nopemberku
Nopembermu
518 posts
Arsip harian. Programmer pending~ | lapanmonalisa.blogspot.com
Don't wanna be here? Send us removal request.
nopemberku · 1 year ago
Text
Haruskah aku menyesali kamu?
2 notes · View notes
nopemberku · 3 years ago
Text
Aku selalu membenci ketika seseorang berkata "haruskah? Nanti apa kata orang?"
Khawatirkan selalu kata orang, yang menjadikan anggapan-anggapan orang itu sebagai sesuatu tolakukur dan mengizinkan mereka untuk menilai hal yang seharusnya tidak orang lain nilai.
Kenapa orang lain harus terlalu dipikirkan padahal banyak hal bisa kita pikirkan semoga kita bersenang-senang
Dan kamu lebih memilih khawatir.
#3Agustus2021 #mona30haritumblr
1 note · View note
nopemberku · 3 years ago
Text
Ujung Pagi
Ia pasti tak mengira akan menemukanku disini; di depan gang kompleks rumahnya, dihari yang cerah pada hari Minggu.
Maka dari itu aku tak begitu terkejut menendapatinya yang menegang karena menangkap sosokku diujung jalan, aku meyiapkan senyum paling cerah yang aku bisa sambil melambaikan tangan bersemangat seperti aku yang biasanya, “Hai!”
Dapat kulihat jelas ia sempat ragu membalas lambaian tanganku, meski pada akhirnya ia juga ikut terseyum lebar, berpura-pura seolah memang tidak ada satu apapun yang pernah terjadi. “Hai—”
Sesaat aku menelan ludah ketika bisa mendengar suaranya lagi.
“—pendek.”
“Berhenti memanggilku, pendek!”
“Memang kau ini pendek, kan?”
Dengan sekali hentakan aku memukul sikunya, dan ia berakhir dengan mengaduh kesakitan. Untuk beberapa saat kami benar-benar tertawa, agak aneh karena detik ssebelumnya kami sangat canggung, seperti tidak saling mengenali. Didalam hati, diam-diam aku bersyukur ternyata semua masih baik-baik saja.
Setidaknya.
***
Bau hujan sisa semalam masih pekat dan juga meninggalkan beberapa kubangan air di sudut jalan. Kami berjalan beriringan, tidak terlalu mengobrol, dan tidak punya tujuan atas jalan-jalan pagi dadakan tanpa rencana ini. Keterdiaman kosong ini seakan sebuah harga bahwa stok obrolan kami sudah diambang punah—tanpa sisa.
Kaki-kakinya berhenti melangkah ketika jalanan panjang membawa kami pada swbuah waduk kecil yang berkabut diujung perumahannya, debit airnya sedikit naik karena hujan semalam, mungkin.
“Masih sama seperti waktu itu ya?” Cicitku disampingnya, sementara ia hanya memandangiku tanpa berniat menjawab, langkahnya maju beberapa untuk lebih mendekat ke danau itu, dapat kulihat ia menghirup dalam-dalam aroma basah menenangkan ini, untuk akhirnya ia membuang napas layaknya membuang kenangan yang juga kami singkirkan pada hari-hari penuh hujan.
Kapan ya terakhir kali aku melihat punggungnya sedekat ini?
Ya, tiga hari yang lalu. Baru tiga hari namun rasanya sudah berabad-abad lamanya.
Dengan ia yang memunggungiku karena berada beberapa jeda diantara ku, aku mendesah lelah. Banyak hal yang akhir-akhir ini ia lakukan dan rasanya melelahkan, aku tak melakukan apa-apa tapi tetap saja terasa melelahkan.
“Aku kesini karena ada beberapa hal yang ingin kukatakan padamu,” aku menyimpan rapi kepalan tanganku dibalik saku sweater, “rasanya akan sangat memalukan. Tapi ayolah, aku akan mengatakannya sekali saja.”
Ia tetap pada posisinya, entah mendengarkan atau tidak dan aku memilih melanjutkan.
“Dari dulu aku selalu dipuji, Rena pintar, sangat pintar, anak pintar, benar-benar pintar,” aku terhenti untuk mengambil nafas beberapa waktu, “awalnya aku senang dan bangga, tapi aku sampai pada rasa muak dan bertanya ke diriku sendiri apa memang aku sehebat itu?”
Ia hampir menoleh kearahku, “Jangan lihat kesini!”
“Apa?”
“Berbaliklah, Tam!”
Setelah melihat tepat pada kedua mataku, pandangan yang memantulkan samudera luas dan kesepian, ia menurut untuk berbalik membelakangiku lagi.
Kesunyian itu mengolok-olok kami beberapa jenak.
“Tapi sekarang aku sadar aku tidak pintar. Dititik ini aku ingin meyerah tentang semuanya, berhenti pada segalanya—”
Ia akan berbalik ketika mendengar suaraku bergetar.
“—termasuk padamu, Tama.”
Aku tahu cowok itu seketika membeku ketika mendengar yang terucap dari mulutku.
“Tapi kalau dipikir-pikir lagipun, aku tidak pernah memilikimu ‘kan?” Tiga hari yang lalu kami adalah sepasang kekasih, sekarang bukan lagi, apalagi sejak pertengkaran hebat waktu itu, “Aku bukan perempuan pintar, Tam. Benar-benar bukan.”
“Itulah kenapa meski aku tahu kalau hatimu masih milik orang lain, aku tetap saja menutup mata, menyukaimu dengan bodohnya.” Sekuat tenaga aku menahan cairan yang bisa kapan saja tumpah dari sudut mataku, “Aku menyukaimu.”
Jangan nangis Rena, jangan.
“Aku sangat menyukaimu.”
Tak ada hal yang lain yang bisa kulihat lagi selain punggungnya yang mematung tanpa makna.
“Kelak jika nanti kau melihatku datang mencarimu, kumohon Tam, berpura-puralah tidak melihatku. Larilah, bersembunyilah, menghindarlah,” sebaris kalimat itu bahkan menyesakkan untuk kuucap, “karena aku tidak yakin apa aku bisa berhenti dengan perasaan menyakitkan ini.”
Aku menyeka pipiku, ternyata kumpulan likuid bening itu lolos membasahi pipi tanpa kusadari. Maka sebelum Tama berbalik, aku harus segera menyingkir dari sini, berpamitan pada rasa sedih yang mungkin tetap akan datang meski aku mengusirnya jauh.
“Tam, aku pamit.”
***
Cc: @kitajabodetabek
1 note · View note
nopemberku · 6 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
These five sharing a dressing room together is either a very good idea or a very, very bad one and the world is a whole lot brighter regardless. Of course I had to redraw this photo.
WHAT A POWER SQUAD.
4K notes · View notes
nopemberku · 6 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
These five sharing a dressing room together is either a very good idea or a very, very bad one and the world is a whole lot brighter regardless. Of course I had to redraw this photo.
WHAT A POWER SQUAD.
4K notes · View notes
nopemberku · 6 years ago
Text
Tumblr, aku pulang.
7 notes · View notes
nopemberku · 7 years ago
Text
Jangan blokir Tumblr.
6 notes · View notes
nopemberku · 7 years ago
Text
[journal] 5 Alasan kenapa Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh Susah Buat Difilmin
Kemarin malam, ketika gue memutuskan jalan impulsif ke TGA Blok M Plaza, gue nggak kebayang bakalan beli buku Supernova jilid pertama yang berjudul Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh. Tadinya gue cuman window shopping sebelum akhirnya balik ke kosan. Tapi entah kenapa, karena gue tau filmnya bentar lagi rilis – sebulan lagi! – dan gue pengen mengembalikan memori gue tentang ceritanya, gue memutuskan untuk beli.
Tumblr media
Yang mengejutkan adalah ternyata gue nggak menemukan memori sama sekali tentang baca Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh. Gue kayak baca buku baru. Ini make sense sebenernya karena gue baca ketika gue masih 12 tahun dan konsep seks menurut gue masih merupakan aktivitas yang HANYA dilakukan oleh orang yang sudah menikah. Terang aja semua bacotan yang ada di bukunya nguap nggak jelas.
Dan Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh ini ternyata begitu membius sampe gue kelar baca praktis hanya tiga jam setelah gue membuka halaman pertama. Nggak berhenti. Ini menakjubkan. Terakhir kalinya gue baca buku yang menghipnotis itu adalah Gone Girl dan bukunya emang suspense parah.
Anyway, setelah gue kelar baca, gue sampai di sebuah kesimpulan bahwa Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh adalah salah satu buku yang susah – kalo lo mau menghindari kata mustahil – untuk difilmkan. For the record, tulisan ini gue tulis murni karena gue masih euphoria sama bukunya dan gue nggak against sama filmnya sama sekali. Malahan, justru dengan tulisan ini, gue SEMAKIN PENASARAN buat nonton filmnya. Membuktikan dan berharap bahwa mungkin saja teori gue salah.
Berikut ini adalah alasan kenapa Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh susah untuk diadaptasi :
1. Cerita Ini Hanya Bisa Berjalan Sebagai Novel
Tumblr media
Kenapa lo bertanya? Karena buku ini begitu keren dan begitu cemen pada saat yang bersamaan. Keren karena buku ini ditulis dengan memasukkan semua ilmu sains dan juga filsafat untuk menceritakan fenomena yang sederhana : jatuh cinta dan patah hati. Cemen karena buku ini tanpa semua ke-avant-garde-an sains dan filsafat yang menggebu-gebu Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh hanya bakalan jadi cerita cemen orang-orang kaya yang nggak punya identitas lain selain dicintai dan mencintai.
Inilah letak keunikan buku ini yang menurut gue agak susah untuk difilmkan karena gue yakin ini bakalan jadi PR berat buat siapapun yang mengadaptasinya – gue nggak berani mencari tahu siapa penulis skripnya.
Kalo misalnya si penulis skrip memutuskan untuk mengurangi bagian penjelasan ilmiah soal tragedi kisah Ferre dan Rana, Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh bakalan kayak telenovela. Asli. Dan kalo misalnya si penulis skrip memutuskan untuk membuatnya sama seperti buku, filmnya bakalan terasa kayak kuliah. Pretensius level anjing. Ini dilema. Makanya gue bilang bahwa Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh memang paling jenius diciptakan sebagai novel saja.
Meskipun bagian kaum jet-setnya memang sangat Soraya Films banget – Eiffel… I’m In Love, Apa Artinya Cinta?, Chika, 5 cm dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck semuanya memiliki look yang serba wah – cerita film ini menurut gue susah banget buat dipasarkan buat penonton Indonesia yang tiap harinya harus berhadapan dengan televisi yang menyiarkan pernikahan Raffi Ahmad – Nagita Slavina 24 jam. Dan ngeliat hasil penonton di filmindonesia.or.id, gue tau banget bahwa film yang mempunyai high concept kayak Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh – Pintu Terlarang misalnya – susah untuk meraih audience sebanyak yang diinginkan Soraya Films.
PS : Kalo film ini bener-bener box office, gue nyembah banget sama orang-orang yang bikin. Jenius. Dan ini bukan karena gue nyinyir, tapi gue super sincere.
2. Karakternya Sama Sekali Nggak Membumi
Tumblr media
Penonton Indonesia suka karakter yang sederhana tapi gampang dicintai. Pembuatnya juga sama. Sementara buku ini nggak menyediakan satu pun karakter yang nancep di tanah. Lo pikir karakter-karakter di filmnya Edwin dan dosen gue yang keren, Mouly Surya – terutama What They Dont Talk About When They Talk About Love – itu nyeleneh? Tunggu sampe orang-orang tahu sebenarnya apa yang mereka hadapi ketika mau liat Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh.
Pertama ada si Reuben dan Dimas, pasangan gay yang menjadi “penggerak” cerita ini. Mereka pasangan gay yang ayem tentrem dan sangat intelek. Yang satu sangat ilmiah, yang satu adalah pujangga. Mereka melengkapi satu sama lain dengan hipsternya. Sehipster apa? Mereka berdua menulis roman yang berbasis sains. Semuanya ada teori. Nggak bisa melenceng. Semuanya diperhitungkan. Mereka kayak Tuhan yang mencoba menjelaskan apa yang Dilakukannya dengan cara yang bisa dimengerti manusia. Dengan pengetahuan yang sudah kita miliki. Tanpa mereka Supernova : Kesatria, Putri dan Bintang Jatuh bakalan jadi cerita Harlequin yang membosankan. Dan gue percaya mereka dipecah dua supaya tektok-nya enak. Yang satu jelasin, yang satu nanya. Supaya gue nggak bisa langsung nuduh bahwa mereka berdua itu Sang Pencipta. Walopun, mereka bisa baca pikiran satu sama lain. Menyeramkan.
Dua, ada si Ferre, eksekutif kaya raya yang isi kepalanya lebih puitis dari kerja keras Rako Prijanto dalam Ada Apa Dengan Cinta?. Dia kayak semua karakternya Wong Kar Wai. Menderita kayak mencinta. Sama dengan Rana, jurnalis yang semuanya serba berkecukupan tapi belum pernah merasakan lagi rasanya kupu-kupu berterbangan di perut. Tapi sebenernya dia cuman lost dan pengen kembali sober.
Dan gue menyimpan yang paling weirdo di akhir, Diva. Seorang model cantik rupawan yang mempunyai otak secerdas Stephen Hawking. Nggak ada orang kayak dia di dunia ini. Bahkan si istrinya George Clooney pun nggak. Saking pinternya dia, dia memegang pendirian teguh bahwa dia nggak bakalan kerja jadi buruh. Dia nggak mau intelektualitasnya dia jual murah. Otaknya ga mau dia lacurin.
Dia menjadi pelacur secara sukarela karena menurut dia, menjadi pelacur lebih bermartabat. Karena komoditi atau produknya adalah tubuh dia. Dia bisa kontrol. Yang terpenting nggak ada yang ngutak-ngatik kepalanya. Selera humornya aneh. Tapi lucu banget. Model/pelacur yang bisa tahu pasar NASDAQ dan ngomongin teori Karl Marx pada saat yang bersamaan. Gue nggak tau lagi deh gimana respon penonton saat ngeliat dia. Atau bagaimana cara penulis skripnya memanusiakan dia.
3. Dialog
Tumblr media
14 notes · View notes
nopemberku · 7 years ago
Text
7 Respons Dasar Otak
Pertama, Respons hidup dan mati. Respons paling dasar. Lewat respons ini, hidup diproyeksikan sebagai rimba perjuangan, dan bertujuan satu, bertahan hidup.
Kedua, Respons reaktif. Ini adalah upaya otak menciptakan identitas. Ke-aku-an, kepemilikan. Ini juga perkenalan pertama dengan konsep kekuasaan, aturan, dan hukum.
Ketiga, Respons relaksasi. Di tengah hiruk pikuk dunia materi, otak yang senantiasa aktif pun menginginkan kedamaian. Ia ingin tenang, dan ingin yakin bahwa dunia luar bukanlah sumber segalanya.
Keempat, Respons intuitif. Otak mencari info ke luar dan ke dalam. Pengetahuan eksternal bersifat objektif dan internal bersifat intuitif.
Kelima, Respons kreatif. Manusia dimampukan untuk mencipta, mengeksplorasi fakta. Kemampuan ini datang dalam momen yang penuh keajaiban, yang sering disebut INSPIRASI.
Keenam, Respons visioner. Otak memiliki kemampuan kontak langsung dengan kesadaran murni yang sama sekali tidak ditemukan di dunia materi. Pada level ini terjadi apa yang namanya MUKJIZAT atau FENOMENA-FENOMENA MAGIS.
Ketujuh, Respons murni. Otak berawalkan dari satu sel yang tidak memiliki fungsi-fungsi otak. Ia berawal dari satu cerah kehidupan. Tak terkategori. Sekalipun ada sistem saraf kompleks dan miliaran neuron yang bergantung pada otak, tapi otak sendiri tidak kehilangan akarnya pada kemurnian. Itulah sumber yang sesungguhnya. Sesuatu yang tidak perlu berpikir, tetapi ada.
Dengan ketujuh respons dasarnya ini, otak tidak hanya menjaga kewarasan, tapi juga menyuguhkan seluruh semesta!
25 notes · View notes
nopemberku · 7 years ago
Text
Cerita RH: Terima Kasih, Dunia Maya.
Selain dikenalin, dijodohin, dan emang temenan, dari mana kita bisa bertemu jodoh? Yap, jawabannya adalah dunia maya, tepatnya sosial media. 
Saya dan suami dipertemukan, (cie dipertemukan…) sama Allah melalui jalan sosial media, itu loh aplikasi jodoh-jodohan yang depannya T belakangnya R huruf tengahnya N, Tau? Iya itu maksudnya, pahamlah yaaa….
Awalnya, saya denger dari beberapa temen tentang aplikasi perjodohan ini, di mana mereka akhirnya sampai ke jenjang pernikahan. From T*n**r with love gitu katanya. Tadinya saya sambil lalu aja gitu mau tau tentang aplikasi ini. Tapi lama-lama penasaran juga mau nyoba. hehehe.
Setelah dihantui rasa penasaran ((( dihantui ))), akhirnya saya download dan mainin juga, siapa tau ketemu jodooh dari sana, kan jodoh bisa ketemu di mana aja. *dalam hati* 
Sempet coba buat main, lalu uninstall, lalu main lagi, unintsall lagi, main lagi, uninstall lagi dan gitu aja terus tapi belum juga ada bener-bener match. cian. hahaha..
Udahlah ya abis itu sempet lama ga main lain, kayaknya emang ngga bakal dapet nih di dunia maya, nyari di dunia nyata ajalah. *putus asa* :)) 
Sampai suatu hari, temen deket banget nikah karena ketemu sama suaminya dari aplikasi, dan berhubung lagi ditahap (berusaha) ikhlas liat mantan jalan sama cewe barunya yang cakep  karena belum ketemu jodoh, tapi harus tetep usaha, akhirnya install lagi tuh aplikasi perjodohan. 
Di saat lagi ngeswipe kiri, muncullah profile Pak Suami di sana, saya amati dengan seksama, “wih suka jalan-jalan juga nih”, gitu dalam hati, yaudahlah lalu di swipe ke kanan deh. DAN TERNYATA MATCH! HAHAHAH! 
Nah, Kembali ke prinsip bahwa saya ngga akan ngechat duluan walaupun kita match, eh taunya disapa duluan doong sama mas H. *Merasa Happy* hehehe. 
Setelah hari itu, ternyata ada waktu buat ketemu. Dan pas lagi ngobrol-ngobrol gitu, saya sempat mendoakan mas H supaya segera ketemu jodoh karena umurnya udah cukup. eh taunya saya yang jadi istrinya. hihi. dari sanalah segala sesuatunya bermula, sampai akhirnya enam bulan semenjak hari itu kami menikah. Alhamdulillah dikasih begitu banyak kemudahan sama Allah. 
mungkin itulah yang dimaksud kalau sudah jodoh, pas selalu ada jalanNya. 
* Sekian
Dari cerita singkat di atas, bisa disimpulkan bahwa jodoh itu bisa bertemu di mana aja, kapan aja, bahkan kadang ketika kita nggak kebayang perkara siapa jodoh kita. Kadang maunya sama si A, tapi kata Allah sama B aja, kalo gitu manusia bisa apa? 
Kadang kita pikir kalo udah siap nikah, tapi kata Allah belum. Maka percayalah bahwa Allah lebih tau kapan kita siap, 
dan………
Jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah, Allah akan memberikan yang terbaik menurut versiNya, dan boleh jadi yang terbaik itu adalah yang seperti kita minta ketika berdoa. Terus berusaha menjadi baik saja, walaupun usia semakin bertambah, teman sepermainan mulai banyak yang menikah, fokuslah memperbaiki diri. Nanti pada waktuNya, dia akan datang dan menjadikan kita istimewa. 
Minta doanya semoga kami berdua selalu dilimpahi keberkahan dan kasih sayang, ya. :)
87 notes · View notes
nopemberku · 7 years ago
Text
Orang yang Pernah Datang Kepadamu tapi Kamu tidak Memiliki Tempat untuk Menerimanya
©kurniawangunadi
Suatu hari, pernah beberapa kali terjadi di hidupmu. Ada orang-orang yang kamu rasa cukup baik, hadir di hidupmu. Ia berkata kepadamu, kata terbaik yang pernah diucapkan oleh siapapun yang berniat baik. Kamu tersipu, kamu merasa menemukan, ia pun demikian. Kamu merasa segala sesuatunya akan berjalan dengan baik.
Siapa sangka. Ia adalah ujian.
Hidup ini kadang membuat kita khawatir, mengapa seseorang dinilai begini dan begitu, mengapa sulit melihat kebaikan orang lain, juga mengapa seringkali - kita pun begitu - lebih mudah melihat sisi buruknya. Mencari-carinya untuk menjadi alasan penyangkalan itu. Juga, ada pikiran-pikiran yang dipaksakan untuk seragam, padahal manusia itu sendiri amatlah beragam.
Ia datang kepadamu sebagai dirinya. Kamu menerimanya, tapi tidak dengan mereka. Alasannya beragam dari mulai terlalu jauh, terlalu asing, berbeda asal, berbeda usul, berbeda ini-itu, yang dicari adalah perbedaannya. Alangkah sedihnya hatimu, mendapati kenyataan bahwa ia adalah ujian.
Dikatakan kepadanya, bahwa tidak ada tempat untuk menerimanya. Ia pun berlalu. Begitu seterusnya hingga berkali-kali terjadi dalam hidupmu, kejadian serupa. Berulang-ulang. Sampai kamu bertanya-tanya, apakah akan selamanya begitu?
Salah satu bagian sulit di hidup ini adalah melewatkan kebaikan-kebaikan. Saat kebaikan itu berlalu, tidak sempat menjadi milikmu, dan ia menjadi milik orang lain. Menjadi pahalanya, menjadi amalannya. Kebaikan itu berlalu berkali-kali.
Kini coba perhatikan. Berapa waktu berlalu. Masih tidak ada ruang di dirimu untuk semua itu. Coba perhatikan bagaimana orang-orang yang dulu berlalu, perhatikan bagaimana hidupnya kini. Itu adalah pelajaran berharga yang amat penting.
Sebab satu hal yang sering luput untuk kita insyafi adalah kita sulit menerima kenyataan, kita sulit menerima perbedaan, kita sulit untuk menerima kebaikan hanya karena orang yang melakukannya tidak kita sukai.
Pelajarilah hal-hal yang berlalu, karena mereka adalah ujian. Tentu saja, mereka dititipi oleh Tuhan pelajaran berharga yang bisa kita petik. Sayangnya, tidak semua dari kita bersedia menerima pengetahuan itu dengan terbuka.
2K notes · View notes
nopemberku · 7 years ago
Video
youtube
198 notes · View notes
nopemberku · 7 years ago
Video
Waw
youtube
4 notes · View notes
nopemberku · 7 years ago
Photo
Tumblr media
Sebelah Tugas Angin memasuki jendela ketika belum tepat tengah malam. Aku terduduk dihadapan benda mati yang bisa membuatku terjerembab mati. Tersaji angka dan analisa, tapi peduli apa? Aku tak begitu paham. Anehnya tumpukan kalimat disudut ruangan sana selalu mengganggu. Jiwa liarku selalu menyuruhku membuka dan membacanya hingga tandas. Tanpa sisa. Aku bisa saja menjelma jadi kekasihmu , Beranggapan aku ratu, menulis apapun asal mau. Disitu aku rasa hidup setidaknya begitu. Aku berhenti, laptopku mati. Dayanya harus diisi ulang lagi. - 02 Januari 2018, 23:35 Sajakku bukan sempurna, malam tinggal tengah.
0 notes
nopemberku · 7 years ago
Text
Untuk Rangga
Belasan purnama menemani sepimu dan sepinya
Tidak ada yang pernah kira semua akan sebaik-baik saja itu
Seperti semesta yang berbesar hati mempersimpangkan kamu dengan Cinta di jalanan takdir
Jalanan Jogja, yang hampir semua manusia punya atas kota itu
Persimpangan atas nama resah dan sekali lagi mempertemukan dalam dia
Layaknya kamu yang menemukannya lagi setelah terpisahkan bandara antara New York dan Jakarta
Layaknya keputusanmu yang kau kutuk karena terlalu bodoh mebuatnya lepas
Layaknya kamu yang berharap selalu ada kedua dari kemungkinan-kemungkinan meberi kesempatan
Aku ingin kembali pada menguntai kenangan dalam jumputan kata-kata
Rindu yang mengebu-gebu atas torehan kalimat di sulam menjadi makna
Rangga, menurut mu apa sajak akan memberiku kesempatan kedua untuk kembali ?
Biarkan aku berpuisi, beberapa kali lagi.
Aku berbaikan dengan pena dan hasrat menulis, apa boleh, Rangga?
- 01 Januari 2018 , 19:14
Terima kasih membuatku kembali, Rangga:)
0 notes
nopemberku · 7 years ago
Text
Kirain jodoh.
0 notes
nopemberku · 7 years ago
Text
Tak apa kamu pergi namun bahagia. Karena kalau kamu bahagia, aku juga bahagia.
Tai njirrr.
1 note · View note