reshadii - Tumblr blog

[reshadii]

Sebenarnya kita saling membutuhkan gak ya?

Apa aku saja?

Sepertinya kamu tanpaku masih enjoy aja bukan?

Baiklah kalau begitu,

Selamat bekerja dan mencari uang yang banyak, ya, supaya bisa beli apapun dan mengunjungi tempat manapun yang kamu mau.

[reshadii]

Pada suatu masa, kita, atau satu dari kita, mengerti.

Bahwa cinta yang kita rawat ternyata hanya kebiasaan-kebiasaan yang konsisten.

Mengucapkan selamat pagi,

memberi semangat,

menanyakan makan apa hari ini,

video call yang selalu aku memulainya terlebih dahulu, karena jika bukan aku yang video call, kamu akan chat selama apapun itu, padahal kamu bilang udah mulai gak suka chatingan.

Jika salah paham, kita berantem dan baikan lagi.

Konsisten dan itu-itu saja.

Sepertinya aku yang mengerti lebih dulu hehe

jika bosan bilang ya.

[reshadii]

Mungkin rasanya, aku ingin dibanggakan dan merasa bahwa aku lah alasan bagi jantungmu selalu berdetak debar.

Sering kali, aku ingin dipertontonkan di sosial mediamu, dan memberitahu semua temanmu, bahwa aku masih jadi sosok kekasih idamanmu.

Ya idaman, seperti yang kau bilang ke yang lain, dan temanmu bilang, kau dapatkan aku dari mana, bisa sebegitunya denganmu.

Jika foto bersama tidak kau dapatkan ketika kita sedang berdua, cukup update diriku sendiri dengan caption seadanya, itu cukup.

Jika kau malu dengan orang-orang yang ada dipertemananmu, bilang saja, biar aku saja yang membanggakan mu.

Ini bukan soal siapa yang sering repost, setidaknya aku senang jika dipamerkan. Dan aku bahagia masih ada yang mengakuiku.

Maaf jika membuatmu malu.

Aku bukan orang yang tampan atau layak, untuk kau pamerkan mungkin.

kamu mulai sadar akhir-akhir ini kan?

[reshadii]

Semua sudah kau tahu, lantas apalagi yang menarik dariku? Mungkin tak ada dan tak punya.

Spesial tak lagi ada dalam diriku,

sejauh apapun kau menyelam dalamku,

kau pun tahu,

jauh dari itu,

kau pun menemukan bagaimana dan seperti apa aku.

Begini adanya,

sifat dan segala yang mengikutinya,

beginilah aku,

yang berusaha keras untuk mengubah, dan balik lagi pada akhirnya.

Seluruhku sudah kau tahu,

apalagi yang kau cari dariku?

[reshadii]

Aku juga mau denger kok cerita tentang kerjaan kamu hari ini gimana dan ada kejadian apa, soalnya kalo dinantiin pasti lupa

[reshadii]

Akhir tahun yang kurang. ga ada apa-apa, ga ada cerita apa-apa, dan ngerasa bukan jadi tempat cerita lagi walaupun sementara, ya paling cuma kebagian lelah dan kadang juga marahnya aja sih,

hmm yaaa besok lanjut lagi seperti ini...

[reshadii]

Aku, kamu. belum dewasa. itu cukup. menjelaskan bagaimana kita.

menyikapi. belajar. jatuh. bangkit lagi. terpuruk. sedih. bahagia. tertawa. apapun itu rasanya.

saya tidak pernah merasa bosan dengan hubungan ini. tapi, masing-masing memiliki waktunya sendiri-sendiri untuk menyendiri, tidak dulu diganggu untuk sementara, untuk evaluasi, untuk sekedar membenah diri atau bermalas-malasan, untuk merefresh diri sendiri, untuk berpikir kedepannya bagaimana, tentang kuliah, pekerjaan, ini-itu yang harus dibayar, ini-itu yang ingin dibeli, ini-itu yang harus dinanti-nanti in, ini-itu dulu yang harus diprioritasin.

yang salah gak memberi kabar, ya kan?

Terkadang kalau lagi banyak pikiran, untuk lihat ponsel saja, pesan masuk atau segala notifikasi rasanya deg-degan karena kemungkinan itu tagihan.

Menghibur diri dengan beralih ke komputer sekedar main game, menyalakan hotspot lalu off notifikasi untuk nonton YouTube, mencari hiburan dijagat media. pelariannya hanya ke barang itu, bukan ke orang lain, bahkan perempuan lain. Big No.

mungkin saya sedang bertarung dengan diri sendiri. bukan orang lain. bukan siapapun. jadi biar saya yang menjalani pertarungan ini tanpa melibatkan siapapun. biarkan saya yang menyelesaikan sendiri.

Perasaan saya masih sama. kejenuhan dengan beberapa keadaan yang membuat saya berubah.

[reshadii]

kamu memintaku menulis untuk kamu baca,

tapi kamu sudah berhenti menulis sejak lama

[reshadii]

lagi pusing gini enak banget kalo diperhatiin.

[reshadii]

kangen dengerin kamu cerita dengan excited ke aku. tapi kamu lebih excited bercerita ke teman laki-lakimu.

ga salah si. cuma gimana ya. langsung ngebandingin ke diri sendiri, "ya ampun kok ke gua, dia ga kayak gini ya."

[reshadii]

Hari ini ga ada cerita apa-apa. kamu cuma nanya gimana magangnya, abis itu udah, basa basi.

hari ini juga stiker/emot peluk & cinta, ga sebanyak kemarin-kemarin.

chat ala kadarnya.

seakan hadirku memang ga cukup buat menenangkan apa-apa, gak membantu apa-apa. hanya buat rumit. itu saja.

besok mungkin demikian, liat aja.

[reshadii]

Apa aku harus (?)

membanding-bandingkan.

selalu dan terlalu sering.

diriku sendiri.

dengan orang lain.

lelaki yang kau sebut tampan.

terkadang membuatku.

berusaha melawan aku.

untuk tidak melihat.

dan membandingkan diriku.

lelaki yang kau idolakan.

terkadang membuatku.

berusaha melawan egoku.

untuk tidak iri.

serta memohon menjadi idolamu.

lelaki yang kau sebut manis.

terkadang membuatku.

ingin sekali melihat rupaku.

bercermin dan membandingkan diriku.

lagi dan lagi.

ini tentang aku yang semakin kesini, semakin insecure.

[reshadii]

Sore itu. di. Singapura.

Hari mulai gelap. cahaya kota mulai redup. orang-orang. mulai ramai. tapi. hanya aku. dan kamu. yang merasa. dunia. milik. kita.

percayalah. aku menikmati. perjalanan ini. asal kamu. selalu dekat denganku.

mataku. matamu. adalah kelopak. yang memiliki isyarat. aku menangkapmu. kamu menangkapku. lewat mata. lewat rasa.

tanganku. tanganmu. adalah genggam. yang tak ingin. melepaskan. merekat. melekat. benar-benar. tak mau jauh. tak mau lepas.

bibirku. bibirmu. adalah teduh. paling ampuh. meredakan. segala lelah. segala resah. bahagia. setelahnya.

badanku. badanmu. memiliki beban. yang sama. nyaman. dan. aman. saling berdekatan. saling menyatukan.

aku.

kangen.

ya.

kangen.

kamu.

sore itu. di. Singapura.

aku. dan. kamu. menciptakan. sebuah. moment. yang mungkin. kita. tidak pernah. lupa.

sungguh.

[reshadii]

Terkadang saya rindu...

Airmata. canda. tawa. luka. suka. duka.

saya pernah berpikir selalu ada saja yang menarik dari sebuah hubungan. entah itu perihal komunikasi, sikap atau pola pikir.

saya pernah sebegitu ingin mencari tahu 'cara membahagiakan seseorang', lewat teman, orang tua dan internet. tapi lucunya yang benar-benar tahu adalah diri sendiri.

saya juga pernah, merasa selalu ada yang kurang, entah dibagian mana, semaksimal dan sebanyak mungkin memperjuangkan bahagia dan tawa, tapi selalu saja merasa ada yang kurang.

terkadang saya rindu,

rindu diperhatikan dengan lamat-lamat. penuh kagum dan penuh rasa syukur karena memiliki saya.

terkadang saya rindu,

rindu dengan rasa dikhawatirkan, khawatir akan kesehatan, keselamatan dan apapun itu.

terkadang saya rindu,

rindu dengan pertanyaan sederhana penuh perhatian, bertanya apapun itu, dan saya hanya menunggu untuk menjawabnya.

terkadang saya rindu,

rindu perbincangan yang kini mulai terasa hilang, karena kamu lebih memilih bergenggam dengan ponsel yang menjadi candu.

terkadang saya rindu,

rindu ketika saya bertemu, kamu excited bahagia menyambut ku.

[reshadii]

aku mencintaimu; dalam dekat—dalam jarak, dalam senyum—dalam manyun. sebab aku mencintaimu, segala duka menjadi baik—baik saja. kesedihan menguap sebagai udara yang sejuk dan menyenangkan belaka.

-G.H

[reshadii]

Pernah seketika merasa bersalah karena melukis wajah badmood, entah itu orang tua, teman, bahkan pacar sendiri.

Orang-orang gatau, seringkali gua ngelawan untuk terlihat, "i'am okay, believe me." perang melawan diri sendirinya itu gimana.

banyak orang yang gampang menutupi, tapi gua gak pandai untuk itu. gua harus berjibaku dulu, perang dulu, untuk terlihat biasa aja.

Gua pun selalu belajar meski ga kunjung bisa.

perihal berusaha, gua sedang mengusahakan banyak hal. belajar untuk menjadi yang terbaik, entah itu untuk keluarga, pertemanan, perkuliahan, percintaan, dan bahkan diri sendiri. mencoba untuk dengerin berbagai macam nasihat yang gaenak banget di kuping, dilain sisi gua sadar, nasihat yang gaenak didenger itu mungkin memang berguna.

Disaat gua merasa down, bersalah, kurang semangat, gua ucap kalimat yang difoto itu, dan gua ngerasa lebih better. walaupun mungkin lebih lebih terasa better yang mengucapkan atau mengingatkan itu keluarga, pacar atau teman secara langsung, bertatap muka lalu saling melontarkan kalimat demi kalimat.

Kadang juga kita terlihat brengsek di cerita orang lain. tanpa tahu bagaimana dan apa-apa saja yang terjadi.

pengen banget rasanya bilang,

"gua banyak kurangnya memang, karena lebihnya gak lu hitung."

tapi percuma, sekeras apapun berusaha hasilnya sama aja. pada akhirnya, kembali lagi, ga bakal bisa nyenengin banyak orang, pasti disalah satu atau beberapa dari mereka punya penilaian minusnya sendiri.

Sabar dan sadar, sabar karena kelakuan mereka seperti itu, sadar kalau mereka memang begitu.

Gua cuma bisa berserah dan tetap berusaha, hidup yang jalanin diri gua sendiri, mencoba untuk tetap enjoy walau banyak sotoy.

hehehe

kangen nulis panjang-panjang, yang padahal sedikit orang yang mau baca, tapi kadar penulis beda, kalo udah nulis pasti lega.

[reshadii]