Text
Sebuah insight - Hari Raya Idul Adha Tidak Seputar Peristiwa Nabi Ibrahim Diperintahkan untuk Menyembelih Putranya (Ismail)
Pernah kah berpikir? Kenapa yang terpilih kisah nabi Ibrahim? Bukankah ada banyak Nabi yang lebih dulu hidup dan kisahnya juga bisa diambil hikmah? Dan kenapa Nabi ibrahim di di juluki Bapak Para Nabi (panutan) ? Kenapa bukan Nabi adam yang jelas jelas manusia pertama yang tercipta?
Pada momen ini yang masih seputar Idul Adha, Saya ingin berbagi insight. Hal ini saya dapatkan sewaktu kajian di ulul azmi unair C tahun 2018 silam
Sosok nabi Ibrahim A.S adalah sosok yang ketauhidannya patut menjadi teladan umat setelahnya. Kenapa? Ujiannya sangat bertubi tubi dalam berbagai aspek. Dimana semua aspek tersebut dapat selesai dengan iman dihatinya dan membentuk tauhid yang kuat.
1. Mencari Allah
Ada semacam fitrah dalam diri manusia naluri untuk beragama (Ghalizah Tadayun). Nabi ibrahim mencari siapa penciptanya.
Dia bertanya tanya dengan ayahnya yang pembuat patung yang di sebut tuhan. Ada berapa banyak tuhan? Apakah kalau hanya menyembah satu tuhan saja tuhan lain akan marah? Terbuat dari apa tuhan, kalau dia terbuat dari benda mati dan tidak memiliki nafas apa mungkin dia hidup dan memberi kehidupan? Dan jawaban dari ayahnya tidak membuat ia puas.
Dia termenung apakah Matahari adalah Tuhan? Ternyata bukan. Tuhan pasti ada setiap saat, sedang matahari ada saat terbenam. Begitu juga bulan dan bintang, ada saat mereka tidak terlihat. (Al an'am 76-78)
Kemudian tertancap iman dihatinya, Bahwa tuhan pastilah kekal dan pemberi petunjuk.
Dan bukankah iman perlu pembuktian?
Beliau berdoa dan meminta petunjuk
Dan turunlah surat Al-Baqarah 260
Tentang kisah nabi yang diperintahkan untuk menyembelih burung lalu meletakkannya dibtempat terpisah. Lalu dengan kekuasaan Allah , Ia menyatukan dan menghidupkan kembali burung tersebut.
Nabi ibrahim semakin percaya bahwa Dia adalah tuhan, dan Dia adalah Allah
2. Yakin Bahwa Tuhan Adalah Allah dan ingin mengajak ayahnya kejalan yang benar - Pengorbanan 1
Ayah nabi ibrahim bukan sembarang orang. Beliau disegani masyarakat, beliau adalah sang pembuat patung ternama. Cerdasnya nabi ibrahim dg langsung berdakwah pada orang yang memiliki impact meluas. Sehingga dakwah lebih efektif. Kamu tau? Tidak semudah itu. Hingga turun surat Maryam 45-48 beliau membujuk ayahnya dengan santun dan lembut namun sang ayah tidak terbujuk. Apa daya manusia, Hidayah adalah HAK PREROGATIF ALLAH
Ujian membujuk ayah sendiri tidak berhasil. Nabi ibrahim diusir lalu meninggalkan ayahnya (surat Maryam 46)
-Pengorbanan beliau untuk meninggalkan ayahnya.-
3. Ketegaran dan Kepercayaannya pada Allah bahwa Dialah yang menjaga Istrinya (ibunda Sarah) - Pengorbanan 2
Ingat kisah dimana mereka dalam perjalanan? Terpaksa Ibunda Sarah harus diambil paksa karena akan di jadikan istri sang penguasa? Bagaimana respon nabi?
Sebelum perjalanan beliau menyusun siasat. Agar kalau ditanya pada penjaga sang istri harus menjawab bahwa ia saudarinya Ibrahim (dan memang benar sih, ibunda salah ini adalah anak dari paman ibrahim). Namun ibrahim gagal, lagi lagi diambil kecintaannya yaitu istrinya.
bagaimana respon beliau? Beliau menyerahkan istrinya sembari percaya bahwa istrinya akan di jaga Allah
"Aku sesuai prasangka HambaKu"
(H.R. Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675 )
Ini benar
Dan dibuktikan ketika Ibunda Sarah berdoa memohon perlindungan 3x saat sang penguasa ingin mendekat untuk menzinainya seketika sang penguasa tidak dapat bergerak hingga ketakutan , dan berakhir dibebaskan dan diberi hadiah Budak (Ibunda Hajar)
-Pengorbanan beliau untuk menyerahkan istrinya dan percaya dijaga Allah-
4. Dilema untuk Menikah Lagi dan terpaksa meninggalkan anak yang dinanti - Pengorbanan 3
Lama blm dikaruniai anak, sang istri pertama membujuk untuk Ibrahim agar menikahi Ibunda sarah. Apakah nabi tega untuk memadu perempuan yang sangat ia cintainya itu? Jelas tidak, namun berakhir Nabi ibrahim menuruti pinta istrinya. Menikahlah dengan siti hajar.
Dan akhirnya dikaruniai Ismail.. tak lama Ismail lahir , timbul cemburu dr ibunda Sarah. Hingga turun perintah Allah agar membawa serta Ibunda Hajar dan Ismail anak yg dinanti sekian lamanya itu ketempat tandus, kering, tidak ada air, dan tidak nampak kehidupan.
Apakah tega? Jelas tidak tega
Apakah berat? Tentu berat!
Dan Nabi ibrahim menguatkan tauhidnya, dan menunaikan perintah Allah.
Lagi lagi ia mengorbankan apa yang ia cintai untuk pembuktian Cinta yg Sebenernya Pada Allah.
Ia percaya bahwa Allah yang menjaga. Dan benar, lewat kaki kecil ismail, munculah mata air abadi hingga kini. Memberikan kehidupan di tanah yg tandus itu. Hingga makmur seperti sekarang.
Allah yg jaga.
-Pengorbanan untuk mendapat keturunan salah satunya dg menikah lagi, yang mana dia juga tidak rela memadu istri pertama-
-Pengorbanan meninggalkan anak yang telah lama dinanti, beserta istrinya di tempat gersang dan percaya Allah yang akan menjaga-
5. Sudah belasan taun berlalu, Dia datang bukan untuk membawa pulang. Tapi untuk menyembelih anaknya - Pengorbanan 4
Sudah dinanti nanti, dan lahirlah anaknya. Sudah beranjak remaja, bukannya di bawa pulang tapi malah disuruh menyembelih anaknya? Apakah dg logika, ini nalar? Jelas tidak, Tapi ia membenarkan perintah Allah
Kisahnya Abadi di As-Shaffat 99-113
Dan hebatnya lagi, Apakah ismail dendam dengan Ayahnya? Tidak. Ismail patuh dan membenarkan perintah TuhanNya.
Lagi lagi iman perlu pembuktian. Di sembelihlah ismail, dan dengan cepat atas kuasaNya digantilah ismail dengan kambing. Ismail masih hidup dan darinya menurunkan keturunan orang orang mulia. Salah satunya adalah nabi muhammad SAW
Dan tibalah Hari itu yang abadi dan di jadikan hari raya Idul adha ini.
Aku pernah baca tulisan yakni seperti ini;
Ismail’-mu bisa jadi hartamu, bisa jadi jabatanmu, bisa jadi gelarmu, atau mungkin egomu.
Jadi, ‘Ismail’-mu adalah sesuatu yang kau sayangi dan kau pertahankan di dunia ini.
Seperti yang kita tahu bagaimana kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan oleh Allah mengurbankan anak yang begitu dicintainya, Ismail AS. Namun pada hakikatnya, Ibrahim bukan diperintahkan untuk membunuh Ismail melainkan ia hanya diminta untuk membunuh rasa ‘kepemilikan’ terhadap Ismail. Karena Allah lah Sang Maha Pemilik yang sebenarnya.
Begitu banyak pelajaran yang dapat kita peroleh dari kisah ini. Manusia sering kali lupa, mereka piker semua hal yang didapatnya di dunia ini adalah hasil dari usahanya sendiri seutuhnya. Hingga banyak yang memiliki rasa kepemilikan yang berlebihan bahkan menggenggamnya begitu erat seakan dia hidup selamanya bersama yang dimilikinya tersebut. Seperti harta benda.
Jangan sekali-kali merendahkan dan menghina orang lain dengan harta, jabatan, atau gelar. Karena di hadapan Allah SWT hanya ketakwaan kita yang diterima-Nya.
Allah berfirman dalam surah Al-Hajj ayat 37:
“Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kamu. Demikian ia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Mungkin amat sulit melepaskan atau memberikan sesuatu yang kita miliki misalnya harta. Namun yakinlah, jika kita memberi satu saja kebaikan, maka Allah akan membalasnya berkali lipat lebih dari yang kita bayangkan. Mulai lah dari diri sendiri dan mulai hari ini
Tulisan nya dari
https://erlangga.co.id/agama/8548-setiap-kita-adalah-ibrahim-dan-setiap-ibrahim-punya-ismail.html
54 notes · View notes
Text
Karena pasca menikah, dinding-dinding rumahmu bersama lelaki asing yang kau setujui hidup dengannya adalah rahasia.
02.09 a.m || 12 Mei 2023
291 notes · View notes
Text
Why Is It Called Ramadān?
Imām Ash-Shawkāni [رحمه الله] said:
❝It is called Ramadān because it burns away sins; meaning, it burns them by way of righteous deeds.❞
[Fat'h Al-Qadīr, (1/2120)]
282 notes · View notes
Text
The Dua- رَبِّ إِنِّى لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
“Rabbi inni lima anzalta ilayya min khayrin faqir.”
is just the most beautiful and powerful dua there is. You are basically asking Allah to send any type of good your way that you are in need of and trust Him you will get some news in some form very shortly after.
1K notes · View notes
Text
Cara Menilai Kesalehan, Kematangan Akal, dan Akhlak Seseorang
Jika engkau ingin mengetahui KESALEHAN seseorang, lihatlah saat ia berurusan uang dengan orang lain.
Jika engkau ingin mengetahui KEMATANGAN AKAL seseorang, lihatlah bagaimana ia berdebat dengan lawan dan bagaimana saat ia emosi.
Jika engkau ingin mengetahui AKHLAK seseorang, lihatlah bagaimana ia berinteraksi dengan bawahan, pembantu, dan orang miskin.
Syaikh Prof. Dr. Sa'ad Al-Khatslan di status twitter "@saad_alkhathian"
149 notes · View notes
Text
Kekurangan yang berserakan dan penerimaan-penerimaan yang mengharukan.
Tumblr media
Suatu hari seseorang bertanya padaku, bagaimana rasanya menikah? Rasanya pertanyaan itu terlalu berat untuk dijawab oleh seseorang sepertiku, yang baru saja beberapa waktu mengemban peran sebagai seorang istri. Hari itu aku menjawab singkat; menyenangkan jika bersama orang yang tepat.
Ya, menikah itu menyenangkan bersama orang yang tepat. Namun makna tepat begitu rumit, tidak sesederhana kata yang menyusunnya: t-e-p-a-t. Tepat bukan berarti sempurna, karena mengejar kesempurnaan, maka takkan ada penghujungnya. Tepat bukan berarti tanpa masalah, karena hidup sendiri adalah ujian. Namun memaknai tepat adalah tentang kompromi, saling memaafkan tanpa perhitungan dan saling menerima tanpa batas.
Tanpa kompromi akan ada emosi yang mudah meledak-ledak. Tanpa maaf, akan ada banyak kekesalan yang menjengkelkan. Dan tanpa penerimaan, takkan sampailah hati ini untuk merasakan arti "cukup".
Saat menikah, banyak sekali kekuranganku yang tiba-tiba bermunculan. Aku yang dahulu sewaktu sendiri, merasa apa yang ada dalam diriku saat itu "bukanlah kekurangan" namun ketika menikah beberapa hal dalam diriku berubah menjadi "kekurangan" dan merepotkan pasanganku.
Jika dahulu aku merasa diriku "cukup" penyabar, ketika menikah, kini aku merasa pasanganku lah yang teramat extra sabar menghadapi segala kerumitan dalam diriku.
Jika dahulu aku merasa diriku "bisa melakukan segalanya yang mesti dilakukan orang dewasa" ketika menikah, aku belajar meminta tolong, ini dan itu. Sebagai sulung, aku merasa rampung ketika didampingi sekaligus tenang ketika aku tahu, bahwa kami bisa saling mengandalkan dalam banyak hal.
Proses adaptasi pernikahan ini begitu menantang, menuntut banyak perbaikan diri dan juga mengandung banyak pelajaran hidup.
Setiap aliran penerimaan dari dirinya, terus menerus membuatku merasa bersyukur dan terharu akan betapa baiknya Allah telah menuliskan takdir kami.
Semoga Allah selalu menghimpun segala kekurangan-kekurangan kami yang berserakkan agar menjadi mozaik-mozaik yang mencukupkan.
Semoga Allah selalu menghimpun segala kebaikan-kebaikan kami yang berserakan agar teduh dan menentramkan dibawah naungan barokahnya sebuah pernikahan. Aamiin ya Rabb
Menuju magrib, 21 Maret 2023 18.15 wita
275 notes · View notes
Text
Tuma'ninah dalam Hidup: Sang Penyejuk dari Penatnya Rutinitas
- - - - - - - - - - - - -
Salah satu sebab diterimanya shalat ialah tuma'ninah. Berhenti sejenak menikmati fase gerakan dalam shalat sebelum berganti ke fase gerakan yang lain.
Nah, saking pentingnya tuma'ninah, Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam pun pernah meminta salah seorang dari kalangan sahabat untuk mengulangi shalatnya. Bukan sekali aja, tapi ia diminta mengulangi shalatnya hingga 3x, karena nampak ketergesaan dalam shalatnya.
Itulah bukti dari sebegitu urgensinya tuma'ninah dalam shalat. Sama halnya dengan hidup..
.
"Tuma'ninah juga perlu kita lakukan tatkala kita sedang begitu lelah karena mengejar urusan duniawi yang tiada henti"
.
Saat kita lelah dengan urusan kerja yang terus menumpuk tiada henti..
Saat kita lelah dituntut terus bergerak kesana kemari untuk menyelesaikan tanggungjawab yang penuh underpressure..
Saat kita lelah dikejar deadline tugas yang begitu penting untuk nilai akademik kita..
Atau apapun itu aktivitas yang menyibukkan kita..
Hingga akhirnya tanpa sadar; stress, pusing, burnout, sampai rasa hampa barangkali menyelimuti hati dan pikiran kita.
.
"Perbaikilah shalatmu, maka Allah akan memperbaiki hidupmu"
Shalat yang kita lakukan setiap hari, bukanlah ibadah jasadiyah saja, melainkan ibadah sarat makna dalam setiap gerakannya. Menariknya, setiap rangkaian gerakannya memiliki makna yang dapat dimanifestasikan dalam kehidupan manusia. MasyaAllah.
Seperti imam yang diikuti makmum, memanifestasikan pengikut yang harus taat pada pemimpinnya.
Seperti halnya shaf barisan yang harus rapat dalam shalat jamaah, memanifestasikan umat yang kuat hanya bisa dijaga jika umatnya bersatu dan tidak tercerai berai.
Begitupula tuma'ninah dari satu gerakan ke gerakan yang lain, ia mengajarkan ketenangan yang berbuah kesabaran terbaik dalam hidup kita.
Saat kita sudah lelah atau mungkin mempertanyakan keadaan kita saat kini di tengah waktu yang terus bergerak cepat..
.
"Berhentilah Sejenak, Tenangkan Diri hingga Hati dan Pikiran Melunak"
.
Tenangkan melalui cara yang konstruktif, yang mampu membangun dan menguatkan semangat kita kembali.
Bisa jadi ini cara Allah yang menginginkan kita untuk melihat lebih dalam diri kita. Mengevaluasi dan menginstropeksi, terkait kewajiban yang terlalaikan, hingga tanggung jawab yang terbengkalai.
Gunakan ketenangan ini, untuk melihat lebih dalam bagaimana hubungan kita terhadap Allah, terhadap orang-orang, lingkungan.. yang kemudian semua itu dihubungkan lagi ke dalam diri kita kembali.
Hadapi ini dengan kesabaran hingga ketenangan ini berbuah menjadi rasa syukur. Sampai akhirnya, Allah sejukkan diri kita untuk bisa semangat kembali menjalani hidup yang penuh anugerah ini.
.
"... jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar"
(Q.S Al-Baqarah: 153)
95 notes · View notes
Text
Membiasakan Istighfar Setelah Beraktivitas
.
1. Apa dzikir yang pertama kali kita baca setelah selesai shalat?
Astagfirullah, memohon ampunan kepada Allah. Selanjutnya..
2. Apa bacaan penutup yang diucapkan setelah selesai menuntut ilmu dalam suatu majlis?
Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik
Coba perhatikan, apa kesamaan yang kamu temui dari jawaban2 diatas? Iyapp, ada bacaan istighfar.
Masyallah, sesuatu yang bernilai ibadah mulia seperti shalat dan duduk dalam majlis ilmu saja, kita dianjurkan memohon ampunan setelah selesai melaksanakannya.
Lantas mengapa sih kita begitu dianjurkan istighfar terlebih dahulu, bukankah shalat juga amalan penghapus dosa?
Jadi, beberapa waktu lalu, dalam suatu sesi sharing dakwah, seorang ustad pernah menyampaikan ilmu nya kurang lebih seperti berikut:
"Ibadah yang bernilai pahala saja kita harus memohon ampunan. Alasannya satu, karena kita tidak tahu apakah ada kekurangan dalam ibadah tersebut."
Dari situ aku sadar, bahwa kita sebagai manusia memang begitu lemah. Kita tidak bisa memprediksi darimana dosa akan menyerang kita, dari penjuru mana ia akan menggoda iman kita.
Termasuk dalam ibadah yang paling agung sekalipun, seperti Shalat.
Akan selalu ada setan yang bertugas merusak amalan baik kita. Semata untuk satu tujuan, agar amalan kita jauh dari kata sempurna.
Sesi sharing dakwah pun dilanjutkan dengan pertanyaan yang cukup menampar diri pribadi..
"Lantas bagaimana dengan amalan istighfarmu, diluar shalat dan majelis ilmu tadi?"
Kerja.. sekolah.. kuliah.. kumpul2 bareng temen.. scrolling medsos.. jalan2 travelling dsb.
Bayangkan, berapa banyak istighfar yang seharusnya kita ucapkan?
Yang bernilai ibadah seperti setelah shalat saja dianjurkan membaca Istighfar, lalu apa kabar dengan rutinitas duniawi kita?
Apakah kita sudah membiasakan beristighfar setelah melakukan aktivitas tersebut?
Atau jangan2 kita sudah merasa pede bahwa tiap aktivitas kita terbebas dari berbagai dosa?
Silahkan jawab dan renungi dalam hati sendiri yaa :)
.
Yuk, semoga tulisan yang singkat ini bisa menjadi reminder untuk kita semua termasuk diri penulis, untuk membiasakan istighfar setelah berbagai aktivitas apapun.
Dan semoga kita termasuk hamba-Nya yang diampuni. Wallahu'alam
340 notes · View notes
Text
Surat yang tidak tersampaikan ini, nyatanya telah sampai ke pemiliknya...
Secara tidak sengaja,
Dan tentu saja, aku percaya bahwa tidak ada yang kebetulan di Dunia ini.
0 notes
Text
Takdir Pertemuan
Ada yang lelah dengan pencariannya yang sangat lama dan mungkin menguras hati, tidak sedikit keraguannya datang berkali-kali dan bertanya perihal siapa yang akan menemani hidupnya. Dan saat tiba janji Allah, ia tersenyum bahagia sebab ternyata seseorang yang selama ini ditunggu tidaklah jauh darinya. Ia dekat, sedekat takdir pertemuan.
Setiap takdir pertemuan itu ada tempatnya, dan setiap tempat pertemuan akan ada kisahnya. Ada yang bertemu di terminal sekedar sama-sama mengantri tiket, ada pula yang bertemu ketika dulu satu sekolah, lalu kemudian mengikat janji pernikahan setelah lamanya pencarian.
Takdir pertemuan itu unik, tidak ada yang tahu dimana tempatnya dan apa musimnya. Tapi yang jelas bahwa takdir pertemuan itu akan selalu membawa kebaikan dan keberkahan, pada mereka yang menjemput dan menjalani proses dengan cara yang baik.
Hari ini, saya diberi kabar bahagia dari beberapa orang yang akan menikah dalam waktu dekat, 1 orang di antaranya belum pernah saya jumpai tapi ia mengabarkan dan mengundang. Terima kasih atas undangannya, insyaallah nanti saya akan hadir :)
Takdir pertemuan.
@jndmmsyhd
436 notes · View notes
Text
“Menyukai bunga bukan berarti kamu harus mematahkan dan memisahkan ia dengan tangkainya, kamu masih memiliki pilihan untuk merawatnya hingga ia mekar dengan indah. Sama dengan bagaimana caramu menyukai seseorang, rawat jika bisa, tapi jika belum mampu, kamu bisa membiarkannya tanpa merusak.”
Urusan asmara itu tidaklah mudah, ada yang menyukai namun ia berani mematahkan bunga dari tangkainya, kemudian bunga itu menjadi layu karena tidak dirawat dengan baik, bunga itu dibiarkan begitu saja sampai layu, rusak dan mati.
Ada pula yang menyukai bunga, tapi sadar bahwa ia belum bisa membeli dan merawatnya, maka cukuplah ia melihatnya tanpa menyentuh dan mematahkannya. Sebab ia tahu, bunga itu jika dirawat dengan main-main hanya akan menjadikannya terbuang dengan sia-sia.
Dan ada juga seseorang yang ia akhirnya memilih untuk membeli atau meminta izin untuk membawa bunga itu pulang, ia merawat bunga itu dengan kesabaran dan penuh penghormatan, hingga bunga itu berbunga dengan sempurna dan indah di mata.
Benar, semua itu soal bagaimana menyikapi rasa. Yang dicari adalah keberkahannya, bukan sekedar nafsu saja.
Selamat memilih :’)
@jndmmsyhd 
582 notes · View notes
Text
Semakin dewasa, biasanya doa-doa kita semakin sederhana.
Melantunkan doa agar dimatikan dalam keadaan husnul khatimah, misalnya...
Atau meminta agar bapak-ibu selalu sehat, juga bisa.
Bahkan yang paling sederhana, memohon kepadaNya agar semua baik-baik saja.
Memang, sesederhana itu...
0 notes
Text
Tips Mencari Suami
Tanpa bermaksud ke-PeDe-an, sok tahu atau menggurui, saya mau ngasih tips buat para jomblowati yang lagi proses mengenal calon.
Tips ini berisi hal-hal komplementer yg perlu ditanyakan dan diketahui dari calon suami berdasarkan apa yg saya ketahui dan alami sejauh ini, selain tentu hal-hal fundamental seperti visi pernikahan dsb.
Sebagian besar pertanyaan di bawah ini idealnya diajukan kepada kerabat atau teman dari calon suami, biar bisa lebih presisi dan terhindar dari jawaban narsistik.
1. Tanyakan tentang apa yang dia lakukan ketika mengetahui dirinya salah. Melakukan pembenaran atau berusaha memperbaiki keadaan
2. Tanyakan tentang bagaimana ia ketika berjanji. Apakah cenderung menepati atau justru sebaliknya
3. Tanyakan tentang bagaimana dengan perkataanya. Apakah sering berbohong atau selalu berusaha jujur
4. Tanyakan tentang apa yang ia lakukan ketika sedang marah. Berusaha menjaga diri dan mengelola hati agar segera reda atau malah melampiaskan dgn cara yg tidak dibenarkan
5. Tanyakan tentang hal apa yang sering membuatnya menangis. Hal-hal besar atau hanya picisan
6. Tanyakan tentang bagaimana ketika dia meminjam barang atau bahkan berhutang, berusaha mengembalikan, tetap menghubungi sekalipun belum bisa membayar atau lari tanpa pernah dapat ditemui
7. Tanyakan tentang bagaimana ia menjaga amanah yang diberikan. Menjaga dan memenuhinya atau selalu mengkhianatinya
8. Tanyakan tentang bagaimana ia mengisi waktu luang. Memanfaatkannya atau menghabiskan seluruhnya
9. Tanyakan tentang bagaimana sikap ketika mengetahui kesalahan dan/atau permasalahan temannya. Membiarkan bahkan menyebarkan, atau membantu menyelesaikan
10. Tanyakan tentang kapan terakhir kali dia mendo'akan bahkan memberikan hadiah orang tuanya
Jawaban dari pertanyaan di atas akan sangat menunjukan bagaimana ia kelak memperlakukan mu.
Syahdan, istimewanya manusia memang bisa saja berubah. Maka sekalipun sebagian tidak terpenuhi, lihatlah kembali jawaban nomor 1 ketika dia mengetahui kekurangan dirinya, berusaha untuk melakukan pembenaran atau menerima dan siap memperbaikinya. Bersama dengan mu.
Semarang, 21 Januari 2020
@30haribercerita
#30haribercerita
#30hbc2021
#30hbc2021tips
549 notes · View notes
Text
Seluas dan selebar apapun jalannya, sebesar apapun kemungkinan untuk mendapatkannya, jika kamu tidak ditakdirkan dengannya maka akan ada saja hal-hal di luar dugaan yang menghalangi dan menggagalkanmu untuk memilikinya. Sebab takdir tidak melihat peluang dunia, ia mutlak pemilik hati manusia.
Kamu tahu? Bahkan jika jalan yang terlihat begitu terjal dan sulit, ditambah sangat kecil kemungkinanmu untuk mendapatkannya, namun apabila Tuhan mengizinkanmu dengannya, maka semuanya akan terlihat mudah, seakan semua di luar perkiraan dan nalar pikiran.
Begitulah takdir bekerja, tidak dapat diterka oleh akal dan tidak bisa dihalangi oleh tangan manusia. Kadang yang berjuang bertahun-tahun akan kalah dengan yang berjuang baru 1 malam, takdir itu soal pilihan Tuhan dan ketetapannya.
Doakan saja, semoga takdirmu dan dia baik, entah dipertemukan bersama atau dengan yang terbaik versi Tuhan. Tidak perlu merasa tersingkirkan oleh keadaan jika ternyata kamu gagal, Tuhan hanya membelokkan rencana dan tujuanmu untuk hal yang lebih baik untukmu. Benar, asal kamu sabar dan ikhlas menjalani lagi bersyukur.
Semoga hatiku, hatimu dan hati kita bisa menerima setiap ketetapan takdir-Nya.
@jndmmsyhd
708 notes · View notes
Text
Semoga suatu hari nanti kamu dikasih teman hidup; seseorang yang hatinya, perkataan dan sikapnya ke kamu sangat teramat penuh baik.
Sampai saking baiknya setiap hari kamu selalu dibuat takjub dan mempertanyakan;
"Ya Allah, kenapa seseorang ini luar biasa baik banget ke aku."
"Ya Allah, ternyata aku yang begini adanya bisa menjadi kecukupan ya bagi seseorang."
"Ya Allah, kok bisa ya aku dengan sejuta kurangku bisa diterima dan sangat berharga baginya."
Suatu hari nanti, kamu akan mempertanyakan itu semua. Sembari diiringi rasa syukur yang tak putus karena sudah sabar dan bertahan melalui segala hal yang tidak menyenangkan di masa kini dan masa lalu.
Kotak masuk, 12 April 2022 12.35
596 notes · View notes
Text
Tidak perlu menurunkan standar kriteria calon pasanganmu, hanya karena sampai hari ini kamu belum menemukan yang sevisi denganmu. Barangkali Allah sedang membentuk jodohmu menjadi sosok yang sesuai dengan inginmu. Bersabarlah. Sebentar lagi.
242 notes · View notes
Text
Pasangan yang Meneduhkan
Kalau ada istilah istri yang meneduhkan, seharusnya ada juga suami yang meneduhkan. Memang seperti apa suami yang meneduhkan? Ia yang selalu mendukung pilihan istri. Istri mau lanjut studi atau berkarir. Dukung saja. Ia yang selalu siap mem-back up istri di saat ia membutuhkan seorang delegasi. Ia yang memakulmi, alih-alih memarahi, hingga ia yang menuntun tanpa menuntut.
Ah bukannya menyenangkan kalau kita bisa mendapatkan seorang istri yang meneduhkan? Pun sama dengan dirinya, bukankah ia akan merasa beruntung apabila mendapatkan suami yang meneduhkan?
Lalu muncul, suami-suami takut istri? Tidak, ini bukan berarti kita takut. Tapi kita merasa empati. Kita sadar kalau perlakuan yang ia berikan ke kita, ingin ia dapatkan juga.
220 notes · View notes