Don't wanna be here? Send us removal request.
Quote
Kamu alasan aku untuk tersenyum. Dan ternyata kamu juga, alasan aku menangis.
0 notes
Text
Aku sakit.
Apa kamu peduli?
Disaat aku benar benar mengkhawatirkanmu saat sedetik saja tak ada kabar.
Diotakku, dihatiku, didoaku. Semuanya kamu.
Sangat ingin aku menyalahkan waktu, kenapa baru sekarang bertemu.
Disaat semuanya tidak mungkin terjadi.
Tapi sangat bersyukur.
Bisa sejauh ini.
Jujur sulit, tapi lebih sulit jika pergi.
Aku bertahan, karena rasa ini nyata.
Semuanya nyata!
Mungkin tidak akan percaya, tapi memang sungguhan. Semuanya sangat nyata. Sampai akhirnya, jika semuanya harus berujung, sumpah sangat tidak sanggup. Rasanya ingin menguburkan diri saja. Sedihku tak berujung. Sesak rasanya hingga sulit bernapas. Langkahku tidak napak. Hatiku berantakan.
0 notes
Text
Kuat udara yang selalu ingin menghidupkan
Suasana jua yang selalu mampu mendukung semua
Suara semesta mampu hadirkan peristiwa
Dan mampu menghidupkan memori matimu
Jika saja semua mampu redamkan
Namun semesta selalu ajak membangkitkan
Entah apa maksud rekam jejak
Yang tak mampu untuk dihapuskan
Hingga hilang perlahan
Dimakan waktu dan kekuatan ingatan
Dan hadirkan sendu dalam semua angan
0 notes
Text
Kenapa semua tak seperti seharusnya.
Setelah aku memutuskan untuk berhenti di kamu.
Kenapa terus seperti ini?
Hingga harus ada kata tidak lagi.
Kenapa semuanya terucap?
Jika yang dilakukan tak sesuai yang terucap.
Kenapa?
Kenapa aku lagi?!
Kenapa harus hancur lagi!
Kenapa selalu seperti ini Tuhan..
Saat aku sungguh sangat tulus
0 notes
Text
Imajinasiku terlalu jauh.
Penuh ekspektasi yang tidak terealisasi.
Hingga akhirnya ketika dipatahkan, semuanya terasa sangat hancur.
Mengapa selalu patah? Mengapa selalu hancur? Mengapa selalu salah?
Kenapa harus trauma lagi?
Disaat aku berharap semuanya tidak berujung.
Tolong. Tolong jangan lagi..
Mati.
0 notes
Quote
Tuhan Bukan kah sesama manusia harus saling mencintai? Saling mengasihi antara satu dan yang lain. Tapi apa semua itu masih boleh, jika aku lakukan pada yang bukan seharusnya?
0 notes
Text
Menunggu jariku patah.
Menunggu mulutku berbusa.
Menunggu hatiku melemah.
Hingga pada saatnya mungkin semua akan setawar air.
Tuhan..
Stabilkan hujamnya.
Biar saja kembali seperti sebelumnya.
Karena jika hanya, akan mampu apa?
-sf
0 notes
Text
Paham ku pada Tuhan.
Di balik semua teka teki-Nya
dia ingin ku agar kuat.
Membuat yang lalu tidak seberapa.
Memperkuat yang sekarang meski dengan babak belur.
Tersungkur, terperosok hingga apung.
Selalu kurang beruntung
Tapi menjadikan semua menguasai alur
Biar pernah
Yang dijunjung tak kunjung membendung
Sudah terawang
Diabaikan
Sudah menampakan
Baru berkaratan
Kadang Semesta hanya ingin membuktikan Mereka pun peduli
Meski hanya bisa beri pertanda
Berdamailah
Hati mu perlu pulih
Beri saja dulu embun hati
Jatuh menelusuri tulang pipimu
Hingga nanti
Terbiasa terabaikan
-sf
0 notes