mau banyak cerita disini disaat gak ada yang bisa dengerin
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Pertemuan lain #bagian 2
Desember 2019, kami pun bertemu kembali tentu saja seperti yang aku bilang sebelumnya dia akan datang di beberapa kesempatan saja, aku akan mengira pandangan terhadapnya akan seperti biasa tidak akan sama seperti terakhir kali aku memandangnya. Tapi aku salah pertemuan ini mengembalikan rasa yang hilang menjadi awal semuanya dimulai.
Tentu saja dengan kesadaranku atas segalanya, aku lebih banyak berinteraksi dengannya, sesekali aku merasa cemburu ketika tau dia sedang berinteraksi dengan wanita lain untuknya hanya teman dekat bukan lebih.
Malam tahun baru aku bersama dia, setelah semuanya bersenang senang kami beristirahat kami ditempatkan dalam satu ruangan yang sama, entah apa yang merasukiku aku hanya ingin menciumnya. Awalnya aku ragu untuk melakukannya karena sepertinya aku akan dia dorong dengan tindakan bodohku itu, tapi nyatanya tidak dia diam seolah olah membiarkan tindakan yang aku lakukan padanya pada akhirnya kami saling menatap dengan raut wajah yang bingung dan menghentikan semuanya.
Besoknya kami saling tidak membicarakan apa yang telah terjadi tadi malam, kami hanya semakin terlihat semakin dekat tidak berjauhan sama sekali seolah memberikan tanda positif bagi hubungan kami berdua untuk kedepannya. Sampai tiba saatnya dia harus kembali ke kotanya sampai detik itu pun kami sama sekali tidak membicarakan apa yang telah terjadi sebelumnya seolah tidak terjadi apa apa tapi tubuh kami mengatakan sebaliknya.
Aku memberanikan untuk mengontaknya langsung, dengan menanyakan keberadaan dia saat itu sudah dimana, dimulai dari situ juga sikap kami berbeda, cara kami menanggapi satu sama lain juga berbeda, sejak saat itu juga kami saling terus berkontak tiada henti bahkan juga saling bertukar kode akan perasaan satu sama lain.
Tentu saja ini membuatku senang sekaligus stress, bagaimana tidak aku masih menjalani hubungan dengan orang lain, tapi juga aku menyukai "hansen" aku harus membuat pilihan dengan meninggalkan salah satunya, di satu sisi aku tidak ingin melepaskan kesempatanku untuk bersama hansen, di sisi lain aku terlalu bingung bagaimana cara untuk menjelaskan situasi saat ini pada pasanganku, aku tidak mau kebodohanku ini menghancurkan segalanya jelas juga yang aku lakukan ini sangat salah dan tidak dibenarkan. Tapi saat itu aku hanya berpikir jika ini adalah jalan satu satunya untuk aku bisa lepas dari hubungan "toxic" itu dengan memilih orang yang menurutku tepat.
Sedikit informasi saja, bahwa jarak umurku dengan hansen sangat jauh, 8 tahun perbedaan umur kami. Perbedaan ini membuatku juka merasa bingung apakah hubungan ini akan layak dengan jauhnya perbedaan diantara kami dengan pola pikir dia yang pasti lebih kekanakan dariku, kebimbangan menghantuiku saat itu.
28 Januari 2020, akhirnya kebimbanganku terjawab dengan segala keputusan yang aku dan hansen buat kami berkomitmen untuk melanjutkannya kehubungan yang lebih jelas, ya kami berpacaran saat itu walaupun sebenarnya seblumnya pun kami sudah layaknya seperti seseorang yang sedang menjalaninya. Masalahku belum tuntas disitu aku masih harus mengambil keputusan lain untuk mengakhiri hubunganku dengan pasanganku sebelumnya, dengan segala pertimbangan dan rencana akhirnya aku memberanikan untuk berbicara dengannya dan mengakhiri semuanya.
Perasaan lega bercampur dengan perasaan bersalah aku hanya bisa meminta maaf dengan tindakan dan keputusan yang aku lakukan saat itu, kesalahan besar untukku tapi bisa jadi itu yang terbaik untuk kami semua agar aku bisa melanjutkan hidupku dengan satu beban yang hilang saat itu.
0 notes
Text
awal dari kisah ini, bagian #1
Tahun 2019, di tahun ini sebenarnya aku sedang menjalani hubungan dengan seseorang yang tidak sebentar kami memulainya. Tapi sayangnya bukan jenuh tapi aku merasa hubungan ini sudah tidak layak untuk aku pertahankan dengan segala macam kondisi yang kami jalani, tenang aku sempat pernah mengatakannya "aku lelah dengan hubungan ini, aku ingin menghakhirinya tapi rasanya belum ada motivasi kuat untuk benar benar melepasnya".
Kondisi rapuh seperti ini tentu saja akan memberikan celah bagi siapa saja yang datang di kehidupanku, bermula dari hadirnya "dia" bukan orang baru, melainkan orang lama yang sudah aku kenal selama beberapa tahun. Ini adalah awal mula bagaimana skandal ini dimulai.
Laki-laki yang akan aku berinama "Hansen" dia merupakan orang yang sudah aku kenal tidak sebentar, pertemuan kami juga tidak sering bahkan sepertinya bisa dihitung dengan jari, dia yang datang hanya ketika libur sekolah membuat pertemuan kami tentu saja jarang.
Bulan Juni dia datang, dan kami bertemu dengan biasa aku pun masih belum merasakan hal yang berbeda kepadanya, kami bertemu menyapa seperti biasa tidak banyak interaksi yang kami lakukan seperti biasanya, hanya saja kala itu aku lebih mencoba untuk lebih sering berinteraksi agar mencairkan suasana, dia pun menyambut interaksi itu dengan hangat kita banyak menghabiskan waktu bersama, di malam itu kami berencana untuk menonton film "Annabelle" tentu saja kita duduk bersebelahan, hal yang membuat aku kaget adalah hal yang dia lakukan kepadaku tidak seperti biasanya, dia memegang erat tanganku sepanjang film, mungkin reflek dari rasa takutnya. Tapi sejak saat itu hatiku mulai merasakan getaran yang tak biasa, sejak saat itu juga caraku memandangnya berbeda dari sebelumnya.
Hari berlalu begitu cepat, akhirnya kami pun berpisah kembali kesedihan yang tidak biasa aku rasakan saat itu, perasaan yang tak ingin ditinggalkan menggerayangi ku, tapi aku mencoba berlagak santai seolah tidak seperti itu. Akhirnya dia pergi, sesekali kami saling berkontak, saling membalas foto di instagram maupun wa. Perasaan yang aku rasakan pun hilang, menyadari bahwa ini hanya rasa yang selintas saja, dan akhirnya aku pun menjalani hari-hariku seperti biasa dengan pasanganku.
0 notes
Text
Fath, 29th.
Hi, aku adalah wanita dewasa yang sedang menikmati kehidupan ku yang sendiri hanya ingin membahagiakan diriku dengan cara ku sendiri
1 note
·
View note