Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
ada rindu yang begitu menggebu, padahal pertemuan dengannya pun belum pernah aku rasakan :")
2 notes
·
View notes
Text
Kita pun sebenarnya hanya menunggu waktu dan pergulirannya, soal siapa yang bahagia lebih dahulu, menikah lebih dulu, sukses lebih dulu dan mati lebih dulu. Tidak perlu dibanding-bandingkan dan dijadikan ajang untuk saling berbangga, sebab semua hanya menunggu waktu habis usianya. Nikmati yang dipunya, maksimalkan apa yang ada dan mulailah untuk mengatur rasa.
— jndmmsyhd
669 notes
·
View notes
Text
Semua yang menenangkan, pasti akan terasa menyenangkan. Namun yang menyenangkan, belum tentu menenangkan, kamu boleh saja tertawa pada saat itu, tapi isi hatimu bisa saja mendung atau bahkan hujan dengan begitu derasnya tanpa henti. Unik ya, pilihan itu.
Antara menenangkan dan menyenangkan
@jndmmsyhd
492 notes
·
View notes
Text
Agar hidup ini benar-benar bisa kamu nikmati
500 notes
·
View notes
Text
Semua yang menenangkan, pasti akan terasa menyenangkan. Namun yang menyenangkan, belum tentu menenangkan, kamu boleh saja tertawa pada saat itu, tapi isi hatimu bisa saja mendung atau bahkan hujan dengan begitu derasnya tanpa henti. Unik ya, pilihan itu.
Antara menenangkan dan menyenangkan
@jndmmsyhd
492 notes
·
View notes
Text
Ya Allah, sabarkan, tenangkan, dan jadikan diri ini sebagai manusia yang mudah memaafkan kesalahan orang lain.
62 notes
·
View notes
Text
Pernikahan yang disyukuri.
Dua orang yang tidak saling mengetahui sebelumnya, yang tidak pernah berjumpa sebelumnya. Atas kebaikan Allaah menyatukan dua hati dalam satu biduk rumah tangga.
Pernikahan itu tidak tegak karena rupa yang elok atau harta, akan tetapi dia tegak dengan agama dan akhlak.
(Syaikh Muhammad Mukhtar Asy Syinqithi rahimahullaah)
Benarlah, dalam pernikahan memang tidak tegak karena rupa yang elok. Sebab rupa yang elok dengan seiringnya waktu akan jua layu. Tidak juga tegak karena harta, sebab harta bisa kapan saja hilang dari genggaman.
Namun pernikahan akan tegak dengan agama dan akhlak. Bagaimana tidak, ketika salah satu pasangan melakukan banyak kesalahan, maka pasangannya memberinya maaf yang begitu lapang untuknya. Kalau bukan sebab Allaah yang memerintahkan untuk memaafkan dan sabar sebab akhlak yang baik tentulah pernikahan itu tidak akan berjalan dengan baik.
Inilah mengapa pentingnya agama, akhlak dan nilai diri yang harus dimilki oleh pasangan. Oleh karenanya sebelum memutuskan menikah perhatikan betul seperti apa cara dia beragama, seperti apa keluhuran akhlaknya dan nilai diri pada dirinya. Terutama sifat sabar dan pemaaf. Sebab tidak hal tidak mungkin ujian dalam rumah tangga itu akan selalu datang silih berganti. Maka disinilah letak kesabaran dan maaf satu sama lain akan diuji.
Mengapa hal ini menjadi penting? Sebab rumah tangga adalah salah satu ibadah terlama yang bisa kita lakukan sampai akhir hayat kita. Dan ia tidak akan tegak hanya bermodalkan cinta saja, ataupun harta, jabatan saja. melainkan agama, akhlak dan nilai diri.
Terutama pada suami, sabar dan maafnya mungkin 2 kali lebih lapang bila dibandingkan dengan istri. Mengapa demikian? Sebab seorang wanita terkadang kala dengan perasaannya. Perasaannya seperti cuaca yang mudah berubah-ubah. Kau tau cuaca kan? Sebentar hujan, panas, petir, tsunami, terik, badai, topan , angin puting beliung. Sementara laki-laki adalah sebuah negeri yang harus tabah menerima hal itu semua.
Kalau bukan sebab Allaah yang memerintahkan sabar, maka rumah tangga tidak akan berjalan dengan sebagaimana mestinya. Akan ada selalu pertengkaran setiap harinya. Kalau bukan Allaah yang memerintahkan untuk menjadi pemaaf, maka akan terasa berat menjalankan rumah tangga setiap harinya. Itulah mengapa agama menjadi penting pada urutan pertama. Sebab, jika ia paham perihal agamanya. Ia akan paham bagaimana Allaah memerintahkan yang Maaruf dalam menjalaninya.
Perihal akhlak pun demikian, buah dari tauhid adalah akhlak yang baik. Jika dia memahami perihal tauhid dengan benar, maka dia akan berakhlak baik sebagaimana mestinya. Dan terakhir perihal nilai diri yang ada pada pasangan.
Dalam pernikahan bukan hanya kebahagiaan kemana-mana ada yang nganter atau nemenin halan-jalan saja yang nanti kita rasakan, namun juga nemenin pasangan kita saat ia melalui masa sulitnya, saat ia merasa terpuruk di titik rendahnya. Pernikahan tidak hanya bercerita tentang kebahagiaan saja, namun juga bercerita tentang ujian yang akan datang silih berganti.
Tidak ada pernikahan yang selamanya akan baik-baik saja tanpa ujian. Semua orang yang berada di dalam biduk rumah tangga akan mengalami ujian pernikahan. Bahkan pernikahan manusia terbaik sekalipun juga melalui ujian yang tidak pernah mudah, bukan?
Dalam pernikahan suami istri yang saling mencintai dan saling memuji satu sama lain, bukan berarti keduanya tak pernah tersakiti, tak pernah kecewa. Mereka pasti akan melalui fase ini. Pernah kecewa, pernah bersedih, pernah juga tersakiti. Namun sekali lagi diantara keduanya akan saling memberikan udzur satu sama lain, saling sabar, saling memaafkan, berlapang dada, dan berupaya menjadikan rumah tangga sakinnah mawaddah warahmah.
Karena diantara keduanya memahami, pernikahan yang mereka jalani ini menapak di bumi, dan bumi tempatnya ujian untuk berlelah dan bersusah payah. Sebab pada akhirnya tujuan akhir dari semua ini adalah surga Allaah Ta'ala. Sehidup, sesurga bersama.
Perihal pernikahan yang disyukuri adalah perihal saat mendapatkan pasangan yang kesabaran, dan kelapangan hati seluas langit yang entah dimana batasnya. Yang saling memberi nasihat satu sama lain untuk tetap bisa berjalan bersama-sama. Sebab berapa banyak kita temui pada hari ini mereka-mereka yang diuji oleh Allaah melalui pasangannya yang setiap hari bikin ngelus dada..
Semoga tulisan ini menjadi pengingat untuk diri, agar lebih banyak syukur sebab Allaah memberikan seseorang yang kebaikannya tidak bisa dituliskan satu persatu. Jangan lepaskan untuk mendoakan kebaikan selalu untuk pasangan kita kepada Allaah. Sebab salah satu bentuk syukur kita kepada Allaah adalah mendoakan hal baik untuk kebaikannya. Dan doa adalah bahasa cinta paling sederhana. Terimakasih, mas. Terimakasih..
Selepas hujan di balik jendela || 06.46
498 notes
·
View notes
Text
Tugas kita hanya mengingatkan, setelah itu terserah pada diri masing-masing.
semoga Allah selalu tolong....
0 notes
Text
Padahal diri sendiri perlu untuk ditolong, butuh untuk dikuatkan. Tapi kita yang memilih bersembunyi dari orang-orang, kita enggan membagi apa yang kita rasakan. Karena kita merasa kuat, merasa bisa mengatasi segalanya sendirian.
@menyapamakna1
74 notes
·
View notes
Text
kuatkan hamba ya Allah...
tiada daya dan upaya selain pertolonganMu ya Rabb
0 notes
Text
Tidak ada pemberian Allaah yang datangnya terlambat. Semua tepat. Sesuai kadarnya. Ingatlah itu lekat-lekat, diriku..
258 notes
·
View notes
Text
Ku serahkan segala urusanku kepadaMu wahai Rabbku. Lalu aku menangis, betapa ringannya kembali perasaan ku kala aku berpasrah penuh kepadaNya..
Monolog diri || 22.01
123 notes
·
View notes
Text
Kebersamaan dan Perihal Waktu..
Saat rumahmu berisi kebersamaanmu dengannya, pasanganmu.
Maka nikmatilah setiap detik lelahmu dalam berbakti, menjaga rumah, dan taat padanya. Nikmatilah juga ketika kamu dan dia sedang berselisih pendapat, berdebat tentang beberapa hal yang mungkin ukuran orang lain sepele, lalu kamu dan dia berbaikan, saling memaafkan, meskipun itu mengesalkan...
Sebab, kebersamaanmu dengannya hanya soal waktu. Saat usia beranjak menua, tubuh mulai merenta, lalu kau tak lagi mendapatinya ada disampingmu. kau tak mendapatinya kembali senyumannya. Hanya kenangan sebagai obat rindu dan doa-doa di pusaranya sebagai pelipur lara..
Maka resapilah setiap detik kebersamaanmu dengannya selagi bisa, jaga selagi ada. Saling memberikan kebaikan ketika masih bersama.
Janganlah keegoisanmu hari ini akan membawa sesal di kelak kemudian hari. Janganlah rasa gengsimu yang terlalu tinggi, membuatmu menunda untuk bahkan sekadar bertanya perihal keadaan dan keinginannya. Jangan sampai kau menyesal sebab telah banyak melewati kebaikan saat bersama dengannya.
Mengupayakan dalam kebaikan || 26.03.22 || 21.12
107 notes
·
View notes
Text
Mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah rupanya membuat hati terasa lebih menenangkan.
Yang membuat rumit adalah ekspektasi diri. Yang terasa menakutkan sebab kekhawatiran berlebih. Maka mencukupkan diri untuk mengembalikan semuanya kepada tempatnya adalah upaya agar semuanya bisa dijalani dengan baik-baik saja.
Allaah, pada apa-apa yang tidak bisa ku mengerti dan ku pahami. Seringkali diriku merasakan takut. Padahal aku paham tak seharusnya aku demikian. Namun tetap saja perasaan itu muncul tanpa aku minta, tanpa aku tanya.
Allaah, pada apa-apa yang tidak menjadi pengetahuanku. aku mohon bimbinglah diri ini agar tak salah dalam mengambil keputusan agar tak salah dalam melangkah.
146 notes
·
View notes
Text
Allahu Yahdiik
semoga Allah memberimu hidayah.
Ya Allah selamatkanlah kami dari orang-orang yang menyebarkan ilmu tanpa ilmu, hanya pandai beretorika.
Ya Allah selamatkanlah kami dari orang-orang yang menghalalkan apa yang telah engkau haramkan, dan mengharamkan apa yang telah enagkau halalkan.
Ya Allah selamatkan lah kami, hanya engkau sebaik-baik penolong...
0 notes