pattimuramuda25
Tanpa judul
14 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
pattimuramuda25 · 7 months ago
Text
[ Aku Rindu Dengan Zaman Itu ]
Tumblr media
Aku rindu zaman ketika halaqoh adalah kebutuhan, bukan sekedar sambilan apalagi hiburan.
Aku rindu zaman ketika membina adalah kewajiban, bukan pilihan apalagi beban dan paksaan.
Aku rindu zaman ketika dauroh menjadi kebiasaan, bukan sekedar pelengkap pengisi program yang dipaksakan.
Aku rindu zaman ketika tsiqoh menjadi kekuatan, bukan keraguan apalagi kecurigaan.
Aku rindu zaman ketika tarbiyah adalah pengorbanan, bukan tuntutan dan hujatan.
Aku rindu zaman ketika nasihat menjadi kesenangan, bukan su’udzon atau menjatuhkan.
Aku rindu zaman ketika kita semua memberikan segalanya untuk da’wah ini.
Aku rindu zaman ketika nasyid ghuroba menjadi lagu kebanggaan.
Aku rindu zaman ketika hadir di liqo adalah kerinduan, dan terlambat adalah kelalaian.
Aku rindu zaman ketika malam gerimis pergi ke puncak mengisi dauroh dengan ongkos ngepas dan peta tak jelas.
Aku rindu zaman ketika seorang ikhwah benar-benar jalan kaki 2 jam di malam buta sepulang tabligh dakwah.
Aku rindu zaman ketika akan pergi liqo selalu membawa uang infak, alat tulis, buku catatan dan Qur’an terjemahan ditambah sedikit hafalan.
Aku rindu zaman ketika seorang binaan menangis karena tak bisa hadir di liqo’.
Aku rindu zaman ketika seorang murobbi sakit dan harus dirawat, para binaan patungan mengumpulkan dana apa adanya.
Aku rindu zaman itu, Aku rindu… Ya Allah..
Jangan Kau buang kenikmatan berda’wah dari hati-hati kami.
Jangan Kau jadikan hidup ini hanya berjalan di tempat yang sama.
---
Tulisan ini selalu berhasil membuatku rindu dengan teman-teman yang pernah melingkar bersama, dari awal mengenal tarbiyah hingga dibesarkan oleh tarbiyah saat ini.
Mereka langka, tak akan mudah ditemukan dizaman ini. Sulit, bahkan sudah hampir tidak ada. Zaman betul-betul berbeda. Semoga Allah menjaga kita selalu.
-Abubua | Ustd Tarbiyah Rahmat Abdullah
212 notes · View notes
pattimuramuda25 · 10 months ago
Text
Agama & Negara
Setelah pernyataan pemerintahan transisi sudan yang menekankan pemisahan antara agama & negara beberapa hari lalu membuat terjadinya protes di beberapa daerah. Tidak terkecuali para dai & ulama di sudan.
Jum’at ini di beberapa masjid di sudan, para khotib menyampaikan ceramah tentang pentingnya islam dalam bernegara dan kesyumuliahannya. Misalnya Khotib di salah satu masjid di daerah ma’muroh kota khartoum yg dengan membara-bara mengingatkan kembali kaum muslimin akan pentingnya peran agama dalam negara.
Pemerintahan sebelumnya yg dikudeta memang sangat kental dengan ke islaman. Perundang-undangan sudan mengikuti undang-undang islam. Kalo mencuri potong tangan, murtad di eksekusi dan sebagainya.
Sampai-sampai ada peraturan yg membahas tentang pakaian wanita ketika keluar dari rumah & ini juga sedang terjadi polemik di sudan beberapa hari ini sebagaimana yg dilansir oleh Aljazeera dalam laman resminya.
Berbicara tentang pemisahan agama dari negara saya teringat dengan sebuah kisah yg dikutib syekh yusuf Al-qaradhwy dalam kitab beliau “Assiyasah Assyar’iyah fi dhau’i nusus Assyariah wa maqosiduha”. Dalam kitab itu syekh Alqardhawy menceritakan pada tahun 1925 ada seorang qadhi di mesir bernama Ali abdul rozaq menulis sebuah buku berjudul “Al’islam wa Ushul Alhukum” yg dimana dlm buku tersebut sang qodhi memasukan sebuah pembahasan terkait pemisahan antara agama & negara.
Dari buku tersebut kemudian memancing kegaduhan dalam publik mesir & kaum muslimin secara umum. Para muftih mesir & ulama-ulama azhar turut berkumpul untuk membahas buku ini. Akhinya dari beberapa ulama menulis beberapa kitab bantahan terkait karangan sang qodhi.
Seperti kitab “Haqiqotul islam wa ushul Alhukum” karya Al’alamah Muhammad Bukhaity Almuti’i ( mufti mesir ), kemudian Syekhul Azhar Muhammad Khadir Huseini dengan judul “Naqdhi Kitab Alislam wa ushul Alhukum”, dan bukan hanya dari mesir tapi kemudian ulama dari luar mesir seperti syekh Muhammad Tohir ibn Assyur juga turut membuat bantahan terkait kitab sang qadhi.
Agama & negara adalah hal yang tidak bisa dipisahkan, Rasulullah SAW membangun kekuatan ummat & islam dengan mendirikan sebuah negara yaitu madinah. Oleh karenanya agama menjadi sebuah Variabel penting dalam mengatur & menguatkan negara, dan kedua variabel tersebut saling menguatkan satu dengan yang lain.
Wallahu’alam
0 notes
pattimuramuda25 · 2 years ago
Text
Berat atau tidaknya hidup tergantung dari bagaimana kita memaknainya. Hidup akan terasa mudah jika banyak makna yang kau dapat, menafsirkan segala sirna dalam asa dengan sujud kepada sang kuasa.
Berbenah mencari bagaimana cara meraih cita, tanpa sekali berbalik bahkan berbelok meninggalkan cita-cita. Kuasa melihat sejauh apa jerih payah, keluh kesah hal biasa dalam asa menggapai cita tinggal bagaimana posisi diri dalam bersabar dan menikmati prosesnya.
Tak rugi orang berusaha, sang kuasa tau apa yang pantas bagi yg berusaha. Berat? Iya, pasti tak ada usaha tanpa pengorbanan dan tak akan ada syurga bagimereka yg tak berusaha meraihnya.
Tetap husnudzon dengan rencana sang kuasa karena dengannya kau dapat segera meraih apa yg dicita
7 notes · View notes
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
Rapuh bukan berarti selalu berujung pada keputusasaan. Begitupun keteguhan tak selalu menjadi jaminan kekuatan. Tugas kita tak hanya mengumpulkan bekal pemaknaan, tapi juga mengaktualkan penghayatan.
0 notes
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
Alghoritma Rezeki :
“Sesungguhnya Rezeki memburu hamba lebih banyak dari kejaran ajal kepadanya."
Sebagaimana pesan Imam Alghazali Radhiyallahu’anhu :
"Boleh jadi kita tak tahu di mana rezekimu, tapi Rezekimu tahu dimana dirimu. Jika ia ada di langit, Allah akan perintahkannya tuk turun dan mencurahimu. Jika ia ada di bumi, Allah akan memintanya muncul dan menjumpaimu. Dan jika ia berada di lautan, makan Allah akan menitahkannya untuk menemuimu."
1 note · View note
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
Syukur
#syukur
#nikmat
#muslim
#ibnufir
0 notes
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
Kita Berdakwah, tentunya bukan untuk mengharapkan sesuatu dari orang lain melainkan Ridho dari Allah SWT, karena kita sadar bahwa itulah peran yang harus kita Ambil. Adalah kewajiban kita menyingkirkan duri di jalan yang dilalui, bukan saja karena takut melukai kita, namun juga untuk menjaga pejalan lainnya.
Jadi, meski tak seorangpun mengucapkan terima kasih atas Dakwah yang kita sampaikan, itu tidaklah mengecilkan arti Dakwah itu sendiri. Maka apalah arti sebuah ucapan terima kasih, biarkanlah Dakwah mengalir dari tangan kita, dan biarkan benak kita terbebas dari perasaan berjasa.
#Nasihat #guru #pekanan-
0 notes
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
OPOSISI
kata pak Ade Irfan ( dosen komunikasi politik Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang), oposisi berfungsi sebagai watchdog untuk menjaga agar pemerintah tidak otoriter, dan tidak se-enaknya mengeluarkan kebijakan. Maka dengan demikian, ketika pemerintah mulai keluar jalur, oposisi harus beridiri paling depan untuk meluruskan.
Bisa kita simpulkan bahwa adanya oposisi sebagai rekan pemerintah untuk bersama-sama mewujudkan sistem demokrasi yang baik dalam proses bernegara.
Khalifah Abu Bakar Asshiddiq meminta adanya oposisi :
Dalam khutbah beliau,
“ Saudara-saudara, aku telah diangkat menjadi pemimpin bukanlah karena aku yang terbaik di antara kalian semuanya, untuk itu jika aku berbuat baik bantulah aku, dan jika aku berbuat salah luruskanlah aku”
Nabi pernah bersabda :
قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَيُّ الْجِهَادِ أَفْضَلُ قَالَ كَلِمَةُ حَقٍّ عِنْدَ إِمَامٍ جَائِرٍ
“Ada seorang laki-laki mendatangi Rasulullah saw, seraya bertanya, “Jihad apa yang paling utama.” Rasulullah saw menjawab,’ Kalimat haq (kebenaran) yang disampaikan kepada penguasa yang dzalim.“ [HR. Imam Ahmad]
Di hadits yg lain :
سَتَكُونُ أُمَرَاءُ فَتَعْرِفُونَ وَتُنْكِرُونَ فَمَنْ عَرَفَ بَرِئَ وَمَنْ أَنْكَرَ سَلِمَ وَلَكِنْ مَنْ رَضِيَ وَتَابَعَ قَالُوا أَفَلَا نُقَاتِلُهُمْ قَالَ لَا مَا صَلَّوْا
Akan datang para penguasa, lalu kalian akan mengetahui kemakrufan dan kemungkarannya, maka siapa saja yang membencinya akan bebas (dari dosa), dan siapa saja yang mengingkarinya dia akan selamat, tapi siapa saja yang rela dan mengikutinya (dia akan celaka)”. Para shahabat bertanya, “Tidaklah kita perangi mereka?” Beliau bersabda, “Tidak, selama mereka masih menegakkan shalat” Jawab Rasul.” [HR. Imam Muslim]
Tetap menjadi oposisi yang bijak & berakhlak
Wallahu’alam
0 notes
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
Hamba akan hawa nafsu membawa manusia kebablasan dan jauh dari tuhannya. Firman-firman tuhan seakan hanya cerita fiktif dan tak masuk akal baginya.
Alasan apapun dibuat demi hawa nafsu. Hal menyimpang bagi tuhan adalah sebuah kebaikan bagi hawa nafsu. Dengan alasan kebebasan fitrah manusia seakan berubah dan tunduk akan hawa nafsu.
Yahya bin muadz Rahimahullah berkata : Hawa nafsu adalah kendaraan bagi dosa.
Jika sudah tau hawa nafsu berbuah dosa, terus masih mau menjadi hambanya.? Ohh iya lupa kau sudah bukan lagi manusia karena fitrahmu telah berubah.
Jangan sampai tertipu kawan dengan mereka. Kadang bermunculan dengan tutur kata indah tapi berisikan dusta atas kuasa tuhan. Jangan sampai kita terjerumus dalam dusta mereka, bentengi dengan ilmu, kuatkan dengan takwa.
Semoga Allah mudahkan usaha kita menjadi sebaik-baiknya manusia. Amiin…..
0 notes
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
Kita terlalu banyak memberikan ruang untuk rasa. hingga-hingga hidup seakan berisi akan rasa tanpa memberi ruang untuk akal, hingga-hingga agama sendiri tak tau seperti apa hingga rasa tak berjalan dikooridor agama.
0 notes
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
Kita itu lupa sama identitas kita sebagai muslim. Sampai-sampai mereka yang bagus tutur kata tapi esensinya menyelewengkan kita dari agama kita terkagum-kagum.
0 notes
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
HATI
Segumpal daging penentu tabiat diri. Kata nabi jika baik maka baik diri itu, jika rusak rusak pula diri itu. Maka jagalah hatimu karena cerminan diri, jagalah hatimu karena nilai akan diri.
0 notes
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
Proses pendewasaan adalah momentum hidup yang harus dinikmati sebaik-baiknya, seserius-seriusnya, dan setulus-tulusnya. dengan segala tantangannya mengajarkanmu bagaimana menjadi manusia.
Maka bersyukurlah…
0 notes
pattimuramuda25 · 3 years ago
Text
Berbincang seru dua pemuda gagah berani di ujung negeri.
Saling menyahut menggelegarkan langit di sore hari.
Menggebuh, semangat, nampak dari suara itu.
Mimpi besar sedang dirajut. Masa depan harga mati untuk direbut, seharusnya pemuda seperti mereka itu!
1 note · View note