Text
Pelaku Utama adalah Diri Sendiri
Memang sulit sekali mengakui bahwa ada hal-hal yang salah di dalam diri ini. Pengedalian diri terhadap emosi, terhadap ekspektasi, terhadap lisan, terhadap pikiran, dan hal-hal yang selama ini merusak banyak sekali hal dalam hidup sendiri.
Membuat tangisan, menjauhkan orang-orang baik, menjauhkan rezeki, membuat orang tak ingin dekat, hingga menutup kesempatan-kesempatan yang tak kita tahu sama sekali.
Memang sulit mengakui bahwa segala sesuatu yang terjadi selama ini - yang sering kali diri merasa sebagai korban, ternyata diri adalah pelaku sebenarnya. Pelaku yang selama ini tak pernah belajar dari satu kesalahan ke kesalahan lainnya.
Bahkan saat diri sedang membaca tulisan ini pun, diri menolak bahwa apa yang tertulis ini benar. Seketika muncul di dalam benak, ragam alasan dan pembenaran yang selama ini menjadi bentuk pertahanan diri. Bertahan dari rasa bersalah karena tidak bisa menerima bahwa selama ini diri bukan korban, tapi pelaku utama.
452 notes
·
View notes
Text
Januari.
selamat tanggal 1 Februari! meskipun berumur 31 hari, Januari tetap saja terasa cepat. padahal diantara perasaan 'cepat' itu suda banyak terjadi hal-hal yang menemani hidup kita. coba tebak apa yang aku temukan di bulan Januari khususnya 2022 ini? rasa ikhlas, yang begitu susah dipelajari. Januari niatnya istirahat, faktanya malah ngajak mikir berat. dalam 31 hari, aku diminta 'diriku sendiri' untuk lebi memahami diriku sendiri. semuanya dimulai di minggu pertama Januari. belajar ikhlas, belajar sabar, belajar kompromi sama keluarga sendiri. hasilnya? aku diperkenalkan dengan ilmu baru, bentuk usaha lainnya, sesuatu yang mungkin akan menyelamatkan aku entah kapan itu. kompromi mengajarkan rasa sabar, kemudian melahirkan ikhlas. minggu kedua di Januari, sakitku selama 6 tahun adalah buah dari aku yang sakit pikiran, sakit mental, sakit hati. selama 6 tahun ternyata tanpa sadar aku merusak atau bahkan membunuh diriku sendiri. bagaimana bisa? bisa. kalau kamu membiarkan semua ada di kepalamu, lalu memendamnya sendirian, bertahun-tahun. minggu ketiga di Januari adalah recovery dari semua yang terjadi di minggu pertama dan kedua. rehat. berhenti melukai diri sendiri. meringankan isi kepala sendiri. hidup untuk diri sendiri. melarikan diri untuk menyembuhkan diri sendiri adalah jalan ninjaku. menjadi bahagia adalah pilihan meskipun sulit dijalankan. minggu keempat, tepat di hari lahir, aku diserang panas tinggi seharian. pergantian umurku disambut dengan pergantian suhu tubuh dalam sekejab. kepalaku yang awalnya suda mulai ringan, tergantikan dengan beratnya pusing berhari-hari. bahkan sampai saat ini. 2022 baru berumur 31 hari, tapi beratnya suda bisa memberikan pelajaran.
2 notes
·
View notes
Text
"terimakasih suda mau berusaha ngerem dan ngga semua-semuanya dipost di sosial media, mba Syl. terimakasi buat usahanya. pertahankan ya,"
0 notes
Text
"jangan selalu merasa sendirian, dibalik sendirinya kamu dalam suatu pekerjaan, selalu ada bantuan Tuhan untukmu. apapun bentuknya,"
0 notes
Text
"tenang, dibalik jiwa yang professional terdapat jiwa yang mencari pelarian. bedanya ada yang paham kalau ngga semuanya harus sempurna,"
0 notes
Text
"sebenernya saling tunjuk itu ngga akan menyelesaikan apapun. karena tujuannya hanya menjelaskan siapa yang salah atau mencari masalah itu tercipta karena siapa. saling tunjuk bukan solusi. kadang orang lupa, penjelasan cukup sekali, solusi dan eksekusi yang seharusnya berkali-kali,"
0 notes
Text
"mencari-cari. bukan, bukan ditumpukan jerami. melainkan di dasar hati."
0 notes
Text
"yang paling sakit hati adalah mereka yang tida pernah dihargai usahanya."
0 notes
Text
"semua hanya butuh diutarakan. bertanyalah jika memang ingin bertanya. ungkapkanlah jika memang ingin mengungkapkan."
0 notes
Text
"jangan mematahkan semangat yang menyembuhkan dirinya sendiri. kau tidak pernah tau apa yang sedang dilaluinya."
0 notes
Text
"harus ada yang berani mematikan rasa. sebelum semuanya menjadi genangan yang sia-sia."
0 notes
Text
"kalo suda ngga nyaman, tapi ngga bisa ninggalin, solusinya bukan happy-happy barengan sama yang lain,"
0 notes
Text
aku menangisi diriku sendiri karena aku jadi seperti ini. aku menangisi pelajaran yang diberikan kepadaku. aku menangisi kekuatanku sendiri.
0 notes
Text
aku ceritakan kepadamu mengapa aku seperti ini.
ini adalah perumpamaan.
akibat dari lelah-lelahku. yang mungkin kamu mau tau, kamu bertanya-tanya, "kenapa orang ini bisa sampai seperti ini?" atau "apa yang membuat dia berpikiran seperti ini?" aku adalah orang yang paling mudah ditebak, sayang. amat sangat mudah. kamu tida perlu menggaliku terlalu dalam, meraba-raba apa isi kepalaku. aku adalah orang yang amat sangat merelakan diri untuk menceritakan kepadamu asal kamu tetap menutup mulutmu sampai cerita ini berakhir. dan tinggalkanlah opini-opinimu tentangku di dalam otakmu sendiri. aku rela membagi ceritanya denganmu, tapi aku tida rela kamu mengomentarinya. karena percayalah sayangku, cerita yang kubagi bukanlah hal yang harus kamu risaukan. masi banyak hal di dunia ini yang pantas kamu risaukan. atau mungkin masi banyak hal di dalam kehidupanmu sendiri yang pantas kamu risaukan.
jadi begini ceritanya. suatu hari aku bermain pasir di pantai. kubawa sekop, kubawa cetakan istana, kubawa apapun yang bisa memperindah istana pasirku. lalu kubangun istanaku dengan begitu bagusnya, hanya untukku. milikku sendiri. aku yakin dia kokoh, kuat, dan aku percaya dia akan tahan mau seberapa banyak ombak kecil yang menghantamnya. ombak kecil kubilang. aku tida memperkirakan Tuhan-ku menciptakan semuanya berpasangan. kalau ada kecil, ada juga yang besar. istana pasir kebanggaanku dihantam ombak besar, digulung, dihancurkan dalam sekejab di depan mataku sendiri. istana pasirku yang ku percayai paling kokoh, ternyata luruh dihantam ombak besar tadi. hilang, dalam sekejab.
aku di pinggiran hanya bisa menatapnya menyatu dengan pasir pantai. menangisinya. lalu pikiran-pikiran liar bermunculan. aku lelah. suda bagus kubangun, hancur juga. aku malas membuatnya lagi. aku pergi, menjauhi bibir pantai. menjauhi pasir-pasir itu. akan kubangun lagi, nanti. aku tida ingin tergesa-gesa membangun istanaku lagi. aku hanya duduk di tepian menatap orang-orang membangun istananya masing-masing. aku diajak, aku menggeleng. diajak lagi, menggeleng lagi. aku masi lelah. lama kelamaan aku tida masalah kalau aku tida kunjung punya istana pasir baru. dan aku semakin menjauhi bibir pantai. pergi. dengan harapan suatu saat ketika aku kembali membangun istana pasirku, dia akan lebi kokoh daripada istana sebelum-sebelumnya.
kamu mau tau apa yang terjadi pada hatiku? kupeluk semua rasa benciku akan ombak besar tadi. kupeluk, kututup, dan kusimpan di dasar hatiku paling dalam. tida apa. bukan salah ombak besar itu. bukan salah istana pasirku. memang suda seharusnya dia hancur.
rumah. 08:25.
0 notes
Text
nada dering.
aku cinta notifikasi, tapi benci nada dering.
ada kali sebulan lebi, ponselku yang sepi ini kubuat makin sepi. yang cuma rame kalo lagi hari kerja. yang cuma bunyi kalo di-poke bos di grup kantor. yang cuma bunyi kalo aku lagi ngga dengerin lagu pake headset.
kenapa ngga mute grup-grup aja? suda. dari awal join grup apa aja juga suda di mute. grup keluarga Malang, keluarga besar, grup kantor, grup forkom kantor, grup kantor tanpa bos besar, grup main, mutiple chat Line bahkan, semua suda di mute. tapi personal chat kan ngga mungkin bisa di mute satu-satu hahahaha.
solusinya ya cuma nonaktifin nada dering di ponsel. jadi kalau ada telpon atau apa, cuma kedap-kedip doang. suda sepi, semakin sepi.
tapi aku suka notifikasi. kubikin dia jejer-jejer di atas layar ponselku. notifikasi apa aja, promoan e-commerce, promoan GoJek, reminder air minum, reminder berita-berita online, notif email, notif chat-chat yang belum kebaca, notif tweet-tweet yang ngga pernah kubuka. semuanya jejer-jejer.
ringtone ponselku kalo ada telpon adalah Come and Get Your Love dari Redbone. setiap kali aku ndengerin lagu ini di playlist Spotify, mau pake headset atau ngga pake headset, aku pasti kaget. trus diem. dan kemudian sadar, itu cuma lagu. bukan telpon masuk.
ponsel sepi kadang menyebalkan, tapi ponsel rame lebi menyebalkan buat seorang Sylvia. anehnya aku nih.
rumah. libur. 10:40.
0 notes