pseudosufi
Pseudo_Sufi
53 posts
I'm Paranoid... Matilah mati, sebelum kematian. Maka kau akan kekal dalam mati yang tak lekang.
Don't wanna be here? Send us removal request.
pseudosufi · 5 years ago
Text
Menggunjing dalam kitab Risalah Qusyairiyah
Yahya bin Mu'adz menyatakan, "Jadikanlah keuntungan seorang muslim terhadap dirimu berupa tiga hal: Jika engkau tidak bisa membantunya, maka janganlah engkau mengganggunya; jika engkau tidak bisa memberinya kegembiraan, maka janganlah engkau membuatnya sedih; jika engkau tidak bisa memujinya, maka janganlah engkau mencari-cari kesalahannya."
Dikatakan kepada Hasan al-Bashry, "si Fulan dan si Fulan telah menggunjing Anda." Lalu al-Bashry mengirimkan kue-kue kepada orang yang menggunjingnya, dengan pesan "Aku mendengar bahwa engkau telah melimpahkan amal baikmu kepadaku. Aku ingin membalas kebaikanmu."
0 notes
pseudosufi · 5 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bualan sampah yang sering digaungkan tanpa output. Pintar ber-oral sampai lupa pengaplikasian moral.
"Life, Love, Lie!!!"
0 notes
pseudosufi · 5 years ago
Text
Terserah siapa yang memberi kriteria
Malam tadi sahabat karib saya menceritakan perihal tipe perempuan yang dia dambakan. "Kelak nanti ketika saya hendak berumah tangga. Saya pastikan bahwa tipikal istri saya adalah yang dapat memuaskan permainan ranjang—Hubungan pasutri; jima'— karna menurut saya, percuma mendapat istri berakhlak baik, tapi tidak bisa memuaskan permainan ranjang, soal akhlak kita dapat membimbingnya pelan-pelan dengan hak otoritas kaum laki-laki sebagai suami yang menjadi kepala rumah tangga.
•••
Wooow... Nafsu sekali sahabat karib saya ini, harus tuntas permainan ranjang, pikir saya. Namun ada benarnya juga Njeng Nabi Muhammad memberikan kriteria untuk memilih pendamping hidup kelak—dan salah satunya adalah 'lijamaliha'; kecantikannya. Maka bersyukurlah, Maniskuuu!
😂😂😂
°True Story°
0 notes
pseudosufi · 5 years ago
Text
Tumblr media
Lebih dari mecintai, aku merindukanmu lebih dari aku merindukan diriku sendiri. Pada dasarnya, duduk bersamamu adalah mempertemukan aku dengan diriku yang lain—yang selalu gagal kutemui dalam upayaku berbenah diri.
Zuyyina Alfi Hasanah
0 notes
pseudosufi · 5 years ago
Text
Di balik ludah-ludah itu, kau selalu membolak-balikkan lidahmu. Di antara 'ilat-ilat' itu, juga.
0 notes
pseudosufi · 5 years ago
Text
Jika merokok itu candu. Mencintaimu adalah lofyu!!!
0 notes
pseudosufi · 5 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media
Zuyyina Alfi Hasanah
Ada pada tanganmu, ada pada imajinasimu, ada pada tangismu.
Yaaah, Berada dalam Cinta yang senantiasa berDo'a di sepertiga Rasa pada malam yang ge[mer]lap.
0 notes
pseudosufi · 5 years ago
Text
Belajar kelompok bersama Layla (via WA)
[13/6 20.47] 🔄 : Berfikirlah! Maka Tuhan bersama tiap seduhan kopi, tiap putaran adukan penuh rasa cinta—Maka hilanglah pahit lidah, dan datanglah manisnya (rasa) kehidupan.
*Bukan Hadits*
[13/6 20.49] Layla: Qola ceper 🤭
[13/6 20.52] 🔄: Maudhu' banget...
Dan tidak pas untuk illat fadha-il al-'amal...
Tapi *li-dzikrillah, lianna ayata Allahi min haitsu laa yahtasib!!!*
[13/6 21.01] Layla: Karena selalu saja Allah menginvestasikan sesuatu yang tidak pernah di duga-duga oleh siapapun.
_Min haitsu laa yahtasib_
_*Qola cak nun*_
0 notes
pseudosufi · 6 years ago
Text
Tumblr media
Pergulatan teori Sigmund Freud dan Erich Fromm selalu ada dalam firman Tuhan.
Qaish-pun tak dapat mengingat luka nan bahaya mencintai Layla. Selebihnya, biar aku yang meneruskan... Manisku!!!
0 notes
pseudosufi · 6 years ago
Text
Lama-lama kisah ini seperti Si Majnun (nama asli: Imri'il Qaisy, penyair nyentrik di Arab pada zamannya) yang mencintai Layla
Ketika Erich Fromm datang, beliau memberiku pesan. “Rasa cinta itu hadir tak tau kapan dan dimana-nya. Seperti, kau dan kekasihmu di ruangan yang berbeda dan dipisahkan dengan satu tembok. Ketika tembok itu roboh, kau dapat melihatnya dan dia dapat melihatmu yang menjadikan ada sesuatu yang berbeda antara kalian.“¹
Tapi, seketika Syaikh Jalaluddin al-Rumi datang. Beliau menegurku, sembari mengelus dadaku yang berdebar. Ia berucap singkat, “Apakah yang kau cari, mencarimu?”.² Sontak dalam pikirku menjadi ‘Apakah yang kucintai, mencintaiku [jua]?’
Aaaah, Kalian (Fromm & Rumi) seperti malaikat saja baik dan kejam, seperti Nabi baru yang sok menakuti neraka dan ‘mengiming-ngimingi’ surga!—sembari bergumam dan berlalu meninggalkan imajinasi khayalanku
Esok harinya kutemui Yai Sabrang Mowo Damar Panuluh, berniat untuk mengonsultasikan perihal ini. Bukan dijawabnya, malah menjadikan diriku heran. Ia bernyanyi riang di antara angan dan inginku yang hampir ‘kiwur’ angin³. Ia bernyanyi:
Apakah itu kamu?
Apakah itu dia?
Selama ini, kucari tanpa henti
Apakah itu cinta?
Apakah itu cita?
Yang mampu melengkapi lubang di dalam hati….
¹ Terj. The Art of Loving, Erich Fromm.
² Syai'ir Syaikh el-Rumi.
³ Judul lagu (asli: antara angan dan ingin menjadi angin), Iwan Fals.
⁴ Lirik lagu “Lubang di dalam Hati”, Letto.
0 notes
pseudosufi · 6 years ago
Text
Setiap apa pasti memiliki siapa
Malam itu memang sangat membosankan. Di balik sucinya para mulut manusia.
Pada malam itu langit tak menampakkan wajah cerianya. Pada harapan harapan yang disampaikan kepada Sang. Untuk nafas yang selalu lelah mencari manfaat.
Aku tahu aku lebih tahu. Kamu tahu ketidaktahuan dalam gelembung busa yang berbisa pasti. Pada porsi tersendiri. Pun sebaliknya.
Kita sepakat pada satu isapan rokok. Dan pada musim yang dingin pula aku mengalah menjadi makmummu meminum hangat.
Luka baru, pada manusia lama yang hinggap lalu lelap. Kau suka berbicara keadilan dengan ketikadilan. Akupun memilih terbungkam.
Pada Hamba Tuhan yang paling suci Muhammad. Engkau lantunkan hakikat pemujaan dengan puisi anarkismu. Akupun mulai tersenyum manis. "Aku mulai bosan pada manusia yang sok suci yang mengaku mengikuti Muhammad yang tidak pernah merasa suci." Sembari menyruput kopi.
Pada paguyuban tanpa tempat. Kau lebih menjunjung duduk di tanah tanpa alas. Sedangkan aku masih meniti apakah yang akan kududuki suci.
Ganda!, panggil mereka mengakrabkan kita.
Kentrung pengamen jalanan yang mengharap iba, justru kau tenangkan untuk ngaso sembari terang hujan tiba. Sedangkan aku, selalu acuh pada lalu lalang setiap manusia yang memang tak kukenal, sepertimu semula.
Anting di kuping, berlubang cincin.
Rambut gimbal, penggemar kaka dan bimbim.
Imajinasi Narkoba, Miras dan Seks Bebas.
Lawang sewu, bangjo Tugu Muda dan kita berlima.
Bapak kucingan yang masih sibuk dengan pelanggan lain.
Ghani itu adalah batas tipis antara dosa dan pahala. Selamat malam para lonthe, para pengamen, pemabuk, pecandu... Aku mencintai kalian.
0 notes
pseudosufi · 6 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media
علامة حياة القلب ٣: زهد الدنيا، الاستغال (عن ذكر ) الله، سحبة الاوليأ.
(وعكسها) علامة موت القلب ٣: حب الدنيا، غفلة (عن ذكر) الله، ارسال الزوارح فى معاصى الله.
قال المصنف الكتاب "الحكم" ابن عطإ الله السكندري
Tanda-tanda hidupnya hati itu ada 3: zuhud terhadap dunia, ketungkul (di dalam mengingat) Allah, berkumpul dengan wali Allah
Adapun (sebaliknya), tanda-tanda matinya hati itu juga ada 3: cinta terhadap dunia, lalai atau melupakan mengingat Allah, mengutus anggota tubuh pada jalan memaksiat kepada dalam hukum Allah.
Ibn Athaillah dalam kitab al-Hikam
0 notes
pseudosufi · 6 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
ما لم يتم الواجب الا به فهو واجب
"Jika tanpa dirimu menjadikan tidak sempurnanya diriku, maka kehadiranmu adalah wajib"
_______
لا يدرك كله لا يترك كله
Yang intinya "Opo maneh pas lagi sayang sayange"
Kaidah diambil dari Ushl Fiqh
0 notes
pseudosufi · 6 years ago
Text
Tumblr media
Aku mulai tak mengerti di antara ghani yang semakin kesini semakin transparan dilihatnya. Bagai lapis-lapis bumi jika dikupas habis sampek bibir tipis. Namun akan seperti genangan air yang akan menyesuaikan sesuai tempat.
0 notes
pseudosufi · 6 years ago
Text
Siapkah menjadi wanita di hadapan lelaki?
Sekuat apapun semua lelaki, ia akan berlutut di hadapan perempuan. Seidealis apapun kaum Adam, ideologinya akan luntur dengan kemarahan kaum hawa. Sekokoh apapun Soekarno memerdekakan bangsa, beliau akan roboh dengan wanita-wanita zamannya.
Wanita racun dunia atau wanita perhiasan dunia yang utama. Semut atau selimut. Produk gagal Tuhan atau pakaian [waktu malam kelam], perhiasan. Sarang atau ladang—dalam kontak fisik. Sarang dosa atau ladang pahala—dalam sosio-kultural.
Posisikan dirimu, antara baik-buruknya wanita. Jika kau berada pada keburukan, percayalah bahwa neraka banyak dihuni wanita. Jika kau memperjuangkan kebaikan, maka kau utuh memiliki sifat 75% sifat jamaliyah Tuhan.
Karena, aku lelaki sing iseh doyan rabi 😂😂😂✌✌✌. Dan aku juga mengkhawatirkan Madrasah awal anak-anakku kelak😭😭😭
0 notes
pseudosufi · 6 years ago
Text
ق ر ب
Menjelang hari pesta umat islam. Dzul Hijjah (arab) atau Riyaya Besar (jawa). Euforia perternakan mulai berbondong-bondong menyuguhkan dan memamerkan hasil piaraannya. Mulai dari domba sampai unta.
Tak berhenti pada para penjual, pembelipun juga bergemuruhan menghampiri para penjual dengan sedikit pilan-pilin menyesuaikan pilihan yang ditawarkan.
Litaqarruba ilallah aw limulki al-ghaniyi al-mali. Dari pendekatan diri (kepada-Nya) sampai ajang kontestasi kepemilikan harta-benda yang dimiliki.
___________________________________________
Beberapa jam lalu, aku bermimpi menjadi sosok Nabi yang kukagumi atas ketawakkalannya, yang bersedia menerima wahyu yang merampas hak kemanusiaannya. Ismail 'alaih al-salam
(Dan) Kepada Ibrahim alaihi al-salam yang menepati janjinya setiap waktu limakhafatin ilallahi. Diaktorkan oleh ayah tanpa Sayyidahnya
Aku tak tau arti dan tafsir mimpi
Aku sendiri adalah penikmat manhiyat dan pembangkang makmurat
0 notes
pseudosufi · 6 years ago
Photo
Tumblr media
Lembut ku kenang kasihmu ibu Di dalam hati ku ingin menanggung rindu Engkau tabur kasih seumur masa Bergetar syahdu oh di dalam nadiku Sembilan bulan ku dalam rahimmu Bersusah payah oh ibu jaga diriku Sakit dan lemah tak kau hiraukan Demi diriku oh ibu buah hatimu Tiada ku mampu membalas jasamu Hanyalah doa oh di setiap waktu Oh ibu tak henti ku harapkan doamu Oh ibu tak henti ku harapkan doamu Mengalir di setiap nafasku Mengalir di setiap nafasku Oh ibu, ibu, ibu Lembut ku kenang kasihmu ibu Di dalam hati ku ingin menanggung rindu Engkau tabur kasih seumur masa Bergetar syahdu oh di dalam nadiku Indah bercanda denganmu ibu Di dalam hatiku kini selalu merindu Sakit dan lelah tak kau hiraukan Demi diriku oh ibu buah hatimu Tiada ku mampu membalas jasamu Hanyalah doa oh di setiap waktu Oh ibu tak henti ku harapkan doamu Oh ibu tak henti ku harapkan doamu Mengalir di setiap nafasku Mengalir di setiap nafasku Oh ibu, ibu, ibu Allahummaghfirlii waliwaa lidayya Warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa Lembut ku kenang kasihmu ibu ~Rafli feat Chantiq~
0 notes