sajaksendiri

[sajaksendiri]

sepatutnta bulan puasa makin turun berat, tetapi kerana PKP...

Aduhai...

[sajaksendiri]

Salah

"Kesalahan pertama adalah pelajaran

Kesalahan kedua boleh dimaafkan

Kesalahan ketiga halalkan hukuman"

[sajaksendiri]

Perlukah semua rasa digumpal seketul

Lalu dijamah dengan lelah

Kenyang dengan sampah

Kita sering perlekeh yang megah

Walau kita kekal dibawah

Ironi

Kapitalis bukan sekadar di politik

Tetapi hati kemanusiaan itu sendiri

Sedang hati-hati itu yang memberontak

Hati itu juga yang durjana tak kenal budi

-Naluri Naufal-

Memanas sendi

[sajaksendiri]

Kerana cinta

Biar aku dianggap gila

Terbang dengan sayap illusi

Bertutur dalam bahasa hati

- Wings, Sayap Ilusi-

[sajaksendiri]

Tampak Pertama

Sepi sepandang pertama

Seperti kali mengalir sunyi

Deru air tak berbunyi

Arusnya ada

Suaranya bisu

Cuma kekadang batu tempik tempias

Menjentik manja di suci kesunyian

Seperti kamu pada awal kelihatan

Penuh isi di hati tanpa tampak emosi

Penuh luka di dada tanpa keluh suara

Sedihnya ada

Keluh sembunyi tanpa rupa

Cuma kekadang setitik air mata

Melaung rindu tanpa makna

Melaung cinta

Yang tak terbalas

N.Naufal

- Ditolak , merupakan alasan kukuh untuk tegak semula-

[sajaksendiri]

Lajunya nafas itu!

antara degup kocak naik dan turun

nafasnya berlagu berahi

mendendang lagu melepas rindu

menyanyi girang menurut nafsu

antara jari berkunci jari

antara tubuh bersalur kasih

antara hati mengikat janji

antara bibir bertukar kekata cinta

antara mata merenung mata

Seakan percaya tak percaya

Kasih, milik kita berdua

Cinta sukar ditafsir seadanya

Ianya abstrak bebas, tanpa perlu rupa dan alasan untuk bersuara

Kalau hati sudah berkata begitu, siapa kita untuk menolak rasa dan nafsu?

Aduhai kasih

Eratkan lagi genggammu

Kuatkan lagi pelukmu

Dengan pipi bertemu pipi

Bisikkan kata cinta di telinga

Biarpun sejam atau 5 minit

Di saat itu

Sesaat terhenti itu terasa selama-lamanya

"I Love u"

-Naluri Naufal-

- Mengenang Rindu-

[sajaksendiri]

Bebal hati

Tak terkata rindu

Setelah terbit hati mengadu

Sedang kata diburu cinta dituju

Kau kosong

Tinggal satu ruang penuh bohong

Perih tersia tanpa balasnya

Usai semua tawa sahaja

Diam dan ngiang

Semua kelu dalam sepi memalukan

Katakan cinta

Berapa kali perlu ditolak

Akan baru terasa kecap bahgianya

[sajaksendiri]

Ketarakah Kekosongan Itu?

Ketarakah kekosongan itu?

Sehingga lumpuh hati mengah bersuara

kau khabarkan satu sinonim

tentang gua dingin lohong beralas salji

sedang hati ku, telah jauh ku kambus segala macam emosi jauh ke sudut terpencil tanpa saksi

dan kau! Masih menegur berani!

Apa ketara sangat kekosongan itu?

Sedangkan kosongnya itu, akibat kau yang membawa lari separuh hatiku pergi...

[sajaksendiri]

Kau Hantar Gurindam Sedih

Apa benar gurindam diusik

derita gusar berkocak detik

merangkak-rangkak nazak

mencelah di ceruk kesibukan

menikam

mengingatkan diri

Aku manusia biasa

punya hati runsing

dengan alah yang tak bisa digaru

Sayang

ambillah semula gurindam sedihmu

jeliknya ketara membunuh nafsu

Aku cuma manusia biasa dengan cinta dunia enak diburu

[sajaksendiri]

Di Celah Sergam Malam

Dalam satu nafas padu udara pincang dan tenang kecamuk

bersatu dalam salur rongga tekak berkarat yang uzur

asap rokok bergelumang di jari daki di gigi menguning sepi

senafas sedut selangkah maut

masih berani, masih tak insaf lagi

Secawan kopi panas, kini sejuk digenggam tangan kiri

serdak tak ditapis berat berkeladak di dasar cawan di celah gigi bertambah daki

Posisi bersila dalam aksi di beranda berlantai simen sambil merenung ke dalam malam atau sebenarnya malam yang merenung aku?

seorang lelaki sunyi

sebatang rokok di jari

secawan kopi sejuk di sisi

duduk termenung seorang diri

meluah rasa hati

dicurah menjadi puisi ini

-Naluri Naufal-

- Bersalam dengan malam-

[sajaksendiri]

Puisi tak lengkap

Kelabu, kelam yang samar sama seperti hatinya kusam tanpa sinar seperti senyum palsunya gembira sekadar di muka sekadar topeng wajah menafikan rasa yang timbul memendam segala cinta

Di jelingnya jelas ada cemburu, ada mahu berdamping dengannya jika mampu sayang, hajatnya gagal sebelum dilepas hasratnya hancur sebelum ikthiar indah terkubur dalam pandang merestui Moga kau bahagia bersama dia

Kini, hatinya takkan lengkap sama seperti puisi ini

[sajaksendiri]

Peri

Tentang nasib, hati dan isi tertawa mencari sesuatu untuk ditangisi dan lantas berbisik angin kembung “Selaju mana jantung berdegup senada nafas bisumu, takkan fikirmu sendiri (dalam definisimu sendiri) masih tak mengerti?”

Peri

sentap-sentap kecil yang sering kita rasa di ujung dada seperti senak yang mengusik rohani setiap kali lagu sayang didendang dan terlonjak bayangnya dalam kenang

Walau masa berlalu lama kalender berganti kalender bunga mekar dan layu dan bayi kecil yang kini berlari antara semua legasi  yang kau tinggal dalam hati ini hadirmu paling kurindui

Aku akukan aku rindu kamu

AL-fatihah

[sajaksendiri]

Nafsu Bermadah

Jangan tertunggu pada rindu

jangan terangsang pada sentuh lalu

jangan gersang cumbu syahdu

jangan pulang dengan nafsu membatu

Bebas apa terbuku

katakan terang dan lantang

apa yang kau mahu

semua di titip awan angin lalu

gugur ke bumi keras dan puas

Tinggikan hajatmu

biar bintang dicari bulan kau capai

biar tutup matamu terpadam mentari

biar kau tahu

apa itu berahi puas hati

apa itu berani tak takut mati!

[sajaksendiri]

Antara yang Terindah

Antara Mimpi dan Realiti antara songsang dan sangsi kita terhentak di benak duniawi Antara Kekata mengulit diri Biar berani! asal tak lari! biar tubuh dimamah durja dunia takkan kentar anak adam dan hawa Antara yang terindah tentu sekali bukan mimpi tetapi realiti biar pahit atau manis itu bukti kau pernah berdiri

[sajaksendiri]

Antara jiwa adanya jarak

Aku dan kau ada jarak yang tak terukur ada pemisah yang tak akur dengan kehendak kita selaku dua insan sedang bercinta aku pendam rindu pada sentuh dan suara pada rupa dan rasa namun jarak masih tak terukur Doaku harap agar kekata lebih lantang bergema agar cinta lebih jelas dijelma kalau mekar biarlah harumnya lebih dari tajam durinya

[sajaksendiri]

Rindu Semalam

Rindu semalam

adalah kenangan silam

pautan kisah saling bertaut

tentang kekata

tentang puisi

tentang hati yang hampir mati

[sajaksendiri]

yeap, gonna go to sleep now, goodnite

Do it now. Sometimes “later” becomes ‘never’