nononojustnanana

[nononojustnanana]

M

[nononojustnanana]

C

[nononojustnanana]

Hari ini aku gak bisa tidur (lagi). Aku takut sesuatu yang gak diinginkan terjadi. Aku merasa hilang, entah kemana. Aku merasa kosong. Aku merasa hampa. Aku perlu merasa tenang. Padahal semuanya bisa baik-baik saja. Semuanya cuma pikiranku saja.

[nononojustnanana]

Kekasih

Kalau suatu hari kita tidak bisa bersama

Aku ingat bagaimana senyum itu mewarnai wajahmu

Aku juga akan ingat bagaimana tawamu melengking, mengudara, melebur pada masa-masa kita bersama

Sebab kekasih,

Apa kata-Nya kadang tak bisa seiring dengan apa kataku

Bagaimana aku bisa mengubah apa yang tidak sesuai kehendak-Nya?

[nononojustnanana]

Suatu hari aku pergi ke dalam pikiran

Aku berenang di dalamnya

Kemudian aku bertanya, apa yang ada di dalammu?

Dia termenung dan tidak berkata

Sulit menjelaskan

Aku paham, tak apa

Memang sulit.

[nononojustnanana]

aku cuma mau semuanya membaik dan aku cepat pulih. Aku gak mau merasa asing.

[nononojustnanana]

Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk

Jangan takut ya

Kamu pasti bisa

[nononojustnanana]

Kamu pikir kamu hebat?

Sebuah umpatan kepada seorang rekan.

[nononojustnanana]

Raganya mungkin sudah tidak di sini

Namun segala sapa dan kenang selalu ada

Tidak berkurang

Sayangnya, tidak juga bertambah

Tidak ada kepergian yang tidak meninggalkan tangis

Pun tangis tak ada yang abadi

Biar berlalu

Namun tetap, selalu ada dalam kalbu

[nononojustnanana]

God sees the truth but waits

Tuhan maha tahu tapi dia menunggu

Tidak tidur

Tidak perlu pembuktian.

[nononojustnanana]

Leo x Leo

Gak pernah terpikirkan untuk menjalani hubungan yang sangat dekat dengan seorang Leo, si api yang bakal menggebu-gebu dan super dingin kalau sedang marah.

Tapi si Leo yang satu ini sangat menyenangkan, sangat terbuka, bisa diajak kerjasama. Kita satu pemikiran, apapun bakal nyambung.

Terima kasih ya, mas Leo. Maaf kalo aku nggak cukup mampu merangkai kata-kata. Tapi kamu tau kan kalo aku senang?

[nononojustnanana]

2020, Kamu Kenapa, Sih?

Kayaknya tahun ini jadi tahun yang cukup menakutkan. Gimana enggak, banyak banget momen yang bikin sedih dan takut.

Aku kira 2019 bakal jadi tahun yang paling menyeramkan, ternyata 2020 jauh lebih bikin takut.

Semoga yang baik segera terjadi. Capek banget gak sih?

[nononojustnanana]

Selalu ada yang berkesan dari setiap pertemuan. Kadang kesan itu nampak cepat, namun bisa terasa bila sudah berlalu. Namun akan tiba-tiba muncul dalam ingatan.

Aku ingat, dalam salah satu interview kerja, aku pernah ditanya tentang cita-cita

“cita-citamu apa sih?”

Aku sempat bingung. Soalnya boro-boro mikirin cita-cita, hidup aja masih begini gak ada tujuan.

Spontan, aku cuma jawab kalau aku mau jadi penulis yang punya gaya bahasa sendiri. Dulu aku senang sekali baca tulisan Dee, aku pengen kayak gitu.

Aku senang ada orang yang mau mendengarkan, menghargai, terlebih lagi mengamini.

Tapi diam-diam keinginan aku itu malah semakin bekurang karena sadar diri.

Kemauanku sekarang cuma satu, aku mau revisi tulisan orang saja, lah. Agar mereka tidak salah ketik, rapi, dan tulisannya enak dibaca.

Apalah arti sesuatu hal kalau tulisannya tidak enak dibaca?

Semoga keinginanku tidak dianggap menyebalkan dan sok tahu.

[nononojustnanana]

Pagi ini aku kepingin sekali nangis, tapi sayang udah pakai serum.

Aku merasa ngga dihargai. they don’t even say thank you or glad about my existence.

Kalo bukan karena aku butuh dan aku sayang mamah dan bapak, rasanya mau nyerah.

[nononojustnanana]

Menuju 24 dan Serba Serbi Keribetan dalam Hidup

Aku suka malu kalau ditanya umur sama orang tua. Malu ketika mau nyebutin angka. Ternyata aku sudah setua ini dan banyak hal yang belum aku tau.

Ternyata masalah hidup di umur 20 sekian cukup kompleks, gak cuma masalah cinta-cintaan doang. Gak heran aku sering menjumpai kata insyekur setiap hari. Kalau dirasa dan diraba, serba serbi di umur 20 sekian emang bikin minder sendiri. Mungkin Tuhan juga geleng-geleng kalau liat hambanya gak bisa apa-apa kayak gini. hehe

Banyak banget sebenernya yang bikin diri ini resah, salah satunya dalam karir. Kadang kita seneng kerjaan ini, eh ada aja hambatannya. Misal kita gak seneng kerjaan itu, tapi kerjaannya justru bikin kita keluar dari zona nyaman. Duh, kalau ngomongin kerjaan jadi stress sendiri:(

Ada perasaan iri juga sih kalau lihat si ini atau si itu kok kayaknya karirnya lancar-lancar aja kayak jalan tol. Sementara kerjaanku udah kayak jalanan Tanjungsari-Sumedang, berliku banget. Tapi yaaa gimana lagi, mungkin jalannya beda-beda kali ya. Untuk bisa survive di fase ini tuh susah banget. Seringkali nahan nangis di meja kantor, atau ke toilet sekadar buat tarik nafas saking mumetnya.

Gak heran sih kalau orang tua selalu bilang “Ini mah gak ada apa-apanya” ternyata emang kenyataannya dunia sekolah mah gak ada apa-apanya dibanding dunia kerja alias real life.

Belum selesai sampai situ, satu persatu teman mulai ilang. Ini yang aku benci banget dari pendewasaan diri. Yang tadinya ketemu tiap hari, sekarang mah cuma jadi penonton insta story. Mau nyapa aja segan. Apalagi basa basi zaman sekarang udah banyak aturannya, salah ngomong dikit langsung nyinggung.

ya gitudeh. Aku berdoa semoga bisa survive di fase ini. Wajar kali ya kalau merasa kayak gini. Mungkin Najwa Shibah atau Nia Ramadhani dulu merasakan hal yang sama pas di umur segini?

Semoga aku gak lelah untuk selalu berproses dan menjadi lebih baik. aamiin.

Note: terima kasih wapa, wina dan adnan selalu jadi temanku berkeluh kesah.

[nononojustnanana]

P.

Saya kira satu tahun bukan waktu yang cukup ideal untuk sembuh dan menyembuhkan diri

Karena pada akhirnya cuma waktu yang tahu kapan semua sedih bisa berlalu

Semua sakit yang pada akhirnya bisa terasa biasa saja

Mungkin kalau kita ketemu, saya bakal cerita banyak

Tentang hal-hal yang mungkin tidak pernah kamu duga

Dan kamu akan berpikir bahwa kamu memang tidak sepenuhnya mengenal saya

Tapi sudah, yang sudah biarlah sudah

Ada rasa nyeri sesekali bila saya ingat

Tapi sudahlah, yang berlalu biar berlalu

Terima kasih, ya.

[nononojustnanana]

Kadang aku butuh sekali ruang

Karena rasanya terlalu sesak, tidak bisa merenung atau berpikir tenang