Hanya untuk menuangkan isi kepala, kadang suka, kadang pula duka, kadang juga.. sedang berusaha menerka hikmah yang diajarkan Semesta.
Last active 4 hours ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Afirmasi
Kamu berharga dan layak mendapatkan hal-hal baik. Kamu punya banyak hal baik. Kamu memiliki kesempatan-kesempatan itu.
Hanya saja, mungkin selama ini kamu ketemu sama orang yang kurang tepat. Mereka yang terus menerus membuatmu merasa kurang, bersalah, dan merasa tidak berarti.
Hanya saja, mungkin selama ini kamu terjebak di tempat yang salah. Tempat yang terus menerus membuatmu merasa semakin merasa kecil, merasa kamu tidak bisa apa-apa, dan berujung pada hilangnya kepercayaanmu pada diri sendiri. Keraguanmu pada hidupmu sendiri semakin besar.
Kamu berharga. Kamu hanya butuh sedikit keberanian untuk pergi dari mereka dan meninggalkan tempat-tempat itu. Memang menakutkan, karena semuanya terasa samar di depan. Tapi lebih menakutkan lagi hidup dengan kondisi sekarang, seterusnya, selamanya. (c)kurniawangunadi
386 notes
·
View notes
Text
*karena disini pake nama lain, jd bbrp hal perlu disensor.
Dalam episot kehidupan usia2 segini, seringkali aku mengiyakan ajakan impulsif semacam ini dari temen2 ku. Khususnya temen2 lapisan terdekat, klo diibaratkan inti bumi mungkin udh yg paling deketbgt sm si atom-nya lol. Padahal, aku paling males banget diajak lanjut agenda keluar yg sampe kalo itu ga urgent2 banget di wikdeys apalagi kalo bsk-nya masih hari kerja. Kayak.. cape bgt ga si, mending lgsg pulang istirahat dan charge energi lagi.
Tapi, hal ini ku berlakukan berbeda utk beberapa org.. contohnya kayak chat di atas ini. Dia salah satu teman dekatku, sejak.. putih abu-abu? Dia salah satu saksi bisu gmn aku bs kayak skrg dgn segala misuh2 dan dinamika hidup yg ada2 aja bgt. Jd one of my konco kentel, jiakh. Tp rata2 emg manusya yg masuk kategori ini mereka yg udh spend ±10th berteman sm aku sih.
Pas dapet pesan ini, aku cuma mikir "dia perlu ditemani" walaupun aku ga lagi pengen terlalu amat sama es krim. Jadi-lah ku iyakan. Kenapa? Karena jarang bgt dia kayak gini kecuali kalo dia abis ngelewatin hari2 yg cukup melelahkan. Jadi yang ada dikepala ku 2 kemungkinan jika nanti kita ketemu; aku pure nemenin makan es krim lalu menemani dia merefresh isi kepalanya yg hampir meletup2 itu atau aku dengerin misuh2annya yg bikin dia sakit kepala (tapi kemungkinan ke 2 ini jarang bgt haha). Kemudian pas kami bertemu, bener aja yg terjadi kemungkinan pertama.
Aku bener2 nemenin dia makan es krim, keluar masuk menjelajahi toko pernak pernik utk cuci mata lalu ngoceh ngalor ngidul padahal kami masih akan masuk kerja hari ini, lol but thats okay. Sampai akhirnya tercetus percakapan ini
Dia : "aku tuh sebenernya lagi ga pengen ketemu org gitu klo ga urgent2 bgt"
Aku : "lah ini kamu ketemu aku kocak. Kan aku jg orangg"
Dia : "ya kan kamu, bukan temen2 ku yg bejibun di kampus trs banyak gitu. Kayak lg ga pgn aja"
Aku : "ohh jadi klo ketemunya aku gapapa"
Dia : "iyaa gapapaa"
Disitu aku mikir, feelin' ku benar.. dia sedang merecharge energi + isi kepala-nya yg sedang sumuk itu. Dengan dia ngajak aku ketemu padahal lagi males ketemu sm orang2 aja tuh suda menjadi salah satu hal yg memvalidasi kondisinya kalo dia butuh ditemani dan ada sesuatu yg terjadi dimana itu nguras energinya banget. Jadi lah dimomentum kayak gini, seberusaha mungkin aku hadir utuh (jarang fokus ke hp, bener2 fokus sm aktivitas kami ber2) + tida menanyakan ke dia "ada apa" sebelum dia sendiri yg cerita (krn tipikal yg gasuka dikorek2 gitu, jd klo dia mau cerita pasti otomatis bakal cerita. Klo ngga ya berarto fokus ke quality time nya aja) sembari bergumam "YaAllah semoga dgn hadirnya aku bisa nemenin temen ku ini, mampu ngebuat dia bahagia dan ngebantu dia meringankan isi kepalanya meskipun.. dia ga menceritakannya."
Setelah makan es krim dan mengunjungi 1 2 toko, kukira kami akan langsung balik. Ah ternyata belum, kayaknya dia jg lagi ga pgn cepet2 pulang soalnya bilang "ah masih jam segini, masih ada waktu diluar berarti". Melihat hal itu aku merasa dia punya limit waktu kapan dia harus pulang dan berapa lama lagi kita masih bisa disini. Sesekali dia nanya ke aku "kamu gada mau kemana atau beli apa gitu disini?", aku jawab "enggaa, aku ikut aja kemana kaki kamu mau melangkah" trs kita sama-sama ketawa. Ya karena emg bener, tujuanku kesini adalah nemenin dia. Sampai akhirnya kita pulang dan dia memvalidasi pertemuan impulsif ini menyenangkan utk-nya, yang mana itupun membuat ku lega dan jg senang.
Di momentum2 kayak gini aku selalu menyelipkan sebuah harapan "YaAllah, hari ini aku impulsif bgt. Aku ga punya plan nge-mall dan spend money utk es krim hr ini. Tp rasanya hari ini temanku butuh ditemani. Semoga tida kau hitung aku sebagai orang yang sia-sia karena buang-buang waktu disini. Dan YaAllah, jadikanlah usahaku ini menemaninya mampu membuat kami bahagia. Dan jika iya, maka YaAllah jadikanlah pula inibsalah satu cara ku mendapatkan limpahan keberkahan serta pahala dariMu. "
Saking beberapa kali dichat impulsif sama temen2 terdekatku yg minta ketemu ditengah2 hari kerja gini, aku pernah kepikiran "ini ga ada org lain lg apa yg bs mereka ajak.. selain aku" tp lanjut pikiran berikutnya "mungkin emg ini maunya Allah ke aku di waktu2 skrg ini makanya masih sendirian aje lol, selain optimalisasi waktu bersama keluarga.. mungkin Allah jg ngasi kesempatan utk ku bs optimalisasi waktu bersama teman2ku sebelum Allah izinkan aku lanjut ke fase berikutnya."
Jadinya ya seru aja, meskipun cukup spend energy lebih tapi aku rasa ini sebuah langkah yg tepat daripada ngebiarin temen2ku ini jalan bareng cwk gajelas yg bukan muhrimnya krn gada temen perempuannya yg bisa diajak, jd yah kita usahakan isi slot kosong itu. Pun bonusnya temenku ini sungguh sangat mengerti aku krn memilih tempat yg lokasinya deket rumah + dia mau effort utk anter pulang juga. Jadi bener2 konsep ke"saling"an ini bekerja dengan baik diantara kami hahaha. Mungkin itu jg yg ngebuat hubungan ini terus terawat, karena kami sama2 mengusahakan ke"saling"an itu.
Dah gitu aja, tulisan ini dibuat emg pure mau mencurahkan isi kepala disuatu moment yg "ga biasanya aja". Barangkali, akan tiba fasenya momen kayak gini semakin jarang.. setidaknya aku bisa membacanya lagi kelak; bahwa ada fase dmn aku mengusahakan hadir seutuhnya utk temen2 "dekat"ku saat mereka butuh - bahwa, setidaknya fungsi ku di muka bumi ini ada gunanya sekalipun hanya utk makan es krim bareng, dan bahwa.. smg ini bisajadi salah satu cara utk ku mewujudkan inginMu : mjd sebaik2nya manusia yaitu manusya yg bermanfaat.
Depok, 12 Des 2024.
0 notes
Text
Banyak masalah yang menghampiri, semoga selalu Allah tolong dan kuatkan satu-persatu melaluinya. Semangat💪🏻
67 notes
·
View notes
Text
Meyederhanakan makna cinta, menjadi sebab dua manusia bisa membangun hubungan saling, bukan paling
Karena akhirnya cinta itu sederhana dan tidak rumit, ketika saling mengetahui posisi, hak, dan kewajiban; dan yang tertinggi saling menasihati dalam kebaikan dan kebenaran
Karena akhirnya cinta itu sederhana dan tidak rumit, ketika saling mengerti, memahami, dan membantu untuk pelaksanaan tujuan penciptaan; mengabdi padaNya
Lalu, apakah sederhana berarti tanpa tujuan? Bukan begitu, sederhana dalam perilaku dan cara hidup justru lebih memudahkan untuk mencapai tujuan; karena kerumitan hadir jika tanpa tujuan, pun menghambat mencapi tujuan
Sebagaimana sederhananya Rasulullah sholallahu 'alaihi wa salam, ada makanan beliau makan, tidak ada makan beliau berpuasa
Atau Sayyidah Fatimah Az Zahro, mengadu pada ayahanda berkenaan dengan perlu hadirnya seorang khodimah, beliau Al Amin, mengajarkan sebuah dzikir agung yang lebih utama
Semoga kita dilimpahkan kesadaran dalam kesederhanaan, sebagaimana ungkapan sebuah nasyid "menggegam nikmat dunia, bukan untuk letakan di hati. Syurga tempat kembali yang abadi~"
226 notes
·
View notes
Text
YaAllah aku tau bagaimana rasanya disakiti dan terluka oleh orang lain. Lantas bagaimana jika ada seseorang yg terluka tanpa sengaja oleh ku? Semoga Engkau mengampuniku, melapangkan dan membuka ruang maaf dihatinya untukku.
2 notes
·
View notes
Text
tampaknya suda berdebu.
Aku hanya mampir sebentar, meninggalkan jejak. Ada banyak hal yg ingin ku torehkan disini, untuk kujadikan pengingat dan pelajaran dikemudian hari. Ah tapi rasanya kenapa melelahkan wkwk saking banyaknya.. ga tau yg mana akan ditulis duluan. Tapi semakin lama ditunda, akan semakin menghilang dari ingatanku. Ah, ayo energi ku balik lagi.
0 notes
Text
Hujan di sore hari
Ku katakan kepada diriku, berulangkali, bahwa seindah apapun sebuah takdir, selalu terkandung ujian di dalamnya.
Tak ada takdir yang sempurna di dunia ini. Hanya ada takdir terbaik dari-Nya sepaket bersama ujian yang mengiringi. Tanpa ujian, darimanakah kita mampu melihat sebening apa keimanan dan keikhlasan kita? Tanpa ujian, darimanakah kita tahu bahwa kita ini sudah baik atau masih dalam genangan kesalahan?
Jadi, jika di depan nanti banyak rintangan yang membuat hati terasa pedih, kaki berat melangkah dan diri ingin menyerah. Maka itulah bagian dari guratan sebuah takdir yang tidak bisa dipisahkan. Bahwa kita hidup untuk diuji isi hatinya dan keimanannya oleh Tuhan.
Semoga kita selalu dikuatkan dan tolong oleh-Nya, aamiin..
Usai gerimis, 18 November 2024 (post pengumuman SKD)
262 notes
·
View notes
Text
Kesedihanmu, tidak perlu semua orang harus tahu. Perih dan letihnya hari-hari yang kamu jalani, juga tidak perlu terpublish agar semua orang melihatnya. Sebab keduanya adalah bagian dari sabar.
Ingat saja, ujian dan cobaan itu semakin diumbar maka akan semakin besar, sebab akan ada banyak angin yang meniup dan membesarkannya. Tenangkanlah gemuruhnya.
@jndmmsyhd
459 notes
·
View notes
Text
Realistis itu perlu
Untuk membatasi ekspetasi
Gapapa sesekali menikmati euforia
Setelahnya, sadar diri kembali
Mungkin memang benar tidak ada yang tak mungkin bagi Sang Pemilik Hati
Tapi berjaga-jaga sepertinya perlu dibiasakan oleh diri
Agar apa? Tidak jatuh lagi.
0 notes
Text
Bahkan nikmat yg menyenangkan pun termasuk ujian. Karena tempat yg dituju, adalah trek yg paling kuhindari.
Mungkin benar, secukupnya.
Mungkin benar, hanya aku.
Namun aku penasaran..
keputusan apa yang akan ku buat kali ini dan apa resiko yang harus ku terima saat mengikhlaskan momentum tersebut?
YaAllah, kali ini.. bantu aku lagi memutuskan.
1 note
·
View note
Text
Makin dewasa, sadarkah kamu apa salah satu tempat yang paling ngeri?
The same place as last year. Kondisi yang itu-itu saja yang sama sejak tahun kemarin. Tapi aku ingin beri saran: jangan gunakan mata kepala melihat hal yang kau anggap sama.
Gunakan mata hati dan prasangka baik pada Allah. Mungkin kau sedang ditempa, disiapkan.
Berbaik sangkalah, sembari memantaskan diri. Sebentar lagi takdir terbaik-Nya akan datang.
Selasa, 17 September 2024
368 notes
·
View notes
Text
Entah ini takdir atau hanya sekedar kebetulan, tapi ternyata aku menyukai dan mensyukuri momentum itu.
Meskipun tampak sangat dingin, tapi ternyata itu berhasil membuatku merasa aman.
Meskipun keheningan lebih sering tercipta, tapi aku seperti diberi ruang; untuk tidak memaksakan diri berbasa basi dan bersusah payah memikirkan topik. Berbicara jika ingin, mengeluh jika lelah, dan diam tanpa harus diselingi perasaan bersalah.
Tidak terlalu dekat. Masih dalam batas aman. Bahkan, terlalu aman?
Kupikir hanya akan sekali.
Tapi ternyata Allah izinkan lagi.
Mungkin sekitar 5x? Belum ditambah sesi lain.
Setidaknya sudah ku tepati inginku, menujukkan dan memperlihatkan betapa cantikk satu-satunya gunung yang ku tuju lebih dari sekali itu.
"Liat, cantik benerankan?" Ujarku dalam hati.
Terima kasih, selalu ada di pace yang sama. Tapi sudah tidak sedingin pertamakali. Kukira, hari itu tidak akan pernah menghampiri.
0 notes
Text
Secara logika, itu mustahil
Tapi hal mustahil itu yang masih aku semogakan.
2 notes
·
View notes
Text
Barangkali benar bahwa diam-diam semua orang sedang bertahan dan berjuang di medannya sendiri-sendiri: untuk tetap baik-baik saja meski sedang menghadapi hari yang berat, untuk tetap melangkah meski terluka disana-sini, untuk tetap tersenyum dan tertawa meski ada kesedihan dan duka yang mencabik-cabiknya, dan untuk tetap menjalani hidup meski hidup itu sendiri seolah sedang tidak menawarkan apa-apa selain tuntutan untuk tetap dijalani saja.
Jika suatu hari atau saat ini kita sedang merasakannya, semoga kita selalu ingat bahwa Allah pasti punya rencana baik dan kita tidak akan dibiarkan-Nya menghadapi hari-hari yang terus begini-begini saja.
452 notes
·
View notes
Text
tahun ini tugasku dlm hubungan persahabatan seperti cuma 2; mengantarkan ke pelaminan atau ke peristirahatan terakhir
Dua duanya sama sama tentang kehilangan dan melepaskan, namun ada rasa lega bahwa mereka menemukan takdir terbaiknya. Semoga, endingnya pun sama sama bahagia. Bahagia dalam bahtera rumah tangganya dan bahagia pula di akhiratnya.
0 notes
Text
Sebagaimana doa Nabi Musa saat melarikan diri atas kejaran orang-orang Bani Israil, karena saking kuatnya tak sengaja membunuh seseorang yang sedang dilerai
"Rabbi inni limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir"
Allah Maha Tahu, Nabi Musa hanya butuh makan untuk kembali dapat energi, tapi Allah berikan lebih, karena Allah Maha Tahu yang terbaik, yang dibutuhkan hambaNya
Sebagaimana kesadaran diri Nabi Yunus, saat pergi meninggalkan kaumnya, karena berputus asa, beliau berdoa dalam kegelapan, yang sangat gelap, benar-benar gelap
"Laa ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minadzholimin"
Maka saat kembali ke daratan, 1000 orang kaumnya sudah memeluk ajaran tauhid
Sebagaimana senyuman, harapan, dan doa Rasulullah saat ditawari Malaikat Jibril yg dibersamai dua Malaikat pemikul gunung untuk ditimpakan pada penduduk Thaif
"Tidak, jangan. Aku ingin diutus sebagai pembawa rahmat bukan musibah, dan sungguh mereka kaum yang belum tahu. Semoga kelak dari sulbi-sulbi mereka lahir para mujahid pembela agamaNya"
Allah, Allah, Allah!😭
Sedikit rangkuman dari yang disampaikan ustadz Salim A Fillah; menyadarkan diri ini. Seberat apapun bebanmu hari ini yis, sesendiri apapun hari ini kau rasakan yis, atau bahkan sesepele apapun keinginanmu yis
Mintalah pada Allah, adukan padaNya, ingatlah Dia!
168 notes
·
View notes