ππππππ πππππ tatππππ οΏ½οΏ½ππππ
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/4d1896c9fcd615cc24fcb057abb858d8/968d038db6c7d225-06/s640x960/7accaebd7a58b4105ea374a5735275184d2f101a.jpg)
Pernah ada di lingkungan syar'i yg di sekitarnya terdapat para ambisius dlm menuntut ilmu agama dan hafalan. Membuatku pun ikut termotivasi menjadi hamba yg taat.
Suasana hati pun senantiasa tenang, tentram, damai.
Namun ketika lingkungan mulai berbeda, banyak di sekitarku berlomba memeluk dunia. Aku ga tertarik, tapi hatiku gundah gulana. Ketenangan yg pernah didapatkan seolah sirna saat jauh dari lingkungan sebelumnya. Rindu yg mendalam, harapan ingin kembali pun membuncah.
Oh.. Ternyata begini jika seorang hamba jauh dari Penciptanya.
8 notes
Β·
View notes
Text
Belajar dari Telur
Mau share sepenggal cerita yg semoga ada hikmah yg bisa dipetik.
Kamis adalah hari yg banyak sekali pengeluaran. Ada saja tagihan dari pagi hingga sore menjelang toko tutup, kayak tagihan PLN, PAM, dsb. Sampai saat jadwalnya tutup toko, penghasilan hari itu hanya tersisa sembilan ribu, padahal sepulang dari toko aku harus beli bahan masakan untuk makan malam.
Karena uang bersih tersisa sembilan ribu saja, aku berpikir keras untuk membeli bahan masakan yg cukup dengan jumlah uang yang ada. Akhirnya, aku kepikiran beli telur, sebab ku pikir telur adalah bahan masak basic yg bisa diolah menjadi masakan apapun, kan. Sementara, Aku ingat di dapur masih ada kerupuk bawang, dan kecap. Ketiga bahan masakan itu akan ku olah menjadi dua masakan, yaitu seblak, dan telur dadar.
Setelah menutup toko, aku mengendarai motor ke toko grosir telur yg berada tak jauh dari rukoku. Toko itu bertuliskan, "Telur Termurah". Memang murah sekali, sih. Beberapa waktu lalu, aku beli seperempat telur saja hanya enam ribu rupiah.
Setelah sampai di depan toko telur, mamaku menelepon, " Mbak, beli telur di teman mama saja yg janda. Kasihan dia jualan sembako untuk menafkahi ketiga anaknya yg masih kecil".
Deg.
"Rukonya di seberang ruko telur murah itu, lho, Mbak" Mamaku menjelaskan.
Lalu aku menjawab, "Tapi, kan, telur yg di tempat kemarin itu murah sekali, lho, Ma. Uang hari ini harus dihemat biar cukup".
"Gak apa-apa, Mbak, niatkan sedekah ".
Deg.
Kalimat terakhir mamaku sangat menamparku. Aku kembali diingatkan oleh mamaku untuk mendahului orang yg membutuhkan. Apalagi seorang janda yg bersusah-payah mencari nafkah sepanjang hidupnya. Walaupun rezeki sore ini hanya cukup untuk membeli telur, tapi mamaku masih ingat untuk bersedekah. Sedangkan aku masih saja menghitung hal-hal duniawi π₯Ή
Akhirnya, aku memutuskan untuk membeli telur ke ruko teman mama. Aku membeli seperempat telur seharga delapan ribu rupiah. Dan sisa uangnya untuk membayar tukang parkir. Alhamdulillah pas.
Sesampainya di rumah aku langsung memasak seblak, dan telur dadar. Aku makan telur dadar dengan sepiring nasi yg sudah tercampur kecap. MasyaAllah lezat sekali, lho. Membuatku nambah sepiring lagi, padahal aku jarang sekali makan sebanyak itu. π₯²
Besok paginya hari Jum'at, iya, hari ini maksudnya.
Aku menyiapkan bekal untuk sarapan di ruko. Bekal hari ini sama seperti tadi malam; telur dadar dengan nasi kecap. Pukul delapan pagi aku sudah membuka toko, bersih-bersih, menata produk di etalase, lalu bersantai sembari menunggu pelanggan. Pelanggan pertama datang, ia adalah istri Ustadz di pondokku. Dia datang untuk membayar produk kemarin. Setelah bertransaksi, ia duduk di bangku, kemudian memberiku seplastik besar telur. Sontak aku kaget.
Telur??
Beliau berkata, "Mbak, ini telur untuk Mbak, alhamdulillah hari ini masih bisa berbagi di Jum'at berkah hehehe". "Ini eskrim juga, aku beli dua tadi".
Dalam hati aku terenyuh, teringat kemarin aku hanya bisa membeli telur dengan sisa uang seadanya. Dan kemudian Allah ganti dengan telur yang melimpah. π₯Ή
Pernah ku dengar sebuah nasehat,
Bersedekahlah dengan niat tak mengharapkan imbal balik, maka Allah akan memberikan sesuatu yg tak pernah kau duga.
Aku menjadi belajar kembali, agar senantiasa berbagi rezeki sekecil apapun kepada sesama; karena sesungguhnya ada rezeki saudara kita melalui perantara kita.
Dari empat telur itu, Allah mengingatkan aku agar tidak perlu merasa khawatir ataupun was-was dengan selembar uang yang dipunya. Sebab rezeki sudah Allah atur sedemikian rupa.
Sedekahkanlah apapun yg kita punyai, dari yg sedikit itu gak akan membuat kita kekurangan. Bahkan kita akan merasa senantiasa tercukupi, sebab ada campur tangan Allah di di dalamnya.
MasyaAllah.
Selamat hari Jum'at berkah!
Sisihkan rezeki kita untuk bersedekah β‘β‘
___________________
Love, Hanny.
#sedekah #kisahinspirasi #kisahmotivasi #inspirasiislam #berbagi #Islam #muslim #rezeki #konsepsedekah #beebagikisah #Daisybercerita #setangkaidaisy
1 note
Β·
View note
Text
Kehidupanku yang damai seketika diruntuhkannya. Seorang makhluk tak punya hati yang menyoret namaku pada dinding-dinding bangunan sekitar.
Entah sekitar itu sepanjang apa jaraknya, aku tak tahu.
Yang ku tahu coretannya menggoreskan luka yang membekas hingga kini.
Dia menyebarkan fitnah seolah ia makhluk yang tersakiti. Tetapi saat aku mengatakan kebenaran tentang siapa dia dibalik topengnya, dia murka. Tidak adil, bukan?.
Dia mengatakan bahwa aku suka mengikutinya, aku menerornya, aku sering memakinya.
Tetapi, apakah ia amnesia?
Sebelum itu, dia menyebarkan fitnah ke semua teman-temanku, dia melabeliku melalui temanku, dia mengatai aku perebut tunangannya----padahal dia tidak tunangan, dia tidak ta'aruf, melainkan pacaran namun tidak direstui keluarga laki-lakinya.
Apakah semalu itu untuk mengakui bahwa anda berpacaran, anda sudah melakukan hal-hal fatal dengan seorang yang tidak mahram--- di depan semua orang yang kau kenal itu?
Mengapa sesulit itu membuka topengmu bahwa anda tidaklah seindah pakaian tertutup rapat yang Anda kenakan?
Mengapa hanya aku yang anda jatuhkan di depan wajah-wajah itu?
Anda takut jika aku berikan bukti-bukti nyata tentang perilaku burukmu selama satu koma lima tahun, kepada mereka?.
Bisa kau jawab aku, AML?
Sebelum anda meminta maaf kepadaku, aku tidak akan pernah memaafkanmu dengan utuh.
0 notes
Text
Perempuan dan Tuhan
Betapa sayangnya, hari hari ini pembicaraan tentang perempuan dan kepedulian tentang perempuan. Melulu hanyalah soal perempuan itu sendiri. Terlupa bahwa perempuan sebelum menjadi dirinya sendiri adalah seorang makhluk, seorang hamba dari Sang Khaliq. Sebelum ia berbicara tentang wewenangnya terhadap dirinya, atau perdebatan soal urus campur tangan wewenang orang lain terhadap dirinya. Yang paling utama untuk dibahas dan disadari adalah wewenang penuh Sang Khaliq kepada dirinya. Barulah kemudian mari kita berbicara tentang bagaimana pilihan pilihan terbaik yang bisa kita ambil untuk menjadi hamba yang baik.
Sehingga bicara tentang tubuh perempuan, kita berbicara dalam konteks amanah. Sebagaimana yang dikatakan al ghazali dalam kitabnya, bahwa telinga kita adalah amanah maka ia hanya diperkenankan untuk mendengar yang baik baik yang Allah ridhoi, mata, anggota tubuh yang lain pun begitu. Bicara tentang pemilik otoritas tubuh perempuan, bukanlah perempuan itu sendiri melainkan Sang Khaliq. Masyarakat pun semestinya sadar sebagai kumpulan individu manusia juga tunduk pada otoritas Sang Khaliq, menilai, berlaku, berbuat, untuk diri maupun untuk orang lain berada dalam tuntunan aturanNya yang sudah ditetapkan dengan terang dan jelas.
Yang terlihat berilmu belum tentu hatinya tunduk. Yang terlihat cerdas belum tentu membawa kebenaran. Yang terlihat rasional bisa jadi punya maksud tertentu.
Jadi, di hari dimana orang yang tidak berilmu saja bisa berbicara. Berhati hatilah mengambil ilmu untuk kemudian di yakini. Pijak pikirmu harus ajeg, iman jiwamu harus kokoh, batinmu mesti jernih. Agar kamu bisa melihat cahayaNya pada setiap perbedaan, pada setiap kesimpang siuran, pada kekaburan maksud, pada keburukan yang bersembunyi dibalik wajah wajah yang seolah logis.
Kebanyakan orang tersesat dalam aqidah tidak lain karena keteledorannya dalam mengikuti ajaran rasul. (Kitab Syarah Aqidah Ath Thahawiyah)
Kita yang kelak akan bertanggung jawab bagi pilihan pilihan, sikap, dan keberpihakan kita hari ini. Jadi pilihlah dengan bijak, dengan ilmu. Bila menemukan kebingungan di antara banyak yang menawarkan sesuatu yang nampak benar maka yang bisa kamu lakukan,
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An Nisaa' : 59)
--
86 notes
Β·
View notes
Text
saling menggenggam
Membersamai adalah perihal saling menggenggam erat. Maka bersyukurlah bila seseorang yang kita inginkan ada dalam perjalanan hidup kita.
Yang dengannya kita sama-sama berjanji untuk saling menasehati dan bersabar selama perjalanan ini. Yang ketulusannya selalu ada tanpa kita minta, yang kebaikannya selalu menyelimuti keseharian kita, yang sapaannya selalu hangat setiap kali menanyakan kabar kita, dan yang akan cemas bila tak ada kabar dari kita.
Bila engkau telah menemukan seseorang itu, mohonlah selalu kepada Allaah agar kebersamaan itu tidak hanya di dunia saja, namun di surgaNya juga...:))
Bila engkau masih belum bertemu dengannya, maka mintalah selalu dan selalu kebaikan itu kepadaNya saja. Harapmu harus engkau tumbuhkan padaNya saja. agar perasaan mu menemukan muara ketenangannya. Allaah lebih dari apapun. Meminta kepadaNya tidak mengurangi kekuasaanNya.
November masih basah. Namun banyak kabar bahagia di bulan ini. Semoga yang sedang mengupayakan Allaah mudahkan ia menemukan jalannya. Semoga yang sedang diupayakan, Allaah jaga selalu niatnya. Tidak ada kebaikan selama jalan yang ditempuh bukan dijalanNya. Maka, untuk menempuhnya dibutuhkan ilmu dan kesabaran dalam mengupayakannya.
November masih basah. Semoga Allaah memberikan kelapangan hati atas setiap takdir yang ditetapkan untuk kita nantinya. Tidak ada kedzaliman dalam sebuah takdir bila kita beriman. Ingat-ingat selalu nasihat itu. Agar seketika perasaan mu merasakan lelah, kamu memahami esensi perasaan ini akan bermuara kepadaNya saja.
November rain. Segala puji bagi Allaah yang telah menyatukan kebaikan itu menjadi kita. Terimakasih, mas. Untuk upayanya, apapun itu. Semoga Allaah membalas kebaikan mu dengan banyak-banyak kebaikan. Sehidup sesurga. Dan aku mengaamiinkan...*melow
269 notes
Β·
View notes
Text
18.
Jika Kelak
Aku selalu kagum kepada mereka; orang-orang yang menjaga pasangannya dengan baik. Tidak dikenali dan tidak mengenali. Tidak ditampilkan dan tidak diobral ke depan juta pasang mata.
Jika kelak tidak kamu temukan satupun tulisan yang mendeskripsikan perihal baiknya perangaimu kepadaku, bukan berarti aku tidak cinta kepadamu. Aku hanya sedang berusaha menjagamu, sayang.
Jika kelak tidak kamu temukan satupun foto wajahmu seleweran di media sosialku, bukan berarti aku tidak mengakui kehadiranmu. Aku hanya sedang berusaha melindungimu, sayang.
Pun jika kelak tidak kamu temukan satupun namamu kuabadikan di profil media sosialku, bukan berarti aku tidak senang bersamamu. Aku hanya sedang berusaha mengabadikan namamu cukup untuk diriku saja, bukan untuk mata perempuan lain, sayang.
Sebab, sama denganmu. Akupun ingin kamu terjaga, terlindungi, terabadikan cukup untuk aku saja, di dalam doa-doaku saja. Aku tidak ingin mereka tahu betapa baik akhlakmu, murni agamamu, besar sayang dan juangmu untukku. Aku tidak mau mata perempuan lain menaruh dengki terhadapku dan mengupayakan keburukan kepadamu. Cukuplah syurga itu kita bangun dan kita rasakan di dalam rumah, bersama orang-orang di dalam rumah. Bukan untuk diumbar apalagi diobral seperti dagangan di pasar.
Kamu istimewa, hal yang istimewa sudah sepatutnya di tempatkan pada relung teristimewa bukan dipajang di etalase obral.
Dan tersebab kamu istimewa; hadiah terbaik dari Robb-ku yang Maha Rahim. Bagiku, hal yang istimewa sudah sepatutnya aku jaga dan dilindungi dengan baik. Semoga Allah mudahkan niat baik dan harapan kita, hidup menua di dalam rumah rasa syurga pun kelak berhimpun kembali bersama di dalam firdausNya, insyaaAllah.
Ψ’Ω
ΩΩ ΩΨ§Ψ±Ψ¨
25 Syawal 1441H.
225 notes
Β·
View notes
Text
Jika ada yang bertanya mengapa sekarang agak lebih tertutup, mungkin jawabannya akan begini :
Dulu pernah jadi seseorang yang leluasa untuk bercerita ke orang-orang terpercaya, cerita hal-hal terbaik hingga yang paling buruk, bahkan ketika dipikir mereka sanggup menyimpan rahasia, sampai akhirnya dikhianati. Sekarang justru jadi malah takut untuk berbagi, lebih nyaman dipendam sendiri, dipikul sendiri, bahkan ketika di momen tersulit pun, bahkan ketika di hari yang berat pun, cukup untuk ditangisi sendiri. Sampai menjadi kebiasaan, sampai akhirnya jadi belajar mencintai diri sendiri, sampai akhirnya jadi nyaman dengan diri sendiri.
155 notes
Β·
View notes
Text
We always say, βAllah remove the bad people from our livesβ
But, what makes we think that weβre the βgood onesβ?
Maybe, weβre the βbad oneβ in someoneβs life and Allah removed us from them.
285 notes
Β·
View notes
Text
F A T H; Surat Untuk Diri Sendiri
Bismillaah..
Ingatkah ketika orang-orang beriman bertanya "kapankah datang pertolongan Allah?" dengan hati yang tulus ikhlas berharap sepenuhnya kepada Dzat Yang Maha pemberi pertolongan. Kemudian dalam suatu surah di dalam Al-Qur'an, Dia dengan kelembutanNya yang Mahasempurna menjawab melalui lisan nabiNya, "sungguh pertolongan Allah itu dekat, dan sejatinya kemenangan pun dekat".
Beberapa hal yang terjadi dalam hidup kita tak ada bedanya dengan yang telah terjadi pada orang-orang beriman sebelum kita. Ketakutan, kekhawatiran, keresahan... semuanya yang menyangkut hati dan perasaan telah sepenuhnya diujikan kepada orang-orang sebelum kita. Bedanya, mereka percaya pertolongan Robbnya tanpa ada ragu setitik jarum pun. Sedang kita, hati kita kadang dibelenggu rasa ketidak percayaan kepada pertolonganNya.
Hikmah diturunkannya Al-Qur'an sebagai petunjuk dan penawar adalah untuk menenangkan dan melapangkan hati kita yang dipenuhi dengan kecamuk. Menjadi pengarah agar kita tidak berhenti berharap dan berdoa hanya kepadaNya.
"berdoalah padaKu niscaya akan aku perkenangkan atasmu"
"katakanlah kepada hamba-hambaKu wahai Muhammad bahwa Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila Mereka berdoa padaKu...."
Ingatkah kita kisah orang-orang sabar terdahulu, nabi-nabi yang sabar, penduduk negeri yang sabar, perempuan-perempuan yang sabar. Yang berdoa kepadaNya dalam keadaan tertunduk meminta dengan sungguh dan jujur dari hatinya yang terdalam. Kemudian Robbnya menghadiahkan kemenangan yang begitu indah paripurna. Ingatkah ketika Musa, Yakub, Yusuf, Ayyub, Zakariya, Yunus, Maryam, Asiyah berdoa kepada Robbnya dalam keadaan yang bertulus ikhlas dengan hati yang begitu jujur, kemudian Dia mengabulkan semua doa itu tanpa kecuali.
Ataukah nabi kita Muhammad shallalahu 'alahi wasallam yang mendongak-an kepalanya ke langit, membatin meminta pertolongan Allah. Kemudian Allah menjawab isi batinnya dengan jawaban yang begitu indah.
Allah mengetahui isi hati kita melebihi rasa tahu kita sendiri. Allah mengetahui ketakutan kita melebihi diri kita sendiri. Allah mengetahui kebutuhan kita melebihi diri kita. Allah Mahamengetahui segalanya, tidak ada yang terluput dariNya.
Robb kita sungguh Mahapemurah. Jika kita mengurai kebaikanNya, niscaya akan meledak hati kita tersebab cinta yang tak mampu dijelaskan oleh kata kepadaNya. Adakah pertemuan yang dinanti selain bisa melihat wajahNya di syurga? Yaa Robb, kami rindu. Kelak di syurga semoga Engkau kumpulkan kami dengan Rasulullah dan orang-orang sabar yang teguh tauhid di dalam hatinya. Walau belum seberapa keimanan kami, semoga atas taufiqMu Engkau mudahkan langkah-langkah kami, walau terseok, walau berulang kali dihujam luka derita, walau didera air mata, sabarkan kami meniti pelan-pelan di atas jalan takdirMu. Buat hati kami ridho atasnya dan rindholah kepada kami :'''
Dia yang Maha membolak-balik-an hati. Kita mungkin tidak berdaya atas hati manusia. Namun, Allah Mahaberdaya atasnya. Tidak ada kata mustahil bagiNya, yang ada hanyalah kata nicaya sebagaimana Dia berfirman.. berdoalah padaku, nicaya akan kuperkenangkan atasmu. Jangan pernah berhenti berdoa dan meminta. Selama itu hanyalah perkara makhluk, kamu punya Tuhan yang menciptakannya dan Mahamenggenggami hati-hati makhluknya.
Sabarlah, kesabaran akan berbuah kemenangan manis di sisiNya.
Baladil Amin, 26 Ramadhan 1442H.
25 notes
Β·
View notes
Text
Kangen banget sama sosok ayah, tapi ayah kandungku sendiri ga memperjuangkan aku untuk ketemu.
0 notes
Text
Masih ingat jelas pagi itu. Kamu mengganti foto profil whatsapp. Pose foto di sebuah tempat rekreasi di kotaku, mengenakan pakaian khasmu; pakaian yang dibeli saat bersamaku. Melihat fotomu membuat kecurigaanku meningkat tajam, setajam jalan kelokan Tawangmangu yang membuatku pusing tujuh keliling. Pusing memikirkan, kapan kamu berfoto di Taman Sari? Sementara kita belum pernah mengunjunginya selama kita membina hubungan.
Dari sanalah kamu mulai berubah. Mata dan hatimu bahkan sudah tertutup, bahwa perilakumu itu salah. Kesalahan besar. Kamu merasa benar, merasa kejadian itu hanyalah masalah ringan yang aku lebihkan. Padahal sebagai pasangan, bermain dengan perempuan lain dan pergi bersama ke luar kota adalah tindakan yang salah. Apakah aku yang salah jika aku sebegitunya marah kepadamu?
Setelah kejadian itu, kamu mulai sulit berkomunikasi. Alasanmu memutuskan berpisah denganku pun tak logis. Ingin memperbaiki diri. Alasan yang sama saat kamu berkhianat bulan Juni lalu. Pantas, kan, aku mencurigai itu?
Kamu tidak pernah terbuka denganku, seringkali kamu menyembunyikan sesuatu dariku. Serapat apapun rahasia itu, bila itu bangkai pasti tak akan lama bau menyengat itu menyeruak. Dan lagi lagi benar, pengkhianatan itu terkuak.
Tak butuh waktu lama.
Berminggu-minggu kau berdusta, sedang aku terpuruk disini. Berminggu-minggu kamu bersenang-senang dengan perempuan lain, sedang aku terluka disini.
Kamu adalah luka.
Tak sabar aku memendung kesedihan atas ketidakpastian, aku beranikan diri untuk menemuimu di kota tempat kau berada. Menumpangi bus pagi buta, tak sempat sarapan, sebab saking kalutnya hatiku belum menemukan jawaban itu. Di sepanjang jalan, mataku hanya fokus memandangi keindahan alam dari dalam jendela. Tak peduli perut yang kian perih, tak peduli beberapa kali penumpang silih berganti menduduki bangku sebelahku. Hingga lima jam berlalu dengan bisu.
Sesampainya di kotamu, kau jemput aku. Kita mengendarai motormu, mengelilingi seperempat kota. Dan berakhir di sebuah mall, kau pamit pergi dengan alasan kau sakit perut. Padahal dari gerak-gerikmu selama bersamaku hari itu sudah terlihat kamu menyimpan sesuatu. Semalaman aku tak bisa tidur, hanya memikirkan, "Apa kesalahanku yang membuatmu setega ini padaku?".
Sampai aku ingin menyerah saja rasanya. Malam itu sudah kuputuskan bahwa aku akan kembali pulang dengan tangan kosong. Tapi ternyata Allah tidak mengizinkannya. Ia memberiku jawaban seterang itu, bak lampu bohlam yang baru diganti.
Keesokan hari di pagi yang cerah, aku bertemu dengan perempuan itu, perempuan yang sedang kau kagumi. Perempuan yang kau masukkan ke dalam rumah kita sembunyi-sembunyi. Sekebetulan itu jawaban yang selama ini ku pinta, kini aku raih. Rasa sakit, kesal, marah, semuanya jadi satu. Sakit, ketika tahu ternyata kau masih saja mengkhianatiku. Kesal, sebab kamu tidak pernah jujur padaku atas apa yang kamu inginkan. Bila kamu ingin menyudahi komitmen denganku, maka sudahilah dengan baik, lalu kau bisa pergi dengan oranglain tanpa menyakiti pasanganmu sedalam itu. Marah, karena kamu memilih perempuan yang tidak sesuai dengan latar belakangmu yang sejak awal kau katakan padaku. Sungguh aku teramat kecewa denganmu. Baru kali ini aku diperlakukan sekeji ini, sehina ini, dan tak dihargai sedikitpun oleh seorang laki-laki yang mengutarakan niat baik kepadaku untuk melangkahkan kaki bersama ke pelaminan. Betapa bodohnya aku bisa mempercayaimu sejauh itu, sementara kamu sejauh itu bermain api di belakangku.
Usai pertemuan terakhir di kotamu, aku menangis dipelukan ibuku. Aku meminta maaf kepadanya karena aku telah mengecewakannya. Laki-laki yang kupercayai untuk pertama kalinya bertemu dengan ibuku, ternyata bukanlah laki-laki yang bertanggung jawab. Aku menangis sejadi-jadinya, sebab hanya aku yang harus memendam rasa sakit setelah tahu sejauh mana kamu dan dia bermain tanpa sepengetahuanku selama hampir sebulan.
Sementara kau berbahagia, aku berdiam diri di kamar selama dua minggu, tak dapat tidur dengan tenang saat ingatan buruk tentangmu dan dia hadir dalam pikiranku. Untuk pertama kalinya aku tak percaya bahwa orang yang kupercayai sekaligus kucintai adalah orang yang juga menyakitiku tanpa rasa bersalah. Tapi aku sudah bertekad bulat akan menguburmu dalam-dalam setelah aku pergi ke psikiaterku. Aku tidak ingin menyakiti diriku setelah diriku menerima sakit darimu pula. Aku sudah hampir mengemasi barang-barang untuk pindah ke luar kota agar bisa melupakanmu dan kejadian itu sesegera mungkin. Tidak apa-apa aku memulai kehidupan baru dengan orang-orang yang baru, karena disana pun kamu pasti menikmati kehidupan bersamanya dengan penuh kebahagiaan. Aku belajar merelakanmu.
Tapi, saat aku sudah berusaha mengubur ingatan tentangmu, tiba-tiba kau menghubungiku kembali. Kau mengadu tentang betapa sedihnya dirimu saat teringat tentangku. Kau pun melepaskan perempuan itu hanya untuk kembali padaku. Dengan janji, dan dengan maaf yang kau bungkus sebagai hadiah ulang tahunku yang sempat terlewatkan tanpamu tahun kemarin. Hanya satu bulan kau bertahan tanpa aku, dengan dalih kau masih mencintaiku. Apa maksudmu??
Kamu sangat membingungkanku. Sama sekali aku tidak mengerti bagaimana jalan pikiranmu, sampai kau tak punya malu memintaku setelah kau mengkhianatiku. Bahkan ilmu psikologi yang ku dapatkan di bangku kuliah pun tak bisa membuatku mengerti perilakumu.
Aku sudah bertekad akan menguburmu, dan aku lakukan itu dengan cara memblokir semua sosial mediamu. Tapi usahaku kau patahkan sepatah-patahnya. Kau nekat melintasi perbatasan provinsi hanya untuk menyambangiku selepas isya'. Dengan shocknya aku melihatmu berdiri seorang diri, iya, kau nekat ke kotaku hanya membawa diri saja. Di depan teras tokoku kau memberi harapan yang sempat sirna, menangisi kesalahan fatal yang sulit ku terima, dan dengan mudahnya aku luluh lagi. Kenangan dan sisi baikmu mampu melumpuhkan ingatan pahit yang kau torehkan. Sakitku seperti sirna dalam sekejap hanya dengan melihatmu bertekuk lutut di depan mukaku.
Kamu adalah luka sekaligus obat.
____________
#curahanny
4 notes
Β·
View notes
Text
Nak, maafkan bundamu..
Kadangkala bunda gak bisa menahan air mata, entah di momen apa.
Bundamu ini cengeng, tapi insyaAllah bunda ga akan sekalipun dengan sengaja membuatmu menangis terisak-isak sendirian.
Bunda akan selalu berusaha ada untukmu, di sampingmu, kapan pun kamu butuh.
Sebab bunda teramat mencintaimu,
anakku, kelak.
0 notes
Text
Gapapa, ya, sekarang sendirian dulu.
Biasain meski belum terbiasa.
Kamu bisa kok, sebelumnya, kan, kamu sudah biasa sendiri kemana-mana.
Jadi, percaya deh, kamu bisa.
1 note
Β·
View note
Text
Istirahat Boleh, Berhenti Jangan.
Hidup ini seperti perputaran roller coaster. Ada masa kita akan berada pada titik terendah, kemudian dilain waktu melambung tinggi. Perputaran detak yang membahagiakan, kadang juga berganti menyedihkan. Ketika ada harapan disana, ada khawatir yang lebih besar juga.
Kalau lelah kita bisa berhenti sebentar. Mengambil jeda, menepikan segala rasa takut dan kecewa. Setelah itu, kita harus menapaki asa kembali. Mengejar mimpi yang tertinggal, meraih harapan yang dilangitkan, dan membalut luka yang harus segera disembuhkan.
Teruslah berjalan meski lelah pada pijakan. Teruslah berlari meski kau jatuh berkali-kali. Bukankah kita tau, bahwa setiap rasa sakit itu akan menguatkan?
Yakinlah, kita akan sampai pada tujuan.
-njoo
61 notes
Β·
View notes
Text
Kamu lupa, ketika Allah menciptakan jalan yang sulit, Dia pula yang menciptakan dalam dirimu kemampuan untuk melewatinya. Barangkali selama ini kamu lupa untuk mengadu dan berserah, kamu lupa untuk meminta dan mengharap.
Sebab berjuang dan mengusahakan itu tidak semudah yang kamu bayangkan dan rencanakan, kamu butuh pertolongan-Nya meski semua persiapan sudah siap. Karena saat Dia memutuskan untuk berhenti, sehebat apapun kekuatan dan usahamu sudah menjadi tidak berarti.
Jangan lupa melangitkan doa.
@jndmmsyhd
884 notes
Β·
View notes
Text
Ya Rabb, begitu besar keyakinanku akan JanjiMu... Engkau yang akan mengganti setiap kesedihan dengan senyum kebahagiaan.
Allah, ubun-ubunku ada di genggamanMu, hatiku ada di antara jari-jemariMu..
77 notes
Β·
View notes