rnsantika-blog

[rnsantika-blog]

[rnsantika-blog]

Ini penyemangat 😙😙😙

[rnsantika-blog]

Padahal aku rindu seperti itu

Muridku pernah bilang "aku benci familytime, aku gasuka. Kita pergi atau berkumpul, tapi bunda sama papah main handphone, aku engga, aku cuma baca atau makan, ade juga. Jadi mening gausah aja, seperti bukan hari libur aja, pulang sekolah aku bisa main hp, gausah cape dijalan, dan aku engga sendirian"

[rnsantika-blog]

Orang yg di suatu sore pernah bilang "nanti ngajarnya di negeri aja ya biar siang udah selesai jadi lebih banyak waktu di rumah. Kalo masih mau ngajar les boleh tapi buka di rumah aja. Kalo aa udah kerja tetap, langsung pindah ajaya, gpp masih honorer juga di negeri aja", tbtb bilang "maaf ya belum bisa pindah ke negeri, maaf belum bisa sesukses orang-orang seusia kita saat ini, maaf belum bisa membahagiakan, belum bisa memberikan yg lebih, maaf kalo nyesel pilih aa, padahal banyak yg udah sukses". Dulu menanggapi ucapannya hanya dengan tertawa bahkan menganggap itu hanya guyonan. Kali ini menanggapi ucapannya dengan bergetar.

[rnsantika-blog]

Hai, untukmu yg sedang menata dan bersiap. Terimakasih, untuk setiap langkah melawan lelah, untuk setiap juang menghalang rintang, untuk setiap gigih penuh kasih. Semoga setiap tulus dan peluhmu, menjadi kemudahan yg akan mengantarkan pada tujuan. Sincerely love, Tika

[rnsantika-blog]

Sorry ...

I'm so sorry for my behaviour. I'm sorry that I hurt u. I'm sorry that I can't make u smile. I'm sorry cause make u angry. I'm sorry cause I couldn’t fulfill your expectations. I'm sorry for whatever I did with you. Sorry ...

[rnsantika-blog]

Mana pernah nyangka sigalak akan bilang "Makasih udah menemani sampai dititik ini, dari keadaan jatuh sampai bangkit dan jauh lebih baik. Makasih karna selalu mendukung dan mendampingi. Ayg salah satu orang dibalik keberhasilan aa, ayg alasan yg bikin aa jadi lebih baik. Maaf belum menjadi yg paling baik, maaf masih suka bikin kesel atau ada tindakan yg kurang berkenan." Ya mana gak speechless, sampe mulai berkacakaca gaingin jawab banyak karna haru bgt :")

[rnsantika-blog]

Hi

Untuk setiap bahagia dimana kamu sebabnya, untuk setiap kasih dimana kamu muaranya, untuk setiap kisah dimana kamu pengukirnya. Terimakasih.

[rnsantika-blog]

Aku masih menunggu waktu itu. Waktu dimana seseorang berada disampingku, mengelusku dengan lembut, dan tegap bahunya menjadi tempatku bersandar. Waktu dimana aku bisa berbagi kisah dengannya, menceritakan setiap moment yg dilalui sepanjang hari bahkan berbagi keluh kesah, lalu ia mendengarkanku seraya menenangkan saat aku kalut, dan turut tertawa bersama saat hal yg lucu aku ceritakan. Waktu dimana aku tak lagi mencari seseorang untuk semua itu, sebab aku telah bersamanya tanpa sekat. Ya, aku menunggu waktu itu.

[rnsantika-blog]

Lalu aku harus menjadi robot sekarang, yang memprogram hatiku untuk menutup luka, kemudian menjadi selalu manis, entah bagaimanapun itu.

[rnsantika-blog]

Kapan kiranya kau akan datang?

[rnsantika-blog]

Untuk yang saat ini berada di puncak. Berapa kali terseok hingga kemudian mampu mengucap syukur ketika berada di atas?

Untuk yang saat ini tengah berbunga-bunga. Berapa kali terjatuh dan merasakan luka hingga akhirnya bisa menikmati suka?

Untuk yang saat ini telah mengerti apa itu salah apa itu benar setidaknya bagi diri sendiri. Berapa banyak caci serta makian yang pernah ditelan lalu sekarang berbuah pujian?

Mungkin betul, untuk tahu apa yang benar kita harus merasakan salah. Tapi, yang terpenting di atas itu semua adalah…kita telah belajar banyak untuk kemudian bisa mengerti sebuah kebenaran serta kebaikan.

[rnsantika-blog]

Bagi beberapa orang, mimpi hanya bunga tidur menemani lelap yang kesepian. Bagiku, mimpi adalah bunga hidup. Aku harus menyiraminya terus dengan langkah-langkah yang setia. Perihal berbunga, menjaganya tetap hidup adalah sebuah upaya membuat hidup itu sendiri.

[rnsantika-blog]

:""))

Temukanlah dirimu dalam setiap usahaku memperbaiki diri. Dalam setiap pekerjaan yang kucintai. Dalam hari-hari yang telah kulalui. Sebab kau adalah jalan, bagi segala hal yang kujadikan tujuan.

–boycandra

[rnsantika-blog]

Ah. Aku benci sore ini. Kudapati diri begitu lemah. Menyeka saja aku payah. Meski dibendung, rinai tetap pecah. Aku kalah.

[rnsantika-blog]

Kadang kita lupa. Apa yang diinginkan dari oranglain, diri sendiri tidak melakukan. Menghargai misalnya. Siapa tidak ingin dihargai? Semua orang ingin dihargai. Tapi terkadang kita lupa untuk menghargai oranglain. Atau merasa diri sudah menghargai, padahal belum.

[rnsantika-blog]

Menyeka tangis memang tak semudah berkata.