sundaydaily

[sundaydaily]

Terima kasih hari ini, sudah menemani duduk menikmati senja sampai ia tenggelam dengan segala obrolan yang cukup dalam, meski sampai kita beranjak masih banyak tersimpan riuh dalam benak semoga lain waktu ada secercah harapan yang bisa kita perjuangkan bersama

[sundaydaily]

Banyak waktu yang tersedia untuk sekedar bercerita tentang hal-hal yang barangkali menurutmu receh.

Tapi saat kuceritakan itu di ujung malam, saat mata menjelang terpejam rasa-rasanya itu adalah apa-apa yang memang ku pendam selama ini.

Dan ya, aku masih menunggu waktu itu untuk bercerita denganmu, dengan orang yang tepat, yang mau sama-sama mendengarkan apa yang tersampaikan dari hati ke hati.

Selebihnya jika kita memang sudah cukup penat, mari serahkan ke Allah segala yang terasa berat dan menyesakkan dada ini.

[sundaydaily]

Karena self healing terbaik versiku adalah dengan belajar melapangkan dada, menerima kenyataan yang ada di depan mata, dan menyakini bahwa segala sesuatu yang terlaksana di dunia sudah menjadi kehendak dari-Nya.

Sebaik-baik proses untuk sembuh adalah mendekatkan diri kepada Allaah.

- repost instagram iinsafrina

[sundaydaily]

Setiap kamu ridha dengan takdir Allaah, maka kau akan bahagia. Meski keadaanmu berubah, meski orang-orang di sekitarmu berubah. Tetapi kamu akan tetap bahagia, karena sebab kebahagiaanmu adalah Allaah ta'ala.

📝 Ustadzah 'Aafiyah hafidzahallaah | 🔁 instagram lathifafirdauzi

[sundaydaily]

Mungkin memang harus begini dulu jalan ceritanya. Gapapa, percaya sama Allah ya. Nanti satu per satu akan ditunjukkan jawaban yang sesuai dengan waktu terbaik-Nya.

Semoga diberi bahu yang semakin kuat, dan hati yang lapang buat menjalani semua ini. Jangan takut, akan selalu ada Allah buat kamu.

[sundaydaily]

Aku berharap tidak bertemu kamu lagi di kehidupan ini atau setelahnya.

[sundaydaily]

Kadang kalo gada satupun orang yang bisa nenangin diri kita, cukup meluk diri sendiri sambil mewek udah cukup melegakan. Meski ga akan menyelesaikan apa-apa, but it's work to feel better.

Butterfly hug, beneran kerasa efeknya buat diriku sendiri.

9/11/21

[sundaydaily]

YaAllah, capek.

[sundaydaily]

Punya Anak Seperti Tak Punya Anak

Hari ini saya dapat cerita dari ibuk, kalau tiga hari yang lalu ibu dari temen SMP saya meninggal. Rumahnya kebetulan belakang rumah nenek, jadi keluarga kami kenal dekat dengan keluarga temen SMP saya tadi.

Qadarullah anaknya cuma dua, yang anak pertama domisili di Papua karena ikut dinas suaminya dan anak kedua yang temen saya, domisili di Batam.

Ketika ibunya meninggal, mereka tidak bisa pulang. Jarak yang begitu jauh, dan situasi PPKM sekarang, membuat tiga orang yang sedang berduka ini hanya bisa menangis di sambungan telepon.

Pilu, mendengar tetangga bersautan berkata, "kasihan ya, punya anak dua kayak ngga punya anak, ibunya meninggal mereka nda bisa pulang"

Setelah ibuk cerita kronologi sakitnya beliau yang meninggal. Langsung ibuk bilang, "makanya mba, itu kalo punya anak perginya jauh-jauh, kalau ada apa-apa ngga bisa langsung pulang, mau ketemu ibunya terakhir kalinya aja ngga bisa"

Di balik perkataan ibuk itu, saya menangkap sinyal sindiran. Yess, i know, ibuk memang ngga pengen anak-anaknya jauh darinya. Boleh pergi merantau, tapi jangan jauh-jauh, biar kalau tetiba rindu atau ada sesuatu bisa langsung pulang.

Bude juga nambahi, "iya mba, kalau sudah tua begini rasanya ngga penting punya anak dokter, polisi atau karir yang bagus tapi jauh dari orang tua, sakit pengen ditungguin anak aja ngga bisa, kami tu kalo udah tua ngga butuh kiriman banyak uang, tapi butuh diperhatikan, butuh ketemu, kumpul sama anak cucu"

[sundaydaily]

Berhentilah mengkhawatirkan hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Pandangan hidup orang lain, cara orang lain memperlakukan kita, sikap orang lain terhadap kita, dan penilaian orang lain terhadap kita. Sebab mengkhawatirkan hal demikian akan menghabiskan waktu kita dalam kesia-siaan.

Fokuslah kepada sikap kita terhadap orang lain, pandangan hidup kita, memperlakukan orang lain dengan baik, serta sibukkan diri kita dalam kebermanfaatan. Sebab diri kita butuh terus berkembang, jiwa kita butuh ketenangan dan kebermanfaatan, dan kita butuh penilaian dari Allah (bukan dari manusia)

Selama yang kita lakukan tidak melanggar aturan Allah dan RasulNya, yakin saja. Terus melangkah, terus berjalan tanpa ragu. Jangan hiraukan orang yang membicarakan kita di belakang. Percayalah, jika ada yang membicarakan kita di belakang, sejatinya memang ia tidak pernah bisa melampaui kemampuan kita yang selangkah lebih maju berada di depannya.

Jiwa kita butuh ketenangan. Jangan hiraukan orang-orang toxic ❤️

[sundaydaily]

Clueless, and i just could keep it in my head.

*crying

[sundaydaily]

“Terkadang kita hanya perlu berdialog dengan diri sendiri, untuk bisa belajar menerima segala yang terjadi”

— by katashandi - petuahku

[sundaydaily]

“Doa itu seperti jembatan. Ia menghubungkan sesuatu yang jauh bahkan melintasi ruang dan waktu. Kita bisa berdoa untuk masa lalu, hari ini, dan masa depan. Kita juga bisa mengirim doa untuk orang yang jauh bahkan yang tidak kita kenal. Sebab doa itu saling mengenal dengan iman, dimana orang-orang yang percaya kepada Tuhan saling bercengkerama di langit sana. Dan Tuhan mempertemukan doa-doa yang saling mencintai satu sama lain.”

—

Kurniawan Gunadi (via kurniawangunadi)

pernah menulis ini, dan tulisan ini juga jadi jembatan pengingat antara masa lalu dan hari ini.

[sundaydaily]

Satu-satunya seseorang yang bisa diandalkan ya diri kamu sendiri. Bukan teman atau bahkan pasangan.

[sundaydaily]

WIP ILM idul fitri PLN

[sundaydaily]

Ternyata aku bisa merasa gagal ketika tak bisa memenuhi kebutuhan di rumah. Maafin aku YaAllah, alasanku bersedih masih karena duniawi.

[sundaydaily]

sometimes I need someone to hug me and rub my head. then say that "I was here, and everything will be all right"