penaaca

[penaaca]

Setiaku Januarimu

Apakah kau tau, tuan?

Bagaimana bisa aku terpana dengan satu bulan

Januari...

Berada dalam dekapan januari

Sekarang aku menyambutnya dengan kesendirianku

Selamat akan pribadimu ya, semoga sehat selalu

[penaaca]

Hai, aku masih di sini

Di mana tempat kita berdiri

Berpelukan, bermesraan hingga canda tawa

Apa kau tau? Aku sangat masi teringat akan hal semuanya

Di mana dirimu yang dulu, tuan?

Aku di sini berdiri dengan seuntai harapan

[penaaca]

Di mana kita yang dulu? Aku rindu

[penaaca]

Perempuan dalam dekapan

mata terpejam

bibir membungkam

aku jatuh dikesepian

di tengah hiruk pikuknya keramaian

ya Tuhan

maafkan diri ini atas segala kesalahan

lelah ku melangkah

di kediaman malam ku merekah

hanyut dalam pelukan

hanya diri sendiri yang mampu membahagiakan

untuk tubuh ini

jaga lah diri

manusia mana yang enggan peduli

karena pada akhirnya

sakitmu dianggap gila

mana ada orang terpesona?

jika ada, apa yang bisa dibanggakan?

kehadiranmu hanya dianggap menyiksa

katamu "kau tak layak untuk bahagia"

nona, angkatlah dagumu

ambillah mahkotamu

pulihlah untuk sakitmu

dekaplah dirimu

hanyutkan semua sakit dan pilu

[penaaca]

Tinta Penuh Makna

semburat garis tertulis

menuai jera dalam tangis

nona, mengapa kau bungkam dalam tangisan?

sementara tanganmu penuh dengan goresan

luka penuh dengan tanda

hai, nona

bukankah, seharusnya yg kau goreskan pena?

tapi mengapa kau berdarah nampak sayu?

maafkanlah dirimu

yang melewati lika liku duniamu

[penaaca]

apapun yg terjadi, maka terjadilah

aku di sini berdarah, hilang arah

tuhan, ini ke mana jalannya

mencoba untuk selalu berteduh di bawahNya

dengan bantuan doa

apapun berusaha untuk diterima

sakit, pilu, membara

semua nampak kacau di mata

dari sakit yang hebat

mencekat bertekat untuk terus mencari segala obat

dariku penuh riuh dengan pundak yang penat

[penaaca]

Kata Kita

mawar mekar membutuhkan waktu

tetapi aku

rinduku membutuhkan bertemu

tiada janji yang pasti

selain matahari terbit disetiap pagi

bersatu menyakiti

berpisah tak mampu

kau hujan, tetapi aku bukan pelangimu

kau adalah salah satu apa yang ku perhatikan

tetapi aku, adalah apa yang kau abaikan

[penaaca]

mawarku melukaiku

taman mawar yang dulunya aku bangga

tumbuh karena aku merawatnya

harum, semerbak bau wanginya

tetapi, aku terlalu memangjakannya

seketika aku tertancap oleh durinya

hingga aku lupa

bahwa tanamanku dapat memicu luka

setiap tusukan duri duri yang ada pada mawarku

menancap sangat pilu

semakin ku genggam erat

semakin sakit yang sangat hebat

bungaku layu

tetapi duri tetap di tangkai itu

[penaaca]

kamu bukan lagi untukku

selamat tinggal manusia pemiki mata teduh

terima kasih atas semua usaha yang kamu lakukan kepadaku

tak akan pernah ku lupa namamu disepanjang jalan langkahku

[penaaca]

Kenang Hilang

bulan di malam hari telah meninggalkan bintangnya

kerlip bintang usai memancarkan cahaya

tampak semua tergantikan oleh indah matahari

mata kini memandang indahnya pagi

semua terlihat damai

tetapi tidak dengan luka hati

cerahnya pagi ini tidak secerah hati ini

sejenak raga diam dan terpana

berpikir apa yang membuat kita tak lagi bersama

memikirkan apa yang membuat kita beda

jatuh dan cinta

dua kata yang menyatukan kita

terselimuti hangatnya asmara

jatuh cinta, orang bilang indah katanya

tetapi sekarang, hanya luka yang ku rasa

hilang, kenang dan luka lama

[penaaca]

terkadang tidak semua pertanyaan memiliki jawaban, dan kadang sebuah pertanyaan bukan dijawab dengan pernyataan tetapi sebuah kenyataan yang dihadapkan keadaan untuk sebuah penantian jawaban

[penaaca]

setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masanya. kita punya cerita tetapi kita tidak berhak menggegam manusia yang pergi dalam cerita kita

[penaaca]

aku, kamu dan masa lalu yang tak lagi menyatu

[penaaca]

karena setiap perjalanan akan mendatangkan pelajaran

[penaaca]

hadirmu begitu ramah, hingga aku terburu buru untuk menjadikanmu rumah singgah

[penaaca]

jika perkataan tidak sesuai dengan perbuatan, maka percayailah apa yang ia perbuat

[penaaca]

"jatuh" dan "cinta" dua kata yang menyatukan kita