Tumgik
nadyaridha · 5 months
Text
Tumblr media
It's my 7 year anniversary on Tumblr 🥳
0 notes
nadyaridha · 2 years
Text
Surat untuk Ayah
Halo Pa, apa kabar? Sudah lama sekali Nadya tidak berkirim surat untuk Papa. Pa kehidupan kami seiring waktu semakin membaik dan stabil di setelah kepergian papa. Walaupun juga tak dipungkiri kehilangan papa seolah kehilangan diri Nadya yang lain. Kehilangan arah dan motivasi. Merasa seperti robot yang hanya berusaha bertahan napas demi napas ketika menjalani hari. Apakah kehidupan nyatanya memang seberat ini? Lirik lagu yang menguatkan Nadya untuk tetap berdiri tegak menjalani kehidupan "Namun hidup ini jangan berakhir hanya bila aku pergi. Kenanglah aku di hati."
Terkait kehidupan percintaan? Ahh ternyata rumit sekali. Pernah ada seseorang yang menyakiti Nadya sampai Nadya berpikir, apa karena Nadya anak yatim jadi dia bisa setega dan sejahat itu?
Banyak orang yang bilang kriteria Nadya begitu tinggi. Terlalu pemilih. Padahal hanya 3, nyaman, nyambung, sifat qowwam. Nyatanya setelah dipikir-pikir, Nadya mencari sosok yang seperti Papa. Yang memperlakukan Nadya dengan sangat baik. Lembut, tidak pernah menuntut, menenangkan, tidak pernah marah, selalu mendukung dan percaya pada kemampuan Nadya.
Nadya pernah menemukan orang seperti itu. Saat ini kita berteman baik.
Namun, Nadya tidak yakin apakah kita akan berjodoh. Nadya cuma bisa berdoa agar bisa dipersatukan dengan orang yang memiliki karakteristik tersebut.
Selamat Hari Ayah. Nanti kita cerita tentang hari-hari lagi.
7 notes · View notes
nadyaridha · 4 years
Text
Halo tumblr aku kembali. Eh lebih tepatnya... Dear Allah, terimalah kembaliku. Sambut aku
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Dan aku kembali dihadapkan pada kenyataan untuk tidak berharap dan bergantung pada manusia. Urusanku di dunia ini adalah dengan Tuhanku. Kalaupun ada manusia yang membantu, mereka hanyalah tangan-tangan dan perantara Tuhan. Tapi bukan berarti itu menjadikan diri ini tidak memanusiakan manusia, tidak menepati janji, dan tidak membantu sesama.
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Semua yang Seolah Terlambat
Dulu aku merasa takjub dengan orang yang lulusnya cepat. Bagaimana dia mengalahkan rasa malas dan egonya agar dapat lulus secepatnya
Sekarang akupun merasa takjub dengan orang yang lulusnya seolah terlihat lambat betapa dia menjadi orang yang dipilih Allah untuk mendapatkan ujian demi ujian yang mungkin tidak didapatkan oleh orang yang lulus cepat. Betapa dia mendapatkan pahala sabar dan syukur dari tiap peluh perjuangannya. Dia hebat karena tetap tidak menyerah
Bagiku yang mungkin bisa dikatakan terlihat 'terlambat' secara waktu, aku memperoleh banyak hikmah.
1. Dikasih kesempatan belajar lebih banyak hal yang mungkin hanya bisa dilakukan saat berstatus mahasiswa sehingga ketika lulus nanti sudah lebih siap dan matang
2. Aku menjadi lebih mandiri secara finansial bahkan sebelum kelulusan itu
3. Aku jadi lebih bisa bersahabat dan dekat dengan siapa saja karena teman-teman karibku sudah berpencar.
4. Aku menjadi semakin mengenal diri sendiri, lebih memanusiakan diri sendiri, dan tentunya kesehatan fisik dan mentalku semakin baik.
5. Potensi diri dan sisi diriku lainnya yang tadinya tak terlihat kini aku bisa melihatnya.
6. Dulu aku selalu berupaya untuk mengejar kesempurnaan karena mengira dengan begitu aku akan dapat dicintai dan dibanggakan oleh orang sekitarku. Hingga akhirnya aku terjatuh dan menyadari orang yang tulus menyayangiku akan tetap menyayangiku dengan penerimaan tanpa syarat. Kesempurnaan adalah ketidaksempurnaan itu sendiri
7. ....
Untuk poin selanjutnya aku akan mengisi kembali setelah mendapatkan insight. Pengalaman akan menjadi berharga apabila kita memperoleh hikmah dari setiap perjalanannya.
Tidak hanya perihal tentang lulus. Menikah, kerja, sekolah, punya anak apapun mengenai waktu tidak ada yang seolah cepat atau lambat. Setiap manusia sudah ada porsi dan zonanya masing-masing. Waktu itu punya Allah dan semua akan indah pada waktu-Nya.
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Unseen
I close my eyes and I can see...
Aku memiliki banyak cara untuk melihat wajah ayah, bertemu dengannya. Tempat yang paling membuatku dekat dengannya adalah makamnya dan Jogja lebih tepatnya UGM kampus almamater dulu. Aku ingat dulu waktu masih SD pernah berjalan-jalan bersama dengannya disana. Aku juga sering mengunjungi tempat-tempat wisata dan rumah makan yang pernah didatangi bersamanya. Lawang Sewu, Sampookong, Kota Lama, Kariadi, Rumi, Guest House Bintang Tiga, Hotel Plaza, SS, SBC, Warung Londo dan masih banyak lagi. Apabila mengunjungi tempat tersebut, aku merasa kembali ke sana bersama ayahku. Semua kenangan dan bayangan kembali berputar dalam penglihatanku. Aku juga suka bercerita dengannya dengan menulis. Aku memiliki satu notebook khusus sebagai wadah bercerita dengannya. Terkadang aku suka berkirim pesan via line dan wa ayah dulu. Chat seolah-olah beliau membaca pesanku. Aku juga sering bertemu dengannya dalam amalan-amalan yang aku niatkan untuknya. Ketika bersedekah, membaca Al-Qur'an, berpuasa Sunnah.
Dan sekarang aku mempunyai cara baru untuk bertemu dengannya.
Aku menutup mataku. Dan dalam mata tertutup itu aku bisa melihat wajah teduhnya, menatap senyum manisnya. Aku bisa merasakan seolah ia datang memelukku hangat dan mengusap dengan lembut kepalaku seperti yang biasa beliau lakukan. Itu semua membuatku merasa ayah selalu ada dan tak pernah pergi. Memberikan aku kekuatan untuk menghadapi dunia ini. Rasanya waktu yang bergulir tak menjamin kerinduan dan rasa sesak akan kehilangan itu memudar. Setidaknya aku harus memiliki cara tersendiri untuk menghadapi semua perasaan ini.
Dalam ketidakterlihatannya, cinta dan kasih sayangnya akan selalu tumbuh menemani hari-hariku. Dan kamu tahu, warisan terbaik apa yang diberikan orangtua kepada anaknya ketika ia meninggalkan dunia? Selain pendidikan warisan terbaik itu adalah kebaikan. Dua hal yang seolah tak pernah putus membersamai kehidupanku. Betapa banyak kebaikan yang aku peroleh dari orang-orang yang dulu dilakukan olehnya. Terimakasih ayah atas semua hal yang telah engkau berikan
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Unspoken
Aku mengingat-ingat kapan terakhir kali aku menangis? Ahh iya bulan lalu, ketika terapi healing class luka pengasuhan. Aku menangis mengeluarkan segala keluh kesah ku. Berbicara dengan papa. Berbicara dengan 'ayah-ayahku'. Mengeluarkan kata-kata dari hati yang tak terucap. Kehilangan, kerinduan, kekecewaan, dan kesedihan yang terpendam.
Hari ini aku kembali menangis. Rasanya sedih.. sedih sekali. Bingung, tidak tahu harus bagaimana. Gelap, gelap.. aku tak melihat ada cahaya. Bagaikan terperosok ke dalam jurang. Semakin aku melompat, alih-alih memantul aku malah jatuh semakin dalam. Jatuh, jatuh, dan jatuh lagi. Aku makin jauh dari permukaan. Inginku berteriak, namun suaraku tercekat. Air mata mengucur tak tertahankan. Ini semua begitu menyesakkan. Allah... Marahlah Engkau kepadaku?
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Hujan di Bulan Desember
Aku suka hujan. Hujan adalah riakan alam yang selalu kurindakan.
Aku begitu menikmati hujan. Suaranya, aromanya, kesejukannya, kenangan tentangnya.
Suara rintikan hujan yang membasahi bumi seperti melodi yang mengalun merdu. Bersahut-sahutan seolah berebut ingin mengucapkan sesuatu.
Ketika hujan diiringi petir menggelar, aku begitu menikmatinya. Bagiku petir adalah katarsis akan sebuah kemarahan yang tertahan selama kurun waktu setahun. Ia butuh pelampiasan.
Kesejukan dikala hujan memberikan kenyamanan. Merileksasikan tubuh yang seolah memanas karena terus menerus mesti bekerja.
Entah kenapa kenangan dikala hujan akan lebih mudah melekat dalam ingatan. Kegiatan apa, bersama siapa, untuk apa melakukan itu begitu terngiang di sanubari. Hal-hal yang dilakukan ketika hujan membuat perjuangan itu semakin berarti. Tentang ia yang rela basah kuyup agar bisa bertemu. Tentang ia yang rela menerobos hujan untuk mempertanggungjawabkan amanah.
Hujan adalah cerminan perasaan manusia. Ketika hati sudah tak kuat membendung kesedihan, kekecewaan, dan kemarahan, hujan turun bak awan yang sudah tak mampu lagi menampung uap air. Ia mewakili isi hati manusia. Bahwa hidup tak selalu mesti bersinar terang, ada kalanya ia kelabu lalu tercucurlah air.
Namun dibalik itu ada keberkahan dalam setiap tetesan yang memberikan kehidupan. Ada harapan di balik mustajabnya berdoa ketika hujan.
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Allah Maha Baik
"Tuhan betapa aku malu, atas semua yang kau beri padahal diriku terlalu sering membuatmu kecewa.
Apa mungkin karena ku terlena, sementara Engkau beri aku kesempatan berulang kali agar aku kembali.
Dalam fitrahku sebagai manusia untuk menghambakan-Mu, betapa tak ada apa-apanya aku di hadapan-Mu
......."
Mungkin kata-kata dalam lirik itu mencerminkan kata hatiku. Betapa Allah Maha Baik menganugerahkan kasih sayang-Nya yang melimpah pada diri ini padahal aku masih suka lalai. Lagi-lagi mencurahkan rezeki-Nya melalui perantara orang-orang yang tidak disangka-sangka. Ya Allah... Terimakasih untuk rahmat-Mu.
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Setiap manusia punya cerita
Setiap orang memiliki kisah kehidupannya masing-masing. Hari ini aku sedang berkunjung ke sebuah sekolah. Sambil menunggu seseorang yang kutemui, aku bercengkrama dengan seorang remaja laki-laki. Di tengah-tengah obrolan, akupun bertanya
"Mas gak sholat Jumat?" Ia pun menjawab bahwa ia seorang non muslim. Namun, aku menemukan keraguan dalam jawabannya. Kamipun kembali melanjutkan obrolan. Lambat lain akupun mengetahui bahwa ternyata ibunya sebenarnya Islam dan ayahnya seorang mualaf. Ayahnya masih belajar Islam, kadang sholat kadang nggak. Akupun melihat bahwa sampai saat ini dia masih dalam tahap pencarian dalam agamanya. Akhirnya sebuah pertanyaan terlontar dari mulutku. "Mas.. sejauh ini mempelajari kedua agama, menurut Mas agama mana yang paling rasional?".
Dia pun dengan tegas dan penuh keyakinan menjawab:
"Islam."
Lebih lanjut iapun menuturkan "Ibu saya sering mengajarkan tentang Islam, namun ayah saya tidak pernah mengajarkan agamanya."
Tak lama kemudian dia pun pamit.
"Mbak saya sholat Jum'at dulu ya."
Akupun mengiyakan sambil tersenyum. Kali ini untuk kedua kalinya aku dipertemukan dengan mualaf dengan segala dinamika kehidupan mereka.
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Aku sudah terbiasa berteman dengan kerinduan, berkawan dengan perjuangan, bersahabat dengan pengorbanan. Namun... Kadangkala rasa ini seolah menjadi tak biasa.
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Air Zamzam
Terkadang hidup begitu membingungkan. Berjalan ke sana dan sini buntu. Menempuh cara ini dan itu tak kunjung membuahkan hasil. Lalu kembali teringat tentang kisah Siti Hajar. Ketika ditinggalkan hanya berdua dengan Ismail yang masih bayi di gurun pasir oleh Ibrahim. Saat Ismail mulai menangis karena kehausan, Siti Hajar berlari bolak balik tujuh kali antara Shafa dan Marwah. Yang terlihat oase ternyata hanya fatamorgana. Namun keyakinan kuat menghujam di hatinya, bahwa pertolongan Allah adalah sebuah keniscayaan. Sampai akhirnya muncullah air dari hentakan kaki Ismail. Air zamzam yang sampai kini menjadi sumber penghidupan di negeri tandus itu. Merenungi kisah Siti Hajar membuatku berdialog pada Allah. Ya Allah aku tak tahu bagian mana dari ikhtiarku yang juga nyatanya hanya fatamorgana. Namun kuyakini, Engkau pasti akan pertolongan. Semoga ikhtiar ini menjadi sarana ibadah untuk menggapai keridhoan-Mu. Semoga ketika Engkau memberikan jawaban, itu adalah hadiah terindah layaknya air Zamzam yang bisa memberikan kebermanfaatan lebih luas.
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Impian
Apa kabar impan? Apakah masih diperjuangkan? ataukah justru malah ditinggalkan?
Suatu kebahagiaan ketika melangkah mendekati impian. Walaupun terkadang langkah ini terasa lamban. Bahkan mesti melewati arus yang berlawanan. Impian terasa semakin jauh dari jangkauan. Namun menyerah pun bukan pilihan. Mari terus lanjutkan perjuangan. Sambil berharap akan ada keajaiban.
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Aku di matamu
Suatu hari iseng-iseng aku nanya, kamu mengenal nadya sebagai sosok yang bagaimana?
-Tampilan cewek banget tapi jiwanya cowok banget
-Pinter banget
-Gigih
-Pekerja keras
-Orang yang amanah dan tanggungjawab
-Kalem
-Ngademin
-Tenang
-Tangguh
-Penyayang
-Rajin
-Ramah, selalu senyum
-Humble
-Perasa
-Care
-Serba bisa
Kalau sekarang ada bagian tersebut yang memudar dari diri seorang nadya bagaimana?
-Aku berharap kamu kembali menjadi versi terbaik dari diri kamu
-Aku akan tetap menyayangi kamu dan menerima kamu apa adanya
-Sepertinya ini merupakan perjalanan kamu menuju dewasa
-Kamu lagi penat, istirahat dan kembalilah kuat
Terimakasih untuk setiap positive vibesnya
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Kamu tahu hal yang paling menyebalkan dari memiliki ingatan yang kuat? Setiap mengunjungi suatu tempat langsung terlintas semua kenangan akan tempat itu. Hal apa saja yang pernah dilakukan, bersama siapa saja plus semua emosi ketika di situasi itupun terpanggil kembali. Semalam aku mengadakan meeting di KFC membicarakan sebuah project. Sambil menunggu rekan datang, aku sempat berkeliling KFC itu. Tempatnya memang cukup luas. Langsung saja semua memori akan KFC terlintas. Mulai dari memori kapan terakhir kesana sampai waktu dulu waktu pertama kali ke KFC semasa kecil. Pertemuan dengan klien, sekedar makan dan sama teman-teman, pertemuan untuk membicarakan project, makan sama keluarga. Bahkan model kursi di KFC yang beraneka ragam bisa mengingatkan aku kembali. Model kursi sofa ketika bertemu si x model kursi plastik putih waktu lagi bersama y. Sedetail makanan yang aku dan orang bersamaku pesan juga teringat. Kadang aku berpikir, ini cuma aku saja yang suka mengalami hal kayak gini atau orang-orang juga suka kayak gini sih? Otak aku kok seperti ini banget ya. Diantara semua memori itu, memori yang paling emosional ketika aku melihat wahana bermain. Langsung terasosiasi pengalaman masa kecil ketika dulu awal-awal berkunjung ke KFC. KFC menjadi pilihan untuk makan dan bermain bola. Emosi yang awalnya sangat bahagia seperti kembali ke masa itu lalu perlahan menjadi emosi yang sedih. Aku rindu masa-masa itu. Lebih tepatnya aku merindukan papa aku. Tanpa aku sadari ternyata aku sampai meneteskan air mata. Namun tanpa langsung mengusir semua emosi itu aku memilih untuk merasakan dan melampauinya, melampaui rasa sedih dan sakit akan kerinduan. Sampai akhirnya emosi itu perlahan pergi dan mereda. Hal yang terlintas dalam pikiranku, aku sangat berterimakasih sama mama papaku karena telah mengukir kenangan masa kecil yang sangat indah. Terimakasih akan kebahagiaan yang telah diberikan. Setelah sholat akupun berdoa disana. Meeting pun berjalan lancar. Namun ternyata, sisa-sisa emosi itu masih ada. Ketika pulang naik motor tangisku lebih deras. It's okay may be I need to cry more. Untungnya saja malam hari jadi kemungkinan kecil terdeteksi orang-orang. Setelah menangis perasaan aku menjadi lebih baik. Aku sempat menerka, kira-kira semua perasaan ini murni dari dalam diri aku saja atau sebenarnya mama aku lagi mellow ya? Jeng-jeng ketika aku menuliskannya tulisan ini sekarang, langsung ada notif tetehku mengupload sesuatu di media sosialnya dan mamaku menghubungiku via chat WA. Ah aku selalu mengagumi kuatnya ikatan batin sesama anggota kaluarga terutama ikatan batin seorang ibu.
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Aku bisa memahami bahwa terkadang ada kekhawatiran sekaligus harapan akan masa depan. Namun aku akan tetap memilih untuk merancang kehidupan pasca dunia dengan sebaik-baiknya
0 notes
nadyaridha · 5 years
Text
Ilmu Allah itu luas. Di zaman sekarang ini kesempatan untuk terus belajar dan upgrade diri semakin terbuka lebar. Pertanyaannya mau apa tidak?
0 notes