Tumgik
sayabelajarid ¡ 4 years
Text
Apa Itu Anemia? Ini Penyebab Anemia Dan Cara Mengatasinya
Anda tentu pernah mendengar tentang anemia. Ya, anemia memang sebuah penyakit yang sering kita jumpai. Lalu apa sajakah penyebab anemia serta bagaimana cara mengatasinya?
Anemia atau kurang darah yaitu sebuah kondisi saat tubuh kita kekurangan sel darah merah yang sehat. Atau dengan kata lain sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Hal ini menyebabkan organ tubuh kita tidak mendapatkan cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah merasa lelah.
Penyakit anemia ini dapat terjadi hanya sementara atau dalam jangka panjang. Serta tingkat keparahannya pun bisa ringan sampai berat. Anemia merupakan suatu gangguan darah/kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin berada di bawah normal.
Pada orang dewasa dikatakan anemia jika kadar hemoglobinnya berada <14 gram per desiliter untuk laki-laki. Serta <12 gram per desiliter untuk wanita. Jika kadar hemoglobin berada <8 gram per desiliter, anemia sudah tergolong berat atau anemia gravis.
Dalam mengatasi anemia itu tergantung pada penyebab dasarnya, mulai dari mengonsumsi suplemen zat besi, transfusi darah atau operasi.
Penyebab Anemia dan Cara Mengatasinya
Penyakit anemia dapat terjadi saat tubuh kekurangan sel darah merah sehat/hemoglobin. Akibatnya, sel dalam tubuh tidak memperoleh cukup oksigen. Serta tidak berfungsi secara normal (hipoksemia).
Secara garis besar, anemia terjadi karena kondisi berikut ini:
- Kurangnya produksi sel darah merah
- Kehilangan darah secara berlebihan
- Hancurnya sel darah merah yang terlalu cepat
- Berikut ini jenis anemia berdasarkan penyebabnya:
Anemia Karena Kurang Zat Besi
Kurang zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin. Kondisi ini bisa terjadi karena kurangnya asupan zat besi dalam makanan. Atau karena tubuh tidak mampu menyerap zat besi, misalnya akibat adanya penyakit celiac.
Kondisi ini dapat Anda atasi dengan mengonsumsi makanan dan suplemen zat besi. Pada kasus yang parah, mungkin memerlukan transfusi darah.
Anemia Pada Masa Hamil
Ibu hamil mempunyai nilai hemoglobin yang lebih rendah dan hal ini normal. Walau demikian, kebutuhan hemoglobin saat hamil meningkat. Sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak zat pembentuk hemoglobin, yaitu zat besi, vitamin B12, serta asam folat.
Apabila asupan ketiga nutrisi tersebut kurang, dapat terjadi anemia yang dapat membahayakan ibu hamil ataupun janin.
Cara mengatasi kondisi ini yaitu dengan pemberian suplemen zat besi, vitamin B12 serta asam folat. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai dosisnya.
Anemia Akibat Pendarahan
Penyakit anemia bisa disebabkan oleh pendarahan berat yang terjadi secara perlahan dalam waktu lama atau terjadi dalam seketika. Penyebab pendarahan ini bisa karena cidera, gangguan menstruasi, wasir, radang pada lambung, kanker usus atau efek samping obat.
Anemia karena pendarahan juga dapat merupakan gejala cacingan akibat infeksi cacingg tambang yang menghisap darah dari dinding usus.
Cara mengatasi kondisi ini dengan menghentikan perdarahan. Apabila diperlukan, dokter juga akan memberikan suplemen zat besi atau transfusi darah.
Anemia Aplastik
Anemia aplastik terjadi saat kerusakan sumsum tulang membuat tubuh kita tak mampu lagi menghasilkan sel darah merah secara optimal. Kondisi ini kemungkinan karena infeksi, penyakit autoimun, paparan zat kimia beracun. Atau efek samping obat antibiotik dan obat untuk mengatasi rheumatoid arthritis.
Pengobatannya yaitu dengan transfusi darah untuk meningkatkan jumlah sel darah merah. Selain itu bisa juga dengan transplantasi (cangkok) sumsum tulang. Jika sumsum tulang pasien tidak bisa lagi menghasilkan sel darah merah yang sehat.
Anemia Hemolitik
Anemia hemolitik terjadi saat penghancuran sel darah merah lebih cepat daripada pembentukannya. Kondisi ini bisa jadi penyakit turunan dari orang tua. Atau bisa kita peroleh setelah lahir akibat kanker darah, infeksi bakteri/virus, penyakit autoimun. Serta bisa juga karena efek samping obat-obatan, seperti paracetamol, penisilin, atau obat antimalaria.
Cara mengatasinya dengan menghentikan konsumsi obat yang memicu anemia hemolitik. Mengobati infeksi, mengonsumsi obat-obatan imunosupresan, atau pengangkatan limpa.
Anemia Akibat Penyakit Kronis
Beberapa penyakit bisa mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah. Terutama apabila berlangsung dalam jangka panjang. Antara lain adalah penyakit Crohn, penyakit ginjal, kanker, rheumatoid arthritis, serta HIV/AIDS.
Kondisi ini dapat Anda atasi dengan mengobati penyakit yang mendasarinya. Pada kondisi tertentu, memerlukan transfusi darah dan suntik hormon eritropoietin untuk meningkatkan produksi sel darah merah.
Anemia Sel Sabit (sickle cell anemia)
Penyebab anemia ini adalah mutasi (perubahan) genetik pada hemoglobin. Akibatnya, hemoglobin jadi lengket serta berbentuk tidak normal. Bentuknya yaitu seperti bulan sabit.
Seseorang dapat terserang anemia sel sabit jika memiliki kedua orang tua yang sama-sama mengalami mutasi genetik tersebut.
Kondisi ini ditangani dengan suplemen zat besi serta asam folat. Cangkok sumsum tulang, dan pemberian kemoterapi, seperti hydroxyurea. Pada kondisi tertentu, dokter akan memberikan obat pereda nyeri serta antibiotik.
Thalasemia
Penyebab dari Thalasemia yaitu mutasi gen yang mempengaruhi produksi hemoglobin. Seseorang bisa menderita thalasemia apabila salah satu atau kedua orang tuanya memiliki kondisi yang sama.
Mengatasi anemia ini, dokter bisa melakukan transfusi darah, pemberian suplemen asam folat, pengangkatan limpa, atau cangkok sumsum tulang.
Itulah penyebab anemia dan cara mengatasinya yang perlu Anda ketahui. Semoga bermanfaat.
Mau tahu info kesehatan lainnya? kunjungi sayabelajar.id ya 😉
Tumblr media
1 note ¡ View note