Belajar, Bertumbuh, Bermanfaat
Last active 60 minutes ago
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Ternyata dalam diamnya, ada hal yang mungkin sedang ayah khawatirkan.
Saya tak mendengarkan langsung. Melalui mamah, saya mendengar ayah cerita beberapa kali berdoa sambil menangis, meminta padaNya agar anak perempuannya ini segera dipertemukan jodohnya.
Yah, mungkin ayah melihat teman² anaknya yg sudah pada menikah, dan melihat anak perempuan yg jika Allah panjangkan umurnya beberapa bulan lagi memasuki usia kepala 3...
.
Menulis ini saya sambil berkaca-kaca...
Cuma mau mengalirkan rasaaa, yg mungkin belum bisa disampaikan langsung ke Ayah
"Ayah jangan khawatir, doa ayah mamah putri pasti Allah dengar, kata Ust.Adi Hidayat Doa itu sifatnya meminta bukan memaksa kita terus saja berdoa kita serahin sama Allah..."
Seperti mengayuh sepeda, tujuan baik itu akan sampai yah InsyaAllah
.
Allah masih ijinin putri belajar banyak ambil hikmahnya, salah satunya hubungan kita semakin dekat yah, yg dulu putri selalu bilang "luka pengasuhan" kali ini pandangannya sudah berbeda. Ini tentang karuniaNya, Allah ijinin putri untuk berbakti sama Ayah Mamah terlebih dahulu
.
Allah Maha Baik, perencana terbaik yah...
Meski kadang air mata sering mengiringi perjalanan hidup putri, ketakutan, kekhawatiran, terkadang ada kalanya marah, tapi itu gaboleh lagi, karena setelahnya Allah berikan banyak karuniaNya...
Putri, bakal terus berupaya yah, tenang...dengan cara yg Allah ridho, semoga Allah mudahkan dan mampukan.
.
Yah, mungkin ayah melihat putri "santai" dalam hal ini, engga yah, sudah beberapa putri usahakan? Ayah mamah jelas tau ceritanya...
Hanya saja putri gamau terlalu berlarut fokus hanya memikirkan hal ini, hanya karena satu yg belum terlihat tandanya, melupakan banyak karuniaNya, putri mau belajar bersyukur karena memang banyak sekali Allah kasih kebahagiaan, kebahagiaan bukan yg sesaat tapi juga menenangkan yah.
Salah satunya tentang kelapangan hati, melihat takdirNya bermuara sesuai kehendakNya, semoga putri terus ridho, biar Allah juga ridho sama hidup putri yah...
Yah, hidup terus berjalan...
Dan putri mau menjalaninya dengan rasa syukur yang tak bertepi, biar Allah tambah nikmatNya, terutama nikmat Iman Islam yah, putri sehat, putri bisa dan bahagian orang² yang putri sayang, terutama ayah mamah...
.
Sabar ya Yah, nanti akan datang dan meminta restu ke Ayah Mamah, menantu lelaki sholeh itu, yang takut sama Allah, yg mencintai Allah dan Rasulnya, yang mencintai putri karena Allah, yang sayang sama ayah mamah...
Kita doain selalu, semoga dia selalu dalam lindunganNya, dalam penjagaanNya ya Yah...
Aamiin
رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
.
Hambamu yg jauh dari sempurna, tapi selalu berusaha mencintaiMu dengan kesempurnaan.
(09.02.25)
0 notes
Text
Karena Menikah Tak Sebercanda Itu (part 1)
Hai, aku pengen sharing tentang isi sebuah buku yang sudah aku baca sebelumnya. menurutku, buku ini berbeda dengan buku pranikah lainnya. Pertama, buku ini fokus tentang apa saja yang harus dipersiapkan selama proses pencarian. Dan kedua, buku ini tak hanya menegaskan syari'at dengan dalil namun banyak juga dari segi realita.
Dari buku ini aku banyak berfikir, bahwa menikah memang harus saling mempersiapkan. bukan hanya memantaskan, namun juga mempersiapkan prosesnya dengan baik. sehingga ketika bahtera rumah tangga itu sudah berjalan, tak ada rasa bersalah, kecewa dan yang terparah adalah perceraian
1. Selesai dengan diri sendiri
selesai dengan diri sendiri tak hanya apa yang ada di dalam diri, tapi juga yang ada di sekelilingmu. Selesaikah kamu dengan masa lalumu? masa kecilmu? atau dengan orangtuamu?
Ya, hal itu sangat penting karena menentukan bagaimana perilakumu terhadap pasangan dan juga anak-anakmu kelak. diri yang terluka itu perlu selesai dan berdamai dengan lukanya. jangan kau timbun atau sekedar kau perban, karena sejatinya luka itu hanya disembunyikan. bukan benar-benar hilang.
Dari sini aku belajar dengan merenungi masa laluku. Bahwa seburuk apapun takdir memihak, rasa sabar dan syukur adalah obat paling ampuh yang bisa membuatmu selesai dengan masa lalu, sesakit apapun itu. Membuka diri bahwa bagaimana kamu dilahirkan dan dibesarkan, itu adalah takdir terbaik. Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan hamba-Nya.
2. Memasang cita-cita
ini adalah bagian menarik bagiku, bagaimana pernikahan itu bukan hanya tentang 2 manusia yang memiliki perasaan dan ketertarikan, tapi juga mimpi yang sama. Berkolaborasi dalam menyatukan mimpi dan berjuang bersama dalam tim. Bagiku pernikahan adalah membangun tim, tim yang memiliki visi, misi dan tujuan yang sama. Bekerja sama untuk saling mencapai semua hal yang berorientasi syurga.
Dan hal-hal yang dapat mempengaruhi pola pikir terhadap cita-citamu sendiri adalah : tingkat pendidikan, pola asuh, lingkar pertemanan (circle) dan pengalaman organisasi. Dan hal empat hal ini, menurutku juga bisa menentukan sekufu atau tidaknya seseorang dengan kita. Maka buatlah cita-cita rumah tanggamu :)
3. Carilah guru
Awalnya aku kira hal ini sepele, dalam artian yang penting kita rutin mengikuti kajian di masjid dan youtube saja sudah cukup. Ternyata, hal itu tidak akan meluruskan keegoisan kita dan benar-benar menenangkan diri kita dari segala bencana rumah tangga kelak. Guru adalah orang yang wajib kita mintakan pendapat mengenai niat baik kita setelah orang tua. Guru adalah pembatas, guru adalah penengah dan guru yang bisa menggandeng kita dari jalan-jalan ternodai sebelum halal. Dan guru juga bisa sebagai penentu kita dalam mempertimbangkan segalanya dalam proses ini. Guru juga adalah seseorang yang kita mintakan pertolongan ketika rumah tangga itu sedang tidak baik-baik saja.
Guru juga bisa menjadi penentu, siapa yang kelak akan membersamai kita dalam meniti kebaikan selama pernikahan. Menurutku, sekufu dalam hal memilih guru dan kepada siapa kita merujuk suatu syari'at, itu penting selagi tidak keluar dari prinsip.
4. Mendekatkan diri dengan Al-qur'an
Nah :) hal ini adalah salah satu ikhtiarku menenangkan diri ditengah gempuran syahwat hati. Bukankah dari lisanku kelak yang akan selalu memberikan asupan ruhiyah kepada anak keturunanku? Bukankah kebaikan dan ibadahku hari ini adalah penentu bagaimana aku mendidik mereka kelak? Alqur'an adalah sebaik-baik benteng dan sebaik-baik penyembuh, termasuk penyembuh perangaimu.
5. Menjadikan rumah tangga para sahabat sebagai role model
kepada siapakah kita mengikuti jejak rumah tangga ini? akan dibawa seperti apakah jalan dakwah dalam rumah tangga ini? seperti apakah peran yang kita ambil kedepannya? Maka, memilih rumah tangga para sahabat sebagai contoh merupakan hal penting dalam setiap langkah perjalanan ibadah panjang ini. Terutama mencontoh bagaimana mereka menjadikan pernikahan sebagai salah satu bentuk ketaatan dan keimanan, bukan hawa nafsu duniawi semata.
6. Memerdekakan diri dari hutang dan riba
Ini prinsip yang penting sekali kau obrolkan dengan calonmu kelak. Iya, aku berani bersaksi bahwa hal ini bukan sesuatu yang main-main dan sepele. Kebiasaan menghutang dan riba adalah penyakit, sekuat apa kamu meyakinkan diri bahwa kelak pasanganmu akan berubah tidak akan bisa menjamin hal itu terjadi, apalagi jika rumah tanggamu sedang mengalami kesulitan ekonomi.
Pastikan bawah calonmu kelak (terutama laki-laki) sudah tidak memiliki hutang dengan siapapun dan sedang tidak terlibat proyek riba dimanapun. hutang dan riba adalah hal yang bisa menjatuhkan muru'ah atau martabat rumah tangga itu sendiri.
7. Memerdekakan diri dari ketakutan, kemalasan, kemiskinan dan kelalaian
Aku, seringkali membayangkan ketakutan yang terjadi selama berumah tangga. Tapi sebenarnya, orang beriman dilarang memiliki ketakutan dan kekhawatiran (dan janganlah engkau berputus asa dari rahmat Allah), termasuk dalam hal rezeki.
Menurutku, ketika kau sudah merasa butuh menikah, itu tandanya kamu sudah selesai dengan kemalasanmu, menunda-nunda pekerjaan dan melalaikan segala hal. Berikan waktu haknya, dengan cara menggunakannya dengan baik. Jangan dzolim terhadap apa yang sudah Allah titipkan kepadamu, yaitu waktu luang.
42 notes
·
View notes
Text
"Jodoh: Dipilih atau Memilih?" Bersama Salim A Fillah
~Sebuah Ringkasan~
Pertama Satu hal yang seringkali dilupakan oleh banyak wanita adalah bahwa kemuliaan wanita tidak bergantung pada laki-laki yang mendampinginya. Tahu darimana? Allah meletakkan nama dua wanita mulia dalam Al Quran, Maryam dan Asiyah. Kita tahu, Maryam adalah wanita suci yang tidak memiliki suami, dan Asiyah adalah istri dari manusia yang sangat durhaka, Firaun. Apakah status itu mengurangi kemuliaan mereka? No!
Itulah mengapa, bagi wanita di zaman Rasulullah dulu, yang terpenting bukan mendapat jodoh di dunia atau tidak, melainkan bagaimana memperoleh kemuliaan di sisi Allah.
Kedua Bicara jodoh adalah bicara tentang hal yang jauh: akhirat, surga, ridha Allah, bukan semata-mata dunia.
Ketiga Jodoh itu sudah tertulis. Tidak akan tertukar. Yang kemudian menjadi ujian bagi kita adalah bagaimana cara menjemputnya. Beda cara, beda rasa. Dan tentu saja, beda keberkahannya.
Keempat Dalam hal rezeki, urusan kita adalah bekerja. Soal Allah mau meletakkan rezeki itu dimana, itu terserah Allah. Begitupun jodoh, urusan kita adalah ikhtiar. Soal Allah mau mempertemukan dimana, itu terserah Allah.
Kelima Cara Allah memberi jodoh tergantung cara kita menjemputnya. Satu hal yang Allah janjikan, bahwa yang baik untuk yang baik. Maka, mengupayakan kebaikan diri adalah hal utama dalam ikhtiar menjemput jodoh.
Keenam Dalam urusan jodoh, ta'aruf adalah proses seumur hidup. Rumus terpenting: jangan berekspektasi berlebihan dan jangan merasa sudah sangat mengenal sehingga berhak menafsirkan perilaku pasangan.
Ketujuh Salah satu cara efektif mengenali calon pasangan yang baik adalah melihat interaksinya dengan empat pihak, yakni Allah, ibunya, teman sebayanya, dan anak-anak.
Kedelapan Seperti apa bentuk ikhtiar wanita? 1. Meminta kepada walinya, sebab merekalah yang punya kewajiban menikahkan. 2. Meminta bantuan perantara, misal guru, teman, dll. Tapi pastikan perantara ini tidak memiliki kepentingan tertentu yang menyebabkannya tidak objektif. 3. Menawarkan diri secara langsung. Hal ini tidak dilarang oleh syariat. Bisa dilakukan dengan menemuinya langsung atau melalui surat dengan tulisan tangan. Konsekuensi satu: Ditolak. Tapi itu lebih baik daripada digantung.
Kesembilan Bagaimana jika ada pria yang datang pada wanita, menyatakan rasa suka, tapi meminta ditunggu dua atau tiga tahun lagi? Perlukah menunggu? Sabar itu memang tidak ada batasnya. Tapi ada banyak pilihan sabar. Silakan pilih. Mau sabar menunggu, atau sabar dalam merelakannya. Satu hal yang pasti, tidak ada jaminan dua tiga tahun lagi dia masih hidup. Pun tidak ada jaminan kita bisa menuntut jika dia melanggar janjinya, kecuali dia mau menuliskan janjinya dengan tinta hitam diatas kertas putih bermaterai.
Kesepuluh Bagaimana jika ada pria yang jauh dari gambaran ideal seorang pangeran tapi shalih datang melamar? Bolehkah ditolak? Tanyakan pada hatimu: Mana diantara semua faktor itu yang paling mungkin membawamu dan keluargamu ke syurga?
Sekian. Semoga bermanfaat. :) *fin
305 notes
·
View notes
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/d3c17c81eddeb3e5d9c365baaaf84b36/da2a2dcbfb6b60d0-33/s540x810/afe269584e1bddf86c5e6f06655895e9dfe8b89f.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/1fddc006f26360a2f0b32a7ab07e5a4a/da2a2dcbfb6b60d0-fc/s540x810/af04c9fc55c8e3be7f856215d467e9f66bc60738.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/eb8322e5be56763b3968d453d179ca5e/da2a2dcbfb6b60d0-db/s540x810/19eded3aecb3047d9d89ffd40856ae6fc118e122.jpg)
Pembelajaran di awal Bulan November.
Ga pernah kefikiran Allah akan uji dengan rasa sakit ini. Sakit bgt yaAllah :')
(gapernah ngerasain rasa sesakit ini, sampe overthingking, dan cemas bgt)
Berawal pilek batuk, yg dianggap 'sepele' ternyata sampai bikin sakitnya luar biasa, sampai kekepala, telinga terlebih sangat ganyaman, ngebudeg, ternyata pas diperiksa dalamnya bengkak, radang, merah, pantes yaAllah sakit bgt 😭
Jadi, sadar, betapa nikmat sehat yg Engkau beri selama ini adalah rejeki terbesarku, karunia terbesarku, nikmat terbesarku.
Rejeki tanpa diminta, Allah udah kasih terus tiap harinya. Makasih yaAllah, maafin putri, sampai lupa nikmatMu yg begitu besar ini namun hampir tidak disadari.
YaAllah...karuniakan kesehatan dan kebaikanMu padaku, tanpa lupa bagaimana syukurku pun harus begitu deras mengalir dihidupku.
Sabar ya put, atas setiap rasa sakitnya, insyaAllah menjadi penggugur dosa, dan akhirnya mengambil banyak hikmah 🍃🍃
Kamis, 07/11/24
0 notes
Text
Hai Nak, Ibu lagi upayakan hal² baik itu, ga cuma mencari pasangan hidup, temen hidup yang baik bertanggung jawab tapi juga ayah yang sangat sayang padamu. Semoga segera bertemu ya, doakan Ibu ♡♡
Nak, Ibu punya cita-cita kecil. Mari kita jadi pembelajar sampai mati. Kita akan belajar banyak, Nak.
Saat mengaji, membaca buku, menghafal Qur'an, mengayuh sepeda, ke tukang sayur, mengaduk adonan roti, itu semua pelajaran. Kita akan tuliskan semua pelajaran yang kita dapat setiap hari sampai memenuhi dinding-dinding rumah.
- Tapi, Bu, nanti dimarahin Ayah.
Ssstt.. ada papan tulisnya, Sayang
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/04371be32bc177cfd405b7e2e473c2f7/b592fe4ef2f04e5c-7e/s540x810/c49979f3c23734e1ef2b547f888e1ae33be59f0e.jpg)
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/a57780148ffddfd8477f6bc4140d9e24/b592fe4ef2f04e5c-8b/s540x810/741fd7a3587902a5b901e30ca96d0040cb0269c8.jpg)
Di dalam Al-Qur'an, tak ada doa yang dilangitkan para Nabi agar ditambahkan nikmat kepadanya kecuali ditambahkan ilmu. 'Rabbi zidni 'ilma'.. Maka dahaga paling baik, adalah dahaga terhadap ilmu.
Sebab ilmu itu, Sayang.. mencahayai gelapnya peradaban, membalik nasib menuju keberkahan, dan memantik hadirnya kebahagiaan.
Ah, bagaimana Ibu menjelaskan padamu tentang taman-taman surga di dunia ini?
Bersama-sama, ya. Mari kita jadi pembelajar sampai mati. Sampai paru-parumu tak sanggup dimasuki udara lagi.
334 notes
·
View notes
Text
Memaknai Keputusanmu di Antara Pilihan
Orang lain hanya akan melihat keputusan yang kamu ambil, mereka tidak akan pernah melihat pilihan-pilihan yang kamu miliki.
Sehingga, ketika kita hanya dinilai dari keputusan kita, jangan berkecil hati. Sejatinya mereka tidak pernah tahu struggling-nya kita terhadap pilihan-pilihan yang ada saat itu. Dan keputusan kita saat itu adalah keputusan terbaik dari semua pilihan yang kita miliki.
Mari kita lihat dengan hati yang lebih lapang pada setiap pilihan yang kita miliki. Sebab, dalam hidup ini kita tidak perlu menjelaskan kepada semua orang tentang pilihan yang kita ambil.
Meski dinilai tidak menguntungkan, memilih yang tak pasti, memilih yang sulit, memilih yang nggak ada uangnya, dsb.
Selama kamu yakin sama pilihanmu dan mau sama risikonya. Ambil dan jalanilah, kemudian tutup telinga.
Pada akhirnya, kita perlu percaya kepada Allah bahwa keputusan yang kita ambil lahir dari ilham yang diberikan-Nya. Ada hal-hal yang tidak kita tahu soal masa depan, rasanya mungkin khawatir dan menakutkan. Tapi percayalah, jarak antara kita dengan banyak kebaikan di depan, kadang hanya di masalah keberanian buat mengambil keputusan. (c)kurniawangunadi
559 notes
·
View notes
Text
🥹
Aisyah ra tidak kehilangan kemuliaannya hanya karena dia tidak dikaruniai keturunan.
Aisyah ra pun tidak kehilangan keimanannya kepada Allah, karena hal itu.
Dia tetap taat, setaat taatnya
Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk hamba-hambaNya :)
Perbaiki diri, perbaiki imanmu, perbaiki taatmu, perbaiki amalmu.
Karena taatmulah yang memuliakanmu, bukan atribut duniawi dalam bentuk apapun :)
167 notes
·
View notes
Text
Hidup dan hal yang perlu dijuangkan.
Semakin kesini hanya ingin menjadi hamba yang ikhlas. Ikhlas menjalani segala ketetapan takdir, karena setiap takdir Allaah pasti baik.
Semakin kesini hanya ingin diberi kelapangan hati dan ilmu yang luas untuk memahami setiap kejadian dengan penuh sabar dan hikmah.
Tidak terburu-buru, tidak terlalu banyak berharap pada dunia, tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi apapun yang terjadi. Kalau bahagia, ya bahagia sederhana. Kalaupun bersedih, ya bersedih dengan sewajarnya.
Semakin kesini hanya ingin menjadi hamba yang selalu ditolong dalam setiap hal. Dalam hal apapun, dalam keadaan segetir bagaimanapun. Diberi pertolongan untuk terus berbaik sangka kepada Allaah. Bahwa Allaah tidak akan meninggalkan diri ini sekalipun semua orang berpaling.
Ditepian, aku menabur harap. Untuk tidak patah, untuk tidak rapuh. Walau seringkali kenyataan memberhentikan. Allaah, tolong diri ini hingga akhir, tolong..
402 notes
·
View notes
Text
Apa yang saat ini kamu rasakan sebagai orang dewasa?
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/1c7e978e581ca204994e22b676ec425f/8e5632c39949e06d-c9/s540x810/804ca72bf20face398089619b513d76b763c9741.jpg)
Aku merasa dunia ini begitu abu-abu, dalam suatu lingkungan kerja aku melihat sisi dari satu orang yang berbeda-beda. Sesekali ia memakai topengnya, lalu melepasnya dan berbagi kejujuran kepada beberapa orang yang dipercayai.
Sedangkan dilain sisi, aku pun memakainya, tersenyum kepada beberapa orang yang kadang di dalam hati aku sedang kesal kepadanya. Abu-abu atau hitamkah sebenarnya diriku ini?
Saat ini aku tidak bisa menyebut diriku sedang mencari jati diri, sebab bagiku masa itu telah selesai. Hanya saja kini aku merasa tertatih sebagai orang dewasa yang pandai sekali menyublim agar semuanya baik-baik saja atau mampu melebur agar diterima. Padahal tidak selalu demikian adanya.
Idealisme dan sikap kritis dalam diriku, ditampar oleh kenyataan. Bahwa tidak semua hal yang aku jalani harus aku sukai dan tidak semua hal yang aku benci bisa aku hindari.
Terkadang aku berhadapan dan harus menjalani momen yang setengah mati kuhindari.
Terkadang aku bertemu dengan beberapa orang yang sikapnya membuatku gregetan dan kesal.
Tapi jauh di dalam diriku, sisi dewasa ku mempertanyakan; aku begitu pandai memberi label warna terhadap diri seseorang, apakah aku sudah sebaik itu untuk menyimpulkan?
Seringkali aku bertanya pada diriku; bagaimana caranya agar aku menjadi sosok yang tidak peduli saja dengan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip hidupku? Bagaimana caranya agar aku tetap berjalan lurus menuju tujuanku tanpa harus merasa risih untuk memperbaiki apa yang rusak di sekitarku?
Aku belum menemukan jawabannya, semoga segera.
Pagi di penghujung juli, 25 Juli 2024 07.30 wita
147 notes
·
View notes
Text
Kaya mimpi, tapi ini nyata.
Jika dikaitkan dengan seminggu atau sebulan ini, seperti dikasih "pertanda" olehNya. Saya percaya semuanya tidak kebetulan, semuanya sudah digariskan olehNya.
Tidak sakit hati, hanya saja saya harus mengakui perasaan sedih ini, perasaan yang bingung untuk dijabarkan seperti mimpi tapi ini nyata. Rasanya seperti beberapa tahun lalu, merasakan ini kembali.
Meski tak sering merapelkan doa tentangnya, tapi saya pernah mendoakannya, meski tak pernah terlihat bagaimana saya mengharapkan akan hadirnya, tapi saya pernah berharap.
Doa itu bukan tak terkabul, juga bukan tak sampai, tapi doa itu berubah menjadi pahala kan? Atau Engkau ganti dengan yang lebih baik lagi. Begitu cara Allah mengabulkan doa hambanya. Saya percaya itu.
Allah, saya terima perasaan sedih ini. Perasaan yang cukup mengganggu rasa percaya itu. Kalau dulu saya bertanya kenapa harus saya merasakan ini lagi. Tapi kali ini, saya sedang melatih untuk terus percaya, takdirMu tidak pernah salah takar, pasti ada Hikmahnya, meski saya saat ini belum tau hikmah itu sendiri, pasti ada pesan cinta yang ingin Engkau sampaikan kepadaku, meski saya belum tau isi pesan cinta itu.
Allah, apapun itu yang penting Engkau Ridho terhadapku, Engkau sayang pada hamba, Engkau maafkan hamba, Hamba ridho
Terimakasih Rabbku, Engkau sedang menyayangiku, sedang menyelamatkan ku, dengan caraMu.
Putri titipin semua harap padaMu Rabbku.
- dari yang selalu butuh pertolonganMu ♥︎
24-06-24
0 notes
Text
![Tumblr media](https://64.media.tumblr.com/cf728cf18d09e806c80a05b5df49afe5/2c74c2dbfec511d8-a3/s540x810/2a1f0f18a98d52b860529fe4ca8dc490a169d74b.jpg)
Obrolan pagi ini, ada lesson learned di usia saya yang saya rasa sudah memasuki cukup dewasa membuat saya semakin realistis dan cukup membuat boundaries :
1. Segala keinginan membuat kegelisahan, tapi merasa cukup membawa ketenangan.
Disclaimernya : bukan berarti ini cepet puas, tapi juga bukan berarti tidak boleh punya keinginan, semuanya ada takarannya. Dan itu balik lagi ke diri sendiri.
2. Berbuat baik itu membahagiakan, tapi bukan berarti memaksakan kalau semua orang akan menyukai kita
Disclaimernya : berbuat baik itu kaya investasi untuk diri sendiri, tanpa harus memikirkan balasan dari kebaikan itu sendiri, karena pasti ada saja yang tidak menyukai diri kita ini.
3. Apa yang kita miliki saat ini udah pasti yang terbaik dari Allah, namun bukan berarti itu harus sempurna.
Disclaimernya : ada yang selalu terus terlihat kekurangan, padahal jelas kita bukan manusia sempurna.
4. Mencari Pasangan, pentingnya kenal karakter dan mau diskusi untuk semua hal terutama saat berkomitmen berumah tangga.
Disclaimernya : Saat sudah menerimanya maka konsekuensi segala tentang pasangan, itu sudah kita terima baik kelebihan dan kekurangannya.
5. Setiap perasaan itu valid, kalau ada yang bercerita dengarkan dulu meski kadang ceritanya itu masih saja sama dan merasa tidak pernah ketemu titik solusinya.
Disclaimernya : Respon dengan tenang dan secukupnya.
*kali in saya merasa bersyukur bisa mendengarkan tanpa harus merasa terbebani dengan ceritanya, saya cukup lebih tenang dan sedikit memberikan solutif dengan cara pandang yang berbeda, Alhamdulillah 🥹
Semoga Allah selalu jaga🤍
20.05.2024
23.13
#nurulputrihanifah
#usiadewasa
1 note
·
View note
Text
ridhonya Allah
Kata orang, hidup ini isinya mencari ridho Allah dengan beribadah. Jika Allah ridho, sesuatu itu akan terjadi. Namun, kalau dipikir-pikir, bukankah semua yang terjadi dalam hidup ini adalah atas izin dan ridho Allah? Semua takdir baik dan takdir yang menurut manusia kurang baik, bukankah semuanya adalah karena ridho Allah? Seperti kata seorang guru, tidak ada sehelai daun pun yang jatuh dan hanyut bersama aliran sungai dalam gelapnya malam tanpa ridho Allah.
Mungkin, ternyata ridho Allah itu tidak untuk dicari. Ridho Allah adalah semua takdir yang sudah dan yang masih akan terjadi. Oleh karena itu, ridho Allah hanya perlu dijalani. Justru, yang perlu dicari dan diusahakan itu adalah ridho diri kita sendiri. Kita ridho atas Tuhan kita, agama kita, nabi kita. Kita ucapkan itu berkali-kali dan kita mengupayakannya.
Kerap kita tertukar antara ikhlas dan ridho—atau menganggap keduanya sama. Ikhlas itu dari dalam ke luar. Ikhlas itu melakukan segala sesuatu karena Allah dan untuk Allah. Ikhlas itu tidak mengharapkan balasan apa-apa selain kebaikan dari Allah. Ikhlas adalah soal apa-apa yang bisa kita upayakan.
Sementara, ridho itu dari luar ke dalam. Ridho itu adalah soal bagaimana kita menerima yang terjadi kepada kita. Takdir dari Allah, perlakuan dari orang lain. Apakah kita ridho? Ridho adalah perihal yang di luar kendali kita. Ridho adalah tentang bagaimana yang ada di luar kita itu kita bawa ke dalam diri kita.
Kita harus ikhlas memperjuangkan keridhoan diri kita sendiri. Selanjutnya, kita harus ikhlas memperjuangkan keridhoan dari orang-orang terkasih kita, yang dari sanalah kasih dan sayangnya Allah akan tersulur. Terakhir, kasih dan sayang Allah itulah yang kita cari. Semoga kita mendapatkannya.
Terhadap hal-hal yang bisa kita kendalikan, ikhlaslah. Terhadap hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan, ridholah. Selamat memperjuangkan hati yang selalu ridho dengan ikhlas. *
[Tulisan di atas merupakan salah satu tulisan dari draf buku Yang Berbahagia]
prompt 4.
adakah hal-hal di dunia ini yang belum kamu ridhoi? kira-kira, apa upayamu agar bisa ridho?
234 notes
·
View notes
Text
"Ya Allah, aku sudah menganggap baik seluruh takdir yang engkau berikan padaku, maka aku mohon sembuhkanlah dan perbaikilah hidupku"
Puncak tertinggi dari hati yang bersih adalah menyerahkan segalanya bahkan masa depannya pada Ilahi.
Tanpa tapi.
Tidak mudah melatih husnudzon dan prasangka baik pada Allah itu, mungkin bagi mereka yang Allah hujani dengan kenikmatan akan mudah untuk melakukannya, tapi tidak mudah bagi mereka yang Allah berikan gerimis bahkan hujan ujian. Soal pasangan, keluarga, pekerjaan, keadaan sosial, ekonomi dan semua hal yang barangkali menyesakkan dada, seakan Allah tidak mencintainya. Padahal, tidak selalu yang Allah hujani dengan kenikmatan itu berarti Allah suka padanya. Dan tidak pasti juga yang hari ini Allah berikan ujian bertubi-tubi menandakan Allah membencinya. Semua ada takaran dan tolok ukurnya, dan pada ujungnya, semua yang bisa mendekatkan diri pada Allah adalah kenikmatan, entah ujian atau nikmat yang datang. Aku pun sama denganmu, masih tertatih untuk bisa selalu mengedepankan prasangka baik. Semoga Allah berikan kita hati yang seluas samudera perihal takdir ini, Allah berikan selimut sabar atas dinginnya ujian. Sebab surga tidak pernah murah.
@jndmmsyhd
1K notes
·
View notes
Text
Masih belajar untuk melepaskan.
Tapi nyatanya, masih saja teringat. Padahal memang melepaskan bukan berarti tidak mengingatnya lagi.
Sampai bingung hati juga fikiran mengapa perasaan ini tak kunjung mereda padahal sudah tau bukan menjadi tujuan, tapi masih saja menyimpan harapan.
"Sampai kapan yaRabb?" terlintas dalam fikiranku.
Katanya yang lain, ini karena terlalu dirasa saja, ada yg bilang juga nanti sampai menemukan pengganti yg lain.
.
.
Padahal dari awal tau, ada value yang berbeda. Yang gabisa saya teruskan prosesnya. Meski saya jatuh hati dengan kebaikan dan hal lain yang saya juga bingung mengapa bisa saya rasakan.
Kepada penggegam dan pemilik hati sesungguhnya. Yang Maha Membolak balikan hati ini. Saya titipkan perasaan ini kepadaMu yaRabb. Saya lelah menerka-nerka perasaan ini. Masih mencari tau hal tentangnya. Tapi kali ini, saya ingin benar² berserah. Seperti saat saya melepasnya, saya mengingingkannya tapi saya lebih mengharapkan RidhoMu dalam prosesnya.
Jika memang harus melepaskan, beri jalan hamba melepaskan secara perlahan. Mengikhlaskan tanpa harus terpaksa dan buru-buru. Semoga nanti saat Kau ijinkan lagi hadir perasaan kecendrungan terhadap seseorang, semoga seseorang itu, yang tidak hanya baik dalam pandanganku tapi juga baik menurutMu untuk berjalan bersamaku, yang mau memperjuangkan, berjuang bersama-sama, mempunyai tujuan yang sama, seperti doa yang selalu saya langitkan padaMu wahai Rabbku.
Siapapun dia nanti yang Kau hadirkan untuku. Semoga kita bisa menjaga prosesnya selalu agar Engkau Ridho atas niat baik kami kedepan.
Bismillah 🤍
#AllahMahaBaik
#saTuju
0 notes
Text
Menuliskan doa..
Ustadz Syafiq riza basalamah hafidzhahullaah said :
Ketika Allaah menentukan sebuah takdir yang berat untukmu, Yakinlah itu sudah ditakar sesuai kekuatanmu,
tidak ada beban yang engkau angkat melebihi kekuatanmu,
Jika merasa putus asa karna tidak punya siapa siapa, ingat engkau punya Allaah.
Allaah, pada penghujung Jumat hari ini dibulan Rajab. Maka terimalah permohonan kami yang sungguh mengharap akan pertolongan dan keajaiban dariMu. Sebab kemana lagi akan ku ketuk pintu kalau bukan pintuMu.
Allaah, pada semua harap dan doa yang tercurahkan. Hanya Engkau sebaik-baik penolong dan sebaik-baik yang mengabulkan sebuah pinta.
aku sungguh berharap kebaikan, kabar baik, keajaiban dan kebahagiaan besar itu datang diperiode ini. Perihal penantian yang telah ditunggu oleh banyak orang-orang baik yang menyayangi diri ini. aku masih terus berharap akan kemurahan yang Engkau curahkan kepada diri ini, ya Allaah.
Berkali-kali aku menangis dan menghapus air mataku, aku tegakkan kembali diriku, aku besarkan lagi harapku, semua aku tujukan hanya kepadaMu. Sebab tiada lagi yang bisa menolongku kecuali Engkau. Karena setiap ketetapan Engkau adalah pasti dan baik untuk diri ini.
Perasaan, harap, dan doa-doaku kini melangit dan tiada berhenti kepadaMu. sebab aku yakin, Engkau tidak akan meninggalkanku sendiri, Engkau Mendengar pintaku, Engkau memahami perasaanku lebih baik bahkan diriku sendiri kala memahaminya.
Allaah, akan aku buktikan bahwa jalur langit tidak akan mengecewakan. aku percaya pada janjiMu, bahwa Engkau pasti akan mengabulkan doa para hamba yang memohon dan terus meminta kepadaMu tanpa henti.
Allaah, harapan itu terus tumbuh seiring waktu. Bukan kepada makhluk, namun kepada Engkau. Hanya Engkau, tidak ada yang lain. Sebab manusia sungguh melelahkan. Dan pada akhirnya hanya Engkau yang tetap kekal dan tinggal dengan abadi.
aku hanya punya Engkau ya Allaah, aku hanya mengandalkan Engkau dalam hidupku ini. aku tak kuasa sedikitpun atas diriku sendiri. Maka tolong aku, kabulkanlah harapku, pintaku, yang tengah merajut banyak pinta ini kepadaMu.
aku hanya merayu kepadaMu, aku tak punya kekuatan untuk merayu makhluk bernama manusia. Sebab itu hanya kesia-siaan belaka.
Buat aku hamil, dan memiliki keturunan ditahun ini ya Allaah. aku ingin menjadi ibu. aku ingin mendidik anak-anakku untuk taat dijalanMu. Dan kemustahilan itu hanya akan terwujud dengan doa yang selalu ku pinta kepadaMu. aku tak peduli lagi kala aku menuliskan ini. aku hanya membutuhkan kemurahan mu kepada diri ini wahai Rabbku...z
287 notes
·
View notes
Text
Dari panjangnya perjalanan kemarin yang sempat membuatmu lelah dan ingin mengeluh, kamu banyak menemukan sisimu yang lain. Kamu menemukan cara yang tepat bagaimana untuk pulih. Dan yang terpenting kamu menemukan dirimu yang sedang tumbuh dan cara pandangmu melihat sekitar dan dunia jadi berbeda.
@terusberanjak
268 notes
·
View notes
Text
Dapat bekerja mencari uang sesuai dengan keinginan dan tetap dekat dengan kedua orangtua adalah salah satu bentuk syukur yang nikmat.
Nikmat itu berlipat sebab masih dapat mendengar dhawuh mereka, atau cerita apa saja.
Teringat dulu pernah ada doa yang tersebut ketika masih 'merantau' jauh dari rumah. Semoga di dekatkan dan dapat diandalkan orangtua di masa tuanya sampai kapanpun.
Mereka tentu setiap hari akan menua, dan banyak yang tidak punya kesempatan ada bersama mereka.
Alhamdulillah.
104 notes
·
View notes