Text
Tak perlu menyuruh malam tuk lenyapkan rasaku
Tak perlu kau panggilkan gerhana tuk silaukan rinduku
Tak perlu kau jatuhkan meteor tuk ciptakan jejak jarak antar diriku
Biarkan saja..
Biarkan aku dekap dan kecup dirimu
hingga hatiku lumpuh
Memudar bersama senjamu
Terima kasih
Selamat tinggal, sayang
— Starmoon13
5 notes
·
View notes
Text
Bahkan kau tak memutuskan apapun itu juga termasuk keputusanmu
0 notes
Text
Pandangan mata yang berlebih bisa merusak hati.
Jadi kamu tahu ya mengapa menghabiskan waktu di media sosial seperti instagram misalnya bisa menguapkan kebahagiaan dan rasa syukurmu. Karena lupa menundukkan pandangan, berlebihan mengintip hidup orang bahkan mungkin sampai melototin. Tundukkan pandangan, gunakan media ini dengan bijak. Berhenti menonton yang tak membawa maslahat untuk kehidupan imanmu. Baca lebih banyak buku, pelajari lebih banyak ilmu. Percayalah hatimu akan lebih damai dan tenteram :)
Alizeti, Jakarta
560 notes
·
View notes
Text
Nikmati waktumu dengan orang-orang terdekat. Karena kepergian yang paling menyakitkan adalah perginya orang terdekat.
113 notes
·
View notes
Text
youtube
Bisa saja kau membohongi orang lain
Bisa saja kau membohongi diri sendiri
Namun akan ada satu titik,
Dimana hanya hatimu yang tahu
Apa perasaanmu, apa maumu
Apa masalahmu, apa solusimu
Yang perlu kau lakukan ialah
Dengarkan kata hatimu
—Starmoon13
0 notes
Text
Jangan dipelihara mendung2 yang menggelapkan otak dan hati. Menangislah walau hanya setetes. Karena tanpa adanya hujan, hijaunya bumi takkan bersemi.
— Starmoon13
0 notes
Text
Ketika rasa takut meradang. Amat menghantui pikiran. Kau pun tak berani maju meski hanya selangkah. Menghadapinya saja sudah membuatmu gemetaran. Takut kalau itu menjatuhkanmu, mengecewakanmu, menyesalkanmu. Lalu kau putuskan tuk menolak, bertahan di zona nyaman, bahkan berhenti total.
Sejujurnya, besarnya takutmu itu sesuaikah dengan realita? Masih tak diketahui, bukan? Kenapa tak dihadapi dahulu? Mungkin ada sedikit kesulitan diawal. Namun sekali lagi, setarakah dengan besarnya rasa takutmu diawal?
— Starmoon13
0 notes
Text
Penulis yang mengurus luka di hatinya bisa menjelma berbahaya. Dijadikannya ide sebagai senjatanya, digunakannya ketulusan sebagai pelurunya. Sekali penanya telah menari-nari, sekali jemarinya tengah merapal kata penuh diksi.
Kamu. Mati.
— Arief Aumar Purwanto
486 notes
·
View notes
Text
Menunggu adalah suatu hal yang merapuhkanku. Sekian rindu yang telah kuperjuangkan. Yang dengan jujur aku utarakan. Yang biasa kutunggu hingga pagi datang. Sekarang, pagi itu tak lagi kembali. Temanku bilang bahwa aku berjalan di tempat. Dan berada di tempat yang salah. Aku harus melangkah. Entah kemana, yang jelas bukan di tempat aku menunggumu lagi. Bukan di tempat dimana aku ternaungi selalu oleh awanmu lagi. Yang kemudian membuat hujan lebat datang berkali-kali.
—Starmoon13
2 notes
·
View notes
Text
yang menyenangkan
sebelum menikah, saya mengira bahwa hal-hal yang akan membuat pasangan kita senang, hal-hal yang akan menyenangkan kita, itu seperti apa yang sering tampak di lini masa media sosial. seperti bisa punya rumah dan kendaraan sendiri, bisa jalan-jalan jauh, makan-makan enak. ternyata, iya hal-hal itu akan membuat senang. akan tetapi, masih banyak hal lain yang bisa membuat pasangan kita senang. hal-hal yang sederhana.
merawat diri dan menjaga kebersihan diri. misalnya mandi sebelum tidur supaya wangi. misalnya rajin sikat gigi. misalnya dandan sedikit dan pakai parfum di rumah. misalnya rajin olahraga.
memberikan pujian atas usaha pasangan. berlaku kepada semua orang juga sih. berikan apresiasi atas usahanya, bukan atas hasilnya. “terima kasih ya sudah masak.” “terima kasih ya sudah lelah bekerja hari ini.” dan lain-lain.
menerima pemberian dan menunjukkan kita menghargai pemberian tersebut. misalnya dikasih baju oleh pasangan. dipakai, terus waktu pakai bilang sama pasangan, “aku keren yaa. makasih yaa.”
menerima bantuan. buka ladang pahala untuk pasangan kita. misalnya ditawari, “mau minum nggak? mau dipijetin nggak?” jawab iya saja. terima kebaikannya karena pasangan kita pasti senang melakukan kebaikan, apalagi kalau dia menawarkan.
memberi bantuan. bagi-bagi tugas pekerjaan rumah tanpa harus bagi-bagi, itu yang paling enak. misalnya si laki-laki sedang nyuci kendaraan, si perempuan bantu bersihkan pekarangan sekalian. misalnya si perempuan sedang cuci-cuci peralatan dapur, si laki-laki bantu bersihkan dapurnya sekalian.
memberi hadiah. nggak selalu harus hadiah besar. bisa juga kok semacam, “tadi aku ke warung, terus ada cokelat, terus aku inget kamu. ini buat kamu.” bisa juga hadiahnya membuatkan makanan kesukaan, dan lain-lain.
memberi ruang. biarkan dia punya hobi, main game, main media sosial, baca, apa pun yang menjadi kesukaannya. tak usah ikut-ikutan alias jangan kepo. :P
kejutan! kejutan nggak selalu harus yang besar dan mewah-mewah. tiba-tiba bilang, “aku sayang kamu” terus cium pipi atau peluk, itu juga kejutan.
memberi perhatian. perhatian itu bukan sering-sering nelepon, sering-sering kasih hadiah, bukan. perhatian itu kalau pasangan kita sedang bercerita, kita fokus mendengarkan, nggak main gadget. perhatian itu mengingat jadwalnya. perhatian itu “membaca” apa yang sedang dibutuhkan pasangan kita.
membiarkan pasangan kita istirahat. kita semua tahu mahalnya istirahat yang berkualitas. jadi, kasih kesempatan kepada pasangan kita untuk istirahat. kalau pasangan sedang capek, jangan bebani dengan apa pun. biar istirahat dulu.
tidak ribet kan? semakin dewasa, semakin kita menyadari bahwa kesenangan–dan kebahagiaan–letaknya ada pada hal-hal sederhana. kebanyakan hal itu, tidak tampak di media sosial. bahagia atau tidak, sejatinya, hanya diri sendiri yang mengetahui.
2K notes
·
View notes
Text
So what? If i ended up forgetting you?
Am I feel sorry? Or you’re feeling sorry?
0 notes
Text
Setidaknya aku paham, bahwa cinta itu tak salah. Namun kita yang membuatnya jadi salah. Aku yang terlalu memaklumi semuanya. Dan kau tetap dengan sikapmu yang demikian. Terima kasih, senang sekali sudah berjumpa denganmu.
0 notes
Text
ceklis
suatu hari nanti, kamu akan punya uang banyak. paling tidak, kamu akan punya uang sendiri. saat-saat itu, ibu yakin bahwa keinginanmu akan bertambah-tambah, tidak ada habisnya. kalau sekarang kamu belum bisa beli ini itu karena belum punya uang, nanti kamu bisa. saat-saat itu, ingat pesan ibu ini ya. ada banyak sekali ceklis pertanyaan yang harus kamu jawab sendiri sebelum kamu belanja atau mengeluarkan uang–pertanyaan selain “uangnya ada nggak?”
ini kebutuhan atau keinginan? seberapa bermanfaat untukmu? apakah akan menambah ‘nilai dirimu’ alias membuatmu lebih produktif, lebih sehat, lebih pintar, lebih baik; atau hanya membuatmu lebih konsumtif?
kalau bendanya berbentuk fisik, mau disimpan di mana? ada tempatnya? ini berlaku untuk barang besar seperti mobil–jangan beli mobil dululah kalau belum punya tempat parkir atau garasi. juga, barang sekecil es krim literan–kulkasnya muatkah? atau baju, sepatu, tas–lemarinya cukupkah?
sampahnya gimana? coba deh kamu renungkan. hampir semua barang yang kita beli–sekalipun itu sayuran yang dibeli tanpa plastik–pasti ada sampahnya. coba pikirkan bagaimana sampah itu akan berakhir. kalau bisa diolah kembali, bagaimana cara mengolahnya? belanja seperlunya bisa berarti lebih sayang kepada lingkungan.
ada barang lain yang sudah dipunyai dan fungsinya sama? kalau sudah ada, apa alasan kamu perlu tambah atau ganti barang? kalau memang perlu sekali, apakah ada alternatif barang lain yang mungkin lebih hemat tapi fungsinya sama?
seberapa sering akan terpakai? seberapa lama barangnya akan bertahan? ibu itu punya kebiasaan, menghitung mahal murahnya suatu barang bukan dari harganya, tetapi dari pemakaiannya. tas yang harganya 600 ribu kalau dipakai satu tahun dan dipakai terus, harga per bulannya jadi 50.000. tapi kalau tas 1.2 juta dipakai empat tahun dan dipakai terus, harga per bulannya jadi 25.000. itu berlaku kalau tasnya hanya ada satu. kalau ibu punya banyak tas, harga per bulan tas ibu akan semakin mahal karena jarang dipakai. itulah mengapa ibu juga nggak mau punya terlalu banyak barang.
gimana 'besok’ mempertanggungjawabkannya? coba buka lemari dan semua tempat penyimpananmu. lihat berapa banyak barang yang dulunya kamu idam-idamkan tetapi berakhir tidak terpakai dan teronggok begitu saja. padahal, kalau waktu itu kamu tidak beli, uangnya bisa dipakai untuk yang lain. mungkin juga, barang itu dibeli oleh orang lain yang lebih perlu, yang akan benar-benar menggunakannya.
ibu mendoakan besok kamu punya uang banyak. saat itu, ibu percaya bahwa kamu pasti akan menjadi lebih bijak. bijaklah dan hematlah.
985 notes
·
View notes
Text
Kemudian menua tanpa sedikitpun tawa 😨
Yang paling kuat pengaruhnya dalam melemahkan masa depan anak muda adalah … ‘KESENANGAN SEMENTARA’ yang tidak ada gunanya .
Maen kesana , makan itu , hp baru , motor gede , barang branded , pacar ganteng/cantik dll .
Hahaharght!
63 notes
·
View notes