Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Ya Allah, aku selalu berharap suatu hari nanti meninggal dalam keadaan husnul khotimah, dikenang yang baik-baik dan banyak yang menyolatkan.
Semoga ketika hari itu datang, aku tidak meninggalkan hutang, kesulitan, dan kebencian orang lain pada anak keturunanku.
Semoga aku tidak menyulitkan keluargaku mengurusi sakitku, semoga ketika mendengar kabar kepergianku, tidak ada org yang lebih memilih nonton siaran langsung liga sepakbola daripada takziyah mendoakanku. Semoga mereka digerakkan hatinya untuk ikut memintakan ampunan untukku.
Semoga di hari kematianku, anak-anakku hadir semua untuk mendoakanku.
Semoga aku telah menjadikan anak-anakku mandiri untuk bisa kuat melangkah dengan kakinya sendiri. Bisa melawan ketika ketidakadilan menghampirinya.
Semoga harkat dan martabat keluarga telah naik, sehingga anak-anakku tidak menderita karena dihina atau dipersulit.
Semoga salah satu anakku ataupun semuanya telah jadi penghafal Al-Qur'an di hari itu.
Jika suamiku masih hidup, semoga dia terus memintakan ampun untukku. Tetap menjadi laki-laki sholeh, dan sayang pada anak-anaknya.
Jika dia menikah lagi, semoga pasangannya tidak menyebabkan keributan dengan anak-anaknya. Jika suami hamba tetap dan menjadi lelaki soleh, kumpulkan hamba dengannya di surga kelak jika aku adalah istrinya yang paling bertaqwa.
Semoga dosa-dosaku bersih, karena aku tidak mampu membayangkan disiksa di alam kubur.
Semoga aku meninggal dengan baik-baik, mungkin karena sakit atau sudah tua, bukan karena kecelakaan atau bencana yang menyulitkan keluargaku memandikanku, dan mengurusi jenazahku, semoga tubuh lengkap dan sempat mengucapkan kalimat syahadat sebelum meninggal.
Semoga di kubur banyak penerang dan pelindungku dari azab di alam kubur, semoga amal-amal baikku jauh lebih banyak daripada keburukanku. semoga aku Istiqomah berislam dan beriman, semoga aku punya kehidupan yang tenang.
Semoga Allah mendengarkan doa-doaku meskipun aku bukanlah hambanya dengan amal-amal terhebat. Aamiin.
0 notes
Text
Dongeng TAI
Di sebuah negeri, yang rakyatnya terkenal dengan sikap malu-malu bahkan saat melakukan hal memalukan sekalipun, muncullah tokoh-tokoh yang melakukan hal memalukan DENGAN keren.
Maka dengan segera mereka mengubah standar negeri itu, menjadi negeri "lakukan saja sesukamu, asal kamu punya pengaruh".
Dan negeri itu pun menjadi 'tai'--
dibenak orang yang mencintai keadilan dan bekerja keras.
Tamat.
Dika MP. 16.23. 29-6-2024
0 notes
Text
Jeda bekerja sementara kali ini menjadi upaya beruzlah. Sebagaimana apa yang Uwais bin Amir lakukan, menghindari keramaian karena tau kapasitasnya.Kalau kata ust. Muhammad Nuzul Dzikri, bukannya tidak kuat menghadapi, tapi sepertinya lebih ke tidak merasa sanggup menjadi sabar.
8 tahun menjadi guru... Dunia pendidikan yang kupelajari dan yang kuhadapi adalah dua hal yang berbeda.Yang kupelajari adalah menjadi guru yang baik, mendidik dengan sabar, kompeten secara keilmuan, mengerti psikologi anak, dan transfer karakter.
Yang kuhadapi jauh lebih besar dari itu. Administrasi yang menumpuk, perubahan kurikulum yang cepat, pendapatan yang tak sebanding dengan jobdesc, kolega yang suka bicara tidak benar, hingga karakter anak-anak di masa ini. Belum lagi tuntutan atas bawah membuatmu menjadi 'burger' sejati.Merasa pandangan orang-orang tentang pendidikan, mental health, dan pembelajaran yang menyenangkan itu sebagai hal yang bisa didefinisikan ganda.
Upayaku ber'islah' menemui sebuah koma, jeda panjang atau mungkin tak kembali lagi. Maju mundur kena, ke kanan kiri juga tidak bisa. Aku tidak mau menjelaskan. Aku lenyap dalam duka, dan diselamatkan oleh dia.Anakku.Sebuah alasan, untuk berhenti terbaik. Ketika kau merasa gagal mendidik anak lainnya. Setidaknya kau tidak boleh gagal mendidik anakmu.Pelajaran lainnya adalah kualitas diri mengandung magnet.
Dia akan menarikmu ke kawanan yang membutuhkanmu. Belum tentu mereka cocok denganmu. Paling menyedihkan dari semua itu, guru adalah manusia-manusia yang terpaksa sadar bahwa ribuan orang menanti menggantikan mereka.
Mereka kehilangan nilai, dan akhirnya turun harga, diperlakukan semena-mena. Yang seharusnya mengayomi, malah menjadikan dunia mereka lahan basah untuk diambil manfaatnya. Menjadikan mereka bahan percobaan, menyepelekan kerja keras mereka.
Sebagaimana ratusan ribu lulusan fakultas keguruan, para freshgraduates yang percaya bahwa mereka akan mengabdi dan dihargai, sebesar itu pula harapanku adab pada para guru kembali.Setiap orang boleh punya pendapat, dari sudut kita semua. Tapi setiap dari mereka punya luka yang tidak bisa dibagi-bagi, dan mungkin akan semakin menganga jika diperdebatkan.
1 note
·
View note