Text
sit, then cry. i see your smile..
smile, then cry. i hear the sound of sobbing
speak, and cry. i feel your agony
pray, and cry again. i hope your sabr give you jannah
take a deep breath...qunut nazilah is over
cry, cry, and just cry..
i cry for my sins.
poor me.
2 notes
·
View notes
Text
Are we on the same side?
Tell the truth and say it louder that this genocide must be stopped!
221 notes
·
View notes
Text
Paylater = Ayo Ngutang Sini!
Jangan, ya. Jangan menjerembabkan diri dalam kubangan riba. Udah banyak contoh orang yang jadi susah hidupnya karena maksain diri memenuhi gengsi dan gaya hidup dengan utang dan riba.
Bisnis riba itu jahat. Bilangnya mau bantu kita, tapi sebenernya kita dimotivasi untuk ngutang sama dia dan bayar lebih banyak dari utang yang dikasih. Orang berutang atau pinjam uang itu karena lagi butuh dan gak punya, tapi malah disuruh balikin lebih banyak dengan bunga atau denda.
Yang ngasih utang makin kaya, yang dikasih utang kalang-kabut harus nyari uang dari mana buat nutup utangnya. Karena uang gak cukup yang dibayar cuma bunganya. Utangnya abadi. Atau cari utangan lain buat nutup utang sebelumnya. Gali lubang tutup lubang, lama-lama lubangnya udah terlalu besar sampai gak bisa keluar lagi dari lubangnya.
Kalau gak mau minjemin, mending gak usah minjemin daripada memeras orang yang lagi kesusahan.
Sama aja antara rentenir di kampung-kampung dengan produk digital yang nawarin pinjaman, paylater, dan kredit ini itu. Sama-sama riba. Jahat.
Kalau kemampuan finansial belum cukup, tahan-tahan diri dulu deh buat beli sesuatu yang gak begitu dibutuhin.
Semoga siapapun yang terjerat utang riba Allah kasih pertolongan buat melunasi utang-utangnya sekaligus. Aamiin.
Taufik Aulia
213 notes
·
View notes
Text
Akhlakmu
Sekalipun yang kamu sampaikan adalah kebenaran, tapi jika adabmu buruk dalam menyampaikan, maka orang tak akan mampu melihat kebenaran itu lantaran tertutup oleh jeleknya akhlakmu.
Dan, jeleknya akhlak itu menular. Karena yang kamu sampaikan adalah kebenaran, maka orang akan salah mengira akhlak burukmu itu sebagai kebenaran pula. Lalu mereka mencontohnya. Betapa gawatnya ini jika seorang penyeru kebenaran tidak peduli kepada akhlaknya.
Benar bukan berarti jadi bisa semena-mena.
Taufik Aulia
539 notes
·
View notes
Text
27 now.
daritadi (2601) sambil masak nyanyi2 dlm hati lagu pas SMC jaman SD "today is my celebration, praise be to Allah we say together, i wanna kiss kiss father and mother, praise be to Allah, happy forever" *barusan searching karna ragu lirik terakhir gt atau bukan dan hasilnya nothing..karangan siapa lagu ini tp sukaa 😍
walopun realitanya selebrasi2an(?) cuma kiss kiss mama wkwk iyalah tp sisanya bener..
Praise be to Allah, happy forever ♡ aamiin (ttp sambil nyanyi dlm hati)
doa terakhir di 27 januari di umur 27 ini semoga disembuhkan segala penyakit ayuk mama papa lisa abang dan sekeluarga besar..disehatkan selalu hati iman islam dan raganya aamiiin Ya Robbal 'aalamiin
3 notes
·
View notes
Text
in my orbit
uju, kyoptaa, then i reblog
Lucunyaaaa ujuuuuu......
28 notes
·
View notes
Text
momen yang paling diingat justru ketika balik dari rantauan pas kuliah..sore papa jemput di loket terus kita mampir beli sate langganan di pinggir jalan..duduk nungguin sate..kl lagi laper makan di situ dulu berdua..kalo ga bawa pulang..pernah juga papa ajak cucu pertamanya pas masih kecil trs saya nungguin sambil mangku anak itu di kursi kang sate..
momennya selalu menyenangkan..pulang dan bersama yang disayang, duduk diam sementara kendaraan lalu lalang.
Jurnal 11/12
Rasanya baru seperti kemarin menemani istri di ruang bersalin untuk melahirkan Yara, putri kedua kami. Masih ingat sekali bagaimana pertama kali menggendong Yara setelah dibersihkan oleh para bidan.
Sekarang, anaknya sudah bisa memanjat: sofa, kursi, dan lain-lain.
Shabira, sudah mau tiga tahun. Rasanya cepet banget.
Saya yang tidak punya pengalaman mengasuh anak kecil, karena memang anak tunggal dan tidak punya adik. Sebelum menikah juga takut banget menggendong bayi. Ternyata bisa.
Ketika sudah bapak-bapak seperti ini, rasanya kadang tidak sedang seperti bapak-bapak karena kalau dirasa-rasa, ya seperti masih muda dulu. Cuma, yang dipikirkan jadi bertambah. Haha.
Kalau lagi jalan berdua sama Shabira, naik mobil, pergi ke mana-mana berdua. Jadi teringat, momen di mana di bonceng sepeda jengki bapak untuk pergi ke jalan raya terdekat untuk kemudian naik angkot, mencari sandal atau kaos baru.
Dan kenangan-kenangan kecil kebersamaan dengan orang tua itu memang penting, menurutku. Dan, sekarang aku ingin membangun kenangan itu untuk anak-anak, melalui kehadiran secara utuh.
Coba ingat-ingat, kenangan masa kecil apa yang bisa diingat dari kebersamaan kita dengan orang tua?
11 Desember 2020
213 notes
·
View notes
Text
Banyak orang mengatakan bahwa semua doamu akan terjawab. Entah terkabulkan, tertunda pengejawantahannya pada waktu yang lebih tepat, atau malah tergantikan dengan yang lebih baik.
Dan hari ini, pada banyak rangkaian takdir yang terjadi dalam hidupku, aku semakin percaya bahwa kadang sesuatu memang ditunda pengkabulannya karena memang hendak disempurnakan.
Maka, pada segala rapal doamu, bersabarlah dengan sebaik-baik sabar ya. Waktumu akan datang. :"
Inggris, 11 Desember 2020 || 18:57 GMT
40 notes
·
View notes
Text
Every girl needs flowers, coffee flowers.
- Dritan Alsela
51 notes
·
View notes
Text
sama jangan lupa pisahin sebagian buat ortu..biar berkah jadinya rasanya sangat cukup.
Cukup
Kerjaanku sekarang, sebenernya bukan kerjaan yang layak. Spesifikasiku tuh bisa dapet kerjaan yang jauh lebih baik dari ini. Lebih masuk akal, lebih banyak gajinya, ngga cuma gini doang. Manusia serba bisa seperti aku, sebenarnya banyak dibutuhkan di industri jaman sekarang. Kalo boleh jumawa. Kalo ngga boleh ya gajadi
Kemarin lulus s1 ngga langsung lamar lamar kerja, malah lanjut s2. Niatnya ga akan kerja sama sekali, sampe lulus. Tapi di dunia ini aku cuma boneka, kata Allah kun, ya kejadian. Orang tua doang mah masihku lawan. Durhaka durhaka deh, bodo. Nah ini yang bikin cerita, -yang bikin semesta juga. Mo dilawan sampe ngeden ngeden juga Allahnya ga akan ngerasa apa apa. Tetep kejadian. Ternyata dapet kerja tanpa effort lamar sana sini.
Kerjaannya mudah. Bikin Standar Operasional Web buat salah satu BUMN. Tapi memang ngga nyambung. Jurusan Administrasi Bisnis mana, yang tiba tiba merembet ke daratan IT. Belum lagi tiba tiba punya jobdesk tambahan, bikin mockup design buat aplikasi mobile. Aku tuh garisin udah pake penggaris aja, masih miring. Ini tiba tiba bikin design. Jaka sembung bawa linggis, ngga nyambung, manis :)
Boleh masuk kantor jam berapapun. Boleh bangun siang. Boleh ngga ke kantor. Boleh bebas mo ngerjain kapan, asal selesai. Bebas mo gimana juga. Sama atasan; deket. Sampe level, bisa rengek minta beliin laptop. Tapi ya itu tadi. Gajinya ngga seberapa.
Nah barusan, setelah dipikir pikir, gaji yang menurutku ngga seberapa itu; ternyata cukup. Cukup buat hidup sehari hari. Cukup buat beliin orang tua ini itu. Cukup buat foya foya. Cukup buat beli kuota. Cukup buat pengen A B C. Cukup buat beli binatang impian yang sebelom kerja tuh kayanya ga bakal kesampean.
Ternyata gaji itu ga perlu banyak. Hanya perlu cukup. Kalo banyak tapi ga cukup, buat apa coba? Semuanya udah diatur. Kalo bersyukur, nikmatnya di tambah. Kalo kufur, Jaka Tingkir bawa golok; mikir, goblok :)
247 notes
·
View notes
Text
“Pandemi seolah ingin mengajarkan bahwa ada sebuah rasa yang takkan bisa tergantikan dengan pertemuan virtual, sementara dahulu saat kita bertemu langsung, kita justru sering disibukkan dengan dunia virtual dalam genggaman”
— @faizunaa, 2020
500 notes
·
View notes
Text
Menetap bukan cuma soal rasa nyaman, tapi juga kemampuan untuk menyesuaikan.
—Taufik Aulia
688 notes
·
View notes
Text
Hari ini, kita sering merasa resah karena berbeda pilihan dengan orang tua akan jalan yang akan kita putuskan. Sekolah dimana, mengambil jalur karir seperti apa, atau menikah kapan dan dengan siapa.
Di sudut lain kota, ada teman kita yang resah karena mimpi yang begitu sederhana, diimami sholat oleh ayahnya. Entah karena telah tiada, entah karena berbeda agama.
Hal yang kita anggap rutinitas biasa, bisa jadi teramat bermakna. Semoga nantinya kekhawatiran kita menemukan jalannya, mimpi-mimpi mereka suatu saat dipertemukan, dengan ayahnya, atau ayah anaknya.
Menenangkan
100 notes
·
View notes
Text
“Dendam itu serupa kaktus dengan duri-duri yang bukan mencuat ke luar tapi menancap ke dalam”
— (via kurangpiknik)
84 notes
·
View notes
Text
“You never know what worse luck your bad luck has saved you from.”
— Cormac McCarthy (b. 20 July 1933)
1K notes
·
View notes