Text
Jangan lupakan mimpimu (part 1)
Sejak dulu saya punya mimpi, bisa dibilang citacita.. yaitu bisa keliling dunia.
Urutannya adalah: 1. Asia (Tanah suci Mekah Madinah), 2. Eropa, 3.Afrika, 4.Rusia, 5.Australia, 6.Amerika
Benua yang ingin sekali saya tuju adalah Eropa dan Asia. Saya cukup terpukau dengan Eropa. Kenapa? banyak hal. Keindahan alamnya, Suasana belajarnya dan keilmuan, Iklim dan cuacanya, makanan, kecanggihan digital, transportasi, tempat tempat bersejarah dan seni, nilai mata uang yang tinggi walaupun biaya hidup juga tinggi but its okay, bagaimana kedisiplinannya, budayanya, bagaimana pemerintah mentreat wargannya dan masih banyak lagi.
Saya punya keinginan, dan sepertinya harus saya usahakan dengan seriusan. SAYA INGIN MENUNAIKAN IBADAH HAJI LEWAT JALUR EROPA. Why? karena disana minim muslim dan kuota haji banyak. Selain karena alasan lain buat exploring daerahnya.
German salah satu negara eropa yang ingin saya tuju. Saya ingin kerja di german, ingin dapat earn yang banyak, biar bisa secepatnya menunaikan ibadah haji lewat penghasilan yang saya dapatkan. Bukan hanya saya, tapi berangkat bersama ayah ibu dan saudara kandung. Suatu hari nanti, sebulan di bulan Ramadham beribadah umroh di tanah suci mekkah. Aamiin..
Beranda instagram saya sering dilewati oleh postingan influencer perempuan muda hingga paruh baya yang bisa solo travelling. Saya juga sangat ingin punya experience seperti mereka. Semoga suatu saat bisa. Just walking alone without alonliness. Aamiin..
Memiliki pasangan dalam perjalanan sepertinya menyenangkan juga. Jujur saja, saya sangat butuh teman untuk usia sekarang. Adakah laki laki yang siap diajak backpacker travelling keliling dunia?. Tidak apa jika lakilaki itu bule, sepemikiran tentang Islam dan dkw, dia muslim dan keluarganya baik dengan saya juga keluarga saya, begitupun sebaliknya. Lebih bagus jika dia orang Indonesia dan dengan kriteria yang sama. Goodlooking dan goodrekening its of cours juga.., tpi bukan yang utama. Dan, bolehkah kita menunda punya anak setelah backpack traveling kita selesai dalam dua tahun?. 4 anak kandung cukup dan diantaranya ada anak laki laki. Semoga menjadi anak anak yang sholih sholihah.
jangan lupa bahwa kamu punya mimpi..
๐ฆ๐ 23:34 25102023 dikamarsaya
0 notes
Text
kemaren sempat ngobrol banyak sama D. Dia temen saya yang sempat akan lamaran, tapi ga jadi, karna cowoknya selingkuh sama cewek lain. Padahal udah kenal lama, mungkin mereka juga pernah ada hubungan spesial.
Dia yang ada diposisi itu, butuh waktu lama buat bisa ikhlas, butuh waktu lama buat sembuh. Tersirat, sebenarnya lukanya masih ada, tapi dia berrahan untuk kuat. Toh laki-laki tidak satu.
***
Saya punya temen A. Dia juga udah sempat akan lamaran, tapi gagal. Pihak laki-laki membatalkan secara sepihak. Rasa rasanya sangat sakit dihati. Dia buka lembaran baru dan berusaha. Untungnya A gak pacaran. Jadi lukanya mungkin tidak sepedih D.
***
Gue yang swumuran mereka. Sebenernya juga saadar kalau umur udah makin tua. Dan belum ada usaha buat nyari pasangan hidup. Sedangkan mereka udah usah kan ya, walaupun belum berhasil.
Jadi kayak ngepacu buat lebih serius cari pasangan hidup. Lebih serius buat perbaiki diri. Lebih serius menatapkan hati. Lebih serius berdoa kepada Sang Pemilik Hati Manusia.
***
Kadang saya bingung.
Saya punya harapan dan keinginan menikah dengan seorang laki-laki yang saat ini tinggal di Riau. Dia saya kenal saat kami pernah satu organisasi.
Dia orang yang tegas, punya pendirian, agak kaku, suka belajar, berpikir kritis, menjaga pergaulan dengan perempuan, menjaga pandangan, tapi kalau soal act of service dan pengorbanan.. itu dia banget.
boleh ga? saya maunya dia. Saya sebutkan dia dalam doa saya. Walaupun saya tau, yang mengincar dia bukan saya saja. Walaupun saya tau, saya masih banyak kekurangan dan belum tentu sekufu sama dia. Tapi akan saya usahakan supaya saya pantas bersanding denganmu, bang!
Tapi, saya takut, kalau dia bukanlah yang tebaik bagi saya menurut Allah. Saya bingung, apakah benar menginginkannya atau karna kagum dengan sifatnya saja.
Saya takut, jika menginginkannya lebih, saya akan jatuh sakit saat tau dia tidak bersama saya. Tapi saya juga takut jika tidak mendapatkan yang seperti dia.
๐ฆ๐ 23.01 16102023 kamarsaya
1 note
ยท
View note
Text
Diluar sana, banyak yang ada diposisi sama seperti saya. Baru tamat kuliah diusia 25 tahun, yang seharusnya bisa tamat 2 atau 3 tahun lalu. Sesuatu yang sisesali dan baru saya sadari, di Indonesia atau.. apapun bentuk peluangnya, dibatasin umur 25 tahun. Sangat tidak etis, apakah yang umurnya diatas itu tidak produktif?
Saat tamat, langsung disuruh buat kerja. Gak punya pengalaman. Padahal dulu pas masih kuliah ga dibolehin kerja part time.
Disuruh buat coba daftar CPNS, tapi saya merasa ga siap. Pertama karna emang ga niat sebenernya. Kedua karna cuma belajar dikit. Ketiga karna untuk modal administrasi bisa sampai sejutaan, kan agak merasa rugi kalau misalnya udah ga lulus di tahap administrasi. Keempat karna kalo udah kerja nanti terikat banget, mana belum tentu salarynya bisa menuhin kebutuhan dan belum terjamin buat sekarang. Kelima karna takut.
Saya mau nya lanjut buat belajar Quran lagi, dengan coba apply beasiswa tahfidz, dengan masa belajar satu tahun. Disatu sisi karna saya merasa sedang hampa, ga punya tujuan hidup mau gimana. Saya pernah dengar bahwa, orang yang mampu menghafal Quran dan bisa mutqin itu karna memang itu adalah kasih sayang Allah, yang tidak bisa didapatlam semua orang. Saya tau sekali, bahwa saya pendosa, saya suka berbuat maksiat, tapi saya yakin bahwa ada keinginan dihati saya untuk bisa menghafal Quran lagi adalah bentuk kasih sayang Allah ke saya.
Sepertinya, saya perlu bertegas tegas dengan orang tua. Menjelaskan apa saja rencana hidup, kalau bisa dalam bentuk proposal dan presentasi. Kadang apaaunya kita tidak selalu bisa di iyakan orang tua.
Jujur saja, saya sebenarnya inginnya kerja di luar negri, tujuannya ke eropa, Jerman. Alasan klise, karna memang gaji disana lebih menjanjikan dibanding di Indo, lebih wort it aja antara pekerjaan sama salary yang di dapatkan. Tapi lagi lagi orang tua saya tidak mendukung. Entah karna biaya persiapan atau karna alasan ayah yang jujur "susah nanti ketemunya, entah kapan kapan".
Saya merasa sudah teebiasa merantau. Jauh dari orang tua secara jarak, karna saya merasa hati kami selalu dekat. Dimasa-masa lulus kuliah dan masih dimasa menganggur, saya merasa sangat menjadi beban orang tua. Walaupun sebenarnya orang tua tidak masalah saya belum dapat pekerjaan, dan saya bisa bantu pekerjaan apapun dirumah. Tapi saya merasa hampa. Salahkah jika saya lebih suka merantau daripada dirumah bersama orangtua?. Saya tidak tahu, padahal hal seperti ini dulu yang saya mau, bisa berbakti lebih banyak ke orang tua karna di rumah. Tapi ternyata bersabar taat ke orang tua itu berat ya.
Satu lagi. Diusia yang dalam penilaian orang Indo katanya udah matang untuk nikah.. saya disuruh nikah. Ayah pernah bertanya "ada tidak laki-laki yang kamu sukai?, itu sebuah pertanyaan seperti 'mau tidak ayah yang menjemput dia untukmu? '. Begitupun dengan ibu, yang secara terang terangan bilang bahwa dia mendoakan akan jodoh terbaik untukku disetiap sujud dan setelah sholatnya, ayahlun demikian. Keinginan menikah itu ada, kebutuhan akan menikah itu ada, tapi saya masih takut belum mampu untuk melewatinya. Why? karna saya takut belum selesai dengan diri sendiri, saya masih ingin menyelesaikan apa yang bisa saya capai saat masih single yang nantinya (kemungkinan) akan sulit dicapai jika sudah berkeluarga. Saya kadang masih dikhawatirkan dengan keinginan duniawi saya: saya harus punya penghasilan sendiri jadi tidak begitu bergantung dari penghasilan pasangan, saya bisa keluar negri misalnya ke jepang atau eropa dengan usaha sendiri dan lain lain. Sepertinya saya harus benar benar menuliskan apa saja ketakutan, apa saja yang belum selesai dengan diri sendiri dan yang perlu diselesaikan. Dan Haloo? pasangan hidupku, kamu dimana?
Saya tahu, saya seharusnya lebih bersyukur. Disaat orang lain tidak lahir dikelurga muslim dan tidak memiliki hati untuk taat kepada Allah SWT, saya sebaliknya, Allah anugrahkan saya nikmat Islam. Disaat orang lain punya rumah dengan definisi bangunan, saya punya rumah dengan segala definisinya. Saya tahu, seharusnya saya lebih bersyukur dengan lahir dari orang tua seperti mereka dan dengan keadaan seperti ini.
Bener ya.. doanya Nabi Sulaiman itu; "Ya Allah jadikanlah saya menjadi hambamu yang pandai mensyukuri nikmatmu"
***
๐ฆ๐00.10 14102023 dikamarsaya
1 note
ยท
View note
Text
Alasan nulis sambat di tumblr:
โข Saya tau, nulis sambat di soscmed itu kayak lari sambil ga pake celana: orang pengen tau, tapi kebanyakan mereka bodo amat. Yaaa saya mau nulis aja gitu, hidup saya ga sesedih itu kok. Intinya, orang orang disini pada tau apa uneg uneg hati orang lain, tapi mereka ga ribut ngerecokin.
โข Disini tuh sebenernya rame, tapi sepi. Ya karna itu, ini bukan tempat pamer. Malah saya ngerasa kayak ketemu banyak orang melankolis introvert sederhana disini. Jadi ada rasa aman, walaupun ga aman aman banget.
โข Dan ada alasan lainnyaaa sihh
***
๐ฆ๐ 00.41 14102023 kamarsaya
0 notes
Text
ุจูุณูู
ู ุงููููู ุงูุฑููุญูู
ููู ุงูุฑููุญูููู
ู
1 note
ยท
View note