Sedang menata potongan hidup yang tertinggal sebelumnya.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Kita sering lupa bahwa setiap perjalanan itu ada ujungnya, ada titik berhentinya, ada waktu di mana kita telah sampai dan selesai dengan waktunya.
Kalaupun ada kesempatan berikutnya, suasananya pasti berbeda, pengalamannya tidak akan pernah sama.
Maka nikmatilah dengan penuh syukur untuk apa dan dengan siapa berjuangmu sekarang. Selagi belum sampai, selagi masih di perjalanan.
Karena ketika telah sampai, maka semua tugasmu juga ikut selesai.
—ibnufir
165 notes
·
View notes
Text
Inget ini;
Kalau kamu bantu orang sekali, orang tsb akan berterima kasih.
Kalau kamu bantu orang ke-2 kali, orang tsb akan mulai mengantisipasi kamu.
Kalau kamu bantu orang ke-3 kali, orang tsb akan mulai berfikir kamu pasti akan bantu.
Kalau kamu bantu orang ke-4 kali, orang tsb akan merasa berhak atas bantuan kamu.
Kalau kamu bantu orang ke-5 kali, orang tsb akan menganggap bahwa sudah kewajiban kamu untuk membantunya.
Dan saat kamu berhenti untuk membantunya lagi setelah itu, orang tsb akan membencimu & mengingatnya sepanjang hidup.
Gak percaya? Coba aja..
264 notes
·
View notes
Text
Kamu telah berupaya keras untuk mengenal dirimu sendiri selama ini meski ujung dari pencarianmu masih belum ada tanda-tandanya. Apa yang telah kamu alami bisa jadi memberikanmu petunjuk atau justru malah membuatmu semakin kebingungan menerjemahkannya.
Kamu telah atau mungkin sedang melewati masa-masa banyak sekali hal yang dipikirkan setiap kali sendirian. Setiap kali pintu kamar ditutup, kegelisahan itu datang seperti hujan. Menyelinap ke pembuluh darahmu, seolah-olah semua hal yang kamu takutkan itu akan menjadi kenyataan. Meski kenyataannya, itu bahkan belum terjadi sama sekali.
Barangkali kamu bersedia untuk sejenak melihat lagi apa yang telah dilewati. Apakah kamu pernah menyakiti orang lain? Apakah kamu pernah mengatakan sesuatu yang tidak sebenarnya tentang orang lain? Apakah selama ini kamu tak pernah merasa bahwa kamu adalah pihak yang sebenarnya bersalah? Apakah kamu tidak mau minta maaf untuk kesalahanmu? Sebab barangkali memang ada kesalahan yang pernah kita lakukan. Dan kita tidak sadar atau tidak mengakui kesalahan. Dan hal itu yang membuat kita terus berjalan di jalan yang tidak seharusnya.
Entah kesalahan kepada sesama manusia.
Entah kesalahan dalam mengambil keputusan.
Entah kesalahan dalam memetakan konsekuensi.
Entah kesalahan-kesalahan lainnya yang saking keras kepalanya diri atau merasa benar, kamu gagal mengambil pelajaran pentingnya sehingga harus mengulang-ulang kondisi yang sama bertahun-tahun. Untuk satu tujuan, mengubah dirimu : cara berpikirmu - cara bertuturmu - caramu mengambil keputusan - caramu menghadapi kehidupan.
(c)kurniawangunadi
324 notes
·
View notes
Text
Dewasa secara emosional itu adalah memahami bahwa benar dan salah bisa berbeda bagi setiap orang. Kita tidak perlu tersinggung atau menyesuaikan diri dengan pandangan mereka. Hidup ini tentang perjalanan masing-masing, dan kita tidak selalu harus sependapat.
38 notes
·
View notes
Text
Afirmasi yang benar itu bukan "Aku kuat, aku hebat, aku pasti bisa melewati semuanya sendiri" melainkan "Aku lemah, aku tidak punya daya dan kekuatan tapi aku adalah hamba dari Tuhan yang maha kuasa atas segalanya, kepadaNyalah aku berserah diri".
©Fajar Sidiq Bahari (@fajarsbahh)
391 notes
·
View notes
Text
Note to me…I am the one who talks to me in my darkest moments. I’m the only one who really knows my deepest fears and pains, and the inner turmoil I have suffered. I’m the one with the power to put myself down or build myself up with my inner self talk. Other people can support, hold, love, encourage, guide, and teach me but I am still the most important person who can make the choice to always love and be there for me - and I will. I’ll be there for me.
0 notes
Text
Your purpose is not just what you do. It's what happens to others when you do what you do. It's how you make people feel and remember you when you do what you do. It's the experience your energy leaves on them. When you master your unique gifts, you step into the realm of infinite possibility. The greatest blessing you can give to humanity is to own your purpose and inspire others to courageously own theirs.
0 notes
Text
Ruang Bertumbuh
Ada satu prinsip yang perlu dipahami oleh seorang pemimpin :
Jika ingin cepat berlarilah sendiri, jika ingin berhasil dengan tepat, berjalanlah bersama. Meski harus tertatih di setiap jalanya.
Prinsip ini memang dilematis.
Karena, akan ada masanya, akan ada masanya, saat kita menjadi pemimpin menemui rekan kerja tidak memiliki ritme gerak yang sama.
Pilihanya ada dua? Take over agar lebih sat set atau berjalan perlahan namun membutuhkan waktu lama ngobrol, brainstorming, menyusun langkah taktis, eksekusi, dan evaluasi.
Pilihan pertama, resikonya mematikan ruang berkembang rekan kerja, pilihan kedua? Mentok-mentok perencanaan tapi minim followup. Ditambah lagi masalah pribadi atau masalah-masalah lainya terus menumpuk.
Jadi, kita harus mengambil langkah mana?
Jawabanya : kedua-duanya.
2 pilihan itu tergantung dengan masalah yang kita hadapi. Kita hanya perlu mengambil salah satu dari opsi dan hadapi masalah itu.
Terkait hasil, kita bisa menilai setelah selesai. Baik atau buruknya hasilnya, setidaknya kita menghadapi masalah itu.
Dan itu menjadi ruang bertumbuh bagi kita. Jadi, selamat menjalani amanah kepemimpinan itu.
26 notes
·
View notes
Text
Self-improvement should be done because you want to improve your quality of life, not because you feel or think you *need* to be better in order to be loved or allowed to live. There's no end goal to self-improvement. It's easy to dig yourself a grave if you don't realize that you're not on a ticking clock to be the best version of yourself. All you have to do is strive to be the version of yourself that makes you the happiest. Find out what values are important to you, what kind of friend you want to be, how you want to react to things. What are the things that would improve the way you live your life? What would make your life easier, better, and more enjoyable?
0 notes
Text
Seni Memaklumi
Karena bersatu bukan berarti sempurna. Bersatu berarti siap menerima, siap memaklumi tiap celah, siap memaafkan tanpa lelah.
Ketika kepala kita memahami bahwa masing-masing manusia adalah tempat salah dan lupa, maka jauh sebelum hidup bersama dalam atap rumah yang sama, sisakan sedikit ruang untuk memaklumi tiap tingkahnya.
Karena sebagai manusia, kesalahan itu akan selalu ada dan akan senantiasa berganti wujudnya.
Karena bersatu bukan berarti menyempurnakan segalanya. Sebab jika keduanya sudah sempurna, maka dari mana datangnya seni memaklumi dan memaafkan? Dari mana datangnya seni mengingatkan kesalahan?
Bersatu berarti bersama dalam tiap perjalanan. Bersama meluruskan kelalaian, bersama meredam amarah yang berlebihan, bersama mengobati luka dan semua kekecewaan.
Bersatu berarti bersama dalam segala keadaan. Bersama untuk menenangkan.
10:43 a.m || 07 Maret 2021
110 notes
·
View notes
Text
Menahan Diri Untuk Tak Menyakiti
Percayalah, tidak ada yang benar-benar senang dengan ocehan yang sering kali kau lontarkan pada seseorang. Barangkali sesekali kau perlu mengerti, bagaimana selama ini ia menahan rasa kesal sebab belum juga sampai pada tujuan.
Setangguh bagaimanapun yang kau tahu, bisa saja hatinya sedang merasa haru biru. Sekeras apapun seseorang itu tertawa, dalam hatinya mungkin menyimpan banyak sekali tanya untuk dirinya. Tolok ukur kesuksesan dan kebahagiaan yang hanya ia tahu di kerumunan manusia awam, mungkin menjadi satu beban yang tengah ia usahakan. Dan kau tak dapat mengutuk itu. Karena barangkali memang bahagia itu yang sedang ia mau.
Mungkin kau perlu untuk belajar diam dan mendengarkan, ada seseorang yang sedang berusaha mati-matian menutupi masalah dan meredam amarah. Cobalah menghibur tanpa kesan menegur. Ada jiwa seseorang yang harus diselamatkan.
Dan semoga sebab dirimu, ia merasa tertolong dari banyak sekali kebimbangan-kebimbangan. Termasuk keinginan untuk mengubur mimpi, keinginan untuk mengakhiri diri.
—Temusukma
8 notes
·
View notes
Text
"Never apologize for being sensitive or emotional. Let this be a sign that you've got a big heart, and aren't afraid of letting others see it. Showing your emotions is a sign of strength." - Brigitte Nicole
190 notes
·
View notes
Text
Jangan pernah kehilangan.
Jangan pernah kehilangan hal baik yang pernah kita genggam erat. Yang dengannya kita merasa damai, apa adanya, dan punya perasaan tenang terhadap orang lain.
Jangan pernah kehilangan keteguhan ketika sedang mempertahankan prinsip yang baik. Kadangkala, beberapa prinsip yang berbeda akan menghampiri, namun jika kita mengikuti semua yang baru kita temui, maka yang mana kah jati diri kita?
Karena menjadi orang yang jujur terhadap diri sendiri, yang selalu mempertahankan nilai baik yang dianut, selalu butuh kekuatan besar. Sebagaimana sebutir permata yang berada di dasar lautan yang dalam, sederas apapun tekanan air menerjang, ia tak pernah kehilangan kilaunya.
Meski sulit, berat, dan terasa asing, tapi ketahuilah, kehilangan jati diri yang baik setelah sekian lama digenggam akan lebih menyakitkan.
Mempertahankan selalu lebih sulit dari memulai. Jadi, ketika yang dipertahankan adalah sesuatu yang lebih baik dari yang ingin dimulai, mengapa perlu memulai sesuatu yang lebih buruk?
Bertahanlah, ini hanya dunia. Yang kadang tak tentu arahnya, tapi selalu memiliki makna di setiap detiknya.
Kamu, akan selalu menjadi kamu. Jangan pernah meninggalkan kebaikan yang kau yakini, hanya untuk menjadi atau mengesankan orang lain.
@faramuthiaa
Cranfield, 27 Juni 2024 || 00.11 BST
225 notes
·
View notes
Text
Pinterest @zhafirakalanka
Kita hanya seorang hamba, seorang Manusia yang harus sering berkaca diri alih-alih lihai melabeli sesama. Kita, kamu aku ini siapa memangnya?, hanya tanah yang akan dikembalikan ke tanah, tidak pantas sekali merasa melangit.
Duduk lesehan- Harus banyak Sadar Diri, Ly
49 notes
·
View notes
Text
Selamat Iduladha 1445 H. Semoga keteguhan Nabi Ibrahim dan keikhlasan Nabi Ismail menjadi teladan bagi kita semua. Semoga ibadah kurban membawa keberkahan bagi semua umat di dunia.
0 notes
Text
Ruangaksara #214
Manusia yang utuh
Bagaimana kalau kita melihat seseorang sebagai manusia yang utuh saja?
Agar tidak ada hal-hal yang membuat kita kagetan, pun kecewa dan kagum secara berlebihan.
Bukankah itu lebih menenangkan, mengambil sikap pertengahan, NETRAL.
Saat ada sesuatu yang kita kagumi pada diri seseorang, maka better tidak kagum secara berlebihan.
Hal itu menjaga kita dari kekecewaan saat suatu hari nanti kita mendapati kekurangan yang tidak bisa diterima.
Pun sama, saat ada sesuatu yang tidak kita sukai, maka jangan juga berlebihan dalam ketidaksukaan itu. Karena suatu hari kita pasti mendapati ada kelebihan padanya.
Dari hal-hal seperti ini, kita belajar untuk selalu melihat seseorang sebagai manusia yang utuh.
Seorang manusia yang tak sempurna, begitu juga dengan diri kita.
Tidak peduli seberapa hebat dirinya, ia pasti punya kekurangan. Dan tidak peduli seberapa kurang dia, kelebihan juga sepaket ada bersamanya.
Dengan begitu kita bisa menjadi netral dalam banyak hal, dan tidak berlebihan entah dalam membenci pun dalam mencintai.
_______
©️ Amelya Septiana
8 notes
·
View notes