Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Here we go again, dengan segala kebodohanku karena menyepelekan waktu. Part of aku niat menabung capaian, berujung tidak terpakai. Tidak membalas chat chat whatsapp yang penting. Belum rekap keuangan konser, belum menentukan akan daftar apa di CPNS ini (padahal H-5 deadline).
Aku sudah berniat sekali akan menyalahkan latihanku - yang super tidak efektif dan setiap hari - yang membuat fisik super capekkkk dan berujung sensitif di semua hal.
Rasanya pengen mengadu ke Allah langsung lewat jalur umroh, But I know Allah know me so well even I dont express my feelings yet. Aku cicil dulu kali yaa ke Istiqlal, gatau rasanya berdoa di kosan ngga khusyuk banget
Part of these shits should be done today. Bismillah Allah mampukan Allah kuatkan Allah sehatkan
0 notes
Text
Riri, mari berbenah mari menata hidup Ayo bersiap packing, kerjakan yang seharusnya dikerjakan, prepare untuk survei besok. Bikin cv lagi yang baik, follow up mas Bayu. Bisa, pasti bisa.
0 notes
Text
Sungguh tidak ada yang tau hari esok. Barusan mendapat kabar teman kerjaku akan dipindah ke wilayah lain, sedang satu lagi akan resign per-Agustus. Tinggal sisa kami bertiga. Belum lagi kalau salah satu akan lolos ke perusahaan impiannya sebagai pegawhy BUMN. Tinggal sisa kami berdua. Blessing in disguise, kalau dipikir-pikir. Teamku ini sangat berjasa dengan keberlangsungan hidupku hingga saat ini (terutama untuk masalah absensi di kantor). Saling memback-up saling percaya. Meskipun kadang menyebalkan, yah namanya juga manusia. Sungguh aku tak kuasa ditinggal oleh team luar biasa ini.
Never settle for less, katanya. Sebenarnya cukup iri dengan teman-teman seangkatanku yang pencapaian hidupnya banyak yang bisa dibanggakan. Iriiiii banget. Aku berharap bisa hidup seperti mereka. Aamiin ya Allah.
0 notes
Text
Ada apa dengan aku minggu ini?
Aku ingin sekali -- sangat sangat ingin -- menyesal karena tidak menghargai diriku. Dengan bodohnya menerima penawaran sebagai divisi K di JYC, padahal tidak mampu. Dengan waktu yang sangat sempit ini, gambar BA yang belum selesai, GDB BKO, trus tiba tiba diminta bikin koreo?!?!
Ya Allah, jalan satu-satunya adalah aku resign dan dapat pekerjaan di Semarang. Dan pergi dari sini
0 notes
Text
Aku dihadapkan dengan banyak sekali tanggung jawab. Hidup untuk konsisten mengikuti latihan - demi keberlangungan lomba yang lebih baik, izin cuti lomba yang membingungkan, BA yang belum dikerjakan 3 minggu, tugas seorang tiketing untuk mengirim email, ke pernikahan dini yang akhirnya aku batalkan kehadiranku karena yaaa Allah uang lagi uang lagi (maaf yaa Din, seriouslly aku sedang BU), belum lagi persiapan tes PPPK (sedih banget gaada CPNS untuk jurusan langka ini), sakit batuk ga kunjung sembuh, ditambah lagi otot bahu kanan yang tegang setiap bangun tidur hingga tidur lagi - yang berujung membeli lauk saja karena tidak sanggup memasak.
Bukankah sebenarnya mudah untuk memilih?
Bukankah sebenarnya mudah untuk dijalankan?
Overwhelmed. Inilah gejala sebenarnya. Aku terlanjur gila dan bercita-cita untuk tidak melanjutkan lagi semuanya.
Sempat terpikir kok lebih baik aku mati muda saja ya. Orang tua terus menerus agar aku segera menikah tapi mau nikah sama siapa? Ternyata lelah sekali menjadi dewasa, selalu ditekan setiap hari.
0 notes
Text
Butuh berapa lama sampai aku tidak merasakan apa-apa saat namamu muncul di benakku?
1 note
·
View note
Text
Apa enaknya sih berkabung dalam pikiran diri sendiri? Menyendiri setiap pulang kerja, benar-benar tidak ingin pulang!
Padahal bekerja sudah capek, tapi akhir akhir ini aku lebih memilih berangkat pagi pulang malam; demi tidak bertemu sorot matanya yang menghakimi. Aku suka sekali bekerja. Aneh sekalii. Padahal kantor saat ini tidak layak disebut kantor. Produktifpun tidak bisa. AC yang bahkan berhembuspun tidak, suasananya panas, kelembapan tinggi, ruangan sempit, ah udahlaah.. Terlalu banyak penderitaan di ruang kantor itu. Ah ditambah satu asn (sebut saja James) yang membuat lebih menderita. Dan herannya aku lebih suka disini daripada neraka meruya.
Terlalu menyenangkan mempunyai teman. Tertawa semu, saling menyembunyikan rasa sakit masing2, namun saling mengerti. Aku sangat sangat bahagia hanya pada saat pukul 8 - 17. Setelah itu kembali berkabung, dan memikirkan malam ini berkeliling kemana lagi ya? Sampai bosan.
Puncak keputusanku untuk mandiri sudah bulat. Sudah di acc ibu. Pun sudah diceramahi ibu. Segeralah pergi, katanya.
Aku lelah menangis setiap malam
4 notes
·
View notes
Text
Haruskah aku mulai belajar mandiri; belajar hidup dengan kesendirian
1 note
·
View note
Photo
IZINKAN DIRIMU Memberi izin ke dirimu sendiri agar orang lain bisa menolongmu, mengintervensi masalahmu, saya yakin bukanlah hal yang mudah. Urusan mau minta tolong ke orang lain pun kita ragu, malu, bahkan takut.
Bahkan banyak yang memilih menenggelamkan diri, tak ingin siapapun tahu, tak ingin diketahui dan ditemukan, menghindari bertemu manusia lain.
Kalau ada masalah yang kamu sadar bahwa kamu tak bisa menyelesaikannya sendirian, kamu merasa tak ada yang bisa memahami dan mengerti. Izinkanlah dirimu agar bisa ditemukan, tak perlu bersembunyi. Izinkanlah orang lain menolongmu. Memang adalah hal yang sulit, memberikan kepercayaan kepada orang lain, mengetahui rahasia, masalah, atau sesuatu yang selama ini kita pendam.
Semoga apa yang sedang dialami saat ini, kita diberikan kekuatan dan juga teman-teman yang baik saat menghadapinya. ©kurniawangunadi
1K notes
·
View notes
Text
Bagaimana rasanya menjadi aku?
Fisik yang tidak hebat, dihantam disana, dibuang disini, di hide disana, tidak dipedulikan disini. Jauh dari bapak ibu, dan sangat jauh dari Mbah Uti; orang-orang tercinta.
Bagaimanakah aku bisa bertahan? Untuk apa? Bahkan sebentar lagi aku akan menjadi abu. Terkulai lemas menjadi bangkai. Aku sudah tidak perlu berebut oksigen lagi denganmu. Pun tak perlu melihat sesaknya jalanan ibukota yang jahat.
0 notes
Text
per hari ini, 2 Maret 2023 di UPPPD Tambora
ada orang baru, dengan hobi yang banyak meminjam dan meminta
minta ditemenin solat hingga rutinitasnya pasca solat, pinjem flashdisk, pinjem bolpen, pinjem charger, pinjem gunting kuku. Hal basic semua kan yang harus dibawa setiap orang untuk pergi? Dan, yang paling -- dan akan -- menyesakkan selama aku disini adalah Titip Absen tiap pagi. Padahal dia ya dateng juga ke kantor.
Ya Tuhaaaannnn
Ku pikir karena aku memasuki fase PMS akibat siklusku yang sebentar lagi hadir. Tapi aku yakin aku akan sesebal ini apabila dia setiap hari seperti itu
0 notes
Text
Siapa sih yang ngajarin kamu buat jadi pembenci?
Apa sih yang membuat kamu merasa dia hina banget? Sampai sampai kamu enggan lihat mukanya, kamu jengah mendengar suaranya, kamu merasa pagi harimu rusak karena mendengar dia beraktivitas di depan kamarmu. Padahal kamu numpang dengannya.
Harusnya kamu berterima kasih
Harusnya kamu patuh dengan orang yang memberimu makan
memberimu tempat berteduh
Dasar kamu, Ri. gatau diri
0 notes
Photo
. ✨THE MIDST✨ "Night to feel the dreams, Morning to live in hopes" The Annual & Inauguration Concert of Jakarta Youth Choir Conducted by: Septo Adi Kristanto Simanjuntak 📆 Saturday, November 26th 2022 📍 Graha Bhakti Budaya (Taman Ismail Marzuki) ✔ Open Gate: 18:00 WIB (penukaran tiket dibuka pukul 13.00 WIB) I'm ready to fly! #jktyouthchoir #concert #annual #inauguration #choir #2022 #dkijakarta #wesingforthecityandthecountry (at Taman Ismail Marzuki) https://www.instagram.com/p/ClWPGMIvFaA/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Text
Maaf ya tumblr, aku mendatangimu hanya ketika aku butuh.
Maukah kau mendengar curhatanku?
Kali ini - entah, karena rasanya sudah berulang kali aku merasakan hal yang sama di setiap bulannya.
Aku marah. Bukan marah seperti orang pada umumnya. Rasanya seperti ingin memecahkan kaca, melempar bom, mengobrak-abrik meja. Mereka harus hancur seperti perasaanku.
Aku menangis. Kupikir akan segera lega. Malah detak jantungku makin tak karuan. Aku sesak napas. Dadaku sakit sekali.
Haruskah aku menemui profesional untuk mengatasi ini?
Aku lelah fisik dan mental. Namun tidak ada yang mau mengerti.
Yaampun aku nangis di lippo. Wajahmu pasti jelek banget Ri hahaha
0 notes
Text
Sebenarnya tidak ada apa-apa. Tidak ada hal yang begitu berarti untuk dipikirkan.
Setelah mengobrol dengan Mas Pi, agaknya aku sedikit tenang. Namun hari demi hari semakin memburuk. Aku sadar aku burnout - dengan pekerjaan dari Bapenda, lapangan setiap hari, digitasi sawah dari konsultan, dan latihan kur seminggu tiga kali. Sudah bisa kurasakan gilanya hari-hariku. Dan memperkirakan schedule ini membuatku mati muda. Ah, Gusti. Aku berharap Engkau mampukan aku yang kecil ini dengan kegiatan super padat. Semoga aku tidak penyakitan.
Aku burnout. Aku sangat paham dan tahu itu. Mendadak ada kejadian tidak mengenakan dari siapa lagi kalo bukan Tuan Putri - a girl 34 years old - yang hobi mengacaukan pikiranku. Berkat dua kalimat sederhananya (yang kemudian di unsent) berhasil menjadi web series di otakku. Dan mengganggu hari-hariku. Dan membuat was-was. Dan membuatku enggan untuk melihatnya. Bahkan sehelai rambutnya pun aku wegah. Kami paham kamu marah, bukan berarti perilakumu benar. Apa ngga mikir orang disekitarnya bakalan ikut stress juga? Apa ngga mikir suasana rumah menjadi tidak menyenangkan? Saat aku ikut di Lampung-pun, sejak berangkat sudah tidak ada gairah lagi. Menyesal sekali aku justru ikut merasakan perilakumu.
Detachment. Bodo amatlah. Kata Mas Pi. Belajarlah untuk tidak memikirkan hal yang tidak penting, apalagi tidak berkaitan denganmu. Pikirkan saja yang harus dipikirkan. Ngobrol seperlunya saja, itupun jika pihak sana yang memulai. Kamu harus tenang. Kamu tidak boleh overthink. Sudah siklus, menjelang akhir tahun pasti seperti itu, katanya.
Sudah saatnya aku butuh meditasi. Latihan bernapas. Latihan mengatur emosi dan batin. Sudah sejatinya aku hidup dengan bahagia-bahagia sederhana. Bukan emosi sesaat manusia. Yuk 2 bulan lagi, usai semuanya. Riri, buatlah paripurna yang berkesan dan bahagia :)
0 notes
Text
Ri, maumu tuh apasih?
Masih aja baper baper ga jelas
Setiap orang punya urusan. Kamu ga perlu kepo
0 notes