Text
Ketenangan.
Sungguh suatu nikmat yang perlu benar-benar disyukuri karenanya.
Adakah yang pernah overthinking juga tentang kehidupan karena segala pemberitaan yang beredar?
Bagi yang mulai merasa mengalami Infobesitas, bisa sementara mencoba perlahan mundur dari media sosial juga web berita yang membuat hati & pikiran tak jernih.
Atas izin Allah, perolehlah lagi ketenangan.
Rabbisrohlii shodrii wa yassirlii amrii
6 Juli 2021
0 notes
Text
Cara sederhana bersyukur :
Bangun pagi lalu...
1. Sebutkan SEMUA hal yang kamu ingkari atas nikmat Allah dengan diawali kalimat
"Ya Allah maafkan hamba karena...."
2. Sebutkan SEMUA hal yang kamu syukuri atas nikmat Allah dengan diawali kalimat
"Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah karena..."
Coba hitung, pasti akan lebih banyak hal yang bisa disyukuri.
24/03/21
0 notes
Text
Ada tenaga yang mesti dikerahkan
Ada waktu yang mesti diluangkan
Ada materi yang mesti direlakan
Ada ego yang mesti ditaklukan
Untuk sebuah perubahan.
23/03/21
0 notes
Text
Gawattt!! Setan gepeng sudah mendominasiku!
Bangun tidur.. nyamperin setan gepeng.
Habis mandi.. deketin setan gepeng.
Lagi makan.. ditemenin setan gepeng.
Parahnya lagi, habis sholat yang dicariin lagi-lagi setan gepeng.
21/03/21
0 notes
Text
"Kepemimpinan yang amanah merupakan jangkar dalam perjuangan. Maka berlayarlah dengan nakhoda yang dapat membuat kita tegak dalam keimanan"
0 notes
Text
Sibuk x Produktif
Benarkah telah kugunakan waktu dengan baik? ternyata baru berisi kesibukan hampa tanpa produktifitas.
”Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu di dalamnya: Kesehatan dan Waktu luang” (HR. Bukhari)
13/03/21
1 note
·
View note
Text
Alasan yang paling mudah dibuat adalah alasan untuk menunda, baik saat memulai sesuatu atau saat hal tersebut sedang berjalan.
" Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati." (Qs. 31 : 34)
12/03/21
0 notes
Text
Pembelajaran mengelola emosi itu perjalanan panjang.
Meski sepertinya rumit, bukan berarti tak bisa dilatih.
Kuncinya jujur pada diri sendiri tentang emosi yang dirasa, selanjutnya akan terbuka jalan bagaimana mengatasinya.
11/03/2021
2 notes
·
View notes
Text
Bangun malam.
Eh baru jam segitu, tidur lagi.
"Ntar aja ah sholatnya"
Bangun lagi.
Tidur lagi.
"Ntar aja ah sholatnya"
-Repeat-
Hingga akhirnya sampailah ke subuh.
Untuk memulai bahkan untuk istiqomah dalam ibadah itu berat, jangan sok kuat. Minta pertolongan sama Allah.
10/03/21
1 note
·
View note
Text
Kecewa karena di PHP-in?
Bukan. Bukan dia yang PHP, tapi kita yang terlalu berharap sama manusia. Benarkah kita sudah menjadikan Allah sebenar-benarnya illah?
“Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap. (QS. 94 : 8)
1 note
·
View note
Text
Jika kesulitan datang saat ini,
jangan pernah salahkan orang, jangan salahkan hari, atau apapun.
Karena bisa jadi kesulitan itu kamu yang undang.
0 notes
Text
Review buku anak
Judul buku : Kisah-kisah dari Bawah Laut Negeri Bahari
Penerbit : Lembaga Seni dan Sastra Reboeng
Pengarang : Nana E. Nusyirwan, dkk
ISBN : 978-602-60093-9-5
Ukuran : 18 x 22 cm
Halaman : 138 Halaman
Cover : Hardcover
Harga : Rp 180.000,-
Tahun terbit : 2020
Mengapa Allah ciptakan lautan lebih luas dari daratan? Itulah bentuk kasih sayang-Nya pada manusia, lautan berfungsi sebagai penyerap karbon dioksida yang kita hembuskan ke atmosfer, bagi umat muslim kemanapun travelling tak perlu khawatir tentang makanan, karena telah Allah sediakan makanan yang berasal dari laut terjamin kehalalanya, dan masih banyak sekali fakta menarik lainnya tentang lautan. Di negeri kita Indonesia ini 2/3 wilayahnya saja berupa lautan, itulah mengapa sering disebut sebagai negara Maritim yang berbudaya bahari. Negeri bahari memang menyimpan berjuta cerita, seperti yang dituangkan dalam kumpulan prosa Kisah-kisah dari Bawah Laut Negeri Bahari.
Buku yang ditulis oleh anak-anak pesisir maupun anak-anak yang pernah berkunjung ke pantai ini akan memberikan kita gambaran mengenai kehidupan laut melalui kacamata mereka. Lembaga Seni dan Sastra Reboeng (LSS Reboeng) sebagai penyelenggara literasi anak yang dipimpin oleh Nana E. Nursyiwan, berhasil mengumpulkan tulisan anak-anak dari seluruh Nusantara dengan rentang usia 8 sampai usia 12 tahun untuk membuat sebuah buku tentang kehidupan laut.
Dr. Murti Bunanta, S.S.,MA , seorang spesialis literatur anak menyampaikan bahwa sejak tahun 1979 terdapat 28 buku tentang bahari. Perbedaan buku sebelumnya dengan buku tentang bahari yang ini adalah ditulis langsung oleh anak-anak sedangkan buku yang lain ditulis oleh orang dewasa. Adapun buku lain tentang laut yang ditulis oleh Inara Mahya Mahawira (seorang anak usia 5 tahun) yang berjudul Taman Laut terbitan Rayya Creativa berisi tentang kepedulian terhadap lingkungan dan taman laut yang didalamnya terdapat kehidupan biota laut yang rusak. Perbedaan buku Taman Laut dengan Kisah-Kisah dari Bawah Laut Negeri Bahari terletak pada segmentasi pembacanya. Buku taman laut direkomendasikan mulai dari usia balita, tampak dari isi gambar dan tulisan pendek pada setiap halamannya serta spesifikasi buku tersebut. Sedangkan buku ini segmentasinya lebih beragam, mulai dari anak-anak, mahasiswa kesusastraan, bahkan para pendidik.
Buku karya dari 30 anak yang terpilih ini secara garis besar terbagi pada dua jenis tulisan, yaitu berdasarkan pengalaman pribadi dan berdasarkan imajinasi. Menyenangkannya masa anak-anak yang tinggal dipesisir dapat kita rasakan lewat beberapa tulisan tentang kehidupan mereka. Selain dikenalkan dengan beberapa jenis makanan khas dan di ajak berkelana ke pantai di berbagai daerah seperti Pongok, Gresik, Aceh dan yang lainnya, pembaca juga seolah diajak berkomunikasi dengan penulis, misal pada salah satu cerita yang berkaitan dengan lingkungan laut, ada kalimat tertulis “Ini memprihatinkan ya teman-teman?” atau “Yuk mulai dari sekaran kita membuang sampah ditempatnya dan menjaga kelestarian laut”.
Dengan imajinasi tinggi anak-anak bisa menyatukan daya khayal dengan kenyataan sehingga dapat menyajikan pesan tentang kelautan, tentang lingkungan, dan lainnya. Beragam cerita fantasi tentang binatang laut dapat kita nikmati mulai dari cerita sederhana yang penuh kepolosan sampai cerita dengan imajinasi tak terduga yang berisi kisah keluarga hewan laut, persahabatan, interaksi hewan dan manusia, sampai kisah petualangan hewan-hewan tersebut. Ada pula beberapa tulisan yang memberikan pengetahuan bagi pembaca, misalnya dalam cerita yang berjudul “Seterang Cangkang Simping”, didalamnya sedikit dijelaskan tentang perahu ikan beserta cara kerjanya. Atau dalam judul “Tahukah Kamu apa Itu Kerang Hijau?”, yang menceritakan cara kerag hijau hidup di laut. Tulisan dengan judul “Perjalanan Menuju Palung Mariana” pun memberikan pembaca sensasi pengetahuan yang penulisnya dapat dari channel youtube namun dapat dideskripsikan dengan apik lewat tulisan.
Dari sisi ilustrasi, buku ini melibatkan beberapa ilustrator dengan gaya khasnya masing-masing sehingga tidak monoton dengan satu jenis gaya ilustrasi. Disini ilustrasinya memiliki fungsi dekoratif, halaman yang berisi tulisannya bersih (tanpa background yang mengganggu yang menyulitkan saat membaca) meski diisi beberapa elemen gambar yang berwarna-warni. Ilustrasi buku ini juga memiliki fungsi ekspresif yang ditempatkan pada halaman penuh tanpa tulisan untuk menunjukan gagasan, situasi dan konsep secara nyata sehingga mudah dipahami dan membuat cerita lebih hidup. Apalagi anak-anak sangat suka dengan visual yang menarik dan memiliki kesan cerah ceria. Selain itu ada ilustrasi yang menambah humor tertentu, misal pada tulisan yang berjudul “Penghuni Laut Melawan Corona”, disitu digambarkan ikan-ikan menggunakan masker yang talinya dikaitkan pada sirip. Apakah tiap siripnya bergerak membuka dan menutup, maskernya ikut lepas? Atau pada ikan buntal, apakah dalam sehari Ia sering berganti masker karena selalu robek saat dirinya mengembang dan berduri?. Cukup menambah pembaca lebih terhibur.
Yang paling saya suka dari cerita dalam buku ini adalah kisah yang berjudul “Selaka Menemukan Jalan Pulang” tentu saja selain karena penulis berusia sembilan tahun ini dapat menyajikan struktur kalimat dengan baik juga karena keunikan tokoh cerita. Jika dalam kisah imajinatif lain mengambil tokoh hewan yang sudah dikenal pada umumnya, namun pada kisah ini penulis menjadikan morea sebagai tokohnya. Bagi yang belum mengenal atau belum tahu hewan morea, mungkin asing mendengarnya. Ternyata morea adalah sejenis belut besar yang dikeramatkan oleh penduduk setempat karena dianggap sebagai penjaga mata air Waiselaka, yang berada di wilayah Maluku Tengah. Berarti penulis menyajikan sesuatu yang populer dari daerah asalnya. Kisah ini bercerita tentang selaka si belut morea yang melakukan perjalanan bersama keluarganya menuju laut, namun Ia tersesat karena beristirahat jauh dari orangtuanya. Pesan yang disampaikan didalamnya mengenai kebersamaan keluarga, menuruti nasihat orangtua, selalu berada disekitar orangtua atau orang dewasa saat melakukan perjalanan ( hal ini merupakan pesan penting bagi anak-anak karena seringkali saat jalan-jalan mereka ingin berjalan sendiri sesuka hatinya, sehingga tersesat), pesan lainnya adalah mengenai balas budi seorang kawan. Kutipan menarik dari kisah ini adalah “Berbuat baiklah pada oranglain jika kamu punya kesempatan untuk berbuat kebaikan. Rasanya itu cara yang tepat.” Yang diucapkan oleh seekor bintang Laut bernama Loleng saat Selaka ingin membalas kebaikannya.
Cerita lain yang menarik juga berjudul “Amink diculik” . Kenapa menurut saya ini menarik? Karena penulis memasukan sepotong kalimat dengan bahasa setempat “Ayya suno’ pangghengngaghi” yang artinya tolong panggang ikan ini. Memasukan sedikit unsur budaya lokal ini menjadi pembeda dengan cerita yang lain.
Adapun ada hal yang dirasa kurang pas disini contohnya pada salah satu cerita yang berjudul “Piknik ke Pantai” didalamnya menceritakan tokoh Kanda dan Dinda (nama atau sebutan ini umumnya digunakan anak perempuan) tetapi yang digambarkan adalah dua orang anak laki-laki. Namun masih tertolong dengan ilustrasi yang sangat mengemaskan juga membuat jatuh hati dan hal itu tidak mengurangi esensi dari cerita.
Sebetulnya masih banyak hal unik yang bisa digali dari buku ini. Buku ini direkomendasikan untuk anak usia 5 tahun ke atas (atau tergantung kesiapan anak dibacakan buku dengan teks yang cukup panjang), untuk pengajar sebagai media pembelajaran, mahasiswa kesusastraan, pegiat literasi, dan kalangan umum. Kisah-Kisah dari Bawah Laut Negeri Bahari memiliki karakter yang kuat mengenai rasa ingin tahu dan kepekaan. Hadirnya buku ini juga diharapkan dapat memberikan warna tersendiri pada perkembangan literasi anak.
0 notes
Text
Perubahan Atmosfer
“Gimana sih perasaannya saat full ada dirumah kayak sekarang, kan sebelumnya biasa ngantor?, kerasa nggak perbedaannya?”, beberapa orang seringkali bertanya hal tersebut pada saya, setelah saya memutuskan resign. Sebelum menjadi fullmom seperti saat ini, saya diamanahi sebagai seorang guru Bimbingan Konseling di sebuah SMP berasrama, di Kabupaten Bandung Barat. Saya memang memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan jika anak berusia dua tahun, dan itu tepat saat pergantian tahun ajaran baru di bulan Juni-Juli.
Alasannya mengundurkan diri sederhana, yaitu ridho suami dan ingin mendampingi anak. Jauh sebelumnya pernah baca sebuah referensi tentang terrible two, jadi katanya saat anak usia dua tahun perlu benar-benar memperoleh pendampingan orangtua. Nah, sebelum usia anakku dua tahun pun, memang udah terlihat potensi super-aktif nya, jadi ya kasihan yang ngasuh kalau dititipin.
Kembali ke pertanyaan tadi, sebenarnya perbedaan nggak begitu berasa. Qadarullah, di bulan Maret pemerintah mulai memberlakukan PSBB karena adanya wabah virus corona. Otomatis staff pengajarpun jadi ikut WFH (work from home). Nah selama bulan Maret sampai Juni itu proses adaptasi terjadi. Tempatnya dirumah, tapi mengerjakan urusan kantor, kegiatannya bekerja tapi mengerjakan juga pekerjaan rumah. Pernah keteteran? Jelas. Tapi dari situ belajar untuk lebih mengatur waktu dan porsi aktifitas, agar saya tidak dzolim dan setiap orang mendapatkan hak-nya.
Dengan adanya corona, PSBB, dan WFH ini menjadikan proses adaptasi dari workingmom menjadi fullmom berjalan bertahap, sehingga atmosfer dalam kehidupan pun berubahnya perlahan.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
@pejuang30dwc
#day29
#30dwcjilid27
#squad7
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bandung, 8 Januari 2021
0 notes
Text
Delay Menangkap Hikmah
Sebagai orang mukmin, dalam sehari minimal kita membaca 17 kali surat Al-Fatihah dalam setiap shalat wajib, belum termasuk shalat rawatib, shalat sunah lain, atau dalam setiap memulai suatu amalan. Dalam surat Al- Fatihah ayat 5 yang berbunyi, “Iyyaka na’budu, wa iyyaka nasta’in” yang artinya hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kita secara berulang-ulang menyatakan diri sebagai hamba yang mengesakan Allah dan berulang-ulang memohon pertolongan dari-Nya.
Dalam tausiyah Gurunda K.H Abdullah Gymnastiar sering disampaikan bahwa “Segala urusan lancar itu bukan karena kita yang hebat, melainkan karena adanya pertolongan Allah”. Memang kita sebagai hamba yang lemah membutuhkan pertolongan Allah dalam setiap keadaan, bahkan untuk menangkap hikmah yang Allah titipkan pada setiap kejadian atau pada setiap perkara pun perlu pertolongan-Nya, perlu meminta pada-Nya dengan cara berdo’a tentunya misalnya, “Yaa.. Allah kami memohon pada-Mu agar diberi kepekaan dalam memahami ayat-ayat Al-qur’an,” atau “Yaa Allah izinkanlah kami dapat memperoleh hikmah atas setiap kejadian,” dan redaksi sejenis lainnya.
Mengapa kita harus peka terhadap hikmah? Supaya kita tidak delay dalam bersyukur, tidak delay dalam melakukan muhasabah diri. Saat dimulainya pandemi yang menyertai perjalanan sepanjang tahun 2020 lalu, tentu banyak yang menyikapinya dengan penuh kepanikan, yang terlalu santai juga banyak. Namun apakah banyak juga orang yang langsung bisa menangkap hikmah pada detik pertama munculnya wabah tersebut? Sepertinya lebih banyak yang delay. Seandainya bisa on time dalam menangkap hikmah lalu bersyukur disertai memohon pertolongan Allah, maka tentu rezeki dan keberhasilan tak akan tertunda lama.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
@pejuang30dwc
#day28
#30dwcjilid27
#squad7
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bandung, 7 Januari 2021
0 notes
Text
Ditengah Ketidakpastian
Hal yang mutlak dalam kehidupan ini adalah perubahan. Sunatullahnya, akan berjalan seperti itu. Perubahan akan selalu datang baik diharapkan maupun tidak, baik besar maupun kecil, baik cepat atau lambat.
Siapa sangka, pada tahun 2020 terjadi perubahan besar pada berbagai aspek kehidupan manusia di seluruh dunia yang disebabkan menyebarnya virus corona. Perubahan tersebut memunculkan stressor bagi sebagian besar orang seperti kekhawatiran akan masa depan, kecemasan karena tak pasti kapan wabah berakhir, takut jika tertular virus corona, takut hilang pekerjaan, takut tak makan, takut mati, dan lainnya.
Ketakutan merupakan emosi yang wajar ditengah ketidakpastian. Untuk meminimalisir hal tersebut, orang-orang menyibukkan diri dengan hal positif yang bisa dilakukan, meski aktivitasnya sama namun caranya berbeda. Berbagai artikel ataupun tayangan media mengenai cara meredakan stress saat pandemi melanda bertebar dimana-mana. Seiring berjalannya waktu, stress mungkin sudah tak dialami. Sebagian besar orang menjalani kehidupannya seperti biasa dengan atmosfer berbeda.
Berkaitan dengan hal tersebut, tetaplah optimis bahwa Allah menciptakan manusia sesuai tantangan zamannya. Manusia yang hidup di zaman serba cepat, Allah sesuaikan kompetensinya. Bayi-bayi yang lahir pada masa pandemi, pasti Allah sesuaikan imunitasnya. Semua pasti bisa melewati tantangan ini, buktinya muncul banyak inovasi dari berbagai bidang yang memudahkan kehidupan kita selama masa pandemi.
Dalam kajian Ustadz Adriano Rusfi, dijelaskan bahwa Allah itu tidak punya sifat dzolim, Allah ciptakan penyakit beserta obatnya dan setiap penciptaan disertai konfigurasi yang sesuai dengan penempatannya. Maka apapun ujiannya yakinlah pada Allah dan kembalilah pada-Nya.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
@pejuang30dwc
#day27
#30dwcjilid27
#squad7
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bandung, 6 Januari 2021
0 notes
Text
Menanti Ramadhan
Waktu berlalu begitu cepat, saat mengerjakan hal yang bermakna maka kita menjadi orang yang beruntung, tapi jika kita melakukan hal yang sia-sia maka kita merugi. Yang paling istimewa dari semua waktu yang ada adalah di "waktu sepertiga".
Dalam sehari, waktu yang istimewa adalah sepertiga malam. Dalam setahun hijriyah, waktu yang istimewa juga pada sepertiga tahun terakhir, di bulan kesembilan yaitu Ramadhan. Dan waktu istimewa Ramadhan juga terletak pada sepertiga-nya, yakni 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Sudah 98 hari lagi menjelang Ramadhan. Dan petang nanti memasuki 97 hari menjelang Ramadhan. Dalam bulan hijriyyah, perubahan hari dimulai petang, berbeda dengan bulan masehi dengan perubahan hari di awali dengan pagi.
Sudah sejauh manakah persiapan kita menyambut Ramadhan? Kenapa harus disiapkan? Karena Ramadhan adalah olimpiadenya ahli taqwa. Dan untuk mengikuti olimpiade maka perlu pemanasan, perlu latihan. Itulah yang disampaikan Ustadz Nuzul Dzikri.
Vibes Ramadhan lainnya, dari bang Aad (Ustadz Adriano Rusfi), Benarkah kita menyambut Ramadhan dengan suka cita? Seriuskah sikap mental kita memperlakukan Ramadhan penuh kerinduan? Jika iya, kenapa setiap buka puasa seperti balas dendam? Kenapa saat Idul Fitri dianggap sebagai pembebasan dari belenggu siksa?
Mereka yang menanti Ramadhan dengan iman dan cinta, seharusnya sangat bergairah, spirit dan semangatnya luar biasa. Mudah-mudahan Allah pertemukan kita dengan Ramadhan yang akan datang.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
@pejuang30dwc
#30dwcjilid27
#day26
#squad7
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bandung, 5 Januari 2021
1 note
·
View note
Text
Tentang Batas Sabar
Seorang siswa pernah datang kepada saya dan menceritakan segala problem yang Ia rasakan dan hadapi selama berada di sekolah maupun asrama. Tentunya masalah yang disampaikan adalah masalah dengan level remaja, seperti tentang pelajaran, hubungan dengan orangtua, hubungan pertemanan, dan pengembangan diri.
Jika Ia bisa melewati hal tersebut, maka tugas perkembangan pada masa remaja nya akan terselesaikan dengan baik. Bagi orang dewasa mungkin akan menganggapnya mudah, karena sudah pernah melaluinya. Bagi remaja? hal tersebut bisa menyebabkan mereka menyerah, putus asa, rendah diri, dan emosi negatif lainnya.
"Bu, saya setiap hari udah sabar." katanya ditengah-tengah pembicaraan kami.
Tiba-tiba datang seorang siswa lain yang merupakan kakak kelasnya. Ia langsung duduk disamping anak tersebut dan bertanya "Kenapa dia bu?".
Siswa murung itu kembali mengulang ceritanya. Dan saya masih tetap disitu mendampingi mereka.
"Oh.." kata si kakak kelas.
"Coba nih pengen tau, kalau kamu ada di posisi dia bakal kaya gimana?" tanya saya pada si kakak kelas.
"Ya kamu sabar." katanya pada si adik kelas.
"Udah kak, udah sabar, sabar tuh ada batasnya." jawabnya.
"Sabar itu batasnya ikhlas, udah ikhlas belum nerima semua itu?" ungkap si kakak kelas.
Si siswa pemurung terdiam. Sore itu semua belajar, si adik kelas belajar untuk menyelesaikan problemnya, si kakak kelas belajar untuk menganalisis permasalahan, begitu juga dengan saya yang hari itu baru saja mendapat pelajaran tentang batas kesabaran, ikhlas.
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
@pejuang30dwc
#day25
#30dwcjilid27
#squad7
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Bandung, 4 Januari 2021
1 note
·
View note