Berfikir sebelum bicara, tapi terlalu lama berfikir kadang membuat kita terjebak.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Kalo mau nunjukkin effort terbaik kita, emang paling cocok sama pas ya ke Allaah. Kalo mau nunjukkin cinta kita yang paling tinggi, emang paling pas sama cocok cuman ke Allaah. Cuman Allaah yang bener-bener sesayang itu sama kita. Masa lalu buruk aja dimaafin, kita jatuh aja gak dijudge, malah ditolong. Kita ngejauh aja, Allah masih tetep nolong kita dengan segala kemudahan-Nya. Ya, kan?
@terusberanjak
144 notes
·
View notes
Text
Refleksi
Ada banyak waktu luang yang terbuang,
Terbuang untuk menatap layar sosial media yang seakan tak berujung untuk dijelajahi dengan kedua jari,
Melihat kehidupan orang-orang disana, lalu merasa tertinggal banyak langkah ketika melihat ke dalam diri sendiri; seolah tak ada hal yang istimewa untuk disyukuri.
Melihat kemajuan tren make up, fashion, skincare, makanan dan minuman yang cepat silih berganti. Lalu melihat ke dalam diri sendiri; seolah tak ada rasa cukup dan ingin jua mengikuti arus perubahan itu.
Masa kini, ujian tidak selalu bentuk kesukaran dan kegagalan. Label ujian amat transparan sehingga kadang tak sadar diri bahwa melalui sosial media; apa yang kita lihat, apa yang jari kita ketik dan gerakkan—itu adalah ujian keimanan.
Masa kini, waktu yang habis untuk scroll sosmed adalah arus ujian yang amat berat untuk ditinggalkan. Pun tanpa sosmed, seakan hidup ini terasa kosong dan hampa. Naudzubillah. Astagfirullah.
Mengapa begitu sukar untuk mengingatmu Tuhan? Bahkan mengucap satu-dua istigfar dengan penuh kesadaran, begitu besar distraksinya.
Mengapa begitu sukar untuk mengingatmu Tuhan? Bahkan mengagungkan nama-Mu dengan penuh kerendahan, begitu besar distraksinya.
Apakah hatiku sudah begitu pekat dan gelap oleh debu dosa?
Apakah aku sudah begitu jauh tersesat dari tujuanku?
Apakah penyakit cinta dunia ini sudah menggerogoti jiwaku?
Apakah nikmat ibadah sudah ditarik dari kehidupanku?
Gerimis, 27 Mei 2024 20.49 wita
254 notes
·
View notes
Text
Bagian terberat dari melepaskan seseorang adalah belajar memahami, bahwa beberapa orang merasa baik-baik saja tanpa adanya kita di hidupnya.
222 notes
·
View notes
Text
Ketahuilah bahwa jiwa yang lelah itu tidak akan kembali pulih dengan tidur atau tempat yang mewah, sungguh jiwa yang lelah itu hanya butuh kedekatan dengan Tuhannya. Menangis dan meminta kekuatan pada pemilik dunia dan seisinya.
Sebab pundak yang memikul beban ini pasti akan lemah dan tak sekuat masa muda, maka mintalah kekuatan agar seberat apapun beban yang harus dipikul ia tetap kokoh dan kuat membawanya, sampai kapan? Sampai Allah ambil beban itu atau Allah menyuruh kita untuk meletakkannya.
Serindu ini hati dan jiwa ini pada sepertiga malam yang sudah lama ditinggalkan, serindu ini hati dan jiwa ini untuk kembali menangis dan mengadukan semua perihal lelucon dunia ini pada-Nya.
Mari kembali, barangkali jiwa dan hati kita butuh pulang, butuh merendah, butuh sujud dengan tangisan. Tidak ada yang tahu kecuali kita dan Tuhan kita saja.
@jndmmsyhd
613 notes
·
View notes
Text
Bila sepi mengajakmu lebih dekat dengan Allah lantas mengapa harus risau hanya karena merasa tak memiliki banyak teman? Bukankah sedikit lebih baik daripada beramai-ramai namun tak kau dapati Allah dekat di dalamnya?
@terusberanjak
424 notes
·
View notes
Text
2K notes
·
View notes
Text
Ada masa kita telah begitu mudah bicara, karena sebelumnya kita membisu sebab keadaan.
0 notes
Text
Menyiapkan hati yang ikhlas, ternyata butuh jeda. Butuh sakit, sesak, dan terkadang air mata untuk menyadarinya. Pelajaran yang sulit, belajarnya sepanjang usia.
Kadang meringis-ringis, sedikit berteriak. Melepaskan penat, kemudian baru bisa tenang dan melenggang.
Oh, hidup.
Banyak sekali bahagia dan syukur. Meski kadang hati kufur.
0 notes
Text
Mumpung belum nikah, pelajarilah ilmu pernikahan. Pahamilah benar-benar hak dan kewajiban dalam rumah tangga agar kelak pasanganmu tidak hidup degan mode 'survival'.
Taufik Aulia
752 notes
·
View notes
Text
Beberapa manusia sering mendadak bisu untuk bercerita penatnya kepada orang lain, tapi jadi pendengar hebat bagi penat orang-orang yang membutuhkannya.
@terusberanjak
296 notes
·
View notes
Text
Memangnya kalau aku menangis siapa yang peduli?
Menjadi orang yang perasa itu, sulit. Nggak bisa menyembunyikan kejadian mendadak. Kalau tersinggung ya nangis!
0 notes
Text
Aku butuh aku. Tetapi aku menghilang, aku harus mencari aku dimana? Aku butuh aku!
0 notes
Text
Aku sedang sakit. Aku tidak baik-baik saja. Batin ku sering memedam, banyak memat dan luka. Cuma aku yang bisa melihat lebam dan merasakan sakitnya. Kepalaku sakit sekali rasanya, dada ku seperti memberontak berteriak. Akhir-akhir ini jantung ku suka tiba-tiba berdebar lebih kencang.
Jangan memiliki seseorang yang sering abai pada perasaanmu. Sering tak sadar membuat dirimu luka. Dan tak mendengar saran atau kata-katamu. Jangan menjadi terlalu berekspektasi, meskipun ujung-ujungnya dirimu juga punya batas mampu.
0 notes
Text
Wanita itu yang sudah menikah....
MIKUL DUWUR, MENDEM JERO
Keburukan yang ada di dalam rumahnya hanya boleh dia saja yang tahu. Betapa berat dan kesepian juga dia yang menaggung. Paling-paling nangis dipojokan, muka tenggelemin ke bantal, nangis sehabis sholat, sesenggukan sendirian. Berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Wanita setelah menikah itu banyak memendam. Lebih banyak diam. Banyak pula berkorban. Pengorbanan yang tak pernah dilihat orang
Pengorbanan yang mungkin menurut orang tidak penting dan tidak spesial. Banyak juga yang kehilangan jati dirinya, pura² bodoh dan merendah. Mungkin ini seban perempuan berhati lembut dan sabar, rekah senyum sebelum kawin sering jadi pendiam dan suka marah² setelah menikah
Tangki cintanya kurang penuh, dan emosi yang ditumpuk² nggk keluar akhirnya meledak. []
3 notes
·
View notes
Text
'Luka. Suka'
Mengapa tulisan tentang kesedihan lebih banyak digemari? Begitu terasa indah setiap jedanya, dinikmati, diresapi?
Gorensan tentang luka seperti hendak dikasihani, dipeluk, ingin lebih menyayangi, diselami. Jangan terlalu lama terjebak. Menikmati sajak sedih itu.
Sudah saatnya, tulisan mu adalah tentangmu yang patut kau syukuri
Tentang mu yang berharga, dicintai, dikasihi. Karena memang dirimu layak diapresiasi. Bukan sebab dikasihani.
Semangat. Kamu yang hanya punya dirimu sendiri sebagai penghiburan. Tak perlu begitu percaya pada orang lain. Bahagia mu milikmu, sedih mu juga punya mu. Peluk saja dirimu. Semangati dirimu.
1 note
·
View note