Text
Menjaga Asa
#JurnalJuli
Kalau-kalau diri masih merasa berat ketika melangkah, bisa jadi karena jiwanya yang bermasalah.
Ustadz Zuhdi sepekan lalu menyampaikan nasihat menohok, "Orang yang dekat masjid itu kalau sholat ke masjid gampang, tapi karena jiwanya yang berat, ke masjid yang cuman berapa langkah juga berat"
Kalau eksekusi selama ini rasanya berat nggak karuan, aku berani memvalidasi sebenarnya yang masalah bukan di beban perannya, tapi jiwa kita aja yang belum ringan. legowo. ikhlas.
Lalu aku melirik ke notifikasi yang baru saja muncul di beranda, "Sore ini kosong na? kita koordinasi ya, ngerapiin data" Jiwa yang masih berat itu pasti ngide banget, munculah perasaan... duh, aku nggak siap. Kemudian cari alasan untuk memvalidasi perasaan itu, "aku kemarin udh ngk bantu2 ah; aku udah ketinggalan progres kok mana mungkin bisa ngejar" jadi kesannya ya udah berat aja buat maju, dan segala macam alasan lainnya.
Lagi-lagi dibikin mikir, sebenarnya ngerjainnya gampang, tinggal masuk-masukin data, toh juga kemarin-kemarin dikasih amanah ini karena mampu, ada ilmunya, dan diawal ada komitmennya. Sekarang coba tata diri untuk jadi manusia yang konsekuen, tanggung jawab dengan pilihan dan keputusan. Berat itu mindset, asal dikerjain dulu juga tahu-tahu selesai, kan?
0 notes
Text
Sebuah konsepsi mencintai adalah tentang memberi sebanyak-banyaknya, tanpa meminta balasan yang sama besarnya.
Kalau perasaan mencintai itu melahirkan tindakan-tindakan baik, seperti ingin menjaga, ingin membantu, ingin memberi segala yg bisa diusahakan, maka sebesar itulah konsekuensi dari perasaan itu, yang kadang ketika kita belum mampu menerima, rasa-rasanya selelah itu untuk membiarkan diri kita mengekspresikan perasaan itu dengan tindakan-tindakan love language yang bahkan tidak mampu kita tahan.
Maka, ingat-ingat nasihat malam itu, ketika dirimu tersedu sedan, merasakan lelahnya mengagumi seseorang, merasa belum bisa menerima perasaan itu, belum pula dengan pemikiran yg belum mampu menerima konsekuensi atas perasaan itu.
Sebagaimana sedang memantulkan bola, semakin kamu menolak nya maka ia akan semakin keras kembali kepadamu, maka terima bola itu, letakkan di tangan, diamkan, saat waktunya tiba, mungkin karena tiupan angin atau karena telah dijemput oleh pemilik bola, bola itu akan berpindah tangan, dan tidak akan lagi ada disekitar mu.
Bahwa sejatinya, ada tanggung jawab besar untuk merespon perasaan ini, bagaimana untuk memberi sebanyak-banyaknya cinta adalah dengan tidak berharap umpan balik yang sama. Karena bisa jadi, ia pun juga sedang bertanggung jawab dengan perasaan nya. Artinya diriku memiliki perasaan ku dan dia juga yang memiliki perasaannya.
Maka, pemahaman rumit ini akhirnya bermuara pada definisi cinta Sang Pencipta kepada hambaNya. Memberi kasih dan sayang tanpa pernah peduli dengan bentuk balasan hambaNya.
Selamat belajar ya na, terima perasaan itu, letakkan ia, dan jangan pernah sekalipun mengharapkan feedback yang sama. Karena mencintai punya definisi dan arti yang tidak sesederhana dicintai dengan porsi yang sama, tidak sesederhana aku akan bahagia jika dia memberi ku sebanyak apa yang kuberikan padanya, cinta tidak semurah itu.
0 notes
Text
Ya Allah, Yang Maha Memudahkan segala urusan
Hamba sedang dalam kegundahan dan masalah hati yang melanda bertubi-tubi, seakan hamba diminta mentadaburi dalamnya maksudMu menitipkan persoalan yang rumit ini.
Ya Hayyu Ya Qayyum, Laa Ilaaha illanta...
Jalan dakwah ini teramat berat ya Allah, Maka kepada Engkaulah Yang Maha Menguatkan, kuatkanlah hamba dengan keyakinan, keteguhan, dan kawan-kawan yang mampu menjadi wasilah Mu untuk membuat jalan dakwah ini terasa lebih mudah dilalui.
Hasbunallah wa ni'mal wakiil ni'mal Maula wa ni'man natsir
Jika benar jalan dakwah ini seakan seperti memeras saripati tubuh ini, hamba bertanya-tanya apakah kondisi saat ini telah sampai di titik itu?
Tiada Daya Kecuali Atas Izin Mu, Ya Allah...
Bantu hamba untuk mengurai langkah demi langkah, pijakan kaki di atas jalan dakwah ini. Onak duri kenikmatan dunia yang membuat hamba lalai akan tanggung jawab sebagai Khalifah sekaligus rahmatan Lil 'alamin
0 notes
Text
Emang Boleh Sepeka Itu?
(Tadabbur Surat At Taubah 40)
@edgarhamas
Salah satu momen yang barangkali akan meruntuhkan 'sok kuatnya' kita, adalah ketika seseorang tanpa ada angin dan badai tiba-tiba bertanya, "kamu lagi nggak baik-baik aja ya?"
Kita seperti dibaca olehnya, tepat di halaman terpenting; saat orang-orang sama sekali tak peduli.
Ketika yang lain membaca kita sebagai orang kuat dan tangguh, selalu tersenyum dan teguh padahal di dalamnya terseok-seok; lalu kita terbaca bahwa kita tak baik-baik saja.
Saya pun pernah akhirnya menangis sesenggukan karena pertanyaan sederhana itu, "kamu ga baik-baik aja ya?"
Seseorang yang mampu membaca kita, biasanya ia pun pernah melalui badai hidup yang sama, cobaan yang sama bahkan lebih berat.
Maka ia melihat cukup dari menunduk lesunya kita, atau dari helaan napas yang berat sambil duduk terkulai di kursi. Dari mata sayu yang kurang tidur itu.
Dan kau tahu? Ada kisah manusia paling tajam kepekaannya pada seseorang terabadikan dalam Al Qur'an. Di saat harus melakukan misi berat antara hidup dan mati, dikejar oleh pembunuh dengan janji upah sangat tinggi.
Kalimat itu terucap di gelap gua nan sempit, "jangan bersedih..."
Ialah baginda Rasulullah. Gua Tsur nan sempit dan gelap itu beliau jadikan tempat bersembunyi bersama sahabatnya, Abu Bakr.
Padahal beliau sendiri sedang terancam, tegang dalam kejaran musuh. Tapi beliau tenangkan Abu Bakr, "Jangan engkau bersedih, sungguh Allah bersama kita.” (QS At Taubah 40)
Bagaimana rasanya menjadi Abu Bakr dalam situasi itu?
Bisa saja Rasul tak berkata apa-apa, tak melakukan dan menasihati apa-apa. Tapi, Rasul tenangkan sahabatnya; karena Rasul peduli. Beliau peduli pada keadaan orang lain bahkan di saat paling berat. Shalallahu alaihi wasallam.
Jika bertemu orang yang mampu membaca bahwa dirimu sedang tak baik-baik saja saat yang lain tak peduli, pasti kau akan mengenangnya dalam memori teristimewa.
Dan, begitulah Abu Bakr menjadi perisai dan pembela Rasul paling perkasa. Karena Rasul peduli pada sahabat-sahabatnya.
"Kala itu Rasul sedang berhadapan pada tugas besar bernama hijrah yang dirongrong kaum musyrikin" kata Syaikh Abdullah Balqasim, "tapi, beliau tidak lupa untuk menghibur sahabatnya yang bersedih. Maka tak ada alasan bagi kita untuk tidak peduli pada sahabat kita."
masyaAllah!
Aku tahu kita seringkali tak baik-baik saja. Kamu bisa saja tak peduli, bisa saja tak pakai hati, karena kamu sendiri sudah remuk redam.
Tapi percayalah, salah satu hal yang kau butuhkan untuk mengobati kusamnya hidup itu adalah peduli. Dunia sudah kejam, kita jangan ikut-ikutan.
586 notes
·
View notes
Text
Miskin Ilmu Akhirat
Beberapa hari yang lalu, aku mengikuti salah satu tes untuk sebuah pelatihan taruna/i dakwah. Yang membuatku merasa 'galau' hari itu adalah perasaan sebal karena rasa-rasanya materi yang diujikan hari itu sudah tidak asing tapi untuk menjawab nya dengan benar aku masih ragu-ragu, klik jawaban ini, ah ganti lagi itu. Adapula ternyata istilah-istilah baru, yang sama sekali belum pernah kudengar.
Semakin kusadari dan kurenungi,
Jangan-jangan selama ini aku telah hidup dalam kesombongan, merasa dengan duduk di bangku pondok 6 tahun membuatku seakan sudah tahu banyak tentang agama ini, padahal ternyata tidak. Buktinya... Malam hari itu.
Aku semakin meringis, tatkala frustasi melihat ternyata tidak sedikit soal yang membuatku benar-benar Luntang-lantung untuk menentukan jawaban.
Ya Allah...
Aku ingin belajar lagi, tentang agama ini, tentang ilmu syariat, tentang ilmu menyeberang menuju dunia akhirat dengan selamat.
Aku ingin belajar lagi, ingat-ingat kalau dir ini tidak boleh merasa puas dengan apa yang hari kemarin atau hari ini dapat, pasti ada ilmu yang lebih luas lagi.
Allah, bimbing aku untuk tidak bermalasan membuka buku-buku tauhid, akidah, fiqih, siroh, serta ilmu duniawi lainnya yang selaras dengan passion ku.
Bimbing juga diri ini untuk tidak hanya bersemangat datang ke kajian, tapi juga dalam keadaan sempit mampu menyempatkan diri menyimak kajian melalui gawai yang selalu kugenggam.
Ah, semoga dilema dan galau ku hari itu benar-benar mampu merubah ku.
— Pascasarjana, 14 September 2023
1 note
·
View note
Text
Ada satu habits yang belakangan aku aneh dan merasa flat ketika melakukannya, dan justru kusyukuri.
Kebiasaan scroll tiktok, entah rasanya akhir-akhir ini jadi hambar. Seperti tidak tahu apalagi yang akan aku cari.
Lalu kebiasaan mendengarkan musik, belakangan aku rindu syair-syair dalam nasyid yang penuh suasana seperti "rindu" akan satu dua masa yang sudah berlalu.
Mungkin, baru sedikit tapi Alhamdulillah.
2 notes
·
View notes
Text
Seiring Langkah Ini #01
Jadi kusadari bahwa
1. Ikhlas bukan suatu hal yang mudah, maka pelajari caranya
2. Senantiasa gantungkan segala sesuatu kepada Allah saja
3. Manusia harus mampu berbaik sangka, kepada Allah, sesama saudara semuslim, atau bahkan dengan orang yang tidak kita kenal
4. Alihkan hal-hal negatif ke hal-hal positif
5. Tulis kata afirmasi untuk diri sendiri, agar validasi orang lain tidak kita cari-cari lagi.
6. Kalau dirasa dunia nggak adil, usaha keras sukar terlihat di mata manusia maka itulah sifat dunia yang sebenarnya.
7. Capek nggak papa, nyerah jangan. Dunia dakwah emang se-struggle itu, Allah aja bilang nggak akan Allah biarkan hambaNya dalam zona nyaman aja, akan Allah kasih banyak ujian
8. Semangat ya na
4 notes
·
View notes
Text
Muhasabah
Ahad, 19 Maret 2023
Belakangan ini kurasa kesibukan yang ku dedikasikan untuk memberi sebanyak-banyaknya kebermanfaatan, tanpa sadar membuat amal yaumi ku turun
Rasanya sama sekali tidak menenangkan dan aku ingin sekali membenahi kesalahan yang sudah mulai kusadari ini.
Allah, dengan hak prerogatif Mu, dengan Kuasa Mu, Izinkan di Ramadhan ini aku bisa kembali membenahi diri, kesibukan dunia-akhirat ku, dan yang utama adalah senantiasa melakukan segala nya untuk mencari ridhoMu
Sejatinya, segala kenikmatan dalam kontribusi diatas jalan dakwah ini pasti dan sangat pasti adalah karena izinMu
Maka, akupun memohon agar senantiasa Engkau terangi hati dan jalanku agar mampu menjaga ruhiyahku di tengah tanggung jawab dari amanah-amanah ini
1 note
·
View note
Text
ramadan series: how to prepare for ramadan
reflect on your last ramadan and purify your intentions reflect on the good deeds you did last year. what did you keep as a habit? did you maintain these habits or did you stop after ramadan ended? use this to try again or create new goals for what you want to do this ramadan Insha’Allah.
set your goals what do you want to achieve this ramadan? what positive life changes do you want to have? my goals are to finish the Qur'an, wake up for tahajjud every day, pray salah on time and read a specific amount of Qur'an chapters from the english translation. be intentional.
be organised / create a schedule though ramadan is a blessed month, we still have things in life such as school or work and a good balance is key. write down your priorities (spiritual & worldly) and create a schedule around your islamic obligations. your life should revolve around islam, not the other way around. do you want to sleep after fajr and then wake up to study? do you want to sleep early then stay up after fajr to work? or do you have an early start to each day? create a routine that you can follow during ramadan that works for you to ensure you are getting your blessings and balance around your fasting and worship.
clean your house / space make your home clean and refreshing for the remembrance of Allah سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ . a clean environment helps you feel more relaxed. remove distractions, make your house smell nice, de-clutter and cultivate your home into a beautiful place for worship. 'cleanliness is half of faith' (Sahih Muslim 223).
meal plan this saves time, makes sure you are still staying healthy during ramadan and can help manage your finances. here is a good place for recipes/ideas.
fix your sleeping habits ramadan means waking up early for suhoor. this means it's important to create a healthy sleep routine that works for you and get into the habit already of waking up early. this may mean that you begin to sleep early and wake up for tahajjud in the days leading up to ramadan so you are already prepared for those early starts.
eat healthily healthy eating means you are helping your body fast. avoid eating food that can make you sick before ramadan and unable to fast in the first few days. have a balanced diet to give your body the energy and nourishment it needs to maintain fasting and keep hydrated.
read religious books / articles this will help you get into the mindset and be more educated before ramadan. learn about what can break your fast so that you refrain from doing so, learn about the importance of ramadan, why we fast, the blessings ramadan has and share this information to get more blessings.
may Allah make it easy for us to prepare, Ameen.
630 notes
·
View notes
Text
Patience is beautiful
Aku nggak tahu seberapa indah sabar itu, dan apakah saat ini juga termasuk dalam bersabar. Rasanya menahan semuanya sendiri kek mau meledak. Tapi selama dan sejauh ini yang agak ku banggakan aku mampu memikulnya tanpa cuap-cuap ke orang². Barangkali emang ada bawaan people pleasure ini kali ya, tapi ya sudahlah. Emang udah bawaannya dari sono, makin gede makin sadar orang pas bilang "kalau ada apa-apa cerita aja" itu tuh nggak menjamin dia bakal senantiasa ada untuk denger dan maksimal kasih jalan keluar.
Wong juga akhirnya jadi sadar, dengan begitu nggak jadi adiktif sama pundak, telinga, ataupun kehadiran manusia saat lagi di fase susah-susahnya.
Kan ada Allah. Iya ini satu hal yang selalu ditanam dan ya! kata-kata ini tuh berlomba dengan ke-negative thinkingan lainnya.
Sejauh ini aku belum mampu mengidentifikasi diri sendiri seberapa aku benar-benar bisa meresapi dan mengimplementasikan kata "kan ada Allah" ketika di tiap-tiap masalah yang aku temui, karena kadang ya... Masih ada perasaan butuh didengarkan 'manusia' buat tombo lega gitu aja.
Tulisan ini sebagai pengingat diri saiya, dan kelak kalau aku sedang down semoga bisa jadi motivasi juga buat sadar diri dan mulai untuk berdiri lagi.
Kan Ada Allah
Kam, 2 Feb 2023
1 note
·
View note
Text
Aku dan Milikku
Capek menunut diri untuk bisa dalam ke-semuanya. One messege yang bisa kudapat,
"Kejar apa yang bisa kamu kejar dan jaga apa yang bisa kamu pegang" -21/11/22
2 notes
·
View notes