No one belongs here more than you.............................................................................. tHe journey of eternal feelings, gratitude, disappointment, and never ending stRory.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Tak menurunkan standart adalah anugerah
Namun hari ini
Sial
0 notes
Text
Teman
Kemungkinan terburuk telah hadir diantara kita
Aku tersimpuh dan memilih bangkit dengan cara curang
Kau pergi, mengisi perutmu sendiri
Lupa bahwa kita akan merebut keberhasilan bersama
Teman
Namun tak apa bila ini semua adalah amalan untuk taubatmu
Aku akan berjalan sendiri
Tak perlu lagi ada ragu ragu
Tak perlu lagi menunggu
Teman
Suatu hari nanti di waktu senggang
Semoga kita ada waktu untuk berjumpa
Meneguk lagi masa muda dan menertawakan waktu
Hingga aib aib telah terkubur rapat dan martabat tetap dijaga
Teman
Hari ini aku ingin menyerah
0 notes
Text
Seni merajut alis
Menambal kerut kerut
Melukis bibir yang penuh gosip
Rona merah pipi yang dibuat buat
Payudara yang mengintip sedikit
Parfum yang tercium dari tengah hiruk pikuk
Tulang dan ototnya menggembung
Aku bersembunyi dari rasa bersalah di kibasan rambutnya
Tegar dan pura pura bangga
Kamu telah dewasa
Terlihat mirip ibumu
Meski rapuh, kamu memilih nekat
Dan kamu harus tau tak ada jalan untuk kembali
Hidup harus berlanjut
0 notes
Text
di ketinggian yang tak akan bisa kau bayangkan
Lidah seperti membeku
Gatal
Menghisap lidah dan menggigit bibir
Tariannya
Sekali lagi tariannya tak pudar sedikit pun
Bosan mudah sirna
Aku tak mau berhenti
0 notes
Text
Mbak
Bertambah umurmu adalah kemenanganku juga
Keberanianmu hidup adalah nafas panjangku
Membaik dan membaik
Terima kasih
Selamat ulang tahun
0 notes
Text
seseorang lelaki dewasa telah mengubur angkuhnya
Melanjutkan titah dan kodratnya
Mengikuti alur manusia biasa
Menyingkir dari hiruk pikuk
Pun juga trauma trauma dari pilihannya
Dia lelah berlarian
Dikejar waktu dan pedang
Dia tak lagi kokoh hingga menyendiri di pikirannya sendiri
Mimpi mimpinya memuai
Cintanya lari
Uangnya habis
Teman temannya tak mengenalinya lagi
Seperti hantu
Alisnya mengkerut selalu
Senyumnya palsu
Namun dia ingin berubah
Mungkin bukan hari ini
Tapi pasti
Siap mati sendirian
Dan siap berakhir kapanpun
Kau menemuinya di lagu lagu dan tulisannya
Kau tau dia
Dia ada disekitarmu
Mungkin kekasihmu suamimu atau aku
0 notes
Text
oh aku kalah
Kalah oleh jarak
Sekat satu meja gejolak sanubari meronta ronta
Seperti puluhan tahun perlu kutempuh
Padahal
Tinggal sejengkal saja untuk masuk babak baru
Babak belur
Untuk yang satu ini
Luangkan waktu semalam lagi
0 notes
Text
Jika kamu adalah alasanku hidup
Aku rela
Menjalani hidup seperti orang lain
Menjadi orang lain
Asalkan hidupku berarti untukmu
Jika kamu adalah perang
Aku rela
Untuk menghunus pedang
Sekalipun di lantai dansa atau bilangan perkantoran scbd
Akan kuangkat bendera partai kita dan menancapkan api perang di dalam sanubari
Akan ku kafir kafirkan pembelot dan semua yang tak setia pada medan perang
Namun jika kamu menginginkan lebih
Aku akan curang pada kehidupan
Aku akan mengambil yang bukan hakku
Aku juga akan menjegal karir yang tak berdosa
Untuk memenangkan lebih lebih yang kau mau
Aku akan gulita
Demi lebih lebihmu
Hingga kau tau aku tak diam saja memperjuangkan hidup perang atau keinginan kita ini
0 notes
Text
Mendung berlabuh di pondok cabe
Siang yang penuh ancaman, di payungi kelabu
Air mati, listrik diminimalisir
Terlalu banyak akankah mungkinkah bisakah setelah memuntahkan semua makian pada rezim
Oh aku memetik cahaya yang mengintip di kamar peninggalan keluarga kaya
Berharap ada cipratan pencerahan untuk masa yang gulita ini
Tidak ketemu
Kesempatan kedua telah kutukar dengan kebebasan dan pengampunan
Hampa adalah buah yang hadir dari persilangan ambisi dan harga diri
Beradaptasi dan melebur pada tradisi
Namun tetap saja memetik gagal
Toh masa sulit ini adalah kombinasi antara cinta bertepuk sebelah tangan dan harapan ingin cepat sukses
Sudah terbiasa
Mendung kali ini mengkhawatirkan
Perasaan terjebak di masa lalu
Dahi sudah 1 centi jaaraknya pada masa depan suram
Energi harus melimpah tapi perut tak terisi optimal
Mendung kali ini ditunggangi rasa ngentot
0 notes
Text
Targetroperasi
Seberapa sunyi
Seberapa gelap
Gemerlap ini
Sepucat apa
Sehambar apa
Ambisi ini
Seberapa perih
Semendung apa
Langit masa depan ini
Kucari kau di pelupuk mata
Kau meghindar di bayag bayang gaji bulanan
Aku mencuci trauma
Kemudian berhenti di kota ini
Sementara
0 notes
Text
Selamat ulang tahun untukku
Umur berganti angkanya
Meski mimpi terurai tercerai berai menjadi picisan
Mengkoleksi selamat selamat di realita orang lain
Aku harus merebut hidup kembali
Meski waktu semakin menyempit
Dan belajar terus bahwa aku hanya punya diriku sendiri
Bahwa kesepian adalah bagian dari kenyataan
Bahwa tak ada yang benar benar semestinya di bumi ini
Sampai pada akhirnya aku menghadiahi diriku nafas dan cambukan di hari berikutnya
Hidup yang ngentot ini
Berlanjut
Sekali ini saja
0 notes
Text
Pondasi
Atas nama keseimbangan
Antara sensasi dan keberanian
Melumuri bekas bekas luka agar mudah di warna
Tepung merah
Rona ini yang menjeratku
Membangkitkan hasrat dan kenangan yang teekubur bertahun tahun
Pancaran kehiduoab yang sayup sayup melambai dari sisi lain cermin
Bedak dan tepung tepung lagi
Astaga 15 menit yang meggairahkan
Dia bilang ini sederhana tapi perlu
Ada yang harus kutundukkan dalam pertemuan nanti
Katanya
Lipstik cokelat
Itu adalah puncak ide
Itu adalah dia
Itu adalah jurus terakhir
Itu adalah tanda bahwa ikatan kita telah usai
Dia pergi
Menyapu gejolak di dalam sanubariku
Tak kusangka 20 menit aku telah dikuasai oleh adegan yang kubutuhkan
Pesan terakhirnya
Lebih giat bekerja ya ini semua tidak gratis
0 notes