Tumgik
rahmtisn · 2 years
Text
Apakah Kita Bisa Setegar Julaibib?
Tumblr media
Ini semua tentang ikhlas. Ikhlas itu ketika kita memilih tersenyum bersamaan dengan amarah yang mungkin bisa kita luapkan. Ikhlas itu merelakan, menerima dengan lapang dada atas apa yang terjadi. Ikhlas itu memberi dan tak mengharapkannya kembali. Ikhlas itu tenang, tenang akan membawa kita pada kebahagiaan yang sesungguhnya.
Ada satu kisah sahabat nabi yang begitu menyentuh karena lebih memilih berjihad bersama Rasulullah SAW daripada lalai dengan kenikmatan dunia. Namanya adalah Julaibib, begitulah ia dipanggil. Ia tidak mengetahui siapa ayah dan ibunya, begitu pula dengan orang-orang sekitarnya juga tidak mengetahui nasab dari Julaibib.
Julaibib memiliki pawakan yang pendek, hitam, dan fakir. Bahkan ia tidak memiliki rumah. Masyarakat mengucilkannya, bahkan keberadaanya dianggap sebagai aib untuk masyarakat saat itu. Tibalah hidayah datang kepada Julaibib, tidak satu makhluk pun bisa menghalangi. Julaibib menerima hidayah, dan dia berada di barisan terdepan dalam shalat maupun jihad.
Meski hampir semua orang memperlakukannya seolah tiada, namun tidak demikian dengan Rasulullah SAW. Singkat cerita akhirnya Julaibib menikah dengan salah seorang putri pimpinan Anshar atas restu dari Rasulullah SAW. Ternyata istri sholeha di dunia masih kalah dengan bidadari surga yang telah lama menunggunya, memang Surga adalah tempat terbaik untuknya daripada dunia yang tak berpihak padanya. Datang panggilan jihad dan disana Julaibib Syahid setelah membunuh tujuh orang musuh.
Setelah usai perang Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat "Apakah kalian kehilangan seseorang?" dan serempak para sahabat menjawab "Tidak ya Rasulullah" lalu Rasulullah bertanya kembali dan sahabat juga menjawab dengan jawaban yang sama. Lalu Rasulullah berkata "Tetapi aku kehilangan Julaibib" sontak para sahabat mencari-cari Julaibib.
Julaibib ditemukan syahid dengan luka-luka di muka dan tubuhnya. Ditemukan di antara geletakan tujuh musuh yang telah dibunuhnya. Ternyata dengan semangat jihad yang ikhlas tubuh kecil itu mampu untuk melawan musuh yang mungkin lebih besar dari dirinya. Rasulullah dengan tangannya sendiri mengkafani Julaibib. Beliau menyalatkannya dan berdoa, “Ya Allah, dia adalah bagian dari diriku dan aku adalah bagian dari dirinya.” kata Rasulullah.
Begitulah kisah dari Julaibib, hampir semua orang tidak menganggapnya ada akan tetapi tetap ikhlas menjalankan perintah dari Allah dan Rasul-Nya. Ikhlas menjadi kunci sebuah amalan yang kita lakukan. Seringkali kita melalaikannya dan hanya tergerak akan kehendak manusia saja. Bila tujuan kita ikhlas karena Allah semata, tidak akan mungkin kita lemah dan mundur hanya karena manusia. Semangat...
11 notes · View notes