panahkelodan-blog
Panah Kelodan
16 posts
Don't wanna be here? Send us removal request.
panahkelodan-blog · 7 years ago
Text
Yang Tak Sempat Punya Nubuat Bersama
Hanya negosiasi setegas cadas, terpisahkan meja bundar, di kedai kopi dengan Toraja Kalosi paling nikmat. Tiada hari jadi, buket kembang, petikan mandolin, atau saduran sabda Romeo. 
Hanya berbukti lembaran tiket terpaku: ke Inggris untuk bermain pistol, ke luar angkasa lalu terperangkap perang saudara, ke Sumba menghadap pembunuh. Hanya rekam jejak pegal kaki dibayar lantunan. Sama-sama lesap dalam lirisnya Melankolia, merapat senada demi senada pada Saija, dan saling mendekap bahkan sebelum Shovia. Ihwal biasa, semua melangsungkannya, tak ada usaha jadi berbeda. 
Hanya obrolan yang tak pernah habis makna, tak peduli ditemani apa. Kopi susu di kafe kesohor atau warung tenda, nasi goreng dan capcai atau french fries dan lasagna, di tempat bagus atau pinggir jalan raya. Hanya ungkapan afeksi selama berkendara, bersama lengangnya adimarga kota kita atau padatnya jalanan kota tetangga. Bertukar pikiran bersama tak pernah kehilangan euforia. 
Hanya keniscayaan jalan cerita sederhana. Mencipta kedamaian dan membebaskan jiwa. Tidak meledak-ledak dengan jantung yang menerus berdegup. Tiada tempat bagi kefanaan drama. 
Semua orang bisa punya narasi yang kujalani, sayang tidak dengan pemerannya. Padahal, dialah pijar yang membuat cerita ini menyala. Menyilaukan. Hingga mampu membuat kisah Helen dan Paris sekalipun tampak seperti kedipan lampu cempluk yang meredup dalam temaram.
#GN
7 notes · View notes
panahkelodan-blog · 7 years ago
Photo
“Some things were meant to be.”
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
8K notes · View notes
panahkelodan-blog · 7 years ago
Quote
If you can’t save your own life, is it even worth saving?
Eleanor & Park by Rainbow Rowell.
0 notes
panahkelodan-blog · 7 years ago
Text
Sukacita
Kemarin Tuan memakai toga. Tampan dan bahagia. Sepanjang hari. Rasanya di dalam diri tumbuh pohon jacaranda. Tiap ia tersenyum dan tergelak, Tuhan lalu memekarkan satu bunga.
Aku tidak tahu persis bagaimana perjalanannya hingga titik ini. Tidak melihat langsung bagaimana ia bertarung habis-habisan. Tidak menyaksikan bagaimana ia melawan segala yang sempat melintang di hadapan.
Yang kutahu pasti banyak hal telah dilaluinya dan tak ada satupun yang mudah. Ingin kuberi selamat berkali-kali. Sampai bosan dan lelah ia mendengarnya.
Ia berhasil jadi begini dan begitu. Mencapai ini tapi itu juga direngkuh. Sudah satu hal menawan dimiliki, tau-tau ada lagi kemegahan lain sembunyi. 
Tuanku satu itu. 
Tak henti-henti aku kesima dibuatnya. Bisa-bisa kata sifat di kamusku habis untuk melukiskan kemilaunya.
Mulai hari ini dan seterusnya, pada setiap langkah yang ia ambil, doaku terpancar.
Good luck and godpseed,
Tuan.  
#GN
0 notes
panahkelodan-blog · 7 years ago
Photo
“Across the hill and far beyond the waves.”
Tumblr media
101K notes · View notes
panahkelodan-blog · 7 years ago
Text
Kiamat
Subuh-subuh kau datang
tapi tak ada nyala yang bisa kupinjam
sedang langit begitu petang
susah-payah kupilah bayang dalam temaram
  Lalu langit memutih-membiru
boleh jadi Tuhan mengobarkan mentari
biar jelas mata ini menangkap
meski kabur, seharian melihat dalam gelap
ada citramu berdiri di hadapan
sekali kedip aku tahu
engkau nyata
  Suhu udara merangkak perlahan, melelehkan
segala batas melebur dan hilang
peperangan itu tak jelas milik siapa
kau ada, aku pun, namun matahari ikut campur
tau-tau aku bersimpuh
aku bukannya tunduk di peraduan
sayang,
dalam upayaku melawan
diam-diam aku mendamba kau tewaskan
  Badai mereda, lembayung semburat di atas kepala
anehnya napas ini masih berdetak
harus bahagiakah
atau merapal sesal dalam derita
ketika kudapati kau dengan keras kepalanya
tak bergerak
  Sebelum bulan turun bertugas
kalau boleh aku memohon
mendekatlah sebentar
ada pertanyaan, ribuan, jutaan
namun aku hanya ingin bilang:
“engkau benar ada di sana,
bukan aku tak melenyapkan, sudah kucoba! tapi,
engkau benar ada di sana.”
0 notes
panahkelodan-blog · 7 years ago
Text
My Dear,
I want to be that cigarette you tucked between your fingers,
or coffee grounds you avoid to drink, patiently listen to your stories until your voice fades and shrinks. 
I would not mind to be that fragrance you sprayed whenever you about to go, 
or be your shadows on sunny days, and a shelter for you when it rains. 
I wonder what it feels to be your jackets or flannels, and why monochrome t-shirts do not relieve the shade of your soul. 
In all of sudden, 
I envy every details in you, for they have been so close to you all this time.  
0 notes
panahkelodan-blog · 7 years ago
Text
Jual Buku
Belakangan daftar buku yang ingin kubeli makin banyak. Syukur-syukur berjodoh dengan bekasnya (bekas, bukan bajakan, apalagi curian). Kalau tidak, otomatis harus beli baru. Dan, harganya, Gusti! Dompetku megap-megap.
Lalu seorang teman menyarankan: kenapa tidak dijual saja buku-buku lama? 
Jujur saja, gagasan ini bukannya tidak pernah terlintas. Berkali-kali aku meneguhkan hati, bahkan menyortir buku mana yang sekiranya tak begitu kusukai dan masih berpotensi laku kalau dijual. Tapi... ah!
Setiap nodanya bermakna. Halaman-halaman yang menguning. Memori-memori menyertai. Seperti, sedang dekat siapa aku saat membaca buku ini. Posisi apa yang sering kugunakan saat mengkhatamkan buku itu. Adakah kertasnya berkerut, entah ketumpahan kopi entah menyerap air hujan. 
Siapakah yang kubayangkan saat tokoh di buku ini muncul. Tempat mana yang paling sering kusinggahi saat tenggelam dalam buku itu. Cemilan apa yang menemaniku menamatkan buku ini. Penuh lipatankah sudut-sudut kertas buku itu atau dengan sabar kugunakan pembatas. 
Aku tidak pernah tega. Deritanya orang perasa. 
0 notes
panahkelodan-blog · 7 years ago
Photo
Tumblr media
54K notes · View notes
panahkelodan-blog · 7 years ago
Text
Metafora untuk Entah Siapa
Saat ini bulan Juni. Langit masih mendung tiap pagi.
Terik terkadang punya kuasa. Tak berarti bagimu yang menggigil pagi ke pagi. Pada hari kesepuluh, lingkunganmu menyadari keganjilan ini. Engkau menyayat diri. Darah mendingin di ujung belati. Tanganmu menggenggam, wajahmu pasi.
Sekujur tubuhmu biru. Padahal sudah kau pinta seorang membakar matahari. Lilin-lilin pun tak pernah mati. Api unggun membara sendiri. Luka-lukamu tak punya angka lagi dalam suhu. Kau coba tanggalkan, tapi setiap inci tubuhmu justru kian beku.
Sayangnya langit tak peduli, ia tetap mendung tiap pagi.
0 notes
panahkelodan-blog · 7 years ago
Text
Beralih
Baru kusadari aku punya rumah di sini. Baiklah, biar kubersihkan sudut-sudut yang berdebu itu. Sudah kubeli sofa dan tirai baru. Asyiknya, kembali menemu tempat untuk sendiri. 
0 notes
panahkelodan-blog · 9 years ago
Photo
Tumblr media
thetaylorbagley: 🍺 never looked so good
738 notes · View notes
panahkelodan-blog · 9 years ago
Photo
Tumblr media
2K notes · View notes
panahkelodan-blog · 9 years ago
Photo
Tumblr media
TUG***
402 notes · View notes
panahkelodan-blog · 9 years ago
Photo
Tumblr media
1K notes · View notes
panahkelodan-blog · 9 years ago
Photo
Tumblr media
72 notes · View notes