Text
Percaya Pada Pola
Kalau teliti mengamati sesuatu, maka kita bisa menemukan pola. Pola di kejadian, pola di keadaan, pola di karakter seseorang, pola di perilaku orang, dan beragam pola lainnya dalam hidup. Kejelian melihat pola ini perlu dibarengi dengan kesiapan untuk menerima kenyataan, kenyataan bahwa memang demikian.
Kalau kamu sedang dekat dengan seseorang dan berencana untuk menikah dengannya, maka perhatikan polanya. Pola berpikir, pola perilaku, pola interaksi, dan beragam pola lainnya yang menurutmu penting dan fundamental. Karena ia telah hidup dengan pola itu seumur hidupnya selama ini, tidak mungkin akan berubah dalam sehari semalam hanya karena menikah denganmu. Apalagi, jika kamu bercita-cita untuk mengubahnya. Mungkin kamu perlu berpikir ulang untuk itu. Kalau kamu bertemu dengan orang yang berlaku buruk dalam nilai-nilai yang kamu yakini, seperti suka bergunjing, berkata kasar, menoleransi suap, menolerasi hal-hal lain yang jelas-jelas tidak sesuai dengan keyakinanmu. Apalagi jika kemudian ia terlibat masalah atas perilakunya dengan orang yang lain, tidak sedang terjadi denganmu bukan berarti tidak akan pernah terjadi kepadamu. Lihatlah polanya seperti apa, suatu hari mungkin kamu yang akan mengalami konflik dengannya. Jadi, jauh-jauh sejak awal.
Kalau kamu lagi terpuruk karena hal-hal berat yang sedang kamu jalani. Coba lihat bagaimana pola kehidupanmu selama ini. Bagaimana Tuhan mengingatkanmu, menyiapkanmu, dan juga memberitahumu selama ini melalui beragam pola. Apakah kamu berhasil menemukan polanya dan berhasil mengambil hikmahnya. Apakah kamu berhasil memahami gambaran besar mengapa polanya demikian? Semoga kita dimudahkan untuk memahami pola, sehingga tidak terjebak dalam pikiran sendiri, apalagi terjebak pada pola-pola yang buruk. (c)kurniawangunadi
387 notes
·
View notes
Text
Kalau semua rasanya mudah, nanti kita lupa caranya berdoa.
1 note
·
View note
Text
"Rasa khawatir yang berlebihan terhadap masa depanmu adalah sikap berburuk sangka kepada Allah."
Syekh Abdul Qadir al-Jailani
0 notes
Text
Jalannya sepi dan tentu saja sendirian. Kalau sudah begitu apakah jadinya nyali menciut dan mundur?
10 notes
·
View notes
Text
Kita tidak akan pernah bisa memilih dilahirkan dalam keluarga yang seperti apa. Namun kita bisa memilih bagaimana kita dapat bertumbuh.
Maka jadilah besar dengan namamu sendiri.
0 notes
Text
Allah tidak menciptakan sesuatu yang lebih kuat dari do'a, dia telah menjadikannya lebih kuat dari takdirnya.
- Jalaluddin Rumi
0 notes
Text
Biarkan dirimu bertumbuh ke arah yang lebih baik, tidak peduli apapun perkataan orang. Hidup dengan bahagia, menjadi perempuan berdaya dengan kekuatan yang dimiliki.
0 notes
Text
Kita usahakan menjadi pribadi yang bertumbuh, sampai bertemu dengan seseorang yang daya juang dan mimpi-mimpinya sama frekuensinya dengan kita.
1 note
·
View note
Text
Sekiranya jalan kami ditakdirkan untuk saling bertaut, maka jagalah kami dalam kebaikan, sampai waktunya tiba untuk bersama di bawah naunganMu.
0 notes
Text
Mencari "Maha Memaklumi" di antara 99 nama Tuhan, karena rasanya selama ini terlalu percaya diri bahwa Tuhan bisa 'maklum' atas segala kelalaian sehingga bisa lolos dari hukuman.
Padahal, dipersilahkan melakukan kesalahan terus menerus tanpa teguran adalah hukuman paling kejam.
294 notes
·
View notes
Text
Nostalgia Kenal 4 ( @prawitamutia @satriamaulana @academicus @ceritanovieocktavia ) orang lainnya yang menulis bareng di buku ini sejak zaman masih kuliah. Dulu, masih single semua. Sekarang masing-masing menempuh jalannya, keren-keren menurutku. Berarti kalau dihitung-hitung, kurang lebih kenal mereka hampir 10 tahun bahkan ada yang lebih. Dan semuanya berawal dari platform ini, tumblr - meski sekarang tidak semuanya aktif di sini lagi. Pertemanannya awet sampai sekarang meski kalau WA mungkin setahun sekali, seperlunya. Hal yang bisa kupelajari dari bertahun-tahun ini, refleksi yang mungkin bisa kutulis lebih general di sini. Berikut : Coba perhatikan teman-temanmu yang masih awet hingga saat ini. Mungkin yang benar-benar kenal sejak kalian masih nggak tahu apa-apa tentang dunia ini, masih galau dengan masa depan, nggak tahu bakal kerja apa, nggak tahu siapa jodohnya. Dan sebagainya. Perhatikan bagaimana proses bertumbuhnya. Bagaimana dulu mereka membuat keputusan dan pilihan hidup. Bagaimana dulu mereka menjalani risiko masing-masing. Bagaimana mereka tumbuh dari remaja yang sembrono menjadi bijak seperti saat ini. Bahkan orang-orang yang tak kamu sangka bakal berlaku lembut pun kini mungkin jadi ayah/ibu yang sangat lembut ke anak-anaknya. Mereka yang dulu setiap kali kalian bertemu, nggak tahu tujuan hidupnya apa. Kini menjalani kehidupannya dengan sangat tertata. Coba perhatikan bagaimana mereka bertumbuh. Lihat juga dirimu sendiri, kamu juga telah bertumbuh. Mungkin ada perasaan ini kembali ke masa lalu. Jika itu bisa terjadi, maka satu-satunya hal yang seharusnya kamu lakukan kepada dirimu di masa lalu adalah berterima kasih.
oh ya, buku ini tinggal sedikit, super terbatas karena memang cetakan terakhir dan tidak diproduksi lagi : klik sini kalau mau beli
80 notes
·
View notes
Text
Setiap tempat di mana seseorang sedang bersama kekasihnya, ia berada di atas langit, bukan di bawah bumi.
-Jalaludin Rumi
5 notes
·
View notes
Text
Tuhan menciptakan malam untukmu, agar sunyi bisa menjadi penghantar bagi doa-doa yang melangit.
3 notes
·
View notes
Text
Hati seseorang adalah lautan yang luas dan dalam. Kamu tidak akan pernah mengenali, jika hanya menyentuh permukaannya saja.
3 notes
·
View notes
Text
Setiap hari adalah perayaan untuk selalu bersyukur dan berbahagia dalam setiap keadaan. 🌼
1 note
·
View note
Text
yang perlu diingat, kamu akan selalu layak diperjuangkan oleh seseorang yang menginginkan berjuang bersamamu.
2 notes
·
View notes
Text
Yang membuat tidak tenang karena kita sedang membuat jarak pada pencipta ketenangan itu sendiri. Ayo kembali, menguat, bertaut..
477 notes
·
View notes