya, berkurangnya ketidakpastian akan diartikan sebagai kenaikan harga untuk obligasi Pemerintah Itaia. Akan tetapi, tentu saja masih banyak pertanyaan yang melingkupi Italia. Utangnya yang menggembung terhadap PDB telah mempersempit ruang gerang pemerintah. Sementara itu, Pemerintah Italia juga masih tertekan akibat perselisihan internal dan kritik dari Uni Eropa terkait anggaran. Read the full article
0 notes
Text
Perjuangan Lebah Bertahan dari Kepunahan
Liputanviral - Binatang yang sering menjadi momok saat piknik, telah mendapatkan reputasi yang tidak beralasan sebagai binatang hama. Kesalahpahaman ini tidak bisa lebih jauh lagi dari kebenaran; mereka lebih hina dari pada kehinaan itu sendiri. Lebah adalah bagian penting dari rantai makanan dan jumlahnya terus menurun. Kehilangan mereka akan berdampak parah pada pasokan makanan masa depan. Berikut adalah tujuh hal yang perlu Anda ketahui untuk membuat Anda mulai berkampanye untuk keberlangsungan hidup lebah. Jangan biarkan mereka dimadu Ada sekitar 275 spesies lebah yang berbeda. Inggris memiliki 24, delapan di antaranya umum. Sangat penting untuk memahami fitur-fitur yang membuat lebah berbeda dengan lebah madu. Hanya satu jenis lebah madu yang hidup di Eropa, Apis mellifera, kebanyakan hidup di sarang yang dikelola manusia hingga 60.000 lebah. Lebah ini tidak membuat madu, mereka hanya menghasilkan zat seperti madu yang disebut nektar untuk memberi makan beberapa ratus lebah di sarang mereka. Tidak seperti lebah madu, yang menari untuk mengarahkan pasangan mereka ke bunga yang bagus, lebah ini tampaknya tidak menari. Tidak takut Lebah bukan hama. Mereka sebagian besar adalah makhluk pasif yang benar-benar tidak tertarik untuk merusak piknik Anda. Tidak seperti lebah madu, mereka dapat menyengat lebih dari satu kali, tetapi kecuali Anda melakukan sesuatu yang membuat mereka kesal seperti mengganggu rumah mereka, mereka jarang menyengat. Sarang tidak akan merusak properti (mereka tidak merusak kayu seperti tawon) dan jangan khawatir, jika Anda melihat mereka berkerumun di sekeliling sarang: akan ada lebah jantan yang berharap dapat kawin dengan ratu lebah - dan lebah jantan tidak bisa menyengat sama sekali. Jagoanpenyerbuk Nilai lebah terletak pada kekuatan penyerbukannya. Tanpa mendapatkan sedikitpun penghargaan dari kita, mereka menyerbuki 80% bunga liar kita dan 84% hasil panen. Para pekerja sukarela ini menyumbang sekitar Pound 510 juta (Rp9,7 triliun) per tahun untuk ekonomi Inggris. Keahlian spesial mereka adalah penyerbukan dengan membuat suara. Tanaman seperti tomat, terong dan kiwi memiliki serbuk sari yang lengket dan lebahlah satu-satunya binatang di Inggris yang dapat membuat mereka berpisah dengan serbuk sarinya - mereka menggetarkan otot terbang mereka untuk melepaskannya. Berdengung Lebah Inggris telah menerima serangan maut dalam delapan dekade terakhir. Sekitar 97% dari habitat bunga liar yang kaya yang pernah menutupi lanskap Inggris telah lenyap sejak 1930-an, sebagian besar karena metode pertanian modern dan perluasan kota. Baik lebah Cullem dan lebah berambut pendek sejak itu telah punah, sementara lebah kuning besar dan lebah carder yang cemberut sekarang sangat terancam. Tekanan besar Perubahan iklim juga memberi tekanan pada habitat lebah karena serangga itu tidak menyukai panas. Sebuah studi 2015 di jurnal Science menunjukkan bahwa suhu yang lebih hangat telah mengurangi wilayah paling selatan yang mereka huni di Eropa dan Amerika Utara lebih dari 300 km dalam beberapa dekade terakhir. Tidak dapat dijelaskan, mereka tidak mendapatkan kompensasi dengan berpindah ke daerah-daerah utara, mungkin karena tidak tersedianya habitat, sehingga mereka ditekan untuk tinggal di garis lintang yang lebih kecil. Bahaya pestisida Penelitian menunjukkan bahwa insektisida dapat menyebabkan lebah menjadi agak bingung. Pada bulan Desember 2013 Uni Eropa memberlakukan larangan dua tahun pada tiga pestisida neonicotinoid (clothianidin, imidacloprid dan thiamethoxam) yang banyak digunakan oleh petani sementara lebih banyak penelitian dilakukan untuk menyelidiki efek pestisida itu. Penelitian menunjukkan mereka dapat membahayakan neuron lebah, menyebabkan mereka kehilangan bantalan dan gagal untuk kembali ke sarang mereka dengan pasokan makanan penting. Penelitian itu, yang dilakukan oleh Otoritas Keamanan Pangan Eropa, menemukan bahwa secara keseluruhan ketiga neonicotinoid menjadi ancaman bagi lebah, namun berbagai jenis neonicotinoid mempengaruhi jenis lebah yang berbeda. Imidacloprid, misalnya, dianggap memiliki risiko rendah untuk lebah madu ketika terkena zat itu melalui residu di nektar dan tepung sari dari tanaman yang dirawat dengan pestisida itu, tetapi berisiko tinggi untuk lebah. Pada 30 Mei 2018, Uni Eropa memperbarui larangan penggunaan tiga pestisida di luar ruangan. Tak lagi punah Lebah berambut pendek (Bombus subterraneus) adalah salah satu dari dua spesies lebah yang telah hilang di Inggris pada abad yang lalu. Terakhir kali binatang asli Inggris itu terlihat adalah di Dungeness, Kent, pada tahun 1988, dan pada tahun 2000 spesies ini secara resmi dinyatakan telah punah. Namun pada tahun 2009, para peneliti mulai menyusun cara untuk membawa mereka kembali. Mengambil ratu lebah berambut pendek dari Swedia - satu-satunya negara di mana spesies ini diketahui dapat bertahan hidup secara mandiri - manajer proyek Dr Nikki Gammans dan timnya membawa mereka kembali ke Inggris dengan tujuan untuk melepaskan mereka di Dungeness dan di Romney Marsh. Agar lebah memulai populasi yang dapat bertahan hidup secara mandiri, mereka juga membutuhkan pasokan makanan. Proyek ini bekerja sama dengan petani dan pemilik tanah untuk menciptakan kembali habitat yang kaya akan bunga favorit lebah. Rilis tahunan pertama terjadi pada tahun 2012 dan para lebah pekerja berambut pendek terlihat di tahun berikutnya - bukti bahwa ratu telah bersarang. Bahkan lebih baik, berkat 70 petani dan 27 pemilik tanah yang mengubah 1.200 hektar menjadi padang rumput yang kaya akan bunga, lebah lainnya berdengung kembali. Di antara mereka adalah lebah madu terlangka di Inggris, lebah carder shrill, yang telah kembali ke daerah itu setelah absen selama 25 tahun. "Ini bukan hanya tentang lebah berambut pendek. Ini adalah simbol dari seluruh lebah ini, tentang apa yang bisa terjadi jika kita menghancurkan ekosistem hewan, " jelas Dr Gammans. "Pesannya adalah jika Anda membuat ulang habitat dan Anda mengelolanya dengan benar, itu benar-benar berfungsi." Read the full article
0 notes
Text
Perjalanan Beras Maknyuss Berakhir | Republika Online
REPUBLIKA.CO.ID, Perjalanan beras Maknyus telah berakhir. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (TPS Food) yang menjadi induk utama Maknyus, memutuskan untuk menutup lini beras mereka.
Hal itu tak terlepas dari pendapatan produk beras yang anjlok hingga sekitar Rp 2 triliun. Keuntungan yang diperoleh saat ini dinilai belum mampu untuk mendorong usaha tersebut.
Sebagai informasi lini beras TPS Food dijalankan oleh PT Dunia Pangan. Perusahaan itu mempunyai lima anak usaha yang semuanya memiliki pabrik beras, di antaranya PT Sukses Abadi, PT Indo Beras Unggul (IBU), serta PT Tani Unggul Usaha.
Adapun Maknyuss diproduksi PT Sukses Abadi Karya dan PT IBU. “Jadi kalau nanti hidup lagi (bisnis beras) berarti bukan punya kita. TPS Food hanya jalani bisnis food,” ujar Koordinator Finance TPS Food Sjambirie Lioe dalam Public Expose di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, (19/12).
Nama Maknyuss diseret-seret setelah kasus yang menimpa PT Indo Beras Unggul. Polisi menganggap perusahaan berbuat curang sehingga konsumen tak memperoleh hak-hak sebagaimana yang dijanjikan dalam label kemasan.
Pada Agustus lalu, Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menetapkan direktur utama PT Indo Beras Unggul (IBU) berinisial TW sebagai tersangka.
Nama Maknyuss pun menjadi bahasan hangat di media sosial. Tak sedikit yang membelas Maknyuss dan menganggap penutupan ini hanya mengada-ada. Karena awalnya Maknyuss disebut bersalah karena membeli beras subdisi.
Salah seorang pedagang beras di daerah Cimanggis, Ato, kepada Republika.co.id juga menganggap tuduhan akal-akalan. Ia yang berpengalaman belasan tahun berjualan beras menilai kualitas beras Maknyuss memang lebih unggul dibanding beras pada umumnya. Baik dari sisi kebersihan maupun butiran beras. “Bersih memang berasnya mas, proses pengolahannya lebih bagus dari beras pada umumnya,” ujar Ato.
PT IBU pun berulangkali membantah menipu konsumen. Juru bicara PT Indo Beras Unggul (IBU), Jo Tjong Seng pernah menegaskan, beras yang dijual dengan merk Cap Ayam Jago dan Maknyuss dibeli dari gabah petani, bukan menggunakan beras subsidi.
Gabah yang dibeli oleh perusahaan berasal dari para petani di sekitar pabrik, yakni Bekasi hingga Subang, juga beberapa petani binaan di Provinsi Banten. Harga pembelian di atas HPP atau harga acuan pembelian pemerintah diberikan kepada petani yang menghasilkan gabah sesuai kriteria mutu perusahaan.
Tapi bagaimanapun pembelaan maupun gerakan untuk menyelamatkan Maknyuss tidak mampu menutup kerugian yang dialami perusahaan tersebut. Belum enam bulan setelah kasus itu mencuat, Maknyuss kini harus gulung tikar. PT Tiga Pilar disebut telah merumahkan 1.700 pekerjanya.
“Revenue produk beras yang hilang itu kira-kira Rp 2 triliun, lalu tumbuh organik kira-kira 15 persen jadi kira-kira Rp 300 miliar. Maka total revenue yang hilang sekitar Rp 2,3 triliun. Jadi butuh waktu cukup lama untuk kompensasi kehilangan dari revenue itu,” jelas Sjambirie Lioe
PT Tiga Pilar kini hanya akan fokus disektor makanan kemasan. Sektor ini masih tumbuh positif.
(function(d, s, id) { var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0]; if (d.getElementById(id)) return; js = d.createElement(s); js.id = id; js.src = "http://ift.tt/2k4LN5F"; fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs); }(document, 'script', 'facebook-jssdk')); Sumber Republika.co.id
by Republika.co.id via Kamu Harus Tau Cara Download Update Berita Indonesia Dan Dunia Islam Dari Berbagai Sumber Terpercaya
0 notes
Text
TOP, Garis Tangan Jokowi, Bertarung DI Tiga Medan Perang Sekaligus - FROM SUARASOSMED
SUARASOSMED - Garis Tangan Jokowi: Bertarung di Tiga Medan Perang Sekaligus Asaaro Lahagu Wantimpres Sidarto Danosubroto menghentak nalar saya. Saat mendengar wejangannya bersama Penulis Seword dan Seknas Jokowi di Hotel Aston 15 Agustus lalu, Darto, panggilan Sidarto Danosubroto, menuturkan bahwa anda tidak salah menulis tentang Jokowi. Dialah hadiah terhebat bagi rakyat Indonesia. Kami, Wantimpres, yang berjumlah Sembilan orang itu, kagum benar-benar dan sangat bangga pada kinerja seorang Jokowi. “Ia sudah ditakdirkan lewat garis tangannya untuk memimpin negeri ini. Ia sanggup berperang pada tiga medan perang sekaligus. Ia menghancurkan halangan infrastruktur buruk, menabrak mafia dengan gagah berani dan berperang langsung melawan kaum radikalis. Jika bukan karena garis tangannya, Jokowi sudah lama tumbang”, tutur Danosubroto, mantan ketua MPR itu dengan suara meyakinkan. Selama tiga tahun Jokowi menjadi Presiden, Jokowi membangun infrastruktur masif di pelosok negeri. Kisah pembangunan di Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera sudah banyak diberitakan oleh media. Cintanya pada Papua membuatnya sudah tujuh kali mengunjungi daerah itu. Ia membangun dari pinggiran dan memulainya dari Papua. Putera Papua, Komisaris Besar Jhonny Edison Isir, untuk pertama kalinya dia angkat menjadi ajudan Presiden. Lalu mengapa pembangunan infrastruktur merupakan medan perang Jokowi? Tidak sulit untuk mencari jawaban pertanyaan itu. Selama tiga tahun, nilai proyek infrastruktur Jokowi yang sudah berjalan, sudah hampir mencapai Rp. 2.000 triliun. Jika ia tidak mengawasinya siang dan malam, maka proyek-proyek itu akan bernasib tragis seperti Hambalang. Proyek-proyek yang anggarannya juga sebagian dari utang, akan mangkrak karena dikorupsi. Artinya Jokowi berperang sengit di infrastrukturnya agar selesai tepat waktu dan bebas dari incaran para koruptor. [ads-post] Demi pengawasan dan mencari solusi yang mendetail, Menteri Perhubungan, Budi Karya yang turut hadir bersama Danosubroto, menuturkan bahwa ada 7 kali rapat menteri dalam seminggu di era Jokowi. Di era SBY, rapat semacam itu hanya diadakan sekali dalam dua minggu. Jokowi ingin mengetahui secara mendetail apapun tentang proyek infrastruktur dan solusi permasalahan bangsa. Dan itu semua dibicarakan dalam rapat. Medan perang kedua Jokowi adalah menghancurkan para mafia yang tersebar di segala lini. Ada mafia migas di petral, mafia pangan di gula, garam, beras, cabe hingga daging sapi. Ada mafia ikan di laut bersama mafia kapal, mafia bola, mafia pupuk, mafia freeprot, mafia media. Jokowi berani melawan semua mafia-mafia itu dan sekarang mereka banyak yang tiarap. Tentu saja para mafia itu memberikan perlawanan sangat seru. Dan di sinilah Jokowi berperang dengan gagah berani. Jika bukan karena garis tangannya, Jokowi sudah lama tumbang di tangan mafia. Lalu ada medan perang ketiga melawan kaum radikalis. Mereka-mereka ini didukung oleh oknum-oknum lawan politik Jokowi. Kaum intoleran sekaligus kaum radikalis ini bercita-cita mendirikan khilafah. Mereka sudah terang-terangan mempromosikan cita-cita negara khilafah secara terbuka. Mereka tinggal menunggu waktu untuk mengambil-alih kekuasan dari pemerintahan yang sah. Namun gerak cepat Jokowi mengeluarkan Perpu menjadi senjata andalan untuk menggebuk kaum radikalis itu. Tentu jika bukan karena garis tangannya, Jokowi sudah lama tumbang di tangan kaum radikalis. Dengan takdir di garis tangannya, Jokowi terus menghentak banyak pihak. Ada banyak pihak yang sebelumnya nyinyir, bermusuhan, kini berbalik mendukung Jokowi. Kekonsistenan Jokowi untuk berperang terus di tiga medan pertempuran ditambah komunikasi hebat plus kesabarannya, membuat nyali lawan-lawannya ciut. Lihatlah Hary Tanoe, Fahri Hamzah, dan terakhir SBY datang bersalaman dengan Megawati pada perayaan HUT Proklmasi RI ke-72. Itu semua berkat kepiawaian komunikasi Jokowi. Momen SBY bersalaman dengan Mega pada HUT Proklamasi 17 Agustus 2017 Berkat strategi jitu Jokowi di bidang pembangunan infrastruktur, kaum pemberontak Papua kini satu persatu menyerah. Mereka menyerah bukan karena kalah dalam perang tetapi luluh karena sentuhan Jokowi. Pembangunan spektakuler Jokowi di Papua, membuat mata mereka terbuka. Sang pemimpin hebat telah hadir di tengah-tengah mereka. Fajar di Timur merekah, momen emas mereka untuk bangkit telah tiba. Tepat di hari kemerdekaan 17-8-2017, 77 orang mantan Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dipimpin oleh Kris Nussy Sineri bersama 300 simpatisan di Kabupaten Yapen, turun gunung. Dengan kebulatan tekad yang tinggi, sambil menyerahkan senjata, mereka menyatakan kembali ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Inilah tahap ketiga penyerahan senjata yang dilakukan OPM dimana sebelumnya pernah terjadi di sebuah Pegunungan pada bulan Maret dan di Puncak Jaya pada Juli lalu. Tepat pada tanggal 17-8-2017 ke 77 tentara OPM bersama 300 simpatisan menyerahkan diri dan kembali bergabung dengan NKRI Lewat garis tangannya, Jokowi akan terus bertarung di tiga medan pertempuran dengan gagah berani. Pertarungannya menjelang Pilpres 2019 dipastikan akan semakin sengit. Jokowi akan terus mengobarkan semangat pertempuran demi kemajuan negerinya yang bernama Indonesia. Itulah sebabnya Tifatul Sembiring dari PKS, mendoakan Jokowi agar menjadi gemuk. Karena kalau Jokowi gemuk, maka kelincahannya untuk bertarung di tiga medan perang sekaligus, akan hilang. Begitulah kura-kura. Berita Atau Informasi Diatas Sudah Terlebih Dahulu Tampil Dan Ditayangkan Di Halaman Berikut Sumber Berita : Salam Seword, Asaaro Lahagu Judul Asli :
Terima Kasih Telah Menggunakan Dan Menyebarkan Kembali Berita Dari suarasosmed-Media Informasi Terkini Yang Senantiasa Dan Selalu Terbuka Untuk Umum - Bookmark Wartabali.net Dan Dukung Terus Perkembangan Kami - Wartabali-Media Informasi Kita
from Media Informasi Kita http://www.suarasosmed.com/2017/08/top-garis-tangan-jokowi-bertarung-di.html
0 notes
Text
0 notes
Text
Sebuah renungan
Bisnis yang sesungguhnya Berbisnis dengan Ar-Rahman... Anda kagum dengan aset Djarum, Sampoerna, dll? Izinkan saya menyampaikan sesuatu. 64 tahun yang lalu, setelah Buya Hamka bekerjasama dengan Yayasan Al-Azhar Indonesia, kini telah memiliki 150 cabang masjid di Indonesia, belum lagi aset sekolah-sekolahnya: sekarang hampir di tiap provinsi ada Sekolah Al-Azhar. Siapa orang kaya di Indonesia, yang asetnya sebanyak dan semanfaat Al-Azhar? 90 tahun yang lalu setelah sang kiai menyerahkan seluruh tanahnya, dirinya, bahkan anaknya yang masih dalam kandungan, diwakafkan untuk agamanya, 90 tahun kemudian GONTOR punya 20 cabang dan 400 pondok alumni tersebar di seantero nusantara bahkan ada yang di luar negeri. Saya tidak tahu berapa ratus triliun asetnya. Bermula dari tiga orang bersaudara. Sebutkan kepada saya, orang Indonesia dari penjajahan hingga sekarang, yang asetnya sebanyak beliau? Baik secara nilai aset maupun secara manfaat. Muhammadiyah? Jangan ditanya. 104 tahun yang lalu. KH, Ahmad Dahlan pernah keluar rumah, mengumumkan kepada semua orang, siapa saja yang mau membeli seluruh perabotan yang ada di dalam rumahnya, karena beliau kekurangan dana untuk menggaji guru-guru sekolah Muhammadiyah. Kini, 104 tahun kemudian Muhammadiyah telah memiliki 10.000 lebih sekolah mulai dari PAUD hingga SMU, 170 lebih universitas, 104 rumah sakit, yang pemerintah Indonesia baru punya 48 rumah sakit vertikal, 300 klinik, 10 Fakultas Kedokteran, 700 dokter dikeluarkan setiap tahunnya. Dan hampir 1000 Triliun nilai aset Muhammadiyah yang baru bisa terhitung dalam bentuk barang dan masih banyak lagi yang tidak terhitung. Maaf, saya belum update data terbaru amal usaha yang dimiliki ormas ini NU? Ia sangat mengakar dan berbasis pada pesantren. Jangan tanya jumlah, karena yang pasti sudah tidak bisa dihitung lagi, meskipun data di Kemenag ada sekitar 27 ribu pesantren. Tapi, saya yakin lebih dari jumlah itu. Hampir semuanya tumbuh kembang dari wakaf-wakaf umat, mulai dari wakaf tanah 1 m, hingga ratusan hektar. NU pun sejak satu dasawarsa terakhir ini giat membangun sekolah-sekolah modern, rumah sakit dan perguruan tinggi. Saya yakin dalam 20 tahun mendatang akan tumbuh ratusan perguruan tinggi dan rumah sakit NU di tanah air. Belum lagi jika kita bicara masjid-masjid yang dikelola ormas Islam yang didirikan oleh Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asyari ini, berapa nilai asetnya? Yang pasti akan fantastis. Ada satu contoh lagi yang perlu kusebutkan di sini: Pesantren Darunnajah Jakarta, salah satu pondok alumni Gontor yang moncer. Baru-baru ini, dalam rangka miladnya yang ke-54 ia kembali mewakafkan tanah seluas 602 ha atau senilai Rp. 1,6 Triliun. Sebutkan padaku, siapa yang berani melepas asetnya sebesar 1,6 T dan diwakafkan pada umat? Gila? Tidak! Aku bahkan menyebutkan sangat waras! Saat banyak orang kaya menghamburkan triliunan rupiah untuk judi dan politik, sebuah pesantren berusia 54 tahun kembali mewakafkan angka yang fantastis. Tahun 2015, aset tanah wakaf Darunnajah mencapai 677,5 hektar yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia seperti di Riau, Kalimantan, Bandung, Jakarta, Bogor, Banten, Lampung, Bengkulu, dan lain-lain. Seperti induknya, Gontor yang tanah wakafnya telah mencapai ribuan hektar, dan juga mengelola unit usaha yang beragam. Woouw, pesantren seperti perusahaan ya. Asetnya fantastis. Bedanya, pesantren berasal dari wakaf, perusahaan dari modal. Kalau begitu, berarti umat Islam ini umat yang besar dan kaya dong? Betul sekali! Yang luar biasa dengan aset yang fantastis itu, kiai pendiri, pengasuh dan keluarganya tidak memiliki satu sen pun, karena telah diwakafkan. Ada garis tegas pemisahan harta pribadi dengan harta pondok. Maka, jangan under-estimate, bahwa pesantren tidak bisa apa-apa. Itu penilaian orang yang tidak paham, atau memang tidak mau paham. Tazakka, 6 tahun yang lalu hanyalah hamparan tanah kosong yang tak berpenghuni. Dulu, ia adalah sebuah kebun cengkeh milik kakekku, hanya 1,6 ha luasnya yang setelah wafatnya pada 1988 nyaris tak terurus dengan baik. Tahun 2009, aku tekadkan untuk mengubahnya menjadi "kebun manusia"; bukan lagi cengkeh yang akan dipetik, tapi manusia-manusia masa depan yang akan dipanen, 10, 20, atau 30 tahun yang akan datang, bahkan, ya Rabb, mungkin satu abad, atau 10 abad seperti Universitas Al-Azhar di Kairo itu, tempatku dan adik-adikku nyantri. Kini, wakaf Tazakka terus berkembang: tanah telah menjadi hampir 10 ha, masjid, gedung-gedung asrama santri, ruang-ruang kelas, aula pertemuan, dapur umum santri, kamar mandi, lapangan olah raga, perpustakaan, dan lain sebagainya. Ya Rabb, bisakah seperti Al-Azhar di Kairo, atau Gontor di Ponorogo? Ya Rabb. Entah, apakah aku masih hidup menyaksikannya ataukah aku telah tenang di alam kubur. Ya Rabb. Buya Hamka seandainya masih hidup, KH. Ahmad Dahlan, KH. Hasyim Asyari dan juga Kiai Ahmad Sahal, Kiai Fannanie dan Kiai Imam Zarkasyi, mungkin tidak pusing dengan tax amnesty, karena mereka punya rekening gendut di akhirat dan di dunia, biasa-biasa saja. Sementara yang punya rekening gendut di dunia, pusing di akhiratnya, pusing pula di dunianya. Seperti yang saya ketahui ada sebuah Hadis Nabi yang intinya: "Ada malaikat Allah yang siap mendoakan orang-orang yang ikhlas di jalan Allah yang tak terhitung jumlahnya." Itulah jalan kemuliaan para ulama kita terdahulu. Mereka tidak saja mewariskan nilai-nilai kehidupan, tetapi juga mewariskan peradaban. Lalu, pertanyaannya, apa yang sedang dan akan wariskan kepada generasi yang akan datang? Maka, para ulama kita itu abadi hingga kini. Setidaknya, nama, foto dan silsilahnya masih segar di ingatan seluruh umat dan bangsa ini. Dengan begitu, mereka selalu didoakan. Duh, nikmatnya mereka, tiap saat kuburnya basah dan _jembar_ (lapang) karena kiriman doa-doa umatnya yang terus-menerus tiada henti. Bisakah kita kelak seperti mereka? Ya Rabb! Itulah jalan wakaf, membentang ke depan tak berujung. Wakaf itu seperti --meminjam istilah Taufik Ismail-- "Sajadah Panjang", tempat kita menghamparkan diri berinvestasi untuk akhirat yang abadi. Harta yang kita wakafkan tidak hilang, tapi tersimpan dalam rekening akhirat. Ibarat sebuah transaksi di bank, para malaikat itulah yang bertugas sebagai teller-tellernya. (Ust. Ihsan Zainuddin Lc MS.i)
0 notes
Text
Wajah Warga Lesu Karena e-KTP-nya Tak Kunjung Jadi
Wajah Warga Lesu Karena e-KTP-nya Tak Kunjung Jadi
Harianpublik.com – Kasus korupsi proyek e-KTP, berdampak buruk bagi masyarakat. Sebab, lantaran kasus ini, blangko e-KTP kurang, bahkan, masih ada yang kosong. Bukan hanya di Jakarta. Padahal, Kementerian Dalam Negeri sudah mencetak dan mendistribusikannya.
Menjelang siang, suasana pelayanan kependudukandi Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan ramai. Belasan warga duduk santai di kursi. Mereka menunggu antrean yang cukup panjang. Tak lama kemudian, seorang wanita dengan antusias menuju ke meja petugas saat tahu nomor urut yang dipegangnya dipanggil.
Namun, sesaat kemudian, wajahnya berubah lesu. “Ya, belum ada juga blangko e-KTP-nya,” keluh Noni, Kamis (8/6).
Proses perekaman e-KTP di Tangerang Selatan dipusatkan di masing-masing Kecamatan. Kecamatan Pamulang sendiri membawahi 8 kelurahan. Antara lain, Pondok Benda, Benda Baru, Bambu Apus, Kedaung, Pamulang Barat, Pamulang Timur, Pondok Cabe Udik dan Pondok Cabe Ilir.
Berdasarkan pengamatan, pembuatan administrasi kependudukan seperti pembuatan Kartu Keluarga (KK) dan e-KTP menempati gedung baru yang tidak bersebelahan dengan kantor Camat Pamulang. Gedung satu lantai itu masing kinclong karena baru sebulan digunakan.
Masuk lebih dalam, terdapat beberapa kursi untuk tempat tunggu masyarakat. Di bagian depan tersedia meja panjang lengkap dengan kursi untuk petugasdan masyarakat. Dii dinding terdapat tulisan “Pelayanan Kependudukan Kecamatan Pamulang”.
Noni mengaku sangat membutuhkan e-KTP untuk memudahkan mengurus keperluan administrasi. Sebab, tidak semua instansi atau lembaga mau menerima surat keterangan (Suket) sebagai pengganti e-KTP.
“Harus ngotot dulu sama petugas, baru mereka mau menerima Suket,” keluhnya.
Staf pelayanan Kependudukan Kecamatan Pamulang Eko Mulyono mengungkapkan, blangko e-KTP di Kecamatan Pamulang sudah kosong sejak September 2016. “Hingga saat ini, lebih dari 65 ribu warga yang belum menerima e-KTP,” ujar Eko, kemarin.
Kendati blangko kosong, kata Eko, setiap hari ada lebih dari 300 orang melakukan perekaman e-KTP, yang baru maupun ingin pindah alamat. “Mereka hanya diberi Suket yang berlaku enam bulan,” ucapnya.
Ia berharap, dalam waktu dekat, blangko e-KTP telah tersedia. Sebab, Eko kasihan kepada warga yang sudah berbulan-bulan menunggu blangko e-KTP. Tapi, dia berharap, warga tidak terganggu dalam mengurus hal-hal yang berbau administrasi meski hanya menggunakan Suket.
Selain itu, dia menghimbau kepada seluruh warga yang telah memiliki e-KTP, tidak perlu mengurus perpanjangan identitas lagi. Sebab, masa berlaku identitas tersebut seumur hidup. “Jadi, tidak perlu diperbarui setiap lima tahun,” tandas Eko.
Kepala Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Tangsel, Heru Sudarmanto mengaku sudah menerima 10 ribu keping blangko e-KTP dari Kemendagri. Namun, jumlah tersebut belum bisa memenuhi kebutuhan warga. “Total ada 97.733 warga sudah melakukan perekaman data identitas,” ujar Heru.
Menurut Heru, 10 ribu blangko yang baru didapat dari Kemendagri itu akan langsung dilakukan pencetakan e-KTP secara bertahap. “Nanti cetaknya hanya seribu per hari. Itu pun bagi warga yang sudah melakukan perekaman identitas sejak bulan lalu,” ujarnya.
Setelah dilakukan verifikasi data lagi, kata dia, pihaknya akan kembali mengajukan permintaan blangko kepada Kemendagri. “Soalnya kebutuhan e-KTP untuk warga Tangsel masih banyak yang kurang,” tandasnya.
Bagaimana dengan di Depok, Jawa Barat? Komaruddin, staf Pelayanan Pembuatan e-KTP Kelurahan Pondok Petir, Bojongsari, Depok, Jawa Barat mengatakan, sejak awal Mei blangko e-KTP dari Dukcapil, Depok sudah turun ke kelurahan.
“Kami sudah terima 1.000 blangko dan langsung dicetak bagi yang belum menerima e-KTP sejak Januari 2017,” ujar Komaruddin.
Menurut Komaruddin, seluruh warga Pondok Petir yang sebelumnya menerima Suket telah diganti semua dengan e-KTP. Untuk mencetak e-KTP itu, dia mengaku harus lembur kerja agar semua warga mendapat kartu identitas baru tersebut.
“Selama sebulan ini, kami harus masuk kerja Sabtu dan Minggu demi mengganti Suket dengan e-KTP,” tuturnya.
Namun demikian, lanjut Komaruddin, bagi warga yang baru merekam e-KTP pertama kali, harus tetap bersabar karena pemerintah pusat lebih mengutamakan warga pindah alamat. “Waktu tunggunya bisa dua sampai tiga bulan,” sebutnya.
Terpisah, Kepala Seksi Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok, Jaka Susanta mengaku telah menerima 40 ribu blangko e-KTP dari Kemendagri. Penerimaan blangko e-KTP secara bertahap sejak April 2017.
“Distribusi e-KTP memang sempat terkendala karena pemerintah pusat gagal melakukan lelang blangko pada akhir 2016 dan awal 2017,” ujar Jaka.
Menurut Jaka, pada April 2017, pengadaan blangko e-KTP berhasil dilelang sebanyak 7 juta keping. Jumlah blangko yang diajukan Pemerintah Kota Depok sebanyak 40 ribu keping. “Jumlah tersebut hampir sesuai dengan total warga yang mengajukan pembuatan e-KTP, baik perekaman baru, rusak, hilang dan mengganti alamat di Depok,” sebutnya.
Kemendagri, lanjut Jaka, belum bisa memenuhi permintaan blangko yang diajukan Depok, karena jumlahnya terbatas. Pasalnya, blangko yang telah dicetak saat ini didistribusikan ke seluruh kota dan kabupaten se-Indonesia. “Depok termasuk yang mendapatkan alokasi blangko cukup banyak saat ini dibandingkan kota lainnya di Indonesia,” tandasnya.
Jaka menambahkan, blangko diprioritaskan bagi warga yang telah melakukan perekaman sejak Oktober 2016. Sementara, total ada 51 ribu warga yang telah melakukan perekaman baru e-KTP.
“Bagi yang rusak dan hilang ingin diganti, diminta bersabar. Kami prioritaskan yang baru melakukan perekaman,” pungkasnya.
Latar Belakang Kementerian Dalam Negeri Targetkan Masalah e-KTP Selesai Oktober 2017
Kelangkaan blangko e-KTP mulai terjadi sejak September 2016. Kelangkaan ini akibat kasuskorupsi e-KTP yang menyeret sejumlah nama pejabat Kementerian Dalam Negeri.
Tercatat ada dua pejabat Kemendagri terseret kasus yang diduga merugikan negara Rp 2,3 triliun itu. Mereka adalah,bekas Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Irman, dan bekas Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sugiharto.
Untuk menutupi kekurangan blangko e-KTP, Kemendagri sempat melakukan lelang 8 jutablangko akhir tahun 2016, namun gagal karena tidak ada perusahaan yang memenuhi syarat.
Selanjutnya, Kemendagri kembali melakukan lelang pada Februari 2017. Namun, lelang tersebut kembali gagal dengan alasansama, yaitu tidak ada perusahaan yang memenuhi syarat.
Sebulan kemudian, kembali dilakukan lelang dan akhirnya ada pemenang. Lelang e-KTP tahap kedua ini, dianggarakan sebesar Rp 367 miliar dan dana alokasi khusus nonfisik khusus kependudukan sebesar Rp 750 miliar.
Dengan anggaran tersebut, pemerintah ditargetkan mencetak 25,9 juta keping blangko e-KTP. Selanjutnya, pada April 2017, blangko e-KTP mulai didistribusikan ke seluruh daerah.
Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh meminta warga yang belum memiliki e-KTP untuk aktif mengecek ketersediaan blangko di daerahnya masing-masing. Menurutnya, sisa di Gudang Dirjen Dukcapil ada 1.321.500 keping blangko e-KTP. “Pembagian tahap pertama diprioritaskan bagi yang kartunya sudah siap cetak atau print ready record,” kata Zudan.
Menurut Zudan, warga dalam daftar antrean prioritas untuk mendapat e-KTP, adalah mereka yang telah merekam data kependudukan sebelum 16 Desember 2016. “Mereka dapat langsung melihat ketersediaan blangko ke Dinas Dukcapil atau melalui sambungan telepon ke masing-masing kabupaten atau kota,” sarannya.
Zudan menargetkan, perekaman di daerah-daerah tersebut dapat selesai akhir tahun ini. Menurut data yang dimiliki Kemendagri, ada 97,2 persen warga yang telah melakukan perekaman data kependudukan sampai saat ini.
“Pada 2018 akan berlangsung pilkada seretak di 171 daerah. Kami harus rapikan data kependudukan. Pekerjaan besar adalah menyelesaikan perekaman yang kurang dari 2,48 persen. Kami sudah selesaikan 97,2 persen, tinggal sedikit lagi,” ujarnya.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, pihaknya menargetkan distribusi e-KTP selesai pada Oktober 2017. Saat ini, pemerintah telah menyediakan 7,8 juta lebih blangko untuk 4,8 juta penduduk yang telah melakukan perekaman data, dan 3 juta blangko tersisa digunakan untuk cadangan. “Bila ada penduduk yang pindah rumah atau e-KTP-nya rusak, bisa menggunakan blangko cadangan tersebut,” ujar Tjahjo. Sumber: Rmol Sumber : Source link
0 notes
Text
Kehilangan Potensi PAD Miliaran Rupiah, Godfried Lubis Minta Pemko Medan Hentikan Proyek Jalur Layang Kereta Api
Medan (SIB) -Pada reses pribadinya di Dapil 1, anggota DPRD Medan Godfried Effendi Lubis menyerukan Pemko Medan agar memerintahkan penghentian pembangunan double track (jalur ganda) atau jalur layang (fly over) kereta api yang dilakukan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) karena tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) dan izin analisa dampak lingkungan (Amdal). Akibat tidak ada izin tersebut, Pemko kehilangan potensi pendapatan asli daerah (PAD) miliaran rupiah, padahal PAD berguna untuk pembangunan Medan. Jalur layang tersebut sepanjang 8 km mulai dari Stasiun Besar Medan menuju Kualanamu yang menghabiskan anggaran fantastis Rp 2 triliun. DPRD Medan akan meminta penjelasan pihak BUMN itu lewat rapat dengar pendapat (RDP) yang suratnya akan dilayangkan dalam waktu dekat ini. "Kadis TRTB Ir Sampurno Pohan bilang, PT KAI tidak ada mengajukan IMB dan Amdal," ucap Godfried di hadapan warga, Senin (27/3) di Gereja GKPI Jalan Tiung Raya Mandala, Kecamatan Medan Denai. Warga sekitar rel sudah kebanjiran akibat pembangunan fly over rel yang tiang betonnya mirip pembangunan jalan tol. Ini disebabkan PT KAI tidak memiliki Amdal sehingga pembangunannya asal-asalan, tidak mengacu pada dampak lingkungan sekitar. Menurut politisi Gerindra ini, semua warga negara Indonesia sama di mata hukum, tidak ada yang diistimewakan termasuk PT KAI. Semua perusahaan milik negara harus menaati peraturan daerah meski itu di lahan sendiri dan memberi contoh yang baik kepada masyarakat. Contoh pelanggaran Perda yang dilakukan PT KAI akan ditiru masyarakat, akibatnya PAD Medan jadi berkurang. Di daerah manapun di Indonesia kalau membangun harus ada IMBnya, walau pun itu hanya membangun tembok. Biaya mengurus IMB untuk menambah PAD daerah, apalagi kalau pembangunan itu mengakibatkan banjir, berarti tidak ada Amdalnya."Jadi kami dari DPRD minta PT KAI segera menghentikan pembangunan doble track karena tidak mengantongi IMB dan izin Amdal, segeralah dulu urus izinnya," tegasnya. Selain itu kata Anggota Komisi D ini, PT KAI harus memberikan CSRnya untuk membina keterampilan masyarakat warga pinggir rel terkena dampak jalur ganda seperti kerajinan menjahit, salon, berternak, maupun UMKM. Sebanyak 400 kepala keluarga (KK) terkena imbasnya, 100 KK diantaranya harus pindah ke tanah garapan karena lahan yang dipakai mereka milik PT KAI, sedangkan 300 KK lainnya masih bertahan dan terancam kehilangan mata pencaharian akibat pembangunan itu. Setelah jalur ganda fly over rel beroperasi, kata Godfried, maka lahan rel lama di bawah fly over kosong atau menganggur. Dewan akan mempertanyakan apakah lahan tersebut bisa dipakai warga pinggir rel untuk masyarakat bercocok tanam atau berternak dengan peraturan yang diterapkan oleh PT KAI. "Kalau PT KAI berkenan, maka perekonomian warga yang pencahariannya sempat hilang akan tertolong dengan penggunaan lahan tersebut," tuturnya. Tidak Ditempat Sementara itu, Kepala Hubungan Masyarakat (Kahumas) PT KAI Divre I Sumut, M Ilud Siregar, tidak berhasil dikonfirmasi di kantornya, Rabu (29/3) terkait pernyataan Godfried Effendi Lubis itu. Menurut salah seorang staf Humas PT KAI bernama Rahmad yang ditemui di ruangannya, Kahumas sedang mengikuti acara talkshow di Binjai. "Bang, bapak sedang keluar kota, mengikuti acara talkshow di Binjai. Besok aja abang datang," ujar Rahmad kepada SIB. Meski ditunggu hingga pukul 15.30 WIB, Kahumas M Ilud Siregar tidak juga datang ke kantornya Jalan M Yamin Medan. Pakai UU Perkeretaapian Terkait tidak adanya IMB pembangunan jalur ganda PT KAI, Wakil Wali Kota Medan Ir Akhyar Nasution MSi ketika ditemui wartawan, Rabu (29/3) mengatakan akan melihat dulu peraturannya seperti apa. Namun dia menduga bahwa PT KAI mempergunakan UU Perkeretaapian, bukan Perda Kota Medan. Karena ini menyangkut fisik transportasi, maka bisa saja peraturan yang lebih tinggi dipakai PT KAI yakni UU. Ketika ditanya bahwa Perda juga merupakan turunan dari UU dan pembangunan fly over rel kereta api berada di wilayah Pemko Medan sehingga peraturan di suatu daerah yang harus dipatuhi siapapun. "Nanti kita cek dulu bagaimana peraturannya ya?" ujar Akhyar. (A10/A9/c) http://dlvr.it/NlvVzR
0 notes
Text
Moody's Pangkas Peringkat Utang Italia, Outlook Tetap Stabil
Inanews - Obligasi, saham, dan utang Italia yang dipegang negara-negara Eropa diperkirakan reli pada Senin (22/10/2018), setelah Moody’s Investors Service mencabut ancamannya untuk menurunkan peringkat utang pemerintah Italia menjadi junk. Adapun Moody’s memangkas peringkat utang Italia menjadi Baa3, atau ke rekor peringkat terendah bagi Italia, karena anggaran pemerintah Italia diperkirakan dapat mengikis kekuatan fiskal dan menghambat rencana reformasi struktural. Namun, keputusan Moody’s untuk menempatkan outlook penilaiannya di level “stabil” diharapkan cukup untuk meyakinkan investor setelah aksi jual yang menekan yield obligasi Italia bertenor 10 tahun ke level tertingginya sejak 2014. “Ini merupakan langkah paling halus dan seharusnya dapat melegakan investor,” kata Ciaran O’Hagan, Head of Euro-Area Rates Strategy di Societe Generale, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (21/10/2018). Dia pun menyarankan kepada investor agar memosisikan beli untuk obligasi pemerintah Italia setelah keputusan Moody’s tersebut. Pasalnya, ketidakpastian telah hilang dan kemungkinan obligasi Pemerintah Italia bakal reli. Adapun pasar keuangan Italia telah tertekan sejak koalisi pemerintah mendorong defisit yang lebih besar daripada yang diperkirakan dalam anggaran belanja negara. Hal itu merusak keyakinan investor terhadap kemampuan Italia untuk mengurangi utangnya yang senilai 2,3 triliun euro (US$2,7 triliun) dan Italia juga mendapat kritikan dari otoritas Eropa. Selain itu, target defisit tersebut juga menimbulkan kekhawatiran bahwa perusahaan peringkat utang bakal memangkas peringkat investasi Italia dan memicu aksi jual obligasi pemerintah. Kendati kini peringkat utang Italia berada di level terendah sejak mata uang euro tercipta, setidaknya pemangkasan peringkat tersebut tidak sesuai dengan perkiraan terburuk dari investor. Alhasil, jalan untuk reli karena kelegaan investor pun terbuka. Adapun imbal hasil obligasi Pemerintah Italia bertenor 10 tahun menyentuh 3,81% pada Sabtu (20/10/2018), atau level tertingginya sejak 2014 ketika Italia masih memulihkan diri dari krisis utang negara Eropa. Sementara itu, spread atau selisih dengan yield obligasi Jerman (bunds) telah melonjak hingga lebih dari 300 bps, atau tertinggi sejak 2013. Bloomberg mencatat, dengan beberapa pengukuran, obligasi pemerintah Italia kini telah diperdagangkan setara dengan negara-negara yang memiliki peringkat junk. Adapun SocGen bukanlah satu-satunya pihak yang memperkirakan bahwa Moody’s bakal menahan peringkat Italia di outlook “stabil”. Banco Bilbao Vizcaya Argentaria SA memperkirakan pemangkasan sebesar satu level akan membuat spread obligasi Italia bertenor 10 tahun mengerucut hingga 250 bps. Sementara strategis di Citigroup Inc. menunjukkan bahwa selisih yield dapat jatuh ke bawah 300 bps jika Moody’s menurunkan satu peringkat dan menghapus outlook negatif utang Italia. Adapun berikutnya S&P Global Ratings, yang menempatkan Italia dua notches di atas junk, akan meninjau ulang peringkat utang Italia pada 26 Oktober 2018. O’Hagan menambahkan, keputusan S&P Global Ratings yang sesuai dengan perkiraan bakal mengurangi satu lagi ketidakpastian Italia hingga akhir tahun. Adapun, menurutnya, berkurangnya ketidakpastian akan diartikan sebagai kenaikan harga untuk obligasi Pemerintah Itaia. Akan tetapi, tentu saja masih banyak pertanyaan yang melingkupi Italia. Utangnya yang menggembung terhadap PDB telah mempersempit ruang gerang pemerintah. Sementara itu, Pemerintah Italia juga masih tertekan akibat perselisihan internal dan kritik dari Uni Eropa terkait anggaran. Read the full article
0 notes
Text
0 notes
Text
0 notes