ruangseka
Senja Kemarin
424 posts
Karenamu aku merindukan senja yang telah lalu. Bahkan aku tak lagi peduli indahnya senja hari ini. Namun, karenamu juga, karena kepergianmu aku sadar, bahwa senja esok akan lebih indah dari senja yang selalu kurindukan.
Don't wanna be here? Send us removal request.
ruangseka · 1 year ago
Text
aku gak akan mencari lagi kabarmu, doa baik juga bahagia yang hanya akan aku panjatkan. mimpi-mimpimu segera terwujud, dengan akhir kisah yang bahagia. dermaga akhir segera kau temui untuk berlabuh.
1 note · View note
ruangseka · 1 year ago
Text
Apa aku nyerah aja?
Ternyata kepala kita bising banget yah. Cuma dari luarnya aja kelihatan tenang. Padahal isinya berisik, rame banget.
Kadang sampe bikin lelah. Semenakutkan itu, menemui diri sendiri.
Mungkin kalau dibolehin berteriak dan engga bikin malu. Ingin sekali rasanya berteriak sekencang-kencangnya.
Sepertinya puas memaki diri sendiri. Rasanya lega nyalahin diri sendiri.
Salah siapa udah bikin sedih. Salah siapa engga ngambil tanggung jawab. Salah siapa ngelewatin banyak kesempatan gitu aja.
Salah diri sendiri bukan?
Jadi kalau sekarang khawatir, sekarang takut menjalani berikutnya. Itu salah siapa? Salah orang lain?
Gimana, udah capek kan?
Kita gak bisa apa-apa. Engga lantas selesai juga cesmasnya dengan mengutuk diri sendiri.
Iya.....tetep bakalan capek. Kita bakal kewalahan mengendalikan pikiran kita sendiri.
Karana kita sudah terlalu terbiasa menghindar. Kita sudah terbiasa pergi cari pengalihan di luar.
Padahal ujungnya sama. Kita balik lagi ke semula. Ke sebuah ruangan kotak, berhadapan tembok dengan tembok.
Di kamar kita, beserta isi kepala yang bising dan berantakan.
Kita memang terlalu sulit untuk mengurainya gitu aja.
Tapi setidaknya, kita tau kan pikiran yang ramai itu letaknya di mana aja?
Seperti isi kamar ini, yang berantakan.
Barangkali kita hanya perlu mengenalinya satu persatu.
Kecemasan, ketakutan, dan penyesalan-penyesalan itu ke mana seharusnya di kembalikan.
Engga usah dilawan yah, cukup kenali aja dulu.
Atau kalau emang rasanya udah engga kuat banget, boleh kok minta bantuan orang lain buat beresin.
—ibnufir
305 notes · View notes
ruangseka · 1 year ago
Text
Memo: 12
Ibu pernah berkata:
Carilah perempuan yang bermata lautan, ia menenangkan meskipun riuk ombaknya tak pernah diam, ia tetap lapang meskipun kafilah awan berlalu lalang, ia akan menjadi tempat kamu berpulang meskipun lukanya sedalam palung terdalam. Atau mungkin juga kamu tidak butuh tempat untuk berlindung dari deras hujan, karena ialah tempat hujan berasal.
Tumblr media
225 notes · View notes
ruangseka · 1 year ago
Text
“The little things? The little moments? — They aren’t little.”
— John Zabat-Zinn
37 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
ia bergerak, tapi hatinya terhenti di tahun tahun yang lalu.
pintu-pintunya begitu keras tertutup.
masih menunggu rupa yang sama,
serupa yang terpatri.
3 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
SORAI
Oleh @langitawaan dan @kkiakia
Tumblr media
………….Tentang temu, yang tidak untuk jadi satu.
Seperti lautan dan langit yang saling menyeimbangkan kurang dan peran, tetapi bukan berarti merupakan suatu kesatuan. Melainkan kesejajaran dalam batas yang tidak bisa di lawan, mereka hanya suatu garis perbatasan, bukan—kebersamaan.
Sesekali, pertemuan mengajarkan terlalu banyak rasa. Membasuh lara kemudian melupa. Menumbuh harap kemudian mereda. Berakhir luka tetapi belajar agar tetap menerima segala bentuk rasa duka dan kecewa.
Sesekali, pertemuan mengajarkan sebuah ketidakharusan. Bahwa yang hadir dalam temu dapat berakhir semu. Melebur menjadi abu, lalu terbang dibawa angin pergi jauh melaju. Terlerai menjadi deburan ombak, lalu hilang di telan waktu. Berawal dari ada, menjadi tiada. Berawal dari cerita berakhir nostalgia.
Nyatanya, temu yang sementara hanyalah bentuk kebaikan semesta untuk mengajarkan kita agar saling menguatkan, menghapus ketakutan dan membenahi keraguan,—bukan untuk menyatu dalam ikatan yang berkelanjutan. Seperti sinar senja yang menawan, namun gelap akan hadir setelahnya.
Nyatanya, tidak semua yang dirasa harus tergesa-gesa diaminkan agar menjadi nyata. Seumpama kau dan aku yang saling membantu membasuh pilu, namun bukan untuk bersepakat bersatu melainkan hanya sekedar bersorai karena pernah bertemu.
Ruang Kina, 22 Januari 2021 17.02 | diperbarui 07 Maret 2022.
241 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
Takdir masa depan yang dulu terpikir akan begitu menyeramkan, nyatanya kamu bisa menjalani dan melewati setiap rangkaian ujiannya. Yang menyeramkan itu sebenarnya hanya prasangka-prasangka kita, bukan takdir kita. Sebab Tuhan tidak akan pernah dzolim pada hamba-Nya.
Tetaplah dengan prasangka baikmu, sebab Tuhan akan selalu bersama orang yang memandang takdir dengan prasangka baik atas setiap ketentuannya. Andai susah, pasti Dia mudahkan. Andai buntu, pasti Dia berikan arah kompas untuk melangkah.
Selamat menikmati rangkaian dan potongan-potongan takdir Tuhan.
@jndmmsyhd
571 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Note
Bagaimana pendapat Kak Herri tentang perempuan yg menolak lamaran laki-laki sholeh krn belum selesai dengan "urusan" masa lalunya. Jadi bukan krn kekurangan laki-laki sholeh tsb, melainkan murni krn perempuan tsb punya "urusan" yg blm selesai.
URUSAN YANG BELUM SELESAI
Bagus. Laki-laki salih itu tidak harus menanggung beban masa lalumu. Kebanyakan dari kita menumpahkan masa lalu pada orang-orang yang ada saat ini. Sementara mereka sudah sepenuhnya siap dengan kita. Ini tidak baik dan tidak adil.
Tapi kan laki-laki tersebut bisa jadi penutup duka atau bahkan penyembuh luka masa lalu? Tidak! Jangan jadikan seseorang sebagai pelarianmu, meditasimu, obatmu. Tidak adil baginya. Kamu harus menyelesaikan urusanmu terlebih dahulu, baru memulai segalanya dengan hal baru. Yang bisa melakukannya ya dirimu sendiri. Orang lain tidak perlu menjadi pelarian. Karena mereka juga ingin dicintai.
72 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
Fix you.
Tumblr media
Dalam hidup ini, kita berkali-kali pernah patah karena harapan, pernah kecewa karena kegagalan, pernah menyesal karena melewatkan banyak kesempatan dan pernah tersesat karena terlalu memaksakan apa yang kita inginkan...
dan Allah selalu menuntun kita yang hancur dan putus asa...untuk; kembali utuh, kembali sembuh, kembali berjalan melanjutkan kehidupan dengan atau tanpa kita sadari.
Kita pikir, kita tahu segalanya tentang apa yang terbaik untuk diri ini, nyatanya kita tidak tahu apa-apa. Dia lah yang Maha mengetahui, seperti cahaya, petunjuk-Nya menerangi gelapnya mata untuk melihat kebenaran. Seperti rasi bintang, doa-doa menuntun kita untuk selamat dan merasa tenang di tengah hidup yang penuh hamparan ujian.
Allah yang maha pemurah, selalu membasuh luka-luka yang tak kasat mata di dalam hati kita. Membasuhnya melalui keindahan alam, membasuhnya melalui pertemuan dengan orang-orang baik dan membasuhnya melalui banyak nikmat dari segala arah yang tidak pernah selesai jika kita hitung.
Jika direnungi lebih jauh, tak ada jalan yang mampu menarik kita untuk lebih sadar diri bahwa kita adalah hamba-Nya, yang pasti akan pulang dan kembali, selain melalui ujian yang sukar dan terjal diarungi.
Pada titik terendah hidup, barulah kita sadar, dunia yang kita kejar tak akan pernah kita dekap, kita hanya mengejar fatamorgana yang melelahkan. Pada titik terendah hidup, barulah kita sadar, kita tidak sedang berlomba dengan sesama manusia untuk menunjukan kita hebat, kita sedang berlomba dengan waktu, yang berharga dan lekas habis ini. Kita saling berlarian dengan batas waktu untuk mengumpulkan bekal untuk dibawa pulang.
Allah selalu menuntun kita dan memperbaiki yang rusak dalam diri kita, setiap waktu. Tidakkah itu membuat hatimu terharu dan merasa hangat? Alhamdulillah.
Jumat, 24 Februari 2023 11.32 wita
413 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
Tumblr media
Menemukan seseorang yang menjadi penghujung dari segala tanya, pasti penuh tanjakan, lika-liku dan jatuh-bangun.
Sebab akan ada beberapa pertemuan dengan orang yang salah pada waktu yang tak tepat di persimpangan takdir, akan ada pula ekspektasi yang menguji relung perasaan, menumbuh-layukan harapan, yang sarat dengan pelajaran yang mendewasakan.
Menemukan seseorang yang menjadi muara atas segala doa-doa, memerlukan kesabaran yang panjang juga keberserahan. Namun, seringnya kita terlalu jumawa akan rahasia takdir. Hanya karena hadir perasaan menginginkan "seseorang", kita pikir rasa "ingin" itu adalah tanda dari-Nya bahwa "seseorang" itu adalah yang terbaik. Kita lupa betapa lemah dan betapa mudah biasnya perasaan kita karena godaan-godaan yang menggoyahkan keimanan.
Pada kenyataannya, yang terbaik seringnya tak pernah kita duga sosoknya, yang mungkin selama ini selalu berdiri dihadapan kita tetapi luput kita perhatikan sosoknya, yang mungkin selama ini semesta telah banyak memberikan isyarat namun kita tidak pernah peka.
Pada kenyataannya, yang terbaik seringnya adalah sosok asing nan meneduhkan yang meminta kita secara baik-baik dan beradab pada kedua orang tua dengan penuh keberanian. Yang niatnya penuh kejujuran dan kesan kehadirannya ke dalam hidup kita begitu sederhana namun sarat makna.
Sungguh, pada kenyataannya, waktu dan seseorang yang tepat adalah yang tak pernah kita tahu "kapan" dan "siapa". Penanda bahwa pengetahuan kita begitu terbatas tentang takdir. Maka sudah semestinya kita senantiasa meminta petunjuk dan pertolongan-Nya untuk mencari tahu jawabannya.
Kelak, ketika rahasia-Nya telah terbuka, akan ada banyak butiran-butiran hikmah yang terhampar untuk menjawab segala tanda tanya yang selama ini selalu bergemuruh di dada.
Kelak, ketika rahasia-Nya telah terbaca, segala sebab-akibat dalam hidup yang telah terjadi di masa lalu akan melegakan hati seperti hujan gerimis yang basah oleh haru dan syukur...bahwa segala penundaan, penolakan dan kekecewaan yang pernah terasakan mengandung pelajaran terbaik yang tak tergantikan.
Bahwa selama ini, mencari dan menemukan itu tentang "saling". Saling melalui titian-titan doa tak kasat mata yang kita langitkan. Saling dibentur-hancurkan untuk dibentuk menjadi lebih baik oleh-Nya sebelum saling menggenapkan. Kita diperbarui sebelum saling mengisi. Kita disembuhkan sebelum saling menumbuhkan kebaikan bersama-sama. Kita saling didewasakan oleh hidup dan perjalanannya——agar ketika kapal ini berlayar mengarungi samudra rumah tangga; kita tidak goyah, tidak menyerah dan atas seizin-Nya kita akan saling selamat di dunia dan akhirat. Aamiin ya Rabb
Usai hujan reda di tanah Rantau, 14 Maret 2023 12.40 wita
497 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
Tumblr media
Sabar dan syukur.
Nan, saat usiamu bertambah, ujian hidupmu pun akan semakin menanjak dan sukar. Itulah hakikat hidup. Kehidupan akan terus menempamu untuk menjadi bijaksana. Kehidupan akan terus membentukmu menjadi manusia yang senantiasa berkesadaran, bahwa kita tak pernah mencapai titik sempurna dalam segala hal.
Nan, kelak saat usiamu terus bertambah, jangan terlalu keras dengan dirimu sendiri. Kita tidak harus selalu berhasil dalam segala hal. Kita tidak harus selalu unggul saat memperjuangkan sesuatu. Dan kita tidak harus menjadi luar biasa agar bisa dilirik oleh manusia lain. Jadilah dirimu sendiri, yang sederhana, yang menjaga lisan dan senantiasa menata adabmu agar selalu dalam ranah kebaikan. Nan pahamilah, bahwa kita tidak pernah lepas dari percikan dosa-dosa, namun memohon ampunan adalah pilihan. Ambilah pilihan itu, selalu.
Nan, kelak saat usiamu terus bertambah, ada banyak kenyataan yang tiba-tiba terjadi diluar dugaanmu. Saat berada pada titik kebingunan, rasanya seluruh daya dan kuatmu tak mampu menghalau badai-badai yang menghampiri, namun jika terus berjalan, percayalah, kau akan mampu menyelesaikannya dengan pertolongan-Nya.
Nan, tanpa syukur, hidupmu akan terus terasa menyesakkan karena ujian-ujian kehidupan dan tanpa sabar, kau akan terus merasa kehilangan harapan untuk bertahan. Semoga hatimu selalu pandai menata syukur dan sabar agar terus luas, tidak hanya pada momen-momen senang dalam hidupmu, namun pada momen-momen terendah dalam hidupmu. Semoga syukur dan sabar itu selalu ada...menyala terang dalam hatimu. Menjadi lentera yang melapangkan dadamu dan meringankan langkah kakimu mengarungi kehidupan.
Gerimis hujan di tanah Rantau, 31 Maret 2023 16.10 wita
137 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
Jalan Yang Jauh, Jangan Lupa Pulang
Tumblr media
“Bagaimana mungkin kamu bisa membuat seseorang menemukan rumahnya, sementara dirimu masih tertatih-tatih mencari jalan pulang?", gumam-mu.
Rumah yang kamu maksud berdefinisi lebih luas. Bukan yang sekedar berbentuk bangunan maupun tanah, kan?
Tempat dimana kamu bisa merasa aman dan nyaman untuk menumpahkan segala rasa dan kejadian yang tengah menerpa.
Tenang, ada yang siap siaga menjadi telinga untuk mendengarkan ceritamu yang meluap-luap. Menyediakan pundak untukmu rehat setelah menyelesaikan senja yang penuh dengan kepenatan.
Barangkali aku mampu menjadi salah satunya? Tentu tanpa penghakiman, tanpa menempeli label hitam. Kamu—diterima seutuhnya, seapa-adanya.
Aku mencoba menelusuri isi kepalamu lewat lagu-lagu yang kamu dengarkan saat tengah malam. Lewat tulisan-tulisan manis yang kamu bagikan melalui sosial mediamu. Foto anak kecil yang kamu potret secara diam-diam. Gurat awan dan gelombang laut yang kamu simpan gambarnya dengan senang.
Melalui waktu yang tak pernah kamu ketahui, aku membaca dirimu dari dekat, dari jauh. Mendapati dirimu tangguh dan rapuh disatu waktu. Bertahan di kota asing yang berisik. Kamu menjelma menjadi sosok yang kuat dan tahan banting. Tapi, disatu waktu yang utuh, aku juga menemukan dirimu tanpa atribut kekuatan yang biasa kamu gemakan.
Kamu yang terbiasa hidup dalam guncangan dan segala ketidakpastian, kini telah menemukan satu rumah yang ramah, kamu merawat dengan hati yang penuh sampai hari ini. Ia hidup dan tumbuh dengan baik, sama sepertimu.
1 April 2023 II 00.20
209 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
Doa Mohon Ampunan
Selama Ramadhan kita sering dengar doa ini, kita hafal, tapi mungkin ada diantara kita yang belum tahu isi dari doa mohon ampunan ini. Mari amalkan setiap hari.
‎اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌ كَرِيْم تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا يَاكَرِيْم
Allohumma innaka ‘afuwwun kariim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annaa yaa kariim.
Artinya:
" Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maka maafkanlah kami, wahai Tuhan yang Maha Mulia." (HR Tirmidzi)
14 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
رمضان مبارك🌹🕊
Ramadan Mubarak my dears, to you and your loved ones. May it be a blessed and beautiful one for us all.
107 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
tapi tetep minta sesuai proposal yaa, kalau boleh. hehe
Aku udah capek usaha ya Allah hehehe. Udah terserah aja maunya gimana sekarang. Aku gamau sok sok ngatur hidupku lagi. Aku bodoh ternyata.
Pertemukan dengan effortlessly compatible dan effortlessly matched chemistrynya ya Allah.
Terserah aja udah. Tapi kalau boleh, yang sesuai dengan proposalku padaMu.
Bandung, 12 Maret 2023
107 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
Aku udah capek usaha ya Allah hehehe. Udah terserah aja maunya gimana sekarang. Aku gamau sok sok ngatur hidupku lagi. Aku bodoh ternyata.
Pertemukan dengan effortlessly compatible dan effortlessly matched chemistrynya ya Allah.
Terserah aja udah. Tapi kalau boleh, yang sesuai dengan proposalku padaMu.
Bandung, 12 Maret 2023
107 notes · View notes
ruangseka · 2 years ago
Text
"Aku khawatir terhadap suatu masa yang rodanya dapat menggilas keimanan. Keyakinan hanya tinggal pemikiran yang tidak berbekas.
Banyak orang baik, tapi tidak berakal. Ada orang berakal, tapi tidak beriman.
Ada yang lidahnya fasih, tapi hatinya lalai, ada yang khusyuk, namun sibuk dalam kesendirian. Ada ahli ibadah, namun mewarisi kesombongan iblis.
Ada ahli maksiat yang rendah hati bagaikan sufi. Ada yang banyak tertawa hingga hatinya berkarat, dan ada yang menangis karena kufur nikmat.
Ada yang murah senyum, tapi hatinya mengumpat. Ada yang berhati tulus, tapi wajahnya cemberut. Ada yang berlisan bijak tapi tak memberi keteladanan dan ada pezina yang tampil menjadi figur
Ada orang punya ilmu, tapi tidak paham dalam menjalankan. Ada yang pintar, tapi membodohi. Dan ada yang bodoh tapi tak tahu diri.
Ada orang yang beragama, tapi tidak berakhlak. Ada yang berakhlak tapi tidak berTuhan. Lalu, di antara semua itu, aku ada dimana?
Na'uzubillah min dzaalik, semoga tidak ada tempat kita disana.
-Ali bin Abi Thalib
Inikah hari-hari kita saudaraku...?
167 notes · View notes