Tumgik
pujipusri · 1 year
Text
"Tidak berarti yang terlanjur sudah, harus disesali, gak perlu. Karena di antara bumi yang seluas ini, aku tetap senang pernah menemukanmu, juga sempat mengira bahwa kamu orang yang tepat. Meski bukan, tapi mengira saja sudah membuatku bahagia. Meski begitu, meski aku merasa sudah banyak hal dari perasaanku yang jadi punyamu, aku tetap yakin bahwa hidup gak berenti di kamu. Jadi aku melanjutkan perjalananku tanpa kamu, atau memang dari awal gak pernah sama kamu?" -tsana-
❤️‍🩹
28 Juli 2023
2 notes · View notes
pujipusri · 1 year
Text
Aku tidak pernah menyesali, lima bulan memang bukan waktu yang lama, tapi selama itu dia adalah pemeran protagonis yang memberi banyak perasaan happy untukku⚘️
Hanya saja di akhir ceritanya (yang sengaja aku akhiri), dia mengambil peran jahat di hidupku.
Minggu, 9 Juli 2023.
0 notes
pujipusri · 2 years
Text
Takut
Baru pertama kali ngerasa takut sama penyakit ini akan jadi serius
5 notes · View notes
pujipusri · 2 years
Text
it really works
Help for when you feel broken
1. Share your story with someone. Often it helps to put the sadness into words.
2. Try to detach and unplug for a while.
3. Respect your need for space, and a period of low stress.
4. Allow yourself to feel all the negative feelings.
5. Take care of your body and your physical needs.
6. Treat yourself with kindness.
7. Invest in good self care.
198 notes · View notes
pujipusri · 2 years
Text
lupa wqwqwq
Beberapa hari ke depan aku mau cerita soal kerjaan di tumblr ah
1 note · View note
pujipusri · 2 years
Text
Beberapa hari ke depan aku mau cerita soal kerjaan di tumblr ah
1 note · View note
pujipusri · 2 years
Text
Nggak Cukup Kalau Cuma Cinta Aja
Kalau kamu jatuh cinta di usia muda, simpan saja dulu. Nanti kalau sudah ketemu realita, kamu akan paham bahwa cintamu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya perasaan, biaya waktu, biaya pikiran, biaya materi. Nanti kamu akan sadar bahwa cinta yang kamu rasakan itu tidak akan cukup membawamu kepada kebahagiaan jika kamu tidak siap secara lahir dan batin.  Tidak siap untuk bekerja keras, tidak siap untuk menghadapi kerasnya hidup. Dan tidak siap untuk tanggungjawab yang lebih besar.  Simpan saja dulu. Sampai cukup bijak cara berpikir dan bertindakmu, sampai kamu bisa mengerti kalau rasa cinta itu takkan begitu seterusnya, ia naik dan turun. Dan yang akan menjaga semuanya adalah komitmen, komitmen kalian berdua. Karena hubungan yang sehat, adalah yang diperjuangkan keduanya, tidak hanya salah satu. kurniawangunadi
923 notes · View notes
pujipusri · 3 years
Text
Ternyata aku tidak baik-baik saja secara fisik and mental
Mari mencari banyak bacaan dan tontonan~
4 notes · View notes
pujipusri · 3 years
Text
Apakah tumblr bisa membaca pikiran yang sedang mengaksesnya?
Kenapa bisa selalu muncul bacaan yang kubutuhkan? Keren memang
3 notes · View notes
pujipusri · 3 years
Text
secukupnya dan sekuatnya
yang sulit itu menjaga agar di hati, semuanya secukupnya saja. menginginkan dengan secukupnya. berharap dengan secukupnya. mencintai dengan secukupnya.
yang sulit itu menjaga agar di badan dan tangan, semuanya perlu sekuatnya. memperjuangkan dengan sekuatnya. berdoa dengan sekuatnya. mengasihi dengan sekuatnya.
jangan terbalik. jangan ingin sekuatnya tetapi berjuang secukupnya. jangan berharap sekuatnya tetapi berdoa secukupnya. jangan mencintai--merasa memiliki--sekuatnya tapi mengasihi secukupnya.
memang tidak mudah menempatkan mana yang perlu sekuatnya dan mana yang harus secukupnya. jadi, berlatihlah.
semoga Allah mencukupkan. semoga Allah menguatkan.
1K notes · View notes
pujipusri · 3 years
Text
Yaa Allaaah cape
0 notes
pujipusri · 3 years
Text
Isolasi Mandiri
Sudah 3 semester virus ini muncul dan menyerang banyak orang. Di awal kemunculannya, aku merasa virus itu jauh, orang yang tidak aku kenal yang virus itu “datangi” sampai di tahun ini banyak sekali teman-teman dekat yang kena, dan akhirnya aku juga kebagian “diendorse” dan harus isolasi mandiri.
Tulisan ini kubuat di hari setelah sepekan aku melihat ada dua garis di alat tes swab (wow ada dua garis tapi bukan testpack wkwk ya gak mungkin juga w pake testpack orang masih gadis haha apasih)
Aku mulai flu di tanggal 19 Juni, aku pikir flu biasa. Kecapean kayanya, pikirku. Karena sepekan sebelumnya kegiatanku padat sekali di sekolah, tapi udah minta wfh ke sekolah dari tanggal 16 karena menghemat tenaga dan bensin hahaha. Idungku mampet parah waktu itu, jadi wajar aku gak bisa cium apapun kan ya? Karena aku adalah pecinta air putih, jadi banyak minum air putih dan mampetnya hamdallah berkurang, mploooong aku bisa menghirup udara bebas lewat hidung mungilku lagi. Tapi esoknya, di Minggu malam penciuman hidungku yang tajam wk terasa hambar, biasanya bisa kucium semua bebauan dari jarak jauh tapi malam itu tidaaaaaaaak. Kayu putih yang menyengat ku dekatkan depan hidungku tidak berbau, wow mejik! Cuma panas doang yang kerasa, kucium benda-benda menyengat lainnya macem anjing pelacak mengendus-ngendus, mejik! gak ada baunya sama sekali. Mulai panik wkwk dan mask on di dalem rumah. Besoknya, di hari Senin harusnya jadwalku dapet vaksin kedua, tapi aku konfirmasi ke pihak puskesmas kalo aku flu dan puskesmasnya bilang ditunda dulu vaksinnya.
Cerita ke mamah kalo anosmia, doi panik wkwk nyuruh hirupin terus kayu putih, aku hirupin sampe aku tetesin ke tisu dan dihirup gak ada tuh baunya haha malah lubang hidungku sedikit lecet karena mungkin panas hahaha. Selasa, 22 Juni aku mulai merasakan gejala lainnya, pusing berat banget kepala, batuk kering, badan pegeeeeel banget kayak abis tes olahraga waktu zaman SMA kelas 3 tuh kayak gitu persis capenya, dan sesek! Napasku sesek banget, itu yang bikin aku gak nyaman. Akhirnya bujuk mamah buat ajak swab, biar memastikan dan dapet penanganan yang jelas. Siang aku dan mamah berangkat ke klinik, dan qadarullah akhirnya aku positif mamah negatif. Diminta untuk isolasi mandiri di rumah aja karena gejalanya masih terhitung ringan, saturasi oksigenku juga masih bagus (padahal aku waktu itu sesek, kebayang orang yang bergejala berat sesesek apa napasnya huhuhu)
Akhirnya kita pulang, dan aku pindah ke kamar aa karena ada kamar mandi terpisah supaya mobilitasku tidak mengganggu mamah. Mencoba menenangkan diri dan mamah juga hahaha biar doi gak panik anaknya positif haha. Aku gak laporan ke RT atau RW, karena kata klinik nanti ada tembusan hasil swabku ke desa jadi mereka pasti udah tau.
Mask on selama di dalem rumah, di kamar lagi sendirianpun tetep aku pake. Mamah juga diminta buat kurangin ke luar rumahnya, terus kita makan darimana? wkwk Depan rumah itu rumah nini, alhamdulillaah nini masih sehat dan sosuit banget, wasap aku kalo mau apa-apa minta tolong nini aja katanya, ikhlas ridho buat dimintain tolong:’) w nangis waktu itu hahahaha
aku gak ngabarin Bapak, karena mikirnya pasti si mamah yang ngabarin wkwk malemnya dapet banyak telpon dan videocall dari orang-orang terdekat huhu terharuu, oh aku gak ngabarin Aa juga kayanya sampai sekarang tulisan ini dibuat doi gak tau haha soalnya lagi pelatihan dan ninggalin anak istrinya juga kasian takut banyak pikiran wkwk
Malem itu aku susah tiduuuuur, dan suka kebangun-bangun, sesek jadi salah satu alasan tapi alasan utamanya adalah pikiranku kemana-mana wkwk “Yaa Allah kalo aku mati karena penyakit ini, nanti aku dimakamin dimana ya?” 
Besoknya gejalaku masih sama, terus menyendiri di kamar padahal biasanya juga seringnya di kamar tapi kondisinya beda aja sih aku terisolasi dan yagitu deh wkwk makan, minum obat, olahraga ringan, main hp sampe bosen gitu aja kegiatanku wkwk. Oiya, kalo makan tuh gini nih alurnya, mamah ngasih makanan simpen depan pintu trus kuambil, beneran gak liat muka mamah langsung semenjak itu wkwk cuma lewat kaca kalo doi di luar hahaha sedih. Besoknya gejalaku mulai berkurang alhamdulillah, dan di hari Jumat aku mulai bisa mencium bau ketekku lagi wooooow, lalu kucoba lagi mengendus-ngendus semua barang yang punya bau khas, hamdallaaah tercium semua. 
Hari ini, saat tulisan ini dibuat, aku udah dalam kondisi much much much better alhamdulillaaah, tinggal menunggu waktu isomanku selesai, dan jadwal swab selanjutnya. Temen-temen yang lagi isoman juga semangat ya! Insyaa Allaah segera Allah sehatkan lagi.
Semoga Allaah selalu lindungi kita semua, Allah ridho sama kita.
Aku tau berat banget pandemi ini, belum terlihat ujungnya. Melihat berita yang bikin kita jadi stress, tapi ya itu emang faktanya kita masih berjuang dengan pandemi ini, jangan dilepas maskernya ya! Ayo bantu nakes yang berjuang paling depan dengan pandemi ini. Eh, no. Aku ralat, kita yang harusnya paling depan berjuang dengan menjaga diri kita dan keluarga juga orang lain. 
Stay Safe, Stay Sane temen-temen! Luv
6 notes · View notes
pujipusri · 3 years
Text
Dalam Kendali
Pernah ku baca dalam sebuah buku, ada dua kondisi yang bisa kita alami. Pertama, hal-hal yang dalam kendali kita, dan segala sesuatu yang di luar kendali kita. Aku ceritakan kembali contoh kasus yang kubaca, kurang lebih seperti ini:
Misal ketika kamu punya janji penting yang tidak bisa ditinggal (kamu benar-benar harus pergi) dan sudah siap untuk pergi, ternyata hujan turun cukup deras. Apa yang musti kamu lakukan?
1. Kamu mengeluh karena hujan turun dengan deras
2. Kamu tetap pergi dengan membawa payung atau jas hujan
(Macam soal tes kepribadian saja ya)
Kenapa cuma ada dua pilihan? Karena mayoritasnya memang akan ada dua tipe manusia seperti itu dalam bertindak, menyalahkan keadaan dan mencari solusi untuk bisa memperbaiki keadaan. Hujan adalah hal yang ada di luar kendali, kita gak bisa mengaturnya. Sedangkan bagaimana kita menyikapi turun hujan bisa kita kontrol.
Aku, selalu mewanti-wanti diriku untuk selalu bisa menjaga mood (hal yang ada dalam kuasa kita kontrol) ketika sedang banyak orang, karena aku yakin mood orang yang sedang menjadi lawan bicara sangat mempengaruhi sekitar makanya ada istilah moodbreaker, si happy virus atau moodbooster. Apalagi kalau hendak kelas, mood guru jadi pengaruh besar keberhasilan kbm. Masalah yang kita hadapi adalah bagian yang ada di luar kendali kita, tapi bagaimana menyikapi masalah tersebut adalah kita yang punya kuasa. Maka sebisa mungkin, aku belajar buat kesampingkan masalahku saat sedang banyak orang, belajar aku kendalikan perangaiku.
Mari belajar untuk menjaga mood, jangan sampai jadi moodbreaker orang lain. Karena itu adalah hal yang ada dalam kendali kita.
3 notes · View notes
pujipusri · 4 years
Text
Simpan dulu
Jika Anak Bertanya tentang Allah
Utamanya pada masa emas 0-5 tahun, anak-anak menjalani hidup mereka dengan sebuah potensi menakjubkan, yaitu rasa ingin tahu yang besar. Seiring dengan waktu, potensi ini terus berkembang (Mudah-mudahan potensi ini tidak berakhir ketika dewasa dan malah berubah menjadi pribadi-pribadi “tak mau tahu” alias ignoran, hehehe). Nah, momen paling krusial yang akan dihadapi para orang tua adalah ketika anak bertanya tentang ALLAH . Berhati-hatilah dalam memberikan jawaban atas pertanyaan maha penting ini. Salah sedikit saja, bisa berarti kita menanam benih kesyirikan dalam diri buah hati kita. Nauzubillahi min zalik, ya…
Berikut ini saya ketengahkan beberapa pertanyaan yang biasa anak-anak tanyakan pada orang tuanya:
Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?” Tanya 2: “Bu, bentuk Allahitu seperti apa?” Tanya 3: “Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah? Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana? Tanya 5: “Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?”
Tanya 1: “Bu, Allah itu apa sih?
Jawablah :
“Nak, Allah itu Yang Menciptakan segala-galanya. Langit, bumi, laut, sungai, batu, kucing, cicak, kodok, burung, semuanya, termasuk menciptakan nenek, kakek, ayah, ibu, juga kamu.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
Tanya 2: “Bu, bentuk Allah itu seperti apa?”
Jangan jawab begini :
“Bentuk Allah itu seperti anu ..ini..atau itu….” karena jawaban seperti itu pasti salah dan menyesatkan.
Jawablah begini :
“Adek tahu ‘kan, bentuk sungai, batu, kucing, kambing,..semuanya.. nah, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa pun yang pernah kamu lihat. Sebut saja bentuk apa pun, bentuk Allah itu tidak sama dengan apa yang akan kamu sebutkan.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
فَاطِرُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضِ‌ۚ جَعَلَ لَكُم مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ أَزۡوَٲجً۬ا وَمِنَ ٱلۡأَنۡعَـٰمِ أَزۡوَٲجً۬ا‌ۖ يَذۡرَؤُكُمۡ فِيهِ‌ۚ لَيۡسَ كَمِثۡلِهِۦ شَىۡءٌ۬‌ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ (١١)
[Dia] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan [pula], dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Q.S. Asy-Syura:11)
Tanya 3: “Bu, kenapa kita gak bisa lihat Allah?
Jangan jawab begini :
Karena Allah itu gaib, artinya barang atau sesuatu yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Jawaban bahwa Allah itu gaib (semata), jelas bertentangan dengan ayat berikut ini.
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir; Yang Zahir dan Yang Batin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al-Hadid (57) : 3]
Dikhawatirkan, imajinasi anak yang masih polos akan mempersamakan gaibnya Allah dengan hantu, jin, malaikat, bahkan peri dalam cerita dongeng. Bahwa dalam ilmu Tauhid dinyatakan bahwa Allah itu nyata senyata-nyatanya; lebih nyata daripada yang nyata, sudah tidak terbantahkan.
Apalagi jika kita menggunakan diksi (pilihan kata) “barang” dan “sesuatu” yang ditujukan pada Allah. Bukankah sudah jelas dalil Surat Asy-Syura di atas bahwa Allah itu laysa kamitslihi syai’un; Allah itu bukan sesuatu; tidak sama dengan sesuatu; melainkan Pencipta segala sesuatu.
Meskipun segala sesuatu berasal dari Zat-Sifat-Asma (Nama)-dan Af’al (Perbuatan) Allah, tetapi Diri Pribadi Allah itu tidak ber-Zat, tidak ber-Sifat, tidak ber-Asma, tidak ber-Af’al. Diri Pribadi Allah itu tidak ada yang tahu, bahkan Nabi Muhammad Saw. sekali pun. Hanya Allah yang tahu Diri Pribadi-Nya Sendiri dan tidak akan terungkap sampai akhir zaman di dunia dan di akhirat.
[Muhammad melihat Jibril] ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu Yang Meliputinya. Penglihatannya [Muhammad] tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak [pula] melampaui-Nya. (Q.S. An-Najm: 16-17) {ini tafsir dari seorang arif billah, bukan dari saya pribadi. Allahua’lam}
Jawablah begini :
“Mengapa kita tidak bisa melihat Allah?”
Bisa kita jawab dengan balik bertanya padanya (sambil melatih adik comel berpikir retoris )
“Adik bisakah nampak matahari yang terang itu langsung? Tidak ‘kan..karena mata kita bisa jadi buta. Nah,melihat matahari aja kita tak sanggup. Jadi,Bagimana kita mau melihat Pencipta matahari itu. Iya ‘kan?!”
Atau bisa juga beri jawaban :
Adek, lihat langit yang luas dan ‘besar’ itu ‘kan? Yang kita lihat itu baru secuil dari bentuk langit yang sebenarnya. Adek gak bisa lihat ujung langit ‘kan?! Nah, kita juga gak bisa melihat Allah karena Allah itu Pencipta langit yang besar dan luas tadi. Itulah maksud kata Allahu Akbar waktu kita salat. Allah Mahabesar.
Bisa juga dengan simulasi sederhana seperti pernah saya ungkap di postingan “Melihat Tuhan”.
Silakan hadapkan bawah telapak tangan Adek ke arah wajah. Bisa terlihat garis-garis tangan Adek ‘kan? Nah, kini dekatkan tangan sedekat-dekatnya ke mata Adek. Masih terlihat jelaskah jemari Sobat setelah itu?
Kesimpulannya, kita tidak bisa melihat Allah karena Allah itu Mahabesar dan teramat dekat dengan kita. Meskipun demikian, tetapkan Allah itu ADA. “Dekat tidak bersekutu, jauh tidak ber-antara.”
Tanya 4: “Bu, Allah itu ada di mana ?“
Jangan jawab begini :
“Nak, Allah itu ada di atas..di langit..atau di surga atau di Arsy.” Jawaban seperti ini menyesatkan logika anak karena di luar angkasa tidak ada arah mata angin atas-bawah-kiri-kanan-depan-belakang. Lalu jika Allah ada di langit, apakah di bumi Allah tidak ada? Jika dikatakan di surga, berarti lebih besar surga daripada Allah…berarti prinsip Allahu Akbar itu bohong? [baca juga Ukuran Allahu Akbar]
Dia bersemayam di atas ’Arsy. <— Ayat ini adalah ayat mutasyabihat, yaitu ayat yang wajib dibelokkan tafsirnya. Kalau dalam pelajaran bahasa Indonesia, kita mengenal makna denotatif dan konotatif, nah.. ayat mutasyabihat ini tergolong makna yang konotatif.
Juga jangan jawab begini :
“Nak, Allah itu ada di mana-mana.”
Dikhawatirkan anak akan otomatis berpikiran Allah itu banyak dan terbagi-bagi, seperti para freemason atau politeis Yunani Kuno.
Jawablah begini :
“Nak, Allah itu dekat dengan kita. Allah itu selalu ada di hati setiap orang yang saleh, termasuk di hati kamu, Sayang. Jadi, Allah selalu ada bersamamu di mana pun kamu berada.”
“Qalbun mukmin baitullah”, ‘Hati seorang mukmin itu istana Allah.” (Hadis)
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 186)
Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada.(Q.S. Al-Hadiid: 4)
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 115)
Allah sering lho bicara sama kita.. misalnya, kalau kamu teringat untuk bantu Ibu dan Ayah, tidak berantem sama kakak, adek atau teman, tidak malas belajar, tidak susah disuruh makan,..nah, itulah bisikan Allah untukmu, Sayang.” (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Baqarah: 213)
Tanya 5: “Bu, kenapa kita harus nyembah Allah?”
Jangan jawab begini :
“Karena kalau kamu tidak menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke neraka. Kalau kamu menyembah Allah, kamu akan dimasukkan ke surga.”
Jawaban seperti ini akan membentuk paradigma (pola pikir) pamrih dalam beribadah kepada Allah bahkan menjadi benih syirik halus (khafi). Hal ini juga yang menyebabkan banyak orang menjadi ateis karena menurut akal mereka,”Masak sama Allah kayak dagang aja! Yang namanya Allah itu berarti butuh penyembahan! Allah kayak anak kecil aja, kalau diturutin maunya, surga; kalau gak diturutin, neraka!!”
“Orang yang menyembah surga, ia mendambakan kenikmatannya, bukan mengharap Penciptanya. Orang yang menyembah neraka, ia takut kepada neraka, bukan takut kepada Penciptanya.” (Syaikh Abdul Qadir al-Jailani)
Jawablah begini :
“Nak, kita menyembah Allah sebagai wujud bersyukur karena Allah telah memberikan banyak kebaikan dan kemudahan buat kita. Contohnya, Adek sekarang bisa bernapas menghirup udara bebas, gratis lagi.. kalau mesti bayar, ‘kan Ayah sama Ibu gak akan bisa bayar. Di sungai banyak ikan yang bisa kita pancing untuk makan, atau untuk dijadikan ikan hias di akuarium. Semua untuk kesenangan kita.
Kalau Adek gak nyembah Allah, Adek yang rugi, bukan Allah. Misalnya, kalau Adek gak nurut sama ibu-bapak guru di sekolah, Adek sendiri yang rugi, nilai Adek jadi jelek. Isi rapor jadi kebakaran semua. Ibu-bapak guru tetap saja guru, biar pun kamu dan teman-temanmu gak nurut sama ibu-bapak guru. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya [tidak memerlukan sesuatu] dari semesta alam. (Q.S. Al-Ankabut: 6)
Katakan juga pada anak:
“Adek mulai sekarang harus belajar cinta sama Allah, lebih daripada cinta sama Ayah-Ibu, ya?! (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis)
“Kenapa, Bu ?”
“Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal
Karena suatu hari Ayah sama Ibu bisa meninggal dunia, sedangkan Allah tidak pernah mati. Nah, kalau suatu hari Ayah atau Ibu meninggal, kamu tidak boleh merasa kesepian karena Allah selalu ada untuk kamu. Nanti, Allah juga akan mendatangkan orang-orang baik yang sayang sama Adek seperti sayangnya Ayah sama Ibu. Misalnya, Paman, Bibi, atau para tetangga yang baik hati, juga teman-temanmu.”
Dan mulai sekarang rajin-rajin belajar Iqra supaya nanti bisa mengaji Quran. Mengaji Quran artinya kita berbicara sama Allah. (Ucapkan dengan menatap mata anak sambil tersenyum manis).
Wallahua’lam.
Sumber :  Jika Anak Bertanya tentang Tuhan | Muxlimo’s
Being a mom is a big deal, preparation is a must. Karena nasib peradaban ini dipercayakan pada tangan para ibu.
Go follow @SuperbMother | superbmother.tumblr.com
5K notes · View notes
pujipusri · 4 years
Text
Apa yang terlihat
"Kamu kok main mulu? Kapan gawenya, sih?"
"Loh, kata siapa?"
"Aku liat storymu main mulu abisnya"
"Kamu kok keliatannya galau mulu, sih?"
"Haiya, masa?"
"Lah itu kamu bikin story galau terus"
Apa yang terlihat di sosial media tidak menjadi parameter kehidupan seseorang seperti yang diunggah di storynya yang hanya berlaku 24h saja. Mereka hanya ingin berbagi apa yang mereka ingin bagikan, dan keep beberapa hal yang menurut mereka itu adalah treasure untuk dirinya.
1 note · View note
pujipusri · 4 years
Text
Tidak ada perpisahan yang baik-baik saja, tidak ada. Jika baik-baik saja mengapa harus berpisah?
Tapi kita bisa memilih untuk baik-baik setelah berpisah.
7 notes · View notes
pujipusri · 4 years
Text
TIDAK
Its okay to say NO. Kamu harus belajar bilang "tidak" pada apa-apa yang tidak membuatmu nyaman dan merasa kamu tidak seharusnya di sana.
Siapa lagi yang akan mempertimbangkan dirimu, kalau bukan kamu?
Dari puji kepada puji
0 notes