Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo
baca ini mo nangis seketika... pikiran yang terlalu rumit bikin pandangan burem. kok iya lupa lho berserah aja... kok iya lupa ngaku lemah :(
aku lemah yaAllah... lemah selemah2nya manusia :(
aku juga tersesat.. dan kebingungan.
tapi Engkau Maha Melihat, Maha Tau, Maha Memberi Petunjuk...
ampuni yaAllah
44K notes
·
View notes
Text
10
hari ini aku ketemu gadis kecil cantik yang keren.
ku ketemu dia di panti asuhan.
umurnya baru 9 tahun... tingginya sebahuku... wajahnya hitam manis dan jahil... dia murah senyum dan berani menatap orang-orang.
namanya khansa. cita-citanya jadi dokter hewan. di panti, dia mengurus banyak hewan, mulai dari kura-kura, ikan, landak, iguana, kucing, dan lain-lain. aku langsung berdecak kagum. hobinya main badminton.
aku mengamati gadis kecil ini... dia masih kecil tapi sepertinya tau apa yang dia suka dan tau apa yang dia mau. dia selangkah lebih maju dariku. aku mungkin bisa belajar berani dari dia...
sepulang dari sana... aku memikirkan hal-hal yang aku sukai dan ingin aku lakukan. mestinya aku memenuhi hidupku dengan hal-hal yang aku sukai.
senyumnya melebar sambil dia melambaikan tangan saat aku berpamitan.
Semoga Allah SWT selalu menjaganya :)
0 notes
Text
9
leganya...
ceritanya aku habis rapat kecil sama institusi lain. demam panggung dan panik biasanya menyerang. tapi kali inii aku melakukan langkah kecil dengan turut berkata-kata. meskipun hanya memperkenalkan diri, menyapa lawan bicara, mengaktifkan kamera, mengomentari sediki-sedikit.. alhamdulillah.
meskipun awalnya aku salting saat disuruh menjelaskan oleh seniorku.. jadi aku mempersilahkannya dan terjadilah awkward moment. aku sedikit menyesal disitu, ah i should’ve done that... i should be the one explaining that.. i shouldn’t have to run away like that... penyesalan itu terjadi seketika, beberapa detik setelah aku mempersilahkannya.
tapi selain menyesal aku mau makasih sama diriku sendiri. ahhh hebat.. kali ini kamu berhasil laraas.. berubah lebih baik dari waktu sebelumnya. seenggaknya dengan tau bahwa melakukan suatu hal akan membuatmu menyesal kau akan ingat dan tidak akan mengulanginya.
aku paham betul bahkan tadi tidak sempat berpikir ya? karena sudah terbiasaaa tidak ditanyakan... dan sudah biasa terbebas dari kewajiban berkomentar... jadi tadi kaget.. hah masa aku yang disuruh ngejelasin? padahal barangkali aku mampu.
gapapaa gapapaaaaa
:)
segitu sudah baikk.. bismillah lebih baik di lain kali. aamiin.
0 notes
Text
8
halo! apakabar disana? sudah lama tidak berjumpaaa~~
beberapa hari, tidak.. beberapa minggu ini.. aku bergulat dengan emosiku sendiri. karena emosi tidak pernah diajarkan di bangku sekolah, padahal dulu aku adalah anak yang lumayan penurut dalam mendengarkan ucapan guruku... beberapa sampai sekarang masih kuingat seperti nama-nama raja pada kerajaan hindu-budha, ya tapi, sayang sekali, tidak ada mata pelajaran ‘mengenal emosi’ waktu itu.
beberapa orang sangat lihai... mungkin karena melihat contoh di sekitarnya. apakah aku terdengar seperti menyalahkan takdir? maaf. maksudku bukan begitu. maksudku.. yang ingin kukatakan.. bahwa sebenarnya mempelajari emosi sejak dini akan membantu seseorang bertumbuh jadi manusia yang merdeka. mereka yang tidak akan terbelenggu oleh pikirannya sendiri.
sebuah takdir barangkali, tantanganku adalah belajar mengenal emosi. aku tidak ingat sebelum ini bahwa emosi yang aku punya adalah wajar dan perlu diterima. kemudian dikelola. tapi kau tau, bagiku ini lebih sulit daripada mengerjakan tugas kuliahku (tadinya aku mau bilang ini lebih sulit daripada mengerjakan soal matematika saat aku SD tapi tentu tidak akan relevan.. dikatakan kuliah karena seiring waktu berjalan, dirasa tidak akan menjadi mudah).
tapi ini seru.. yah kuanggap saja begitu..
kalau mau bertumbuh tentu kau akan dipertemukan dengan tantangan untuk memperbaiki dirimu bukan?
aku mungkin bisa saja tidak memperbaiki diriku, membiarkan diriku yang tidak mampu mengelola emosiku, dan ada di tempat yang aman... tapi barangkali aku tidak akan bertumbuh? barangkali aku tidak akan berubah jika berada di tempat seperti itu?
kini aku ditempatkan (oleh Allah SWT) di tempat super tidak nyaman.. yang melelahkan.. yang membuatku menangis terus-terusan... tapi bukankah tempat ini, tujuannya, adalah memperbaikiku menjadi pribadi yang lebih baik? walau menyakitkan, bukankah aku akan bertumbuh? dan lagi... bukan kah ini sesuatu yang kau minta? dulu kau minta untuk dijadikan manusia yang baik dan pantas... barangkali ini jalan untuk memnurnikanmu...
lalu, lantas kau pasti bisa? jawabannya tidak. tapi itu jawaban manusia. Allah yang berikan mu ujian sudah lebih paham bahwa kau bisa, kau punya kemampuan, kau punya sumber daya yang bisa dimanfaatkan, hingga akhirnya kau jadi lebih baik... satu langkah lagi.. satu anak tangga lagi...
walaupun di rasa hari-hari sangat gelap rasanya...
awan... dan hujan... dan orang-orang yang keterlaluan.. dan orang-orang yang tidak paham... dan orang-orang yang terlihat memiliki segala yang tidak kau punya...
kenapa kau pikir kau perhatikan itu? karena kau tidak punya dan sebenarnya kau ingin punya. misalnya, pernahkah kau memerhatikan hp bagus temanmu dan kau merasa kesal? jarang sekali, kau lebih sering tidak peduli. mengapa? karena... kau tidak ingin punya. pernahkah kau memerhatikan tubuh cantik, wajah cantik perempuan di instagram? jarang sekali, kau lebih sering tidak peduli. mengapa? karena... kau tidak ingin punya.. karena kau mensyukuri wajahmu, tubuhmu, dan tidak ingin apa-apa lagi terhadapnya.
namun mengapa kau perhatikan cara orang mengemukakan pendapat mereka dengan lancar dan santai? mengapa kau perhatikan cara orang bicara? cara orang mengekspresikan diri mereka? karena kau belum punya caranya. dan kau ingin punya. sebab kau juga punya sesuatu yang ingin dikeluarkan tapi kau belum tau caranya.
disini. saat menulis ini. akupun masih kebingungan. awan hitam, hujan, dan sebagainya.. ya aku masih disana. tapi kali ini... aku bisa tersenyum sedikit sambil kehujanan. karena aku mulai mengerti maksudnya. jika aku ingin semua ini berakhir pilihannya adalah berubah jadi lebih baik... bukannya aku tidak menerima diri sendiri.. tapi buktinya, selama ini akupun masih tersiksa karena belum bisa mengelola emosiku (tapi tidak ada orang yang tau karena aku memasukannya dalam botol). maka jika aku berdiam, dan terus seperti ini, bukankah berarti aku tidak peduli pada diriku sendiri? dan membiarkannya menderita selamanya? padahal saat ini ada kesempatan baik untuk berubah? justru dengan berubah, mengenal emosiku, aku mencintai diriku sendiri.
mungkin tulisanku memunculkan pertanyaan: bagaimana mungkin ini dijadikan sebuah pertengkaran antara mencintai diri sendiri atau menyakiti diri sendiri?
jawabanku: karena sesulit itu. karena... aku menangis setiap hari. apakah itu wajar? apakah air mataku akan cukup? karena sesulit itu... kali ini pun aku sebenarnya ingin lari... aku ingin pergi... aku ingin dipeluk erat oleh orang-orang yang paham... tidak... aku ingin mendekat padaNya saja. aku ingin merayuNya untuk memberi tahuku bagaimana caranya melalui semua ini... tentu Dia tau soal dan kunci jawabannya.
bahkan ini aku tulis sambil menyeka pipi, menyedot air mata yang turut turun dari hidung :))) ini menjadi agak lucu.
tapi aku tidak akan kalah dari soal-soal ujian itu. yah boleh saja mereka buat aku menangis... tapi aku akan duduk di kursi sampai aku selesaikan soalnya, entah dengan jawaban apa (bisa jadi permintaan maaf kepada Yang Membuat Soal karena jawabanku tidak cukup benar) seperti yang aku lakukan pada setiap ujian. dan setelah kuingat-ingat aku baik dalam ujian. aku paling berkonsentrasi pada ujian. dan... yah.... jujur saja, aku menyukai ujian dan adrenalin yang aku dapatkan di dalamnya.
nanti tiba saatnya aku keluar dari ruang ujian.
dengan perasaan lega. atas apapun hasilnya. karena aku sudah bersungguh-sungguh di dalam.
aku menangis. tapi sambil tersenyum sekarang.
0 notes
Text
7
aku pikir kota itu mirip manusia... punya karakternya masing-masing, ya gak? karena satu kota beda rasanya dengan kota lainnya. mungkin karena orang-orang di dalemnya, iklimnya, bentuk bentang lahannya, keadaan ekonominya, dan banyak lagi.
itu sebenernya pendahuluan aja wkwk sebenernya mau bilang kalo Jakarta sama Bandung itu beda banget ya ternyata? aku baru pindah ke Bandung lagi sejak tahun baru, setelah sebelumnya tinggal di Jakarta 1,5 tahun. rasanya aneh!! wkwk padahal ku tinggal di Bandung hampir 22 tahun! tapi sebentar ajaa... kota Jakarta itu ajaib memang dia, dia bikin aku merasa aneh sama Bandung.
di Bandung ini, temen-temenku bilang aku jalannya kecepetan wkwkwkwkwk aku sempet heran juga apakah teman2ku santai apa aku kecepetan tapi emang aku kecepetan :( karena di Jakarta kebiasa buru-buru: jalan di stasiun MRT, jalan dari stasiun MRT ke kosan (pokok’e mau cepet sampe kosan dan rebahan), jalan di kantor (SUMPA jalan ke meja atasan aja w buru2 zzzz), jalan ke gedung menteri (y gmn y kalo ga cepet2 nanti lama pdhl masi banyak kerjaan), dan lain-lain.
di Jakarta yang dominan adalah matahari terik memanggang ubun-ubun wkwk jarang ada hari yang mendung. makanya kalo mendung dan gerimis di Jakarta kayaknya syahdu banget gitu.
Jakarta ini pokoknya bertolak belakang banget lah sama aku.. rasanya sih. diaa buru-buru, dia sangat ekstrovert, dia selalu ceria dan cerah... tapi disini, Jakarta ini, bikin aku nemuin banyak hal-hal yang gak aku temuin di Bandung. mungkin karena kita beda personality makanya aku belajar banyak dari Jakarta :’) makasih ya Jakarta... sempet nyicip tinggal di bendhil (yang kalo kt fikri pusatnya Jakarta dan bikin kelakuan w jadi barbar dan aktif) itu luar biasa rasanya.
Bandung ini, comfort zone ku sekali. dia hobi hujan, hobi mendung, hawanya dingin dan nyaman, semuaa berjalan perlahan-lahan, orang-orangnya ramah dan kelewat ramah kadang-kadang, rumah-rumahnya rendah dan bersahaja, dan yang penting makanan-makanan enak dan murah semua. jarang sekali zonk walau asal makan dimana aja.
2 kota yang terpisah jarak 125 km aja bisa beda jauh ya? apakabar beda 1287364 km gitu misal di kota di Finlandia, Norwgia, Australia? apa km kepo? aku kepo! dan pengen nyobain rasanya.. siapa tau, kayak Jakarta, dia bisa ngajarin aku hal-hal juga? mimpi aja dulu ya bund.. tp semogaaa kapan2 bisa nyicip gimana rasanya.
hmmm... sudah gitu aja ceritanya... hal ini bener-bener aku pikirin dari kemarin wkwk makanya panjang banget ya monmaap.
(ps: tp btw positifnya di bandung adalah kubisa sering-sering slow down bahkan nulis blog gini!! tp aku rindu semangatnya Jakarta, aku rindu di semangatin Jakarta (setiap abis pulang kerja rasanya jakarta lewat ramainya jalan saat sudah malam, lampu-lampu jalan, angin dari gojek, gedung-gedung tinggi, rasanya bilang ke aku: well done today laras! terimakasih sudah bekerja keras hari ini!))
0 notes
Text
6
Halo! this is so random but senang sekali akhir-akhir ini dapat banyak hadiah dari teman-teman alhamdulillah. dan hadiahnya benar-benar sesuatu yang aku suka/butuhkan: buku diary, tas laptop, alat lukis (sampe 2 kali wkwk), totebag, aromaterapi (request), novel (request), dan sweater kembaran sm mba saski wkwk.
dapet alat lukis itu rasanyaaaaa :(( seneng bangettt :(((( kemaren baru aja berencana beli kuas eh ternyata ada yg beliin :" monangis moment ini hahaha
Alhamdulillah.
Alhamdulillah.
Alhamdulillah.
:" semoga Allah SWT membalas kebaikan teman-temanku dengan hal-hal yang lebih baik lagii aamiin
0 notes
Text
5
aku pernah baca buku judulnya paper towns dan kemarin baru saja nonton film-nya! padahal film itu udah lama ada tapi ku menolak menonton karena masih agak 'trauma' dengan film based on novel lebi tepatnya film based on novelnya john green yakni the fault in our stars. wakakakak. jadi intinya trauma zama tfios.
tapi tapi pas nonton ini kok asik... kok bagus... kok mantap... hahaha. ternyata aku suka banget! wkwkwk bener-bener suka seperti aku suka bukunya. walaupun ceritanya beda dikit (ada beda timeline dan ada beberapa adegan yg hilang, dan ada adegan yg ditambahkan) overall 'rasa' ceritanya masih sama. dan seneng banget bisa ngeliat yang aku bayangin jadi kenyataan--scene penutup dimana pemeran utamanya sudah paham semuanya.... dia nari di pesta sama temen-temennya dan dia sudah 'stop' menarasikan margo adalah EPIC!!!!!
0 notes
Text
4
hati--
untuk bisa membagikannya... kita perlu punya cukup hati untuk diri sendiri
untuk bisa membagikannya... jumlahnya perlu cukup diawal, supaya kita tidak menuntut orang lain untuk mengembalikannya
0 notes
Text
3
selama rapat di bandung, meski sedikit sekali bisa ketemu keluarga dan nginep di rumah, tapi sangatlah bersyukur karena
pulang dibayarin HAHA (sudah di bandung sejak sabtu)
tetep bisa ketemu keluarga <3 dianterin ke travel juga!
makan masakan ibu
makan iga bakar sijangkung
makan ronde dan bola obi
makan tulang jambal
bisa renang sedetik hari rabu
bisa jalan-jalan sedetik hari kamis pagi
nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan yakan?
0 notes
Text
2
sedang di jalan tol layang Japek dan melihat orang-orang ada di pucuk tiang calon penyangga jalur kereta api cepat. ada yang berdua, bertiga, berbanyak....
di pucuk-pucuk. 20 meter dari tanah barangkali.
aku bertanya-tanya, apa rasanya jadi mereka ya? apakah gajinya besar? ku harap besar sekali karena risikonya besar. bagaimana anaknya dan istrinya di rumah ya? apa mereka tau yang dikerjakan ayah/suaminya itu begitu berbahaya?
kehidupan. atas jalan yang aku lalui ini pula pernah ada usaha dan keringat dari seorang bapak yang berdiri di pucuk-pucuk tiang.
membuatku sadar bahwa tidak ada yang sia-sia di dunia. setiap orang, berkontribusi pada porsinya.
semoga aku tidak perlu melawan dunia. dan dapat merasa cukup dengan yang aku lakukan. karena walaupun belum tentu semua manusia paham, Allah SWT paham dan memberi kebaikan untuk setiap tangan yang membantu kehidupan untuk terus berjalan.
semakin membuatku yakin pula akan kehadiranNya... yang memberi makna pada segala usaha yang kasat mata. karena Dia menilai hati kita.
0 notes
Text
1
kemarin, di sela-sela rapat aku menonton ted talk dimana pembicaranya adalah Susan Cain, penulis buku Quiet: the power of introvert.
udah lama kepo sama buku ini. waktu itu dia diskon! tapi gak kubeli karena sadar diri di rak buku masih banyak buku yang belum dibaca.... rasanya guilty aja kalo beli buku yang baru. padahal semua buku yg akhirnya kubeli itu awalnya adalah buku-buku yang aku inginkan betul2!!! tapi ya, gatau kenapa akhir-akhir ini tiada semangat menyelesaikan bacaan buku.
jadi intinya gak beli. tapi terus kepikiran kok ya aku kayaknya butuh nih wkwk abis nonton ted talknya ituu aku terharu karena berasa ada yang ngerti. beberapa hal yang kuingat dari ted talk itu
- cerita Susan waktu itu camp tapi dia malah bawa buku sekoper, karena baca memang hobinya, tapi terus temennya ada yang nanya "why you look so mellow?" padahal engga gitu dan gaada hubungannya yakan. kemudian dia nutup kopernya itu dan baru buka lagi pas dia udah balik ke rumah setelah camp itu. di sela-selanya dia merasa guilty sama buku-bukunya.... kayak seolah2 bukunya akan marah karena dia tinggalin. LOL i feel this too. kadang-kadang suka guilty kalo berusaha fit it tapi sebenernya malah 'ninggalin' apa yang sebenernya kita suka huhu.
- cerita tentang kakeknya... seorang rabbi yang introvert... yang terlalu gaenakan untuk nahan orang dalam pembicaraan jadi dia singkat padat dan jelas... yang diem... yang selalu nervous pas mau menyampaikan speech nya... tp pas dia meninggal banyak sekali orang yang bersedih
- cerita tentang tokoh-tokoh introvert dunia--eleanor r, gandhi, Nabi Muhammad SAW... yang bahkan dia identifikasi sebagai introvert karena mengembara sendirian, berkotemplasi, dan berpikir dalam diam... namun, revolusi industri dan urbanisasi menuntut orang-orang untuk selalu unjuk diri dengan jadi ekspresif dan berisik, dan di dunia ini, introvert agak terpinggir.
inti dari ceritanyaa dia berharap para introvert bisa diakomodasi kebutuhannya--waktu untuk berpikir sendirian dan mengeksplorasi banyak hal. dan agar setiap introvert bangga dan berani menunjukan apa yang ada didalam 'koper' nya masing-masing. karenaa... siapa tau itu dibutuhkan oleh orang-orang sekitarnya.
berefleksi dari ini aku sadar, sebagai introvert, aku kadang sulit menyampaikan maksudku. kalau sewaktu-waktu aku diam dan wajahku datar itu bukan karena aku tidak menyukaimu.... sejujurnya aku mau mengobrol banyak! oh seandainya mengobrol semudah menulis seperti ini ku akan menyukainya... tapi untuk memulai itu aku terlalu banyak berpikir dan mempertimbangkan... aku tidak tau juga apa topik yang kamu sukai? atau aku takut ditengah-tengah aku kehilangan minat untuk melanjutkan pembicaraan? atau aku takut pula bahwa pembicaraanku ini hanya berujung pada kesia-siaan?
sungguh aku mau juga ngobrol dengan mu... tapi memang 'awal' adalah yang paling sulit bagiku. semoga kamu bersabar terhadap 'awal' ku yang berlangsung lama. karena pada orang-orang yang aku nyaman terhadapnya aku bisa menceritakan banyak hal.
seperti sekarang misalnya 😂😂😂 sudah malam. ayo tidur!
0 notes