kutuliskan harapan,kekecewaan yang tak perlu seluruh manusia tau
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Seorang laki-laki bisa menjalin hubungan tanpa adanya perasaan. Seorang laki-laki juga bisa menyentuhmu tanpa didasari perasan suka dan cinta. Jadi, perhatiannya, pelukannya, genggaman tangannya, bukanlah indikasi perasaannya yang sesungguhnya. Semua itu bukanlah pembuktian bahwa dia memang mencintaimu.
Pembuktian tertinggi perasaannya adalah keberaniannya untuk menafkahimu. Memikirkan makan dan tempat tinggalmu. Berusaha membawa pulang untukmu makanan yang cukup, menyediakan tempat tinggal yang nyaman, dan menghadirkan perasaan aman bagimu.
Itulah pembuktian paling tinggi dari rasa cinta seorang laki-laki. Keberaniannya membawamu masuk ke dalam hidupnya dan kemudian bertanggung jawab terhadap dirimu.
430 notes
·
View notes
Text
Sabar
Ada yang masih sendiri tapi bahagia, ada juga yang sudah bersama tapi dirundung duka. Bahagia, bukan semata tentang bersama. Pun duka, tak selalu karena pisahnya dua raga.
Tahukah kamu, sama sekali bukan rindu yang kurisaukan dari jarak ini. Takutku karena tak bisa bersabar dalam penantian
***
Kota Sejuta Rindu, Ramadhan kedua 2019
98 notes
·
View notes
Text
Kini aku semakin mantab untuk berdoa
Ya allah Smoga kelak aku membersamai sosok seperti papahku; beliau yg selalu bangga dan bercerita kepada anak-anaknya betapa beruntungnya dia mendapatkan bunda
ربي اغفرلي و لوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا
#harusoreini
1 note
·
View note
Text
Rahman yg maha kuasa , hamba mohon kepadamu rabb kabulkan doa kami :")
Allahummashali a'la sayyidinaa muhammad
0 notes
Text
Pertolongan Allah Tepat Waktu
Tadi di perjalanan, saya tidak sengaja melihat seorang lelaki paruhbaya bersama dengan istrinya yang sepertinya sedang kebingungan karena kendaraan yang ditungganya mogok. Lengkap dengan hasil kebun yang dibawanya.
Alhasil saya memutar balik laju kendaraan saya. Di tengah kebun yang cukup jauh dari perkampungan, saya mencoba untuk menghampirinya. "Bah, kenapa motornya?", lalu lelaki itu mejawab "Habis bensin kayanya dek".
"Mau di dorong jauh pisan" Ia menambahi. "Oh yaudah tunggu sebentar, biar saya carikan". "Jangan dek, abah ikut aja biar abah yang beli" ucapnya. Di tengah perjalanan si abah tidak berhenti-berhentinya bersyukur.
Sambil menepuk-nepuk pundak saya dia berkata "Alhamdulillah, pertolongan Allah lewatmu dek. Allah gerakin hati adek buat berhenti bantuin abah." Saya hanya mengangguk dan mengaminkan doa-doa baiknya untuk saya.
Sekembalinya melanjutkan perjalanan, saya merenungkan perkataan si abah. Iya juga ya, Allah yang gerakin saya buat berhenti. Saya membantunya karena Allah memberi saya kesempatan buat menyegerakan.
Coba kalau saya berangkat lebih awal, atau nanti-nanti saja. Saya pasti tidak bertemu dengan si abah. Tiba-tiba di sore itu saya mendadak ada keperluan, dan mengharuskan saya melewati jalan itu.
Benar kata si abah, Allah yang memberi pertolongan atas segala sesuatu. Dan Allah yang memberi kesempatan baik atas segala perkara. Apakah kita masih mau melewatkannya?
Bagaimana kalau ternyata doa-doa saya yang Allah kabulkan lebih cepat melalui si abah? Melalui kesempatan yang Allah berikan ketika membantunya. Astagfirullah, selama ini saya begitu sombong merasa bisa mencapai segalanya sendiri.
Padahal ada begitu banyak doa orang-orang yang membuat segalanya menjadi lebih mudah.
—ibnufir
182 notes
·
View notes
Text
Aku rindu rumah :") bener deh ga boong , pen bgt pulang
Tapi ada beban 'materi' yg kayanya ketika aku datang dg tangan kosong akan menjadi cemooh. "oleh oleh, THR" dll
Huaaaaa rahman jika memang rezekiku tahun ini bisa lebaran bersama orang tua, aku yakin pasti kau berikan jalan :)
1 note
·
View note
Text
Doa itu bukan hanya untuk mendekatkan yang jauh, bukan juga hanya untuk mengikat ia yang berserak. Kamu lupa, bahwa doa juga bisa menjauhkan yang tidak baik bagimu, apapun itu. Entah pada orang yang buruk atau pada pilihan yang salah. Doa itu manis, semanis hati yang tulus tanpa ingin diketahui.
Hari ini kamu akan belajar, soal doa yang pernah dilantunkan belasan tahun yang lalu, bahwa doa akan datang dengan apa yang kamu inginkan tepat pada waktunya. Buruk sangka yang dahulu pernah terucap, kini hanya bersisa penyesalan kenapa terlalu cepat kamu menghukumi sebuah doa.
Mari mulai melepaskan apa yang seharusnya dilepaskan, mulai menata langkah dan doa lagi untuk hari-hari berikutnya. Sebab doamu hari ini, pasti akan datang padamu suatu saat nanti, entah dengan jawaban yang sama atau lebih baik. Yang jelas ia pasti terbaik untukmu.
Tidak banyak orang yang yakin akan doanya, tidak banyak pula orang yang setia menunggu dengan apa yang di doakan. Doa itu unik, ada harapan dan rasa, ada khawatir dan gelisah, ada tangis dan bahagia. Tapi akhir dari doa akan selalu yang terbaik untuk manusia.
Mendoakanmu.
@jndmmsyhd
1K notes
·
View notes
Text
Satu persembahan memperingati
HARI PUISI DUNIA
@nonaabuabu
Lihat Gilgames
jiwa yang dulu menusuk
meratap
membisu dan berteman rasa
tak mampu
Lewat prakarsamu
kini mekar
membinar bias
dan terbang bebas
@em-a-er
Kini, kusadari banyak hal yang tak beraturan
Sebuah arti dalam tujuan
Kisah klasik dan kisah kepastian
Aku yang selalu berharap tanpa hukuman,
Kini, kau memutuskan untuk pergi
Memilih jalan untuk sendiri
Memilih berjuang bersama mimpi
Lalu kau menemui dari lain hati,
Sungguh, di ujung kesempatan ini
Aku dan sajak terakhir sudah menjejaki hati
Memaknai tentang kisah kasih abadi
Agar aku bisa menemuimu lagi,
Nona, bagaimana harimu?
Baik-baik saja kan tanpaku?
Atau sebaliknya hanya mengenang tentang semu?!
Ku pastikan kau tetap berjalan tanpa luka-luka pilu.
Hal yang selalu kubandingkan saat ini
Hal yang selalu kuingatkan saat ini
Adalah kisah tentangmu ketika malam mulai merayap sepi
Tentang perbedaan yang bisa kita lalui,
Saat bersamamu, bahagiaku selalu ada
Tapi saat tumpah segala rasa
Aku menyadari segala perih air mata
Hanya diri sendiri, tanpa ada kamu juga segenap asa.
@roonstalk
Aku
Luruh
Bersimpuh
Tak tersentuh
Sebab berpeluh
Dan terabai
Hingga sampai
Waktuku usai
@hujanrinduu
Jangan berbalik
Jangan lagi mengusik
Kita sudah sama-sama memutuskan
Perihal pisah yang tak bisa dielakkan
Usah menangis
Takdir-Nya tak mampu kita tepis
Karena kita hanya insan
Yang mendamba kebahagiaan
@tulisanlama
Aku ada,
Kamu tak peduli,
Aku pergi,
Kamu mencari,
Aku lelah,
Jika kamu ada saat butuh saja,
Tapi rindu jika tak mendengar kabarmu,
Aku harus apa,
Pergi atau bertahan tapi tersakiti.
@kontras
Senyummu pudar
Netramu berkaca-kaca
Kalbumu sesak
Kala kau mengingatnya
Dan aku meratap
@liyanshand
Kita satu
Aku adalah kamu
Kamu adalah aku
Tapi tak untuk bertemu
Kau pakai baju hitam
Aku akan berbaju putih
Kau bernada kelam
Aku akan bersusun jernih
Semakin terang cahyamu
Semakin gelap bayangmu
Hati-hati dengan yakinmu
Yang telah menghabisimu
@rimalangit
Rindu asa
Pergi tak terasa
Senja bahkan tak kuasa meraba
Satu tanya ingin kukata
Masihkah sama ?
@kesetaladin
Demi yang rapuh untuk
bersamanya sembuh
Sebab melihatnya jatuh, kau meluruh
Air matamu runtuh
Katanya seperti dihatam angin puyuh
Mengapa harus lebur bagai riuh
Demi yang rapuh
Kau tinggalkan yang utuh
Ku kira aku akan tumbuh menjadi utuh
Ternyata aku salah dan aku patah
Karena tidak butuh
Aku, kau jadi menjauh
@arumidinari
Saat langit terbelah
Manusia hanya bisa menganga
Iba. Iba. Nestapa.
Jantung tak lagi dirasa.
Mata... Ah, Mata. Tak kuasa mengalirkan air mata.
Tuhan, apakah ini benar-benar nyata?
Belum cukup bekal sepanjang jalan.
Tak adakah perpanjangan?
Tidak. Tidak. Telah lewat masa.
Sebelum benar-benar direnggut habis zaman, berbaliklah...
Mengingatlah...
Kembalilah...
Pada-Nya.
Dari niat,
proses,
hingga akhir hayat.
@synanymore
Ingin mencari pilihan lain.
Bosan rasanya;
Jika dihadapkan dengan opsi itu lagi.
Disimpan atau dibuang.
Digenggam atau dilepaskan.
Masa lalu biarlah berlalu;
Ceritakan saja pada diri sendiri.
Yang pergi jangan diharapkan kembali;
Cukup syukuri apa yang dimiliki.
Bisa saja yang tak dicari itulah yang pasti.
Aku yang paham.
Aku Juga yang berhak untuk bertahan.
Mencari boleh.
Namun jangan melupakan apa yang telah ada di hadapan.
Jangan lupakan yang ada.
Jangan pernah lupakan.
Jangan pernah.
Jangan, tapi.
Teruslah dijaga.
@padangboelan
Sudah sempat kuramu kata
Naasnya, wujudmu makin tiada
Oh mungkin ada
Tapi jauh di seberang sana
Tak apa, mungkin belum waktunya
Jika memang benar kamu sang muara
Akan kukirim ramuan itu dengan segera!
Untuk sementara,
Biar kurawat dalam hening suara
Lewat perjalanan sebuah doa
Tunggu saja ya!
@midnight-thought-and-daydreaming
Kenangan itu berserak tak karuan
Hancur menjadi kepingan
Menumpuk sembarangan
Lama-lama malah jamuran
Menunggu kesempatan
Tanpa ada harapan
Haruskan di daur ulang?
Hah, hela-ku mengabaikan
Masih ada kenyataan
Ini benar ada dihadapan
Persetan dengan
Kegagalan dan kehilangan
Aku kembali pada kebenaran
@gndrg
Aku dan diriku yang sendiri
Mencoba melebur bersama sunyi
Menyanyikan elegi
Diiringi air mata yang membanjiri
Bersama kesepian yang menjadikanku berani
Rasanya seperti ingin berlari
Tanpa berhenti, tanpa menengok lagi
Menyebar luka yang sejak lama telah menjangkiti hati
Selamat beraksara, 21 Maret 2021
133 notes
·
View notes
Text
Untuk Adikku, yang Hebat
Sudah beberapa minggu Adek disayang Allah. Dari demam, lemas, sakit-sakit badan, hidung tak dapat mencium bau, lidah tak bisa merasakan kenikmatan makanan, sekarang tinggal batuk-batuk. Batuk yang tak kunjung mereda.
Aku tahu..kamu pasti lelah sekali merasakan itu semua. Ditambah lagi, ujian ini harus Adek hadapi ditengah-tengah persiapan ujian masuk kampus. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana sulitnya.
Sampai suatu hari, Adek bilang, kalau Adek sedang ada di titik terlelahnya. Tanpa aku sadari, air mataku mengalir (lagi). Andai bisa..sebagian dari rasa sakitnya aku pikul, agar tidak terlalu berat ia rasa.
Setiap hari, Dek, setiap shalat, hanya satu doa itu yang terus aku ulang-ulang. Setiap kali berdoa, saat itu pula air mata selalu menemani. Aku berharap kita bisa menghabiskan waktu bersama lagi, menikmati makanan enak lagi, membicarakan banyak hal lagi, menonton bersama lagi. Setiap hari, kujalani dengan harapan baru. Aku memupuk kesabaran terus menerus. Agar hatiku lapang menerima semua keadaan ini. Walau kondisi aku sehat wal'afiat, hatiku merana setiap hari.
Hari ini, aku baru tahu kalau pengumuman SNMPTN sebentar lagi. Aku gelisah dan khawatir. Aku berjanji, Dek, aku akan turut berdoa juga untukmu. Ketakutan terbesarku adalah Adek harus melalui kesulitan yang sama seperti yang aku rasakan dulu. Aku tidak mau. Saat itu..sulit luar biasa. Aku bisa menanggungnya ketika menjalaninya. Tapi, aku tidak tahu apa aku sanggup jika Adek harus melalui proses yang sama menyakitkannya sepertiku.
Dulu, aku selalu berharap kalau Adek bisa masuk ke kampus yang sama denganku (kampus yang tidak Adek pilih di SNMPTN karena peluangnya begitu kecil), yang artinya jika aku mengharapkan itu secara tidak langsung aku juga berharap Adek tidak lolos SNMPTN. Begitu juga kan yang Adek inginkan? Bahkan kita sudah merancang banyak hal bersama. "Nanti setiap hari, aku anterin Adek ke stasiun. Pulangnya aku jemput. Terus kita makan bareng." Ucapku dulu yang ditanggapinya dengan antusias.
Tapi, melihat kondisi sekarang, aku tidak ingin egois. Bahkan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah saja Adek sangat kesulitan. Banyak waktu yang terbuang untuk mempersiapkan UTBK. Ketika Adek sudah sembuh, pasti membutuhkan pengorbanan yang lebih besar lagi. Maka hari ini, aku revisi doaku kepada Allah. Aku berharap Adek diterima SNMPTN saja. Meskipun nantinya kita tidak berada di kota yang sama, aku tetap bersyukur. Kan nanti aku jadi bisa sering-sering main ke Bandung, ya?
Allah, Engkau Maha Adil, kan? Adikku sudah berhasil sejauh ini melalui ujian dari-Mu. Aku mohon balaslah kesulitannya dengan berjuta kemudahan. Izinkan ia diterima, ya? Aku mohon. Aku tahu Adikku seseorang yang kuat, tapi aku rasanya tidak sekuat itu untuk melihatnya kesulitan. Ia sudah cukup menderita. Aku mohon berikanlah dia hadiah yang sepadan bahkan jauh melebihi penderitaannya.
Jakarta, 15 Maret 2021, Aku bukan kakak yang baik tapi aku begitu menyayangimu. Dan saat ini, aku sangat sangat merindukanmu. Setiap hari, tak berkurang rasa rinduku sedikitpun -dan malah semakin bertambah.
5 notes
·
View notes
Text
Melepaskan dan pergi meninggalkanmu adalah bualan paling besar yang pernah kukatakan dan lakukan padamu.
Nyatanya, aku tak pernah bisa dengan benar menyusun kepergian yang aku mau, tak pernah tepat untuk menepati janji itu.
Dan nyatanya, aku tak pernah bisa mengusirmu dari benakku yang pandai bermain aman dan senang mencari nyaman.
Sebab yang kutemukan daripada kamu adalah aku.
Manakala aku melepasmu berarti bahwa aku melepas diriku dari rasa tenteram yang kamu eram dalam genggam.
Ketika aku tak bisa menepati janji itu bermakna bahwa aku adalah seorang pengecut yang tak pandai mencintai diri sendiri, lebih-lebih kamu.
Dan saat aku mencoba mengusirmu dari benakku adalah aku tengah mengusir diriku dari rumah – yang aku temukan dalam dekapmu. Dalam perhatianmu.
Daripada itu, benar, mencintaimu adalah aku.
Sumbawa, 14 Maret 2021
63 notes
·
View notes
Text
WP #38 Tadika Mesra
Bertahan; tetap pada tempatnya (kedudukannya dsb); tidak beranjak (mundur dan sebagainya)
-----
Ngapain bertahan kalau sudah tak sejalan?
Ngapain bertahan kalau ragu dalam pilihan?
Kenapa harus bertahan?
Kenapa harus dipertahankan?
Dah laahh, yokk langsung jalan.
Jangan banyak bimbang!
@worldofneptune
-----
Yang sudah kerasan, sekeras apapun kamu mencoba mengusir ia akan tetap bersikukuh tinggal dan bertahan. Yang tidak kerasan, sekeras apapun kamu mencoba menahan ia akan bersikukuh pergi dan meninggalkan.
@kujagabulanbersinaruntukmu
-----
Apalah arti bertahan, jika bukan kau yang dia inginkan?
Apalah arti bertahan, jika bukan kau yang dia butuhkan?
Pahamilah, bahwa beberapa urusan perasaan tidak akan berhasil jika tersebab keras kepala dan berdalih seiring waktu dia akan cinta.
Kau lebih layak bertahan, untuk cinta yang saling memperjuangkan. Bukan cinta yang hanya bertepuk sebelah tangan!!!
#kok_mellow @kkiakia
-----
Tetaplah berTuhan, agar kau bisa bertahan sekuat mungkin—di tengah kehidupan yang selalu tidak baik-baik saja, fren. @asimetris
----
Bertahan untuk kesiasiaan memang bodoh. Tetapi, terkadang tak mengapa menjadi bodoh untuk alasan cinta.
Bagaimanapun juga, aku takkan ke mana. Setidaknya sampai aku menemukan seseorang sepertimu. @ariqyraihan
-----
Berkali kucoba bertahan, dengan ketabahan, dalam pengupayaan. Hingga akhirnya kau sendiri memilih tuk menyudahi apa-apa yang dahulu pernah kita sepakati. Bahwa dengan ketiadaanku adalah kebahagiaan,,,, aku cukup tahu. @meremahrindu
-----
Bertahan?
Aku memang puan si keras kepala. Tapi kali ini tidak jika membahas bertahan untuk menunggu. Aku sudah lelah dengan sandiwara yang tercipta. Biarkan aku bertahan dengan caraku—perlahan tak mengingatmu.
@rosdarodhiyana
-----
Bertahan adalah melawan. Melawan dari penindasan dan cemooh atas pilihan yang berbeda dari manusia lainnya. Bertahan adalah perjuangan. Berjuang atas pilihan yang menjadi mimpi untuk diwujudkan hingga titik darah penghabisan. Bertahan adalah cara menahan atas kesadaran diri memilah antara kebaikan dan yang menjerumuskan. Bertahan adalah jalan berat yang harus ditempuh hingga garis akhir kehidupan. Sebagai nilai sekaligus bukti, seberapa besar kemenangan dalam pertempuran melawan diri sendiri,selama menjalani kehidupan. @barakelana
-----
Mari kita bertahan semampu yang kita bisa sampai Tuhan berikan jawaban apakah kita diizinkan bersama atau tidak. @rajuami
-----
Bertahan dalam jarak pun aku sanggup. Kamu juga gitu, ya. Bareng-bareng mengusahakan "kita" lewat doa dulu. Sisanya biar takdir yang jawab. @sepiringkata
Selamat bertahan dan membangun benteng pertahanan!
Pojok Kelas Tadika Mesra, 14 Maret 2021.
120 notes
·
View notes
Text
/per.te.mu.an/
Sebuah pengantar untuk langkah yang lebih istimewa.
@nonaabuabu
Semalam saya risau perihal kesan, lalu semua menghilang pada satu pertemuan, kini yang ada rasa takut tuk kehilangan, padahal memiliki saja bukan.
@hujanrinduu
Selama ini aku selalu terbuai dengan pertemuan yang manis, seolah dunia begitu menjanjikan sebuah kekekalan. Pada hari di mana aku berada di titik perpisahan, barulah aku sadar, aku sudah lupa menyiapkan diri untuk perpisahan yang sewaktu-waktu bisa datang kapan saja.
@padangboelan
Dalam kehidupan, berapa kali kita melakukan pertemuan? Puluhan? Ratusan? Ribuan? Beberapa ada yang bertahan, beberapa lagi hanya laluan. Berapapun angka terbilang, tak ada pertemuan yang aku sesalkan, karena darinya aku banyak menemukan. Menyenangkan pun menyakitkan, itu hanya soal perasaan.
@gndrg
Terkadang pertemuan hadir bukan untuk menyatukan, ia hadir untuk membuatmu mengerti rumitnya makna sebuah kata merelakan. Ia juga mengajarkanmu bertahan seorang diri menata hati yang berantakan, tanpa sedikitpun persiapan. Anggap saja ini sebagai pergurauan semesta yang sedikit keterlaluan.
@synanymore
Aku selalu berusaha mencari hal untuk mengisi kekosongan sanubari. Lewat jalur pertemuan aku mulai berteman, lewat usaha menemukan aku mulai menyukai seseorang, dan. Lewat kata kebersamaan, mengapa selalu saja ada siklus perpisahan di dalamnya. Terkadang, sesekali aku ingin berdiam dan ingin ditemukan saja.
@roonstalk
Malam ini hujan. Aku berteduh di depan toko persimpangan jalan dengan mengantongi banyak kenangan. Kuambil satu di saku depan, disana tergambar sebuah pemberhentian. Bukan. Bukan suatu pemberhentian yang melahirkan pertemuan. Melainkan pemberhentian untuk penantian yang tak kunjung usai.
@jejaktanpajeda
Tidak ada pertemuan yg biasa, jika perihal rasa. Yg selalu diiringi dengan perasaan resah, pada kepergian yg membuat sepasang mata basah. Perlahan tatapan penuh kasih itu akan binasa, mempertaruhkan jawaban antara waktu dan perasaan mana yg lebih berkuasa?
@srikholinawati
Kemarin kau datang, aku senang. Lalu tiba-tiba kau hilang dan sesekali menyapa lewat bayang. Untuk pertemuan kita ini aku menaruh banyak harap. Berharap kau tak hanya menatap tapi juga menetap. Berharap kau dan aku berakhir pada satu atap.
@noviadh
Pertemuan berarti merelakan. Karena pertemuan hanya kata lain dari tertundanya perpisahan. Mungkin sekarang, besok, atau tahun depan. Aku harus mengucap kata selamat untuk kamu yang meninggalkan.
@tulisanlama
Ketika sebuah pertemuan mendatangkan kebahagiaan, tentunya kamu tau akan sepahit apa sebuah kehilangan. jangan meninggalkan rasa pada ia yang belum tentu menetap, karena akan terasa begitu sesak.
@arumidinari
Untuk apa saling tatap jika mengundang murkaNya? Untuk apa peduli tetapi sekadar penasaran saja? Untuk apa bertahan jika tak memiliki masa depan? Sia-sia, sudahlah. Barangkali pertemuan bukan lagi keperluan. Tinggalkan. Waktumu akan terus berjalan.
@senja-beraksara
Aku yakin setiap pertemuan tak ada yang kebetulan, semua sudah ada yang merencanakan. Entah akan menjadi cerita atau teman cerita selamanya. Semoga Takdir itu KITA.
@midnight-thought-and-daydreaming
Hai, Kamu. Masih ingat pelajaran matematika dahulu sewaktu kita belajar bersama di sekolah? Ingat bahwa dua garis bisa sejajar dan berpotongan bukan?
Sama seperti pertemuan kita, bisa saja hanya bersinggungan tanpa menyapa. Mungkin, hanya menumpang menyesap kopi bersama. Lalu, apakah pertemuan kita juga sebatas kemungkinan tanpa peluang?
@kontras
Pertemuan kita malam ini singkat ya.
Sesingkat kamu berkata "aku yakin dengan dia" tanpa ingin melihat lagi siapa yang sedang duduk di depanmu malam ini.
@em-a-er
Kali ini aku benar merasa bahwa sebuah pertemuan bukan tentang hadirnya saja. Bahkan hanya bertukar kabar sekalipun sudah menjadikan kita sebuah pertemuan—dari kabarmu yang baik-baik, hingga jarak yang kita temui hanya sekedar angka.
Baik-baiklah. Kita akan dipertemukan sebagai jarak yang tidak tertentu. Kita juga akan menemukan kabar yang sebenarnya belum tentu orang lain merasakannya.
Kita—sebagai peraduan kabar.
@kesetaladin
Mungkin akan diuji oleh kesabaran dan kesetian. Mulai dari angka yang mengambarkan sebuah jarak yang tak menentu. Hingga sebuah peraduan kabar yang membuat rindu. Aku masih disini dengan rasa yang sama. Namun raga ku perlahan mulai terkikis oleh putaran waktu. Aku takut ragaku akan hilang sebelum kau datang. Atau mungkin kau tidak akan pernah kembali dan aku hilang dengan membawa rasa ku sendiri yang tak lagi terikat oleh sang waktu.
@sassyduckgiver
The end means the new beginning. Itu adalah salah satu rule mutlak dalam hidup. Orang datang, orang pergi. Proses perjumpaan dan perpisahannyapun tidak bisa ditebak. Pagi bercanda, malamnya wave goodbye. Ya itulah panggung kehidupan. Jadi tugasmu sekarang - bukakan pintu kalo ada yang mau singgah, juga bukakan pintu kalo ada yang mau pergi. Karena pada akhirnya, aku, kamu, dan kita semua hanyalah anak kos-kosan di jagat raya ini. Peace.
@liyanshand
Walaupun satu, tidak mungkin bisa mempertemukan dua sisi uang koin. Pertemuan itu menyadarkanku, apakah kita akan menjadi sebuah uang koin? Kita memang satu, tapi tidak untuk saling bertemu.
@nvtsrs
Memang, pada tiap-tiap temu itu tidak pernah ada yang menjadikan 'kita'. Karena, sebuah temu tidak selalu benar-benar mempertemukan. Mungkin, pertemuan itu bagian dari set figuran ; ada namun tidak berarti.
@afifaharyani09
Kita berasal dari berbagai penjuru, yang mungkin saja miliki arah langkah yang berbeda. Uniknya langkah kita terhenti di satu titik. Sebut saja titik itu adalah tempat transit. Disana kita saling menyapa seperti saudara yang sudah lama tak bertemu. Tanpa disadari, ternyata langkah kita menuju arah yang sama, kita sama sama bertujuan untuk terbang ke tempat yang bernama "impian". Impian telah mempertemukan kita, hingga kata perpisahan "hati hati di perjalanan" berubah menjadi "mari saling menuntun". Akankah ada pertemuan yang lebih manis dari ini?
@rimalangit
Jika kelak kita tak sedekat ini aku tetap bersyukur kita telah saling mengenal sejauh ini, setelah pertemuan yang tak terduga.
@sazzadiyatan
Olehnya tak pernah aku alpa dalam bermunajat pada sang pencipta dan melangitkan pinta. Jika ini hanya sebatas pertemuan "sementara" semoga hati ini tetap terpatri pada-Nya, hingga tak ada lagi tangis dan air mata, saat perpisahan tiba, hingga ikhlas dapat melebur dalam jiwa.
On The Way, 13 Maret 2021.
455 notes
·
View notes
Text
Bertumbuh
Terima kasih sudah melangkah, terima kasih sudah mengambil jeda di tengahnya gemuruh pikiran yang tidak beraturan. Terima kasih sudah memulai untuk bertumbuh lagi
Segenap tingkah yang harus dibawa ke beberapa tujuan. Pada akhirnya akan ditemui satu ruang untuk ditinggali.
Yah. Kutemui ruang tumpah ruah. Kujadikan tempat berteduh dan bertumbuh. Dari keterbatasan yang ada, aku yakin bisa memulainya dengan baik. Sedikit demi sedikit. Membangun pondasi lebih kuat lagi.
Yakin ini sudah beberapa kali ditenangkan. Dari menjadi sepi saat sendiri, saat lupa menjadi diri sendiri, hingga kutemui lebih dari sekadar tempat untuk bertumbuh. Atau singkatnya, awal dari keterlibatan. Yah, ku awali dengan bismillah lagi. Tak jarang kutemui orang-orang baik dengan berbagai perkiraan. Justru aku berfikir akan selalu diberikan hal-hal baik tanpa harus mengira salah-benarnya. Jalani saja dulu, kalau pun ada jeda nikmati saja.
Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. QS. Al-Insyirah 94: Ayat 5-6
Adalah surah yang selalu menjadi tameng ketika dihadapi beberapa perkara. Terlebih perkara perasaan.
Bekasi | 14 maret 2021 12:10—menuju titik perisai
41 notes
·
View notes
Text
Penglihatan manusia memang terbatas, namun, Allah Maha Tahu. Maha Besar Allah ketika kita sadar, bahwa diri kita lemah dan tidak tahu apa-apa. Maka, memintalah dengan kerendahan diri, juga hati yang tulus. Niscaya Allah akan tunjukkan mana hal-hal yang baik, juga mana hal-hal yang buruk.
Ketika kita tahu ada hal-hal yang tak baik dalam diri kita, lalu Allah menyadarkan kita untuk tidak melangkah, bukankah itu sebuah nikmat? Maka jadikan momen tersebut sebagai rasa syukur sekaligus penyesalan. Segeralah untuk berhenti dan kembali pada-Nya.
Namun, apabila yang kita lihat adalah keburukan orang lain, maka tahanlah lisan kita untuk tidak mencelanya. Cukup doakan, abaikan dan mintalah perlindungan pada-Nya, supaya tidak ikut jatuh kesana. Sebab, tidak menutup kemungkinan, keadaan akan berbalik arah pada kita.
Manusia selalu punya kesempatan untuk berbenah, sebelum ajal menjemput, sebelum matahari terbit dari sebelah barat. Ya, hari dimana seluruh amal perbuatan ditutup dan tidak lagi diterima.
Semoga Allah karuniakan hati yang bersih, yang lebih mudah melihat kesalahan diri sendiri, juga berusaha memperbaikinya sendiri.
Pena Imaji
139 notes
·
View notes
Text
Be strong !! Inget, kita anak pertama
Saat bicara kita bukan lagi tentang aku dan kamu tapi tentang aku kamu adek adek dan orang tua
Jadi be strong de :) kita kuat
1 note
·
View note
Text
Kemari lah duduk disampingku akan kuceritakan bagaimana akhir dari sebuah perasaan yang dulu padahal pernah tertanam begitu subur hingga pada akhirnya layu. Fransdeta
Yogyakarta, 22 februari 2020
38 notes
·
View notes