raficka-blog

[raficka-blog]

Bila kau mencintainya, jangan meminta ia mencintaimu. Karena bila akhirnya ia melakukannya, ia tak mencintaimu, ia hanya menurutimu.

(via karizunique)

[raficka-blog]

Biarkan aku hidup pada sudut hatimu; sebagai debar doa, sebagai detak Cinta, sebagai apapun yang membuatmu tak mengenal luka.

(via secangkirkopikita)

[raficka-blog]

Tenang saja, luka hati yang baru selalu menutupi luka hati yang lama. Maka berterima kasih-lah pada luka hari ini, karena adanya, membuat luka luka lama menjadi tidak ada rasanya :)

[raficka-blog]

Tuan, yang selalu ada di dalam pikiran

Hai tuan yang selalu ada di dalam pikiran, hari ini aku pulang dengan keletihan menggantung disekujur badan, apa kau merasa seperti itu juga? Seandainya kita masih saling sapa, tentu akan sangat menyenangkan bertukar cerita tentang sore yang dipenuhi hujan rintik rintik hari ini. Hujan adalah rinduku yang lirih meluruh ke tanah, karena di setiap titiknya selalu ada cerita dan doa terselip untukmu, tuan yang selalu ada di dalam pikiran. Aku berhenti menitip salam melalui angin, musim kali ini, anginnya kurang bersahabat. Maka, kurajut sajak cinta disetiap malam ketika doa doa ditiupkan ke langit. Semoga sampai...semoga sampai... Hai tuan yang selalu ada di dalam pikiran, ketika suatu nanti kau merasa bahagia tanpa alasan, yakinlah ada aku yang selalu mendoakan, dan tentu saja doa ibumu yang dijawab Tuhan. Dan jika, suatu nanti kita dipertemukan tanpa kesengajaan, yakinlah itu pintaku, semoga Tuhan memberi kita satu lagi kesempatan. Semoga kebaikan Tuhan ini bisa aku gunakan dengan baik, semoga kemurahan Tuhan ini bisa mengetuk pintu hatimu cukup keras sehingga kau tidak melewatkan aku lagi. Hai tuan yang selalu ada di dalam pikiran, selamat tidur.

[raficka-blog]

[raficka-blog]

Life sometimes weird. Kind of this thing, happened.

Daily dose of love quotes here

[raficka-blog]

Terima kasih Tuhan, karena aku masih diberikan perasaan perasaan yang menyakitkan ini. Paling tidak aku tau aku masih mampu mencinta. Mencinta dengan begitu hebatnya, sampai rasanya begitu menyakitkan :)

[raficka-blog]

Dan senja itu, ia sibuk merajut setumpuk rindunya menjadi doa. “Semoga sampai, semoga sampai, semoga sampai.”

[raficka-blog]

"Apakah kau menungguku?" "Selalu" "Apa yang kau lakukan selama menunggu?" "Berdoa, semoga kau cepat kembali"

[raficka-blog]

Tulisan sebelum tidur

Aku berharap, kau tidak pernah lupa membawa payung, karena bulan November ini begitu tak terduga hujannya. Sama dengan besar harapanku, kau akan datang, atau menelponku, atau mengirimkan pesan, atau apapun itu. Yang menerangkan bahwa kau mengingatku, sama seperti aku selalu memikirkanmu. Seandainya, apa yang orang pikirkan tentang kita, bisa kita cari di google, kau akan terperangah membaca tentangmu di dalam pikirku. Oh yah, hari ini aku rindu, seharusnya obat rindu itu bertemu. Tapi, jarak kita begitu jauh. Sejauh keinginanmu yang tak ingin bertemu aku. Maka, aku mengirimmu doa, semoga sehat selalu. Aku berharap, kau tidak pernah lupa membawa payung.

[raficka-blog]

Selamat malam kamu, yang entah sedang memeluk siapa :)

[raficka-blog]

10.10 pm

Suatu hari nanti, aku berjanji akan menulis tentang kita. Bagaimana akhirnya kita bertemu, dipertemukan lebih tepatnya. Aku akan menulis tentang betapa hidupku yang penuh warna, semakin lebih berwarna sejak kehadiranmu. Betapa kau mencintaiku, dan aku lebih mencintaimu, dan kita akan saling mengklaim diri sendiri sebagai orang yang paling mencintai. Aku akan menulis tentang kita yang pada akhirnya sama sama mengerti, kenapa dulu hubungan kita tidak pernah berhasil dengan orang lain. Karena ternyata kamu itu takdirku, dan aku? Jelas aku takdirmu. Aku akan menulis banyak hal, banyak sekali, aku yakin itu. Untuk itu, bisakah kau secepatnya datang?

[raficka-blog]

Malam ini aku merebahkan segala letih dan menyerah akan hal-hal yang tidak bisa aku kerjakan.

Aku menyerah, namun masih mengkhawatirkan kamu yang sudah menyerah sebelum mengusahakan.

Kapankah kamu memercayai bahwa aku yang sering kali tidak lelap tidurnya? Biar duniaku terjungkir balik, aku yang letih ini tetap ingin tidur.

Tetapi, mendamaikanmu jutaan lipat lebih penting dari apa pun, bahkan diri sendiriku.

Aku yang kamu cari saat tidak ada. Aku yang kamu abaikan saat ada. Aku yang kamu sebut namanya dalam kemarahan. Aku yang kamu hargai tidak lebih dari keharusan dasar. Aku yang kamu tinggalkan tanpa peduli ini sakit.

Ini bukan salahmu. Aku yang belum memampukan diriku.

Aku mencintaimu bahkan saat kamu sedang tidak menjadi dirimu yang terbaik, karena justru saat itulah aku merasa kamu paling membutuhkan cintaku.

Bisakah kamu mencintai aku bahkan saat aku sedang tidak menjadi diriku yang terbaik karena justru saat itulah aku paling membutuhkan cintamu?

Pernah berpikir, kenapa di satu hal aku sangat bisa dan di satu hal yang sama kamu sangat tidak bisa?

Pernah menjawab itu? Aku mengosongkan keinginanku. Menekan pikiran. Memaklumi semua kekeliruan meski fatal. Hanya karena mengharapkanmu kembali kekehidupanku.

I’m just missing you.

[raficka-blog]

Andai saja

Aku rasa cinta itu bukan tentang berapa lama dua orang bersama,

tetapi perasaan yang terbentuk, rasa bahagia yang menyergap ketika saling bertukar cerita.

Aku mendapati diriku menjadi lebih bergairah, setiap kali nomormu muncul di layar ponsel, atau ketika kau menulis pesan : aku telpon yah sebentar lagi. 

Andai saja cinta bisa sesederhana ini yah, tak sengaja bertemu, memulai percakapan, merasa cocok satu sama lain, mencoba mengenali lebih jauh. Dan, tidak terburu pergi di tengah jalan.

Tapi, mungkin inilah yang kata orang tidak berjodoh. Aku memiliki perasaan lebih, sedang kau tidak. Seandainya kau mau bertahan sedikit waktu saja, sedikit saja. Kau akan tau bagaimana aku orangnya, bagaimana caraku mencinta. Mungkin kau akan sedikit punya perasaan untukku. Sedikit pun sudah cukup, karena dengan sedikit itu, kau mungkin mau bertahan lebih lama. Dan, sedikit bisa berubah menjadi banyak bukan?

[raficka-blog]

Seorang muslim itu hanya punya dua pilihan ketika dikasih sesuatu oleh Allah: bersyukur atau bersabar. Tidak ada pilihan ketiga.

Semua pilihan adalah terbaik, karena tentang keimanan. (via herricahyadi)

[raficka-blog]

(Mungkin) aku rasa setiap manusia merasakan lelah, lelah oleh perjalanan yang dibuat sendiri. Berharap ada seseorang di luar sana, seseorang yang entah siapa, seseorang yang tidak disangka, seseorang yang sudah lama direncanakan Tuhan untuk memutus perjalanan.

Seseorang yang kemudian menjadi...

[raficka-blog]

The moment you realize that the person you cared for has nothing intellectually or spiritually to offer you, but a headache.

The moment you realize God had greater plans for you that don’t involve crying at night or sad Pinterest quotes.

The moment you stop comparing yourself to others...