Tumgik
nitamrs · 5 years
Text
MOVE TO nitamrs.wordpress.com / nitamrs.com
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Mengapa harus es teh manis?
Ketika kamu makan di luar, minuman apa yang sering dipesan? Es teh manis, teh manis hangat, es jeruk, jeruk hangat, jus buah, es lemon tea, air putih, boba, es sirup? Sepertinya es teh manis akan menjadi juara.Apalagi banyak paket menu makanan di warung, kafe atau restoran yang menyediakan paket nasi + es teh manis. Betul tidak?
Saya pun demikian, masih sering memesan es teh (meski sudah mulai terbiasa dengan teh tawar) untuk menemani makan di luar. Jika dalam sehari ada 3x makan di luar, maka konsumsi es teh pun 3x. Padahal ada air putih yang seringkali diberikan secara cuma-cuma oleh pemilik warung. Kenapa harus memilih es teh? Kenapa bukan air putih saja?
Bila ditelisik lebih jauh, sebenarnya seseorang yang memilih es teh maupun jenis minuman warna warni lain ketika di luar karena ada beberapa alasan. Pertama, air putih identik dengan rumah. Sehari-hari di rumah ya minum air putih. Jadi ketika makan di luar, ya ada semacam keharusan dan gengsi untuk memesan minuman selain air putih. Apalagi air putih tak berasa, tak berbau dan warnanya bening. Nothing special.
Kedua, es teh atau minuman warna warni jenis lain begitu memanjakan lidah. Rasa manis, segar, beraroma membuat kita terbuai dengan sering memesannya. Iya kan? Hayo ngaku..
Namun, semakin ke sini selain kesadaran akan bahaya minuman warna warni, lidah ini lebih menyukai air putih untuk menetralkan rasa setelah makan. Biar gak eneg gitu. Hah, minuman warna warni ada bahayanya? Kita bahas ke es teha aja ya.
Pertama, jumlah gula pada es teh manis. Entah berapa sendok gula yang ditambahkan untuk menghasilkan rasa manis pada es teh. Bila satu gelas ada tiga sendok gula, sehari minum es teh 3x, maka sehari sudah mengkonsumsi 9 sendok gula. Padahal menurut Peraturan Menteri Kesehatan, batasan konsumsi gula per hari sebanyak 50 gram atau setara dengan 5 sdm. Nah itu udah kelebihan 4 sdm makan gula/hari. Bila tiap hari bagaimana? Ya tentu ada efek jangka panjangnya. Mulai dari obesitas, kadar gula tinggi hingga diabetes.
Kelebihan gula akan memicu obesitas karena lemak dalam tubuh akan ditimbun. Maksudnya? Begini, jadi tenaga tubuh kita diasup oleh gula dalam bentuk glukosa. Jenis gula yang lain misal fruktosa, maltosa dll akan diubah menjadi glukosa. Bila kadar glukosa tinggi maka lemak tidak akan dirombak menjadi tenaga, akhirnya menumpuk di tubuh.
Asupan gula yang berlebih terus menerus akan menyebabkan kadar gula dalam darah tinggi. Hal ini disebabkan oleh kerja insulin yang terbatas. Glukosa yang tidak diubah menjadi energi, akan diubah oleh insulin menjadi glikogen atau gula otot sebagai cadangan energi. Akhirnya pankreas harus kerja lebih keras untuk menghasilkan insulin supaya glukosa dalam darah dapat diubah menjadi glikogen. Sama seperti manusia yang overwork lalu sakit, pankres pun mengalami hal yang sama. Pankres sakit alias rusak sehingga tak jumlah insulin yang dihasilkan hanya sedikit. Akhirnya ya muncul diabetes. Begitu ceritanya.
Lho kan itu kalo es teh manis. Berarti bila es teh tawar aman dong? Nope. Alasan kedua untuk mengatur konsumsi es teh tawar sekalipun adalah kandungan zat antigizi yaitu tanin. Penelitian menyebutkan bahwa kandungan tanin pada teh seduh mencapai 4,7%. Tanin ini yang menyebabkan rasa pahit pada teh, Meski termasuk dalam golongan polifenol yang dapat berfungsi sebagai antioksidan, namun tanin dapat berikatan dengan zat besi. Ikatan yang terjadi ini mengakibatkan zat besi tidak dapat diserap oleh tubuh. Tentu saja hal ini berbahaya bagi penderita anemia zat besi. Baiknya mengkonsumsi teh 1-2 jam sebelum atau setelah makan ya.
So, mari minum air putih saja ketika makan di luar. Selain lebih ramah kantong, air putih juga punya manfaat yang baik.
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Doakan yang baik
Pernah gak dibalas ketika lagi curhat atau certa lalu mendapat komentar “Hayo lho, aku doakan kamu kerja di sana. Makanya jangan membenci kerjaan itu, biasanya sih yang dibenci jadi kenyataan?”
Komentar di atas dilontarkan kepada teman yang curhat bahwa kerjaan di sana tidak menyenangkan. Bukannya mendoakan semoga si teman yang curhat untuk mendapat pekerjaan sesuai dengan impian, ini malah mendoakan yang sebaliknya. Mengapa mendoakan yang tidak disukai orang lain itu seringkali menjadi kenyataan? Ya karena banyak yang mendoakan hal serupa. Aku sih merasa bete jika mendapat doa yang seperti ini. Apa susahnya sih mendoakan yang baik?
Doakan teman kita yang baik, yang disukai olehnya. BIla di masa depan memang Tuhan memberikan takdir dia mendapat apa yang tidak disukainya, jangan lah berkomentar “Tu kan apa kubilang”. Namun cukup pegang erat tangannya dan berikan pelukan yang hangat. Dia pun tak suka hal itu terjadi, komentar bodohmu seperti itu justru akan menambah luka di hatinya. STOP DO IT. GIVE HER/HIM GOOD WORDS. Dan lihatlah pertemanan kalian akan semakin akrab :)
Oh ya, bila masih ada aja yang kasih pembelaan “kan komentar begitu untuk mengakrabkan”, “ah, dia gpp kok dikomentari begitu”, “dia lho diem aja”. Ya mungkin dia begitu karena sudah lelah mendengar komentarmu atau dia hanya tak ingin menyinggung hatimu. Bila teman itu tak lagi cerita masalahnya kepadamu, bisa saja dia hanya enggan mendengar komentarmu yang tak enak. So, mari mulai membiasakan memberikan komentar dan doa yang baik kepada siapapun. Bisa ya, bismillah :)
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Curhatan Anak Ragil
Sebagai anak bontot alias anak ragil dari 3 bersaudara yang semuanya perempuan, aku punya 5 ponakan. 3 perempuan dan 2 laki-laki. Mbakku pertama punya 4 anak, mbakku kedua punya 1 anak. Sudah jelas ya ramenya rumah uti saat kumpul semua. Untung rumah uti itu di desa yang punya halaman dan rumah luas. Ponakanku bebas lari-lari ke sana ke mari tanpa takut lalu lintas kendaraan.
Nah salah seorang ponakanku pernah curhat, bahwa dia minder dengan kakak & adeknya yang punya prestasi akademik bagus & punya banyak hafalan surat. Ya waktu itu ku bilang ke dia, meski akademiknya gak sebagus saudaranya, hafalan suratnya juga tak banyak, namun dia tetap punya kelebihan. Ponakanku satu ini punya jiwa seni, pinter gambar, mewarnai, menari, public speaking, bercerita dll. Padahal orang tuanya gak pernah marah meski akademiknya rendah. Dan mereka pun tahu betul bahwa si anak ini punya jiwa seni. Tapi entahlah kenapa bisa dia minder. Mungkin karena dari lingkungannya pun lebih mengapresiasi prestasi yang tertulis seperti nilai raport.
Dari sini pula (selain circle pergaulanku yang banyak berjuang di bidang literasi & pendidikan) aku pun mikir. Jika punya anak, akan aku sekolah kan di mana? Di kota tempat aku tinggal sekarang, aku belum menemukan sekolah yang aku harapkan yaitu tidak menuntutut bisa baca tulis, banyak bermain, tidak fullday. Sekolah yang tidak menuntut baca tulis, banyak bermain tapi fullday. Tidak fullday tapi kelas 1 SD harus bisa baca tulis. Huft...
Aku juga mengkhawatirkan soal kurikulumnya. Kurikulum yang digunakan di sekolah adalah K13. Menurutku kurikulum Indonesia ini sangat berat. Siswa dituntut menguasai banyak materi pelajaran, harus belajar terus, main sedikit saja. Padahal sekolah dasar ya harusnya yang diajarkan hal dasar dulu. Kedisiplinan, kemandirian, kejujuran, akhlak, budi pekerti dll. Masalah pelajaran mah bisa dikejar kemudian.
Bila akhirnya aku diizinkan menikah, punya anak, dan bisa melanjutkan sekolah di luar negeri (aamiin) maka negara yang aku pilih adalah negara dengan sistem pendidikan, pola asuh orang tua dan sistem kemasyarakatan yang baik. Aku tak lagi fokus mencari kampus dengan akreditasi jurusan yang terbaik. Buat apa pengalaman kuliah bagus, penelitian bagus kalo tidak bisa diterapkan di tempat kerja? (Heheheee). Jadi yang akan ku kejar nanti adalah aku ingin anakku kelak merasakan pendidikan dasar yang baik. Aku pernah membaca cerita seorang bapak. Guru TK anaknya berpakaian santai, hanya pakai tanktop, bahkan punya tato dan anting besar. Lha ini kalo di Indonesia pasti sudah dihujat. Namun, mengejutkan si anak tidak meniru berpakaian si guru sama sekali. Justru si anak semakin mandiri dengan mengerjakan tugasnya sendiri. Misalnya berpakaian sendiri, mentali sepatu sendiri dll. Ya karena gurunya mengajarkan kemandirian dengan baik. Si guru benar-benar memberikan contoh berperilaku yang baik, tidak hanya sekedar memberi perintah. Terkait pakaian pun si anak diberi kesadaran bahwa ada berbagai hal yang bisa dilakukan orang dewasa tapi belum bisa dilakukan oleh anak kecil. Pengalaman seperti ini yang ingin aku berikan kepada anakku. Meski sebenarnya aku bisa saja melakukannya di rumah, namun ya tahu sendiri lingkungan di Indonesia terlalu toxic sehingga aku sendiri pun perlu membentengi diri sendiri juga.
Aamiin-kan aja dulu, meski usaha ke sana masih belum maksimal. 😁😁
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Big thans to...
Aku pernah menulis cerita sebelumnya tentang “Feel Alive”. Ada waktu dan tempat yang membuatku merasa begitu hidup, lebih dari biasanya. Saat itu pula aku merasa bersyukur, bahwa di antara drama hidupku saat ini, Tuhan masih memberiku cara untuk merasakan “hidup” yang indah. Seolah itu adalah sebuah kado kecil atau seperti mendapatkan air degan saat kau kehausan. Lega dan bahagia.
Saat melakukan perjalanan untuk “merasa hidup” itu, aku bertemu dengan banyak orang. Di mana mereka memberikanku pelajaran. Misalnya bertemu Pak Tohari di Malang (cerita sudah diunggah di cerita sebelumnya). Beliau dengan telaten menjadi pembuat dan penjual permen gulali selama lebih dari 30 tahun. Amazing. Beliau mengajarkan jika kita menyukai sesuatu maka kita akan bahagia dan tidak keberatan mengerjakannya, bahkan bila itu membutuhkan waktu 7x24jam sekalipun.
Atau cerita tentang penjaga parkir di salah satu mall di Jember yang bersedia menegur satu per satu pengunjung mall yang akan keluar dari tempat parkir untuk memakai mantel karena di luar hujan deras. Kebaikan kecil namun berharga, sangat membantu orang lain.
Aku pun berterimakasih kepada Tuhan yang telah memberikanku kesempatan untuk bergabung menjadi relawan di Komunitas Jendela. Meski sudah lama tidak aktif di kegiatannya, namun silaturahmi dengan sesama relawan masih terjalin. Kami pun sering mengingat kembali kelucuan, kesibukan serta kegiatan kami kala itu. Betapa bahagianya kami. Masa-masa itu masih menjadi masa terindah dalam hidupku.
Pelihara ketenangan hati karena saat itu kita mampu melihat denga jelas betapa banyak karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Karunia yang menjadi kado kecil saat kita terpuruk supaya kita bisa bangkit dan kembali semangat. Jangan khawatir, Tuhan tak akan meninggalkanmu, kau pun tak sendirian :)
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Di sisi rel kereta
Kereta Mutiara Timur sekarang berangkat dan berhenti di Stasiun Pasar Turi sejak Desember 2019. Kabar baik itu aku sambut hari ini. Setelah acara di Jakarta, aku pun pulang ke Jember naik kereta Agro Bromo Anggrek dan lanjut kereta Mutiara Timur tanpa perlu ganti stasiun. Nyaman ya..
Pertama kali aku naik kereta dari Stasiun Pasar Turi ke Stasiun Gubeng. Kaget. Ada apa? Di balik gemerlap kota Surabaya yang rapi, ternyata masih ada saja perkampungan kumuh di seberang rel kereta, mepet. Terlihat warga ngobrol, memasak, ada jemuran dan lain sebagainya dari kaca kereta. Kontras dengan gaung kota Surabaya yang rapi dan bersih.
Tumblr media Tumblr media
Rumah sederhana dari triplek, kayu, seng bekas, terpal, beberapa sudah ditembok permanen. Rumah ukuran kecil, mungkin hanya ada ruang tamu dan ruang tidur saja. Bahkan ada dapur di bagian belakang tanpa atap. Kemudian membayangkan gimana cara masak ketika hujan. Pakai payung mungkin tidak cukup melindungi 😅. Sampah pun terlihat berserakan di mana-mana.
Banyak pertanyaan berkecamuk. Mereka dari mana? Sudah berapa lama tinggal di situ? Bagaimana jika hujan? Apakah banjir? Pasti panas ya ketika musim panas. Lingkungan tidak sehat, apakah mereka baik-baik saja? Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka?
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Surabaya, 13 Januari 2020
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
"Berkali-kali menyerah, namun tetap berjuang"
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Siapa sangka Budi Doremi juga menulis di blog. Lucu kan tulisannya 😁
Jangan Main-main Sama Antibiotik
Antibiotik=Obat Dewa. Sekali minum, sembua bibit penyakit di badan langsung kelit! Tapi pak dokter selalu wanti-wanti klo kita gak boleh kelebihan minum obat ini.
Nih obat konon ampu banget, jack. Dari penyakit ringan macam luka gores dan koreng, sampe penyakit yang serius banget bakalan cepet sembuh. Soalnya, obat yang bahan baku utamanya jamur ini, emang bisa membunuh semua kuman penyebab infeksi. Tapi ya, itu aturan pakenya ngejelimet bener. Suka merhatiin gak pak dokter ngomong klo pas lagi ngeresepin nih obat? Pasti ngomongnya seragam. “Obat ini harus dihabisin yah dan dosinya gak boleh lewat dari yang udah saya resepin.
Keep reading
1 note · View note
nitamrs · 5 years
Text
.......
Instagram telah menjadi sosial media yang sangat populer. Banyak sekali visual media di sana, foto, video, infografis, art dan lain sebagianya. Namun, beberapa orang pun mengembangkannya menjadi paltform bercerita dengan tambahan visual foto. Menarik. Salah satu akun instagram favoritku adalah punya Budi Doremi (@budidoremiy). Penyanyi yang melantunkan lagu "Tolong" ini memiliki gaya menulis yang santun dan kalem tapi ngena. Caranya mengkritik dengan tulisan kalem ini justru membuat emosiku langsung adem dan bisa berpikir lebih logis. Beda ya dengan gaya tulisanku yang cenderung emosional. Ini sih bisa jadi tolak ukur cara mengendalikan emosi sesesorang. Keliatan banget lah kalo aku belum bisa mengendalikan emosi dengan baik 😁.
Seringkali sebelum menanggapi opini netijen atas suatu kejadian, aku baca dulu pendapat Budi Doremi dan beberapa artikel lain. Ya biar emosinya gak keluar dulu. Biar bisa membaca situasi. Ndak moro-moro komen dengan penuh emosi tapi faktanya gak cuman gitu doang. Heheheheee
1 note · View note
nitamrs · 5 years
Text
Pernah gak tiba-tiba merasa lebih bersemangat, makan lebih nikmat, tidur lebih nyenyak, pup lebih lancar, banyak ide muncul, tiba-tiba berani ngebut pake motor, mau aja nerjang macet, panas jalanan atau hujan. .
Tumblr media
Aku merasakan itu saat berkunjung ke kota yang pernah aku tinggali. Mungkin ini alasan mengapa Tuhan memberikan kesempatan untuk sering keluar kota. Supaya aku "tetap hidup".
1 note · View note
nitamrs · 5 years
Text
Apakah "demi konten” itu harus merusak lingkungan?
6 Januari 2020 aku berkunjung ke salah satu spot cantik yang kurindukan. Ah, mungkin sudah 5 tahun berlalu ketika terakhir aku ke sana. Pantai Cemoro Udang namanya. Satu garis pantai dengan Pantai Goa Cemara di Bantul. Masih sepi kala itu. Ada pohon cemara yang cantik memayungi jalan. Antara jalan dan pantai ada pohon cemara yang dibiarkan apa adanya, berlumut, seolah tak tersentuh. Damai sekali rasanya kala itu. Iya, kala itu.
Tumblr media
Hari ini, aku menuliskan ini dengan penuh air mata. Sedih saat aku teringat pantai cantik itu. Wajahnya kini berubah. Banyak pohon cemara yang ditebang. Di mana-mana ada sampah. Terlihat bahwa sekarang banyak pengunjung yang ke sana. Pagar sudah tak ada. Jalanan semakin becek.
Apakah "demi konten” itu harus merusak lingkungan?
Tumblr media Tumblr media
Sungguh ini adalah pertanyaan yang benar-benar membuatku risau. Beberapa tempat wisata dibuat sangat instagram-abel dengan corak warna warni yang khas. Aku merasa bahwa beberapa perubahan tempat wisata dibuat “hanya demi konten” tanpa ada edukasinya sama sekali. Bahkan sulit menemukan tempat aslinya seperti apa karena sudah disulap menjadi sesuatu hal yang lain.
Contoh : The Lost World Castle di Yogyakarta
Saat aku melihat unggahan foto di tempat wisata baru ini, aku pun langsung kehilangan selera untuk berkunjung ke sana. Mengapa alam yang indah harus disulap menjadi tempat wisata ala eropa? Mengapa harus Eropa? Apakah ketika “terlihat” di luar negeri lantas unggahan tersebut banyak mendapat likes dan komentar? Apa tidak bisa kita menikmati alam sesuai wajah aslinya? Jika pun perlu diperbaiki untuk menarik wisatawan, apa tidak cukup dengan memperbaiki akses jalan ke sana? Membuka warung dan kamar mandi serta musola? Bila perlu ada perubahan, cukup dirapikan, jangan sampai merubah bentuk asli dari alam itu sendiri.
Paling sebal lagi jika mendengar atau membaca cerita alam yang rusak karena ulah manusia. Seperti taman bunga di Jogja yang rusak. Atau melihat sampah berserakan di Bromo. Ah manusia gila eksistensi yang tak peduli dengan alam. Awas saja hingga alam membalasnya.
Melaui sosial media, aku mengajak teman-teman untuk lebih menjaga alam. Mau selfie alay, mau foto-foto, hunting atau apapun silakan. Namun, tetap ya jaga keselamatan diri, buang sampah di tempatnya, kalo gak nemu tempat sampah ya sampahnya dibawa hingga ada tempat sampah. Taati aturan dan budaya setempat pula.
Tumblr media Tumblr media
0 notes
nitamrs · 5 years
Quote
Aku tidak pernah menyangka bahwa kehilangan kesempatan akan se-kecewa ini
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Aku pulang
"Nit, kamu di Jogja? Mau ke mana?" Pertanyaan terakhir yang sering aku jawab "tidak tahu". Jogja sudah menjadi rumah bagiku, namun seringkali aku tak tahu arah mana yang aku tuju ketika tiba di kota ini. Ada rasa cukup ketika menginjakkan kaki di sini. Sudah, di sini saja. Tak perlu ke mana-mana. Bahkan wisata belanja pun tidak. Ajaib. Dibandingkan pengunjung lain yang ke Jogja, mungkin aku termasuk pengunjung yang jarang sekali pergi ke tempat wisata. Rasanya tempat wisata hitz dan terbaru pun belum satu pun aku kunjungi. Ketika aku di Jogja, memang lebih sering aku menghabiskan waktu berjam-jam bercerita dengan teman. Ada yang lebih istimewa dari Jogja selain orang-orang (dan kenangannya) ??
Aku pulang. Kamu di mana? Katamu rindu. Nyatanya aku saja yang rindu.
Tumblr media
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Pak Tohari, 30 tahun menekuni profesi yang sama
Namanya Pak Tohari, warga asli Malang yang telah membuat permen gulali sejak 1985. Keren ya, selama itu menekuni profesi yang sama. Pantas saja beliau cepat sekali membuat aneka bentuk permen. Berbagai macam hewan dan bunga beliau bisa. Perlu waktu lama? Oh tidak, gak sampai 5 menit untuk 1 macam bentuk. Harga? Murah dong, 5rb saja. Namun jika pelanggan ingin bentuk di luar kebiasaan beliau, harganya lebih mahal tergantung dari tingkat kesulitan bentuk. Setiap hari minggu beliau selalu menjajakan permen gulali di Pasar Minggu. Ketika hari biasa, beliau keliling SD. .
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Selama lebih dari 30 tahun dengan profesi yang sama. Hebat. Aku pun merasa ciut karena sekarang saja sudah bosan dengan profesiku, cemen Nit 🤣🤣. Kalo kita yakin dan mencintai apa yang kita lakukan, kita bisa melakukannya selama 7x24 jam. Kuncinya adalah bahagia. Karena setiap orang berhak memilih untuk lebih bahagia dalam hidupnya. Seperti Pak Tohari yang selalu tersenyum dan ramah menyapa pelanggannya, terlihat sangat bahagia dengan profesinya.
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Berbuat baik dimulai dari hal kecil
Beberapa hari lalu, aku menemui karyawan super baik di mall. Waktu itu aku segera pulang setelah nonton film di bioskop (sendirian). Nah, saat di parkiran, ada karyawan yang jaga di tempat keluar motor. Dia menegur satu per satu motor yang akan keluar dari mall sambil bilang "mbak/mas di luar hujan, pakai jas hujan dulu di sini sebelum keluar. Kalo gak bawa (jas hujan), di sini dulu saja sambil nunggu hujan reda". Dia berjaga seorang diri. What a kind man. Bila tidak ada karyawan itu, pastinya pengunjung mall akan kaget dan tidak siap ketika keluar mall, tiba-tiba hujan deras. Kebaikan kecil yang karyawan itu lakukan sudah menyelamatkan banyak pengunjung mall sore itu ❤️. Meski aku menyesal sihkarena tetap menerobos hujan, ternyata jalanan banjir dan jarak pandang pendek. Mana banyak jalan berlubang pula, udah deg-degan gimana kalo jatuh dari motor saat hujan deras 😭. . . Terkadang kita terlalu mengejar kebaikan yang besar supaya terlihat dan diakui lebih banyak orang. Padahal kebaikan kecil ternyata lebih mudah dilakukan dan memberikan manfaat yang baik pula terhadap orang lain. Sekali lagi ini menjadi pengingatku, bila tak mampu berbuat hal besar, lakukan hal kecil yang bisa dilakukan dengan konsisten. Semoga dengan hal kecil itu, kita bisa menjadi orang yang lebih bermanfaat bagi orang lain 🙂.
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Seperti sepatu
Punya badan kecil tinggi itu susah susah gampang. Urusan baju termasuk gampang. Badanku cocok dengan berbagai model baju, kata mayoritas teman sekantor sih. Pakai baju yang pas di badan oke. Baju kebesaran no problem. Namun tidak dengan urusan kaki. Susah amat pilih sepatu dan sandal yang pas. Pilih ukuran 37, lebar pas tapi kurang panjang. Ukuran 38, panjang pas tapi terlalu lebar. Akhirnya pilihlah no 38 dengan konsekuensi sepatu sering lepas karena longgar. Ini bisa disiasati dengan memilih sepatu yang tertutup atau sandal bertali. Sejujurnya aku tak suka, karena ribet saat melepas dan memakainya. Tapi bagaimana lagi? Daripada pakai sandal/sepatu terbuka lantas sering lepas kan?
Layaknya sepatu dan sandal, hidup pun begitu. Tak selamanya kita selalu mendapat apa yang disuka & diinginkan. Tak ada yang bisa dilakukan kecuali menerima dengan pelukan hangat. Percuma juga pergi, lari menjauh. Ia akan tetap mengikuti hingga kita berani menghadapinya. Katakan ini pada diri "Gak papa. Sabar ya, satu persatu". Bila sedang lelah, ingat saat lelah dan capainya saat mencari sepatu sandal. Ketika bertemu dengan ukuran dan harga yang cocok, bahagianya luar biasa. Sabar, saat masalah ini selesai, bahagianya juga pasti luar biasa.
Rasanya menerima hal yang terpaksa kita terima memang bukan hal yang mudah. Lontaran kalimat “Harusnya kamu bersyukur” dari orang lain terasa hambar dan berasa angin lalu. Mengapa? Rasa syukur hadir ketika hati telah tenang dan kita telah berhasil memeluk segalanya. Bila belum, hati masih bimbang, belum tenang. Rasa tenang pun didapatkan dari perjalanan panjang. Sejak itu pula, aku selalu menghindari memberikan komentar “ Harusnya kamu bersyukur” kepada teman yang sedang curhat. Aku mungkin tidak bisa memberikan solusi, namun aku akan membersamaimu teman. Maafkan bila perkataanku tak cukup membuatmu tenang.
Tumblr media
0 notes
nitamrs · 5 years
Text
Hidup penuh dengan pilihan
Pilihan yang disertai resiko..
Tumblr media
Iya adakalanya dalam hidup kita memiliki banyak pilihan atau tidak ada pilihan sama sekali. Namun apapun itu pastinya ada resiko yang menyertai. Jika kita bisa memilih, pilihlah keputusan yang resikonya mampu kita hadapi. Apapun itu.
Namun, jika tidak bisa memilih, semoga kita diberikan kemampun untuk menghadapi resiko itu ;)
1 note · View note