dreamer, perempuan ingin segala bisa, bercita2 sederhana menjadi anak yg tdk membebani orang tua fi dunnya wal akhiroh. ig : rihlah_noviyanti22 t: @rihlaheva
Don't wanna be here? Send us removal request.
Video
tumblr
Satpam : besok pagi biar saya tegur, karena mba ini sudah melanggar aturan, membawa minuman keras dan mengganggu kenyamanan penghuni.
Naima: pak, saya pamit Kembali ke kamar saya. sebelum tidur Naima cek handphone dan ternyata ada pesan dari Farah. “Ima, kamu udah liat foto yang aku mau kenalin ke kamu, Namanya Haikal. Suamiku udah tanya ke dia langsung, aku udah kasih foto kamu juga ke Haikal, dan dia izin bisa ketemu kamu langsung. Nanti aku sama suami temen kamu ya pas ketemu gimana ?��
Oh iya, Naima baru teringat yang dibicarakan Farah kemarin – kemarin. Dia bahkan belum sempat buka fotonya apalagi sekedar cek sosial medianya.
Esok paginya, sekitar pukul 6 pagi ada yang mengetuk pintu kamar Naima. Dan terdengar suara perempuan. Naima membuka pintu dan ternyata perempuan yang Mabuk dan pingsan semalam sedang berdiri dihadapannya.
“Hai mba, aku Lika, tadi ada satpam ke kamar aku, dah ternyata yang semalem ikut nolong aku aitu mba Naima. Maaf ya amba dari pertama ketemu sikap saya sudah tidak ramah ke mba. Terima kasih mba udah obatin tangan aku yang luka, nyiapin teh dan makanan di meja kamar aku”.
Posisi Lika Berbicara masih di depan pintu, Naima menghampiri Lika yang masih berdiri dan ingin mempersilahkannya masuk. Tapi tiba – tiba ada yang memanggil Lika dengan keras sekali. “LLLIIKKAAAA, ternyata kamu disini. Mama udah cari kamu kemana mana, kamu kerjaannya selalu buat masalah. Kamu enggak pikirin mama dan papa mau di taro dimana muka mama dan papa, punya anak perempuan Sukanya kabur – kaburan” Ibu Lika.
Lika masuk tiba – tiba ke kamar Naima, tangannya sigap ingin mengunci pintu kamar Naima, tapi tangan perempuan yang berteriak padanya keburu menahan pintu tersebut.
“Likaa, kamu ini punya telinga enggak, bener – bener kamu ini, keluar Lika keluar kata mama. Mama itu udah pilih semuanya yang terbaik buat kamu, tapi ini balasan kamu. Mama bilang keluar Lika” kata ibu Lika
“Yang terbaik buat mama belum tentu aku suka, itu semua pilihan mama tapi aku enggak Bahagia. Aku mau pilih jalan aku sendiri, titik.” Kata Lika balas berteriak. Naima di posisi bingung, akhirnya tangga reflek menahan tangan Lika untuk menutup pintu. “Lika itu Ibu kamu bukan, tangan ibu kamu bisa terluka Lika. Tolong jangan seperti ini ya. Tolong” kata Naima “pak satpam tolong tahan pintu ini, itu didalam anak saya pak” ibu itu meminta pak satpam membantunya menahan pintu kamar yang mau dikunci Lika. “Mba Lika tolong jangan seperti ini mba, mba sudah membuat kegaduhan dari semalam, dan membuat penghuni kost disini tidak nyaman. Sebaiknya masalah keluarga mba diselesaikan baik baik.” Kata pak satpam “Lika tolong jangan seperti ini” pinta Naima
“Enggak, pergi ma, mama pergi” Kata Lika
Tangan Lika menarik gagang pintu sekuat tenaga dan akhirnya pintu tertutup dan terkunci oleh Lika, tangan ibunya sempat terjepit, dan pasti luka.
“dari kecil mama minta aku ini itu, aku turutin ma, kenapa satu hal ini aja mama enggak bisa mendukung aku, aku kuliah sesuai yang mama mau, walaupun aku enggak suka jurusan itu. Sampai mama mau jodohin aku sama laki laki pilihan mama, siapa Namanya Haikal itu yang kata mama sempurna, aku enggak mau ma, Aku Cuma butuh mama dukung aku menjadi pelukis dan jangan larang aku buat melukis” kata Lika sambil menangis. tiba – tiba pintu kamar Naima terbuka, pak satpam pasti membawa kunci cadangan. Ibunya Lika masuk ke kamar tersebut, dan terkejutnya dia melihat sosok Naima ada di kamar itu. Ternyata ibunya Lika adalah Bu Ajeng, ia senior Naima dikantor, yang sering memberikan komentar pedas ke Naima
Bu Ajeng :Naima kamu, kenapa ada disini? Lika : mba ini yang semalem nolong aku pas mabuk dan obatin tangan aku yang luka. Setidaknya masih ada yang peduli sama aku Naima : ini kamar saya bu Ajeng, saya penghuni kost an ini.
Bu Ajeng hanya menatap Naima, ia tak membalas perkataan Naima, Singkat cerita Lika di bawa oleh ibunya keluar kamar Naima Paksa. Diluar sudah ada laki – laki sepertinya yang membantu menarik Lika pergi ikut dengan Ibunya.
Hari ini adalah hari jumat, dimana Naima sudah berencana untuk pergi ke Jakarta sepelas jam kantor sore nanti. Setelah kejadian pagi tadi Naima berangkat ke kantor hampir telat beberapa menit. Sesampainya di kantor, Naima di ajak Farah berbicara Farah : Tumben Ima, kamu telat, oh iya nanti aku kabarin yaa jadwal ketemuan sama Haikal. Dia responnya positif Ma Naima: iyaa tadi pagi ada penghuni kost lain tiba – tiba ke kamar jadi aku telat. “Naima tolong ke ruangan saya” suara bu Ajeng yang juga baru sampai kantor, melewati meja Naima langsung menyambar bicara, dengan nada tegang dan muka agak seram.
“oh iya Baik bu” Jawab Naima
Farah sambil kaget juga terheran, ada apa bu Ajeng tiba – tiba pagi pagi seperti ini meminta Naima ke ruangannya. Sambil menyenggol tangan Naima dengan kode bicara tersirat tanpa suara “Ada Apa Ima?, kamu hutang cerita ke aku ya Ima” tanpa menjawab pertanyaan farah itu, naima berjalan menuju ruangan bu Ajeng,hanya beda beberapa Langkah di belakang bu Ajeng berjalan.
Bu Ajeng : ”Naima saya minta tolong sama kamu, untuk merahasiakan kejadian tadi pagi. Tolong jangan kamu bahas apalagi cerita ke orang – orang kantor”
Naima : “tanpa diminta bu, saya enggak akan cerita. Bu maaf kalo boleh saya memberikan pendapat, ada baiknya permintaan Lika coba didengarkan bu. Ketika seseorang merasa tertekan sampai depresi, mereka bisa melakukan hal yang bisa melukai diri mereka sendiri”
Bu Ajeng: “maksud kamu anak saya akan bunuh diri?”
Naima : “kejadian kemarin malam Lika mabuk, dan dia tidak peduli tangannya terluka, saya khawatir setelah kemarin dia bisa melakukan hal yang lain” Bu Ajeng: “ saya akan pikirkan hal itu, terima kasih atas masukan kamu Naima. Maaf selama ini saya suka menyindir kamu. Padahal saya punya masalah itu sendiri”
Naima: “ iya bu, gapapa saya tidak pernah memikirkannya. Semoga masalah ibu segera selesai. Tolong dipikirkan ya bu, saya punya pengalaman teman yang putus asa sampai dia dititik depresi dan melukai dirinya. Ternyata dia hanya butuh di dengarkan dimengerti. Sekarang dia sudah lebih baik, Kembali ingin mencapai mimpi – mimpinya, saya baru pesannya dia Bahagia dengan pilihannya. Naima menunjukan foto -foto Fandi yang kmren paketnya Naima terima, dia menjadi seorang guru TK di Finlandia”
Bu Ajeng :” laki – laki yang saya jodohkan dengan Lika, menolak dan dia sedang proses dekat dengan perempuan lain, yang menurutnya baik. Saya akan pikirkan masukan kamu. Saya enggak menyangka naima kamu cukup bijak” Bu Ajeng merasa terkesan dengan Naima, ia merasa menyesal ternyata seseorang yang selama ini ia remehkan, sangat tenang dan berfikir bijaksana. Rasanya tidak adil bila terus membandingkannya, padahal ia punya warna sendiri.
0 notes
Video
tumblr
Farah: Kamu lagi ada masalah ya Ima ? Naima: Ah enggak kok seriusan hahaa, emang aku terlihat seperti orang yang banyak masalah ya ? Kamu sampe ngomong kaya gitu Farah: Enggak sih takutnya omongan bu Ajeng yang pedes tadi bikin kamu kepikiran. Hahahha pedes banget bikin kamu sakit perut sama pusing Naima: Hahahhaha bahaya dong aku harus minum obat berarti ya Far. Farah: besok jangan – jangan enggak masuk nih, izin ke dokter wkwkwk Naima: terus aku izinnya sakit ke dokter karena dapet omongan pedes gitu wkwk, Udah dulu ya far, aku baru sampe mau mandi dan rapih rapih nih Farah: Oke deh Ima, assalamualaikum Naima: Wa’alaikumsalam Far Naima sama Farah diluar pekerjaan juga berteman baik, Farah adalah anak tunggal, dan Naima ia anggap sebagai adiknya. Naima pun merasa Farah sebagai teman yang baik dan menganggapnya sebagai saudara. Tiba – tiba ada yang mengetuk pintu kamar Naima “ Mba maaf ini ada paket atas nama Naima, ini punya mba ya?” udah seminggu lebih mba di pos satpam” kata pak Satpam “oh saya sih merasa enggak ada beli apa -apa ya pak. coba saya liat pak” jawab Naima. Tertulis Namanya Naima Haura Oh iya ini nama saya pak. “ini mba terima yaa, siapa tau di dalamnya ada tulisan pengirimnya mba” kata Pak Satpam “oh yaudah saya terima, makasih ya pak” Sebelum Menutup pintu, ada perempuan yang berjalan di Lorong, Naima familiar dengan penampakan perempuan itu. “bukannya itu tadi yang ketemu di minimarket ya” katanya dalam hati “pak, maaf perempuan itu penghuni baru ya? Saya baru pertama kali liat” tanya Naima “Oh iya mba, itu penghuni baru, awalnya bulan kemarin sih nginap di salah satu kamar temennya yang penghuni disini. Tapi baru aja dia pindah disini baru 2 minggu ini mba” jawab pak satpam “oh gitu oke deh pak” sahut Naima Naima buka paket tersebut, isinya ada beberapa postcard, sebuah foto yang dibingkai dan ada sebuah surat. Tertulis nama pengirimnya Fandi Burnham. Setelah melihat lihat ia tinggalkan dimeja sebelah tempat tidur. sudah hampir magrib, ia ke toilet dan merapihkan beberapa belanjaan tadi. Setelah semua selesai ia melihat hp
Naima buka pesan wa dari Ibunya, isi wa dari Ibu “Ima, kamu jadi pulang kan minggu ini, kamu berangkat jumat sore ya nak, biar sabtu pagi Ima anter ibu belanja dan temenin ibu masak” jawab Naima “ Siap boss, Ima udah beli tiket kereta berangkat jumat sore, jadi habis selesai jam kantor, jadi langsung otw Jakarta bu. Ada yang mau ibu beli gak dari Bandung? Nanti Ima beli sebelum pulang” “oh boleh deh bolu bolu buat di saji Ima” kata Ibu “Sip Nanti Ima beli buat Ibu” Jawab Naima Sudah pukul 03.00 pagi, Naima dengan aktivitas biasanya. Fokusnya tiba – tiba terpecah saat mendengar suara seperti benda jatuh di atas. Ia terhenti sejenak, enggak ada suara perempuan tapi itu apa ya? Naima jadi membayangkan info dari satpam kemarin, saat diceritakan kejadian tahun lalu, ada yang depresi mencoba bunuh diri. Naima membuka gorden jendela kamarnya yang menghadap lapangan, tidak ada yang jatuh ke bawah, ia melihat lapangan basah karena sedang hujan sedang melanda. “ah mungkin Perasaan aku aja dan Cuma salah dengar” kata Naima. Tak lama berselang ia mendengar lagi, suara seperti ada yang pecah. Ia bergegas keluar kamar, meski dengan perasaan takut. Naima mengambil senter dan payung. Naima berpapasan dengan satpam di Lorong yang sedang patroli. Pak kebetulan banget, tadi saya dengar suara benda jatuh seperti sauara pecahan di rooftop pak. Bersama satpam yang jaga ia berjalan ke rooftop. Kemudian ia liat ada seorang perempuan duduk di kursi rooftop, ada beberapa botol minuman keras berjejer. Mungkin botol ini jatuh dari kursi dan pecahannya berserakan di bawah kursi. Perempuan itu merunduk sepertinya mabuk berat.
Tiba -tiba perempuan itu berdiri, sambal mengayunkan botol dan berkata kata “Kenapa kesini, mau marahin saya juga, HAH, mau nyuruh ini itu, mau minta saya pindah jurusan atau minta saya menikah dengan laki – laki yang saya enggak kenal. HAH saya capek jadi anak kamu yang harus menjadi Sempurna. Seeemmpuurrnaaa hahaha” kata perempuan itu Pak satpam dan Naima kaget terdiam bingung harus bagaimana, tiba – tiba perempuan itu jatuh terduduk. “Awas kaca mba”, kata Naima Tapi perempuan itu sudah terduduk dibawah, tangan kirinya mungkin terkena pecahan kaca dari botol minuman. Naima:“Ya Ampun, pak ini mba nya di kamar berapa? Kita Bawa ke kamarnya ya pak”, badannya basah, tangan kirinya berdarah terkena pecahan kaca. pak satpam: “sebentar saya tlp rekan di pos mba, minta bawa kunci cadangan kamarnya, ini kayaknya penghuni baru mba” beberapa saat kemudian rekan satpam datang, membantu mengotong perempuan yang pingsan ini, Naima membantu membuka pintu kamarnya. Ia mengambilkan handuk, dan kotak obat untuk mengobati luka ditangan kirinya. Tiba – tiba perempuan itu menangis terisak sambal memeluk Naima. Aku capek ma, maaf aku gak bisa ikutin semua yang mama mau, tolong izinin aku ambil yang aku cita citakan. Tolong ma Naima Cuma terdiam, pak tunggu sebentar saya masak air buat mbanya dulu di kamar saya, sekalian saya ambil the jahe. Kamarnya hanya berjarak 3 kamar dari kamar Naima. Selesai menaruh the di samping Kasur perempuan itu, Naima melihat ada beberapa hasil lukisan belum selesai, cat cat berserakan di lantai, sepertinya perempuan ini Pelukis. Pandangannya terhenti pada salah satu lukisan dimana ada foto yang menempel di lukisan itu. Bukannya ini bu Ajeng ya, di foto itu ada portrait foto keluarga, bu Ajeng dan suaminya, serta anak laki – laki berseragam pilot dan anak perempuan ini adalah perempuan yang pingsan ini. Kata Naima Naima: “Pak, ini mbanya kita biarkan tidur saja ya, saya sudah taruh teh di meja dekat Kasur, biar nanti pas bangun bisa diminum, ada roti juga saya taruh di meja”
1 note
·
View note
Video
tumblr
“ bukan Far, arisan keluarga diadakan dirumah ibuku sekalian kumpul keluarga” “Mohon doanya ya bu Ajeng semoga segera dipertemukan dengan jodoh” jawaban Naima sambal senyum tipis. “oh gitu aamiin, insha Allah segera” jawab Ibu Ajeng “Farah, kamu hebat ya, masih terpaut muda sudah bisa punya rumah, belum menikah tapi sudah mapan, kinerja kamu dikantor juga bagus, kayaknya kamu bisa jadi karyawan teladan tahun ini. Semoga yang muda - muda banyak terinspirasi dengan kamu ya” Walaupun tidak diucapkan secara langsung, Naima tau tatapan bu Ajeng memuji Farah sambil melirik kedirinya. Seperti biasa membandingkan antara Farah dan dirinya. Tapi Naima paham akan dengan hal ini, tetap tenang dan bersikap biasa saja. “ Iya bu, saya sebagai temannya Farah juga bangga, semoga bisa menular juga ke saya bu” Bak, ikan yang termakan umpan, Naima mengiyakan semua komentar bu Ajeng. Tapi kalo tidak seperti ini perkataan bu Ajeng akan berlanjut dan tidak ada habisnya.
Jam pulang kantor, Naima mampir dulu ke mini market untuk membeli kebutuhan bulanan. Naima mengambil beberapa barang – barang dimasukan ke keranjang, tiba – tiba tersenggol oleh oleh seorang perempuan dan keranjangnya jatuh, belanjaan Naima pun berserakan.
“Aduh mba kalo jalan liat – liat yaa, saya lagi buru – buru” Perempuan itu berkata ke Naima pasang muka kesal
Naima sempat melihat wajahnya, tapi belum berkata apa – apa perempuan itu berjalan cepat kemudian pergi.
“hhmmm ada aja” menggrutu dalam hati, selesai merapihkan belanjaanya Naima berjalan ke kasir untuk bayar dan kemudian pergi keluar, kea rah balik kost an
Naima berjalan menuju kamar kost an, suara dering handphone terdengar hampir mendekati kamar Naima mengambil ponsel dan melihat ada panggilan dari Farah.
Naima : “Assalamualaikum, halo Far”
Farah: Wa’alaikumsalam Ima kamu udah sampai kost-an ?” Naima: Udah nih baru aja sampai kamar. Ada apa Far? Farah: Ima, maaf ya tadi aku enggak tau kalo bu Ajeng denger percakapan kita, dan dia jadi ngomong kaya gitu sama kamu. Aku enggak enak banget, dengernya. Naima: Oh tadi, yaudah sih gapapa, biarin aja, justru kalo tadi aku gak tanggepin. Pasti omongan bu ajeng bakal nambah – nambah lagi gk berhenti. Btw maaf yaa aku beneran enggak bisa dateng ke acara kamu.
Farah: Iya Ima gapapa, lagian kan ibu kamu minta pulang, ya harus dahulukan ibu kamu dulu. Oh iya Ima sebenernya tadi pas bu ajeng ngomong kaya gitu aku tuh mau sekalian nanya, karena aku dengar dari temen – temen kalo bu ajeng itu punya anak perempuan juga. Usianya sama kaya kamu deh, tapi katanya anaknya lagi kabur dari rumah. Gosipnya sih gitu.
Naima: Oh iyaa beneran? masa sih? Mendingan jangan deh nanya kaya gitu.
Farah: Ya pastilah anaknya kabur, orang mamanya aja kaya gitu modelnya. Suka ngebandingin dan memaksakan kehendak. Aku juga kalo jadi anaknya pasti kabur.
Naima: Hussttt kok kita jadi gosipin bu Ajeng sih, udahan yaaa
Farah: Eh iyaa keterusan, kan jadi lupaa. Abis kalo gossip itu emang seru hahaha Oh iya aku tuh mau nanya kamu, kalo temen aku tuh ada yang lagi cari jodoh loh. Aku gk terlalu deket sama dia tapi suami aku deket banget sama dia. Kata suamiku insha allah baik, dari keluarga baik – baik juga. Kalo misalnya kamu aku kenalin sama dia kamu mau enggak? Nanti aku kirimin fotonya ke kamu dulu, nanti kamu jawab aku yaa. Mau kan Ma? Ima kok kamu diem aja
Naima:hmmmmm sebenernya aku lagi gk terlalu memikirkan hal itu sih Far, tapi kalo emang orangnya menurut kamu baik, buat kenalan aku welcome aja kok. Nanti aku liat ya
1 note
·
View note
Video
tumblr
“ bukan Far, arisan keluarga diadakan dirumah ibuku sekalian kumpul keluarga” “Mohon doanya ya bu Ajeng semoga segera dipertemukan dengan jodoh” jawaban Naima sambal senyum tipis. “oh gitu aamiin, insha Allah segera” jawab Ibu Ajeng “Farah, kamu hebat ya, masih terpaut muda sudah bisa punya rumah, belum menikah tapi sudah mapan, kinerja kamu dikantor juga bagus, kayaknya kamu bisa jadi karyawan teladan tahun ini. Semoga yang muda - muda banyak terinspirasi dengan kamu ya” Walaupun tidak diucapkan secara langsung, Naima tau tatapan bu Ajeng memuji Farah sambil melirik kedirinya. Seperti biasa membandingkan antara Farah dan dirinya. Tapi Naima paham akan dengan hal ini, tetap tenang dan bersikap biasa saja. “ Iya bu, saya sebagai temannya Farah juga bangga, semoga bisa menular juga ke saya bu” Bak, ikan yang termakan umpan, Naima mengiyakan semua komentar bu Ajeng. Tapi kalo tidak seperti ini perkataan bu Ajeng akan berlanjut dan tidak ada habisnya.
Jam pulang kantor, Naima mampir dulu ke mini market untuk membeli kebutuhan bulanan. Naima mengambil beberapa barang – barang dimasukan ke keranjang, tiba – tiba tersenggol oleh oleh seorang perempuan dan keranjangnya jatuh, belanjaan Naima pun berserakan.
“Aduh mba kalo jalan liat – liat yaa, saya lagi buru – buru” Perempuan itu berkata ke Naima pasang muka kesal
Naima sempat melihat wajahnya, tapi belum berkata apa – apa perempuan itu berjalan cepat kemudian pergi.
“hhmmm ada aja” menggrutu dalam hati, selesai merapihkan belanjaanya Naima berjalan ke kasir untuk bayar dan kemudian pergi keluar, kea rah balik kost an
Naima berjalan menuju kamar kost an, suara dering handphone terdengar hampir mendekati kamar Naima mengambil ponsel dan melihat ada panggilan dari Farah.
Naima : “Assalamualaikum, halo Far”
Farah: Wa’alaikumsalam Ima kamu udah sampai kost-an ?” Naima: Udah nih baru aja sampai kamar. Ada apa Far? Farah: Ima, maaf ya tadi aku enggak tau kalo bu Ajeng denger percakapan kita, dan dia jadi ngomong kaya gitu sama kamu. Aku enggak enak banget, dengernya. Naima: Oh tadi, yaudah sih gapapa, biarin aja, justru kalo tadi aku gak tanggepin. Pasti omongan bu ajeng bakal nambah – nambah lagi gk berhenti. Btw maaf yaa aku beneran enggak bisa dateng ke acara kamu.
Farah: Iya Ima gapapa, lagian kan ibu kamu minta pulang, ya harus dahulukan ibu kamu dulu. Oh iya Ima sebenernya tadi pas bu ajeng ngomong kaya gitu aku tuh mau sekalian nanya, karena aku dengar dari temen – temen kalo bu ajeng itu punya anak perempuan juga. Usianya sama kaya kamu deh, tapi katanya anaknya lagi kabur dari rumah. Gosipnya sih gitu.
Naima: Oh iyaa beneran? masa sih? Mendingan jangan deh nanya kaya gitu.
Farah: Ya pastilah anaknya kabur, orang mamanya aja kaya gitu modelnya. Suka ngebandingin dan memaksakan kehendak. Aku juga kalo jadi anaknya pasti kabur.
Naima: Hussttt kok kita jadi gosipin bu Ajeng sih, udahan yaaa
Farah: Eh iyaa keterusan, kan jadi lupaa. Abis kalo gossip itu emang seru hahaha Oh iya aku tuh mau nanya kamu, kalo temen aku tuh ada yang lagi cari jodoh loh. Aku gk terlalu deket sama dia tapi suami aku deket banget sama dia. Kata suamiku insha allah baik, dari keluarga baik – baik juga. Kalo misalnya kamu aku kenalin sama dia kamu mau enggak? Nanti aku kirimin fotonya ke kamu dulu, nanti kamu jawab aku yaa. Mau kan Ma? Ima kok kamu diem aja
Naima:hmmmmm sebenernya aku lagi gk terlalu memikirkan hal itu sih Far, tapi kalo emang orangnya menurut kamu baik, buat kenalan aku welcome aja kok. Nanti aku liat ya
1 note
·
View note
Video
tumblr
“Pak, semalam saya mendengar suara perempuan di lantai 3 seperti tertawa tapi seperti suara isakan tangisan juga” Naima menginfokan ke Satpam “Iya mba, ada juga yang melapor salah satu kamar yang selantai dengan kamar mba, nanti malam coba saya infokan ke rekan yang jaga, untuk patroli diarea rooftop ya mba” Naima : “saya pikir semalem saya salah dengar, tapi beberapa hari sebelumnya juga saya dengar suara seperti itu juga pak" Pak Security : “amit amit semoga gak kaya tahun lalu. ada penghuni kost suka mabuk di rooftop. Waktu itu bahkan dia mencoba lompat, bunuh diri tapi berhasil di gagalkan. pas waktu itu saya yang jaga malam, itu benar – benar saya lagi kebetulan keliling ke atas, terus dengar ada yang nangis jadi saya samperin. Saya Tarik tangannya pas dia mau lompat” "apa" Naima dengan muka kaget tidak percaya Naima: seriusan pak? Pak Security : “denger -denger karena depresi mba" Naima melirik ke jam yang ada di dinding loby, “oh pak, udh jam segini ternyata, maaf saya sudah harus berangkat kerja pak” “oh iya mba hati – hati di jalan” kata pak security bagaimana Putus asa, mengakhiri hidup. kata naima dalam hati. ...... Hari jum’at ini biasanya di kantor Naima ada kegiatan olahraga pagi dan kegiatan bersih dan rapih meja kerja. Naima ingin sampai kantor lebih pagi. Disela sela istirahat setelah latihan voli, ada yang menepuknya dari belakang “Naima, door, hehe weekend ini ada acara gak? Sabtu ini kebetulan saya ngadain syukuran pindahan rumah, kalo sempet mampir ya. Seneng banget kalo kamu bisa dateng juga” kata Farah Farah dan Naima diterima diwaktu yang sama, bisa disebut mereka seangkatan di kantor, walaupun umur Farah terpaut 2 tahun lebih tua dari Naima. “Wah Far selamat ya, atas rumah barunya, tapi mohon maaf aku gak bisa dateng, kebetulan minggu ini Ibu aku minta aku pulang karena ada acara keluarga” Balas Naima “Wah, ada acara keluarga ” sahut Farah penasaran “Akhirnya Ima Sold out juga, gitu dong Ima, udah di umur sekarang enggak enak kalo belum dapet jodoh dan nikah” kata senior di kantor yang ikut mendengar obrolan, Ibu senior ini usianya sudah hampir memasuki kepala 5.
0 notes
Text
Pukul 03.00 Naima terbangun, alarmnya sukses menyadarkannya dari tidur. Terduduk sebentar,beberapa detik kemudian ia teranjak ke toilet dan berwudhu. Naima sering mendengar seperti ada gerakan di lantai 3 di jam segini. Kamar kost Naima di lantai 2 dan posisinya tepat dibawah Rooftop lantai 3. Setahu Naima lantai 3 itu rooftop tempat untuk para penghuni kost menjemur pakaian.
“Kira – kira siapa yang berada di lantai 3 di jam – jam segini” Pikir Naima. Sebenarnya ia penasaran, tapi kalau dipikirkan lebih lanjut, Naima jadi memikirkan hal – hal seram. Setelah selesai sholat ia menuju meja, duduk di kursi kemudian membuka laptop. Jemarinya bergerak lincah sambil diiringi suara khas ketikan. Tangannya terhenti ia memastikan apa benar suara yang ia dengar barusan itu. Kemudian suaranya menghilang. Tangannya Kembali bergerak.
itu suara perempuan nangis atau ketawa….
Kali ini suara itu terdengar lebih jelas. Astaga, seketika Riana merinding. Tiba – tiba muncul Rasa ingin sekedar mengintip dan membuka sedikit gorden jendela kamar, seolah memastikan ada yang terbangun juga saat ini. bip bip bip bip …
notifikasi handphone terdengar, ia melihat ada pesan whatshap masuk dari Ibunya.
“ Ima, Minggu ini kamu pulang ya, ada arisan keluarga. Soalnya minggu ini giliran Ibu yang jadi tuan rumah” isi pesan ibu.
“ Iya bu” Balas Naima
diletakan Kembali handphone itu, kemudian Naima mengetik “Cara terbaik untuk menjawab pertanyaan pertanyaan dari keluarga mengenai kapan menikah” Tangannya cepat menggerakan mouse, mengulik sampai bawah. “oh ok boleh ku coba” kata Naima
Suara tahrim di Speaker Masjid sudah terdengar menandakan waktu subuh akan tiba Nanti jangan lupa lapor ke satpam kost pas lewat untuk berangkat kerja. Gedung kost – kost an tempat Naima tinggal ada 3 gedung, semua menghadap lapangan seukuran lapangan badminton. Setiap Gedung terdiri dari 3 lantai , paling atas biasanya tempat untuk menjemur pakaian.
Hari jumat pagi, jam 7 Naima sudah selesai Bersiap, jarak tempat ia bekerja hanya 1,5 km dari kost Naima. Ia papasan di loby lantai 1 dengan salah satu satpam.
Permisi pak ….
Bersambung
0 notes
Text
Selesai Solat, Richard menghampiri Riana diruang tv, sudah ada 2 cangkir teh dan 1 teko kecil.
“Sambil tersenyum Richard menghampiri Riana, mau kemana kita weekend ini, kamu enggak ingin keluar? Basi basi Richard” “hhmm.. enggak usah mas aku masih agak mual – mual” jawab Riana
“Mas, kamu masih ingatkan saat kita akan menikah apa yang kita sepakati untuk selalu digunakan agar rasa nyaman selalu tercipta di keluarga kita mas, komunikasi. Jangan pernah ada rahasia apapun diantara kita. Maaf Aku mendengar semuanya mas, saat kamu berbicara dengan ibu dan ayahmu” tambah Riana
“ia maaf aku tidak jujur padamu bahwa aku merasa baik – baik aja sekali lagi berada begitu jauh dari mereka, aku ingin sekali mengajakmu tinggal dan dekat dengan kedua orangtua ku, setelah 6 bulan ini terlewati ternyata aku sangat merindukan mereka. Aku takut akan membebani pikiranmu, merasa bimbang dan bersalah. karena jika aku memintamu untuk ikut dengan ku pasti kamu merasa itu adalah sebuah keharusan karena aku adalah suamimu, disisi lain ada ibumu yang pasti akan berat melepasmu sekali lagi tinggal jauh darinya terlebih ayahmu sudah tidak ada disampingnya. Aku tidak tega untuk memintanya dan rasanya tidak ingin kamu merasakan kebimbangan yang rumit itu” Jelas Richard
“Mas kamu tahu apa yang paling aku sesali sampai hari ini” Riana sambal menggenggam tangan Richard. Aku tidak bisa berbakti kepada ayahku secara maksimal bahkan disaat saat terakhirnya, itu rasanya sangat menyakitkan mas” saat kamu bercerita bahwa temanmu yang sekaligus dokter untuk ayahmu kontrol Kesehatan, mengatakan bahwa kondisi ayahmu tidak baik – baik saja, aku merasakannya mas, aku tahu kamu begitu khawatir. Dan aku tidak ingin kamu merasakan rasa penyesalan seperti yang aku rasakan”. Pungkas Riana
“Mengenai Ibuku aku paham kamu juga menyayangi ibuku dan sangat mengkhawatirkannya, tapi aku sudah membicarakannya dengan ibu, dan ibuku juga sependapat denganku. Disini ada adik -adikku yang juga sudah memiliki keluarga, adik – adik ku bisa menjaga ibuku mas. Disana orang tuamu hanya berdua, sedang adikmu tidak ada di samping mereka, kalo kamu ingin aku tinggal menemanimu disana Bersama orangtuamu aku bersedia mas” jelas Riana
Richard termenung mendengar penjelasan dari Isterinya, ia tidak menyangka dari apa yang barusan ia dengar. Ia begitu terharu dan juga Bahagia. “apa kamu yakin dengan apa yang kamu katakan Ri ?” tanya Richard sambal ikut menggenggam tangan Riana
Sambil tersenyum Lebar mata tertutup, Riana mengangguk tegas, kemudian berkata iya mas, diakhiri dengan mencium pipi suaminya, membuat Richard tersipu malu malu
Keduanya tersenyum dan tertawa Bersama setelah itu.
Baik kalau begitu, aku akan berbicara dengan ayah dan ibu nanti.
Dalam hati Richard sangat Bahagia, namun ada beberapa hal juga yang Richard khawatirkan, saat Riana disana yaitu keluarga besarnya. Apakah akan baik baik saja semuanya?
Richard dan keluarganya masih memilki hubungan dengan keluarga kerajaan Liechtenstein
To be continued …
0 notes
Text
kita, kamu dan aku
“Kami sehat Nak dan kami sangat bahagian mendengar bahwa kamu sedang hamil, tolong jaga Kesehatan kamu harus menjaga makanmu ya nak” Sambut ayah Richard
“Bu, maafkan aku yang membuat anak ibu dan ayah harus tinggal jauh lagi dari rumah, semoga aku tidak memberatkan hati ayah dan ibu’’ Ungkap Riana dengan suara lembut dan perasaan bersalah.
“Nak jangan kamu pikirkan semua itu, semua ini sudah rencana tuhan, kami Bahagia melihat anak – anak kami bisa hidup Bahagia. Tolong jaga Richard dia amat suka bekerja sehingga lupa makan, tolong rawat dia ya nak “ pungkas Ibu Richard
“baik ibu, Riana sangat menjagaku bu disini” Richard langsung menjawab dengan senyum mengembang.
‘’Ayah Ibu aku izin tutup telponnya ya bu, tapi bangun tidur aku langsung menelpon ayah ibu karena teringat, sekarang di Jakarta sudah hampir pukul 5 sore, aku belum melaksanakan solat Ashar. Tolong jaga Kesehatan kalian dan jika aku lupa menelpon, tolong segera hubungi aku atau Riana, aku tahu kalian tidak bisa lama – lama tidak mendengar suaraku, hehehe sampai nanti ayah ibu” Richard menutup teleponnya.
Ibu dan Ayah Richard merasa seperti habis memeluk anaknya walaupun hanya melalui suara, mereka merasa begitu Bahagia. Ayah dan Ibu Richard tidak menentang Richard untuk memeluk agama Islam, bagi mereka selama hal itu bisa Richard pertanggung jawabkan dan atas keputusan mereka sendiri tanpa paksaan siapapun, mereka pasti akan mendukung. Orangtua Richard mengingat bagaimana Richard mengabari bahwa ia tertarik menjadi muslim setelah mengenai islam dari sang teman kemudian ia mencari tahu dan mempelajari islam dan mereka ingat bagaimana Richard berlibur ke Samarkand di Uzbekistan, disanalah ia memeluk Islam.
“Mas nanti setelah kamu selesai solat ashar boleh kita berbincang ya mas ada yg ingin aku bicarakan” ungkap Riana ke Richard
Richard tidak menjawab dengan kata – kata, ia menatap sang Isteri beberapa detik, kemudian senyuman simpul menganggukan kepala. Seolah ia tahu apa akan dibicarakan oleh Isterinya.
Riana membalas dengan senyuman juga, dan berkata “ayo cepet solat, aku buatin Teh ya”
0 notes
Text
‘’Hai ibu, hai Nak apakah kamu Bahagia dan nyaman disana ? ‘’ tanya sang ibu, sambil setengah terharu ‘’Bu, aku sangat Bahagia, terlebih sekarang aku mendapatkan hadiah bahwa isteriku sedang hamil ‘’ ungkap Richard kepada sang ibu ‘’aku tebak pasti saat ini sedang Bersiap untuk memasak makanan makan siang benarkan bu?. Aku merindukan masakan Ibu’’ ungkap Richard “ Pulanglah kalo begitu nak, ajak Isterimu kesini. Alam disini akan sangat baik untuk isterimu merasa nyaman, kami pun akan sangat merasa senang bila kalian bisa kesini mengunjungi kami. “ iya bu, semoga nanti saat usia kandungan Riana sdh diperbolehkan untuk perjalanan menggunakan pesawat, aku akan mengajak Riana ke rumah ibu dan ayah” jawab Richard Dalam hati Ibu Richard ingin menyampaikan permintaan bagaimana kalau kamu dan isterimu tinggal disini Bersama kami. Ayahmu pasti akan lebih semangat untuk sehat, kamu begitu jauh nak, adikmu pun tidak tinggal Bersama kami disini saat ini. Richard adalah anak pertama, ia mempunyai seorang adik Bernama Rhein. Saat ini Rhein sedang melanjutkan pendidikannya di Jerman, ia terpaut perbedaan usia 6 tahun dengan Richard. Rhein anak yang pendiam dan tertutup, berbeda dengan Richard yang riang dan mudah bergaul. Ibu dan ayahnya lebih dekat dengan Richard. “Bu bagaimana dengan Rhein apakah dia sering menelpon atau mengunjungi ayah dan Ibu? Aku harap Ibu dan Ayah tidak merasa kesepian, aku sangat ingin bisa dekat dengan kalian setelah pendidikanku selesai, dan impianku setelah menikah bisa tinggal tak jauh dari ayah dan ibu’’ “ Tapi Riana baru kehilangan ayahnya tahun lalu, rasanya aku akan sangat kejam dengan Ibu Riana yg harus tinggal sendiri lagi jika setelah aku menikah mengajaknya untuk tinggal di Swiss’’ Richard mengatakannya sambal menahan sedihnya, tak lama terdesar suara yang memanggilnya “Mas, aku pikir kamu belum bangun tidur siang, sedang telpon siapa? Ayah Ibu ya? “ tanya Riana Sini Ri, aku sedang bicara dengan Ayah ibu “Ayah Ibu apa kabar? Semoga selalu dalam keadaan sehat, rasanya aroma udara Swiss yag bersih dan angin nya yg sejuk bisa aku bayangkan dari Indonesia sini hehehehe “ Berkata Riana #5CC #5CC8 #bentangpustaka #DioramaCareerClass
0 notes
Text
Ternyata selama ini Ayah Richard kondisinya tidak sehat semenjak Richard masih berkuliah di New Zealand, dia harus rutin control seminggu sekali ke rumah sakit. Dia memiliki keinginan anaknya bisa tinggal dengannya dan menetap di negara kelahirannya Swiss. Tapi sang ayah tidak sampai hati ingin mematahkan semangat anaknya yang ingin melanjutkan Pendidikan kala itu dan saat ini pun ternyata dia harus menerima kenyataan bahwa sang anak menikah dengan Wanita dari negara lain. Ibu Richard meyakinkan sang suami bahwa kebahagiaan anak juga kebahagiaan kita. Terlebih sekarang Isteri Richard sedang hamil, sebentar lagi mereka akan memiliki cucu dari Richard. Pagi ini di musim semi waktu menunjukan pukul 10.00 waktu Swiss, pemandangan langit begitu biru dengan awan terlihat jarang, berpadu dengan hamparan rumput hijau yang menyegarkan mata terlihat dari Jendela lantai 2 rumah. Ayah Richard seketika membayangkan cucu mereka bermain di Halaman rumah, berlarian dengan tawa cekikian, kejar – kejaran dengan Richard dan Isterinya. Kemudian Lekuk senyum halus terbentuk tanpa sadar. Kring… Kring… kring… Suara dering handphone menyadarkan Kembali Sang Ayah ‘’Halo, Ayah ini Richard, Apa kabar ? semoga Ayah selalu sehat dan Bahagia’’. Kata Richard Senyum mengembang Ayah Richard begitu lebar, ditambah seolah jantungnya ikut riang berdetak ‘’Hai Nak, ayah begitu merindukan mu, ayah dan ibumu baik baik saja, bagaimana dengan kabarmu dan isterimu?’’ tanya sang Ayah ‘’oh sebentar Ibu mu harus tau kalo kamu menelpon, ayah baru saja habis membicarakan mu dengan ibumu’’ tambah sang ayah sambal berjalan cepat hampir berlari, menuruni tangga, menuju sang Isteri yang berada di Dapur. Sang ayah seperti lupa bahwa ia memiliki masalah pada lututnya. ‘’Ini ayah sudah Bersama Ibu mu ‘’ kata Ayah sambil memberikan isyarat kepada Isterinya bahwa Richard menelpon. ..... #5CC #5CC7 #bentangpustaka #DioramaCareerClass
0 notes
Text
Flash Fiction
Tugas Flash Fiction #DioramaCareerclass Mohon maaf jika ada kesamaan nama tokoh ini hanyalah tugas tulisan fiksi semata. Riana, seorang gadis Indonesia berusia 27 tahun yang berhasil meraih mimpinya untuk bisa melanjutkan Pendidikan S2 nya di Canterbury University New Zealand, bertemu dengan sosok laki – laki Bernama Richard yang awalnya menjadi teman belajar karena begitu nyaman bagi Riana untuk berdiskusi. Ternyata setelah mereka lulus Richard meminta Riana menjadi Isterinya, Riana yang beragama Islam jelas meragukannya, dan ternyata diluar dugaan Richard sudah memeluk agama Islam sebelum kenal dengan Riana. Singkat cerita mereka meminta izin kepada orang tua masing – masing untuk menikah dan ternyata jalan mereka mulus kedua orang tua mereka setuju untuk mereka menikah. Akhirnya mereka menikah, pernikahan di gelar di Indonesia di kediaman rumah Riana. Setelah 6 bulan menikah dan tinggal di Indonesia, mereka diberikan kebahagiaan bahwa Riana ternyata hamil. Richard dan Riana pun mengabari Orangtua Richard yang selama ini tinggal di Swiss. To be continued #5CC #5CC6 #bentangpustaka #dioramacareerclass
0 notes
Text
Aku yang terlalu mengulur waktu, pasrah dengan keadaan termakan bujuk rayuan ah menyesal sekali rasanya, kenapa Hasrat untuk hijrah baru aku inginkan di umur dan di saat ini. bayangkan saja rasanya kerja beberapa tahun terakhir seperti tidak ada hasilnya bagiku.
0 notes
Text
Ada yang bilang tidak perlu kerja keras, kamu harus kerja cerdas dan ikhlas tapi kerja cerdas juga butuh usaha yang keras bukan? saatnya berubah, ya memang tidak mudah, tapi ini adalah pilihan.
Dan yang ditakutkan adalah jika salah pilih bagaimana?
1 note
·
View note
Text
Portofolio
0 notes
Photo
Rasa bahagia itu mungkin kaya elektron, bisa diberi, bisa juga diserap dari atom yang lain. Kok bisa di bagi2 ? Membentuk ikatan dan bikin stabil Rasa Sedih itu mungkin kaya proton aja ya, terpusat dihalangi lapisan kulit atom yang ada elektron. Biar gk keliatan. Salam Teori Atom Bohr.
1 note
·
View note
Text
Takut?
Apa kamu takut?
Iya
Kenapa?
Aku takut rasa takut itu. Takut takut si takut menakuti ditakuti dan akhirnya mati.
0 notes
Text
Sendiri
Kadang kamu memang perlu sendiri
Untuk myusun mimpi, merapihkan rencana dengan rapih, buatlah pencapaian diri. Tak perlu risau, kita punya waktunya sendiri. Teruslah berjalan.
0 notes