sorrowfulll

[sorrowfulll]

Duhh

Kangen sampe nangis gini rasanya deg banget yaa

[sorrowfulll]

Ihh aku sedih banget

[sorrowfulll]

kangen sekali sama abang

cape banget rasanya buat ada di titik ini hampir 2 tahun

[sorrowfulll]

aku takut banget rasa suka, rasa kangen yang makin lama makin nyiksa ini ternyata sebagai ujian buat aku huhu

[sorrowfulll]

Berusaha percaya sama jalan hidup ku pasti ada keterlibatan Allah, tapi untuk hal ini knp kaya aneh dan gaadil yaa rasanya😭

[sorrowfulll]

mau sampe kapan ya begini

[sorrowfulll]

Kangen abang sekali😭

[sorrowfulll]

3 hari ini pulang malam terus, sampe hari ini bener bener ngerasa tepar. Baru deh ngerasa sedih banget pengen ngepickme ke abang😭

[sorrowfulll]

Abang baik baik aja kan?

[sorrowfulll]

Huftttt,

Aku menyukaimu pada hari-hari di mana kamu baik hati dan menyenangkan. Juga hari-hari di mana kamu tidak dapat dikenali lagi olehku—

[sorrowfulll]

Aku gatau ini baik apa engga

Ada hal baru dari aku ketika bertemu orang baru, aku tuh jadi peka dan berusaha menilai orang dengan cara dia merespon cerita aku. Atau kadang aku suka sengaja menceritakan ulang cerita yang sebelumnya pernah aku ceritakan.

Kalau orang itu ngasih respon dia ingat dan berusaha menyambungkan cerita satu dengan yang satu, fix sih aku respect banget. Berarti orang itu baik dan bisa menghargai orang lain.

Sebaliknya.

Gaada yang lebih bahagia dari bertemu orang-orang yang bisa menghargai hal-hal kecil dari diri kita

Benerr ga sihhh???

[sorrowfulll]

kgn abang

[sorrowfulll]

Dia pernah bertanya kenapa sampai saat ini aku belum jatuh cinta kembali

Aku bingung, dia pun mungkin lebih bingung.

Mungkin baginya sosok aku ini layak dan mudah sekali menemukan laki-laki pengganti dirinya.

Saat itu aku menjawab

“hmm.. engga, aku ga mati rasa” Sangat percaya diri kalo aku tetep merasakan butterfly era HAHAHA…

Tapiii kokkkkk….setelah ku rasakan lagi, ku cerna lagi pertanyaan itu, ku ingat ingat lagi perjalan 2 tahun ini.

Kayanya iyaa dehh AKU MATI RASA:(

trauma masa lalu yang ngebuat aku percaya, hidup di dunia ini cuma diri sendiri yang bisa menyayangi diri ini, ahhhh gimana lah bahasa mudahnya.

Paten lah. Sok bijak. Ntah apa yg diomong🙂

[sorrowfulll]

Di ujung doa ku dan biasanya malah berakhir curhat panjang ke Allah, aku masih saja merengek meminta dipertemukan dia kembali. Rasanya setelah seharian beraktifitas selalu saja ada secuil rasa sedih yang harus di selesaikan malam itu juga.

Segera sholat dan berdoa.

Padahal rasaku hanya secuil rasa sedih untuk hari itu, tapi kok malah tersedu-sedu sekali setiap berdoa.

Begitulah kehidupan ku yang hampir berjalan 2 tahun tanpa sosoknya.

Berdoa seperti jadi jalan ketika aku ngerasa rinduku sudah tidak bisa terkontrol lagi, berdoa jadi penenangku disaat aku khawatir tentang kabarnya, berdoa jadi harapku ketika aku bingung harus mengikuti arah kemana.

Aku sadar betul sebagai manusia biasa aku hanya bisa berdoa, cerita, meminta, dan hasil akhirnya bagaimana aku serahkan saja ke Allah.

Jika dikabulkan berarti baik, jika tidak dikabulkan berarti Allah baik🥹

[sorrowfulll]

Aku lupa bagaimana rasanya jatuh cinta. Rasanya kasmaran dengan hati yang meletup-letup bahagia. Wajah yang memerah dan menggelembung bulat. Juga gerakan patah karena tersipu malu dan salah tingkah.

Bagaimana rasanya? Aku lupa sejak terakhir kali aku jatuh cinta beberapa tahun silam.

Aku kini berusaha mengenangnya agar hati ini tidak mati rasa. Bukan tentang orangnya. Tapi tentang suasana perasaan yang menyenangkan.

Aku ingin merasakannya lagi dan lagi. Jatuh cinta lagi dan lagi. Tentang pekerjaan, tentang perjalanan, tentang kegiatan, tentang makanan, tentang kesukaan. Kuharap tidak menutup pada seseorang.

[sorrowfulll]

ihhh kok sedih

[sorrowfulll]

Gaya banget setiap ada pertanyaan “km suka jalan2 sendiri juga ga”

Dengan pedenya ku jawab, IYAAA.

Halahhhh… padahal muak juga setiap pergi sendiri, pengen ada yang nemenin. Ehh tp emg sifat dasar manusia sebagai mahluk sosial kali yaaa jd gabisa sendiri sendiri amat