Tumgik
rakryannusantara · 2 years
Text
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Peninggalan Kerajaan Tarumanegara - Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan bercorak Hindu tertua di nusantara sehabis Kutai. Letak kerajaan ini terletak di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat. Pendiri Kerajaan Tarumanegara merupakan Maharesi Jayasingawarman dari India. Kerajaan Tarumanegara berdiri pada abad ke- 4, lebih tepatnya tahun 358 serta menggapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Purnawarman( 395- 434).
Pada periode kekuasaan Raja Purnawarman, rakyat hidup tenteram serta Tarumanegara sukses memahami 48 kerajaan wilayah. Secara universal, daerah kekuasaannya meliputi nyaris segala Jawa Barat. Data ini didapatkan dari sumber sejarah Kerajaan Tarumanegara semacam Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, serta masih banyak yang lain. Semacam dikenal, Tarumanegara tercantum salah satu kerajaan yang menyisakan banyak peninggalan, baik berbentuk prasasti, patung, sampai candi.
Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Prasasti-prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara ditulis memakai huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta. Dari 7 buah prasasti peninggalan Tarumanegara, 5 antara lain ditemui di Bogor, satu di Jakarta, serta satu lagi di Lebak Banten. Berikut ini 7 prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara.
Prasasti Ciaruteun ataupun Prasasti Ciampea
Pada prasasti yang ditemui di Sungai Ciaruteun ini ada lukisan laba- laba dan telapak kaki Raja Purnawarman, yang diibaratkan kaki Dewa Wisnu. Berikut ini isi Prasasti Ciaruteun." Kedua( jejak) telapak kaki yang semacam( telapak kaki) Wisnu ini milik raja dunia yang gagah berani yang termasyur Purnawarman penguasa Tarumanegara."
Prasasti Jambu (Prasasti Koleangkak)
Prasasti ditemui di puncak Bukit Koleangkak, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang. Pada prasasti ini pula berukir sejoli telapak kaki serta diberi penjelasan berupa puisi 2 baris. Berikut ini isi Prasasti Ciaruteun." Yang termasyur dan setia kepada tugasnya yakni raja yang tiada taranya bernama Sri Purnawarman yang memerintah Taruma dan pakaian perisainya tidak bisa ditembus oleh panah musuh- musuhnya; kepunyaannyalah kedua jejak telapak kaki ini, yang senantiasa sukses menghancurkan benteng musuh, yang senantiasa menghadiahkan jamuan kehormatan( kepada mereka yang setia kepadanya), namun ialah duri untuk musuh- musuhnya."
Prasasti Kebon Kopi
Prasasti Kebon Kopi terbuat dekat 400 Meter serta ditemui di perkebunan kopi kepunyaan Jonathan Rig di Ciampea, Bogor. Pada prasasti ini ada foto sisa tapak kaki gajah si raja. Berikut ini isi Prasasti Kebon Kopi." Kedua jejak telapak kaki merupakan jejak kaki gajah yang brilian semacam Airwata milik penguasa Tarumanegara yang jaya serta berkuasa."
Prasasti Tugu
Prasasti Tugu ditemui di wilayah Tugu, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada suatu batu bundar panjang serta isinya sangat panjang di antara peninggalan yang lain. Isi Prasasti Tugu melaporkan letak bunda kota Kerajaan Tarumanegara serta menerangkan penggalian Sungai Cabdrabaga oleh Rajadirajaguru serta penggalian saluran( sungai) yang bernama Gomati yang panjangnya 11- 12 kilometer oleh Purnawarman. Penggalian ini dimaksudkan buat menjauhi bencana alam berbentuk banjir serta kekeringan yang terjalin di masa kemarau. Prasasti Cidanghiang (Prasasti Lebak)
Prasasti ini ditemui di Lebak, pinggir Sungai Cidanghiang, Pandeglang, Banten. Isi Prasasti Cidanghiang berbentuk pujian kepada Purnawarman selaku panji segala raja, keberanian, keagungan, serta keperwiraan sebetulnya dari segala raja dunia.
Prasasti Muara Cianten
Prasasti ini awal kali ditemui oleh N. W. Hoepermans pada 1864 di tepi Sungai Cisadane. Berikut ini isi Prasasti Muara Cianten." Ini ciri ucapak Rakryan Juru Pengambat dalam tahun( Saka) kawihaji( 8) panca( 5) pasagi( 4), pemerintahan begara dikembalikan kepada raja Sunda.
Prasasti Pasir Awi
Prasasti yang dipahat pada batu alam ini pula ditemui oleh N. W. Hoepermans pada 1864. Tetapi, lokasinya terletak di kawasan hutan perbukitan Cipamingkis, Kabupaten Bogor. Prasasti Pasir Awi berpahatkan foto dahan dengan ranting serta dedaunan dan buah- buahan( bukan aksara) dan foto sejoli telapak kaki.
Patung peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Patung Rajasari
Patung Rajasari tercantum patung tua yang tidak dikenal secara tentu posisi penemuannya yang asli. Tetapi, patung ini diperkirakan ditemui di wilayah Jakarta. Patung Rajasari menggambarkan tentang Raja Purnawarman yang mempunyai watak semacam Dewa Wisnu.
Patung Wisnu Cibuaya I
Patung yang berasal dari abad ke- 7 ini dikira bisa memenuhi prasasti- prasasti peninggalan Purnawarman. Perihal ini meyakinkan terdapatnya aliran seni di Jawa Barat. Patung Wisnu Cibuaya I memiliki persamaan dengan patung yang ditemui di Semenanjung Melayu, Siam, serta Kamboja. Tidak hanya itu, patung ini pula memiliki persamaan dengan langgam seni Pallawa dari India Selatan.
Patung Wisnu Cibuaya II
Patung Wisnu Cibuaya II diyakini berumur sangat tua sebab persamaan yang ditemui dengan patung Seni Pala pada abad ke- 7 serta 8.
Candi peninggalan Kerajaan Tarumanegara
Tidak hanya prasasti serta patung, ada Lingkungan Percandian Batujaya di Karawang, Jawa Barat, yang diperkirakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Lingkungan percandian ini terletak di Desa Segaran, Kecamatan Batujaya serta Desa Telukbuyung, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang. Di lingkungan ini, ada dekat 62 web candi yang terletak di tengah- tengah sawah serta dekat permukiman penduduk.
Demikianlah penjelasan singkat tentang peninggalan Kerajaan Tarumanegara
0 notes
rakryannusantara · 3 years
Text
Perbandingan Antara Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik
Perbandingan Antara Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik
Perbandingan Antara Cara Berpikir Diakronik dan Sinkronik - Di dalam menganalisis suatu peristiwa, sejarah memiliki cara berpikirnya tersendiri yakni dengan menerapkan cara berpikir sejarah. Cara berpikir sejarah terdiri dari dua jenis yakni cara berpikir diakronik dan cara berpikir sinkronik. Namun, apa sih perbandingan antara cara berpikir diakronik dan sinkronik? Di bawah ini akan diuraikan tentang perbandingan antara cara berpikir diakronik dan sinkronik.
Cara berpikir diakronik adalah cara berpikir yang kronologis (urutan) dalam menganalisis suatu peristiwa. Kronologis sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti chronos (waktu) dan logos (ilmu) yang berarti kronologi adalah ilmu tentang waktu. Tujuan pengunaan kronologi di dalam sejarah adalah untuk menghindari kerancuan waktu di dalam sejarah. Selain melalui cara berpikir diakronik, selanjutnya terdapat cara berpikir sejarah secara sinkronik. Perlu diketahui bahwa suatu peristiwa sejarah yang sama, dapat pula direkonstruksi dengan cara berpikir sinkronik. Berpikir sinkronik yaitu menyertakan cara berpikir ilmu-ilmu sosial yaitu melebar dalam ruang, serta mementingkan struktur dalam satu peristiwa. Sinkronik berasal dari bahasa Yunani yaitu syn (dengan) dan chronos (waktu) yang berarti dengan waktu. Berpikir sejarah secara sinkronis yaitu menerapkan cara berpikir yang meluas dalam ruang, namun terbatas dalam waktu. Sinkronik juga diartikan sebagai segala sesuatu yang memiliki keterkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu periode tertentu. Pendekatan sinkronik biasa digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. cara berpikir sinkronik lebih memberikan penekankan pada struktur, yang berarti meluas dalam ruang. Pendekatan sinkronik menganalisa suatu peristiwa pada saat tertentu, titik tetap pada waktunya. Hal ini dimaksudkan tidak berusaha untuk membuat kesimpulan tentang perkembangan peristiwa, tetapi hanya menganalisis suatu kondisi tertentu. Istilah memanjang dalam waktu itu meliputi juga gejala sejarah yang ada didalam waktu yang panjang itu.
0 notes
rakryannusantara · 4 years
Text
Persebaran Kebudayaan Neolitikum di Indonesia
Persebaran Kebudayaan Neolitikum di Indonesia sangatlah berkaitan erat dengan Persebaran manusia yang membawa kebudayaan neolitikum di Indonesia. Manusia yang membawa dan menyebarkan kebudayaan neolitikum di Indonesia berasal dari Benua Asia, yaitu dari Yunnan, Cina. Apabila dilihat dari bentuk fisik orang-orang Yunnan termasuk ke dalam ras Mongoloid.
Sedangkan jika ditinjau dari segi bahasa, bahasa yang digunakan adalah bahasa yang merupakan induk dari bahasa Kadai (bahasa yang digunakan di daerah Cina Selatan, Hainan, dan Taiwan), bahasa Cham (Vietnam Tengah), dan bahasa Austronesia (di Samudra Indonesia dan Pasifik). Bahasa-bahasa induk tersebut disebut dengan bahasa Proto-Austronesia.
Oleh karena mereka menggunakan bahasa proto-austronesia, maka mereka pun terkadang disebut juga dengan bangsa proto-austronesia. Bangsa Proto-Austronesia telah mengenal kepandaian bercocok tanam dengan cara sederhana. Mereka bercocok tanam di ladang yang dilakukan dengan cara menebang dan membakar hutan (slash and burn) demi mencari lahan yang subur untuk kemudian ditanami. Jenis tanaman yang ditanam sebagian besar adalah keladi dan ubi jalar.
Apabila ladang yang ditanami tersebut sudah tidak subur lagi, maka mereka pindah ke tempat lain yang dianggap subur dengan menerapkan sistem yang sama, yakni slash and burn. Sebagai alat untuk mengolah lahan digunakan alat-alat batu dan yang menjadi ciri khas dari peralatan kebudayaan neolitikum adalah kapak lonjong yang berfungsi untuk menggali tanah.
Arah persebaran bangsa Proto-Austronesia dapat diketahui dengan mengikuti tempat ditemukannya kapak lonjong yang tersebar di Indonesia. Di Indonesia hampir seluruh wilayah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, Halmahera dan Papua juga ditemukan peninggalan kapak lonjong yang berarti hampir seluruh wilayah di Indonesia mengalami masa neolitikum. Persebaran kebudayaan neolitikum ini sangat berkaitan erat dengan Revolusi Neolitikum yang terjadi di berbagai penjuru dunia.
0 notes
rakryannusantara · 4 years
Text
Jelaskan Yang dimaksud dengan Kolonialisme
Jelaskan yang dimaksud dengan Kolonialisme
Orang seringkali mempertanyakan tentang apa yang dimaksud dengan kolonialisme. Sehingga muncullah sebuah pertanyaan “jelaskan yang dimaksud dengan kolonialisme” atau “jelaskan apa yang dimaksud dengan kolonialisme” atau bisa juga “kolonialisme apa sih”.
Apa yang dimaksud dengan Kolonialisme adalah suatu kebijakan dan praktik kekuasaan dalam memperluas kendali (kontrol) terhadap seseorang maupun daerah atau wilayah yang dianggap lebih lemah. Terkadang sulit juga mengetahui perbedaan antara kolonialisme dan imperialisme. Hal ini disebabkan oleh pandangan bahwa kolonialisme adalah sinonim dari imperialisme. Jadi kolonialisme dan imperialisme dianggap sebagai suatu konsep yang memiliki pemahaman yang sama.
Namun perlu diketahui bahwa apa yang dimaksud dengan kolonialisme adalah suatu tindakan menguasai suatu wilayah dengan tujuan untuk melakukan eksploitasi terhadap sumber daya alam dan juga eksploitasi terhadap sumber daya manusia yang digunakan sebagai tenaga kerja untuk kepentingan ekonomi suatu negara.
Jadi itulah penjelasan singkat untuk pertanyaan jelaskan apa yang dimaksud dengan kolonialisme. Semoga ini dapat bermanfaat.
2 notes · View notes