Tumgik
nurilafz · 1 year
Text
DOR! ini judulnya?
Ketika kretek nyala dan lagu siap diputar, tiba-tiba saja kamu mampir di halaman.
“Ga ada angin ga ada hujan, ada apa mampir lagi?”,
Jingga berdiri di hadapan sendal yang menumpuk, disamping sapu lidi yang dipenuhi lumut.
“Gara-gara senja aku kesini, ngomong-ngomong lagu yang kamu putar masih sama seperti tahun lalu. Ga bosen itu-itu mulu?”.
Lagu terjeda iklan, mendadak sunyi karna kamu, jing. Setiap sore, Jingga selalu menyanyikan lagu-lagu indische party.
“kamu masih sama kayak dulu, berisik. Paling berisik.”
Kamu masuk kembali ke rumah ku, sudah dua kali. Gini-gini aku rajin menghitung. satu, dua, tiga, DOR!, maaf jantungan, ini sambutan untuk kamu, biar ga kaget melihat kapal pecah di dalam sana,
“biar aku yang beresin, kamu tunggu didepan. Rumah kamu sudah seperti negara, hancur dan berantakan. Meski begitu, aku ingin masuk sekali lagi.”
Jing, Kamu tahu sendiri, kan? Manusia tidak jauh dari datang dan pergi. Sudah, jangan mampir, susah pulang nya. Toh, kita berdiri dibawah langit yang sama, jadi jangan terlalu dipikirkan. Ingat? tujuan kita berenang di tengah samudera dulu?, tidak dievakuasi dan tewas ditengah samudera, tapi biar kata aku mati tenggelam di tengah samudra, setidaknya aku tenggelam karna mu.
2 notes · View notes