sempoolcrispi
Journey
9 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
sempoolcrispi · 4 years ago
Text
Journey #7
Day 7
AY, Astaga apa kabar kamu? maaf aku baru sempat berbincang denganmu malam ini, bagaimana? sehat kah ay? maafkan dirimu ini, emosi ku sangat tidak stabil sekali apa gara-gara aku menghindari konsul dengan psikiater ya.
Ay, ayahku sudah mendapatkan gelar doktornya, dan rasanya bangga sekali, tapi tak lupa cara beliau membangga banggakan kuliah melalui online ini, ya sudahlah ya ay
Ay aku besok mau ke Banyuwangi, doakan selamat sampai tujuan ya, nanti aku kabari lagi, aku mau beristirahat dulu ya Ay, kepalaku pusing hebat. Selamat beristirahat diriku dan semoga bahagia selalu. Amin.
0 notes
sempoolcrispi · 4 years ago
Text
Journey #6
Day 6
Ay, aku minggu ini kuliah padat, dan aku sangat haus belajar filsafat, aku tau aku sering pusing dan jarang tidur, aku bingung, aku gak bisa ngatur waktu, aku gatau mau curhat ke siapa, aku maunya curhat kediriku sendiri, aku yang tau aku cuman kamu, yang bisa nyemangatin aku ya kamu, tapi gatau aku kayak hilang arah aja mau kayak gimana, jujur aku merasa kesepian, ternyata kuliah ini tidak sekondusif yang aku kira, tidak ada boundaries dari segalanya, aku capek Ay, aku ingin menyerah dengan hidup, aku sudah merepotkan banyak orang termasuk orang-orang spesialku, maafkan aku, coba mereka gak kenal aku mungkin aku gak menyusahkan mereka, maafin aku than, maafin pikiran dan tindakanku yang mulai kacau ini, aku yang tidak mengenal diriku, dan aku juga merasa ada dampaknya di hubungan kita ini, maafin aku, aku jadi merasa gak special lagi dimata kamu, jarang vidcall,chat hanya sekadar itu, tidak ada kejutan dalam hubungan kita, apalagi setelah mempelajari marxist lebih jauh, seandainya kau baca ini, aku menyayangimu, tapi aku masih belum melihat keseriusanmu than, kamu masih sibuk dengan dirimu sendiri tanpa aku hehe, aku jadi bingung mau ngobrol dengan siapa lagi kalo engga selain diriku
0 notes
sempoolcrispi · 4 years ago
Text
Journey #5
Day 5
Hi Ay, maaf baru mulai ingin berbincang dengan mu hari ini dan di jam ini, maafkan diriku yang tidak oandai mengatur waktu. Begadang dan kecapekan selalu menjadi hal yang susah untuk dihindari untuk akhir-akhir ini.
Kangen ya? sama ini, tapi Ay maaf jika aku tidak punya waktu luang untukmu. Hanya saja aku sedang tidak ingin menulis untuk beberapa hari ini. Maafkan aku ya, tapi aku berusaha menjaga diriku ini.
Banyak yang harus aku selesaikan, tugas-tugas uas dan presentasi serta membaca modul harus segera dicicil.
Nanti liburan, aku akan ada banyak waktu luang untukmu. Sabar ya, kurang 3 minggu lagi okay. Aku sayang dirimu yang tak lain adalah diriku. Selamat menjalani hari Ay.
0 notes
sempoolcrispi · 4 years ago
Text
Journey #4
Day 4
Siang Ay, maah aku sudah ingin berbicara denganmu. Sepertinya benar ada yang salah dengan diriku Ay. Mengapa Tuhan menciptakan diriku seperti ini aku juga tidak mengerti.
Hari ini, pagi ini aku menangis bertengkar dengan Tithan. Aku sudah tidak tahu lagi dengan hubungan ini Ay. Aku hanya ingin sendiri untuk saat ini.
Ay, maaf kemaren belum sembat berbicara dengan diriku sendiri. Sibuk dengan mengejar kuis, belajar hingga menjelang pagi buta. Tapi tak apa, semakin aku ingin tahu tentang ilmu itu, semakin haus aku ingin mengejarnya. Maafkan diriku yang egois ya, aku berusaha mencintai dirimu Ay, aku berusaha ingin bangga atas apa yang sudah kita lalui. Izinkan aku dan berikan aku kesempatan ya Ay. Agar terbiasa mencintai dirimu yang tak lain adalah diriku sendiri.
Ay, sudah dulu ya, aku ingin mencari udara segar, rasanya kepala ini penuh sekali dengan teori strukturasi dan teori simbolik antropologi interpretasi. Awalnya aku ingin sendirian tapi rasanya malah aneh jika aku pergi sendirian. Yasudah aku mau pergi bersama mama Ay, tunggu aku ya. Nanti malam kalau ada waktu segera berbincang denganmu.
Selamat menjalani hari untukku diriku.
0 notes
sempoolcrispi · 4 years ago
Text
Daun kering itu tak pernah menceritakan kepada siapapun jika ia merindukan dahan,
Bahkan embun, atau bahkan burung-burung,
Ia merasa tak perlu membagi kesusahannya
0 notes
sempoolcrispi · 4 years ago
Text
Journey #3
Day 3
Hi Ay, Selamat malam diriku, pukul 21:45 sudah kuputuskan untuk berbincang dengan diriku. Aku gak akan panjang-panjang ya. Kepalaku pusing hebat seperti biasanya. Selesai kuis Kajian Wacana dimana aku takut sekali nilaiku hancur. Masalahnya aku juga tidak bisa belajar dengan sungguh-sungguh. Tapi gapapa, kamu sudah berusaha. Kalaupun salah, itu bisa menjadi pelajaran buat kedepannya.
Dhea teman UI pertamaku juga baru menceritakan padaku kalau Minang ternyata tersebar di dua negara Malaysia dan Indonesia dimana berhubungan dengan diaspora. Aku pun saja baru tau arti diaspora hari ini.
Yah aku rasa akau sudah tidak bisa fokus pada kuliahku. Aku hanya ingin lulus saja, nilai biar aku serahkan pada Tuhan.
Fonetik hari ini pun aku juga masih belum faham sepenuhnya. ya aku coba pelan-pelan unutk memahaminya.
Untuk Tithan, aku rindu, aku menanti vidcall darimu tapi sepertinya kamu harus menenangkan diri dari hecticnya pekerjaanmu dan berita duka dari kantormu.
Ay sudah dulu ya, aku pusing sekali. Selamat malam dan selamat beristirahat diriku.
0 notes
sempoolcrispi · 4 years ago
Text
Journey #2
Day 2
Ay, maaf baru bisa berbincang dengan diriku pada pukul 23:43. Capek ya punggungnya? sama nih, sekarang ide-ide buat mencari topik munculnya dan aktif-aktifnya pada jam-jamnya orang istirahat. Tapi gapapa kamu sudah hebat kok, aku bangga sama kamu. Yah aku udah coba juga buat meditasi, tapi hasinya gagal terus. Ujung-ujungnya tidur malah. Yasudah gapapa, nanti dicoba terus ya.
Hari ini, mungkin bisa dibilang pertama kalinya sih aku benar-benar ngambek sama Tithan. Iya aku rasa kita jarang komunikasi akhir-akhir ini. Minggu ini emang lagi sibuk dia, aku pun juga. Tapi untuk hari ini aku sudah agak longgar. Tugas juga tinggal finalisasi.
Yah, hal yang kutakut kan terjadi juga. Masalah pasti ada pada komunikasi dan memberi kabar. Rasanya aneh saja, dia bisa ke tempat kelinci tapi susah sekali untuk menghubungiku. Sudah kuingatkan berkali-kali mengenai kabar. Yah, aku juga tidak bisa memaksanya. Masing-masing dari kita pasti mempunyai tujuan hidup dan kewajiban hidup.
Pada akhirnya, aku mengutarakan semua perasaanku. Semua yang kutakutkan. Yap, semua. Sambil menangis, sambil membalas chatnya. Sudah kucoba untuk menghiraukannya, tapi aku tak bisa. Aku tidak bisa membenci seseorang atau marah sekali pada seseorang untuk waktu yang lama. Orang tua ku tidak pernah mengajariku seperti itu. Aku tumbuh dalam didikan "harus mengalah, harus sabar". Sampai pada ujungnya aku sendiri yang menyakiti diriku karena didikan seperti itu membuat aku tak bisa merasakan marah dan sedih.
Sambil bermain Days Gone, sensasi membunuh zombie yang aku lampiaskan. "Sadis" kata mama. Tapi perasaanku lega sekali, perasaan sedikit kecewa padanya.
Aku sayang sekali, cinta sekali padanya. Namun aku takut dia bermain-main padaku, aku takut aku yang seperti ini malah menyusahkannya, menghambat segala aktifitasnya. Aku takut terlalu bergantung padanya, terlalu mencintainya. Tapi aku berdusta sekali, aku sudah terlanjur mencintai seutuhnya. Bagiku aku hidup sekarang ini untukku dan untuk kita. Rasanya hancur ketika ada masalah diantara kita. List-list yang aku buat unutk hari ini seketika tak terlaksana semuanya. Hanya bermalas-malasan di tempat tidur. Niat ingin belajar tentang filsafat tiba-tiba luntur dan diganti tidur sore yang lumayan nyenyak.
Tak lupa aku curhat pada Je (sahabat magister) mengenai hubungan ini. Je menyuruhku untuk sabar. Tapi hasrat pingin menyudahi semuanya sudah muncul.
Emosi menyulut, ternyata tak ada yang benar2 ingin menyudahi segalanya. Semuanya sudah teratasi dengan baik. Hanya pikiran-pikiran negatifku yang harus aku manage dengan baik.
Sejujurnya, aku sudah lelah Ay, aku lelah sekali dengan kehidupan ini. Aku terlalu memaksakan diriku yang sudah terlalu jauh ini. Entahlah, aku rasa melanjutkan magister ini hanya mengisi waktu luangku disaat pandemi.
Tak henti-hentinya Tithan mengingatkanku agar berhenti cutting. Yah, pada akhirnya aku jujur padanya. Begitu pula dia dengan segala ketakutannya. Tak henti-hentinya pula ia mengingatkan untuk makan dan istirahat.
Aku terlalu takut Ay, aku terlalu takut mencintainya lebih dalam lagi dan tak bisa menahannya seperti saat ini. Aku takut kehilangannya, aku takut aku melakukan kesalahan kedua kalinya. Aku menyayanginya. Sungguh mencintainya. Aku takut sekali menuntutnya atau merubahnya. Selalu aku tahan. Bagaimanapun, manusia tidak akan pernah berubah, hanya bisa memanage nya. Seperti hari kemarin. Aku merindukannya. Sangat-sangat merindukannya.
Malang yang dingin ini, serta menyelimuti rinduku. Selamat malam Tithan, semangat untuk kehidupanmu dan kewajibanmu. Salam untuk keluargamu di Banyuwangi. Segera akan menemuimu.
Untukku, Ay. Kamu sudah sejauh ini, kamu berhak istirahat. Oleh karena itu, mari kita tutup hari ini. Beristirahatlah, esok akan ada tugas yang lebih banyak. Selamat malan dan selamat tidur diriku. Lekas membaik.
0 notes
sempoolcrispi · 4 years ago
Text
About me
Ah aku lupa sekali memperkenalkan diriku, sudah sebut saja aku Ay. Terlahir dikeluarga berada dan tidak seindah yang kalian bayangkan. Aku anak ke tiga dari tiga bersaudara. Yah, aku sedang mengenyam pendidikan disalah satu universitas terbaik di Indonesia, Universitas Indonesia dengan program magister jurusan linguistik. Umurku 22 tahun dan tinggal di Malang. Malang yang dahulunya menjadi kota favoritku, sedikit demi sedikit tergantikan dengan kota-kota lain.
Perkenalkan, lelaki yang selalu menemaniku disaat aku sedang sedih, bingung, ya walaupun tidak 24 jam selalu. Tapi setiap perkataannya selalu membuatku tenang. Tithan Pratama, ya sederhana, maksudku cara mencintai diriku dengan sederhana yang aku suka darinya. Ah berdusta sekali aku ini, tidak hanya itu, pemikiran-pemikirannya, segala sesuatu darinya yang membuatku jatuh cinta sekali padanya. Sudah lama sekali aku terlalu takut untuk membuka hati ku kembali seluruhnya. Tuhan pun memberikannya di waktu yang tepat, di mana aku sudah berdamai dengan masa laluku. Cinta sekali dengan dirinya. Aku yang sudah mulai belajar dari kesalahan dan menjadi Ay yang jauh lebih baik, aku rasa aku pantas memiliki seseorang dan jatuh pada Tithan. Ya, I choose him, karena aku mau dan dia juga mau padaku.
Jauh, aku di Malang, dia sedang berada di Banyuwangi. Rindu, tapi terhalang jarak. Kawan-kawan yang mengenalku pasti akan sedikit bingung. Mengapa? ya jelas sekali, aku adalah anak yang manja apa bisa menjalani long distance relationship?
Nyatanya aku sangat menikmati ini, ada banyak waktu aku bisa mengubah diriku menjadi Ay yang jauh lebih baik lagi. Belajar tidak terlalu bergantung pada pasangan, belajar menjadi mandiri, dan belajar mengatur emosiku yang sangat tidak stabil ini.
Hari ini, Malang dingin, hujan, aku rindu Than. Apakah kamu rindu juga padaku? jika kamu membaca ini, percayalah aku sangat merindukanmu, sangat-sangat mencintaimu. Kamu yang sibuk dengan kegiatanmu, semoga ingat padaku ya. Aku yang selalu menanti notif darimu akan mencoba bersabar dan menyibukkan diri di sini. Jaga hatimu ya Than. Aku sayang selalu.
Peluk dan cium jauh dari wanitamu. Ay. Selamat malam Tithan.
0 notes
sempoolcrispi · 4 years ago
Text
Journey
Day 1
Hi Ay, welcome to the Tumblr. Semoga melalui Tumblr ini, kamu jauh merasa lebih baik ya. Baiklah sudah kuputuskan Tumblr ini menjadi buku harian ku, karena di Twitter terlalu terbuka dan sensitif.
Oh iya, karena dokter memintaku untuk menulis, baiklah akan aku lakukan, semoga dengan tulisan ini aku bisa mengingat segala kejadian pada hari-hari yang kulalui. Ya, gegar otakku sangatlah mengganggu, efek yang ditimbulkannya sangat aku rasakan sekarang.
"Kak Ayu harus sabar ya, short-term memory memang sangat mengganggu, dan tidak bisa kembali dalam keadaan seperti semula, tapi ada banyak cara untuk mengembalikan walaupun tidak sempurna, ingat kata saya, fokus pada dirimu sendiri tapi bukan berarti egois, bantu sekitar sesuai kemampuanmu, kamu berhak untuk bahagia, kamu berhak untuk menangis, saya bantu kamu melewati ini semua, bipolar disorder dan borderline personality disordermu akan memakan waktu lama tapi kamu harus semangat ya, semua orang menyayangimu" kata dokter Dea.
Tak apa, aku menyebutnya sesi psikiater yang menguras batin. Susah sekali bagiku untuk melampiaskan emosi dengan menangis ke sembarang orang. Hanya dokter Dea, satu-satunya stranger lelaki yang bisa membuatku meneteskan air mata setiap aku bercerita mengenai 22 tahun ku ini. Sejujurnya, akupun membohongi diriku sendiri, perasaan ini membunuh diriku sendiri selalu tertanam dalam pikiranku. Sudah 4 hari ini aku melakukan cutting tanpa sepengetahuan siapa pun. Yah, perasaan baik-baik saja selalu kumunculkan. Entahlah, rasanya sudah terbiasa untuk dikecewakan oleh keadaan. Walaupun berdua dengan Pak Bagong (driver keluarga) aku pandai sekali menyembunyikan perasaanku yang sesungguhnya.
Setelah pulang dari Wava Hospital, aku memilih nasi padang pinggir jalan ke arah pulang untuk mengobati perasaan setelah sesi tadi. Ditemani cerita-cerita politik yang sedikit membuatku muak. Sepanjang perjalanan pulang, old-school rock playlist menemani kami, sambil berpikir "bagaimana seandainya kalau aku mati besok, tidak ada tanggungan lagi yang membebaniku, tidak ada lagi tugas magister yang menumpuk, tidak ada lagi yang merasa terganggu akan kehadiranku, semuanya pasti berjalan dengan normal".
Menulis cerita hari ini saja aku sudah menangis, betapa cengengnya aku. Semangat Ay, ayo kita berjuang bersama hari pertama menulis. Semoga akan terus berjalan ya. Terimakasih untuk hari ini diriku. Terimakasih dan selamat beristirahat.
1 note · View note