nurulfaizaah
NURUL FAIZAH AZIZ
458 posts
Goresan Tinta
Don't wanna be here? Send us removal request.
nurulfaizaah · 10 months ago
Text
Ternyata, sebagai seorang ibu, menyalahkan diri sendiri adalah jalan pintas.
Ketika anak sakit, ini itu sudah diupayakan, memang ujung-ujungnya salah ibunya.
Sebanyak apa pun ikhtiar, tidak pernah terlihat cukup.
Mungkin batas maksimal upaya seorang ibu harus jauh di atas rata-rata manusia di muka bumi ini.
Mungkin jawaban tercepatnya adalah ibunya tidak becus dalam menjalani perannya. Mungkin jawaban itu akan lebih melegakan orang sekitar yang keheranan kenapa anaknya bisa sakit, "oh, ya itu. Ya memang karena itu."
180 notes · View notes
nurulfaizaah · 7 years ago
Quote
I fell in love with you, because you loved me, when I couldn't love my self
2 notes · View notes
nurulfaizaah · 7 years ago
Text
Pada akhirnya
Jika pada akhirnya nanti bukan saya yang mendampingi kamu, perlakukan dia lebih baik daripada kamu memperlakukan saya. Pertahankan dia seperti kamu pernah pertahankan saya. Jangan tinggalkan dia seperti kamu meninggalkan saya. Lukislah harinya dengan warna yang lebih banyak daripada saya. Ukirlah senyumnya lebih sering daripada saya. Jaga hatinya lebih baik daripada kamu menjaga hati saya.
Berbahagialah selalu sayang, yakinkan saya bahwa keputusanmu untuk memilih dia adalah hal yang paling benar. Yakinkan saya bahwa bahagiamu adalah dia, dan yakinkan saya bahwa saya memang tidak layak untuk kamu perjuangkan.
Karawang, 17 Agustus 2017
1 note · View note
nurulfaizaah · 7 years ago
Text
di balik kemungkinan
Aku ada di barisan pertama, tapi kamu mencari yang berada di tengah kerumunan. Matamu kesana kemari, pandangmu berpindah-pindah. Aku berada di barisan paling depan, menjadi teman yang ikut serta tertawa dan bersedih, ikut serta dalam diskusi-diskusi yang kamu hadiri, ikut serta dalam perjalanan-perjalanan yang diabadikan dalam foto-foto yang kita bagikan bersama-sama.
Aku ada di baris paling depan. Tapi kamu tetap percaya bahwa yang kamu cari itu harus yang jauh, dengan bertukar lembaran kertas, sesuatu yang asing seperti lebih menantang. Dan berkali-kali kamu harus kecewa ketika kertas itu berpulang kesisimu.
Barisan paling depan yang ada di lingkaranmu selama ini hanya kamu anggap sebagai teman. Kecil kemungkinan untukmu memulai dari situ, kamu memulai dari belakang. Dari hal-hal yang masih misteri, dari kebaikan-kebaikan yang kamu definisikan dalam bentuk kata-kata. Padahal kebaikan-kebaikan yang nyata hadir silih berganti ada di barisan paling depan lingkaranmu.
Ya, aku salah satunya. Dan tidak masuk dalam kemungkinanmu.
©kurniawangunadi | 8 Oktober 2017
1K notes · View notes
nurulfaizaah · 7 years ago
Quote
Aku telah kehilangan banyak hal sejak aku mencinta dan berdamping denganmu. Hingga, yang tersisa untukku, akhirnya hanya kesetiaan dan suara hatiku sendiri. Bukan kamu.
(via elsasyefira)
84 notes · View notes
nurulfaizaah · 7 years ago
Text
Di terik matahari siang hari itu, kami menuju suatu tempat reparasi barang elektronik.
tak sengaja memang, entah mengapa obrolan kami seputar pendidikan anak dimasa mendatang.
menerawang ingatan ku mengingat bapak dan ibu mendidik aku sewaktu kecil.
Sangat apik.
Sangat hati-hati.
terlebih bapak, aku tetiba merindukan teriakan tegas, bentakan galak dari seorang bapak yang bisa dibilang seringnya gengsi untuk menyatakan sayang kepada anaknya.
dulu, bapak sangat galak. Tegas cenderung sangat galak.
aku tidak seperti anak lain yang dibebaskan orang tuanya untuk bebas bermain di lapangan luas bersama teman-teman sebaya ku.
aku bukan anak yang tiap sore bermain permainan karet atau semacamnya.
aku cenderung di rumah, banyak belajar mata pelajaran formal dan ya lebih sering nya bermain bongkar pasang kertas, masak-masakan, serta main boneka.
semua seringnya dilakukan sendiri jika ibuku pergi mengajar.
iya, aku dulu cenderung memendam semuanya sendiri. aku ceria, tak pernah menunjukkan apa kesusahanku kepada orang lain.
yang paling aku ingat dari sosok bapak : memarahi ketika salah mengaji, mendenda (dengan pekerjaan rumah) jika nilai ulangan harian atau raporku nilainya kecil, menunggu di ujung jalan tempat aku berkumpul dengan teman (jika saat diperbolehkan main). Iya. Bapak sangat overprotective kepada anak perempuan sulungnya.
Situasi itu aku rasakan hingga lulus SMA. temanku sedikit. karena ya memang aku hanya dapat berkumpul dengan mereka ketika jam sekolah. Selebihnya? Jangan harap aku bisa keluar rumah. Tak heran jika prestasi ku baik ketika masa sekolah diawasi orang tuaku.
Kuliah pun sama, segala bentuk pergerakanku bapak awasi. Pernah suatu malam bapak telepon aku dan tidak ada jawaban, langsung bapak kost turun tangan. Haha rasanya hari itu gempar. Karena selama 2 jam bapak tak bisa hubungi anaknya yang jauh.
Kini, usiaku menginjak 26 tahun.
Bapak sudah banyak berubah, bapak malah sudah tidak pernah telepon tiap 2 jam,
Bapak membebaskan semuanya. Itu semua karena bapak tau, siapa yang ada di sampingku saat ini :)
0 notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Text
Tak perlu lagi ku menyatakan cinta. Seberapa cinta dan sekuat apa cinta itu.
Aku, wanita yang mencintaimu dengan kuat. Namun selemah-lemahnya jika dihadapkan masa lalu mu. Jika masa lalu itu hadir, bukan tak berjuang. Tapi aku terlalu kecil untuk maju. Aku lebih baik mundur.
0 notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Text
Lelaki Seharusnya
Kewajiban seorang laki-laki sejati selepas menikahi seorang perempuan adalah menjaga kehormatannya, bahkan kalau perlu dengan mempertaruhkan nyawanya. Sebab istri (utamanya istri yang shalihah) adalah harta yang paling berharga di dunia ini bagi seorang laki-laki. Jauh lebih berharga dari trilyunan uang, ribuan investasi, luasnya tanah dan kebun.
Kecemburuan laki-laki harusnya dahsyat. Karena Allah lebih cemburu dari itu. Maka sungguh mengherankan bila ada laki-laki yang mengizinkan istrinya memperlihatkan auratnya di depan umum, ayah yang mengizinkan anak-anak perempuannya untuk berlenggak-lenggok di depan umum, ayah yang membiarkan anak perempuannya dibawa pergi oleh laki-laki asing. Laki-laki yang tidak cemburu ketika istri dan anak perempuannya diperlakukan demikian adalah laki-laki yang paling lemah. Ketika laki-laki tidak lagi memiliki rasa bahwa “ini istriku, ini anak perempuanku, maka harus aku jaga harkat dan martabatnya sampai mati!”. Perasaan laki-laki yang kosong, tak merasakan apapun atas tanggungjawabnya, ialah laki-laki yang paling lemah!
Perjanjian kuat dalam pernikahan membuat laki-laki sudah harus menyadari tugasnya. Tugas utamanya untuk meneruskan penjagaan tersebut. Dan semua itu dibayar dengan nyawa, bukan dengan lisan semata.
Kalau laki-laki tidak memiliki kecemburuan, merasa biasa-biasa saja ketika istrinya difoto dengan gamblang kemudian dijadikan pajangan (hiasan) untuk menghibur orang lain. Naudzubillahimindalik. Ia tidak layak untuk perempuan shalihah. 
Laki-laki haruslah menjadi pelindung, menjadikan istri dan anak-anaknya merasa aman. Hingga tak ada orang lain yang berani merendahkan mereka. Sungguh mulia agama ini menempatkan kehormatan perempuan.
Semoga kita berhasil mengalahkan setiap godaan yang menghancurkan kehormatan kita sendiri. Semoga setiap perempuan menyadari betapa berharga dirinya. Semoga setiap laki-laki mengerti bahwa tugasnya tidak sederhana. Berhentilah bercanda dan bermain-main. Sebab tanggungjawab besar itu sudah menanti dipelupuk mata.
Jagalah kehormatan perempuan-perempuan tercintamu. Ibumu, saudara perempuanmu, istrimu, anak-anak perempuanmu. Jagalah dengan nyawamu.
©kurniawangunadi
terinspirasi dari transkrip bahan naskah buku bunda Taty Elmir
2K notes · View notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Text
Pundakku akan selalu sedia menjadi tempat keluh kesah mu akan dunia. Tentang bahagiamu tak perlu kau katakan padaku, ceritakan saja pada matahari yang akan terbenam. Setelahnya, biar aku yang bertugas menyimpannya dalam-dalam.
0 notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Text
Satu spasi.
Suka dan benci. Cinta dan benci. Kagum dan benci. Semua itu jaraknya hanya satu spasi. Pernah sangat suka pada satu nama, tapi karena suatu keadaan menjadi sangat benci dan tak mau mendengar. Pernah sangat berharap dipanggil panggilan itu suatu hari, mendadak berubah karena suatu keadaan. Pernah sangat berharap untuk bersama, kini hanya ikhlas bila memang tak ada kesempatan. Pernah sangat meminta untuk Tuhan selalu mendekatkan, kini hanya bisa menerima jika suatu hari dijauhkan. Bendera putih mungkin saatnya berkibar, entah terlalu pasrah atau belajar ikhlas. Spasi bisa membalikkan semuanya. Atas kehendak Tuhan.
0 notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Text
Padamu terletak takdir.
Bisa saja aku menyalahkan semua kejadian yang aku alami hingga saat ini. Bisa saja aku mempertanyakan mengapa Tuhan mengujiku seperti ini. Memberikanku keadaan yang membuatku susah payah, memberiku keadaan yang membuatku bahkan sulit untuk membuat keputusan. Dulu, aku meresahkan setiap langkah kaki yang ku buat. Setiap keadaan yang mengelilingiku seolah-olah mengerdilkan pikiranku tentang keadilan-Nya. Aku mempertanyakan sikap-Nya yang seolah-olah pilih kasih. Mengapa aku terus menerus diberikan kegelisahan dan kesedihan bahkan kegagalan, sementara orang lain bisa tertawa lepas diatas kebahagiaannya. Aku terus menerus murung dan sekali lagi mempertanyakan keadilan-Nya. Dulu, aku merasa aku adalah orang yang paling tidak bahagia. Karena aku tahu, hampir semua yang aku harapkan selalu dipatahkan. Entah dipatahkan oleh keadaan, entah oleh orang lain, atau aku patahkan sendiri karena aku takut untuk membuat pilihan. Sampai hari ini aku menemukan jawaban atas semua perjalanan itu. Mungkin, bila aku tidak mengalami itu semua. Aku tidak akan pernah bertemu denganmu. Bahwa dulu ketika setiap langkah kaki yang ingin ku ambil, selalu dibelokkan. Bahwa mungkin, bila satu saja harapanku di masa lalu itu terjadi, mungkin aku tidak akan berada di sisimu saat ini. Adalah kamu, seseorang yang membuatku merasa menjadi orang paling bahagia hari ini. Seseorang yang membuatku mengerti bahwa setiap keadaan yang terjadi di masa lalu itu menggerakkan langkah kakiku mendekatimu. Sayangnya aku dulu tidak tahu tentang semua itu. Mungkin bila aku tahu waktu itu, aku akan dengan senang hati melangkah meski langkah itu terus menerus dibelokkan. Mungkin saat ini Tuhan tersenyum-senyum melihat kita berdua. Dulu aku mencaci-Nya, mempertanyakan keadilan-Nya. Kini aku memuji cara-Nya menggerakkan makhluk-Nya. Termasuk menggerakkan langkahku ini. Karena aku menemukan jawaban itu kini, takdir itu ternyata terletak padamu. -Kurniawan Gunadi-
0 notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Text
Words.
Wawh. Judulnya bahasa inggris.
Ehem.
Luar biasa ketika kata-kata dapat melukai seseorang. Luka yang tak terlihat tapi dalam.
Dan heran ketika orang yang suka berkata kasar meminta untuk dimaklumi dan dipahami. “Aku orangnya ya kayak gini. Gausah diambil hati. Blablabla”
Gak masuk akal. Tapi aku gak bisa memaksakan seseorang untuk mengubah kebiasaannya. Karena yang mampu mengubahnya ya dia sendiri.
Tumbuh di lingkungan yang jauh dari kata kasar dan nada suara yang tinggi, aku jadi merasa terganggu sekali mendengar kata-kata seperti itu.
Emmmmm… aku juga suka marah-marah dan kadang misuh-misuh gitu sih. Tapi sebisa mungkin tidak ditujukan ke seseorang.
Kalau kata Bapak, kita gak bisa mengontrol banyak orang, tapi kita pasti bisa mengontrol diri sendiri. Tapi kalau tiap hari terpapar seperti itu, pasti tanpa sadar jadi meniru.
Oh.
Yang bikin sakit hati bukan hanya kata kasar tapi juga candaan. Ya kan? Kan? Kita ga tau apa yang terselip diantara tawa mereka.
Tapi bermain “coba posisikan diri kita diposisi mereka” ini susah-susah gampang. Apalagi dengan mulut yang sukanya ceplas ceplos kayak aku.
Aku lagi belajar, sadar, beberapa candaan masih keluar dari batasan.
Dan yang paling dibutuhkan dalam proses belajar adalah: teman yang selalu mengingatkan.
184 notes · View notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Text
Some feeling.
Dikenalkan di tengah keluarga besar itu sudah menjadi hal yang sulit buatku. Apalagi dikenalkan sebagai 'calon istri?' Ya.. kamu memperkenalkan ku sebagai calon istri mu. Bukan sekedar pacar. Entahlah, hari ini terukir aja rasanya hehehe Seneng? Pasti. Minder? Ya. Karna apa? Karna merasa gak pantes ada di tengah keluarga hangat ini. Sedangkan keluarga besar ku tak sehangat ini. Hihi jangan kaget nanti ya. Serius mungkin iya. Udah seperti ini kondisinya masa masih gak serius buat melangkah ke depan sih? Tapi kadang cemburu gak jelas ku (banyak nya jelas) selalu ada. Selalu terpikir. Sampe ngeliat nyapa sama 'mbak itu' pun rasanya hati gimana gitu hahaha Yowes lah. Itu sebagian hal gak penting mungkin ya. Hehehe Yg penting, siap kah untuk menyambut tahun 2017? Bakalan banyak surprise di tahun depan. Bismillah ya sayang! ❤ -Malang, 24 Desember 2016-
0 notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Text
Ada rasa yang tak bisa dipendam Dari awal hingga saat ini. Entahlah, Perasaan yang tak pernah hilang sedikit pun, justru tiap saat makin bertambah Dan aku jatuh cinta berulang kali pada orang yang sama. Aku berdoa agar segala rasa khawatir dan pikiran buruk ku tak pernah menjadi kenyataan. Dulu aku pernah bilang, ini hanya cinta biasa. Tapi nampaknya ku keliru. Ku terlalu merelakan seluruhnya untuknya. Seluruhnya. Hingga ku tak bisa membayangkan, bagaimana kehidupanku selanjutnya bila tak berjodoh. Ah, Tuhan itu Maha Adil, Tau apa yang aku butuhkan dan tak sekedar aku inginkan.
0 notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Photo
Tumblr media
Karaktermu akan terlihat dari caramu memperlakukan orang-orang yang tidak mampu memberimu keuntungan apapun
- Nouman Ali Khan
#noumanalikhan #nakindonesia #nakquote
103 notes · View notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Text
Aku lemah pada kondisi ini. Kondisi dimana krisis kepercayaan ku mulai muncul. Tidak percaya pada orang sekitar, bahkan orang terdekat. Akupun semakin jauh dengan Tuhan di tempatku saat ini. Lalu, apa yang harus ku lakukan? Beradu tawa dan tangis tiap hari, ramai nya candaan kawan menghangatkan, tapi aku masih tetap merasa sepi. Mengeluh itu bisa diwajarkan, tetapi menyerah itu yang tidak boleh. Sedangkan disisi lain, kondisi dimana kamu sudah tak merasa bisa mengatasi ya sudah saatnya kamu pergi dari kondisi itu. Lalu, apa yang harus ku lakukan?
0 notes
nurulfaizaah · 8 years ago
Quote
Kita bukan kebetulan bertemu. Jika tidak untuk menjadi sesuatu, pastinya untuk belajar sesuatu.
(via arnamee)
688 notes · View notes